SOAL
JAWABAN
1. Saya percaya bahwa baik lingkungan maupun diri sendiri memiliki
peran yang signifikan dalam pembentukan akhlak seseorang.
Namun, faktor diri sendiri mungkin memiliki pengaruh yang lebih
besar. Alasannya adalah bahwa, meskipun lingkungan dapat
menciptakan kondisi untuk pembentukan akhlak, akhirnya adalah
pilihan individu untuk memilih bagaimana mereka akan merespons
dan bertindak dalam lingkungan tersebut. Dengan kata lain,
lingkungan dapat memberikan stimulus, tetapi bagaimana kita
merespons stimulus tersebut adalah pilihan kita.
2. Mengenai pernyataan bahwa seseorang yang berakhlak baik akan
hidup bahagia dan sebaliknya, saya setuju, tetapi dengan beberapa
pengecualian. Akhlak yang baik biasanya mengarah pada hubungan
interpersonal yang lebih baik, kepuasan diri, dan kebahagiaan.
Namun, hidup juga penuh dengan tantangan dan kesulitan yang
tidak selalu berkaitan dengan akhlak seseorang. Oleh karena itu,
seseorang dengan akhlak baik masih bisa menghadapi kesulitan
dalam hidup. Sebaliknya, seseorang dengan akhlak buruk mungkin
tampaknya hidup bahagia dalam jangka pendek, tetapi dalam
jangka panjang, tindakan dan perilaku mereka mungkin
menimbulkan konsekuensi negatif.
ِ َويُ ِح ُّب َم َعالِ َي اَأْل ْخاَل،ِإنَّ هللاَ َع َّز َو َج َّل َك ِري ٌم يُ ِح ُّب ا ْل َك َر َم
ُ َويَ ْك َره،ق
(Sumber:[Islampos](https://www.islampos.com/hadist-nabi-tentang-a
khlak-243403/),
[FiqihMuslim](https://www.fiqihmuslim.com/2017/02/kumpulan-hadi
ts-nabi-tentang-akhlak.html)).