Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM 1
MUHAMMAD YUSLI HARUN
2. MANUSIA, AGAMA DAN ISLAM
2. MANUSIA, AGAMA DAN ISLAM
Istilah kunci yang digunakan Al-Qur’an untuk menunjuk pada pengertian
1. Pengertian manusia menggunakan kata-kata basyar, al-insan, dan ann-nas.
Manusia dalam  Kata basyar disebut dalam Al-Qur’an 27 kali. Kata basyar menunjuk
pada pengertian manusia sebagai makhluk biologis (QS Ali ‘Imran
Alqur’an [3]:47) tegasnya memberi pengertian kepada sifat biologis manusia,
. seperti makan, minum, hubungan seksual dan lain-lain.
 Kata al-insan dituturkan sampai 65 kali dalamAl-Qur’an yang dapat
dikelompokkan dalam tiga kategori. Pertama al-insan dihubungkan
dengan khalifah sebagai penanggung amanah (QS Al-Ahzab [33]:72),
kedua al-insan dihubungankan dengan predisposisi negatif dalam diri
manusia misalnya sifat keluh kesah, kikir (QS Al-Ma’arij [70]:19-21) dan
ketiga al-insan dihubungkan dengan proses penciptaannya yang terdiri
  dari unsur materi dan nonmateri (QS Al-Hijr [15]:28-29). Semua konteks
al-insan ini menunjuk pada sifat-sifat manusia psikologis dan spiritual.
 Kata an-nas yang disebut sebanyak 240 dalam Al-Qur’an mengacu
kepada manusia sebagai makhluk sosial dengan karateristik tertentu
misalnya mereka mengaku beriman padahal sebenarnya tidak (QS Al-
Baqarah [2]:8)[1]
 Dari uraian ketiga makna untuk manusia tersebut, dapatdisimpulkan
bahwa manusia adalah mahkluk biologis,psikologis dan sosial.
Ketiganya harus dikembangkan dan diperhatikan hak maupun
kewajibannya secara seimbang dan selalu berada dalam hukum-hukum
yang berlaku (sunnatullah).[2]
2. MANUSIA, AGAMA DAN ISLAM
 Al-Qur’an memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan
2. Hakikat mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa
Manusia yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia, yang
melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan
Menurut Al- Adam dan istrinya diturunkan dari surga, tidak bisa dijadikan argumen
bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan.
Qur’an  Al-Quran justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang
sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci
dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan
cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam
hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk
  spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik (positif, haniif).
 Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik,
benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki kualitas
dan kesejatian semulia itu. Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa
kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan
dilema-dilema dalam proses pencapaiannya. Artinya, hal tersebut
mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang amat berat untuk bisa
menyandang predikat seagung itu. Sebab didalam hidup manusia
selalu dihadapkan pada dua tantangan moral yang saling mengalahkan
satu sama lain. Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk, salah, dan
jelek selalu menjadi batu sandungan bagi manusia untuk meraih
prestasi sebagai manusia berkualitas mutaqqin di atas.
2. MANUSIA, AGAMA DAN ISLAM
4. Syarat- 1. Percaya Dengan Adanya Tuhan.
Syarat
Agama
2. Mempunyai Kitab Suci Sebagai
Pandangan Hidup Umat-umatnya.
3. Mempunyai Tempat Suci.
 
4. Mempunyai Nabi Atau Orang Suci
Sebagai Panutan.
5. Mempunyai Hari Raya Keagamaan
2. MANUSIA, AGAMA DAN ISLAM
5. Unsur-  Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama
Unsur terdiri dari beberapa unsur pokok:
Agama 1. Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang
dianggap benar tanpa ada keraguan lagi.
2. Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut
umatnya.

 
3. Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara
manusia dengan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal
atau hubungan antarumat beragama sesuai dengan
ajaran agam.
4. Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk
pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-
penganut secara pribadi.
5. Umat beragama, yakni penganut masing-masing
agama.
2. MANUSIA, AGAMA DAN ISLAM
6. Fungsi 1. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun
Agama kelompok.
2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan
Tuhan dan manusia dengan manusia.
3. Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau
  salah.
4. Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan.
5. Pedoman perasaan keyakinan.
6. Pedoman keberadaan.
7. Pengungkapan estetika (keindahan).
8. Pedoman rekreasi dan hiburan.
9. Memberikan identitas kepada manusia sebagai
umat dari suatu agama.[4]
2. MANUSIA, AGAMA DAN ISLAM
 Karakteristik agama dalam kehidupan manusia
7.Karak seperti halnya bangunan yang sempurna.
teristik  Manusia akan kehilangan pedoman atau
Agama pegangan dalam menjalani kehidupan di dunia
bila tidak berpedoman pada agama.
 Dewasa ini agama mengalami beralih dan
berpedoman kepada akal logikanya. Padahal
akal dan logika manusia memiliki keterbatasan
 
yaitu keterbatasan melihat masa depan.
 Akibat dari skularisme i menimbulkan gaya
hidup baru bagi kaum muslim yakni gaya hidup
hedomisme dan pragmatis.

Anda mungkin juga menyukai