pp-pp)
Abstrak
World health organitation (WHO) melaporkan bahwa dari 5-25% anak-anak usia prasekolah menderita
disfungsi otak minor termasuk gangguan perkembangan motorik halus. Sekitar 40 dengan angka (48,8%) dari 42
anak mengalami perkembangan kurang dari rata-rata (54,94%) cenderung memiliki kebiasaan bermain gadget lebih
dari 1 kali sehari dengan waktu lebih dari 1 jam dengan begitu penggunaan gadget terlalu lama dapat mempengaruhi
perkembangan pada anak usia pra sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui literasi hubungan lama
penggunaan gadget dengan perkembangan anak usia prasekolah pada masa pandemi COVID-19 berdasarkan
penelusuran artikel ilmiah.
Adapun metode penelitian menggunakan literature review yang dianalisis menggunakan teknik critisize. Artikel
yang digunakan diperoleh dari elektronic based data melalui google schoolar dan pubmed health, 9 jurnal nasional
dan 1 jurnal internasional. Jumlah artikel yang dikaji pada masa pandemi dengan referensi tahun 2020 hingga 2021.
Hasil penelitian dari 10 jurnal yang dicari didapatkan 10 jurnal yang menggunakan gadget dan 5 jurnal dengan
durasi >1jam sehingga didapatkan presentase penggunaan gadget (50%). Dan dari 10 jurnal yang dicari didapatkan
8 jurnal yang menyatakan perkembangan anak menyimpang dengan presentase (80%) dan (20%) dengan
perkembangan normal.
Kesimpulan peneliti ada hubungan lama penggunaan gadget dengan perkembangan anak usia prasekolah masa
pandemi COVID-19. Disarankan kepada tenaga kesehatan kepada orang tua memberikan permainan edukatif untuk
mengurangi kecanduan gadget sehingga dapat meningkatkan perkembangan anak.
Kata kunci: Lama penggunaan gadget, perkembangan anak usia prasekolah, pandemi Covid-19
Daftar pustaka: 2009-2021
Abstract
The World Health Organization (WHO) reports that from 5-25% of preschool-aged children suffer from minor
brain dysfunctions including impaired fine motor development. Around 40 with a number (48.8%) of 42 children
experiencing less than average development (54.94%) tend to have the habit of playing gadgets more than 1 time a
day for more than 1 hour, so using gadgets for too long can affect development in preschool children. The purpose
of this study was to determine the relationship between literacy and the duration of gadget use with the development
of preschool-aged children during the COVID-19 pandemic based on scientific article searches.
The research method uses a literature review which is analyzed using the critisize technique. The articles used
were obtained from electronic-based data through Google Schoolar and Pubmed Health, 9 national journals and 1
international journal. The number of articles has been reviewed during the pandemic with reference to the years
2020 to 2021.
The results of the research from the 10 journals was obtained 10 journals that use gadgets and 5 journals with a
duration of > 1 hour so that the percentage of gadget use (50%). And from the 10 journals searched, 8 journals
stated that the child's development deviated with a percentage (80%) and (20%) with normal development.
The conclusion of the researcher that there is an relationship using of gadget between with time and the
Development of Preschool Kids During the Covid-19 Pandemic. It is recommended that health workers provide
parents with educational games to reduce gadget addiction so that it is able to improve children's development.
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
Keywords: The interval use of gadgets, the Development of Preschool Kids, Covid-19 pandemic
Bibliography: 2009-2021
Masa Pandemi COVID-19 saat ini lebih antara 2011 dan 2013, sedangkan berdasarkan
dikenal dikalangan masyarakat dan sosial media. The Asian Parent Insight bersama Kidstime
Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) Young Kids menyebutkan pada awal tahun 2014
menjaga jarak dalam berinteraksi, dan menggunakan gadget lebih dari 1 jam pada setiap
menghindari aktivitas diluar (tempat keramaian), kali penggunaan, dalam (Imron R, 2017).
anak-anak usia prasekolah memanfaatkan melaporkan bahwa dari 5-25% anak-anak usia
daring dan bermain game di rumah termasuk gangguan perkembangan motorik halus
menggunakan gadgetnya dalam jangka waktu (Sundayana M, dkk, 2020). Terdapat sekitar 40
yang lama (Maria & Novianti, 2020). dengan angka (48,8%) dari 42 anak mengalami
Anak usia prasekolah menurut DeLaune & perkembangan kurang dari rata-rata (54,94%)
Ladner merupakan anak yang berusia antara 3 yang cenderung memiliki kebiasaan bermain
sampai 6 tahun, yang mana pada tahap gadget lebih dari 1 kali sehari dengan waktu
pertumbuhan fisik dan perkembangan lebih dari 1 jam dengan begitu penggunaan
peningkatan. Kliegman, dkk anak usia perkembangan anak ditambah lagi durasi
dan berinteraksi terhadap lingkungan sosial, yang berlebihan sekarang, anak-anak sekarang
mengekslorasi pemisahan emosional, bergantian tidak dibatasi oleh orang tua maupun gurunya
antara kerasa kepala dan keceriaan, antara dalam penggunaan gadget termasuk
eksplorasi dan ketergantungan (Mansur A.R, pembelajaran online. Menurut Akademi Dokter
American Association of pediatrics (AAP) Kanada menegaskan bahwa agar anak usia 0-2
menyebutkan anak-anak menggunakan gadget tahun tidak boleh terpapar teknologi sama sekali,
meningkat dua kali lipat dari (38%) menjadi sedangkan usia 3-5 tahun dibatasi hanya 1
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
jam/hari dan anak usia 6-18 tahun dibatasi 2 lama dan berlebihan. Komisi nasional
jam/hari. Seorang anak yang menggunakan perlindungan anak (KOMNAS PA) melaporkan
gadget melampaui durasi yang disarankan dapat korban kejahatan seksual terjadi pada anak
menimbulkan risiko kesehatan. Maka dari itu, perempuan yang berusia 0 hingga 5 tahun
orang tua melakukan pendampingan ekstra serta sebanyak 849 kasus atau 29% sehingga,
menjadi ujung tombak dalam perkembangan perlakuan seksual yang salah dapat mengganggu
Illga Maria dan Ria Novianti tahun 2020 Penggunaan gadget masa pandemi Covid-
dengan judul “efek penggunaan gadget pada 19 sebanyak 29% anak usia dini di Indonesia
masa pandemi Covid-19 terhadap perilaku menggunakan telepon seluler termasuk anak
anak” menemukan dari aspek tolerance yang prasekolah 5-6 tahun sebesar 47,7%. Selain itu,
tergolong banyak sebanyak 3 orang anak atau Anak prasekolah memiliki proporsi paling besar,
8%, yang tergolong sedang sebanyak 11 orang yakni 20,1%, dibandingkan anak balita yang
anak atau 30%, dan yang tergolong sedikit sebesar 10,7% dan bayi 0,9% (Andre, 2020).
sebanyak 23 orang anak atau 62%. Artinya, lebih Seorang ibu yang tidak memberikan durasi
dari separuh anak tidak pernah menghabiskan pada anak diyakini dapat memberikan dampak
waktu hanya menggunakan gadget saja. Menurut baik dari segi fisik atau kesehatan maupun psikis
Sapardi V.S pada tahun 2018 dengan judul anak, salah satu dampak negatif dari segi
Perkembangan Anak Usia PraSekolah Di PAUD/ 2020). Selain itu juga berdampak pada
TK Islam Budi Mulia Padang” didapatkan kecanduan dan tingkat agresif (Perilaku
(63,8%) responden tidak normal dalam kekerasan) saat menggunakan gadgetnya, yang
menggunakan gadget, (40,4%) mengalami mana tanpa disadari, sedikit demi sedikit
perkembangan yang menyimpang. perilaku anak berubah, mulai dari tantrum (suka
anak usia prasekolah saat ini adalah Child abuse ringan hingga menjadi kebiasaan akibat konten
(penganiayaan seksual), bullying serta kekerasan yang mereka saksikan (Rika, 2020).
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
Berdasarkan latar belakang maka peneliti menggunakan teknik criticize oleh penulis
tertarik mengambil permasalahan karena dengan memberikan kritik artikel dalam bentuk
banyaknya anak usia prasekolah yang memiliki suatu pendapat atau opini, didukung oleh bukti
sehingga peneliti bermaksud mereview 1. Diakses dari database google Scholar dan
Anak Usia Prasekolah Pada Masa Pandemi 3. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa
pemilihan jumlah jurnal atau artikel dari 20 dari tahun 2020 hingga 2021. Berdasarkan hasil
literature menjadi 10 literature, terdiri dari 10 literature review dari 10 jurnal didapatkan hasil
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
1. Literasi lama penggunaan gadget pada anak anak pra sekolah dengan durasi bermain gawai
usia pra sekolah masa pandemi COVID-19 > 1 jam/hari (53,7%), dan frekuensi penggunaan
Berdasarkan hasil literature review dari 10 gawai > 3 hari dalam seminggu (55,6%). Hal
jurnal yang dicari didapatkan 10 jurnal yang tersebut dapat dilihat dari persentase hasil
menggunakan gadget dan 5 jurnal dengan penelitian yang menunjukkan bahwa sebanyak
durasi >1jam sehingga didapatkan presentase 53,7% atau 29 dari 54 orang responden
penggunaan gadget (50%). Hal tersebut mengatakan bahwa yanak mereka memiliki
didukung oleh penelitian oleh Aulya et al., kebiasaan bermain gawai lebih dari 1 jam dalam
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
setiap harinya, sedangkan anak yang bermain smartphone (62%), dan komputer atau laptop,
Penelitian oleh Jafri & Defega, (2020) hasil penelitian pada masa pandemi Covid-19
didapatkan hasil bahwa hampir setengahnya dari sebagian besar anak usia dini lainnya dengan
dengan kecanduan gadget. Anak kecanduan maksimum 30 menit untuk sekali bermain
gadget sebanyak 13 oang dengan presentase game, sementara selama 30 sampai 60 menit
37,1% dan yang tidak kecanduan gadget sisanya dapat berinteraksi dengan sebuah game
sebanyak 35 dengan presentase 100%. Kasus lebih dari satu jam. Seorang anak yang
penggunaan gadget anak usia dini terdapat menggunakan gadget dengan intesitas tinggi
70,8% anak berumur 4-6 tahun dan ditemukan dengan durasi lebih dari 120 menit/hari atau
hasil mayoritas anak-anak sering bermain dengan durasi 30-75 menit akan menimbulkan
gadget yaitu lebih dari 1 jam (>1jam) dalam kecanduan dalam pemakaian gadget.
Penelitian oleh Kaur et al., (2021) didapatkan hasil penelitian bahwa penggunaan
didapatkan hasil bahwa melalui penggunaan gadget pada aspek compulsion hampir
DSEQ yang dilakukan di lapangan semua sebahagian anak tidak pernah memiliki
keluarga yang memiliki anak usia rata-rata 2-5 dorongan atau tekanan untuk menggunakan
tahun, setidaknya satu TV/smartphone/gadget gadget. Selain itu, anak tidak pernah ada
media digital di rumah mereka dan hampir dorongan untuk menggunakan gadget secara
setengahnya (52,5%) berasal dari status sosial terus menerus. Pada aspek tolerance sebanyak 3
ekonomi atas. Sebagian besar (62%) peserta orang anak atau 8%, yang tergolong sedang
adalah anak laki-laki. Diamati bahwa lebih dari sebanyak 11 orang anak atau 30%, dan yang
setengah (57%) anak-anak pada hari kerja, dan tergolong sedikit sebanyak 23 orang anak atau
sekitar 54% pada akhir pekan, memiliki DSE 62%. Artinya, lebih dari separuh anak tidak
lebih dari 60 menit per hari. Frekuensi pernah menghabiskan waktu hanya untuk
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
Penelitian oleh Nikmah & Lubis, (2021) (61,4%) responden dimana 13 responden (42%)
didapatkan hasil bahwa diketahui gambaran jarang bermain gadget. Durasi bermain gadget
sebaran data pada subjek penelitian orang tua yang menjawab paling banyak menjawab jarang
yang memiliki abak usia pra sekolah melalui dengan hasil jawaban dan penggunaan bermain
skala intesitas penggunaan gadget diperoleh gadget untuk main game paling banyak yang
rerata empirik 10.645 lebih rendah dari rertaa menjawab sering, selain itu pada responden
hipotetik 80 dengan kategori rendah. Hal ini yang durasi bermain jarang merespon tentang
kategori tingkat intesitas penggunaan gadget penggunaan gadget pada anak yang berdurasi
rendah. Skala intesitas penggunaan gadget jarang mengalami dampak negative karena
kategori sedang sebanyak 21 orang (70%), hal terjadi kesalahan dalam penggunaan gadget.
ini menunjukan sebagian besar menunjukan Hal ini juga didukung oleh penelitian
intesitas penggunaan gadget sedang. Rihlah et al., (2021) didapatkan hasil bahwa
Penelitian oleh Rihlah et al., (2021), dimasa pandemi Covid-19 ini koefisiensi
didapatkan hasil bahwa Nilai konstanta adalah determinasi R Square (R²) sebesar 0, 253 yang
44.059 yang artinya bahwa tidak ada perilaku setara dengan 25,3% sumbangan dampak
kecanduan gadget (Y) anak usia dini (X1) penggunaan gadget. Nilai konstanta 44.059
sebesar 44.059. Kemudian nilai koefisient yang artinya bahwa tidak ada perilaku
regresi sebesar -0.767 yang mimiliki arti bahwa kecanduan gadget. Nilai konstanta 44.059
setiap penambahan 1% penggunaan gadget akan bermakna negatif setiap penambahan 1% maka
normalitas dalam penelitian ini dengan rumus intensitas tinggi jika dengan durasi lebih dari
Kolmogrof-Smirnov dari skala gadget sebesar 120 menit /hari dan dalam sekali pemakaiannya
0,549 dengan Asymp. Sig (2-tailed) 0,942>0,05 berkisar > 75 menit. Selain itu, dalam sehari
distribusi dinyatakan normal. bisa berkali –kali (lebih dari 3 kali pemakaian)
Penelitian oleh Hasani Fahtani, dkk pemakaian gadget dengan durasi 30 –75 menit
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
intensitas sedang jika dengan durasi lebih dari kegiatannya dengan bersekolah online (belajar
40-60 menit /hari dan intensitas penggunaanan online) menggunakan gadget dan sebagian ibu
dalam sekali penggunaan 2 –3 kali /hari setiap yang bekerja tidak memantau dalam
penggunaan. Kemudian, dengan kategori rendah penggunaan gadget, orang tua harus membatasi
yaitu dengan durasi penggunaan < 30 menit durasi dan frekuensi penggunaan gadget serta
/hari dan intensitas penggunaan maksimal 2 kali menemani anak agar waktu anak dalam bermain
pemakaian (Putriana, Pratiwi, & Waslia, 2019). gadget dapat lebih terkontrol, selain itu
Gagdet merupakan salah satu bentuk nyata penggunaan gadget yang lama juga bisa
dari berkembangnya IPTEK pada zaman dipengaruhi oleh adanya media sosial yang
IPTEK, hal ini sangat mempengaruhi pola bikin anaknya menjadi tertarik untuk
kehidupan manusia baik dari segi pola pikir memainkannya atau audio, visual lebih bagus,
dan aneka ragam bentuk gadget dalam 2. Literasi perkembangan anak usia prasekolah
pada zaman sekarang. Hal seperti ini bukan Berdasarkan hasil literature Dan dari 10
menjadi hal yang mewah untuk zaman sekarang, jurnal yang dicari didapatkan 8 jurnal yang
difasilitasi oleh orang tuanya sendiri agar orang dengan presentase (80%) dan (20%) dengan
tua lebih leluasa untuk melakukan aktivitas perkembangan normal. Hal tersebut didukung
tanpa harus mendampingi anak bermain. Anak- oleh penelitian Jafri & Defega, (2020),
anak tentunya sangat senang jika memperoleh didapatkan hasil sebanyak 28,6 % memiliki
gadget dari orang tuanya. anak dengan perkembangan sosial terlambat dan
kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, Mutiara Bunda. Pengukuran DDST yang
apalagi dalam masa pandemi harus menghindari dilakukan diperoleh sebanyak 10 responden
sehingga, pada anak usia prasekolah melakukan sosial terlambat dengan karaketristik belum bisa
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
bermain ular tangga dan berpakaian tanpa Penelitian oleh Nikmah & Lubis, (2021)
bantuan sedangkan pengukuran DDST pada didapatkan hasil bahwa nilai skala perilaku
perkembangan bahasa sebanyak 8 responden agresif dalam kategori tinggi sebanyak 2 orang
bahasa terlambat dengan karaketristik belum rendah sebanyak 13 orang (43,3%) dan sangat
bisa mengetahui tiga kata sifat, mengartikan rendah sebanyak 11 orang (36,7%) sehingga
lima kata, mengartikn empat kata depan dan dapat disimpulkan perilaku agresif pada
Penelitian oleh Aulya et al., (2020), ini menunjukan bahwa sebagian besar subjek
didapatkan hasil bahwa sebagian besar anak pra penelitian ini menunjukan perilaku agresif yang
kurang baik (55,6%), dengan presentase 55,6% Penelitian Serlan et al., (2021), didapatkan
atau 30 sebanyak dari 54 responden dan 24 dari hasil berdasarkan uji normalitas dapat diketahui
54 anak (44,4%) memiliki perkembangan sosial kolmogrof Sminorv Z dari skala interaksi sosial
yang baik. Anak prasekolah mengalami masalah sebesar 0,781 dengan Asymp. Sig (2-tailed)
bersosialisasi, susah dipisah orang tua, dan correlation Interaksi sosial (Y) sebesar 0,808.
Penelitian oleh Emri Oktaresa Putri, didapatkan hasil terhadap perkembangan bahasa
Agnita Utami, (2020), didapatkan hasil bahwa dan sosial anak usia 5-6 tahun masa pandemi
Pekanbaru, subjek yang terbanyak (67,1%) Khadijah Pandigiling. Hasil uji multikolineritas
berusia 6 tahun. Perkembangan anak usia juga diperoleh bahwa nilai tolerance pada
pesat seperti perkembangan fisik, kognitif, perkembangan sosial sebesar 0.996 > 0.1 dan
emosi, motorik, sosial serta moral dan dari 76 nilai VIF pada kedua variabel tersebut sebesar
anak terdapat 34 (44,7%) anak memilki perilaku 1.004 < 10, sehingga dapat ditarik kesimpulan
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
dalam penelitian ini tidak berkorelasi antar pada dasarnya butuh interaksi dua arah. Oleh
variabel bebas (X1) dengan variabel bebas karena itu, belajar bersama dengan sejawat
Penelitian oleh Hasani Fahtani, dkk belajar secara berkelompok berperan dalam
(2020), didapatkan hasil bahwa sebagian besar meningkatkan motivasi dan pengetahuan.
jumlahnya lebih banyak dan yang mengalami fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
perkembangan normal yaitu sebanyak 6 yang teratur dapat diperkirakan dan diramalkan
responden (19,4 %). Pada anak usia Pra Sekolah sebagai hasil proses diferensiasi sel, jaringan
untuk memudahkan mengingat warna dan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
gambar paling banyak responden menjawab terorganisasi dan berkembang sedemikian rupa
jarang, sedangkan dalam berinteraksi dengan sehingga dapat memenuhi fungsinya (Nining Y,
Penelitian oleh Maria & Novianti, (2020), (DDST) menggunakan empat parameter
didapatkan hasil bahwa perilaku anak dari aspek perkembangan yang dapat dipakai dalam
tolerance yang tergolong banyak sebanyak 3 menilai perkembangan anak balita yaitu : (1)
orang anak atau 8%, yang tergolong sedang perkembangan sosial merupakan aspek yang
sebanyak 11 orang anak atau 30%, dan yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
tergolong sedikit sebanyak 23 orang anak atau bersosialisasi dan berinteraksi dengan
62%. Perilaku anak dari aspek interpersonal and lingkungannya. (2) perkembangan motorik
health-related problems yang tergolong banyak halus merupakan aspek yang berhubungan
sebanyak 4 orang anak atau 9%, yang tergolong dengan kemampuan anak untuk mengamati
sedang sebanyak 12 orang anak atau 27%, dan sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan
yang tergolong sedikit sebanyak 28 orang anak bagian –bagian tubuh tertentu dan dilakukan
atau 64%. Hubungan interpersonal dapat terjadi otot –otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi
dari interaksi dan komunikasi sehingga anak yang cermat. (3) perkembangan motorik kasar
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
merupakan aspek yang berhubungan dengan memberikan lingkungan yang nyaman. Hal ini
pergerakan dan sikap tubuh (4) perkembangan dapat menimbulkan motivasi yang kuat dalam
terhadap suara, mengikuti perintah dan 3. Literasi hubungan lama penggunaan gadget
terhadap perkembangan anak berdampak pada Berdasarkan hasil literature review dari 10
perilaku agresif saat menggunakan gadgetnya, jurnal ditemukan adanya hubungan lama
yang mana tanpa disadari, sedikit demi sedikit penggunaan gadget dengan perkembangan anak
perilaku anak berubah, mulai dari tantrum (suka usia pra sekolah masa pandemi Covid-19. Hal
berteriak-teriak), malas bergaul, kekerasan ini didukung oleh penelitian oleh Aulya et al.,
ringan hingga menjadi kebiasaan akibat konten (2020), didapatkan hasil sebagian besar anak pra
kekerasan yang mereka saksikan. Jika dalam hal sekolah memiliki perkembangan sosial yang
fisik-motorik muncul perilaku pasif akibat kurang baik (55,6%), dengan durasi bermain
pemakaian gadget, sebaliknya perilaku agresif gawai > 1 jam/hari (53,7%), dan frekuensi
yang dipicu emosi sosial justru menunjukkan penggunaan gawai > 3 hari dalam seminggu
gejala agresif bahkan kekerasan (Rika, 2020). (55,6%). Hasil penelitian ini menunjukkan
Menurut asumsi peneliti perkembangan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
anak terganggu disebabkan adanya faktor durasi dan frekuensi penggunaan gawai
terhadap pola asuh atau kasih sayang orang tua, terhadap perkembangan sosial anak. Setelah
dampak negatif dari penggunaan gadget yang dilakukan perhitungan statistik dengan uji Chi-
berlebihan apalagi sejak diberlakukan lockdown Square, didapatkan hasil p value sebesar 0,008
saat masa pandemi Covid-19 membuat anak maka p value < 0,05 dapat diambil kesimpulan
merasa bosan sehingga anak menjadi berprilaku Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada
agresif, sosialnya terganggu, membuat anak hubungan antara frekuensi penggunaan gawai
menjadi malas, selain itu lingkungan, sehingga terhadap perkembangan sosial anak prasekolah
dalam tumbuh kembang anak motivasi dapat di TK Islam Permata Hati Kelapa Dua
ditimbulkan sejak dini yaitu dengan Kabupaten Tangerang Tahun 2019. Diperoleh
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
Odds Ratio (OR) = 5,500, oleh karena OR antara kecanduan gadget dengan perkembangan
(5,500) lebih besar dari pada 1 maka dapat bahasa anak terdapat hubungan yang bermakna
disimpulkan bahwa frekuensi penggunaan dengan p = 0,001. Nilai Odds ratio = 0,021
gawai adalah faktor yang mempengaruhi artinya responden dengan anak usia dini yang
perkembangan sosial pada anak prasekolah. mengalami kecanduan gadget memiliki resiko
Nilai OR = 5,500 ini memiliki pengertian bahwa 0,021 kali mengalami keterlambatan
frekuensi menggunakan gawai dengan kategori perkembangan sosial di PAUD Mutiara Bunda,
sering mempunyai peluang 5,500 kali untuk sedangkan dari 13 responden yang memiliki
mengalami perkembangan sosial kurang baik anak usia dini dengan kecanduan gadget,
gawainya normal. Sehingga dapat disimpulkan, perkembangan bahasa. Berdasarkan uji statistik
sebagian besar anak pra sekolah memiliki diperoleh nilai p = 0,001 terdapat hubungan
perkembangan sosial yang kurang baik (55,6%) yang bermakna antara kecanduan gadget dengan
dikarenakan durasi penggunaan gawai lebih dari perkembangan bahasa anak di PAUD Mutiara
1 jam dalam sehari (53,7%) dengan frekuensi Bunda. Nilai Odds ratio = 0,041 artinya
lebih dari 3 hari dalam seminggu (55,6%). responden dengan anak usia dini yang
Terdapat hubungan yang signifikan antara mengalami kecanduan gadget memiliki resiko
durasi dan frekuensi penggunaan gawai dengan 0,041 kali mengalami keterlambatan
Penelitian oleh Jafri & Defega, (2020), Penelitian oleh Muhammad Hasani
didapatkan hasil penelitian bahwa bahwa Fahtani, dkk (2020) didapatkan hasil hasil
sebanyak 37,1 % memiliki anak dengan bahwa bermain gadget jarang sebanyak 19
kecanduan gadget, sebanyak 28,6 % memiliki responden dimana 14 responden jarang bermain
anak dengan perkembangan sosial terlambat dan gadget dan mengalami perkembangan terlambat.
sebanyak 22,9 % memiliki anak dengan Dari analisa data diketahui nilai p-value bernilai
perkembangan sosial anak dengan p=0,000 dan responden dengan jumlah 19 (61,4%) responden
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
dimana dimana 13 responden (42%) jarang Kecamatan Kota Lama Kota Kupang. Interaksi
bermain gadget dan mengalami tingkat sosial anak yang kurang berkembang seperti
perkembangan lambat jumlahnya lebih banyak anak yang sering tidak mau bermain bersama
dari yang jarang bermain gadget yang teman-temannya karena anak hanya mau
sebanyak 6 responden (19,4 %). Pearson Chi anak juga terkadang tidak menjawab ketika
Square didapatkan nilai P-value = 0,01 yang orang sekitar sedang berkomunikasi dan
berarti p-value < 0,05 sehingga hipotesa null bertanya padanya karena anak sedang fokus
(Ho) ditolak dan (H1) diterima. Ini memegang gadget. Terkadang orangtua sedang
gadget dengan tingkat perkembangan anak usia memperhatikannya tetapi anak sibuk melakukan
Penelitian oleh Serlan et al., (2021) gadget, dan juga anak tidak mau bekerjasama
didapatkan hasil berdasarkan uji normalitas dengan teman-temanya jika mainan mereka
Penggunaan Gadget sebesar 0,549 dengan Penelitian oleh Nikmah & Lubis, (2021),
Asymp. Sig (2-tailed) 0,924 > 0,05 maka didapatkan hasil sebagian besar perilaku agresif
distribusi dinyatakan normal. Kolmogorov- berada pada kategori rendah sebanyak 13 orang
Sminorv Z dari skala Interaksi Sosial sebesar (43.3%), hal ini menunjukan bahwa sebagian
0,781 dengan Asymp. Sig (2-tailed) 0,575 >0,05 besar subjek penelitian ini menunjukan perilaku
maka distribusi dinyatakan normal. Pearson agresif yang rendah. Skala intensitas
correlation antara Penggunaan Gadget (X) dan penggunaan gadget diperoleh rerata empirik
Interaksi Sosial (Y) sebesar 0,808 dengan 10.645 lebih rendah dari rerata hipotetik 80
tingkat hubungan dilihat dari interpertasi dengan kategori rendah. Dengan nilai p (0.014)
koefisien korelasi 0,08-1.000 yaitu tingkat < 0.05 yang artinya intensitas penggunaan
hubungan sangat kuat dengan signifikan 0,000 < gadget dengan perilaku agresif memiliki
0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan hubungan yang positif, hal tersebut menunjukan
antara penggunaan gadget dan interaksi soaial bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan
anak usia dini di Kelurahan Pasir Panjang gadget maka semakin tinggi perilaku agresif.
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
perilaku agresif memiliki hubungan yang cukup sebanyak 6 responden (19,4 %). Pearson Chi
dengan nilai korelasi sebesar 0.324. Hal tersebut Squaredidapatkan nilai P-value = 0,01 yang
bermakna bahwa hipotesis dalam penelitian ini berarti p-value < 0,05 sehingga hipotesa null
diterima. Dapat disimpulkan terdapat hubungan (Ho) ditolak dan (H1) diterima. Ini
positif antara intensitas penggunaan gadget menunjukkan bahwa adanya hubungan bermain
dengan perilaku agresif pada anak pra-sekolah gadget dengan tingkat perkembangan anak usia
semakin tinggi intensitas penggunaan gadget Penelitian oleh Emri Oktaresa Putri,
maka semakin tinggi pula perilaku agresif pada Agnita Utami, (2020), didapatkan hasil bahwa
anak prasekolah (4-6 tahun) di Balikpapan penggunaan gadget pada anak dengan durasi
Barat, dan sebaliknya semakin rendah tinggi lebih dari 1 jam akan berdampak tidak baik
intensitas penggunaan gadget maka semakin pada perilaku sosial anak sebesar 28,9%,
rendah pula perilaku agresif pada anak pra- persentase ini lebih besar jika dibanding
sekolah (4-6 tahun) di Balikpapan Barat. menggunakan gadget kurang dari satu jam yakni
Penelitian oleh Muhammad Hasani 18,5%. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi-
Fahtani, dkk (2020) didapatkan hasil hasil Square diperoleh = 0,003 < α (0,05), hal ini
bahwa bermain gadget jarang sebanyak 19 menunjukkan adanya hubungan antara lama
responden dimana 14 responden jarang bermain penggunaan gadget dengan perilaku sosial anak
Dari analisa data diketahui nilai p-value bernilai Menurut orang tua siswa TK Negeri Pembina 3
0,01 (p=<0,05) menunjukkan adanya pengaruh Pekanbaru, terdapat perilaku sosial anak-anak
penggunaan gadget dengan tingkat mereka yaitu pembangkang, marah ketika tidak
perkembangan”anak. sebagian besar dari diberikan gadget, lebih suka bermain dirumah
responden dengan jumlah 19 (61,4%) responden dengan gadget dari pada diluar bersama teman
dimana dimana 13 responden (42%) jarang sebaya atau keluarga, tidak aktif berbicara
bermain gadget dan mengalami tingkat ketika bermain dengan teman-teman, tidak
perkembangan lambat jumlahnya lebih banyak mendengarkan nasehat orang tua dan tidak
dari yang jarang bermain gadget yang kooperatif saat diajak bekerjasama.
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
Penelitian oleh Rihlah et al., (2021), menunjukkan anak dengan usia rata-rata 2-5
masa pandemi Covid-19 berpengaruh negatif gadget yang berlebihan dengan presentase
terhadap perkembangan bahasa dan sosial anak (59,5%) sehingga memiliki efek buruk pada
usia 5-6 tahun dengan nilai pengaruh 25.3%, hal skala perilaku tidur singkat dan gangguan
ini dapat dilihat dari nilai uji-t yang diperoleh emosional. Prilaku terkait media dengan nilai
0.000 < 0.05, sehingga hasilnya signifikan dan 0,74 dan alpa Cronbach 0,73 aktivitas fisik.
besarnya pengaruh negatif sebesar -0.767 dan - Sehingga, DSEQ memperkirakan adanya
0.127 (dibuktikan dari nilai koefisien). hubungan DSE dengan kebiasaan tidur dan
linear berganda ini adalah dampak penggunaan Penelitian oleh Tamsil, (2021), didapatkan
gadget di masa pandemi Covid-19 berpengaruh hasil bahwa seiring berkembangnya teknologi
negatif terhadap perkembangan bahasa dan saat ini banyak sekali hal yang dapat
sosial anak usia 5-6 tahun dengan nilai pengaruh berpengaruh pada anak salah satunya
negatif ini bermakna semakin tinggi memiliki dampak negatif dan positif, sehingga
penggunaan gadget anak usia dini, maka akan peran orang tua sangatlah penting bagi tumbuh
perkembangan bahasa dan perkembangan social gadget dengan tumbuh kembang anak usia dini
Penelitian oleh Kaur et al., (2021), kecanduan gadget pada anak, terutama selama
didapatkan hasil DSEQ reliabel dengan nilai pandemi covid-19 ini, ada beberapa hal yang
kappa berkisar antara 0,52 hingga 1,0, dan bisa dilakukan orang tua, misalnya dengan
koefisien intra-kelas 0,62-0,99 (p<0,05). mengajak anak untuk bermain diluar atau
Konsistensi internal yang kuat diamati untuk dilingkungan sekitar yang terdapat tempat
tiga domain termasuk, paparan waktu layar dan bermain dan teman sebayanya. Orang tua harus
lingkungan media rumah (alfa Cronbach 0,82), benar-benar ekstra sabar dan telaten dalam
perilaku terkait media (alfa Cronbach 0,74) dan menerapkan hal ini dan juga dengan contoh
aktivitas fisik (alfa Cronbach 0,73). Hal ini teladan yang baik dari orang tua. Segala sesuatu
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
yang baik haruslah bermula dari orang tua. menimbulkan konten negatif. Waktu yang
Pandemi covid-19 ini juga tidak hanya disarankan adalah 1 jam atau 2 jam sehari,
berpengaruh terhadap anakanak, tetapi juga namun tidak kelebihan. Bahaya akan gawai
Penelitian oleh Maria & Novianti, (2020), kesehatan ataupun psikis anak dampak negatif
didapatkan hasil bahwa masa pandemi Covid-19 dari penggunaan gadget ini seperti kecanduan,
terhadap perilaku anak dari aspek compulsion balita menjadi pemalas, mengganggu tumbuh
atau 16 %, yang tergolong banyak, sebanyak 16 kurang, menjadi pasif, obesitas, membawa
orang anak atau 43%, dan yang tergolong pengaruh negatif, mengganggu perkembangan
sedang sebanyak 15 orang anak atau 41% psikomotorik anak (Ana W, 2019).
tergolong sedikit. Artinya, lebih dari separuh Menurut Midayana, dkk 2019 bahwa
anak tidak pernah menghabiskan waktu hanya ketergantungan gadget juga dapat memiliki
untuk menggunakan gadget saja. Sehingga dampak negatif lainnya, yang membuat anak
dapat disimpulkan bahwa hampir sebahagian menjadi malas, kurangnya rasa percaya diri anak,
anak tidak pernah memiliki dorongan atau kemampuan berkomunikasi pada anak dan juga
tekanan untuk menggunakan gadget. Selain itu, membuat anak akan lebih tertutup (introvert),
anak tidak pernah ada dorongan untuk dan yang lebih berbahaya adalah anak dengan
Efek penggunaan gadget pada masa pandemi diinternet serta dapat merusak moral anak.
Covid-19 terhadap perilaku anak yang paling Sebagai orang tua perlunya untuk mendampingi
dominan berada pada indikator compulsion. anak agar anak tau mana yang baik dan yang
menyebutkan bahwa seorang anak yang berusia masa pandemi ini membuat anak merasa bosan
2-5 tahun orang tua memberikan batasan waktu karena keharusan untuk selalu berdiam diri di
dalam menggunakan gadget tetapi perlunya rumah dan meningkatkan tekanan orang tua
orang tua dalam mengawasi anak agar tidak dalam mengasuh anak, sehingga menimbulkan
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
lebih banyak beban keluarga dan lembaga untuk menggunakan gadget dan 5 jurnal dengan
anak. Sebagai orang tua hendaknya mengetahui presentase penggunaan gadget (50%).
dan dapat menstimulasi setiap perkembangan 2. Dan dari 10 jurnal yang dicari didapatkan 8
anak dengan sebaik mungkin, karena upaya jurnal yang menyatakan perkembangan anak
satu persiapan untuk hidup dan dapat (20%) dengan perkembangan normal.
penggunaan gadget dapat mempengaruhi anak usia pra sekolah masa pandemi Covid-
pola asuh orang tua sangat diperlukan dalam Berdasarkan kesimpulan mengenai lama
penggunaan gadget serta pemantauan dalam penggunaan gadget yang berhubungan dengan
tumbuh kembang anak. Sehingga, jika pada perkembangan anak masa pandemi saat ini,
anak usia pra sekolah tidak diperhatikan dalam saran yang peneliti berikan:
menggunakan gadget maka akan berdampak agar dapat menyediakan fasilitas yang
dilakukan dari 10 artikel, ditemukan ada dengan adanya koleksi tersebut dan
hubungan yang signifikan antara lama ditambah dengan adanya fasilitas yang
mengakses pengetahuan.
E. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Healey, A., & Mendelsohn, A. (2019). Selecting
Amelia S, dkk. (2020). Keperawatan Pediatri. appropriate toys for young children in the
Jakarta: Bumi Medika. http://bit.ly/39jtq4L digital era. American Academy of Pediatrics,
143(1). https://doi.org/10.1542/peds.2018-3348
Ana Widyastuti. (2019). 77 Permasalahan pada anak
dan cara mengatasinya (Suzzana J (ed.)). Imron R. 2017. HUBUNGAN PENGGUNAAN
Jakarta: PT Elexmedia. elex@elexmedia.id GADGET DENGAN PERKEMBANGAN
SOSIAL DAN EMOSIONAL ANAK
A. Yanizon1, Tamama Rofiqah2, R. (2019). Upaya PRASEKOLAH DI KABUPATEN
pencegahan pengaruh gadget pada anak melalui LAMPUNG SELATAN. Jurnal keperawatan,
kegiatan penyuluhan dan sosialisasi Dampak XIII(2), 148-154.
Gadget Kepada Ibu-ibu kelurahan Tanjung http://dx.doi.org/10.26630/jkep.v13i2.922
Uma. Minda Baharu, 3(2), 121–132.
Aulya, Y., Suprihatin, S., & Arantika, R. (2020). Jafri, Y., & Defega, L. (2020). Gadget Dengan
Durasi Dan Frekuensi Penggunaan Gawai Perkembangan Sosial Dan Bahasa Anak Usia 3
Terhadap Perkembangan Sosial Anak Pra – 6 Tahun. Prosiding Seminar Kesehatan
Sekolah Di Tk Islam Permata Hati Kelapa Dua Perintis, 3(1), 76–83.
Kabupaten Tangerang Tahun 2019. Jurnal
Kebidanan Malahayati, 6(4), 427–434.
https://doi.org/10.33024/jkm.v6i4.2911 Kamus Besar Bahasa Indonesia
https://kbbi.web.id/durasi (diakses pada februari
Andrea. 2020. Pandemi Covid-19 Dorong Anak-anak 2021)
Aktif Menggunakan Ponsel.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020 Kaur, N., Gupta, M., Kiran, T., Malhi, P., & Grover,
/12/16/pandemi-covid-19-dorong-anak-anak- S. (2021). Development and evaluation of the
aktif-menggunakan-ponsel digital-screen exposure questionnaire (DSEQ)
for young children. Plos One, 16(6), e0253313.
Damayanti E, dkk. (2020). DAMPAK NEGATIF
PENGGUNAAN GADGET BERDASARKAN https://doi.org/10.1371/journal.pone.0253313
ASPEK PERKEMBANGAN ANAK.
Martabat: Jurnal Perempuan Dan Anak, 4(1), Maemunah N, dkk. (2016). HUBUNGAN
1–22. PENGETAHUAN IBU TERHADAP SIKAP
PENCEGAHAN SEXUAL ABUSE PADA
https://doi.org/dx.doi.org/1021274/martabat.20 ANAK 3- 6 TAHUN. 7(2), 100–108.
20.4.1.1-22 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawat
an/issue/view
Daud A, dkk. (2020). Penanganan Corona Virus
(COVID-19) Di tinjau dari perspektif Mansur, A. . (2019). Tumbuh Kembang Anak Usia
kesehatan masyarakat. Yogyakarta: Gosyen Prasekolah. In dan S. M. Neherta M (Ed.),
Publishing. www.gosyenpublishing.web.id Andalas University Pres (Vol. 1, Issue 1, pp. 1–
86). Padang: Andalas University Press.
Derry. (2014). Bila Si Kecil Bermain Gadget. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/12
Yogyakarta: Bisakimia. 3456789/33035/1/Istiqomah Aprilaz-FKIK.pdf
Diba, V. F. (2019). Buku Aktivitas Mengurangi Maria, I., & Novianti, R. (2020). Efek Penggunaan
Screen Time Dalam Bermain Gadget. Solo: Gadget pada Masa Pandemi Covid-19 terhadap
Tim Inner Child. http:www.tigaserangkai.com Perilaku Anak (The. Atfaluna: Journal of
Islamic Early Childhood Education, 3(2), 74–
Emri Oktaresa Putri, Agnita Utami, R. F. L. (2020). 81.
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN https://doi.org/10.32505/atfaluna.v3i2.1966
GADGET DENGAN PERILAKU SOSIAL
ANAK PRA SEKOLAH Emri. Journal of Nikmah, F. J., & Lubis, H. (2021). Hubungan
Chemical Information and Modeling, 2(9), 80– Intensitas Penggunaan Gadget dengan
86. Perilaku Agresif pada Anak Pra-Sekolah ( 4-6
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.0 Tahun ). 9(2), 417–429.
04 https://doi.org/10.30872/psikoborneo
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp