Anda di halaman 1dari 23

Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal.

pp-pp)

Literature Review : Hubungan Lama Penggunaan Gadget


Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Masa Pandemi Covid-19
Baiq Maziza Adawiach Mandalaa , Ns. Welly, M. Kepb, Ns. Rischa Hamdanesti, M. Kepc
a
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKes Alifah, Khatib Sulaiman, Padang,
dan 25134, Indonesia
b
Pembimbing I Program Studi S1 Keperawatan STIKes Alifah, Khatib Sulaiman, Padang,
dan 25134, Indonesia
c
Pembimbing II Program Studi S1 Keperawatan STIKes Alifah, Khatib Sulaiman, Padang,
dan 25134, Indonesia
e-mail korespondensi: 253baiqmaziza@gmail.com

Abstrak
World health organitation (WHO) melaporkan bahwa dari 5-25% anak-anak usia prasekolah menderita
disfungsi otak minor termasuk gangguan perkembangan motorik halus. Sekitar 40 dengan angka (48,8%) dari 42
anak mengalami perkembangan kurang dari rata-rata (54,94%) cenderung memiliki kebiasaan bermain gadget lebih
dari 1 kali sehari dengan waktu lebih dari 1 jam dengan begitu penggunaan gadget terlalu lama dapat mempengaruhi
perkembangan pada anak usia pra sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui literasi hubungan lama
penggunaan gadget dengan perkembangan anak usia prasekolah pada masa pandemi COVID-19 berdasarkan
penelusuran artikel ilmiah.
Adapun metode penelitian menggunakan literature review yang dianalisis menggunakan teknik critisize. Artikel
yang digunakan diperoleh dari elektronic based data melalui google schoolar dan pubmed health, 9 jurnal nasional
dan 1 jurnal internasional. Jumlah artikel yang dikaji pada masa pandemi dengan referensi tahun 2020 hingga 2021.
Hasil penelitian dari 10 jurnal yang dicari didapatkan 10 jurnal yang menggunakan gadget dan 5 jurnal dengan
durasi >1jam sehingga didapatkan presentase penggunaan gadget (50%). Dan dari 10 jurnal yang dicari didapatkan
8 jurnal yang menyatakan perkembangan anak menyimpang dengan presentase (80%) dan (20%) dengan
perkembangan normal.
Kesimpulan peneliti ada hubungan lama penggunaan gadget dengan perkembangan anak usia prasekolah masa
pandemi COVID-19. Disarankan kepada tenaga kesehatan kepada orang tua memberikan permainan edukatif untuk
mengurangi kecanduan gadget sehingga dapat meningkatkan perkembangan anak.

Kata kunci: Lama penggunaan gadget, perkembangan anak usia prasekolah, pandemi Covid-19
Daftar pustaka: 2009-2021
Abstract
The World Health Organization (WHO) reports that from 5-25% of preschool-aged children suffer from minor
brain dysfunctions including impaired fine motor development. Around 40 with a number (48.8%) of 42 children
experiencing less than average development (54.94%) tend to have the habit of playing gadgets more than 1 time a
day for more than 1 hour, so using gadgets for too long can affect development in preschool children. The purpose
of this study was to determine the relationship between literacy and the duration of gadget use with the development
of preschool-aged children during the COVID-19 pandemic based on scientific article searches.
The research method uses a literature review which is analyzed using the critisize technique. The articles used
were obtained from electronic-based data through Google Schoolar and Pubmed Health, 9 national journals and 1
international journal. The number of articles has been reviewed during the pandemic with reference to the years
2020 to 2021.
The results of the research from the 10 journals was obtained 10 journals that use gadgets and 5 journals with a
duration of > 1 hour so that the percentage of gadget use (50%). And from the 10 journals searched, 8 journals
stated that the child's development deviated with a percentage (80%) and (20%) with normal development.
The conclusion of the researcher that there is an relationship using of gadget between with time and the
Development of Preschool Kids During the Covid-19 Pandemic. It is recommended that health workers provide
parents with educational games to reduce gadget addiction so that it is able to improve children's development.

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

Keywords: The interval use of gadgets, the Development of Preschool Kids, Covid-19 pandemic
Bibliography: 2009-2021

A. Pendahuluan (72%) hanya dalam kurun waktu dua tahun,

Masa Pandemi COVID-19 saat ini lebih antara 2011 dan 2013, sedangkan berdasarkan

dikenal dikalangan masyarakat dan sosial media. The Asian Parent Insight bersama Kidstime

Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) Young Kids menyebutkan pada awal tahun 2014

menciptakan kebutuhan dan perlunya masyarakat didapatkan 98% anaknya di perbolehkan

menjaga jarak dalam berinteraksi, dan menggunakan gadget lebih dari 1 jam pada setiap

menghindari aktivitas diluar (tempat keramaian), kali penggunaan, dalam (Imron R, 2017).

sehingga memungkinkan dalam keadaan ini World health organitation (WHO)

anak-anak usia prasekolah memanfaatkan melaporkan bahwa dari 5-25% anak-anak usia

kegiatannya dengan melakukan pembelajaran prasekolah menderita disfungsi otak minor

daring dan bermain game di rumah termasuk gangguan perkembangan motorik halus

menggunakan gadgetnya dalam jangka waktu (Sundayana M, dkk, 2020). Terdapat sekitar 40

yang lama (Maria & Novianti, 2020). dengan angka (48,8%) dari 42 anak mengalami

Anak usia prasekolah menurut DeLaune & perkembangan kurang dari rata-rata (54,94%)

Ladner merupakan anak yang berusia antara 3 yang cenderung memiliki kebiasaan bermain

sampai 6 tahun, yang mana pada tahap gadget lebih dari 1 kali sehari dengan waktu

pertumbuhan fisik dan perkembangan lebih dari 1 jam dengan begitu penggunaan

psikososial serta kognitif mengalami gadget terlalu lama dapat mempengaruhi

peningkatan. Kliegman, dkk anak usia perkembangan anak ditambah lagi durasi

prasekolah mengalami perkembangan bahasa penggunaan gadget di masa pandemi COVID-19

dan berinteraksi terhadap lingkungan sosial, yang berlebihan sekarang, anak-anak sekarang

mengekslorasi pemisahan emosional, bergantian tidak dibatasi oleh orang tua maupun gurunya

antara kerasa kepala dan keceriaan, antara dalam penggunaan gadget termasuk

eksplorasi dan ketergantungan (Mansur A.R, pembelajaran online. Menurut Akademi Dokter

2019). Anak Amerika dan perhimpunan Dokter Anak

American Association of pediatrics (AAP) Kanada menegaskan bahwa agar anak usia 0-2

menyebutkan anak-anak menggunakan gadget tahun tidak boleh terpapar teknologi sama sekali,

meningkat dua kali lipat dari (38%) menjadi sedangkan usia 3-5 tahun dibatasi hanya 1
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

jam/hari dan anak usia 6-18 tahun dibatasi 2 lama dan berlebihan. Komisi nasional

jam/hari. Seorang anak yang menggunakan perlindungan anak (KOMNAS PA) melaporkan

gadget melampaui durasi yang disarankan dapat korban kejahatan seksual terjadi pada anak

menimbulkan risiko kesehatan. Maka dari itu, perempuan yang berusia 0 hingga 5 tahun

orang tua melakukan pendampingan ekstra serta sebanyak 849 kasus atau 29% sehingga,

menjadi ujung tombak dalam perkembangan perlakuan seksual yang salah dapat mengganggu

sosio-emosinya agar tidak mengalami proses tumbuh kembang di masadepannya nanti

kecanduan. (Maemunah N, 2016).

Illga Maria dan Ria Novianti tahun 2020 Penggunaan gadget masa pandemi Covid-

dengan judul “efek penggunaan gadget pada 19 sebanyak 29% anak usia dini di Indonesia

masa pandemi Covid-19 terhadap perilaku menggunakan telepon seluler termasuk anak

anak” menemukan dari aspek tolerance yang prasekolah 5-6 tahun sebesar 47,7%. Selain itu,

tergolong banyak sebanyak 3 orang anak atau Anak prasekolah memiliki proporsi paling besar,

8%, yang tergolong sedang sebanyak 11 orang yakni 20,1%, dibandingkan anak balita yang

anak atau 30%, dan yang tergolong sedikit sebesar 10,7% dan bayi 0,9% (Andre, 2020).

sebanyak 23 orang anak atau 62%. Artinya, lebih Seorang ibu yang tidak memberikan durasi

dari separuh anak tidak pernah menghabiskan pada anak diyakini dapat memberikan dampak

waktu hanya menggunakan gadget saja. Menurut baik dari segi fisik atau kesehatan maupun psikis

Sapardi V.S pada tahun 2018 dengan judul anak, salah satu dampak negatif dari segi

“Hubungan Penggunaan Gadget Dengan kesehatan yaitu kesehatan matanya (Yessy,

Perkembangan Anak Usia PraSekolah Di PAUD/ 2020). Selain itu juga berdampak pada

TK Islam Budi Mulia Padang” didapatkan kecanduan dan tingkat agresif (Perilaku

(63,8%) responden tidak normal dalam kekerasan) saat menggunakan gadgetnya, yang

menggunakan gadget, (40,4%) mengalami mana tanpa disadari, sedikit demi sedikit

perkembangan yang menyimpang. perilaku anak berubah, mulai dari tantrum (suka

Masalah perkembangan yang dihadapi berteriak-teriak), malas bergaul, kekerasan

anak usia prasekolah saat ini adalah Child abuse ringan hingga menjadi kebiasaan akibat konten

(penganiayaan seksual), bullying serta kekerasan yang mereka saksikan (Rika, 2020).

penggunaan gadget dengan pemakaian terlalu

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

Berdasarkan latar belakang maka peneliti menggunakan teknik criticize oleh penulis

tertarik mengambil permasalahan karena dengan memberikan kritik artikel dalam bentuk

banyaknya anak usia prasekolah yang memiliki suatu pendapat atau opini, didukung oleh bukti

kebiasaan menggunakan gadget berlebihan tanpa atau evidence.

pengawasan serta akan menyebabkan Kriteria inklusi yang digunakan dalam

terganggunya perkembangan pada anak, literature review ini adalah:

sehingga peneliti bermaksud mereview 1. Diakses dari database google Scholar dan

permasalahan dengan judul “Hubungan Lama PubMed Health.

Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan 2. Naskah fulltext.

Anak Usia Prasekolah Pada Masa Pandemi 3. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa

COVID-19” Indonesia dan Bahasa Inggris.

4. Tahun terbit 2020 sampai 2021


B. Metode
5. Sesuai dengan topik penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah
6. Selanjutnya menyesuaikan tujuan peneliti
literature review dengan melakukan survey

literature tentang penemuan-penemuan yang C. Hasil

dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang


Hasil seleksi dan ektraksi data penelitian
berhubungan dengan topik penelitian yang
melewati beberapa tahap ekstraksi data. Proses
diperoleh dari penelusuran artikel ilmiah dari
pencarian literature menggunakan google
rentang tahun 2020-2021 menggunakan 9 jurnal
schoolar dan pubmed health, didapatkan hasil
nasional melalui Google schoolar, dan 1 jurnal
pencarian 20 artikel lalu disaring kembali atas
internasional melalui PubMed health.
dasar judul, abstrak dan kata kunci kemudian
Dalam penelitian ini peneliti melakukan
terdapat 15 jurnal yang diinklusi dan 5 jurnal
pencarian data berdasarkan judul penelitian
dieklusi karena tidak sesuai tujuan penelitian.
hubungan lama penggunaan gadget dengan
Artikel disaring kembali dengan melihat
perkembangan anak usia prasekolah dimasa
keseluruhan teks dan didapatkan hasil artikel
pandemi COVID-19, pencarian data jurnal
yang diinklusi 10 jurnal. 1 jurnal internasional
dengan menggunakan kata kunci “lama
dan 9 jurnal nasional. Proses pengumpulan
penggunaan gadget dan perkembangan dan usia
literature dilakukan dengan cara melakukan
anak prasekolah” Kemudian data dianalisis
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

pemilihan jumlah jurnal atau artikel dari 20 dari tahun 2020 hingga 2021. Berdasarkan hasil

literature menjadi 10 literature, terdiri dari 10 literature review dari 10 jurnal didapatkan hasil

jurnal nasional. Sumber jurnal yang digunakan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Kajian Literature Review


NO Peneliti/ Bahasa/ Judul Metode Hasil
Sumber link Tahun terbit penelitian (desain studi,
sampel,
instrumen)
1. Peneliti: Indonesia Hubungan Desain studi: Hasil penelitian
Muhammad Hasani Tahun 2020 Penggunaan kuantitatif menunjukkan 19 responden
Fahtani, Utari Gadget Sampel: anak dengan presentase (61,4%)
Christya Wardhani, Dengan pra sekolah di dan 13 responden dengan
Sri Muharni Tingkat Paud Binatama presentase (42%) jarang
Perkembangan Instrumen : bermain gadget dan
Medrec Journal Vol Anak Pra Kuesioner dan mengalami tingkat
1, No 1 Sekolah Di DDST perkembangan lambat,
Paud sedangkan yang
Link URL: Binatama perkembangannya normal
https://ojs.stikesawal Desa Sungai yaitu sebanyak 6 responden
brosbatam.ac.id/index Pinang (19,4 %).
.php/MJSABB/article Kecamatan
/view/75 Lingga Timur
Kabupaten
Lingga
2. Peneliti: Indonesia Gadget Desain studi: Hasil penelitian bahwa
Yendrizal Jafri, Lidya Tahun 2020 Dengan Cross sectional sebanyak 37,1 % memiliki
Defega Perkembangan Sampel : 35 anak dengan kecanduan
Sosial Dan murid gadget,
Prosiding Seminar Bahasa Anak Instrumen: sebanyak 28,6 % memiliki
Kesehatan Perintis Usia 3-6Tahun DDST dan anak dengan perkembangan
E-ISSN : 2622-2256 Kuesioner sosial terlambat dan
Vol. 3 No. 1 Tahun Sebanyak 22,9 % memiliki
2020 anak dengan perkembangan
bahasa terlambat di PAUD
Link URL : Mutiara Bunda.
https://ejr.stikesmuhk
udus.ac.id/index.php/
ijb/article/view/738/4
48
3. Peneliti: Emri Indonesia Hubungan Desain studi: Hasil penelitian ini
Oktaresa Putri, Tahun 2020 Lama deskripsi menunjukkan bahwa
Agnita Utami, Raja Penggunaan korelasi sebanyak 46,1% anak
Fitrina Lestari Gadget menggunakan menggunakan gadget lebih
dengan pendekatan dari 1 jam setiap hari dan
Jurnal Cakrawala Perilaku cross-sectional 27,6% anak memiliki
Promkes Sosial Anak Sampel : perilaku sosialisasi yang
Vol. 2, No. 2, hal 80- Prasekolah 76 responden buruk.
86P-ISSN: 2654- Instrumen :
9980, E-ISSN:2656- Kuesioner
0534 dengan teknik
pengumpulan

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

Link URL: data dengan


https://doi.org/10.319 Angketmenggun
83/jkb.v8i1.3735 akan instrument
Checklist.
4. Peneliti: Indonesia Durasi Dan Desain studi: Hasil Penelitian : Sebagian
Yenny Aulya, Tahun 2020 Frekuensi Cross sectional besar anak pra sekolah
Suprihati, Ririn Penggunaan Sampel: total memiliki perkembangan
Arantika Gawai sampling 54 sosial yang kurang baik
Terhadap responden (55,6%), dengan durasi
Jurnal Kebidanan Vol Perkembangan Instrumen: bermain gawai > 1 jam/hari
6, No4, Oktober 2020 Sosial Anak Kuesioner (53,7%), dan frekuensi
: 427-434 Pra Sekolah penggunaan gawai > 3 hari
ditk Islam dalam seminggu (55,6%).
Link URL: Permata Hati
http://ejurnalmalahay Kelapa Dua
ati.ac.id/index.php/ke Tangerang
bidanan/article/view/
2911
5. Peneliti: Indonesia Hubungan Desain studi: Hasil penelitian menu-
Maria Ariyanti Tahun 2021 Penggunaan kuantitatif njukan ada hubungan yang
Serlan, Irul Khotijah, Gadget dengan desain signifikan antara
Bunga, B. N dengan penelitian penggunaan gadget(X) dan
Interaksi korelasional interaksi sosial (Y) dengan
Haumeni Journal of Sosial Anak Sampel: angka korelasi sebesar
EducationVolume 1, Usia Dini di 32 orangtua 0,808. Ini berarti semakin
No. 1, Juni 2021, Hal. Kelurahan yang memiliki tinggi durasi waktu anak
1-8 Pasir Panjang anak usia dini dalam menggunakan gadget
Kecamatan yang maka interaksi sosial anak
Link URL: Kota Lama menggunakanga dengan lingkungan sekitar
https://ejurnal.undana Kota Kupang dgetlebih dari yang semakin buruk.
.ac.id/haumeni/ 2jam/hari
Instrumen:
Kuesioner dan
angket
6. Peneliti: Jauharotur Indonesia Dampak Desain studi: Hasil penelitian dampak
Rihlah, Destita Shari, Tahun 2021 penggunaan kuantitatif penggunaan gadget di masa
Ayu Rizki Anggraeni gadget di masa dengan metode pandemi Covid-19
pandemi korelasional berpengaruh negatif
Early Childhood: covid-19 Sampel: 36 terhadap perkembangan
Jurnal Pendidikane- terhadap anak didik di bahasa dan sosial anak usia
issn. 2579-7190Vol. perkembangan TK Khadijah 5-6 tahun dengan nilai
5No. 1. bahasa dan Pandegiling pengaruh 25.3%, hal ini
sosial anak Surabaya dapat dilihat dari nilai uji-t
Link usia 5-6 tahun Instrumen: yang diperoleh 0.000 <
URL : kuesioner/angke 0.05, sehingga hasilnya
https://journal.umtas. t signifikan dan besarnya
ac.id/index.php/EAR pengaruh negatif sebesar -
LYCHILDHOOD/art 0.767 dan -0.127.
icle/view/1204

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

7. Peneliti: Indonesia Hubungan Desain studi: Hasil tersebut didapat oleh


Fariza Jasmin Tahun 2021 Intensitas Kuantitatif sebagian besar perilaku
Nikmah, Hairani Penggunaan Sampel : agresif berada pada kategori
Lubis Gadget 30 orangtua rendah sebanyak 13 orang
dengan anak didik TK (43.3%), hal ini
Jurnal Imiah Perilaku Manuntung menunjukan bahwa
Psikologi Volume 9 Agresif pada Balikpapan sebagian besar subjek
No 2 |417-429 Anak Pra- Barat yang penelitian ini menunjukan
p-ISSN : 2477-2666 Sekolah (4-6 dipilih dengan perilaku agresif yang
e-ISSN : 2477-2674 Tahun) menggunakan rendah. Skala intensitas
teknik purposive penggunaan gadget
Link: sampling. diperoleh rerata empirik
http://e- Instrumen: 10.645 lebih rendah dari
journals.unmul.ac.id/i Kuesioner rerata hipotetik 80 dengan
ndex.php/psikoneo/ar kategori rendah.
ticle/view/5982/pdf
8. Peneliti: Ilga Maria, Indonesia Efek Desain studi: Hasil penelitian
Ria Novianti Tahun 2020 Penggunaan deskriptif menunjukkan bahwa ada
Gadget pada Sampel :74 masa pandemi Covid-19
Journal of Islamic Masa Pandemi anak terhadap perilaku anak dari
Ear Covid-19 Instrumen : aspek compulsion yang
ly Childhood terhadap kuesioner tergolong banyak sebanyak
Education, Perilaku Anak 6 orang anak atau 16 %,
Vol. 3, No. 2 yang tergolong banyak ,
sebanyak 16 orang anak
Link URL: atau 43%, dan yang
https://journal.iainlan tergolong sedang sebanyak
gsa.ac.id/index.php/at 15 orang anak atau 41%
faluna/article/view/19 tergolong sedikit. Artinya,
66 lebih dari separuh anak
tidak pernah menghabiskan
waktu hanya untuk
menggunakan gadget saja.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hampir
sebahagian anak tidak
pernah memiliki dorongan
atau tekanan untuk
menggunakan gadget.
Selain itu, anak tidak
pernah ada dorongan untuk
menggunakan gadget secara
terus-menerus.
Sehingga efek penggunaan
gadget pada masa pandemi
Covid-19 terhadap perilaku
anak yang paling dominan
berada pada indikator
compulsion. Ada hubungan
penggunaan gadget dengan
perilaku anak.

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

9. Peneliti: Indonesia Permasalahan Desain studi: Hasil penelitian


Hafid Abdul Tamsil Tahun 2021 penggunaan Kajian literatur menunjukan bahwa seiring
gadget pada Instrumen : berkembangnya teknologi
Jurnal Cendekiawan tumbuh data diperoleh saat ini banyak sekali hal
Ilmiah PLS Vol 6, No kembang anak berdasarkan yang dapat berpengaruh
1 usia dini di sumber jurnal pada anak salah satunya
E-ISSN 2745-3944 masa pandemi penggunaan gadget. Dalam
Covid-19 penggunaan gadget
Link URL: memiliki dampak negatif
http://jurnal.unsil.ac.i dan positif, sehingga peran
d orang tua sangatlah penting
bagi tumbuh kembangnya.
Ada hubungan antara
penggunaan gadget dengan
tumbuh kembang anak usia
dini masa pandemi covid-
19
10. Peneliti: English Development Desain A valid DSEQ with 86 items
Nimran Kaur, Madhu Tahun 2021 and evaluation Penelitian: under five domains,
Gupta, Tanvi Kiran1, of the digital Cross Sectional including
Prahbhjot Malhi2, screen Sampel: sociodemographic, screen-
Sandeep Grover exposure 400 primary time exposure and home
questionnaire caregivers in media environment, level of
PLOS ONE (DSEQ) for Chandigarh, physical activity, media-
16(6): e0253313 young North India. related beha- viors, and
children Instrumen: parental perceptions was
Link URL: questionnaire developed. The pilot study
https://doi.org/10.137 showed that it was feasible
1/journal.pone.02533 to use the DSEQ in the
field. DSEQ was reliable
with kappa value ranging
from 0.52 to 1.0, and intra-
class coefficient of 0.62–
0.99 (p<0.05). A strong
internal consistency was
observed for three domains
including, screen-time
exposure and home media
environment

D. Pembahasan (2020), didapatkan hasil bahwa sebagian besar

1. Literasi lama penggunaan gadget pada anak anak pra sekolah dengan durasi bermain gawai

usia pra sekolah masa pandemi COVID-19 > 1 jam/hari (53,7%), dan frekuensi penggunaan

Berdasarkan hasil literature review dari 10 gawai > 3 hari dalam seminggu (55,6%). Hal

jurnal yang dicari didapatkan 10 jurnal yang tersebut dapat dilihat dari persentase hasil

menggunakan gadget dan 5 jurnal dengan penelitian yang menunjukkan bahwa sebanyak

durasi >1jam sehingga didapatkan presentase 53,7% atau 29 dari 54 orang responden

penggunaan gadget (50%). Hal tersebut mengatakan bahwa yanak mereka memiliki

didukung oleh penelitian oleh Aulya et al., kebiasaan bermain gawai lebih dari 1 jam dalam
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

setiap harinya, sedangkan anak yang bermain smartphone (62%), dan komputer atau laptop,

gawai kurang dari 1 jam sebanyak 25 atau atau tablet (3%).

sebesar 46,3%. Penelitian oleh Tamsil, (2021), didapatkan

Penelitian oleh Jafri & Defega, (2020) hasil penelitian pada masa pandemi Covid-19

didapatkan hasil bahwa hampir setengahnya dari sebagian besar anak usia dini lainnya dengan

responden sebanyak 37,1% memiliki anak presentase (63%) menghabiskan waktu

dengan kecanduan gadget. Anak kecanduan maksimum 30 menit untuk sekali bermain

gadget sebanyak 13 oang dengan presentase game, sementara selama 30 sampai 60 menit

37,1% dan yang tidak kecanduan gadget sisanya dapat berinteraksi dengan sebuah game

sebanyak 35 dengan presentase 100%. Kasus lebih dari satu jam. Seorang anak yang

penggunaan gadget anak usia dini terdapat menggunakan gadget dengan intesitas tinggi

70,8% anak berumur 4-6 tahun dan ditemukan dengan durasi lebih dari 120 menit/hari atau

hasil mayoritas anak-anak sering bermain dengan durasi 30-75 menit akan menimbulkan

gadget yaitu lebih dari 1 jam (>1jam) dalam kecanduan dalam pemakaian gadget.

setiap harinya. Penelitian oleh Maria & Novianti, (2020)

Penelitian oleh Kaur et al., (2021) didapatkan hasil penelitian bahwa penggunaan

didapatkan hasil bahwa melalui penggunaan gadget pada aspek compulsion hampir

DSEQ yang dilakukan di lapangan semua sebahagian anak tidak pernah memiliki

keluarga yang memiliki anak usia rata-rata 2-5 dorongan atau tekanan untuk menggunakan

tahun, setidaknya satu TV/smartphone/gadget gadget. Selain itu, anak tidak pernah ada

media digital di rumah mereka dan hampir dorongan untuk menggunakan gadget secara

setengahnya (52,5%) berasal dari status sosial terus menerus. Pada aspek tolerance sebanyak 3

ekonomi atas. Sebagian besar (62%) peserta orang anak atau 8%, yang tergolong sedang

adalah anak laki-laki. Diamati bahwa lebih dari sebanyak 11 orang anak atau 30%, dan yang

setengah (57%) anak-anak pada hari kerja, dan tergolong sedikit sebanyak 23 orang anak atau

sekitar 54% pada akhir pekan, memiliki DSE 62%. Artinya, lebih dari separuh anak tidak

lebih dari 60 menit per hari. Frekuensi pernah menghabiskan waktu hanya untuk

menonton TV (91%) lebih tinggi daripada menggunakan gadget saja.

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

Penelitian oleh Nikmah & Lubis, (2021) (61,4%) responden dimana 13 responden (42%)

didapatkan hasil bahwa diketahui gambaran jarang bermain gadget. Durasi bermain gadget

sebaran data pada subjek penelitian orang tua yang menjawab paling banyak menjawab jarang

yang memiliki abak usia pra sekolah melalui dengan hasil jawaban dan penggunaan bermain

skala intesitas penggunaan gadget diperoleh gadget untuk main game paling banyak yang

rerata empirik 10.645 lebih rendah dari rertaa menjawab sering, selain itu pada responden

hipotetik 80 dengan kategori rendah. Hal ini yang durasi bermain jarang merespon tentang

membuktikan bahwa subjek berada pada penggunaan bermain gadget, sehingga

kategori tingkat intesitas penggunaan gadget penggunaan gadget pada anak yang berdurasi

rendah. Skala intesitas penggunaan gadget jarang mengalami dampak negative karena

kategori sedang sebanyak 21 orang (70%), hal terjadi kesalahan dalam penggunaan gadget.

ini menunjukan sebagian besar menunjukan Hal ini juga didukung oleh penelitian

intesitas penggunaan gadget sedang. Rihlah et al., (2021) didapatkan hasil bahwa

Penelitian oleh Rihlah et al., (2021), dimasa pandemi Covid-19 ini koefisiensi

didapatkan hasil bahwa Nilai konstanta adalah determinasi R Square (R²) sebesar 0, 253 yang

44.059 yang artinya bahwa tidak ada perilaku setara dengan 25,3% sumbangan dampak

kecanduan gadget (Y) anak usia dini (X1) penggunaan gadget. Nilai konstanta 44.059

sebesar 44.059. Kemudian nilai koefisient yang artinya bahwa tidak ada perilaku

regresi sebesar -0.767 yang mimiliki arti bahwa kecanduan gadget. Nilai konstanta 44.059

setiap penambahan 1% penggunaan gadget akan bermakna negatif setiap penambahan 1% maka

meningkat sebesar -0.767. peningkatan gadget akan meningkat sebesar -

Penelitian oleh Serlan et al., (2021) 0.127.

didapatkan hasil bahwa berdasarkan uji Pemakaian gadget dikategorikan dengan

normalitas dalam penelitian ini dengan rumus intensitas tinggi jika dengan durasi lebih dari

Kolmogrof-Smirnov dari skala gadget sebesar 120 menit /hari dan dalam sekali pemakaiannya

0,549 dengan Asymp. Sig (2-tailed) 0,942>0,05 berkisar > 75 menit. Selain itu, dalam sehari

distribusi dinyatakan normal. bisa berkali –kali (lebih dari 3 kali pemakaian)

Penelitian oleh Hasani Fahtani, dkk pemakaian gadget dengan durasi 30 –75 menit

(2020), didapatkan hasil menunjukkan 19 akan menimbulkan kecanduan gadget. Dengan

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

intensitas sedang jika dengan durasi lebih dari kegiatannya dengan bersekolah online (belajar

40-60 menit /hari dan intensitas penggunaanan online) menggunakan gadget dan sebagian ibu

dalam sekali penggunaan 2 –3 kali /hari setiap yang bekerja tidak memantau dalam

penggunaan. Kemudian, dengan kategori rendah penggunaan gadget, orang tua harus membatasi

yaitu dengan durasi penggunaan < 30 menit durasi dan frekuensi penggunaan gadget serta

/hari dan intensitas penggunaan maksimal 2 kali menemani anak agar waktu anak dalam bermain

pemakaian (Putriana, Pratiwi, & Waslia, 2019). gadget dapat lebih terkontrol, selain itu

Gagdet merupakan salah satu bentuk nyata penggunaan gadget yang lama juga bisa

dari berkembangnya IPTEK pada zaman dipengaruhi oleh adanya media sosial yang

sekarang. Tentunya dengan berkembangnya menarik seperti permainan di gadgetnya yang

IPTEK, hal ini sangat mempengaruhi pola bikin anaknya menjadi tertarik untuk

kehidupan manusia baik dari segi pola pikir memainkannya atau audio, visual lebih bagus,

maupun perilaku. Smartphone, notebook, tablet dan lain-lain

dan aneka ragam bentuk gadget dalam 2. Literasi perkembangan anak usia prasekolah

kehidupan sehari-hari sangat mudah ditemui masa pandemi COVID-19

pada zaman sekarang. Hal seperti ini bukan Berdasarkan hasil literature Dan dari 10

menjadi hal yang mewah untuk zaman sekarang, jurnal yang dicari didapatkan 8 jurnal yang

karena sebagian dari anak-anak sudah menyatakan perkembangan anak menyimpang

difasilitasi oleh orang tuanya sendiri agar orang dengan presentase (80%) dan (20%) dengan

tua lebih leluasa untuk melakukan aktivitas perkembangan normal. Hal tersebut didukung

tanpa harus mendampingi anak bermain. Anak- oleh penelitian Jafri & Defega, (2020),

anak tentunya sangat senang jika memperoleh didapatkan hasil sebanyak 28,6 % memiliki

gadget dari orang tuanya. anak dengan perkembangan sosial terlambat dan

Menurut asumsi peneliti lamanya sebanyak 22,9 % memiliki anak dengan

penggunaan gadget dapat disebabkan oleh perkembangan bahasa terlambat di PAUD

kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, Mutiara Bunda. Pengukuran DDST yang

apalagi dalam masa pandemi harus menghindari dilakukan diperoleh sebanyak 10 responden

kerumunan (keramaian) dan menjaga jarak (28,57 %) anak mengalami perkembangan

sehingga, pada anak usia prasekolah melakukan sosial terlambat dengan karaketristik belum bisa

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

bermain ular tangga dan berpakaian tanpa Penelitian oleh Nikmah & Lubis, (2021)

bantuan sedangkan pengukuran DDST pada didapatkan hasil bahwa nilai skala perilaku

perkembangan bahasa sebanyak 8 responden agresif dalam kategori tinggi sebanyak 2 orang

(22,86%) anak mengalami perkembangan (6,7%), sedang sebanyak 4 orang (13,3%),

bahasa terlambat dengan karaketristik belum rendah sebanyak 13 orang (43,3%) dan sangat

bisa mengetahui tiga kata sifat, mengartikan rendah sebanyak 11 orang (36,7%) sehingga

lima kata, mengartikn empat kata depan dan dapat disimpulkan perilaku agresif pada

menjawab lawan kata. kategori rendah sebanyak 13 orang (43.3%), hal

Penelitian oleh Aulya et al., (2020), ini menunjukan bahwa sebagian besar subjek

didapatkan hasil bahwa sebagian besar anak pra penelitian ini menunjukan perilaku agresif yang

sekolah memiliki perkembangan sosial yang rendah.

kurang baik (55,6%), dengan presentase 55,6% Penelitian Serlan et al., (2021), didapatkan

atau 30 sebanyak dari 54 responden dan 24 dari hasil berdasarkan uji normalitas dapat diketahui

54 anak (44,4%) memiliki perkembangan sosial kolmogrof Sminorv Z dari skala interaksi sosial

yang baik. Anak prasekolah mengalami masalah sebesar 0,781 dengan Asymp. Sig (2-tailed)

psikososial khususnya masalah sosial-emosional 0,575>0,06 dengan distribusi normal. Uji

seperti kecemasan, susah beradaptasi, Hipotesis menunjukan bahwa pearson

bersosialisasi, susah dipisah orang tua, dan correlation Interaksi sosial (Y) sebesar 0,808.

perilaku agresif. Penelitian oleh Rihlah et al., (2021),

Penelitian oleh Emri Oktaresa Putri, didapatkan hasil terhadap perkembangan bahasa

Agnita Utami, (2020), didapatkan hasil bahwa dan sosial anak usia 5-6 tahun masa pandemi

hasil penelitian di TK Negeri Pembina 3 Covid-19 dengan nilai pengaruh 25.3% di TK

Pekanbaru, subjek yang terbanyak (67,1%) Khadijah Pandigiling. Hasil uji multikolineritas

berusia 6 tahun. Perkembangan anak usia juga diperoleh bahwa nilai tolerance pada

prasekolah tergolong dalam perkembangan yang variabel perkembangan bahasa dengan

pesat seperti perkembangan fisik, kognitif, perkembangan sosial sebesar 0.996 > 0.1 dan

emosi, motorik, sosial serta moral dan dari 76 nilai VIF pada kedua variabel tersebut sebesar

anak terdapat 34 (44,7%) anak memilki perilaku 1.004 < 10, sehingga dapat ditarik kesimpulan

sosial yang tidak baik. bahwa seluruh variabel bebas (independen)

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

dalam penelitian ini tidak berkorelasi antar pada dasarnya butuh interaksi dua arah. Oleh

variabel bebas (X1) dengan variabel bebas karena itu, belajar bersama dengan sejawat

lainnya (X2). dapat mendukung semangat belajar anak karena

Penelitian oleh Hasani Fahtani, dkk belajar secara berkelompok berperan dalam

(2020), didapatkan hasil bahwa sebagian besar meningkatkan motivasi dan pengetahuan.

dari responden dengan jumlah 19 (61,4%) Soetjiningsih mendefinisikan

responden dimana dimana 13 responden (42%) perkembangan (development) adalah

mengalami tingkat perkembangan lambat bertambahnya kemampuan serta struktur dan

jumlahnya lebih banyak dan yang mengalami fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola

perkembangan normal yaitu sebanyak 6 yang teratur dapat diperkirakan dan diramalkan

responden (19,4 %). Pada anak usia Pra Sekolah sebagai hasil proses diferensiasi sel, jaringan

untuk memudahkan mengingat warna dan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang

gambar paling banyak responden menjawab terorganisasi dan berkembang sedemikian rupa

jarang, sedangkan dalam berinteraksi dengan sehingga dapat memenuhi fungsinya (Nining Y,

lingkungan sekitarnya, masyarakat,dan tempat 2016).

tinggal berkurang. Denver Development Screening Test

Penelitian oleh Maria & Novianti, (2020), (DDST) menggunakan empat parameter

didapatkan hasil bahwa perilaku anak dari aspek perkembangan yang dapat dipakai dalam

tolerance yang tergolong banyak sebanyak 3 menilai perkembangan anak balita yaitu : (1)

orang anak atau 8%, yang tergolong sedang perkembangan sosial merupakan aspek yang

sebanyak 11 orang anak atau 30%, dan yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,

tergolong sedikit sebanyak 23 orang anak atau bersosialisasi dan berinteraksi dengan

62%. Perilaku anak dari aspek interpersonal and lingkungannya. (2) perkembangan motorik

health-related problems yang tergolong banyak halus merupakan aspek yang berhubungan

sebanyak 4 orang anak atau 9%, yang tergolong dengan kemampuan anak untuk mengamati

sedang sebanyak 12 orang anak atau 27%, dan sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan

yang tergolong sedikit sebanyak 28 orang anak bagian –bagian tubuh tertentu dan dilakukan

atau 64%. Hubungan interpersonal dapat terjadi otot –otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi

dari interaksi dan komunikasi sehingga anak yang cermat. (3) perkembangan motorik kasar

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

merupakan aspek yang berhubungan dengan memberikan lingkungan yang nyaman. Hal ini

pergerakan dan sikap tubuh (4) perkembangan dapat menimbulkan motivasi yang kuat dalam

bahasa merupakan aspek yang berhubungan perkembangan kepribadian anak kelak

dengan kemampuan untuk memberikan respon dikemudian hari.

terhadap suara, mengikuti perintah dan 3. Literasi hubungan lama penggunaan gadget

berbicara spontan (Amelia, 2020). dengan perkembangan anak usia prasekolah

Dampak negatif penggunaan gadget masa pandemi COVID-19

terhadap perkembangan anak berdampak pada Berdasarkan hasil literature review dari 10

perilaku agresif saat menggunakan gadgetnya, jurnal ditemukan adanya hubungan lama

yang mana tanpa disadari, sedikit demi sedikit penggunaan gadget dengan perkembangan anak

perilaku anak berubah, mulai dari tantrum (suka usia pra sekolah masa pandemi Covid-19. Hal

berteriak-teriak), malas bergaul, kekerasan ini didukung oleh penelitian oleh Aulya et al.,

ringan hingga menjadi kebiasaan akibat konten (2020), didapatkan hasil sebagian besar anak pra

kekerasan yang mereka saksikan. Jika dalam hal sekolah memiliki perkembangan sosial yang

fisik-motorik muncul perilaku pasif akibat kurang baik (55,6%), dengan durasi bermain

pemakaian gadget, sebaliknya perilaku agresif gawai > 1 jam/hari (53,7%), dan frekuensi

yang dipicu emosi sosial justru menunjukkan penggunaan gawai > 3 hari dalam seminggu

gejala agresif bahkan kekerasan (Rika, 2020). (55,6%). Hasil penelitian ini menunjukkan

Menurut asumsi peneliti perkembangan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

anak terganggu disebabkan adanya faktor durasi dan frekuensi penggunaan gawai

terhadap pola asuh atau kasih sayang orang tua, terhadap perkembangan sosial anak. Setelah

dampak negatif dari penggunaan gadget yang dilakukan perhitungan statistik dengan uji Chi-

berlebihan apalagi sejak diberlakukan lockdown Square, didapatkan hasil p value sebesar 0,008

saat masa pandemi Covid-19 membuat anak maka p value < 0,05 dapat diambil kesimpulan

merasa bosan sehingga anak menjadi berprilaku Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada

agresif, sosialnya terganggu, membuat anak hubungan antara frekuensi penggunaan gawai

menjadi malas, selain itu lingkungan, sehingga terhadap perkembangan sosial anak prasekolah

dalam tumbuh kembang anak motivasi dapat di TK Islam Permata Hati Kelapa Dua

ditimbulkan sejak dini yaitu dengan Kabupaten Tangerang Tahun 2019. Diperoleh

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

Odds Ratio (OR) = 5,500, oleh karena OR antara kecanduan gadget dengan perkembangan

(5,500) lebih besar dari pada 1 maka dapat bahasa anak terdapat hubungan yang bermakna

disimpulkan bahwa frekuensi penggunaan dengan p = 0,001. Nilai Odds ratio = 0,021

gawai adalah faktor yang mempengaruhi artinya responden dengan anak usia dini yang

perkembangan sosial pada anak prasekolah. mengalami kecanduan gadget memiliki resiko

Nilai OR = 5,500 ini memiliki pengertian bahwa 0,021 kali mengalami keterlambatan

frekuensi menggunakan gawai dengan kategori perkembangan sosial di PAUD Mutiara Bunda,

sering mempunyai peluang 5,500 kali untuk sedangkan dari 13 responden yang memiliki

mengalami perkembangan sosial kurang baik anak usia dini dengan kecanduan gadget,

dibanding anak yang frekuensi penggunaan sebanyak 53,9 % mengalami keterlambatan

gawainya normal. Sehingga dapat disimpulkan, perkembangan bahasa. Berdasarkan uji statistik

sebagian besar anak pra sekolah memiliki diperoleh nilai p = 0,001 terdapat hubungan

perkembangan sosial yang kurang baik (55,6%) yang bermakna antara kecanduan gadget dengan

dikarenakan durasi penggunaan gawai lebih dari perkembangan bahasa anak di PAUD Mutiara

1 jam dalam sehari (53,7%) dengan frekuensi Bunda. Nilai Odds ratio = 0,041 artinya

lebih dari 3 hari dalam seminggu (55,6%). responden dengan anak usia dini yang

Terdapat hubungan yang signifikan antara mengalami kecanduan gadget memiliki resiko

durasi dan frekuensi penggunaan gawai dengan 0,041 kali mengalami keterlambatan

tingkat perkembangan sosial anak pra sekolah. perkembangan bahasa.

Penelitian oleh Jafri & Defega, (2020), Penelitian oleh Muhammad Hasani

didapatkan hasil penelitian bahwa bahwa Fahtani, dkk (2020) didapatkan hasil hasil

sebanyak 37,1 % memiliki anak dengan bahwa bermain gadget jarang sebanyak 19

kecanduan gadget, sebanyak 28,6 % memiliki responden dimana 14 responden jarang bermain

anak dengan perkembangan sosial terlambat dan gadget dan mengalami perkembangan terlambat.

sebanyak 22,9 % memiliki anak dengan Dari analisa data diketahui nilai p-value bernilai

perkembangan bahasa terlambat di PAUD 0,01 (p=<0,05) menunjukkan adanya pengaruh

Mutiara Bunda. Terdapat hubungan yang penggunaan gadget dengan tingkat

bermakna antara kecanduan gadget dengan perkembangan”anak. sebagian besar dari

perkembangan sosial anak dengan p=0,000 dan responden dengan jumlah 19 (61,4%) responden

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

dimana dimana 13 responden (42%) jarang Kecamatan Kota Lama Kota Kupang. Interaksi

bermain gadget dan mengalami tingkat sosial anak yang kurang berkembang seperti

perkembangan lambat jumlahnya lebih banyak anak yang sering tidak mau bermain bersama

dari yang jarang bermain gadget yang teman-temannya karena anak hanya mau

mengalami perkembangan normal yaitu bermain games menggunakan gadgetnya saja,

sebanyak 6 responden (19,4 %). Pearson Chi anak juga terkadang tidak menjawab ketika

Square didapatkan nilai P-value = 0,01 yang orang sekitar sedang berkomunikasi dan

berarti p-value < 0,05 sehingga hipotesa null bertanya padanya karena anak sedang fokus

(Ho) ditolak dan (H1) diterima. Ini memegang gadget. Terkadang orangtua sedang

menunjukkan bahwa adanya hubungan bermain berbicara dengannya anak tidak

gadget dengan tingkat perkembangan anak usia memperhatikannya tetapi anak sibuk melakukan

dini. kegiatan lain seperti bermain games melalui

Penelitian oleh Serlan et al., (2021) gadget, dan juga anak tidak mau bekerjasama

didapatkan hasil berdasarkan uji normalitas dengan teman-temanya jika mainan mereka

diketahui kolmogorov-Sminorv Z dari skala rusak.

Penggunaan Gadget sebesar 0,549 dengan Penelitian oleh Nikmah & Lubis, (2021),

Asymp. Sig (2-tailed) 0,924 > 0,05 maka didapatkan hasil sebagian besar perilaku agresif

distribusi dinyatakan normal. Kolmogorov- berada pada kategori rendah sebanyak 13 orang

Sminorv Z dari skala Interaksi Sosial sebesar (43.3%), hal ini menunjukan bahwa sebagian

0,781 dengan Asymp. Sig (2-tailed) 0,575 >0,05 besar subjek penelitian ini menunjukan perilaku

maka distribusi dinyatakan normal. Pearson agresif yang rendah. Skala intensitas

correlation antara Penggunaan Gadget (X) dan penggunaan gadget diperoleh rerata empirik

Interaksi Sosial (Y) sebesar 0,808 dengan 10.645 lebih rendah dari rerata hipotetik 80

tingkat hubungan dilihat dari interpertasi dengan kategori rendah. Dengan nilai p (0.014)

koefisien korelasi 0,08-1.000 yaitu tingkat < 0.05 yang artinya intensitas penggunaan

hubungan sangat kuat dengan signifikan 0,000 < gadget dengan perilaku agresif memiliki

0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan hubungan yang positif, hal tersebut menunjukan

antara penggunaan gadget dan interaksi soaial bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan

anak usia dini di Kelurahan Pasir Panjang gadget maka semakin tinggi perilaku agresif.

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

Kemudian intensitas penggunaan gadget dengan mengalami perkembangan normal yaitu

perilaku agresif memiliki hubungan yang cukup sebanyak 6 responden (19,4 %). Pearson Chi

dengan nilai korelasi sebesar 0.324. Hal tersebut Squaredidapatkan nilai P-value = 0,01 yang

bermakna bahwa hipotesis dalam penelitian ini berarti p-value < 0,05 sehingga hipotesa null

diterima. Dapat disimpulkan terdapat hubungan (Ho) ditolak dan (H1) diterima. Ini

positif antara intensitas penggunaan gadget menunjukkan bahwa adanya hubungan bermain

dengan perilaku agresif pada anak pra-sekolah gadget dengan tingkat perkembangan anak usia

(4-6 tahun) di Balikpapan Barat. Artinya dini.

semakin tinggi intensitas penggunaan gadget Penelitian oleh Emri Oktaresa Putri,

maka semakin tinggi pula perilaku agresif pada Agnita Utami, (2020), didapatkan hasil bahwa

anak prasekolah (4-6 tahun) di Balikpapan penggunaan gadget pada anak dengan durasi

Barat, dan sebaliknya semakin rendah tinggi lebih dari 1 jam akan berdampak tidak baik

intensitas penggunaan gadget maka semakin pada perilaku sosial anak sebesar 28,9%,

rendah pula perilaku agresif pada anak pra- persentase ini lebih besar jika dibanding

sekolah (4-6 tahun) di Balikpapan Barat. menggunakan gadget kurang dari satu jam yakni

Penelitian oleh Muhammad Hasani 18,5%. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi-

Fahtani, dkk (2020) didapatkan hasil hasil Square diperoleh = 0,003 < α (0,05), hal ini

bahwa bermain gadget jarang sebanyak 19 menunjukkan adanya hubungan antara lama

responden dimana 14 responden jarang bermain penggunaan gadget dengan perilaku sosial anak

gadget dan mengalami perkembangan terlambat. prasekolah di TK Negeri Pembina 3 Pekanbaru.

Dari analisa data diketahui nilai p-value bernilai Menurut orang tua siswa TK Negeri Pembina 3

0,01 (p=<0,05) menunjukkan adanya pengaruh Pekanbaru, terdapat perilaku sosial anak-anak

penggunaan gadget dengan tingkat mereka yaitu pembangkang, marah ketika tidak

perkembangan”anak. sebagian besar dari diberikan gadget, lebih suka bermain dirumah

responden dengan jumlah 19 (61,4%) responden dengan gadget dari pada diluar bersama teman

dimana dimana 13 responden (42%) jarang sebaya atau keluarga, tidak aktif berbicara

bermain gadget dan mengalami tingkat ketika bermain dengan teman-teman, tidak

perkembangan lambat jumlahnya lebih banyak mendengarkan nasehat orang tua dan tidak

dari yang jarang bermain gadget yang kooperatif saat diajak bekerjasama.

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

Penelitian oleh Rihlah et al., (2021), menunjukkan anak dengan usia rata-rata 2-5

didapatkan hasil bahwa penggunaan gadget di tahun, hampir setengahnya menggunakan

masa pandemi Covid-19 berpengaruh negatif gadget yang berlebihan dengan presentase

terhadap perkembangan bahasa dan sosial anak (59,5%) sehingga memiliki efek buruk pada

usia 5-6 tahun dengan nilai pengaruh 25.3%, hal skala perilaku tidur singkat dan gangguan

ini dapat dilihat dari nilai uji-t yang diperoleh emosional. Prilaku terkait media dengan nilai

0.000 < 0.05, sehingga hasilnya signifikan dan 0,74 dan alpa Cronbach 0,73 aktivitas fisik.

besarnya pengaruh negatif sebesar -0.767 dan - Sehingga, DSEQ memperkirakan adanya

0.127 (dibuktikan dari nilai koefisien). hubungan DSE dengan kebiasaan tidur dan

Kesimpulan yang dapat diambil pada uji regresi perilaku emosional.

linear berganda ini adalah dampak penggunaan Penelitian oleh Tamsil, (2021), didapatkan

gadget di masa pandemi Covid-19 berpengaruh hasil bahwa seiring berkembangnya teknologi

negatif terhadap perkembangan bahasa dan saat ini banyak sekali hal yang dapat

sosial anak usia 5-6 tahun dengan nilai pengaruh berpengaruh pada anak salah satunya

25.3% di TK Khadijah Pandigiling. Pengaruh penggunaan gadget. Dalam penggunaan gadget

negatif ini bermakna semakin tinggi memiliki dampak negatif dan positif, sehingga

penggunaan gadget anak usia dini, maka akan peran orang tua sangatlah penting bagi tumbuh

berpengaruh kecil terhadap peningkatan kembangnya. Ada hubungan antara penggunaan

perkembangan bahasa dan perkembangan social gadget dengan tumbuh kembang anak usia dini

anak. masa pandemi covid-19. Untuk mengurangi

Penelitian oleh Kaur et al., (2021), kecanduan gadget pada anak, terutama selama

didapatkan hasil DSEQ reliabel dengan nilai pandemi covid-19 ini, ada beberapa hal yang

kappa berkisar antara 0,52 hingga 1,0, dan bisa dilakukan orang tua, misalnya dengan

koefisien intra-kelas 0,62-0,99 (p<0,05). mengajak anak untuk bermain diluar atau

Konsistensi internal yang kuat diamati untuk dilingkungan sekitar yang terdapat tempat

tiga domain termasuk, paparan waktu layar dan bermain dan teman sebayanya. Orang tua harus

lingkungan media rumah (alfa Cronbach 0,82), benar-benar ekstra sabar dan telaten dalam

perilaku terkait media (alfa Cronbach 0,74) dan menerapkan hal ini dan juga dengan contoh

aktivitas fisik (alfa Cronbach 0,73). Hal ini teladan yang baik dari orang tua. Segala sesuatu

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

yang baik haruslah bermula dari orang tua. menimbulkan konten negatif. Waktu yang

Pandemi covid-19 ini juga tidak hanya disarankan adalah 1 jam atau 2 jam sehari,

berpengaruh terhadap anakanak, tetapi juga namun tidak kelebihan. Bahaya akan gawai

orang tua. sangat memengaruhi baik dari segi fisik atau

Penelitian oleh Maria & Novianti, (2020), kesehatan ataupun psikis anak dampak negatif

didapatkan hasil bahwa masa pandemi Covid-19 dari penggunaan gadget ini seperti kecanduan,

terhadap perilaku anak dari aspek compulsion balita menjadi pemalas, mengganggu tumbuh

yang tergolong banyak sebanyak 6 orang anak kembangnya, kemampuan bersosialisasinya

atau 16 %, yang tergolong banyak, sebanyak 16 kurang, menjadi pasif, obesitas, membawa

orang anak atau 43%, dan yang tergolong pengaruh negatif, mengganggu perkembangan

sedang sebanyak 15 orang anak atau 41% psikomotorik anak (Ana W, 2019).

tergolong sedikit. Artinya, lebih dari separuh Menurut Midayana, dkk 2019 bahwa

anak tidak pernah menghabiskan waktu hanya ketergantungan gadget juga dapat memiliki

untuk menggunakan gadget saja. Sehingga dampak negatif lainnya, yang membuat anak

dapat disimpulkan bahwa hampir sebahagian menjadi malas, kurangnya rasa percaya diri anak,

anak tidak pernah memiliki dorongan atau kemampuan berkomunikasi pada anak dan juga

tekanan untuk menggunakan gadget. Selain itu, membuat anak akan lebih tertutup (introvert),

anak tidak pernah ada dorongan untuk dan yang lebih berbahaya adalah anak dengan

menggunakan gadget secara terus-menerus. bebas dapat mengakses situs-situs dewasa

Efek penggunaan gadget pada masa pandemi diinternet serta dapat merusak moral anak.

Covid-19 terhadap perilaku anak yang paling Sebagai orang tua perlunya untuk mendampingi

dominan berada pada indikator compulsion. anak agar anak tau mana yang baik dan yang

Ada hubungan penggunaan gadget dengan buruk.

perilaku anak. Pengawasan orang tua merupakan faktor

American Academy of pediatrics penentu bagi perkembangan anak apalagi di

menyebutkan bahwa seorang anak yang berusia masa pandemi ini membuat anak merasa bosan

2-5 tahun orang tua memberikan batasan waktu karena keharusan untuk selalu berdiam diri di

dalam menggunakan gadget tetapi perlunya rumah dan meningkatkan tekanan orang tua

orang tua dalam mengawasi anak agar tidak dalam mengasuh anak, sehingga menimbulkan

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

lebih banyak beban keluarga dan lembaga untuk menggunakan gadget dan 5 jurnal dengan

memastikan pertumbuhan dan perkembangan durasi >1jam sehingga didapatkan

anak. Sebagai orang tua hendaknya mengetahui presentase penggunaan gadget (50%).

dan dapat menstimulasi setiap perkembangan 2. Dan dari 10 jurnal yang dicari didapatkan 8

anak dengan sebaik mungkin, karena upaya jurnal yang menyatakan perkembangan anak

mengembangkan perkembangan adalah salah menyimpang dengan presentase (80%) dan

satu persiapan untuk hidup dan dapat (20%) dengan perkembangan normal.

menyesuaikan diri dengan lingkungannya 3. Berdasarkan hasil literature review dari 10

(Rohayani F, 2020). jurnal ditemukan adanya hubungan lama

Menurut asumsi peneliti lamanya penggunaan gadget dengan perkembangan

penggunaan gadget dapat mempengaruhi anak usia pra sekolah masa pandemi Covid-

perkembangan anak apalagi di masa pandemi 19.

Covid-19 saat ini bahwa peran orang tua atau F. Saran

pola asuh orang tua sangat diperlukan dalam Berdasarkan kesimpulan mengenai lama

penggunaan gadget serta pemantauan dalam penggunaan gadget yang berhubungan dengan

tumbuh kembang anak. Sehingga, jika pada perkembangan anak masa pandemi saat ini,

anak usia pra sekolah tidak diperhatikan dalam saran yang peneliti berikan:

penggunaan gadget maka kemungkinan 1. Bagi institusi pendidikan

semakin lama anak bermain dalam Diharapkan kepada institusi pendidikan

menggunakan gadget maka akan berdampak agar dapat menyediakan fasilitas yang

buruk pada kesehatan dan perkembangan anak. menunjang seperti koleksi-koleksi

Berdasarkan review artikel ilmiah yang buku terkait penelitian sehingga

dilakukan dari 10 artikel, ditemukan ada dengan adanya koleksi tersebut dan

hubungan yang signifikan antara lama ditambah dengan adanya fasilitas yang

penggunaan gadget dengan perkembangan anak memadai dapat mempermudah para

usia prasekolah masa pandemi Covid-19. mahasiswa dalam belajar dan

mengakses pengetahuan.
E. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil literature review dari 10

jurnal yang dicari didapatkan 10 jurnal yang


Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

Daftar Pustaka
Healey, A., & Mendelsohn, A. (2019). Selecting
Amelia S, dkk. (2020). Keperawatan Pediatri. appropriate toys for young children in the
Jakarta: Bumi Medika. http://bit.ly/39jtq4L digital era. American Academy of Pediatrics,
143(1). https://doi.org/10.1542/peds.2018-3348
Ana Widyastuti. (2019). 77 Permasalahan pada anak
dan cara mengatasinya (Suzzana J (ed.)). Imron R. 2017. HUBUNGAN PENGGUNAAN
Jakarta: PT Elexmedia. elex@elexmedia.id GADGET DENGAN PERKEMBANGAN
SOSIAL DAN EMOSIONAL ANAK
A. Yanizon1, Tamama Rofiqah2, R. (2019). Upaya PRASEKOLAH DI KABUPATEN
pencegahan pengaruh gadget pada anak melalui LAMPUNG SELATAN. Jurnal keperawatan,
kegiatan penyuluhan dan sosialisasi Dampak XIII(2), 148-154.
Gadget Kepada Ibu-ibu kelurahan Tanjung http://dx.doi.org/10.26630/jkep.v13i2.922
Uma. Minda Baharu, 3(2), 121–132.

Aulya, Y., Suprihatin, S., & Arantika, R. (2020). Jafri, Y., & Defega, L. (2020). Gadget Dengan
Durasi Dan Frekuensi Penggunaan Gawai Perkembangan Sosial Dan Bahasa Anak Usia 3
Terhadap Perkembangan Sosial Anak Pra – 6 Tahun. Prosiding Seminar Kesehatan
Sekolah Di Tk Islam Permata Hati Kelapa Dua Perintis, 3(1), 76–83.
Kabupaten Tangerang Tahun 2019. Jurnal
Kebidanan Malahayati, 6(4), 427–434.
https://doi.org/10.33024/jkm.v6i4.2911 Kamus Besar Bahasa Indonesia
https://kbbi.web.id/durasi (diakses pada februari
Andrea. 2020. Pandemi Covid-19 Dorong Anak-anak 2021)
Aktif Menggunakan Ponsel.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020 Kaur, N., Gupta, M., Kiran, T., Malhi, P., & Grover,
/12/16/pandemi-covid-19-dorong-anak-anak- S. (2021). Development and evaluation of the
aktif-menggunakan-ponsel digital-screen exposure questionnaire (DSEQ)
for young children. Plos One, 16(6), e0253313.
Damayanti E, dkk. (2020). DAMPAK NEGATIF
PENGGUNAAN GADGET BERDASARKAN https://doi.org/10.1371/journal.pone.0253313
ASPEK PERKEMBANGAN ANAK.
Martabat: Jurnal Perempuan Dan Anak, 4(1), Maemunah N, dkk. (2016). HUBUNGAN
1–22. PENGETAHUAN IBU TERHADAP SIKAP
PENCEGAHAN SEXUAL ABUSE PADA
https://doi.org/dx.doi.org/1021274/martabat.20 ANAK 3- 6 TAHUN. 7(2), 100–108.
20.4.1.1-22 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawat
an/issue/view
Daud A, dkk. (2020). Penanganan Corona Virus
(COVID-19) Di tinjau dari perspektif Mansur, A. . (2019). Tumbuh Kembang Anak Usia
kesehatan masyarakat. Yogyakarta: Gosyen Prasekolah. In dan S. M. Neherta M (Ed.),
Publishing. www.gosyenpublishing.web.id Andalas University Pres (Vol. 1, Issue 1, pp. 1–
86). Padang: Andalas University Press.
Derry. (2014). Bila Si Kecil Bermain Gadget. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/12
Yogyakarta: Bisakimia. 3456789/33035/1/Istiqomah Aprilaz-FKIK.pdf

Diba, V. F. (2019). Buku Aktivitas Mengurangi Maria, I., & Novianti, R. (2020). Efek Penggunaan
Screen Time Dalam Bermain Gadget. Solo: Gadget pada Masa Pandemi Covid-19 terhadap
Tim Inner Child. http:www.tigaserangkai.com Perilaku Anak (The. Atfaluna: Journal of
Islamic Early Childhood Education, 3(2), 74–
Emri Oktaresa Putri, Agnita Utami, R. F. L. (2020). 81.
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN https://doi.org/10.32505/atfaluna.v3i2.1966
GADGET DENGAN PERILAKU SOSIAL
ANAK PRA SEKOLAH Emri. Journal of Nikmah, F. J., & Lubis, H. (2021). Hubungan
Chemical Information and Modeling, 2(9), 80– Intensitas Penggunaan Gadget dengan
86. Perilaku Agresif pada Anak Pra-Sekolah ( 4-6
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.0 Tahun ). 9(2), 417–429.
04 https://doi.org/10.30872/psikoborneo
Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

Tamsil, H. A. (2021). Permasalahan penggunaan


Nining Y. (2016). Modul Bahan Ajar Keperawatan gadget pada tumbuh kembang anak usia dini di
Anak. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan. masa pandemi covid-19. Jurnal Cendekiawan
Ilmiah PLS, 6(1), 44–49.
Nursalam. 2020. Literature Systematic Review Pada
Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Universitas Yessy. 2020. Minimalisir Penggunaan Gadget Pada
Airlangga Anak Pra Sekolah. 4(1), 114-124.
http://journal2.unusa.ac.id
Putri, E. O., Utami, A., & Lestari, R. F. (2020).
Hubungan Lama Penggunaan Gadget Dengan Widyastuti A. (2019). 77 Permasalahan pada anak
Perilaku Sosial Anak Prasekolah. Jurnal dan cara mengatasinya (Suzzana J (ed.)).
Cakrawala Promkes, 2(2), 80. Jakarta: PT Elexmedia. elex@elexmedia.id
https://doi.org/10.12928/promkes.v2i2.1832
Wong, donna l., Hockenberry-eaton, M., Wilson, D.,
Putriana, K., Pratiwi, E.A., & Wasliah. (2019). Winkelstein, marilyn l., & Schwartz, P. (2009).
Hubungan Durasi dan Intensitas Penggunaan Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta:
Gadget dengan Perkembangan Personal Sosial EGC.
Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun) di TK Wulansari N. M. (2017). Didiklah Anak Sesuai
Cendikia Desa Lingsar Tahun 2019. Jurnal Zamanya. Jakarta: Visimedia.
Kesehatan Qamarul Huda, 7(2), 5-13.

Purnama F, dkk. 2018. PERILAKU BULLYING


PADA TAMAN KANAK-KANAK AISYAH
BUSTANUL ATHFAL I CABANG BARA-
BARAYA KOTA MAKASSAR. Publikasi
Pendidikan, 8(1), 41-45.

Rika W. (2020). Dampak Negatif Kecanduan


GadgetTerhadap Perilaku Anak Usia Dini Dan
Penanganannya DiPAUD Ummul Habibah.
13(1): 29-34. http://jurnal.pancabudi.ac.id

Rihlah, J., Shari, D., & Anggraeni, A. R. (2021).


Dampak Penggunaan Gadget Di Masa Pandemi
Covid- 19 Terhadap Perkembangan Bahasa
Dan Sosial Anak. Early Childhood : Jurnal
Pendidikan, 5(1), 45–55.

Riskesdas, K. (2018). Badan Penelitian dan


Pengembangan Kesehatan RI 2018 (pp. 218–
220). https://doi.org/10.1088/1751-
8113/44/8/085201

Rohayani F. 2020. Menjawab Problematika Yang


Dihadapi Anak Usia Dini Di Masa Pandemi
COVID-19. QAWWAM: JOURNAL FOR
GENDER MAINSTREAMING, 14(1), 29-50.
doi:10.20414/QAWWAM.y14i1.2310.

Senja A, D. (2020). Keperawatan Pediatri. Jakarta:


Bumi Medika. http://bit.ly/39jtq4L

Serlan, M. A., Khotijah, I., & Bunga, B. N. (2021).


Hubungan Penggunaan Gadget dengan
Interaksi Sosial Anak Usia Dini di Kelurahan
Pasir Panjang Kecamatan Kota Lama Kota
Kupang. 1(1), 1–8.

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp
Jurnal Keperawatan, Volume nn, No. X, Agustus 31yy, (Hal. pp-pp)

Baiq Maziza Adawiach Mandala, dkk Literature review : Hubungan Lama Penggunaan............... pp

Anda mungkin juga menyukai