Anda di halaman 1dari 22

ERGONOMI DA

N FISIOLOGI KE
RJA

YOLA MELANIE AZZAHRA


P07125219003
ERGONOMI KERJA

A. Pengertian Ergonomi Kerja


Ergonomi berasal dari kata Yunani
ergon = kerja
nomos = aturan
secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja.

Secara umum ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
kaitannya dengan pekerjaan mereka. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergo
nomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untu
k menurunkan stress yang akan dihadapi.
Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dim
ensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bert
ujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
B. Tujuan, Manfaat, dan Ruang Lingkup Ergonomi
 Tujuan penerapan ergonomi :
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dengan meniadakan beban kerja tambahan
(fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas kontak sesama p
ekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan sistem kebersamaan dalam
tempat kerja.
3. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi, antro
pologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan meningkatkan efisiensi sistem
manusia-mesin.

 Manfaat pelaksanaan ergonomi :


1. Menurunnya angka kesakitan akibat kerja.
2. Menurunnya kecelakaan kerja.
3. Biaya pengobatan dan kompensasi 1. Fisik
berkurang. 2. Pengalaman psikis
4. Stress akibat kerja berkurang. 3. Anatomi, utamanya yang berhubungan
5. Produktivitas membaik. dengan kekuatan dan gerakan otot dan
6. Alur kerja bertambah baik. persendian
7. Rasa aman karena bebas dari gangguan 4. Anthropometri
cedera. 5. Sosiologi
8. Kepuasan kerja meningkat. 6. Fisiologi, terutama berhubungan dengan
temperatur tubuh, Oxygen up take, pols,
 Ruang Lingkup Ergonomi : dan aktivitas otot.
1. Teknik 7. Desain, dll.
C. Aplikasi atau Penerapan Ergonomi

Terdapat beberapa aplikasi atau


penerapan dalam pelaksanaan 1. Proses Kerja
ergonomi. Penerapan tersebut 2. Tata Letak Tempat Kerja
diantaranya adalah sebagai berikut : 3. Mengangkat Beban
1. Posisi Kerja
D. Metode Ergonomi

Terdapat beberapa metode ergonomi dalam Pemecahan masalah ergonomi akan


pelaksanaan ilmu ergonomi. Metode-metode tergantung data dasar pada saat diagnosis.
tersebut antara lain: Kadang sangat sederhana seperti merubah
posisi meubel, letak pencahayaan atau
1. Diagnosis jendela yang sesuai. Membeli furniture sesuai
Dapat dilakukan melalui wawancara dengan demensi fisik pekerja.
dengan pekerja, inspeksi tempat kerja
penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, 3. Follow-up
ergonomik checklist dan pengukuran Dengan evaluasi yang subyektif atau
lingkungan kerja lainnya. Variasinya akan obyektif, subyektif misalnya dengan
sangat luas mulai dari yang sederhana menanyakan kenyamanan, bagian badan
sampai kompleks. yang sakit, nyeri bahu dan siku, keletihan,
sakit kepala dan lain-lain. Secara obyektif
2. Treatment misalnya dengan parameter produk yang
ditolak, absensi sakit, angka kecelakaan dan
lain-lain.
E. Prinsip Ergonomi

Prinsip ergonomi adalah pedoman 1. Menciptakan lingkungan kerja yang


dalam menerapkan ergonomi di tempat nyaman;
kerja, menurut Baiduri dalam diktat kuliah 2. Melakukan gerakan, olah raga, dan
ergonomi terdapat 12 prinsip ergonomi peregangan saat bekerja;
yaitu: 3. Membuat agar display dan contoh
mudah dimengerti;
1. Bekerja dalam posisi atau postur 4. Mengurangi stres.
normal;
2. Mengurangi beban berlebihan;
3. Menempatkan peralatan agar selalu
berada dalam jangkauan;
4. Bekerja sesuai dengan ketinggian
dimensi tubuh;
5. Mengurangi gerakan berulang dan
berlebihan;
6. Minimalisasi gerakan statis;
7. Minimalisasikan titik beban;
8. Mencakup jarak ruang;
F. Pengelompokkan Bidang Kajian Ergonomi
Pengelompokkan bidang kajian ergonomi 1. Penginderaan, yaitu bidang kajian
yang secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. ergonomi yang erat kaitannya dengan
Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979). Berikut ini masalah penginderaan manusia, baik
adalah penjelasan dari bidang-bidang kajian indera penglihatan, penciuman, perasa
tersebut. dan sebagainya.
2. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian
1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi ergonomi yang berkaitan dengan efek
yang meneliti energi manusia yang psikologis dari suatu pekerjaan terhadap
dikeluarkan dalam suatu pekerjaan. pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan
Tujuan dan bidang kajian ini adalah untuk lain sebagainya.
perancangan sistem kerja yang dapat
meminimasi konsumsi energi yang
dikeluarkan saat bekerja.
2. Antropometri, yaitu bidang kajian
ergonomi yang berhubungan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia untuk
digunakan dalam perancangan peralatan
dan fasilitas sehingga sesuai dengan
pemakainya.
3. Biomekanika, yaitu bidang kajian
ergonomi yang berhubungan dengan
mekanisme tubuh dalam melakukan suatu
G. Penyakit-penyakit di Tempat Kerja yang Berkaitan dengan Ergonomi
Semua pekerja harus mendapat Setelah pekerja melakukan
supervisi medis teratur. Supervisi medis pekerjaannya maka umumnya terjadi
yang biasanya dilakukan terhadap pekerja kelelahan, dalam hal ini kita harus waspada
antara lain : dan harus kita bedakan jenis kelelahannya,
1. Pemeriksaan sebelum bekerja, bertujuan beberapa ahli membedakan atau
untuk menyesuaikan dengan beban membaginya sebagai berikut :
kerjanya. 1. Kelelahan fisik, kelelahan fisik akibat
2. Pemeriksaan berkala, bertujuan untuk kerja yang berlebihan, dimana masih
memastikan pekerja sesuai dengan dapat dikompensasi dan diperbaiki
pekerjaannya dan mendeteksi bila ada performansnya seperti semula.
kelainan. 2. Kelelahan yang patologis, kelelahan ini
3. Nasehat, harus diberikan tentang tergabung dengan penyakit yang
hygiene dan kesehatan, khususnya pada diderita, biasanya muncul tiba-tiba dan
wanita muda dan yang sudah berumur. berat gejalanya.
3. Psikologis dan emotional fatique
Upaya kesehatan kerja dalam mengatasi 1. Secara aktif mengidentifikasi sejumlah
kelelahan, meskipun seseorang mempunyai pekerja dalam peningkatan semangat kerja.
batas ketahanan, akan tetapi beberapa hal di 2. Fasilitas rekreasi dan istirahat harus
bawah ini akan mengurangi kelelahan yang disediakan di tempat kerja.
tidak seharusnya terjadi : 3. Waktu untuk liburan harus diberikan pada
1. Lingkungan harus bersih dari zat-zat kimia. semua pekerja
2. Pencahayaan dan ventilasi harus memadai 4. Kelompok pekerja yang rentan harus lebih
dan tidak ada gangguan bising. diawasi misalnya; pekerja remaja, wanita
3. Jam kerja sehari diberikan waktu istirahat hamil dan menyusui, pekerja yang telah
sejenak dan istirahat yang cukup saat berumur, pekerja shift, migrant.
makan siang. 5. Para pekerja yang mempunyai kebiasaan
4. Kesehatan pekerja harus tetap dimonitor. pada alkohol dan zat stimulan atau zat
5. Tempo kegiatan tidak harus terus menerus. addiktif lainnya perlu diawasi.
6. Waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja
harus sesingkat mungkin, kalau
memungkinkan.
H. Penanggulangan Permasalahan Ergonomi

Aplikasi ergonomi dapat dilaksanakan dengan prinsip pemecahan masalah; tahap awal adalah
identifikasi masalah yang sedang dihadapi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan sebany
ak mungkin informasi.

Langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah, masalah yang paling mencolok ha
rus ditangani lebih dahulu. Setelah analisis dikerjakan, maka satu atau dua alternatif intervensi haru
s diusulkan.
FISOLOGI KERJA
A. Pengertian Fisiologi Kerja
• Menurut Wikipedia Indonesia, fisiologi dari kata Yunani physis (alam) dan logos (cerita),
adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mendefinisikan fisiologi sebagai cabang biologi
yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup (organ, jaringan,
atau sel).
Secara faal, bekerja adalah hasil kerjasama dalam koordinasi yang sebaik-baiknya dari
indra (mata, telinga, peraba, perasa dan lain-lain), otak dan susunan saraf-saraf di pusat dan
perifer, serta otot-otot. Selanjutnya untuk petukaran zat yang diperlukan dan harus dibuang
masih diperlukan peredaran darah ke-dan dari otot-otot. Dalam hal ini, jantung, paru-paru.
hati, usus, dan lain-lainnya menunjang kelancaran proses pekerjaan.
B. Jenis Kerja
Secara umum jenis kerja dibedakan • Kerja Mental
menjadi dua bagian yaitu kerja fisik (otot) dan Pengeluaran energi relative sedikit dan
kerja mental. kerjapun relative lebih ringan dibandingkan
• Kerja fisik dengan kerja fisik yang membutuhkan energi
Kerja Fisik ini dikelompokkan oleh Davis lebih besar dan cukup sulit untuk mengukur
dan Miller menjadi tiga kelompok besar, sebagai kelelahannya. Hasil kerja manusia dipengaruhi
berikut : oleh beberapa faktor, antara lain :
a) Kerja total seluruh tubuh, yang a) Faktor-faktor individu, meliputi sikap,
mempergunakan sebagian besar otot motivasi, jenis kelamin, pendidikan,
biasanya melibatkan 2/3 atau 3/4t otot keterampilan, pengalaman, dan sebagainya.
tubuh. b) Faktor-faktor situasional, meliputi lingkungan
b) Kerja sebagian otot, yang membutuhkan fisik, mesin, peralatan, metode kerja, dan
lebih sedikit energy expenditure karena otot lainnya.
yang digunakan lebih sedikit.
c) Kerja otot statis, otot yang digunakan untuk
menghasilkan gaya konstrasi otot.
C. Metode Untuk Mengukur Beban Kerja Fisik

1. Pengukuran Konsumsi Energi


Kerja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan erat dengan
konsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya ditentukan dengancar
a tidak langsung, yaitu dengan pengukuran tekanan darah, aliran darah, komposisi
kimia dalam darah, temperatur tubuh, tingkat penguapan dan jumlah udara yang dik
eluarkan oleh paru-paru. Dalam penentuan konsumsi energi biasa digunakan param
eter indeks kenaikan bilangan kecepatan denyut jantung. Indeks ini merupakan perb
edaan antara kecepatan denyut jantung pada waktu kerja tertentu dengan kecepata
n denyut jantung pada saat istirahat.
Untuk merumuskan hubungan antara energy expenditure dengan kecepatan h
eart rate (denyut jantung), dilakukan pendekatan kuantitatif hubungan antara energy
expediture dengan kecepatan denyut jantung dengan menggunakan analisa regresi.
Bentuk regresi hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung secara umum ad
alah regresi kuadratis dengan persamaan sebagai berikut :

Υ= 1,80411- 0,0229038 Х + 4,71733.10-4 X2


Dimana: KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan
Y : Energi (kkal/menit) kerja tertentu (kilo kkal/menit)
X : Kecepatan denyut jantung (denyut/menit) Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja
  tertentu (kkal/menit)
Setelah besaran kecepatan denyut jantung Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat
disetarakan dalam bentuk energi,maka (kkal/menit)
konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu
bisa dituliskan dalam bentuk matematis sebagai • Konsumsi energi berdasarkan denyut
berikut : jantung (heart rate)
KE = Et-Ei Jika denyut nadi dipantau selama istirahat,
Dimana : kerja dan pemulihan, maka recovery (waktu
pemulihan) untuk beristirahat meningkat sejalan
dengan beban kerja. Dalam keadaan yang
ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu istirahat
yang cukup sehingga mengalami kelelahan
yang kronis. Murrel membuat metode untuk
menentukan waktu istirahat sebagai kompensasi
dari pekerjaan fisik :
R = Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery)
T = Total waktu kerja dalam menit
W = Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam kkal/menit
S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan dalam kkal/menit (biasanya 4 at
au 5 kkal/menit)
 

• Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur


Konsumsi energi dapat diukur secara tidak langsung dengan mengukur konsumsi oksigen.
Jika satu liter oksigen dikonsumsi oleh tubuh, maka tubuh akan mendapatkan 4,8 kcal ene
rgi.
Dimana :
R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery)
T : Total waktu kerja dalam menit
B : Kapasitas oksigen pada saat kerja (liter/menit)
S : Kapasitas oksigen pada saat diam (liter/menit)

2. Menentukan Waktu Standar Dengan Metode Fisiologis


Pengukuran fisiologi dapat dipergunakan untuk membandingkan cost energy pada suatu p
ekerjaan yang memenuhi waktu standar, dengan pekerjaan serupa yang tidak standard, tetapi p
erbandingan harus dibuat untuk orang yang sama. Hasilnya mungkin beberapa orang yang me
miliki performansi 150% hingga 160% menggunakan energi expenditure sama dengan orang ya
ng performansinya hanya 110% sampai 115%.
D. Kelelahan ( Fatique ) dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya

Definisi umum dari kelelahan kerja 1. Lingkungan fisik kerja.


adalah suatu kondisi dimana terjadi 2. Kecapaian kerja.
padasyaraf dan otot manusia, sehingga 3. Jenis dan kebiasaan olahraga atau
tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana latihan.
mestinya. Kelelahan dipandang dari
4. Jenis kelamin.
sudut industri adalah pengaruh dari
kerja pada pikiran dan tubuh manusia 5. Umur.
yang cenderung untuk mengurangi 6. Sikap kerja.
kecepatan kerja mereka atau
menurunkan kualitas produksi dari
performasi optimis seorang operator.
Adapun faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi suatu tingkat kelelahan
pada pekerja disaat menjalankan
operasi atau melakukan pekerjaannya,
adalah sebagai berikut:
1. Penentuan dan lamanya waktu kerja
2. Penentuan dan lamanya waktu
istirahat.
Pengukuran kelelahan dapat dilakukan
dengan beberapa cara. Berikut ini adalahcara Kelelahan otot adalah kelelahan yang
untuk mengukur tingkat kelelahan: terjadi karena kerja otot, dengan adanya
1. Mengukur kecepatan denyut jantung. aktivitas kontraksi dan relaksasi. Tipe aktivitas
2. Mengukur kecepatan pernafasan. otot oleh Ryan dalam Work & Effort adalah:
3. Mengukur tekanan darah. 1. Pengeluaran sejumlah energi secara cepat.
4. Jumlah oksigen yang terpakai dalam tubuh. 2. Pekerjaan yang dilakukan secara terus-
5. Perubahan temperatur tubuh. menerus.
6. Perubahan komposisi kimia dalam darah 3. Pekerjaan setempat atau lokal yang terus-
dan urin. menerus berulang dengan pengeluaran
energi setempat yang besar.
7. Menggunakan alat uji kelelahan, yaitu
Riken Fatique Indicator. 4. Sikap yang dibatasi (kerja statis).
Saran-saran untuk mengurangi kelelahan otot (Brouha Physiology in Industr
y) dalam keadaan kerja sehari-hari adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi beban kerja dengan melakukan perancangan kerja.
2. Mengatur perioda istirahat yang cukup didasarkan atas pertimbangan fisiologi
.
3. Mengatur regu-regu kerja dengan baik dan menyeimbangkan tekanan fisiolog
i diantara anggota pekerja
4. Menyediakan air dan garam yang cukup bagi pekerja yang bekerja dalam ling
kungan kerja yang panas.
Kesimpulan
• Ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan mengaplikasikan informasi-informasi mengenai perila
ku manusia, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia lainnya untuk merancang per
alatan, mesin, system, pekerjaan dan lingkungan untuk meningkatkan produktivitas, keselamata
n, kenyamanan, dan efektifitas pekerjaan manusia.
• Pusat dari ergonomi adalah manusia. Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterba
tasan kemampuan, dan kapabilitas manusia.
• Pengelompokkan bidang kajian ergonomi secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z. Su
talaksana (1979) yaitu faal kerja, antropometri, biomekanika, penginderaan, dan psikologi kerja.
• Faal kerja yaitu bidang kajian ergonomi yang meneliti energi manusia yang dikeluarkan dalam s
uatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini adalah untuk perancangan system kerja yang dikel
uarkan saat bekerja.
• Penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan
sehat, nyaman, selamat, produktif, dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu k
emauan, kemampuan, dan kerjasama yang baik dari semua pihak.
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai