Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : A. SYAMSUL BULDAN MUDAWWAM

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 045055243

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101/Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama UPBJJ : 22/Serang

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN SOAL NOMOR 1

Etos kerja seseorang akan berlipat apabila pekerjaan yang dia lakukan memang pekerjaan yang
sesuai dengan bidang dan kompetensinya. Apabila seseorang melakukan pekerjaan yang bukan
bidangnya, apalagi kalau tidak memiliki kompetensi jangan harap akan dapat memperoleh hasil
yang maksimal, yangada justru kegagalan. Hal ini diisyaratkan dengan sangat dalam Al-quran
surat Al-Israa' ayat 84 yang artinya:

Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing”. Maka Tuhanmu


lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalan-Nya.

Ayat ini memberi isyarat bahwa setiap orang telah dianugerahi oleh Allah potens dan
kecenderungan tertentu, dalam bahasa modern bisa disebut dengan talenta atau bakat Maka
seseorang yang dapat dengan baik mengenali dan menggali potensi anugeral Allah tersebut
kemudian dapat diwujudkan dalam bentuk kecakapan dan kompetens dalam bidang tertentu
maka bukan suatu yang sulit bagi orang tersebut untuk dapa meningkatkan etos kerja dan meraih
hasil yang maksimal. Dari kesimpulan ayat diatas juga kerja harus di imbangi dengan ibadah
wajib dan sunnahnya, agar menjadi seimbang semngatnya.

JAWABAN SOAL NOMOR 2

Salah satu alasan yang dijelaskan Al-quran adalah bahwa manusia itu satu sama lain bersaudara
karena mereka berasal dari sumber yang satu, QS. Al-Hujuraat ayat 13 yang artinya sebagai
berikut:

“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Kemudian hadis Nabi Muhammd SAW "Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah saw.
Bersabda:“Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk rupa kamu dan harta benda
kamu, akan tetapi Dia hanya memandang kepada hati kamu dan amal perbuatan kamu.
(H.R.Muslim).

Dari Ayat dan hadits di atas menjelaskan bahwa dari segi hakikat penciptaan, manusia tidak ada
perbedaan. Manusia semuanya sama, dari asal kejadian yang sama yaitu tanah, dari diri yang
satu yakni Adam yang diciptakan dari tanah dan dari padanya diciptakan istrinya. Oleh
karenanya, tidak ada kelebihan seorang individu dari individu yang lain, satu golongan atas
golongan yang lain, suatu ras atas ras yang lain, warna kulit atas warna kulit yang lain, seorang
tuan atas pembantunya, dan pemerintah atas rakyatnya.Atas dasar asal-usul kejadian manusia
seluruhnya adalah sama, maka tidak layak seseorang atau satu golongan merasa lebih dan
membanggakan diri terhadap yang lain atau menghinanya.

Dari uraian di atas nampak jelas bahwa misi utama Al-quran dan agama Islam dalam kehidupan
bermasyarakat adalah untuk menegakkan prinsip persamaan (egalitarianisme) dan mengikis
habis segala bentuk fanatisme golongan maupun kelompok. Dengan persamaan tersebut sesama
anggota masyarakat dapat melakukan kerja sama sekalipun di antara warganya terdapat
perbedaan prinsip yaitu perbedaan aqidah. Perbedaan-perbedaan yang ada bukan dimaksudkan
untuk menunjukkan superioritas masing-masing terhadap yang lain, melainkan untuk saling
mengenal dan menegakkan prinsip persatuan, persaudaraan, persamaan dan kebebasan dan yang
menjai pokoknya adalah setiap orang itu adalah saudara

JAWABAN SOAL NOMOR 3

Tiga hal yang menjad dasar kerukunan dalam kehiupn Bergama yng diajarkan olh islam menurut
saya adalah sebgai berikut;

1. Saling menolong

Faktor utama kerukunan yang bersifat langsung bersinggungan adalah saling menolong, dalam
kehidupan bermasyarakat menjadi hal yang sangat penting, karena sejatinya budaya tolong
menolong selain diajarkan oleh agama Islam secara turun temurun di negara kita pun sama.

2. Menghargai

Mengargai keyakinan seseorang yang berbeda agama dengan kita adalah Ajaran Islam
sesungguhnya, selama mereka tidak mengusik persoalan prinsip keagamaan yang mengganggu
di kehidupan bermasyarakat.

3. Memberlakukan sama

Kita tidak boleh terjebak dalam sentimen agama ketika kita hidup bermasyarakat, dari mulai
bertetangga, bekerja, berniaga, bahkan tolong menolong. yang diutamakan adalah
kemanusiaannya.

Anda mungkin juga menyukai