Anda di halaman 1dari 6

NATASYA OCTAMIA PRATIWI

P07121259004 / Sem.4
STr. Terapi Gigi dan Mulut

Komunikasi Dalam Keperawatan Gigi Pada Tindakan Fissure


Sealent

A. Fase Prainteraksi
Pada hari kamis, 09 Februari 2021 di Klinik pukul 11.00 seorang Dental
Receptionist menjalankan tugasnya diruang receptionist gigi. Dental receptionist
menggunakan buaian yang rapih dan bersih. Selain dari penampilan dental
receptionist itu sendiri, ruangan tempat kerjanya juga terlihat rapih, nyaman, dan
bersih, sehingga menimbulkan kesan pertama yang baik terhadap pasien.
Pukul 11.00 datanglah seorang pasien yang menghampiri ruang receptionist
untuk melakukan pendaftaran.
Dental Receptionist : “Selamat siang Ibu, ada yang bisa saya bantu ?” (sambil
tersenyum ke pasien)
Pasien : “Siang mbak, saya mau memeriksakan gigi saya”
Dental Receptionist : “Baik bu, apakah Ibu sudah pernah diperiksa disini ?”
Pasien : “Belum mbak”
Dental Receptionist : “Baik bu, disini untuk pasien baru akan dibuatkan kartu
pasien dan rekam medik, yang dimana kartu pasien ini
harus dibawa setiap Ibu akan melakukan perawatan.” 
Pasien : “Oh iya mbak”
Dental Receptionist : “Baik bu, didata terlebih dahulu identitasnya ya, maaf bu,
nama lengkap Ibu ?”
Pasien : “Sukmayani”
Dental Receptionist : “Usia Ibu berapa tahun ?”
Paisen : “25 tahun mbak”
Dental Receptionist : “Alamat Ibu dimana?”
Pasien : “Alamat saya di Jalan Soragan, Bantul”
Dental Receptionist : “Maaf, apakah ada nomor yang bisa dihubungi ?”
Pasien : “Ada mbak, nomor hanphone saya 08123456789”
Dental Receptionist : “Baik Ibu, silahkan ditunggu ya. Ini nomor antriannya,
nanti Ibu dipanggil sesuai nomor antrian”
Pasien : “Oh iya mbak, terimakasih”
Dental Receptionist : “Iya sama-sama Ibu” (sambil tersenyum ke pasien)

(Setelah beberapa menit, tiba saatnya nomor antrian Ibu Sukmayani dipanggil)

B. Fase Orientasi
Perawat Gigi : “Selamat siang Ibu, silahkan masuk” (sambil tersenyum
kepasien )
Pasien : “Siang”
Perawat Gigi : “Silahkan duduk Ibu”( mengarahkan pasien untuk duduk
dikursi yang sudah disediakan )
Pasien : “ Terimakasih mbak” (duduk di kursi)
Perawat Gigi : “Bagaimana apakah sudah nyaman ?”
Pasien : “Sudah mbak”
Perawat Gigi : “Baik, apa yang menjadi keluhan Ibu datang ke klinik ?”
Pasien : “Terkadang waktu makan, banyak makanan yang
nyangkut di gigi geraham saya mbak, yang membuat
saya merasa tidak nyaman karena sering
membersihkannya setelah makan”
Perawat Gigi : “Gigi sebelah mana yang dikeluhkan bu ?”
Pasien : “Geraham bagian bawah belakang ini mbak” (sambil
menujukkan giginya)
Perawat Gigi : “Baik Ibu, akan saya periksa terlebih dahulu,
sebelumnya apakah Ibu bersedia untuk diperiksa giginya
?”
Pasien : “Iya bersedia mbak”
Perawat Gigi : “Maaf sebelumnya ijinkan saya memberikan beberapa
pertanyaan terlebih dahulu kepada Ibu , apakah Ibu
merasa keberatan ?”
Pasien :”Tidak mbak”
Perawat Gigi : “apakah sebelumnya Ibu pernah melakukan perawatan
gigi di klinik atau puskesmas ?”
Pasien : “Pernah mbak di puskesmas sekitar 3 bulan yang lalu”
Perawat Gigi : “ Pemeriksaan atau perawatan apa saja yang telah
dilakukan di puskesmas ?”
Paisen : “Ditambal mbak, gigi geraham bawah sebelahnya gigi
yang saya keluhkan sekarang”
Perawat Gigi : “ Lalu apakah Ibu pernah dilakukan tindakan fissure
sealent oleh dokter atau perawat gigi sebelumnya ?”
Pasien : “Maaf saya tidak paham apa itu fissure sealent mbak”
Perawat Gigi : “Oh begitu ya bu, nanti akan saya berikan penjelasan
mengenai fissure sealent dan dambu apabila tidak
dilakukan fissure sealent, maaf sebelumnya apakah Ibu
memiliki penyakit sistemik seperti penyakit gula
(diabetes melitus), darah tinggi (hipertensi), penyakit
jantung (kardiovaskuler) ?”
Pasien : “Tidak ada mbak”
Perawat Gigi : “Baiklah, apakah Ibu suka makan-makanan manis dan
lengket seperti coklat atau permen ?”
Pasien : “Tidak mbak”
Perawat Gigi : “apakah Ibu suka minum teh atau kopi ?”
Pasien : “Suka mbak”
Perawat Gigi : “apakah Ibu pernah mendapatkan penyuluhan tentang
kesehatan Gigi dan mulut,misalnya saja ketika di tempat
kerja, seminar ataupun ditempat pelayanan kesehatan ?”
Pasien : “Belum pernah mbak”
Perawat Gigi : “Baik Ibu, terimakasih. Lalu apakah Ibu bersedia untuk
dilakukan tindakan fissure sealent ?”
Pasien : “Iya saya bersedia mbak”
Perawat Gigi : “Baik Ibu”

C. Fase Kerja
Perawat Gigi sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk melakukan perawatan
kepada pasien (memakai masker,sarung tangan dan mencuci tangan sesuai SOP
serta alat dan bahan perawatan)
Perawat Gigi : “Saya akan memulai pemeriksaan, apakah Ibu sudah
siap?”
Pasien : “Sudah mbak”
Perawat Gigi : “Baiklah saya akan memasangkan celemek untuk
melindungi buaian dari kotoran saat perawatan”
Pasien : “Baik mbak”
Perawat Gigi : “Maaf bu, bisa buka mulutnya untuk melakukan
pemeriksaan?”
Pasien : “Bisa mbak” (sambil membuka mulut)
Perawat Gigi : “Setelah saya periksa gigi Ibu sehat, tidak ada lubang
gigi, warna gigi dan bentuk gigi yang bagus. Tapi saya
melihat ada beberapa gigi anda yang memiliki fissure
yang cukup dalam. Fissure ini merubuan bentuk
permukaan gigi seperti parit-parit kecil yang terdapat
pada permukaan kunyah gigi-gigi bagian belakang atau
biasanya pada gigi geraham. Bentuk fissure yang cukup
dalam dapat menyebabkan plak menempel di daerah
tersebut dan sulit dibersihkan dengan sikat gigi. Parit-
parit ini rentan terkena karies dan menyebabkan gigi
berlubang/rusak. Untuk mencegah terjadinya hal ini,
dapat dilakukan suatu perawatan gigi, yaitu fissure
sealant yang bisa juga disebut dengan pit dan fissure
sealant. Dengan perawatan ini, fissure yang dalam akan
ditutup dengan bahan tambal. Penutup fissure adalah
bahan yang memang dirancang sebagai pencegah karies
di fissure dan pit. Dan apabila tidak segera di lakukan
tindakan fissure sealent akan menyebabkan
karies/lubang gigi pada gigi Ibu. Prosedur yang akan
saya lakukan adalah pengisolasian, membersihkan gigi,
pengetsaan, pencucian, pengeringan email yang teretsa,
pencampuran , aplikasi, pengecekan oklusal. Bagaimana
apakah anda siap untuk dilakukan perawatan Fissure
Sealant ?”
Pasien : “Siap mbak”

(Setelah beberapa menit , perawatan fissure sealent oleh perawat gigi terhadap
pasien pun selesai)

D. Fase Terminasi
Perawat Gigi : “Baiklah Perawatan sudah selesai, jadi selama Ibu
dilakukan perawatan tadi saya melakukan tindakan
fissure sealent menggunakan bahan glass ionomer.
Bagaimana yang Ibu rasakan saat ini setelah dilakukan
perawatan ?” (sambil menunjukan gigi pasien dengan
cermin )
Pasien : “Saya merasa gigi saya lebih enak sih mbak”
Perawat Gigi : “Baiklah, saya sarankan agar Ibu untuk tidak
menggunakan makan pada sisi yang telah dilakukan
fissure sealant, akan tetapi jika ingin makan, bisa
menggunakan pada sisi yang sebelahnya. Hal ini
dilakukan pada saat 1 jam setelah tindakan dilakukan.
Disarankan untuk selalu makan buah berserat dan
menggosok gigi yang baik dan benar. Periksa gigi
kedokter gigi minimal 6 bulan sekali.
Pasien : “Baik mbak, makasih banyak ya”
Perawat Gigi : “Iya sama-sama. Saya akan melepaskan clemeknya”
Pasien : “Oh, silahkan”
Perawat Gigi : “Jangan lupa ya Ibu untuk saran saya tadi, terimakasih
banyak sudah berkunjung ke Klinik Permata Dental
semoga senang atas pelayanan yang kami berikan dan
mohon maaf apabila ada kesalahan selama proses
perawatan yang saya berikan (sambil tersenyum ke
pasien)
Pasien : “Iya mbak, terimakasih”
Perawat Gigi : “Kembali kasih Ibu, silahkan sekarang Ibu sudah boleh
meninggalkan ruang perawatan ini” (sambil tersenyum
kepasien)

(Pasien meninggalkan ruang perawatan)

Anda mungkin juga menyukai