NIM/Kelas : 2381130545/B14
P5
Para ulama berbeda pendapat apakah perintah yang ada pada ayat di atas
menunjukkan suatu kewajiban atau keutamaan. Tetapi yang jelas bahwa
mengucapkan Isti'adah sebelum membaca al- Qur'an lebih baik dari pada tidak
mengucapkannya.
Adapun kata basmalah berasal dari kata بسملة- يبسمل- بسملyang memiliki
makna hampir sama dengan kata isti'adzah, yaitu memohon perlindungan dengan
meyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang baik di dunia dan
akhirat. Lafad basmalah juga sering disebut dengan bacaan tasmiyah.
Terdapat empat cara dalam membaca isti’adzah dan Basmallah di awal surat,
yaitu :
Alif lam Ta’rif adalah “al” yang berfungsi untuk menjadikan isim nakiroh
(isim yang belum mempunyai makna tertentu dalam ilmu nahwu) menjadi isim
ma’rifat (isim yang mempunyai makna tertentu). Dalam ilmu tajwid, keberadaan al
yang masuk pada isim mempunyai dampak hukum tersendiri, dan menjadikan
perubahan bacaan apakah bacaan tembus atau tidak. Sesuai dengan fungsinya, maka
hukum alif lam ta’rif mempunyai dua hukum, yaitu :
a. Izhar Qomariyyah
Apabila alif lam bertemu dengan salah satu huruf di atas, maka harus
dibaca jelas (huruf lam dibaca).
b. Idgham Syamsiyyah
Idzhar menurut bahasa adalah jelas atau terang. Dalam ilmu tajwid, hukum
bacaan idzhar terjadi apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu
huruf idzhar yang 6 ()ء ه ح ع غ خ, maka cara membacanya adalah jelas tanpa
mendengung. Keenam huruf tersebut dikenal dengan huruf halqi, karena
penyebutan makhraj huruf tersebut bersumber dari tenggorokan (halqi).
Menurut bahasa idzhar halqi adalah hurufyang dibaca jelas. Adapun menurut
istilah adalah mengucapkan setiap huruf yang diidzharkan adalah tanpa ada
tambahan ghunnah pada huruf-huruf idzhar. Yang dimaksud dengan huruf yang
diidzharkan adalah nun sukun atau tanwin, meskipun huruf nun itu sendiri memiliki
sifat yang selalu melekat padanya yaitu ghunnah. Sementara menurut ilmu tajwid,
idzhar ialah pembacaan nun mati atau tanwin sesuai dengan makhrojnya tanpa
dighunnahkan (dengung) apabila bertemu dengan salah satu huruf halqiyyah
(tenggorokan). Contoh : ينهونnun sukun bertemu dengan ه. maka cara membacanya
dengan jelas membaca Nun sukunnya tanpa dengung.
2. Ikhfa Hakiki
Ikhfa menurut bahasa artinya samar. Dalam ilmu tajwid ikhfa adalah apabila
ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf ikhfa, yaitu :
تثجدذزسشصضطظفقك
Cara membacanya adalah nun sukun atau tanwin masih terdengar tetapi
samar-samar antara idzhar dan idghom kemudian bersambung dengan makhraj
sesudahnya. Cara dan proses mengucapkan ikhfa adalah sebagai berikut :
a. Idgham bighunnah
4. Iqlab
Iqlab artinya membalik atau menukar satu huruf menjadi huruf lain. Hukum
bacaan iqlab adalah setiap nun sukun atau tanwin bertemu huruf ba , maka cara
membacanya dengan mengganti huruf nun mati atau sukun menjadi huruf mim
sukun.
D. Hukum Mim Sakinah
Mim Sukun adalah huruf mim yan tidak berharokat, memiliki tanda baca berupa
harakat sukun. Hukum mim sukun adalah cara membaca mim ketika bertemu dengan huruf
hijaiyyah baik washal ataupun waqaf. Mim sukun jika bertemu dengan huruf hijaiyyah
maka cara membacanya adalah sama dengan hukum nun sukun atau tanwin, yaitu ada yang
dibaca dengung, jelas dan samar.
Adapun tujuan mempelajari hukum mim Sakinah atau sukun adalah agar seseorang
dapat membaca al-Quran dengan baik dan fasih sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah
Saw, selain itu mempelajari mim sukun juga dapat lebih terjaga dari kesalahan dan makna
dari setiap lafadz di dalam al-Quran, karena apabila salah penyebutan atau pengucapannya
akan merubah makna dari lafadz tersebut. Adapun pembagian hukum bacaan Mim Sukun
sebagai berikut :
1. Idgham Mimi
Idgham mimi terjadi apabila mim sukun bertemu dengan huruf mim yang
berharokat, cara pengucapannya harus disertai dengan ghunnah (dengung) dengan
memasukkan huruf mim sukun ke dalam huruf mim sesudahnya. Cara membaca
mim ditahan 2 sampai 3 harokat. Contoh : أكثرهم مؤمنين
2. Ikhfa Syafawi
Ikhfa syafawi terjadi apabila mim sukun bertemu dengan huruf harus dibaca
ikhfa, yakni menyamarkan mim sukun karengan dengungan (ghunnah). Syafawi
artinya bibir, dinamakan syafawi karena makhraj mim dari syafah/bibir, ketika
bertemu dengan huruf ba. Mim sukun dilafalkan samar menjadi ghunnah dan
ditahan antara 2 sampai 3harokat, cara membacanya samar-samar, artinya pada saat
membaca mim sukun disamarkan dan terdengar seperti ghunnah (didengungkan).
Contoh : إنّ ربّهم بهم.
3. Idzhar Syafawi
Jika mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyyah selain huruf mim dan ba,
cara pengucapannya tidak boleh dengung dan huruf mim sukun harus dibaca jelas
dan baik. Perlu diperhatikan apabila mim sukun bertemu dengan huruf wawu maka
harus berhati-hati ketika membacanya, yakni dengan lebih cepat serta lebih jelas
tanpa ghunnah sedikit pun. Mim sukun tidak boleh terpengaruh dengan makhraj fa’
walaupun makhrajnya berdekatan atau sama.