Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1 MATA KULIAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MKDU4221) 8


NAMA : VONI FIANTY
NIM : 042453702

1) Jelaskan pengertian budaya akademik!

Budaya akademik sebagai suatu subsistem perguruan tinggi memegang


peranan penting dalam upaya membangun dan mengembangkan kebudayaan dan
peradaban masyarakat (civilized society) dan bangsa secara keseluruhan. Indikator
kualitas perguruan tinggi sekarang dan terlebih lagi pada milenium ketiga ini akan
ditentukan oleh kualitas civitas akademika dalam mengembangkan dan membangun
budaya akademik tersebut. norma-norma kegiatan akademik tersebut.

Budaya akademik sebenarnya adalah budanya universal. Artinya, dimiliki oleh setiap
oranh yang melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Membangun budaya akademik
perguruan tinggi merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Diperlukan upaya sosialisasi
terhadap kegiatan akademik, seg=hingga terjadi kebiasaan dikalangan akademisi untuk
melakukan norma-norma kegiatan akademik tersebut.

Budaya Akademik adalah adalah budaya yang dihasilkan oleh suatu


komunitas yang tindakannya didasari atas hasil ilmiah teknis dan mampu
menjelaskan tindakannya itu atas dasar logika dan ilmu pengetahuan.

2) Jelaskan tentang bagaimana apresiasi atau penghargaan Al-quran terhadap


orang-orang yang berilmu (berbudaya akademik)?

Hal ini diisyaratkan dalam surat Al-Mujaadilah/58: 11

Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dari ayat tersebut jelas bahwa kemuliaan dan kesuksesan hidup hanya
milik orang yang berilmu dan beriman. Orang yang beriman tetapi tidak memiliki ilmu
pengetahuan maka tidak akan memperoleh kemuliaan di Sisi Allah SWT. Sebaliknya
bagi orang yang hanya berilmu saja tanpa disertai iman maka juga tidak akan
membawa manfaat bagi kehidupannya khususnya di akhirat kelak.
TUGAS 1 MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MKDU4221) 8
NAMA : VONI FIANTY
NIM : 042453702

Dan ayat tersebut juga terlihat bahwa secara garis besar manusia dapat
dibedakan ke dalam dua kelompok besar; pertama, orang yang sekedar beriman
dan beramal, dan yang kedua adalah orang yang beriman dan beramal shalih serta
memiliki pengetahuan. Posisi atau derajat kelompok kedua ini lebih tinggi bukan saja
karena nilai ilrnu yang dirniliki, tetapi juga amal dan usahanya untuk mengajarkan
ilrnu yang dimiliki tersebut, haik melalui lisan, tulisan atau bahkan tindakan.

Ilmu yang dimaksud tentu saja bukan hanya ilmu agama tetapi ilmu apapun
yang membawa maslahat bagi kehidupan manusia. Hal ini ditegaskan dalam surat
Faathir/35: 27-28.

Artinya: Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu
Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macarn
jenisnya. dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah
yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan
demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-
binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya,
hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Dan ayat di atas jelas bahwa setelah Allah SWT menjelaskan tentang banyak
makhluk-Nya juga fenomena alam kemudİan di penghujung ayal ditutup dengan
ungkapan "Sesungguhnya yang taklit kepada Allah di anlara hamba-hamba-Nya,
hanyalah ulama”. Hal İni sekalİ lagi menegarkan bahwa ilmu dalam pandangan islam
bukan hanya ilmu agama. Namun di sisi lain juga terlihat bahwa ilmu yang dimiliki
oleh setiap orang semestinya menghasilkan rasa khasyah (takut atau kagum)
kepada Allah SWT. Karena kalau ilmu tersebut tidak menghasilkan kedekatan
kepada Allah justru hal ini akan membawa kecelakaan bagi orang tersebut. Maka
ilmu apapun yang dipelajari dan dimiliki oleh manusia semestinya
menghantarkannya pada sikap semakin dekat kepada Allah SWT. Maka kalau ada
TUGAS 1 MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MKDU4221) 8
NAMA : VONI FIANTY
NIM : 042453702

sementara orang baik berilmu apalagi tidak berilmu yang kemudian melalaikan Allah
SWT dalam hidupnya maka akan berakibat kebinasaan bagi kehidupannya terlebih
di akhirat nanti. Hal İni ditegaskan dalam surat Al-A’raaf 7: 179.

Artinya: Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahanam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka
Itulah orang-orang yang lalai.

Ayat ini menjelaskan tentang manusia yang lalai dan kemudian dipersamakan
dengan binatang, bahkan jauh lebih sesat dibanding binatang. Mengapa? Karena
manusia 'diberi potensi lebih banyak dibanding binatang. Maka tatkala potensi-
potensi yang semestinya dapat menjadikan hidupnya mulia ternyata justru
menghantarkannya menuju kebinasaan. Hal ini bukan karena mereka tidak memiliki
kecerdasan dan pengetahuan tetapi ilmu pengetahuan yang dimilikinya tidak
menghantarkannya menjadi semakin dekat kepada Allah SWT.

Binatang tidak dikecam kalau tidak dapat mencapai derajat yang tinggi karena
potensi yang dimiliki oleh binatang tidak sebanyak yang dimiliki oleh manusia. Di sisi
lain potensi yang dimiliki Oleh binatang berupa insting tidak akan pernah
dilanggarnya dan cenderung menghantarkannya untuk melakukan sesuatu yang
positif Sementara manusia maka dikatakan lebih sesat dan binatang kalau potensi-
potensi yang dimilikinya itu tidak dapat digunakan untuk meraih kemuliaan hidup di
dunia dan akhirat.
TUGAS 1 MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MKDU4221) 8
NAMA : VONI FIANTY
NIM : 042453702

3) Bagaimana petunjuk Al-quran untuk meningkatkan etos kerja?

Pertama, Manajemen waktu; seorang muslim dituntut untuk dapat


mempergunakan waktu seefektif mungkin untuk dapat diisi dengan segala bentuk
aktivitas yang baik, terlebih apabila sedang mengerjakan satu pekerjaan. Berkali-kali
kita temukan ayat yang berisi sumpah Allah SWT dengan menggunakan waktu
seperti, wal 'ashri, wadh-dhuha, wal-laili, wan-nahari. Hal ini mengandung pesan
bahwa setiap orang yang ingin sukses harus dapat mempergunakan waktu sebaik
mungkin. Karena M"aktu adalah modal terbaik.

Maka dalam ayat lain Al-quran memberi petunjuk dalam surat Al- Insyirah/94: 7-8.

Artinya: Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain (ayat 7). Dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap (ayat 8).

Ayat tersebut memberi isyarat seorang yang ingin meraih keberhasilan dalam
usahanya maka tidak ada waktu yang disia-siakan untuk berlalu begitu saja tanpa
menghasilkan suatu karya yang bermanfaat. Karena apabila selesai suatu pekerjaan
segera susul dengan mengerjakan pekerjaan lain yang baik dengan sungguh-
sungguh Ayat tersebut juga memberi isyarat tentang pentingnya sebuah
perencanaan dalam satu pekerjaan. Ayat tersebut seakan ingin mengajarkan bahwa
sebelum kalian melakukan satu pekerjaan cobalah membuat perencanaan yang baik
dalam tahapan-tahapan pekerjaan yang sistematis dengan target-target yang dapat
diukur. Dan apabila satu tahap telah selesai maka segera kerjakan tahap
selanjutnya dengan bersungguh-sungguh. Inilah Salah satu petunjuk yang amat
jelas bahwa seorang muslim dalam bekerja harus memiliki etos yang tinggi.

Kedua, bekerja sesuai bidang dan kompetensinya. Etos kerja seseorang akan
berlipat apabila pekerjaan yang dia lakukan memang pekerjaan yang sesuai dengan
bidang dan kompetensinya. Apabila seseorang melakukan peredaan yang bukan
bidangnya, apalagi kalau tidak memiliki kompetensi jangan harap akan dapat
TUGAS 1 MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MKDU4221) 8
NAMA : VONI FIANTY
NIM : 042453702

memperoleh hasil yang maksimal, yang ada justru kegagalan. Hal ini diisyaratkan
dengan sangat dalam Al-quran surat Al Israa'/17: 84.

Artinya: Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-


masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalan- Nya.

Ayat ini memberi isyarat bahwa setiap orang telah dianugerahi oleh Allah potensi
dan kecenderungan tertentu, dalam bahæsa modern bisa disebut dengan talenta
atau bakat. Maka seseorang yang dapat dengan baik mengenali dan menggali
potensi anugerah Allah tersebut kemudian dapat diwujudkan dalam bentuk
kecakapan dan kompetensi dalam bidang tertentu maka bukan suatu yang sulit bagl
orang tersebut untuk dapat meningkatkan etos kerja dan meraih hasil yang
maksimal.

Hal yang tidak kalah pentingnya dalam peningkatan etos kerja ini, seorang muslim
harus tetap mengikuti petunjuk Allah SWT dalam bekerja. Beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut.

a) Pekerjaan yang dilakukan tidak boleh menjadikan lupa kepada Allah; Sekeras
apapun orang bekerja setinggi apapun etos kerja yang dimiliki maka tidak
boleh menjadikan lupa kepada Allah SWT.
b) Etos Kerja yang tinggi tidak boleh melupakan shalat dan zakat; ibadah shalat
adalah bagİan darİ teknis dan mekanişme yang diciptakan Oleh Allah SWT
agar manusia tetap dapat memelihara komunikasi dengan Allah SWT. Maka
sesibuk apapun seseorang kalau ingin hidupnya diberkahi dan bahagia maka
harus tetap memelihara shalatnya. Dan setelah memperoleh hasil dari
pekerjaannya dituntut untuk memberikan hak-hak saudaranya yang kurang
beruntung (fakir-miskin) dengan membayar zakat.
TUGAS 1 MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MKDU4221) 8
NAMA : VONI FIANTY
NIM : 042453702

4) Jelaskan tentang arti penting sikap terbuka dan jujur sebagai bagian dari
cara meningkatkan etos kerja dan meraih keberhasilan!

Seseorang tidak akan mungkin memiliki sikap terbuka kalau tidak bersikap jujur
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Karena orang yang bersikap tidak jujur
pasti akan berusaha mati-matian untuk menutupi ketidakjujurannya. Bagaimana
seseorang dapat bersikap terbuka kalau dia harus berbohong untuk menutupi
kebohongan yang dia lakukan. Maka yang akan terjadi adalah kebohongan di atas
kebohongan Islam sangat menekankan supaya manusia bersikap jujur. Di antara
ayat- ayat yang memerintahkan supaya bersikap jujur di antaranya sebagai berikut.

1. Surat Al-Ahzab/33: 70

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
Katakanlah Perkataan yang benar.

Yang dipanggil dalam ayat tersebut adalah orang yang beriman, hal ini berarti
salah satu prasyarat orang-orang yang kokoh imannya adalah selalu berkata benar
dan jujur dan ini menjadi prasyarat utama untuk memiliki Sikap terbuka. Seseorang
tidak mungkin akan dapat merniliki sikap terbuka apabila belum dapat bersikap jujur
terhadap dirinya sendiri. Sikap terbuka yang dimiliki seseorang akan menjadikan
hidupnya merasa nyaman, karena tidak ada yang pcrlu ditutupi, sehingga etos kerja
dan kinerjanya akan menjadi maksimal. Beberapa hasil penelitian menyebutkan
bahwa Salah satu Yang menyita dan mencuri tenaga, stamina dan energi kita
adalah sikap tidak terbuka dan tidak jujur baik kepada diri sendiri maupun orang Iain.
Sehingga apabila kita dapat selalu bersikap jujur dan terbuka maka akan menjadikan
semangat dan stamina kita dalam menjalani hidup, khususnya dalam pekerjaan
akan menjadi berlipat ganda dan optimal.

2. Surat At-Taubah/9: 119


TUGAS 1 MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MKDU4221) 8
NAMA : VONI FIANTY
NIM : 042453702

Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah
kamu bersama orang-orang yang benar.

Ayat ini memberi petunjuk bagaimana cara menjadi orang yang selalu bersikap
jujur dan terbuka yaitu dengan cara bergabung dengan lingkungan yang kondusif
yang dapat memberi pengaruh dan dampak positif bagi kepribadiannya. Hal ini juga
menjadi isyarat bahwa lingkungan yang tidak baik akan berpengaruh bagi
kepribadian seseorang. Seseorang yang bergaul dengan orang-orang yang tidak
jujur dan tidak terbuka maka cepat atau lambat orang tersebut juga akan
terpengaruh. Sebaliknya kalau kawan-kawan dekatnya adalah orang-orang yang
jujur dan terbuka maka akan berpengaruh positif bagi kepribadiannya. Redaksi yang
digunakan ayat tersebut adalah maka yang berarti bersama.

5) Jelaskan tentang makna sikap adil dalam Islam!

Makna sikap adil dalam islam adalah menempatkan segala


sesuatu pada tempat yang semestinya dengantidak memihak atau berat
sebelah. Dalam sudut pandang lain, adil dalam islam artinya adalah
memutus suatu perkara yang disesuaikan dengan amal dan perbuatan.

Adil ini mengakar pada kata dalam bahasa arab yakni Adilun yang
maknanya adalah seimbang. Seimbang dalam hal ini maksudnya adalah
memberikan atau menetap sesuatu yang menjadi hak seseorang dengan
tanpa mengurangi atau melebihkan sebab hal ini merupakan perbuatan
dzalim.

Menurut Imam Al-Ghazali, yang dimaksud adil dalam islam adalah


keseimbangan dari sesuatu hal yang sifatnya lebih atau kurang. Adapun
menurut pendapat dari Ibnu Miskawaih bahw ayang dimaksud dengan
keadilan adalah memberi sesuatu hal dengan semestinya atas orang yang
benar-benar berhak terhadap sesuatu hal tersebut. Adil ini sendiri adalah
salah satu asmaul huna Allah SWT yani Al-Adl yang artinya adalah Yang
Maha Adil. Keadilan Allah SWT sifatnya mutlak dan sempurna

Bersikap adil yang dibicarakan Al-quran, khususnya dan Islam pada


urnumnya mengandung berbagai spektrum makna, tidak hanya pada proses
penetapan hukum atau terhadap pihak yang berselisih melainkan menyangkut
segala aspek kehidupan beragama. Di antaranya adalah: Pertama, Adil dalam aspek
Aqidah; Untuk menelusuri makna adil dalam aqidah ini dapat digunakan antonim dari
keadilan yaitu kezaliman. Al-quran menyebut bahwa syirik adalah kezaliman yang
terbesar, hal ini antara lain disebutkan dalam Q.S. Luqman/31: 13.
TUGAS 1 MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MKDU4221) 8
NAMA : VONI FIANTY
NIM : 042453702

Artinya: Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.

Anda mungkin juga menyukai