Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Keperawatan Abdurrab P-ISSN : 2541-2620

Vol 4. No.1, Juli 2020 E-ISSN : 2579-8723

HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET DENGAN KUANTITAS DAN


KUALITAS TIDUR PADA ANAK SEKOLAH (KELAS IV DAN V)
DI SD NEGERI 182 KOTA PEKANBARU

Shahibatul Hablaini1, Raja Fitrina Lestari2, Sekani Niriyah3


1,2,3
Program Studi Keperawatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Email: Shahibatulhablaini13@gmail.com
ABSTRAK

Penggunaan gadget meningkat seiring banyaknya fungsi khusus yang disediakan, salah satunya adalah akses fitur
sosial media, game dan sebagainya. Kurangnya kemampuan individu mengontrol waktu penggunaan gadget
mengakibatkan buruknya kuantitas dan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan penggunaan
gadget dengan kuantitas dan kualitas tidur pada anak sekolah (kelas IV dan V). Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 Mei dan
17 Juni 2019 di SD Negeri 182 Kota Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas
IV dan V, dengan jumlah sampel 150 orang yang diambil secara strata dan acak, alat pengumpulan data adalah
kuesioner dengan pengolahan data menggunakan komputerisasi dan analisa dilakukan secara univariat dan bivariat.
Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan penggunaan gadget dengan kuantitas tidur pada anak sekolah
(kelas IV dan V) (Pvalue = 0,410 > 0,05), dan terdapat hubungan penggunaan gadget dengan kualitas tidur pada anak
sekolah (kelas IV dan V) (Pvalue = 0,041 < 0,05). Diharapkan kepada pihak sekolah memberikan peraturan agar anak
tidak mengunakan gadget pada saat jam sekolah, serta pihak sekolah harus bekerja sama dengan orang tua dalam
penggunaan gadget pada anak, agar anak terhindar penggunaan gadget yang buruk dan meningkatkan kuantitas dan
kualitas tidur anak agar anak tidak mengantuk dan lebih konsentrasi di jam sekolah.

Kata Kunci : Penggunaan gadget, kuantitas dan kualitas tidur

ABSTRACT

The use of gadget increases with the number of special funtions provided, one of them is access to social media
features, game and others. Lack of individual ability to control the use of gadget results in poor quantity and quality
sleep. The study aims to know relations use of gadget with quantity and quality of sleep in school children (grades
IV and V). The research is quantitative descriptive correlation study with cross sectional approach. This research
was conducted on May 17 and June 17 2019 in Elementary School 182 Pekanbaru. The population in this study
were all students in grade IV and V, with a sample of 150 people taken strata and random, data collection tool is a
questionnaire by processing data using a computer and analysis is done in univariate and bivariate. The result
showed there is no a use of gadget with quantity of sleep in children (grades IV and V) (Pvalue = 0,410 > 0,05), and
the result showed there is a use of gadget with quality of sleep in school children (grades IV and V) (Pvalue = 0,041
< 0,05). Its expected that the school provides a regulation so that children don’t use gadget during school hours, as
well as the school must work with parents in the use of gadget in children, so that children avoid the use of bad
gadget and increase the quantity and quality of children’s sleep so that children are’nt drowsy and more
concentrated in school hours.

Keyword : Use of gadget, sleep quantity and quality

PENDAHULUAN komunikasi. Salah satu wujud


perkembangan komunikasi yang mengalami
Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan yang sangat cepat adalah gadget.
teknologi semakin canggih, ditandai dengan Gadget merupakan sebuah istilah berasal
kemajuan teknologi dan perkembangan dari bahasa Inggris yang berarti perangkat

26
Jurnal Keperawatan Abdurrab P-ISSN : 2541-2620
Vol 4. No.1, Juli 2020 E-ISSN : 2579-8723

elektronik kecil yang memiliki fungsi dan kesehatan. Dampak psikologis tersebut
khusus yang digunakan untuk alat adalah anak-anak menjadi pribadi tertutup,
komunikasi, mencari informasi atau suka menyendiri, ancaman cyberbullying
browsing, sosial media, youtube, bermain dan menikmati dunia yang ada di dalam
game dan lainnya. Indonesia merupakan gadget tersebut sehingga melupakan
Negara yang berdampak kemajuan teknologi kesenangan bermain dengan teman-teman
perkembangan yang ditandai dengan seumuran mereka maupun dengan anggota-
pemakai gadget terbesar di Dunia (Ameliola anggota keluarganya, sedangkan dampak
& Nugraha, 2013 ; Manumpil, Ismanto & terhadap kesehatan yaitu kesehatan otak
Onibala, 2015). terganggu, kesehatan mata terganggu,
Gadget pada era globalisasi sangat mudah kesehatan tangan terganggu, terpapar
dijumpai, karena hampir semua kalangan radiasi, dan gangguan tidur. Hal itu tentunya
usia memiliki gadget. Dimulai dari anak- akan berdampak buruk terhadap
anak sampai lansia sudah menggunakan perkembangan tumbuh anak dan kesehatan
gadget. Berdasarkan hasil survei yang anak, salah satu masalah kesehatan anak
dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa tersebut adalah kurangnya kebutuhan tidur
Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016 (Iswidharmanjaya & Agency, 2014).
didapatkan pengguna gadget berdasarkan Kualitas tidur merupakan kepuasan
klasifikasi usia, yaitu usia 10-24 tahun seseorang terhadap tidur, kualitas tidur yang
75,5% pengguna, 25-34 tahun 75,8% baik akan menghasilkan kesegaran dan
pengguna, 35-44 tahun 54,7% pengguna, 45- kebugaran pada saat terbangun. Tidur yang
54 tahun 17,2% pengguna, dan >55 tahun tidak berkualitas baik dapat menyebabkan
2% pengguna. Gadget sudah tuntunan untuk gangguan keseimbangan fisiologis dan
dimiliki seseorang dan gadget cenderung psikologis (Mubarak, Indrawati & Susanto,
dimiliki oleh orang yang berpenghasilan 2015).
tinggi dan sulit dimiliki pada orang yang Kebutuhan tidur dapat terganggu dari
berpenghasilan rendah, selain itu anak-anak berbagai kebiasaan dan perilaku gangguan
sekarang menjadi target penggunaan gadget tidur, seperti sering menonton televisi saat
tersebut (APJII, 2016 ; Novitasari & mau tidur, serta penggunaan gadget pada
Khotimah, 2016). anak sebelum tidur. Interaksi sosial dan
Menurut survei lembaga Nielsen on Device karakteristik temperamen individu
Meter 2013, penduduk Indonesia memegang peran penting dalam kualitas
menggunakan gadget selama 189 menit tidur, pada anak yang mana anak sekolah
perhari atau lebih dari 3 jam. Berdasarkan membutuhkan tidur selama 10 jam/hari
lamanya waktu penggunaan gadget perhari, (Mubarak, Indrawati & Susanto, 2015).
Indonesia menempati posisi pertama untuk Berdasarkan hasil survei awal yang
penggunaan gadget terlama di Dunia dilakukan oleh penulis pada tanggal 26
(Pandji, 2014). Maret 2019 di SD Negeri 182 Kota
Penggunaan gadget pada anak juga Pekanbaru didapatkan 245 anak sekolah
mempunyai dampak positif dan negatif. (kelas IV dan V). Melalui wawancara pada
Dampak positif dari penggunaan gadget anak kelas VA yaitu 36 anak, didapatkan 23
antara lain untuk memudahkan seorang anak anak menggunakan gadget dengan milik
dalam mengasah kreativitas dan kecerdasan pribadi. 9 anak mengaku dibelikan gadget
anak. Dampak negatif dari penggunaan sejak 2 tahun yang lalu dan 14 anak
gadget terbagi dua yaitu terhadap psikologis mengatakan sudah 1 tahun 6 bulan dibelikan

27
Jurnal Keperawatan Abdurrab P-ISSN : 2541-2620
Vol 4. No.1, Juli 2020 E-ISSN : 2579-8723

gadget. Penggunaan gadget bukan hanya random sampling, penelitian ini dilakukan
dirumah, namun kadang-kadang dibawa ke secara strata dan dapat diambil sampel
sekolah untuk digunakan saat istirahat dan secara acak, dengan alat pengumpulan data
pada saat kegiatan ekstrakurikuler. Anak menggunakan lembar kuesioner.
juga menggunakan gadget sebelum tidur
sampai pukul 22.00 dan kadang juga sampai HASIL PENELITIAN
pukul 24.00 malam untuk bermain game,
membuka sosial media, menonton video, Hasil penelitian yang dilakukan dari bulan
melihat gambar hingga chatting, sehingga Mei sampai bulan Juni 2019 pada 150
anak sulit untuk dibangunkan pagi hari, hasil responden anak kelas IV dan V di SD
wawancara dengan guru wali kelas Negeri 182 Kota Pekanbaru, dengan data
didapatkan data 5 anak tidak konsentrasi yang diperoleh sebagai berikut.
saat di kelas jam pembelajaran sekolah dan
selebihnya anak sering mengantuk di kelas. A. Analisis Univariat
Sedangkan 13 anak menggunakan gadget 1. Karakteristik Responden
dengan punya Ibu anak tersebut, saat di a. Umur
wawancarai bahwa anak menggunakan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
gadget saat sepulang sekolah dan anak itu Umur Responden di SD Negeri 182 Kota
juga menggunakan gadget secara terbatas Pekanbaru Tahun 2019
karena punya Ibu tapi anak itu memainkan No. Variabel Frekuensi Persentase
gadget hingga malam sampai pukul 22.00 (n) (%)
malam dan memainkan game, membuka 1. Umur
a. Masa 67 44,7
sosial media, menonton video, melihat
kanak-
gambar serta chatting, sehingga anak sulit kanak (5-
dibangunkan pagi hari. Dimana pada era 11 tahun)
globalisasi saat ini telah menjadikan gadget b. Masa 83 55,3
sebagai salah satu alat komunikasi sehingga remaja
seseorang sering menggunakannya. Bahkan, awal (12-
sudah menjadi kebiasaan dan kecanduaan 16 tahun)
serta menggangu kuantitas dan kualitas tidur Total 150 100
pada setiap individu, hal ini tidak hanya
terjadi pada dewasa, tetapi juga terjadi pada Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat dari
anak. 150 responden pada penelitian ini
didapatkan sebagian besar responden dalam
METODELOGI PENELITIAN kelompok umur masa remaja awal (12-16
tahun) yaitu 83 (55,3%) responden.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif b. Jenis Kelamin
deskriptif korelasi dengan pendekatan cross Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
sectional. Populasi yang dimaksud dalam Jenis Kelamin Responden di SD Negeri 182
penelitian ini adalah anak SD Negeri 182 Kota Pekanbaru Tahun 2019
Kota Pekanbaru (kelas IV dan V) yang No. Variabel Frekuensi Persentase
berjumlah 245 orang. Sampel pada (n) (%)
penelitian ini adalah anak kelas IV dan V 1. Jenis Kelamin
yang memenuhi kriteria dengan jumlah a. Laki-laki 70 46,7
sampel 150 orang. Pengambilan sampel b. Perempuan 80 53,3
pada penelitian ini menggunakan teknik Total 150 100

28
Jurnal Keperawatan Abdurrab P-ISSN : 2541-2620
Vol 4. No.1, Juli 2020 E-ISSN : 2579-8723

3-4
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat dari d. Latensi tidur 2 1,3
150 responden pada penelitian ini 5-6
didapatkan sebagian besar responden Total 150 100
berjenis kelamin perempuan yaitu 80 3. Durasi tidur
(53,3%) responden. a. Durasi tidur 30 20,0
c. Fungsi Penggunaan Gadget > 10 jam
b. Durasi tidur 29 19,3
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Fungsi
9-10 jam
Penggunaan Gadget di SD Negeri 182 Kota c. Durasi tidur 33 22,0
Pekanbaru Tahun 2019 8-9 jam
No. Variabel Frekuensi Persentase d. Durasi tidur 58 38,7
(n) (%) < 7 jam
1. Fungsi Total 150 100
Penggunaan 4. Efisiensi tidur
Gadget a. Efisiensi 8 5,3
a. Youtube 21 14,0 tidur >85%
b. Game 98 65,3 b. Efisiensi 4 2,7
c. Sosial 16 10,7 tidur 75-
Media 85%
d. Komunikasi 15 10,0 c. Efisiensi 14 9,3
Total 150 100 tidur 65-
74%
Berdasarkan tabel 3 diatas diketahui bahwa d. Efisiensi 124 82,7
distribusi frekuensi fungsi penggunaan tidur < 65%
gadget dari 150 responden pada penelitian Total 150 100
ini didapatkan sebagian besar responden 5. Gangguan tidur
memiliki fungsi penggunaan gadget untuk a. Gangguan 81 54,0
game 98 (65,3 %) responden. tidur 1-9
d. Komponen Kualitas Tidur b. Gangguan 67 44,7
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Komponen tidur 10-18
Kualitas Tidur di SD Negeri 182 Kota c. Gangguan 2 1,3
tidur 19-27
Pekanbaru Tahun 2019
Total 150 100
No. Variabel Frekuensi Persentase
(n) (%) 6. Penggunaan
obat tidur
1. Subjektif
a. Tidak 58 38,7
kualitas tidur
pernah
a. Sangat baik 28 18,7
sama sekali
b. Cukup baik 92 61,3
b. Kurang dari 67 44,7
c. Cukup buruk 29 19,3
sekali
d. Sangat 1 0,7
dalam
buruk
seminggu
Total 150 100
c. Satu atau 22 14,7
2. Latensi tidur
dua kali
a. Latensi tidur 40 26,7
dalam
0
seminggu
b. Latensi tidur 51 34,0
d. Tiga kali 3 2,0
1-2
atau lebih
c. Latensi tidur 57 38,0

29
Jurnal Keperawatan Abdurrab P-ISSN : 2541-2620
Vol 4. No.1, Juli 2020 E-ISSN : 2579-8723

seminggu 2. Buruk jika ≥ 85 56,7


Total 150 100 1 jam perhari
7. Gangguan Total 150 100
aktifitas sehari- Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat dari 150
hari responden pada penelitian ini didapatkan
a. Disfungsi 24 16,0 sebagian besar responden menggunakan
aktivitas waktu penggunaan gadget yang buruk
siang hari 0
sebanyak 85 (56,7%) responden.
b. Disfungsi 77 51,3
3. Variabel Dependen
aktivitas
siang hari a. Kuantitas Tidur
1-2 Tabel 6. Distribusi Frekuensi
c. Disfungsi 45 30,0 Berdasarkan Variabel Kuantitas Tidur pada
aktivitas Anak Sekolah (Kelas IV dan V) di SD
siang hari Negeri 182 Kota Pekanbaru Tahun 2019
3-4 Frekuensi
d. Disfungsi 4 2,7 No. Kuantitas (n) Persentase
aktivitas Tidur (%)
siang hari 1. Buruk jika 120 80,0
5-6 < 10 jam
Total 150 100 perhari
2. Baik jika ≥ 30 20,0
Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui bahwa 10 jam
distribusi frekuensi komponen kualitas tidur perhari
dari 150 responden pada penelitian ini Total 150 100
didapatkan sebagian besar responden
subjektif kualitas tidur cukup baik sebanyak Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat dari 150
92 (61,3%) responden, latensi tidur 3-4 responden pada penelitian ini didapatkan
sebanyak 57 (38,0%) responden, durasi tidur sebagian besar responden memiliki kuantitas
< 7 jam sebanyak 58 (38,7%) responden, tidur yang buruk sebanyak 120 (80,0%)
efisiensi tidur < 65% sebanyak 124 (82,7%) responden.
responden, gangguan tidur 1-9 sebanyak 81 b. Kualitas Tidur
(54,0%) responden, penggunaan obat tidur Tabel 7. Distribusi Frekuensi
kurang dari sekali dalam seminggu 67 Berdasarkan Variabel Kualitas Tidur pada
(44,7%) responden, dan gangguan aktifitas Anak Sekolah (Kelas IV dan V) di SD
sehari-hari 1-2 sebanyak 77 (51,3%) Negeri 182 Kota Pekanbaru Tahun 2019
responden. Frekuensi
No. Kualitas (n) Persentase
2. Variabel Independen
Tidur (%)
a. Penggunaan Gadget 1. Baik jika 11 7,3
Tabel 5. Distribusi Frekuensi kualitas
Berdasarkan Variabel Penggunaan Gadget tidur ≤5
pada Anak Sekolah (Kelas IV dan V) di SD 2. Buruk jika 139 92,7
Negeri 182 Kota Pekanbaru Tahun 2019 kualitas
Frekuensi tidur >5
No. Penggunaan (n) Persentase Total 150 100
Gadget (%)
1. Baik jika < 1 65 43,3
jam perhari

30
Jurnal Keperawatan Abdurrab P-ISSN : 2541-2620
Vol 4. No.1, Juli 2020 E-ISSN : 2579-8723

Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat dari 150 2. Hubungan Penggunaan Gadget


responden pada penelitian ini didapatkan dengan Kualitas Tidur pada Anak
sebagian besar responden memiliki kualitas Sekolah (Kelas IV dan V) di SD
tidur yang buruk sebanyak 139 (92,7%) Negeri 182 Kota Pekanbaru
responden.
Tabel 9. Hubungan Penggunaan Gadget
B. Analisis Bivariat dengan Kualitas Tidur pada Anak Sekolah
1. Hubungan Penggunaan Gadget (Kelas IV dan V) di SD Negeri 182 Kota
dengan Kuantitas Tidur pada Anak Pekanbaru Tahun 2019
Sekolah (Kelas IV dan V) di SD
Negeri 182 Kota Pekanbaru Pengg Kualitas Tidur P PO
unaan Buruk Baik Total Val R
Tabel 8. Hubungan Penggunaan Gadget Gadget N % N % N % ue
dengan Kuantitas Tidur Anak Sekolah
(Kelas IV dan V) di SD Negeri 182 Kota Buruk 8 96 3 3, 8 1 0,0 3,83
2 ,5 5 5 0 41 6
Pekanbaru Tahun 2019
0 (0,9
Penggu Kuantitas Tidur
Baik 5 87 8 12 6 1 76-
naan Buruk Baik Total P PO
7 ,7 ,3 5 0 15,0
Gadget N % N % N % Val R
0 86)
ue
Total 1 92 1 7, 1 1
Buruk 7 82 1 17 8 1 0,4 0,71
3 ,7 1 3 5 0
0 ,4 5 ,6 5 0 10 4
9 0 0
0 (0,3
Baik 5 76 1 23 6 1 20-
0 ,9 5 ,1 5 0 1,59 Berdasarkan tabel 9 diatas diketahui dari 85
0 4) anak yang menggunakan gadget buruk, 82
Total 1 80 3 20 1 1 (96,5%) anak yang memiliki kualitas tidur
2 ,0 0 ,0 5 0 yang buruk. Sebanyak 65 anak yang
0 0 0 menggunakan gadget baik, 57 (87,7%) anak
memiliki kualitas tidur buruk. Hasil uji chi
Berdasarkan tabel 8 diatas diketahui dari 85 square didapat pvalue = 0,041 < 0,05 hal ini
anak yang menggunakan gadget buruk, 70 berarti terdapat hubungan penggunaan
(82,4%) anak memiliki kuantitas tidur yang gadget dengan kualitas tidur pada anak
buruk. Sebanyak 65 anak menggunakan sekolah (kelas IV dan V), analisis keeratan
gadget baik, 50 (76,9%) anak memiliki hubungan dua variabel didapatkan nilai
kuantitas tidur yang buruk. Hasil uji chi prevalensi odss ratio (POR) = 3,836 (0,976-
square didapat pvalue = 0,410 > 0,05 hal ini 15,086) yang artinya responden
berarti tidak terdapat hubungan penggunaan menggunakan gadget yang buruk berisiko
gadget dengan kuantitas tidur pada anak 3,836 kali memiliki kualitas tidur yang
sekolah (kelas IV dan V), analisis keeratan buruk jika dibandingkan dengan responden
hubungan dua variabel didapatkan nilai menggunakan gadget baik.
prevalensi odss ration (POR) = 0,714
(0,320-1,594) yang artinya responden PEMBAHASAN
menggunakan gadget yang buruk berisiko
0,714 kali memiliki kuantitas tidur yang A. Analisis Univariat
buruk jika dibandingkan dengan responden 1. Penggunaan Gadget
menggunakan gadget yang baik.

31
Jurnal Keperawatan Abdurrab P-ISSN : 2541-2620
Vol 4. No.1, Juli 2020 E-ISSN : 2579-8723

Berdasarkan distribusi frekuensi dari intensitas waktu penggunaan gadget yang


penggunaan gadget didapatkan dari 150 berlebihan yaitu lebih dari 1 jam dan anak
responden pada penelitian ini sebagian besar menggunakan gadget untuk berbagai fungsi
responden memiliki penggunaan gadget seperti untuk browsing, bermain game
yang buruk sebanyak 85 (56,7%) responden. bahkan untuk sosial media pada gadget.
Menurut Prasetyaningsih (2017) dalam segi Kecanduan penggunaan gadget pada anak
waktu anak menggunakan gadget pada saat sekolah sangat mudah terjadi, karena rasa
pulang sekolah dan setelah belajar pada ingin tahunya sangat tinggi dan anak sekolah
malam hari yaitu dalam waktu kurang lebih adalah masa peralihan menuju remaja
3 sampai 6 jam perhari. Anak menggunakan sehingga anak perlu di kontrol setiap
gadget untuk bermain game online atau aktivitas anak oleh orang tua.
game offline, untuk browsing mencari
informasi atau tugas dan tidak 2. Kuantitas Tidur
berkemungkinan bahwa anak menggunakan Berdasarkan distribusi frekuensi dari
gadget untuk sosial media. kuantitas tidur pada anak sekolah didapatkan
dari 150 responden pada penelitian ini
Penelitian ini juga didukung oleh sebagian besar responden memiliki kuantitas
Syamsoedin (2015) tentang hubungan durasi tidur pada anak sekolah yang buruk
penggunaan media sosial dengan kejadian sebanyak 120 (80,0%) responden. Menurut
insomnia yang menjelaskan bahwa durasi Potter & Perry (2012) mengatakan bahwa
penggunaan gadget yaitu pada jangka waktu kebutuhan tidur pada anak sekolah 9 sampai
3 sampai 4 jam sehari pada siswa sekolah 10 jam setiap malamnya, anak usia sekolah
yang berjumlah 31 siswa (50,0%). Hal ini biasanya tidak membutuhkan tidur siang,
sejalan dengan penelitian Rozalia (2017) anak usia sekolah 10 sampai 13 tahun
intensitas penggunaan gadget yaitu seberapa biasanya tidur hingga larut malam sehingga
sering anak menggunakan atau orang tua untuk tidur pada anak lebih
memanfaatkan gadget. menggunakan pendekatan tegas dan
konsisten agar anak tidur tidak larut malam.
Menurut Saifullah (2017) bahwa sebagian
besar responden menggunakan gadget Menurut penelitian Hanifratiwi tentang
selama lebih dari 12 jam dalam sehari, hal hubungan gangguan tidur terhadap kualitas
ini memicu terjadinya kecanduan dalam hidup anak dengan obesitas (2013) anak
penggunaan gadget. Tujuan menggunakan sekolah memiliki durasi tidur yang berbeda
gadget untuk mengikuti tren dan gaya hidup ketika libur sekolah, saat hari sekolah anak
masa kini dan menunjukkan karakteristik memiliki durasi tidur < 8 jam perhari
kecanduan gadget pada responden seperti sedangkan durasi tidur anak ketika libur > 8
menganggap gadget yang paling penting dan jam perhari. Penelitian ini juga didukung
tidak dapat mengontrol penggunaan gadget oleh penelitian Ulfiana (2018) diperoleh dari
merupakan keadaan yang mudah terjadi mayoritas siswa tidur dalam sehari adalah 8
pada anak sekolah, karena usia sekolah sampai 9 jam sehari.
merupakan masa peralihan menuju masa
remaja sehingga sangat penting dikonrol Peneliti berasumsi bahwa kuantitas tidur
oleh orang tua. anak sekolah yang baik adalah 10 jam pada
malam harinya, sedangkan tidur yang buruk
Peneliti berasumsi bahwa penggunaan pada anak sekolah yaitu < 10 jam pada
gadget buruk pada anak disebabkan karena malam harinya hal ini disebabkan oleh

32
Jurnal Keperawatan Abdurrab P-ISSN : 2541-2620
Vol 4. No.1, Juli 2020 E-ISSN : 2579-8723

berbagai aktivitas yang dilakukan sebelum Peneliti berasumsi bahwa kualitas tidur yang
tidur sehingga membuat anak tidak cukup buruk pada anak sekolah dapat disebabkan
durasi tidurnya. Sehingga kebiasaan anak oleh berbagai faktor. Perlunya perhatian
sebelum tidur sangat perlu di perhatikan khusus untuk memenuhi kualitas tidur anak
oleh orang tua. karena merupakan kondisi hal yang penting
bagi kesehatan. Aktivitas sehari-hari perlu
3. Kualitas Tidur diperhatikan seperti anak perlu pembatasan
Berdasarkan distribusi frekuensi dari penggunaan gadget sehingga dapat
kualitas tidur pada anak sekolah didapatkan meningkatkan kualitas tidur yang baik pada
dari 150 responden pada penelitian ini anak. Jika kualitas tidur yang baik maka
sebagian besar respoden memiliki kualitas tubuh akan selalu sehat dan bugar serta
tidur pada anak sekolah yang buruk bersemangat untuk beraktivitas disiang hari.
sebanyak 139 (92,7%) responden. Kualitas
tidur adalah suatu keadaan tidur yang B. Analisis Bivariat
dijalani seseorang individu menghasilkan 1. Hubungan Penggunaan Gadget
kesegaran dan kebugaran saat terbangun. dengan Kuantitas Tidur pada Anak
Waktu tidur anak sekolah adalah 10 Sekolah (Kelas IV dan V) di SD
jam/hari, anak mempunyai kualitas tidur Negeri 182 Kota Pekanbaru
yang baik ditandai dengan tidur yang Berdasarkan hasil penelitian diketahui tidak
terlelap dan badan yang segar setelah terdapat hubungan penggunaan gadget
bangun dari tidur (Poerwopoespito, 2010). dengan kuantitas tidur pada anak sekolah
(kelas IV dan V) di SD Negeri 182 Kota
Menurut Masyeni (2010) anak memiliki Pekanbaru, dengan pvalue > 0,05 = 0,410.
kualitas tidur yang buruk ketika usia sekolah POR 0,714 yang artinya responden
yaitu usia 10-12 tahun. Seseorang yang menggunakan gadget buruk berisiko 0,714
mempunyai kualitas tidur yang rendah atau kali memiliki kuantitas tidur yang buruk jika
buruk pada saat melakukan aktivitas sehari- dibandingkan dengan responden yang
hari sehingga sering merasa mengantuk. Hal menggunakan gadget yang baik. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian Asy (2018) ini tidak sejalan dengan teori yang
kualitas tidur buruk dipengaruhi oleh dikemukakan oleh Mawitjere (2017) dalam
aktivitas sehari-hari dimana rasa ingin tahu penelitian hubungan lama penggunaan
anak yang tinggi untuk melakukan segala gadget dengan kejadian insomnia bahwa
sesuatu yang belum diketahui. Selain faktor penggunaan gadget yang berlebihan sering
sosial, faktor elektronik juga mempengaruhi kali membuat anak mengalami waktu tidur
kualitas tidur anak seperti televisi, computer yang tidak cukup, walaupun hanya sekedar
dan gadget. mengakses jejaring sosial, bermain game,
atau berinteraksi dengan lainnya sebelum
Menurut Syamsoedin (2015) pada penelitian jam tidur dapat mengganggu pola tidur yang
hubungan durasi penggunaan media sosial cukup.
dengan kejadian insomnia bahwa terdapat
siswa tidur kurang dari 8 jam per hari. Syamsoedin (2015) mendukung pernyataan
Faktor gadget dapat mempengaruhi kualitas yang tertulis diatas bahwa penggunaan
tidur seseorang, seperti mengakses internet gadget sangat populer pada anak sekolah,
dengan peralatan elektronik yang ada dimana gadget tersebut merupakan alat yang
dikamar seperti televisi, gadget, dan memaparkan cahaya yang apabila semakin
computer. lama penggunaan gadget tersebut akan

33
Jurnal Keperawatan Abdurrab P-ISSN : 2541-2620
Vol 4. No.1, Juli 2020 E-ISSN : 2579-8723

mengganggu pengaturan dari hormon smarthphone dengan kualitas tidur pada


melatonin sehingga membuat kuantitas tidur anak.
yang buruk pada anak. Ketidakmampuan
anak dalam manajemen waktu dalam Menurut penelitian Puspa, Loebis &
penggunaan gadget dengan baik dan benar Nuswantoro (2018) mengatakan bahwa
ketika berada di sekolah maupun di rumah, kebiasaan buruk saat menggunakan gadget
akan berdampak pada ketidakaturan pola adalah jarak pandang mata dan layar gadget
istirahat dan tidur pada anak sehingga yang sangat dekat, sehingga membuat mata
membuat tidak terpenuhnya pola tidur yang menjadi perih karena terpapar sinar radiasi
baik pada anak 10 jam setiap malamnya. penuh dan pencahayaan gadget yang terlalu
terang. Penelitian ini juga didukung oleh
Peneliti berasumsi bahwa tidak terdapat Nafiah (2018) bahwa ada hubungan durasi
hubungan penggunaan gadget dengan penggunaan sosial media terhadap kualitas
kuantitas tidur anak sekolah (kelas IV dan tidur. Penggunaan gadget pada anak tanpa
V). Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai pengawasan dan pembatasan dari orang tua,
faktor diantaranya anak tidak menggunakan karena terlalu lama menggunakan gadget
gadget sebelum tidur, anak menggunakan sehingga membuat anak menjadi canduan
gadget disiang hari saat pulang sekolah, dan sehingga kualitas tidur menurun. Menurut
kebiasaan pola tidur anak. penelitian Putri (2018) bahwa terdapat
hubungan kecanduan smarthphone terhadap
2. Hubungan Penggunaan Gadget kualitas tidur, kecanduan smarthphone
Kualitas Tidur pada Anak Sekolah memiliki pengaruh 13% terhadap kualitas
(Kelas IV dan V) di SD Negeri 182 tidur dan selebihnya karena faktor lainnya.
Kota Pekanbaru
Berdasarkan hasil penelitian diketahui Peneliti berasumsi bahwa terdapat hubungan
bahwa terdapat hubungan penggunaan penggunaan gadget dengan kualitas tidur
gadget dengan kualitas tidur pada anak pada anak sekolah (kelas IV dan V).
sekolah (kelas IV dan V) di SD Negeri 182 Responden yang memiliki kualitas tidur
Kota Pekanbaru, dengan pvalue < 0,05 = yang buruk dapat disebabkan oleh faktor
0,041. POR 3,836 yang artinya responden elektronik seperti penggunaan gadget.
menggunakan gadget buruk berisiko 3,836 Penggunaan gadget yang berlebihan dan
kali memiliki kualitas tidur buruk jika apabila semakin di biarkan anak
dibandingkan dengan responden yang menggunakan gadget tersebut akan
menggunakan gadget baik. berdampak buruk pada kesehatan anak, hal
ini perlu pengawasan yang ketat bagi orang
Penelitian ini sejalan dengan teori yang tua dalam memberikan anak sebuah gadget.
dikemukakan oleh Permadi (2017) bahwa
ada hubungan perilaku penggunaan gadget KESIMPULAN
dengan kualitas tidur pada anak, yaitu Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa
semakin sering dalam penggunaan gadget tidak terdapat hubungan penggunaan gadget
maka semakin kurang terpenuhi kualitas dengan kuantitas tidur pada anak sekolah
tidurnya, dan semakin tidak pernah atau (kelas IV dan V) dan terdapat hubungan
jarang dalam penggunaan gadget maka penggunaan gadget dengan kualitas tidur
semakin tercukupi kualitas tidurnya. Hal ini pada anak sekolah (kelas IV dan V). Hal ini
juga serupa dengan penelitian Meirianto menyebabkan tidak terdapat hubungan
(2018) bahwa ada hubungan kecanduan penggunaan gadget dengan kuantitas tidur

34
Jurnal Keperawatan Abdurrab P-ISSN : 2541-2620
Vol 4. No.1, Juli 2020 E-ISSN : 2579-8723

salah satunya anak tidak menggunakan DAFTAR PUSTAKA


gadget sebelum tidur, anak menggunakan
gadget disiang hari saat pulang sekolah dan Ameliola, S., & Nugraha, H. D. (2013).
kebiasaan pola tidur anak. Sedangkan pada Perkembangan Media Informasi Dan
penggunaan gadget dengan kualitas tidur Teknologi Terhadap Anak Dalam Era
pada anak terdapat hubungan, apabila Globalisasi.https://icssis.files.wordpres
penggunaan gadget berlebihan semakin s.com/2013/09/2013-02-29.pdf :362-
dibiarkan akan berdampak buruk pada 371. Diakses pada tanggal 10 Maret
kesehatan anak, hal ini perlu pengawasan 2019.
yang ketat bagi orang tua dalam
memberikan sebuah gadget. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
SARAN Indonesia. (2016). Penetrasi &
Perilaku Pengguna Internet Indonesia.
1. Bagi Institusi Pendidikan Journal Survey 2016.
Diharapkan bagi institusi pendidikan
Pekanbaru dapat menambah bahan Asy, J. H. S, Herlina, Bayhakki. (2018).
bacaan dan ilmu pengetahuan Hubungan Kualitas Tidur Terhadap
diperpustakaan khususnya mengenai Terjadinya Wasting Pada Anak Usia
penggunaan gadget, kuantitas dan Sekolah.https://jom.unri.ac.id/index.ph
kualitas tidur pada anak sekolah. p/JOMPSIK/article/download/18806/1
2. Bagi Keperawatan 8178. Diakses pada tanggal 06 Juli
Diharapkan agar mahasiswa keperawatan 2019 pukul 01.05 wib.
bukan hanya fokus pada kesehatan dan Hanifratiwi. (2013). Hubungan Gangguan
pengobatan saja, tapi fokus pada Tidur Terhadap Kualitas Hidup Anak
pencegahan terutama pada kuantitas dan Dengan Obesitas. Jurnal Media
kualitas tidur. Medika Muda.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan bagi sekolah dapat Iswidharmanjaya, D & Beranda, A. (2014).
memberikan informasi tentang masalah Bila Si Kecil Bermain Gadget. Jakarta:
penggunaan gadget, kuantitas dan Bisakimia.
kualitas tidur, serta pihak sekolah juga
memberikan peraturan agar anak tidak Manumpil, M., Ismanto, Y., Onibala, F.
menggunakan gadget pada saat jam (2015). Hubungan Penggunaan Gadget
sekolah, dan apabila anak tetap Dengan Tingkat Prestasi Siswa Di Sma
menggunakan gadget pada saat jam Negeri 9 Manado. Ejoural
sekolah maka anak diberi hukuman Keperawatan (E-Kep) Volume 3.
dengan bekerja sama dengan orang tua Nomor 2. April 2015.
murid.
Masyeni, C. (2010). Hubungan Kualitas
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Tidur dengan Konsentrasi Belajar
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya
Siswa SD Muhammadiyah Wirobrajan
dapat melakukan penelitian menggunakan
3 Yogyakarta tahun 2010. Naskah
jenis penelitian kualitatif dan wawancara
Publikasi.digilib.unisayogya.ac.id/170
mendalam agar informasi yang diperoleh
1/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf.
lebih akurat serta melakukan penelitian
Diakses pada tanggal 06 Juli 2019
pada wilayah yang lebih luas.
pukul 02.00 wib.

35
Jurnal Keperawatan Abdurrab P-ISSN : 2541-2620
Vol 4. No.1, Juli 2020 E-ISSN : 2579-8723

Mawitjere, O. T., Onibala. F & Ismanto, Y. tidur pada anak usia remaja di sma
A. (2017). Hubungan Lama negeri 1 srandakan bantul.
Penggunaan Gadget Dengan Kejadian https://docplayer.info/64991710-
Insomnia Pada Siswa Siswi Di Sma Hubungan-perilaku-penggunaan-
Negeri 1 Kawangkoan. E-Journal gadget-dengan-kuantitatif. Naskah
Keperawatan (E-Kp) Volume 5 Nomor Publikasi.
1, Mei 2017.
Poerwopoespito, EX. O. S. (2010).
Meirianto, M. T. (2018). Hubungan Antara Mencegah dan Mengatasi Krisis Anak
Kecanduan Smarthphone dengan Melalui Perkembangan Sikap Mental
Kualitas Tidur pada Remaja. Naskah Orang Tua. Jakarta: Dasar Segala
Publikasi.https://dspace.uii.ac.id/.../skri Pelatihan.
psi%20Monika%20Trisia%20Meiriant
o%20%2814320348. Diakses pada Potter, P. A & Perry, A. G. (2012). Buku
tanggal 20 Juli 2019 pukul 01.21 wib. Ajar Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4
Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. Volume 2. Jakarta: EGC.
(2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan
Dasar Buku 2. Jakarta: Salemba Prasetyaningsih, Novia. (2017). Penggunaan
Medika. Gadget pada Anak Usia Pendidikan
Dasar di Jorong Laras Minang Nagari
Nafiah, N. (2018). Hubungan Durasi Kurnia Selatan Kecamatan Sungai
Penggunaan Media Sosial Dengan Rumbai Kabupaten Dharmasyara
Kualitas Tidur Pada Remaja Kelas Viii Sumatera Barat. repo.stkip-pgri-
Di Smp Muhammadiyah 1 sumbar.ac.id/id/eprint/1134/.
Yogyakarta. Naskah Publikasi.
digilib.unisayogya.ac.id/4392/1/naspub Puspa, A. K., Loebis, R & Nuswantoro, D.
%20fix.pdf-min.pdf. Diakses pada (2018). Pengaruh Penggunaan Gadget
tanggal 16 Juli 2019 pukul 16.05 wib. terhadap Penurunan Kualitas
Penglihatan Siswa Sekolah Dasar.
Novitasari, W & Khotimah, N. (2016). Ejournal.Unisba.Ac.Id/Index.Php/Gmh
Dampak Penggunaan Gadget Terhadap
Interaksi Sosial Anak Usia 5-6 Tahun. Putri, H. (2015). Studi Deskriptif Gangguan
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/ind Tidur pada Anak Usia 9-12 Tahun di
ex.php/paud- SD Negeri Pisangan 1 Ciputat Tahun
teratai/article/view/17261. 2015.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bit
stream/.../38043/1/HILMIANA%20PU
Pandji, Aditya. (2014, 10 Juni). Orang TRI-FKIK.pdf. Naskah Publikasi.
Indonesia pakai smarthphone 3 jam
perhari.(https://lifestyle.kompas.com/r Rozalia, M. F. (2017). Hubungan Intensitas
ead/2014/06/10/1625004/Orang.Indon Pemanfaatan Gadget Dengan Prestasi
esia.Pakai.Smartphone.3.Jam.Per.Hari. Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar.
Diakses pada tanggal 02 Februari 2019 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan
pukul 16.48 wib. SD Volume 5, Nomor 2, September
2017: 2338-1140 (Halaman 722-731).
Permadi, A. (2017). Hubungan perilaku
penggunaan gadget dengan kualitas

36
Jurnal Keperawatan Abdurrab P-ISSN : 2541-2620
Vol 4. No.1, Juli 2020 E-ISSN : 2579-8723

Saifullah, M. (2017). Hubungan Penggunaan


Gadget Terhadap Pola Tidur pada
Anak Sekolah di UPT SD Negeri
Gadingrejo II Pasuruan.
repository.unair.ac.id/79251/2/FKP.N.
251-18%20Sai%20h.pdf. Diakses pada
tanggal 18 Juli 2019 pukul 12.10 wib.
Syamsoedin, W. K. P. (2015). Hubungan
Durasi Penggunaan Media Sosial
dengan Kejadian Insomnia pada
Remaja di SMA Negeri 9 Manado.
Ejournal Keperawatan (E-Kp) Volume
3. Nomor 1. Februari 2015.

37

Anda mungkin juga menyukai