Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PERCAKAPAN FASE-FASE HUBUNGAN TERAPEUTIK KEPADA PERAWAT


DENGAN TINDAKAN ATRAUMATIC RESTORATIF TREATMENT

Disusun Oleh:

Sannaya Oktavia (P0712512265)

D3 REGULER B

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA


KESEHATAN GIGI
2022/2023
BAB I

PERCAKAPAN FASE -FASE HUBUNGAN TERAPEUTIK KEPADA PASIEN DENGAN


TINDAKAN ATRAUMATIC RESTORATIVE TREATMENT

A. Fase-Fase Hubungan Terapeutik


1. Fase Prainteraksi
2. Fase Orientasi
3. Fase Kerja
4. Fase Terminasi
a. Terminasi Sementara
b. Terminasi Akhir

B. Percakapan Fase-Fase Hubungan Terapeutik


1. FASE PRAINTERAKSI
Mengumpulkan data tentang klien: Ditinjau dari catatan medis/catatan keperawatan
a. Kondisi klien adalah gigi berlubang
b. Tindakan keperawatannya adalah perawatan penmabalan permanen
c. Mengeskplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan
d. Saya siap berinteraksi dengan klien (Ny. Suhartati) dengan tindakan perawatan
penambalan permanen pada gigi
e. Membuat renca na pertemuan dengan klien
f. Saya telah membuat kontrak untuk melakukan perawatan penambalan permanen hari ini
pukul 8 pagi
2. FASE ORIENTASI
Perawat : “Selamat pagi ibu, perkenalkan ibu, saya Sannaya Oktavia yang menggantikan
suster Dinda hari ini, apakah tidak masalah bu?” (duduk di kursi)
Pasien : “Pagi juga sus, tidak masalah kok” (tersenyum)
Perawat : “Heheh makasi ibu, ini benar dengan ibu Suhartati ya?”
Pasien : “Iya sus saya sendiri”
Perawat : “baik ibu, gimana apakah giginya masih sakit pasca ditambal sementara kemarin?”
Pasien : “Aman sus tidak bocor juga”
Perawat : “Syukurlah bu berarti obatnya sudah bekerja”

3. FASE KERJA
Perawat : “Baik, kita coba lanjutkan perawatan gigi ibu ya”
(perawat meminta izin kepada bu Suhartati membawanya ke ruang perawatan)
Pasien : “Baik sus”
Perawat : “Saya memulai dengan membongkar tambalan sementara ibu ya, aaa yang lebar
ibu”
Pasien : “Ya sus” (membuka mulut lebar)
Perawat : “Nah dilihat dari sini gusi ibu sempat berdarah kemarin jadi belum
bisa langsung
ditambal permanen, namun setelah kemarin sempat diberi kapas obat
sekarang sudah bisa kami tambal permanen ya”
Pasien : “Jadi tidak perlu dicabut kan sus untuk kasus gigi berlubang saya”
Perawat : “Alhamdulillah tidak perlu tindakan pencabutan ibu, lubang ini masih bisa dicover
dengan tambalan permanen”
Pasien : “Syukur deh sus, ini boleh kumur-kumur sus?
Perawat : “Waduhh jangan dulu ya bu, takutnya ibu nanti terlalu keras kumur-kumur malah
keluar darah lagi gusinya”
Pasien : “Oh yaudah sus”
Perawat : “Baik bu ini agak sakit mohon ditahan sebentar ya” melakukan
proses pengeburan
Pasien : “Sssh aduh” (pasien menggenggam tangan sambi merintih menahan ngilu)
Perawat : “Tahan sebentar ya bu sebentar, yak sudah selesai, agak ngilu ya bu”
Pasien : “Iya sedikit sus gapapa masih tahan hehe”
Perawat : “Baik nah ini sudah saya tambal, saya sinari bentar ya, ibu bisa tutup mata jangan
dilihat ya sinarnya ibu”
Pasien : “Kenapa sus memangnya?”
Perawat : “Bisa bikin katarak ibu kalo dilihat, nah sudah selesai ibu, boleh kumur-kumur
yang banyak ya”
Pasien : “Udah selesai ini sus?”
Perawat : “Sudah ibu, apakah ada yang mengganjal?”
Pasien : “Tidak sus, baiklah terimakasih ya sus” (menggelengkan kepala)
Perawat : Iya sama-sama”
Setelah itu perawat melepas handscoon dan mencuci tangan
4. FASE TERMINASI
Perawat : “Sudah selesai nih ibu perawatan gigi berlubangnya, nah mulai sekarang ibu perlu
hati-hati untuk makan yang keras keras ya”
Pasien : “Alhamdulillah sudah selesai, untuk saat ini masih aman tapi yad sus giginya”
Perawat : “Untuk usia ibu sekarang, kondisi gigi ibu itu sangat-sangat baik, ibu mulai
sekarang belajar pakai benang gigi ya”
Pasien : “Caranya gimana sus?”
Perawat : “Ibu pakai benang gigi yang tanpa tangkainya ya biar tidak nyangkut dan cara
pakainya seperti ini” (Memperagakan penggunaan benang gigi)
Pasien : “Wah mudah ternyata ya sus, saya mulai belajar deh”
Perawat : “Baik terimakasih ya bu sudah mempercayai kami untuk melakukan perawatan
pada gigi ibu” (tersenyum )
Pasien : “Hehe iya sus terimakasih juga” (tersenyum)
(Pasien diantar keluar ruangan)”
Setelah itu perawat segera membereskan alat-alat,

Anda mungkin juga menyukai