KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
segenap rahmat dan nikmat-Nya sehingga penyusunan bahan ajar Fisiologi dapat
diselesaikan dengan baik. Penyusunan modul ini merupakan wujud supaya untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan dan proses pembelajaran di prodi D-III
Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau.
Modul fisiologi disusun sebagai salah satu acuan materi dalam proses
pembelajaran yang diselenggarakan. Setiap modul disesuaikan kontennya dengan
materi ajar yang disampaikan untuk setiap program pendidikan di prodi D-III
Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau. Masing – masing modul
memiliki muatann yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan
mengacu pada kurikulum yang dimiliki oleh Prodi D-III Kebidanan Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau.
Modul ini disusun untuk membantu peserta didik untuk dapat memahami
lebih dalam dan secara mamndiri materi mengenai fisiologi. Modul ini berisikan
materi materi tentang konsep fisiologi, ilmu fisiologi dasar, system muskulosekeletal,
kardiovaskuler, pencernaan, perkemihan, reproduksi, panca Indra dan system
endokrin dan hubungan antar system dalam tubuh. Modul ini juga diharapkan dapat
mendukung pencapaian tujuan penyelengaraan pendidikan di prodi D III Kebidanan
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau, sehingga pencapaian tersebut dapat
lebih terukur dan terarah. Semoga keberadaan modul ini dapat menjadi bahan ajar
yang bermanfaat dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi banyak
pihak.
TIM PENYUSUN
Selamat datang dalam pembelajaran interaktik modul Modul fisilogi. Modul ini
disusun untuk membantu peserta didik untuk dapat memahami lebih dalam dan
secara mandiri mengenai fisilogi. Modul ini berisi materi – materi tentang konsep
fisiologi, ilmu fisiologi dasar, system muskulosekeletal, kardiovaskuler, pencernaan,
perkemihan, reproduksi, panca indra dan system endokrin dan hubungan antar
system dalam tubuh. Modul ini terbagi menjadi 14(empat belas) kegiatan
belajaar/pertemuan, dengan harapan akan memudahkan anda untuk dapat lebih
mendalami dan memahami materi yang disajikan.
Selamat Belajar
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR I
PETA KONSEP
Modul
KONSEP DASAR FISIOLOGI TUBUH MANUSIA
Standar Kompetensi:
Mahasiswa memahami konsep dasar fisiologi dalam
struktur tubuh manusia
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan tentang Konsep dasar fisiologi tubuh manusia
2. Menjelaskan system pengaturan tubuh
3. Menjelaskan struktur dan fungsi sel dan jaringan dasar tubuh
4. Menjelaskan mekanisme haemostatis dan genetik
5. Istilah dalam fisiologi
Kegiatan Belajar 1:
Konsep Dasar Fisiologi Tubuh Manusia
Kegiatan Belajar 1:
o Tujuan Pembelajaran
o Uraian Materi:
o Menjelaskan tentang Konsep dasar fisiologi tubuh manusia
o Menjelaskan system pengaturan tubuh
o Menjelaskan struktur dan fungsi sel dan jaringan dasar tubuh
Prodi D III Kebidanan Poltekkesmekanisme
o Menjelaskan Kemenkes RiauPage 5 dan genetik
haemostatis
o Istilah dalam fisiologi
Modul Teori Fisiologi
Rangkuman
Latihan
Daftar pustaka
KEGIATAN BELAJAR I
TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
Kata physiologi juga berasal dari bahasa yunani (Greek) yaitu ilmu yang
mempelajari bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya,sebagai
contoh yaitu seseorang yang ingin mempelajari fisilogi tentang bagaimana uterus
bisa membesar saat kehamilan atau mengapa dinding uterus berkontraksi pada sat
persalinan. Fisilogi secara makna kata dari bahasa latin, berasal dari kata fisis
(physis) adalah alam atau cara kerja.logos (logi) adalah ilmu pengetahuan. Maka
fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan atau fungsi dari tiap tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat – alat tubuh dan fungsinya.
Klasifikasi fisiologi
Fisilogi manusia adalah ilmu yang mempelajari tentang faal(fungsi) dari tubuh
manusia. Adapun spesifikasi fisiologi dari anatomi antara lain yaitu:
terdiri dari plasma darah,cairan getah bening dan cairan yang tersebar diantara
jaringan) dan lebih kurangg 30 liter air intra seluler. Jadi hampir 70%dari berat tubuh
manusia adalah air.
manusia terdiri dari beberapa organisasi, mulai dari yang paling sederhana
sampai yang paling kompleks.
1. Level kimia
Ini merupakan level dasar yang terdiri dari atom dan molekul. Atom utama
yang membangun tubuh manusia terdiri dari atom karbon (C), hydrogen (H),
oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalsium (Ca) dan sulfur (S). Sedangkan
molekul utamanya adalah deoksiribonukleat acid (DNA).
2. Sel
Beberapa molekul yang ada akan bergabung membentuk sel. Sel
merupakan bagian fungsional yang terkecil yang membangun tubuh makhluk
hidup. Ada banyak sel yang membangun tubuh manusia seperti, sel otot, sel
saraf, dan sel epitel. Jaringan Jaringan dibangun oleh beberapa sel yang
berbeda yang memiliki fungsi tertentu. Ada 4 jaringan dasar pada tubuh
manusia yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot dan jaringan
saraf.
3. Organ
Organ dibangun oleh gabungan beberapa jaringan yang berbeda yang
memiliki fungsi tertentu. Biasanya struktur organ dibangun oleh dua atau
lebih jaringan
4. System organ
System organ dibangun oleh gabungan beberapa organ yang kemudian
akan melakukan fungsi tertentu dalam mempertahankan kondisi homeostatis.
5. Organisme
Individu manusia yang terdiri dari berbagai system organ yang secara
dinamis dan berkesinambungan menjaga agar dapat menjalankan fungsi
hidupnya.
1) Metabolisme
Metabolism adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh.
Terdiri dari anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah reaksi
penggabungan molekul sederhana menjadi molekul yang kompleks. Contoh
reaksi anabolisme adalah pembentukan glikogen yang berasal dari glukosa.
Pada reaksi ini membutuhkan sejumlah energy. Katabolisme adalah reaksi
penguraian molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana. Reaksi
ini melepaskan sejumlah energy. Contoh reaksi ini adalah proses
pencernaan makanan.
2) Responsive
Responsive adalah kemampuan tubuh manusia untuk mendeteksi dan
merespon segala perubahan yang terjadi pada tubuh manusia. Contohnya
adalah penurunan suhu tubuh ataupun kenaikan suhu tubuh. Pada
penurunan suhu tubuh maka akan terjadi proses menggigil sehingga terjadi
kenaikan suhu akibat kontraksi otot rangka. Jika suhu tubuh naik maka akan
terjadi pengeluaran keringat dalam rangka agar suhu tubuh bisa turun lagi.
3) Bergerak
Setiap makhluk hidup pasti bergerak. Pergerakan terjadi pada tingkat organel
sel, organ dan perpindahan individu manusia. Contohnya adalah koordinasi
gerak yang terjadi antara otot kaki dan tangan pada saat perpindahan
tempat.
Pada saat terjadi inflamasi maka monosit akan keluar dari vascular ke
jaringan inflamasi. Hal ini juga merupakan contoh dari pergerakan
kemotaksis.
4) Tumbuh
Tumbuh adalah meningkatnya ukuran tubuh manusia. Hal ini terjadi karena
meningkatnya jumlah dan ukuran sel tubuh.
5) Berkembang
Berkembang adalah bertambahnya fungsi tubuh. Contohnya adalah
perkembangan cikal bakal sel darah (stem sel) menjadi eritrosit, leukosit dan
trombosit.
6) Reproduksi
Reproduksi sebagai ciri manusia mengacu kepada pembentukan sel baru
untuk mengganti jaringan yang rusak atau untuk menghasilkan individu yang
baru. Pada manusia proses ini terjadi secara terus menerus sepanjang
kehidupan. Ketika proses ini tidak terjadi maka yang terjadi adalah kematian
sel atau jaringan
STRUKTUR ORGANISASI MANUSIA
1. SEL
Lebih dari 200 tipe sel yang berbeda memiliki fungsi yang berkontribusi untuk
mempertahankan homeostasis. Dalam bagian ini kita akan mempelajari struktur dan
fungsi sel dalam mempertahankan homeostasis.
1. Membran plasma
Membrane plasma adalah bagian paling luar dari sel, yang membatasi antara
lingkungan internal dengan lingkungan eksternal. Membrane sel bersifat
semipermeabel yaitu akan mengatur zat yang bisa masuk ke dalam sel. Membrane
plasma juga berperan penting pada komunikasi diantara sel-sel dan antara sel
a. Sebagai gerbang ion dan lalu lintas zat yang akan masuk ke sel
b. Sebagai reseptor beberapa hormon seperti hormone-hormon peptida.
c. Sebagai protein pengangkut untuk beberapa zat tertentu, jika tidak diangkut
maka zat tersebut sulit menembus lapisa lipid membran sel
1) Difusi
Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Gerakan terjadi karena energi yang berasal dari gerak kinetik.
2) Osmosis Osmosis adalah difusi air
a. Transport aktif adalah perpindahan zat yang melawan gradient konsentrasi
sehingga membutuhkan energy
b. Transport dengan vesikel terdiri dari endositosis dan eksositosis. Endositosis
adalah proses membrane sel dalam memasukkan zat ke dalam sel.
Eksositosis adalah proses membrane sel dalam mengeluarkan zat ke luar
sel.
c. Sitoplasma Sitoplasma terdiri dari semua isi sel diantara membrane plasma
dan inti sel (nucleus), yang terdiri dari dua komponen yaitu sitosol dan
organel sel.
d. Sitosol adalah cairan intrasel. Komposisinya 50% dari total volume sel. Pada
sitosol juga terdapat berbagai zat terlarut seperti ion, asam amino, asam
lemak, ATP dan sisa metabolism sel. Pada sitosol juga terjadi beberapa
reaksi kimia. Ada beberapa enzim pada sitosol yang mengkatalis proses
glikolisis.
e. Organel sel adalah struktur dengan berbagai variasi bentuk dan berbagai
fungsi khusus. Jenis-jenis organel sel adalah :
vii. Peroksisom Struktur sel lain yang lebih kecil tetapi mirip dengan
lisosom. Peroksisom terdiri dari beberapa enzim oksidase, yaitu
enzim yang bisa mengoksidasi berbagai substansi organic. Selain
itu peroksisom juga bisa mengoksidasi substansi racun seperti
alcohol sehingga peroksisom banyak ditemukan pada sel hati.
viii. Mitokondria Mitokondria merupakan organel sel yang berfungsi
menghasilkan energy dalam bentuk ATP.
f..Nukleus
Nukleus atau inti sel adalah pusat pengatur aktifitas sel. Di dalamnya
terdapat nucleoli yang berfungsi untuk menghasilkan ribosom. Nucleus juga
mengandung kromosom tempat beradanya gen manusia. Masing-masing kromosom
mengandung molekul DNA. Total informasi genetic pada sel disebut dengan genom.
1. Pengertian Jaringan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang membentuk satu kesatuan dan
fungsi tertentu. Fungsi jaringan antara lain:
Jaringan epitel merupakan penutup permukaan (luar dan dalam)
kelenjer
Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat dan menyokong
Jaringan oto berfungsi untuk gerak
Darah: eritrosit berfungsi untuk mengikat O2, leukosit berfungsi untuk
fagositosis, trombosit berfungsi dalam proses pembekuan darah,
plasma berfungsi sebagai transport makanan dan imunitas
Jaringan saraf berfungsi untuk meneruskan rangsang
2. Macam-macam Jaringan
jaringan penutup
Jaringan penutup adalah jaringan yang menutupi tubuh bagian luar
dan tubuh bagian dalam yang terdiri dari jaringan epitel dan jaringan
endotel.
a. Jaringan epitel ,adalah jaringan penutup yang mentupi tubuh
atau permukaan tubuh bagian luar dan bagian dalam yang
terdapat antara ruang tulang belakang dan simfisis Fungsi jaringan rawan:
c. Jaringan tulang.
Tulang adalah jaringan ikat keras yang zat-zat interselularnya
keras. Terutama mengandung banyak mineral yang
mengandung zat perekat dan zat kapur. Fungsi jaringan
tulang yaitu:
1) Menjaga berdirinya tubuh
2) Membentuk rongga untuk menyimpan(melindungi)
organ-organ yang halus
3) Membentuk persendian
4) Sebagai alat tempat melekatnya ligamen-ligamen dan
otot Macam-macam tulang:
Berdasarkaan bentuknya
ekor yang terdiri atas dua bagian yaitu badan sel dan ekor
sel.
Macam-macam saraf terdiri dari:
1) Saraf motorik (saraf penggerak), membawa rangsangan
ke otak dan sum-sum tulang belakang menuju ke otot dan
kelenjer, akibatnya otot menegang dan kalenjer
mengeluarkan getah
2) Saraf sensorik (saraf perasa), saraf yang membawa
rangsangan dari luar menuju pusat Jaringan saraf ada 3
unsur yaitu:
1) Unsur yang berwarna abu-abu
2) Unsur yang berwarna putih atau serabut saraf
3) Neuroglia sejenis sel pendukung dijumpai dalam system
saraf yang menghimpun serta menopang sel saraf.
110 mg/dl. Masing-masing struktur dari tingkat sel sampai system organ akan
menjaga agar kadarnya dalam darah tidak melewati batas atau normal.
Tubuh kita dapat mengatur agar kembali pada kondisi yang seimbang dengan
berbagai mekanisme umpan balik. System umpan balik terdiri dari tiga komponen
yaitu :
RANGKUMAN
Fisiologi berasal dari bahasa yunani (Greek) yaitu ilmu yang mempelajari
bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya,sebagai contoh
yaitu seseorang yang ingin mempelajari fisilogi tentang bagaimana uterus
bisa membesar saat kehamilan atau mengapa dinding uterus berkontraksi
pada sat persalinan.
Fisilogi secara makna kata dari bahasa latin, berasal dari kata fisis
(physis) adalah alam atau cara kerja.logos (logi) adalah ilmu
LATIHAN
REFERENSI
KEGIATAN BELAJAR II
PETA KONSEP
Modul
Standar Kompetensi :
Kegiatan Belajar 2 :
Kegiatan Belajar 2:
o Tujuan Pembelajaran
o Uraian Materi:
o Menjelaskan memahami perbedaan fungsi otot:otot rangka,otot
polos,otot jantung
o menjelaskan mekanisme umum kontraksi otot
o Menjelaskan membedakan karakteristik kontraksi otot
o Mampu menjelaskan mekanisme reflek dan aktifitas gerak.
Rangkuman
Latihan
Daftar pustaka
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR 2
Tujuan Pembelajaran
Uraian Materi
Sel Otot Polos memiliki bentuk yg memanjang dgn kedua ujungnya yang
runcing serta nukleus yang terletak pada bagian tengah sel otot. Serat miofibril pd
otot polos memiliki sifat homogen serta lebih kecil dari serabut otot lurik. Otot
polos terdapat pada bagian dinding pembuluh darah, dinding saluran
pencernaan, ovarium, dan paru – paru. Otot polos memiliki sifat lambat reaksinya
dalam hal menerima rangsangan, akan tetapi tahan
terdapat kelelahan dan dapat bekerja dibawah pengaruh saraf tidak sadar. Ciri –
Ciri Otot Polos Manusia antara lain :
Otot rangka mungkin luas atau sempit, tetapi tidak peduli apa ukuran,
masing-masing otot rangka terdiri dari banyak serat otot yang dibungkus dan
dibundel bersama-sama dan ditutupi oleh jaringan ikat.Penutup jaringan ikat
disebut dengan epimysium.
Sistem saraf merangsang dan mengontrol otot rangka. Sebuah otot rangka
tidak akan bergerak kecuali sistem saraf mengatakan untuk melakukan itu. Jika
saraf yang rusak, ini dapat membatasi gerakan di seluruh atau berbagai bagian
tubuh kita. Misalnya, jika sumsum tulang belakang seseorang rusak, kakinya
mungkin lumpuh permanen.
Otot jantung merupakan otot yang terdapat pada bagian dinding jantung,
struktur otot jantung sendiri menyerupai otot lurik. Akan tetapi nukleusnya terletak
pada posisi tengah sel serta memiliki percabangan. Setiap percabangan yang
terdapat pada otot jantung terdapat jaringan pengikat yg disebut dengan discus
interkalaris. Otot jantung sendiri bekerja dibawah pengaruh saraf tidak sadar, dan
reaksi saraf ini cepat terhadap rangsangan dan tahan terdapat kelelahan. Ciri –
Ciri Otot Jantung Manusia antara lain :
– Memiliki bentuk silinder, memanjang, dan bercabang.
– Jumlah inti sel lebih dari satu.
– Sistem kerjanya terjadi secara tidak sadar.
– Reaksi terhadap gerakannya lambat.
– Gerakannya tidak cepat lelah.
– Posisinya atau letaknya terdapat pada jantung
Otot polos terletak pada dinding rongga di struktur dalam tubuh, seperti
pembuluh darah, saluran udara, dan sebagian besar organ pada rongga
abdominopelvis. Ditemukan juga pada kulit, terikat pada folikel rambut. Di bawah
mikroskop, tidak terlihat goresan seperti pada otot rangka dan jantung.
Karenanya, terlihat polos atau tidak tergores, karenanya disebut otot polos atau
halus. Memiliki satu inti. Terdapat aktin, myosin dan tropomyosin tapi tidak
terdapat troponin. Otot polos mengandung sedikit mitokondria. Aktifitas otot ini
biasanya involuntary atau tidak sadar, dan beberap otot polos memiliki
autoritmisitas. Otot polos dan jantung diatur oleh neuron yang menjadi bagian
dari divisi involuntary sistem saraf dan oleh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin.
terutama pada dinding organ dalam seperti usus, lambung, saluran ureter, uterus
dan pembuluh darah.
Tidak seperti otot polos viseral, otot polos multi-unit tidak bekerja seccara
berbarengan dan kontraksinya tidak tersebar secara luas. Karenanya, kontraksi
otot polos jenis ini lebih berlainan dan terjadi pada tempat-temoat tertentu saja
daripada jenis viseral. Sangat sensitif pada sirkulasi zat kimia dan normalnya
teraktivasi oleh mediator kimia. Terdiri atas serabut otot polos yang berbeda-beda
dan setiap serabut bekerja sendiri tanpa bergantung dengan serabut lainnya.
Jarang menimbulkan kontraksi yang spontan. Contoh otot ini adalah otot polos
siliaris mata, dan otot piloerektor.
Otot rangka menghasilkan gerak pada kerangka. Otot ini seringkali disebut
otot voluntar karena otot ini dapat diatur sesuai dengan kehendak, tetapi ada
beberapa kegiatan otot tersebut yang bersifat otomatis. Contohnya, diaphragma
biasa otomatis, tetapi dapat di pengaruhi oleh kemauan (misalnya sewaktu
menarik napas panjang). Otot rangka menyebabkan gerak dengan memendek,
artinya otot ini selalu menarik dan tidak pernah mendorong. Susunan dan bentuk
otot berbeda-beda. Beberapa otot melekat melalui tendo yang berupa lembaran,
yakni aponeurosis (perluasan berupa selaput). Otot lain berbentuk serong
(oblique), menyerupai kumparan (fusiform), ulir (spiral), segi empat (quadrate),
atau mirip ambin (straplike).
Jantung terdiri dari dua sinsisium yang terpisah, sinsisium atrium dan
sinsisium ventrikel. Sinsisium ini satu sama lain dipisahkan oleh jaringan fibrosa
di sekitar cincin-cincin katup, tetapi potensial aksi dapat dihantarkan dari
sinsisium atrium ke sinsisium ventrikel melalui system penghantar khusus, berkas
A-V.
Otot jantung merupakan otot “istimewa”. Otot ini bnetuknya seperti otot lurik
perbedaannya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama
lain. Berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kmauan. Kontraksi tidak di
pengaruhi saraf, fungsi saraf hanya untuk percepat atau memperlambat kontraksi
karena itu disebut otot tak sadar. Otot jantung ditemukan hanya pada jantung
(kor),mempunyai kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan
gerakan tanpa tergantung pada ada tidsknya rangsangan saraf. Cara kerja otot
jantung ini disebut moigenik yang membedakannya dengan neurogonik.
Otot polos mengandung filamen aktin dan myosin yang mempunyai sifat
kimiawi mirip dengan sifat kimiawi filamen aktin dan myosin pada otot rangka.
Otot polos tidak mengandung kompleks troponin normal yang dibutuhkan pada
pengaturan kontraksi otot rangka, sehingga mekanisme pengaturan kontraksinya
berbeda.
Penelitian kimiawi menunjukkan bahwa filamen aktin dan myosin yang berasal
dari otot polos akan saling berinteraksi satu sama lain dengan cara yang sama
dengan interaksi kedua filament tersebut lakukan di otot rangka. Selanjutnya
proses kontraksi diaktifkan oleh ion kalsium dan adenosine trifosfat (ATP) yang
dipecah menjadi adenosine difosfat (ADP) untuk memberikan energi bagi
kontraksi.
Otot polos tidak mempunyai susunan bergaris filamen aktin dan myosin yang
sama seperti yang dijumpai di otot rangka. Namun teknik mikrografi electron
memberikan kesan adanya susunan fisik, menunjukkan sejumlah besar filamen
aktin yang terlekat pada sesuatu yang disebut badan padat (dense bodies).
Beberapa dari badan ini melekat pada membrane sel, sedangkan yang
lainnya tersebar di dalam sel. Beberapa membrane badan padat dari sel-sel yang
berdekatan terikat bersama-sama oleh jembatan protein antarsel, melalui ikatan
inilah kekuatan kontraksi dijalarkan dari satu sel ke sel berikutnya.
Hal ini menyebabkan myosin menarik filamen aktin ke satu arah pada satu
sisi ketika secara bersamaan menarik filamen aktin yang lain kea rah sebaliknya
pada sisi lain. Keuntungan dari susunan ini menyebabkan otot polos dapat
berkontraksi hingga 80% dari panjangnya dibandingkan otot rangka yang
kontraksinya terbatas, yaitu kurang dari 30% panjangnya.
Kecepatan siklus dari jembatan silang myosin pada otot polos yaitu, pelekatan
pada aktin kemudian melepas dari aktin, dan pelekatan kembali untuk siklus
berikutnya berlangsung lebih lambat pada otot polos dibandingkan pada otot
rangka. Bahkan frekuensinya sampai sekecil 1/10 sampai 1/300 frekuensi siklus
diototrangka.
Fraksi waktu saat jembatan silang tetap melekat pada filamen aktin, yang
merupakan faktor utama yang menentukan kekuatan kontraksi, diduga sangat
bertambah pada otot polos. Kemungkinan siklus yang lambat ini adalah karena
kepala jembatan-silang memiliki aktivitas ATP-ase yang jauh lebih lemah
daripada aktivitas ATP-ase pada otot rangka, sehingga pemecahan ATP yang
member energy bagi pergerakan kepala jembatan-silang menjadi jauh berkurang
sesuaidenganlambatnyasiklus.
Penggunaan sedikit energy oleh otot polos ini secara luas bersifat penting
bagi keseluruhan ekonomi energi tubuh, karena organ-organ seperti usus,
kandung kemih, kandung empedu, dan organ visera lainnya sering harus
mempertahankan tonik kontraksi otot hamper dalam waktu yang tak terbatas.
Jaringan otot polos yang tipikal akan mulai berkontraksi 50 sampai 100 milidetik
setelah otot polos dirangsang, lalu mencapai kontraksi penuh sekitar 0,5 detik
kemudian, dan selanjutnya kekuatan kontraksi otot ini berkurang dalam waktu 1
hingga 2 detik berikutnya, sehingga menghasilkan waktu kontraksi total 1 hingga
3 detik. Karena ada begitu banyak jenis otot polos, kontraksi pada beberapa tipe
dapat berlangsung sesingkat 0,2 detik atau selama 30 detik.
Walaupun secara relative terdapat sedikit filament myosin dalam otot polos,
dan meskipun terdapat waktu siklus yang lambat pada jembatan-silang, daya
kontraksi maksimum pada otot polos seringkali lebih besar daripada daya
kontraksi maksimum pada otot rangka---sebesar 4 sampai 6 kg/cm2 daerah irisan
melintang untuk otot polos dibandingkan dengan 3 sampai 4 kg untuk otot
rangka. Kekuatan kontraksi yang besar berasal dari masa pelekatan jembatan
silang ke filamen aktin yang berlangsung lama.
Begitu otot polos telah mengalami kontraksi sempurna, jumlah eksitasi yang
berlanjut biasanya dapat dikurangi hingga tingkat yang jauh lebih rendah
daripada tingkat permulaan, dan ternyata otot mempertahankan kekuatan
kontraksipenuhnya.
Selanjutnya energy yang digunakan untuk mempertahankan kontraksi
seringkali sedikit, kadang hanya 1/3000 dari energy yang dibutuhkan oleh otot
rangka untuk mempertahankan kontraksi yang sama, peristiwa ini disebut dengan
mekanisme‘latch’.
Makna penting dari mekasnisme latch adalah bahwa mekanisme ini dapat
mempertahankan kontraksi tonik yang lama pada otot polos selama berjam-jam
dengan menggunakan sedikit energy. Selain itu, dibutuhkan sedikit sinyal
eksitatorik berlanjut yang berasal dari serabut saraf atau sumber hormonal.
Gambaran penting lain dari otot polos, khususnya jenis otot polos unit-
tunggal visceral dari banyak organ berongga, adalah kemampuan untuk kembali
mendekati kekuatan kontraksi asalnya dalam waktu beberapa detik atau
beberapa menit setelah otot tersebut memanjang atau memendek.
Sebagai contoh: Peningkatan volume cairan dalam kandung kemih yang
berlangsung tiba-tiba, sehingga meregangkan otot polos dalam dinding kandung
kemih, akan menghasilkan peningkatan tekanan yang besar dan cepat dalam
kandung kemih.
Kontraksi otot polos bergantung pada kalsium ekstrasel dan otot polos bekerja
secara involuntir (diluar kesadaran). Potensial aksi dapat ditimbulkan oleh:
1.Peregangan
Mengakibatkan penurunan potensial membrane, peningkatan frekuensi
potensial aksi, dan peningkatan tonus.
2.Efek Hormon
Menyebabkan kontraksi atau relaksasi otot melalui mekanisme reseptor.
Mekanisme Kontraksi
Langkah-langkah kontraksi
Langkah-langkah relaksasi
Macam-macam kontraksi pada otot rangka ini adalah Kontraksi isotonis yaitu
kontraksi yang melawan beban tetap dengan mendekatkan kedua ujung otot.
Sehingga ke dua otot sama-sama menghasilkan tonus (otot menggadakan
pemendekkan) dan Kontraksi isometric, yaitu kontraksi tanpa pemendekkan yang
nyata tetapi terjadi penambahan tonus.
Energy untuk pengaktifan otot diperoleh dari ATP yang tersedia didalam
serabut otot. ATP dipecah oleh enzim ATP-ase menjadi ADP+P dan akibat
pemecahan tersebut akan menghasilkan energy. Serabut otot menyusun
ATP dari reaksi:
Asetil kolin ini yang kemudian akan merangsang ion kalsium yang berada di
antara sel otot
Pada saatinilah otot dikatakan berelaksasi, Pada saat otot berkontraksi maka
ototnya akan menegang.
RANGKUMAN
LATIHAN
REFERENSI
PETA KONSEP
Modul
Sistem muskuloskeletal
Standar Kompetensi:
Peserta Menjelaskan Fisiologi Persendian pada Sistem
Muskuloskeletal
Standar Kompetensi:
Peserta Menjelaskan Fisiologi Persendian pada Sistem
Muskuloskeletal
Kompetensi Dasar :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian persendian
b. Mahasiswa dapat manfaat persendian
c. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis jenis persendian dan
fungsinya
d. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis jenis gerak
padapersendian dan fungsinya
Kegiatan Belajar 3:
Fisiologi persendian pada Sistem Muskuloskeletal
Prodi D III Kebidanan Poltekkes Kemenkes RiauPage 46
Modul Teori Fisiologi
Kegiatan Belajar 3:
o Tujuan Pembelajaran
o Uraian Materi:
o Pengertian perendian
o Manfaat persendian
o Jenis jenis persendian dan fungsinya
o Jenis jenis gerak padapersendia dan fungsinya
Rangkuman
Latihan
Daftar Pustaka
DAFTAR ISI
Pengertian persendian
KEGIATAN BELAJAR 3
Tujuan Pembelajaran
Uraian Materi
Pengertian persendian
menarik tulang pada saat kita bergerak adalah otot, yang merupakan
jaringan elastik yang kuat.
A. Struktur sendi
Kapsul sendi terdiri dari suatu selaput penutup fibrosa padat, suatu
lapisan dalam yang terbentuk dari jaringan penghubung berpembuluh
darah banyak dan sinovium yang membentuk kantung yang melapisi
keseluruhan sendi dan membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi.
Sinovium tidak meluas hingga melampaui permukaan sendi, tetapi terlipat
sehingga memungkinkan gerakan sendi secara penuh. Lapisan bursa
diseluruh persendian membentuk sinovium. Periosreum tidak melewati
kapsul.
a. Ligamen
Komponen pembentuk persendian pada manusia yang pertama ialah
ligamen, yaitu jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut serabut,
jaringan pita tersebut bersifat elastis dan mengikat luar ujung tulang yang
saling membentuk sendi. Ligamen mempunyai peran penting dalam
mengontrol rentang gerak dan menstabilkan sehingga tulang dapat
bergerak dengan baik. Ligamen dapat memanjang dan mengubah bentuk
mereka ketika berada dalam ketegangan kemudian kembali ke bentuk
aslinya ketika ketegangan mereda.
b. Kapsul Sendi
Kapsul sendi ialah bagian komponen pembentuk sendi yang tipis
tetapi sangat kuat dan berperan menahan ligamen. Kapsul sendi memiliki
dua lapis yang mempunyai fungsi sendi secara umum yang erat. Yang
pertama ialah kapsul sinovial yaitu merupakan jaringan yang tidak memiliki
reseptor pembuluh darah yang bertugas membantu penyerapan makanan
pada tulang rawan sendi. Bagian kapsul sendi yang kedua yaitu kapsul
fibrosa yang memiliki reseptor dan pembuluh daran sehingga dmampu
meregenerasi serta memelihara posisi sendi.
d. Cairan Sinovial
Komponen pembentuk sendi yang keempat ialah cairan sinovial. Cairan
sinovial yaitu cairan dengan struktur lengket dan bening yang membantu
gesekan berjalan lancar, mengandung nutris serta campuran gas oksigen,
nitrogen, dan karbondioksida. Cairan ini mempunyai fungsi sebagai pelumas
sendi dan bertindak sebagai media untuk menjaga nutrisi dan berasal dari
cairan yang disaring dari cairan darah. Cairan sinovial memiliki konsistensi
yang sama seperti air, berisi protein dan menempel serta membentuk seperti
permukaan mantel. Cairan ini yang mnyebabkan sendi pada tubuh makhluk
hidup dapat bergerak ke berbagai arah.
e. Bursa
Komponen pembentuk sendi yang kelima ialah bursa. Bursa yaitu
merupakan kantong datar tertutup yang dilapisi membran sinovial dan
terletak di rongga sendi, terletak pada sisi yang mengalami gesekan dan
mengandung sangat sedikit cairan. Bursa memudahkan pergerakan normal
dari sendi dan mengurangi gesekan. Fungsi utamanya ialah sebagai bantal
pergerakan sendi yang berbentuk seperti kantung gelembung udara,
membuat sendi menjadi fleksibel dan udah untuk bergerak.
KOMPONEN SENDI
.
A. Peranneuromuskular.
Sistim neuromuskular berperan dalam proses pergerakan sendi dan
stabilisasi suatu sendi. Otot juga membantu mengontrol pergerakan sendi
dan atas pengaruh pergerakan involunter akan dicegah pergerakan sendi
yang berlebihan. Dengan kata lain akan dicegah pula kerusakan
ligamentum.
B. Peran ligamentum,kapsul sendi dan otot.
D. Peran meniskus
yang tidak hanya megalami tekanan sumbu namun juga rotasi. Oleh
karenanya ujung tulang akan dibentuk membulat. Meniskus diperlukan
untuk menutupi celah yang dibentuk antar dua tulang dimana umumnya
ujung tulang yang membulat yang mengalami kontak satu sama lain pada
sendi tersebut terjadi pada area yang kecil di tengah-tengah. Dengan kata
lain meniskus memperluas area kontak antar dua ujung tulang yang
membentuk sendi. Selain menahan beban tekanan , meniskus juga bertin-
dak sebagai peredam kejut.
E. Lubrikasi sendi
Sendi pada tulang terbentuk pada kartilago yang membesar. Kartilago ini di
bagian ujungnya akan diliputi jaringan ikat dan selaput sendi (membrane
synovial). Jaringan ikat berfungsi untuk menguatkan hubungan antartulang
sedangkan selaput sendi menghasilkan cairan synovial yang berfungsi
sebagai minyak pelumas sendi.
i. Tipe suture adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat
serabut padat. Misalnya pada tulang tengkorak.
ii. Tipe sinkondris adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh kartilago
hialin. Misalnya hubungan diafisis dan epifisis pada tulang dewasa.
Sendi yang bersifat diartrosis dapat dengan mudah ditemukan pada bagian-
bagian tubuh manusia. Adapun berdasarkan arah gerakannya, sendi
I. Sendi Engsel
Sendi engsel adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung
tulangnya berporos satu dan membentuk engsel. Arah gerakannya
hanya satu, yaitu seperti gerakan engsel pintu. Contoh sendi engsel
misalnya terdapat pada mata kaki, sendi siku, lutut, dan ruas jari.
II. Sendi Putar
Sendi putar adalah sendi diartrosis yang salah satu ujung
tulangnya dapat mengitari ujung tulang lainnya. Arah gerakannya
memungkinkan untuk berotasi pada satu poros. Contoh sendi putar
misalnya terdapat pada sendi antara tulang atlas dan tulang
tengkorak, serta sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil.
V. Sendi Peluru
C. Berdasarkan strukturnya
diselubungi oleh rawan sendi hialin yang diikat oleh jaringan serabut
kolagen. Rawan sendi berguna untuk meredam tekanan dan gerakan
menggelincir (sliding). Diantara dua bony endplate terdapat rongga sendi
yang berisikan beberapa mililiter cairan sinovium.
Komposisi biokimiawi dari rawan sendi adalah sebagai berikut: 80% air, 50%
dari sisa komposisi matriks rawan sendi adalah kolagen. Jenis terbanyak adalah
kolagen tipe II. Kolagen lainnya dalam jumlah kecil dan berada di dalam matriks
rawan sendi adalah kolagen tipe IV, V, IX, dan X. Kolagen tipe IX berfungsi sebagai
jangkar terhadap molekul proteoglikan (aggrecan). Selanjutnya terdapat fibronektin,
ankhorin, khondronektin yang membantu mempertahankan integritas dan struktur
rawan sendi. Selanjutnya sisa konstituen organik terbanyak adalah proteoglikan.
Makromolekul ini memiliki panjang sekitar 180-210 nm dan kepadanya melekat tiga
jenis glikosaminoglikan, yaitu khondroitin-6-sulfat, khondroitin-4-sulfat (5%) dan
keratan sulfat (5%). Inti aggrcan adalah asam hialuronat (1% dari total
glikosaminoglikan). Melalui ikatan protein dengan berat molekul rendah terjadi
proses agregasi dengan rantai kolagen tipe II. Konstituen inorganik (5-6%)
terbanyak adalah kalsium. Lemak dijumpai kurang dari 1% berat kering.
Sintesis dan degradasi matriks rawan sendi dipengaruhi banyak faktor, yaitu: faktor
humoral seperti insulin-like growth factor-1 (IGF-1), kortisol, obat anti inflamasi non-
steroidal, faktor mekanik terhadap rawan sendi, efek magnetik atau elektrikal.
Tulang subkhondral
permukaan rawan sendi dan tidak terhadap sumbu tulang. Demikian pula letak
lempeng tersebut berada dalam sudut tertentu terhadap stres yang dominan.
Calcified cartilage
Zona ini menghubungkan rawan sendi dengan tulang subkhondral dengan struktur
yang bergelombang sehingga memperkokoh rawan sendi agar tidak mudah
terkelupas. Khondrosit pada zona ini umumnya tidak memiliki metabolisme yang
terlalu aktif.
Membran sinovium adalah jaringan ikat vaskular dan melapisi sisi dalam dari
kapsul sendi namun tidak menutupi rawan sendi. Banyaknya pembuluh darah
dilapisan subsinovium berperan dalam proses transfer dan transpor konstituen
darah ke ruang sinovium dan pembentukan cairan sinovium. Sel sinovium akan
mensintesis asam hialuronat sebagai zat tambahan plasma dalam membentuk
cairan sendi.
Cairan sinovium berwarna kuning pucat, jernih dan kental. Biasanya jumlah cairan
ini sedikit berkisar antara 1-4 ml dan lebih sedikit lagi pada sendi-sendi kecil.
Pada dasarnya komposisi ligamentum dan kapsul sendi adalah identik baik
secara histologik, komposisiadalah tipe I (2 menyatu dengan kapsul sendi dan pada
sendi lainnya terpisah secara total. Pembuluh darah dan saraf dapat ditemukan
disela-sela serabut kolagen.1,1kimiawi dan susunan jaringannya. Secara umum
strukturnya merupakan gelendong kolagen (bersama-sama elastin merupakan
protein terbanyak yaitu 90%) dan diantaranya dapat dijumpai fibrosit. Sebagian
besar serabut kolagen2) Pada beberapa sendi, ligamentum ini akan Air adalah
komponen utama (70%) dari kapsul sendi dan ligamentum. Disusul oleh kolagen
dan elastin serta proteoglikan. Perlekatan kapsul sendi dan ligamentum ke tulang
terutama pada stroma fibrokartilaginosa diperankan oleh kolagen yang akan
mengalami kalsifikasi begitu mendekati tulang dan selanjutnya menembus jaringan
tulang kortikal.
Meniskus
D. Berdasarkan anatomi
sternoklavikularis
artikulatoris vertebra
Sakroiliaka panggul
temporomandibular rahang
rtikulasi Kaki
pinggul
lutut
artikulasi Tangan
pergelangan
siku
Bahu aksila (Glenohumeral dan juga sendi akromioklavikularis)
ialah : gerak pada siku, gerak pada lutut, gerak pada ruas-ruas jari dan gerak
pada bahu.
C. RANGKUMAN
Macam-macam persendian
Sendi Pelana : Sendi yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke
segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
Sendi Luncur : Sendi yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar.
Contoh: hubungan tulang pergelangan kaki.
Sendi Engsel : Sendi yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku
antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
Sistem muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian
(dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda
untuk duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan
sehari-hari. Selain sebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi
sebagai pelindung organ dalam. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian,
yang berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa
persendian, Anda tidak mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan
yang berfungsi menarik tulang pada saat Anda bergerak adalah otot, yang
merupakan jaringan elastik yang kuat.
LATIHAN SOAL
D. DAFTAR PUSTAKA
KEGIATAN BELAJAR IV
PETA KONSEP
Modul
Sistem kardiovaskuler
Standar Kompetensi:
Peserta Menjelaskan Anatomi dan Fisiologi Jantung, Nadi dan
Sistem Limfatik
Kompetensi Dasar:
e. Mahasiswa dapat menjelaskan Siklus,Pengaturan pompa
dan Rrangsangan ritmik jantung
f. Mahasiswa dapat menjelaskan Gambaran EKG normal,
sifat fisik sirkulsi dan mikrosirkulasi sistem limfatik
g. Mahasiswa dapat menjelaskan bunyi jantung normal,
Curah jantung dan Karakteristik nadi
Kegiatan Belajar 4:
o Tujuan Pembelajaran
Anatomi dan Fisiologi Jantung, Nadi dan Sistem
o Uraian Materi:
Limfatik pada Kardiovaskular
1. Sikus dan pengaturan pompa jantung
2. Perangsangan ritmik pada jantung
3. Gambaran EKG normal
4. Sifat fisik sirkulasi
5. Mikrosirkulasi sistem limfatik
Prodi D III Kebidanan Poltekkes Kemenkes RiauPage 71
6. Bunyi jantung dan curah jantung normal
7. Karakteristik nadi
Modul Teori Fisiologi
Rangkuman
Latihan
Daftar Pustaka
DAFTAR ISI
Siklus jantung
Sistem limfatik..........................................................................................91
Karakteristik nadi....................................................................................100
KEGIATAN BELAJAR 4
Tujuan Pembelajaran
Uraian Materi
Jantung memompa darah melewati dua sistem sirkulasi. Darah yang berasal
dari sistem peredaran darah besar mengandung sedikit oksigen dan memasuki
atrium kanan melalui vena kava superior dan inferior menuju ventrikel kanan. Dari
sini darah dipompa menuju paru-paru, tempat darah memperoleh oksigen dan
meninggalkan karbon dioksida. Darah yang sudah mengandung oksigen kembali
menuju atrium kiri, melewati ventrikel kiri dan dipompa menuju seluruh tubuh
melalui aorta—di mana oksigen dipakai dan melalui metabolisme menjadi karbon
dioksida. Ditambah lagi, darah juga membawa nutrisi dari hati menuju berbagai
organ tubuh, sementara membawa zat sisa menuju hati dan ginjal. Normalnya,
jumlah darah yang terpompa menuju paru-paru sama dengan jumlah darah yang
terpompa ke seluruh tubuh. Pembuluh vena memompa darah menuju jantung dan
membawa darah yang kaya karbon dioksida - kecuali vena pulmonaris dan vena
pada sistem pencernaan. Arteri membawa darah keluar jantung, membawa oksigen
selain pada arteri pulmonaris. Jarak yang jauh dari jantung membuat pembuluh vena
memiliki tekanan yang lebih kecil dari pembuluh arteri. Ketika beristirahat, jantung
berdetak kurang lebih 72 kali per menit. Latihan fisik biasanya mengangkat
jumlahnya, tetapi jumlah melambat selama beberapa waktu, yang baik untuk
jantung.
Permukaan jantung
untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan
memompa konstan jantung.
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua
belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir
tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh
dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga,
serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus
melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan
gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya
pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh
darah.
Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung dipisahkan oleh
sebuah katup. Katup di antara atrium kanan dan bilik kanan disebut katup
trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi
kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan darah masuk ke
jantung (disebut 'diastol'). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah
keluar dari ruang jantung (disebut 'sistol'). Kedua serambi berkontraksi dan
berelaksasi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan. Darah yang sudah mengandung sedikit oksigen dan
mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir
melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah
atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan
melalui katup trikuspidalis. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui [katup
pulmoner] ke dalam [arteri pulmonalis] menuju ke [paru-paru]. Darah akan mengalir
melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong
udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya
dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena
pulmonalis menuju ke atrium sinistra. Peredaran darah di antara bagian kanan
jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan
ke paru-paru. Darah dalam atrium sinistra akan didorong menuju ventrikel sinistra
melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini
melewati [katup aorta] masuk ke dalam [aorta] (arteri terbesar dalam tubuh). Darah
kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.
Penyakit jantung
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:
Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot
jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang
berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan
menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan
tubuh menjadi tampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini
mudah pingsan.
Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak
sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi
saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih
dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat
melakukan aktivitas yang berat, karena aktivitas yang berat hampir dapat
dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak napas,
walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit
ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.
Serangan jantung
Penanggulangan
Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan
serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi,
tidak sering tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman
beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan berserat
dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan makanan berlemak dan berkolesterol
tinggi), dan olahraga yang teratur dan tidak berlebihan. Namun, ada beberapa zat
yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar risiko penyakit dan
serangan jantung, di antara lain:
bahwa tidak ada hubungan antara bawang putih dengan kesehatan jantung.
Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan gemuk, para peneliti
Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak
memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa tanda
lain risiko penyakit jantung].
Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi risiko
penyakit jantung. Untuk benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung,
seseorang harus benar-benar berhenti merokok.
Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College
of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi
risiko penyakit jantung].
Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi
risiko penyakit jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah.
Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga
25% dan risiko serangan jantung hingga 20%
Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti
salmon, tomat, minyak zaitun, gandum, almond, dan apel; habatussauda dan
obat herbal lainnya.
kontraksi sistol, tekanan pada ventrikel naik dengan cepat, melebihi tekanan
pada batang aorta dan arteri pulmonalis dan menyebabkan katup yang diperlukan
(katup aorta dan paru ) terbuka — yang menghasilkan volume darah yang
terpisah. dikeluarkan dari kedua ventrikel. Ini adalah tahap ejeksi dari siklus
jantung; itu digambarkan (lihat diagram lingkaran) sebagai fase sistol-ventrikel-fase
pertama diikuti oleh fase - sistol ventrikel-fase kedua . Setelah tekanan ventrikel
turun di bawah puncaknya dan di bawah yang ada di batang aorta dan arteri
pulmonalis, katup aorta dan paru menutup lagi — lihat, di margin kanan, diagram
Wiggers , penelusuran garis biru.
Tendangan atrium tidak ada atau terganggu jika ada kehilangan konduksi
listrik normal di jantung, seperti yang disebabkan oleh fibrilasi atrium , atrial
flutter , atau penyumbatan jantung . Tendangan atrium juga dapat
terdegradasi oleh kerusakan pada kondisi jantung, seperti "jantung kaku"
yang ditemukan pada pasien dengan disfungsi diastolik .
Aktivitas jantung listrik yang normal artinya jantung berfungsi secara fisiologis,
menjalankan fungsinya sebagai pemompa "darah bersih" ke seluruh tubuh, dan
memompa "darah kotor" ke paru-paru untuk dibersihkan. Artinya juga, aktivitas
jantung listrik yang normal adalah pola yang sama yang didapatkan hampir lebih dari
90% hasil EKG pasien yang sehat, tanpa keluhan penyakit jantung.
Prinsipnya ada 5 komponen dasar yang harus dimiliki sebuah gambaran EKG yang
normal
langsung ke pembuluh darah, sementara sisanya tiga liter tetap berada di cairan
interstisial.
Sistem limfatik atau getah bening adalah cairan yang terbentuk saat cairan
interstisial memasuki pembuluh limfatik awal sistem limfatik. Getah bening
kemudian dipindahkan di sepanjang jaringan pembuluh limfatik oleh kontraksi
intrinsik dari bagian limfatik atau dengan kompresi ekstrinsik pembuluh limfatik
melalui kekuatan jaringan eksternal (misalnya, kontraksi otot kerangka), atau
oleh hati getah bening pada beberapa hewan.
Sirkulasi Limfatik
yang lolos disebut cairan interstisial atau ekstraselular dan mengandung oksigen,
glukosa, asam amino dan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh sel jaringan.
Cairan dan protein di dalam jaringan mereka kembali ke aliran darah dengan
masuk ke kapiler limfatik kecil yang disuntikkan ke seluruh jaringan tubuh. Hanya
beberapa daerah, termasuk epidermis pada kulit, selaput lendir, sumsum tulang
belakang dan sistem saraf pusat, bebas dari kapiler limfatik, sedangkan daerah
seperti paru-paru, usus, genitourinari dan dermis kulit adalah tempat paling kerap
terkena limpatik.
Ini juga mengandung produk limbah dan puing-puing seluler bersama dengan
bakteri dan protein. Organ terkait yang tersusun dari jaringan limfoid adalah lokasi
produksi limfosit. Limfosit terkonsentrasi di kelenjar getah bening. Limpa dan timus
juga merupakan organ limfoid dari sistem kekebalan tubuh.
Bunyi Jantung IV
Disebabkan oleh kontraksi Atrium
Curah Jantung
METODE
Walaupun banyak metode yang digunakan dalam mengukur curah jantung
dua metode berikut ini adalah yang paling sering dipakai,
Ultrasonografi Doppler
CSA adalah area penampang lubang orifice katup,
Menjadi non-invasif, akurat dan murah, USG Doppler adalah bagian rutin dari USG
klinis; ia memiliki tingkat keandalan dan reproduksibilitas yang tinggi, dan telah
digunakan secara klinis sejak 1960-an.
Ekokardiografi
Transkutan
Arteri
Arteri, yang terkuat dari pembuluh darah, membawa darah yang berada di
bawah tekanan yang sangat tinggi dan harus sangat berotot dan elastis. Setiap
arteri terdiri dari tiga lapisan. Tunika adventi-tia atau eksterna adalah lapisan terluar
terbuat dari jaringan ikat dan serat otot polos untuk memungkinkan arteri untuk
menangani kekuatan aliran darah.
Media tunika adalah lapisan tengah sel otot diatur dalam pola melingkar untuk
mengontrol gerakan konstriksi dan dilatasi arteri. Tunika intima adalah lapisan
terdalam terdiri dari tiga lapisan yang lebih kecil yang bertanggung jawab untuk
lapisan halus arteri yang memungkinkan aliran darah secara bebas. Ciri-ciri
Pembuluh nadi ( Pembuluh Arteri )
Kapiler
Kapiler yang terkecil dari pembuluh darah. Pembuluh mikroskopis memiliki
dinding yang sangat tipis yang memungkinkan untuk permeabilitas selektif, yang
memungkinkan zat tertentu ke dalam jaringan dan karbon dioksida dan limbah
lainnya untuk meninggalkan jaringan. Ada bukaan kecil di dinding kapiler yang
memungkinkan sel-sel darah putih untuk memasuki jaringan juga, sehingga mereka
dapat menghancurkan bakteri. Kapiler bekerja pada sebuah sistem untuk mengatur
aliran darah dengan hanya beberapa dari mereka yang terbuka pada waktu tertentu,
tergantung di mana mereka berada dan apa yang area tubuh lakukan.
RANGKUMAN
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan
sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga
bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler)
dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh
metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan
sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
LATIHAN SOAL
DAFTAR PUSTAKA
KEGIATAN BELAJAR V
PETA KONSEP
Modul
SISTEM KARDIOVASKULER
Standar Kompetensi:
Peserta Menjelaskan Sistem Kardiovaskuler
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan tentang sistem kardiovaskuler pada sirkulasi darah
janin
2. Menjelaskan tentang sistem kardiovaskuler pada sirkulasi darah
dewasa
Kegiatan Belajar 5:
Sistem kardiovaskuler
Kegiatan Belajar 5:
o Tujuan Pembelajaran
o Uraian Materi:
o Menjelaskan tentang sistem kardiovaskuler
o Menjelaskan tentang sistem sirkulasi darah janin
o Menjelaskan tentang sistem sirkulasi darah pada oran deawasa
Rangkuman
Latihan
Daftar pustaka
DAFTAR ISI
Kegiatan Belajar 5 :
SISTEM KARDIOVASKULER
Tujuan Pembelajaran
Keterangan gambar :
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari
plasenta masuk ke janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah
memasuki dinding perut yaitu :
a. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan
kemudian diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.
b. Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena
cava inferior.
c. Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan sebagian besar darah
dari atrium kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian
kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan bersama-sama dengan
darah yang berasal dari vena cava superior.
d. Darah dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis,
karena paru-paru fetus belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri
pulmonalis sebagian akan dialirkan ke aorta melalui duktus arteriosus bothalli dan
sebagian kecil akan menuju paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melaui
vena pulmonalis.
e. Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiri kemudian dialirkan ke
ventrikel kiri dan diteruskan ke seluruh tubuh melaui aorta guna memberikan
oksigen dan nutrisi bagi tubuh bawah. Cabang aorta bagian bawah ini menjadi 2
(dua) arteri hipograstika internal yang mempunyai cabang arteri umbilikalis.
Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta sisa metabolisme
akan dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis untuk diteruskan ke ibu.
Sistem Limfatik
Sistem Limfatik
Seperti sistem peredaran darah, sistim limfatik adalah suatu sirkulasi, tetapi
cairan yang beredar di dalamnya adalah getah bening (limfa), bukan darah.
Sistim limfatik membantu transportasi zat seperti sel, protein, nutrien, produk
sisa atau buangan di seluruh tubuh. Sistem limfatik adalah suatu bagian penting
dari sistim kekebalan tubuh, membentengi tubuh terhadap infeksi dan berbagai
penyakit, termasuk kanker.
Suatu cairan yang disebut getah bening bersirkulasi melalui pembuluh
limfatik, dan membawa limfosit (sel darah putih) mengelilingi tubuh.Pembuluh
limfatik melewati kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening berisi sejumlah
besar limfosit dan bertindak seperti penyaring, menangkap organisme yang
menyebabkan infeksi seperti bakteri dan virus. Kelenjar getah bening cenderung
bergerombol dalam suatu kelompok sebagai contoh, terdapat sekelompok besar
di ketiak, di leher dan lipat paha.
Ketika suatu bagian tubuh terinfeksi atau bengkak, kelenjar getah bening
terdekat sering membesar dan nyeri. Hal berikut ini terjadi, sebagai contoh, jika
seseorang dengan sakit leher mengalami pembengkakan kelenjar di leher,
Cairan limfatik dari tenggorokan mengalir ke dalam kelenjar getah bening di
leher, dimana organisme penyebab infeksi dapat dihancurkan dan dicegah
penyebarannya ke bagian tubuh lainnya.
Sistem limfatik terdiri dari dua bagian penting yaitu pembuluh limfa dan organ
limfoid di seluruh tubuh. Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan
kembali ke peredaran darah. Organ limfoid berfungsi sebagai tempat hidup sel
fagositik dan sel darah putih (limfosid) yang berperan penting untuk melawan
penyakit.
Pembuluh Limfatik
Limfa dari jaringan tubuh akan masuk ke kapiler limfa. Kapiler limfa akan
bergabung dengan kapiler limfa yang lain membentuk pembuluh limfa.
Pembuluh limfa akan terkumpul di pembuluh limfadada (duktus toraksikus).
Limfa akhirnya akan kembali ke sistem peredaran darah.
Organ-organ Limfoid
Organ-organ limfoid mencakup sumsum merah, nodus limfa (kelenjar
limfa), limpa, timus, dan tonsil.
a. Sumsum merah
Sumsum merah mencakup jaringan yang menghasilkan limfosit. Saat
dilepaskan dari sumsum merah, sel-sel limfosit masih identik.
Pekembangan selanjutnya apakah akan terjadi sel B atau sel T tergantung
pada tempat pematangannya. Sel B mengalami pematangan di sumsum
merah, sedangkan sel T mengalami pematangan di Timus.
b. Nodus Limfa
Fungsi nodus limfa adalah menyaring mikroorganisme lain yang
terbawa. Nodus limfa dapat bersifat tunggal maupun berkelompok.
c. Limpa
Limpa mempunyai dua fungsi utama, yaitu membuang antigen yang
terdapat dalam darah serta menghancurkan sel darah merah yang sudah
tua.
d. Timus
Timus adalah tempat di mana limfosit berkembang, menjadi sel T.
Timus berbeda dengan dengan organ limfosid lainnya karena hanya
berfungsi untuk tempat pematangan limfosit.
e. Tonsil
Tonsil berfungsi untuk melawan infeksi pada saluran pernapasan
bagian atas dan faring.
RANGKUMAN
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup dan ganda atau rangkap.
Peredaran darah tertutup artinya dalam peredarannya darah selalu mengalir dalam pembuluh
darah. Peredaran darah ganda artinya dalam satu kali beredar, darah melalui jantung sebanyak
dua kali sehingga terdapat peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
Ada dua macam peredaran darah manusia yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah
besar. Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju ke paru-
paru, kemudian kembali ke jantung. Peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari bilik kiri
jantung ke seluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan jantung.
Peredaran darah janin tidak dapat dipisahkan dari peredaran darah ibu. Sewaktu
mudigah tumbuh, pada permulaan yang mempunyai peranan penting dalam
LATIHAN
KEGIATAN BELAJAR VI
PETA KONSEP
Modul
FUNGSI SISTEM PERNAPASAN
Standar Kompetensi:
Peserta Menjelaskan Sistem dan fungsi pernapasan
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pernapasan eksterna dan internal
2. Menjelaskan mekanisme pernapasan
3. Menjelaskan peran otot pernapasan
4. Menjelaskan ventilasi,difusi, transpotasi,perfusi
5. Pengukuran voume paru
6. Pengangkutan oksigen dalam darah dan cairan tubuh
Kegiatan Belajar 6:
Fungsi sistem pernapasan
Kegiatan Belajar 6:
o Tujuan Pembelajaran
o Uraian Materi:
o Menjelaskan pernapasan eksterna dan internal
o Menjelaskan mekanisme pernapasan
o Menjelaskan peran otot pernapasan
o Menjelaskan ventilasi,difusi, transpotasi,perfusi
o Pengukuran voume paru
o Pengangkutan oksigen dalam darah dan cairan tubuh
Rangkuman
Latihan
Daftar pustaka
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR 6 :
Tujuan Pembelajaran
URAIAN MATERI
Pengertian Pernafasan
Ada dua bagian yang mungkin dapat digambarkan dalam pernafasan yaitu :
A. Saluran Pernafasan
1. Hidung
tulang etmoid dan konka superior. Ujung saraf ini distimulasi oleh bau di
udara. Impuls saraf dihantarkan oleh saraf olfaktorius ke otak di mana
sensasi bau dipersepsikan. Ketika masuk dihidung, udara disaring,
dihangatkan, dan dilembabkan. Hal ini dilakukan oleh sel epitel yang memiliki
lapisan mukus sekresi sel goblet dan kelenjar mukosa. Lalu gerakan silia
mendorong lapisan mukus ke posterior didalam rongga hidung dan ke
superior saluran pernapasan bagian bawah menuju faring. Nares anterior
adalah saluran- saluran didalam lubang hidung. Saluran-saluran ini bermuara
kedalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum hidung. Rongga hidung
dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan
bersambung dengan lapisan farink dan selaput.
Pada proses pernafasan secara khusus rongga hidung berfungsi antara lain :
2. Faring
Faring adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai
persambungannya dengan oesofagus pada ketinggian tulang rawan krikoid.
Bila terjadi radang disebut pharyngitis. saluran faring rnemiliki panjang 12-14
cm dan memanjang dari dasar tengkorak hingga vertebra servikalis ke-6.
Faring berada di belakang hidung, mulut, dan laring serta lebih lebar di
bagian atasnya. Dari sini partikel halus akan ditelan atau di batukkan keluar.
Udara yang telah sampai ke faring telah diatur kelembapannya sehingga
hampir bebas debu, bersuhu mendekati suhu tubuh. Lalu mengalir ke kotak
suara (Laring).
a. Saluran nafas dan makanan, faring adalah organ yang terlibat dalam
sistem pencernaan dan pernapasan: udara masuk melalui bagian nasal
dan oral, sedangkan makanan melalui bagian oral dan laring.
b. Penghangat dan pelembab, dengan cara yang sama seperti hidung, udara
a. Nasofaring
Bagian nasal faring terletak di belakang hidung dan di atas palatum molle.
Pada dinding lateral, terdapat dua saluran auditori, tiap saluran mengarah
ke masing-masing bagian tengah telinga. Pada dinding posterior, terdapat
tonsil faringeal (adenoid), yang terdiri atas jaringan limfoid. Tonsil paling
menonjol pada masa kanak-kanak hingga usia 7 tahun. Selanjutnya,
tonsil mengalami atrofi.
b. Orofaring
c. Laringofaring
3. Laring
Terdiri dari rangkaian cincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otot-
otot yang mengandung pita suara, selain fonasi laring juga berfungsi sebagai
pelindung. Laring berperan untuk pembentukan suara dan untuk melindungi
jalan nafas terhadap masuknya makanan dan cairan. Laring dapat tersumbat,
antara lain oleh benda asing (gumpalan makanan), infeksi (misalnya difteri)
dan tumor. pada waktu menelan, gerakan laring keatas, penutupan glotis
(pemisah saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah) seperti pintu
epiglotis yang berbentuk pintu masuk. Jika benda asing masuk melampaui
glotis batuk yang dimiliki laring akan menghalau benda dan sekret keluar dari
pernapasan bagian bawah.
Fungsi Laring
a. Produksi suara, Suara memiliki nada, volume, dan resonansi. Nada suara
bergantung pada panjang dan kerapatan pita suara. Pada saat pubertas,
pita suara pria mulai bertambah panjang, sehingga nada suara pria
semakin rendah. volume suara bergantung pada besarnya tekanan pada
Epiglotis
Suara dihasilkan oleh vibrasi plica vocalis selama ekspirasi. Suara yang
dihasilkan dimodifikasi oleh gerakan palatum molle, pipi, lidah, dan bibir, dan
resonansi tertentu oleh sinus udara cranialis.
Laring diperdarahi oleh arteri laringeal dan dialiri oleh vena tiroid yang bekerja
sama dengan vena jugularis internal. Saraf parasimpatik yang mempersarafi
laring disusun oleh saraf laringeal superior dan laringeal rekurens, yang
merupakan cabang dari sarafvagus. Saraf simpatik yang mempersarafi laring
disusun oleh ganglia servikalis. Saraf ini mempersarafi otot laring dan serat
sensoris pada membran yang melapisinya.
4. Trakea
fungsi trakea
napas saat kepala dan leher digerakkan. Tidak adanya kartilago di bagian
posterior trakea, memungkinkan trakea berdilatasi dan berkontraksi saat
esofagus mengalami distensi saat menelan. Kartilago mencegah
kolapsnya trakea saat tekanan internal kurang dari tekanan intratoraksik,
yaitu saat akhir ekspirasi dengan upaya.
b. Eskalator mukosiliaris, Eskalator mukosiliaris adalah keselarasan frekuensi
gerakan silia membran mukosa yang teratur yang membawa mukus
dengan partikel yang melekat padanya ke atas laring di mana partikel ini
akan ditelan atau dibatukkan
c. Refleks batuk, Ujung saraf di laring, trakea, dan bronkus peka terhadap
iritasi sehingga membangkitkan impuls saraf yang dihantarkan oleh saraf
vagus ke pusat pernapasan di batang otak. Respons refleks motorik terjadi
saat inspirasi dalam yang diikuti oleh penutupan glotis, yakni penutupan
pita suara. Otot napas abdomen kemudian berkontraksi dan dengan tiba-
tiba udara dilepaskan di bawah tekanan, serta mengeluarkan mukus
dan/atau benda asing dari mulut
d. Penghangat, pelembap, dan penyaring, Fungsi ini merupakan kelanjutan
dari hidung, walaupun normalnya, udara sudah jernih saat mencapai
trakea
a. Lapisan luar terdiri atas jaringan elastik dan fibrosa yang membungkus
kartilago.
b. Lapisan tengah terdiri atas kartilago dan pita otot polos yang membungkus
trakea dalam susunan helik. Ada sebagian jaringan ikat, mengandung
pembuluh darah dan limfe, serta saraf otonom.
c. Lapisan dalam terdiri atas epitelium kolumnar penyekresi mukus
Arteri yang memperdarahi trakea terutama adalah arteri bronkial dan arteri
tiroid inferior. Aliran balik vena yang memperdarahitrakea adalahvena tiroid
inferior yang mengalir menuju vena bronkiosefalik. Saraf parasimpatik yang
5. Percabangan Bronkus
Bronkus, merupakan percabangan trachea. Setiap bronkus primer
bercabang 9 sampai 12 kali untuk membentuk bronki sekunder dan tersier
dengan diameter yang semakin kecil. Struktur mendasar dari paru-paru
adalah percabangan bronchial yang selanjutnya secara berurutan adalah
bronki, bronkiolus, bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratorik, duktus
alveolar, dan alveoli. Dibagian bronkus masih disebut pernafasan
extrapulmonar dan sampai memasuki paru-paru disebut intrapulmonar.
Bronkus utama kanan lebih pendek dan lebar serta hampir vertikal dengan
trakea. Sedangkan bronkus utama kiri lebih panjang dan sempit. Jika satu
pipa ET yang menjamin jalan udara menuju ke bawah, ke bronkus utama
kanan, jika tidak tertahan baik pada mulut atau hidung, maka udara tidak
dapat memasuki paru kiri dan menyebabkan kolaps paru (atelekteasis).
6. Paru-paru
Paru-paru berada dalam rongga torak, yang terkandung dalam susunan
tulang-tulang iga dan letaknya disisi kiri dan kanan mediastinum yaitu struktur
blok padat yang berada dibelakang tulang dada. Paru-paru menutupi jantung,
arteri dan vena besar, esofagus dan trakea. Paru-paru berbentuk seperti spons
dan berisi udara dengan pembagaian ruang sebagai berikut :
b. paru kiri berukuran lebih kecil dari paru kanan yang terdiri dari dua
lobus yaitu lobus superior dan inferior
Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe,
arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan
alveoli. Diperkirakan bahwa setiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli,
sehingga mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat
permukaan/pertukaran gas.
7. Bronkus
a. Bronkus kanan, bronkus ini lebih lebar, lebih pendek, dan lebih vertikal
daripada bronkus kiri sehingga cenderung sering mengalami obstruksi
oleh benda asing. Panjangnya sekitar 2,5 cm. Setelah rnemasuki hilum,
bronkus kanan terbagi menjadi tiga cabang, satu untuk tiap lobus. Tiap
cabang kemudian terbagi menjadi banyak cabang kecil.
b. Bronkus kiri, panjangnya sekitar 5 cm dan lebih sempit daripada bronkus
kanan. Setelah sampai di hilum paru, bronkus terbagi menjadi dua
cabang, satu untuk tiap lobus. Tiap cabang kemudian terbagi menjadi
saluran-saluran kecil dalam substansi paru.
Bronkus bercabang sesuai urutan perkembangannya menjadi Bronkiolus,
bronkiolus terminal, bronkiolus respiratorik, duktus alveolus, dan akhirnya,
alveoli.
surfaktan ke saluran napas bawah dan alveoli dimulai saat janin berusia 35
minggu
9. Pleura
Trunkus pulmonal terbagi menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri, yang
membawa darah yang miskin oksigen ke tiap paru. Di dalam paru, arteri
pulmonalis terbagi menjadi banyak cabang, yang akhirnya bermuara di
jaringan kapiler padat di sekitar dinding alveoli. Dinding alveoli dan kapiler
terdiri atas hanya satu lapisan sel epitelium gepeng. Pertukaran gas antara
udara di paru dan darah di kapiler berlangsung pada dua selaput yang sangat
halus (keduanya disebut membran pernapasan). Kapiler pulmonal
bergabung membentuk dua vena pulmonalis di tiap paru. Vena ini keluar dari
paru melalui hilum dan membawa darah yang kaya oksigen ke atrium kiri
jantung. Kapiler darah dan pembuluh darah yang sangat banyak di paru
ditunjang oleh jaringan ikat.
Ada dua hal saat terjadi pernapasan yaitu (1) inspirasi dan (2) ekspirasi.
Inspirasi atau menarik napas adalah proses aktif yang diselengarakan kerja
otot. Kontraksi diafragma meluaskan rongga dada dari atas sampai ke
bawah, yaitu vertikel. Penaikan iga-iga dan sternum, yang ditimbulkan
kontraksi otot interkostalis, meluaskan rongga dada kedua sisi dan dari
belakang ke depan. Paru-paru yang bersifat elastis mengembang untuk
mengisi ruang yang membesar itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran
udara. Otot interkostal eksterna diberi peran sebagai otot tambahan, hanya
bila inspirasi menjadi gerak sadar. Ekspirasi, yaitu udara dipaksa keluar oleh
pengenduran otot dan karena paru- paru kempis kembali yang disebabkan
sifat elastis paru-paru itu. Gerakan ini adalah proses pasif, dimana ketika
pernapasan sangat kuat, gerakan dada bertambah. Otot leher dan bahu
membantu menarik iga-iga dan sternum ke atas. Otot sebelah belakang dan
abdomen juga dibawa bergerak, dan alae nasi (cuping atau sayap hidung)
dapat kembang kempis.
Alveoli paru-paru kantong udara merupakan kantong kecil dan tipis yang
melekat erat dengan lapisan pembuluh darah halus (kapiler) yang mebawa
darah yang bebas oksigen (deoxgenated) dari jantung. Molekul oksigen dapat
disaring melalui dinding pembuluh darah tersebut untuk masuk ke aliran darah.
Sama halnya dengan karbondioksida yang dilepaskan dari darah ke dalam
kantong udara untuk dikeluarkan melalui
B. Rongga Dada
- otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut
mendorong diafragma ke atas.
paru-paru. Fungsi paru – paru adalah sebagai tempat pertukaran gas oksigen
dan karbon dioksida.
- Nitrogen 79 %
- Oksigen 20%
%
- Karbon dioksida 0-
0,4%
Udara yang masuk alveoli mempunyai suhu dan kelembapan atmosfer Udara
yang diembuskan:
- Nitrogen 79%
- Oksigen 16%
- Karbon dioksida 4-
0,4%
D. Mekanika Pernafasan
Struktur saluran napas atas sangat berperan agar udara dapat masuk
ke dan keluar dari paru. Saluran napas atas yang paten sangat tergantung
struktur anatomis daerah tersebut. Ukuran konka nasalis yang besar, lidah
atau uvula yang besar, dan palatum molle yang lemah dapat mengobstruksi
saluran napas atas. Otot genioglosus (untuk menjulurkan lidah), serta
styloglosus dan hyoglosus (untuk menarik lidah) mempunyai interaksi
kompleks agar jalan napas tetap terbuka.
1. Kendali Kimiawi
a. Kemorrseptor sentral
b. Kemorseptor perifer
Contoh :
c. Kemorseptor perifer
Contoh :
d. Kemorseptor perifer
Contoh :
2. Kendali syaraf
a. Kemorseptor perifer
Contoh :
3. Kendali syaraf
- Nitrogen 79 %
- Oksigen 20%
%
- Karbon dioksida 0-
0,4%
Udara yang masuk alveoli mempunyai suhu dan kelembapan atmosfer Udara
yang diembuskan:
- Nitrogen 79%
- Oksigen 16%
- Karbon dioksida 4-
0,4%
G. Mekanika Pernafasan
Struktur saluran napas atas sangat berperan agar udara dapat masuk
ke dan keluar dari paru. Saluran napas atas yang paten sangat tergantung
struktur anatomis daerah tersebut. Ukuran konka nasalis yang besar, lidah
atau uvula yang besar, dan palatum molle yang lemah dapat mengobstruksi
saluran napas atas. Otot genioglosus (untuk menjulurkan lidah), serta
styloglosus dan hyoglosus (untuk menarik lidah) mempunyai interaksi
kompleks agar jalan napas tetap terbuka.
- Nitrogen 79 %
- Oksigen 20%
%
- Karbon dioksida 0-
0,4%
Udara yang masuk alveoli mempunyai suhu dan kelembapan atmosfer Udara
yang diembuskan:
- Nitrogen 79%
- Oksigen 16%
- Karbon dioksida 4-
0,4%
G. Pengaturan dan Pengendalian Pernafasan
1. Kendali Kimiawi
a. Kemorrseptor sentral
b. Kemorseptor perifer
Contoh :
1. Kendali syaraf
Transpor Oksigen
Oksigen tidak terlalu mudah larut dalam air dan tidak cukup mudah
dibawa dalam larutan air sederhana untuk mempertahankan kehidupan
jaringan. Sehingga sekitar 97 % oksigen dalam darah dibawah eritorit yang
telah berikatan dengan hemoglobin (Hb), 3 % sisanya larut dalam plasma.
Hemoglobin merupakan kombinasi antara haeme ( suatu ikatan besi-purfirin)
dan globin ( suatu protein ), Hemoglobin berikatan dengan oksigen
membentuk oksihemoglobin ( HbO2) .
- 8%) tetap terlarut dalam plasma, karbon dioksida yang tersisa bergerak
kedalam sel darah merah, dimana 25 % nya bergabung dalam bentuk
reversible yang tidak kuat dengan gugus amino dibagian globin pada
hemoglobin untuk membentuk karbaminohemoglobin.
1. Volume
- Volume tidal (VT), yaitu volume udara yang masuk dan keluar paru-
paru selama ventilasi normal biasa. Nilai VT pada dewasa normal
sekitar 500 ml untuk laki-laki dan 380 ml untuk perempuan.
- Volume cadangan inspirasi (VCI), yaitu volume udara extra yang
masuk ke paru-paru dengan inspirasi maximum diatas inspirasi tidal,
berkisar 3100 ml pada laki-laki dan 1900 ml pada perempuan.
- Volume cadangan expirasi (VCE), yaitu volume extra udara yang
dapat dengan kuat dikeluarkan pada akhir ekspirasi tidal normal.
berkisar 1200 ml pada laki-laki dan 800 ml pada perempuan.
- Volume residual (VR), yaitu volume udara sisa dalam paru-paru
setelah melakukan expirasi kuat. Rata-rata pada laki-laki sekitar 1200
ml dan pada perempuan 1000 ml. Volume residual penting untuk
kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernafasan.
2. Kapasitas
1. Hipoksia (anoksia)
2. Hiperkapnia
Peningkatan kadar CO2 dalam cairan tubuh dan sering disertai dengan
hipoksia. Jika CO2 berlebih akan meningkatkan respirasi dan konsentrasi
ion hydrogen, yang akan menyebabkan asidosis (kadar asam berlebih)
3. Hipokapnia
4. Asfisia (sufokasi)
5. Dispnea
6. Batuk
Batuk dalam bahasa latin disebut tussis adalah refleks yang dapat terjadi
secara tiba-tiba dan sering berulang-ulang yang bertujuan untuk
membantu membersihkan saluran pernapasan dari lendir besar, iritasi,
partikel asing dan mikroba. Batuk merupakan suatu tindakan refleks pada
saluran pernafasan yang digunakan untuk membersihkan saluran udara
atas. Batuk merupakan mekanisme reflex yang sangat penting untuk
menjaga jalan nafas tetap terbuka (paten). Dengan cara menyingkirkan
hasil sekresi lendir yang menumpuk pada jalan nafas. Tidak hanya lendir
yang akan disingkirkan oleh reflex batuk tetapi juga gumpalan darah dan
benda asing. Namun, sering terdapat batuk yang tidak bertujuan untuk
mengeluarkan lendir maupun benda asing, seperti batuk yang disebabkan
oleh iritasi jalan nafas.Jalan nafas dapat menjadi hiperreaktif sehingga
hanya dengan iritasi sedikit saja sudah dapat menyebabkan reflex batuk.
G. Mekanika Pernafasan
Struktur saluran napas atas sangat berperan agar udara dapat masuk
ke dan keluar dari paru. Saluran napas atas yang paten sangat tergantung
struktur anatomis daerah tersebut. Ukuran konka nasalis yang besar, lidah
atau uvula yang besar, dan palatum molle yang lemah dapat mengobstruksi
saluran napas atas. Otot genioglosus (untuk menjulurkan lidah), serta
styloglosus dan hyoglosus (untuk menarik lidah) mempunyai interaksi
kompleks agar jalan napas tetap terbuka.
8. Hiccup (Cegukan)
Hiccups adalah suatu kontraksi involunter, intermiten, spasmodik
dari diafragma dan otot interkostal yang menyebabkan inspirasi
mendadak yang berakhir dengan penutupan mendadak glotis,
membuat suara cegukan klasik. Frekuensinya adalah 4-60 cegukan
/ menit dengan interval teratur.Kebanyakan episodenya singkat dan
swasirna, tetapi kadangkala cegukan berlangsung beberapa jam,
hari atau bahkan lebih. Cegukan didefinisikan sebagai persisten jika
mereka bertahan lebih dari 48 jam dan dinyatakan parah jika
mereka bertahan lebih dari 2 bulan. Pria di atas usia 50 lebih
cenderung memiliki cegukan yang parah dibandingkan dengan
perempuan.
Mekanisme Bersin
Berbeda dengan reflex batuk, rangsang yang ada ditangkap oleh reseptor
RANGKUMAN
Ada dua bagian yang mungkin dapat digambarkan dalam pernafasan yaitu :
dari pembakaran adalah CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran
darah vena masuk ke jantung (serambi kanan) → ke bilik kanan dan dari sini
keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan paru-paru. Akhirnya dikeluarkan
menembus lapisan epitel dari alveoli. Proses pengeluaran CO2 ini adalah
sebagian dari sisa metabolisme, sedangkan sisa dari metabolisme lainnya
akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit.
LATIHAN
REFERENSI
PETA KONSEP
Modul
ANATOMI SISTEM PERSARAFAN
StandarKompetensi:
PesertaMampu Memahami Sistem
dan Fungsi Persarafan
KompetensiDasar:
a. Cerebrum
b. cerebelum
c. pons dan medula oblongata
d. sistem saraf tepi
e. sistem saraf simpati dan para simpati
f. aktifitas otak tidur
g. aktifitas otak rutin
KegiatanBelajar7:
Menjelaskan sistem dan fungsi sistem persarafan
KegiatanBelajar7:
o TujuanPembelajaran
o UraianMateri:
o Cerebrum
o cerebelum
o pons dan medula oblongata
o sistem saraf tepi
o sistem saraf simpati dan para simpati
o aktifitas otak tidur
o aktifitas otak rutin
Rangkuman
Latihan
Daftar pustaka
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR 7
SISTEM PERSARAFAN
Tujuan Pembelajaran
Setelahmengikutipelajaraninimahasiswamampu menjelaskan :
1. Respirasi internal dan eksternal
2. Mekanisme Pernafasan
3. Inspirasi dan ekspirasi
4. Peran otot pernafasanTransport gas pernafasan
5. Ventilasi, difusi, transportasi, dan perfusi
6. Pengukuran volume paru
7. Pengangkutan oksigen dalam darah dan cairan tubuh
Uraian Materi
B. CEREBELLUM
Berada di bawah lobus oksipital serebrum, otak kecil berfungsi
terutama untuk koordinasi aktivitas motorik. Terdiri dari dua lobus utama,
yang disebut belahan otak, dengan daerah interkoneksi yang lebih kecil,
vermis. Penelitian baru menyoroti kegiatan lain yang otak kecil mungkin
terlibat, seperti belajar, suasana hati, dan perilaku.(Langford,2015)
C. PONS ( BATANG OTAK )
Bagian posterior otak, yang terhubung ke sumsum tulang belakang,
terdiri dari pons dan medula oblongata. Pons adalah awal batang otak
PETA KONSEP
Modul
FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami materi
yang di pelajari
Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan:
o Memahami sistem integumen
o Memahami fungsi sistem integumen
o Menjelaskan macam macam sistem integumen
Kegiatan Belajar 1:
Sistem integumen
Kegiatan Belajar 1:
o Tujuan Pembelajaran
o Uraian Materi:
o Memahami sistem integumen
o Memahami fungsi sistem integumen
o Menjelaskan macam macam sistem integumen
Rangkuman
Latihan
Daftar pustaka
DAFTAR ISI
kelenjar susu.......................................................................................180
Kegiatan belajar 8
Sistem integumen
TUJUAN PEMBELAJARAN
Prodi D III Kebidanan Poltekkes Kemenkes RiauPage 165
Modul Teori Fisiologi
URAIAN MATERI
sistem integumen
Komponen Integumen
1. Kulit, merupakan organ terbesar tubuh. Pada laki-laki dengan berat badan 75
kg, kulit dapat memiliki berat lebih kurang 4,5 kg yang menutupi area seluas
1,67 m2.
2. Kuku jari, yakni salah satu bentuk derivatif kulit yang ditemukan hanya pada
ordo primata.
3. Rambut, adalah spesialisasi kulit yang hanya terdapat pada kelas mamalia.
4. Kelenjar kulit, meliputi kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan kelenjar susu.
Fungsi Integumen
2. Mengatur suhu tubuh, pembuluh darah serta kelenjar keringat pada kulit
berfungsi untuk mempertahankan serta mengatur suhu tubuh.
Struktur Kulit
Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan yaitu lapisan Epidermis dan
Dermis. Tepat dibawah dermis terdapat lapisan hipodermis yang banyak disusun
oleh jaringan adiposa (jaringan lemak).
1. Epidermis
2. Stratum Germinativum
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah,
berbatasan langsung dengan dermis. Melekat pada jaringan ikat. Pada
lapisan ini terjadi pembelahan sel yang sangat cepat dimana sel yang baru
dibentuk akan didorong masuk ke lapisan berikutnya. Sel-sel yang dihasilkan
dari pembelahan tersebut dapat mencapai berjuta-juta sel setiap harinya.
3. Stratum Spinosum
Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina ini
merupakan bagian penghubung intraseluler yang disebut desmosom.
4. Stratum Granulosum
Lapisan ini merupakan daerah sel-sel mulai mati karena akumulasi
molekul bakal keratin yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal.
Stratum ini merupakan prekursor pembentukan keratin. Keratin adalah
protein keras dan resilien, bersifat anti air dan melindungi permukaan kulit
yang terbuka. Namun keratin yang terdapat pada epidermis merupakan
keratin yang lunak yang berkadar sulfur rendah. Berbeda dengan keratin
yang ada pada kuku dan rambut.
5. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan
tembus cahaya.
6. Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari epidermis yang melindungi
tubuh terhadap lingkungan. Lapisan ini disebut lapisan bertanduk karena
tersusun dari sel-sel berkeratin yang merupakan sel mati. Keratin yang
bersifat tahan air akan melindungi jaringan lebih dalam terhadap kekurangan
8. Lapisan papilar
Lapisan dermal ini terletak paling atas yang terlihat
bergelombang. Merupakan jaringan ikat areolar renggang dengan
fibroblas, sel mast, dan makrofag. Papila dermal adalah proyeksi
seperti kerucut yang menjorok ke arah epidermis.
9. Lapisan retikular
Adalah lapisan kulit paling dalam yang mengandung banyak
arteri, vena, kelenjar keringat, kelenjar minyak, serta reseptor tekanan.
Lapisan papilar dan retikular mengandung banyak serat kolagen dan
elastisyang menyebabkan kulit lebih elastis. Pada orang usia lanjut
serat ini menjadi sangat berkurang sehingga kulitnya mudah keriput.
10. Lapisan subkutaneus (hipodermis)
Lapisan ini mengandung banyak sel lemak, juga beisi banyak
pembuluh darah dan ujung saraf.
2.4.1. Rambut
Hal ini untuk mempermudah dalam kita mengakses bila sewaktu-waktu terjadi
kesakitan, maka orang lain akan mudah mencarinya. Kadang anak-anak suka
sesuatu yang bentuk sediaanya syrup atau permen, ditakutkan obat yang bentuknya
syrup atau tablet bersalut gula akan menarik anak untuk mengkonsumsinya terus
menerus. Khususnya obat-obat tersebut, sebaiknya tempat penyimpanannya
dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Akan lebih baik semua obat disimpan pada
tempat yang dipersiapkan dengan terkunci dan terawasi.
Rambut di kulit kepala tumbuh dalam masa 2 sampai 6 tahun dan memasuki
fase selama 3 bulan sebelum rontok. Rambut tubuh tumbuh sepanjang 0,05
inci/minggu. Sedangkan rambut kepala butuh waktu 7 minggu untuk tumbuh
1 inci.
2.4.2. Kuku
Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di dalam kulit.
Kutikel adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku.
Hiponikium adalah stratum korneum tebal di bawah ujung lepas kuku.
Sedangkan lunula adalah area berwarna putih berbentuk melengkung dekat
kutikel.
12. Sebum adalah campuran lemak, zat lilin, minyak dan pecahan-
pecahan sel.
13. Jerawat adalah gangguan pada kelenjar sebasea dimana kulit menjadi
terinfeksi karena reaksi kelenjar minyak dengan bakteri menyebabkan
kulit menjadi meradang dan bernanah.
Vasodilatasi Berkeringat
Bila suhu pusat tubuh meningkat, maka perubahan suhu ini akan
diterima oleh termoreseptor pusat. Sinyal ini di teruskan ke pusat integrasi
termoregulatori hipotalamik yang kemudian mengurangi pengiriman sinyalnya
lewat saraf simpatetik ke pembuluh darah bawah kulit. Akibatnya, darah
panas mengalir ke bawah kulit. Disamping itu, sinyal juga di sampaikan ke
kelenjar keringat untuk mengekskresikan keringat ke permukaan kulit.
Berikutnya adalah menguapkan keringat dengan mengambil panas dari
darah yang mengakibatkan suhu pusat tubuh kembali normal.
Tirosinase
(Indol quinon)
Melanin
Dermis juga kaya akan pembuluh limfe dan serabut saraf. Banyak
ujung saraf berakhir pada dermis berubah menjadi reseptor khusus, sehingga
mampu mendeteksi perubahan yang terjadi pada lingkungan kemudian
disambungkan ke otak.
1. Benign:
2. Malignant
a. Karsinoma
b. Sarkoma
1. Ecezema
RANGKUMAN
Fungsi Integumen
2. Mengatur suhu tubuh, pembuluh darah serta kelenjar keringat pada kulit
berfungsi untuk mempertahankan serta mengatur suhu tubuh.
LATIHAN
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
KEGIATAN BELAJAR IX
PETA KONSEP
Modul
Fisilogis siste pencernaan
Standar Kompetensi:
Peserta menjelaskan sistem pencernaan
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan tentang transport dan pencampuran makanan
dalam sistem
2. Menjelaskan fungsi sistem pencernaan
3. Menjelaskan saraf dalam sistem pencernaan
4. Menjelaskan enzim pencernaan
5. Menjelaskan reflek defekasi
Kegiatan Belajar 1:
Fisilogis sistem pencernaan
Kegiatan Belajar 1:
o Tujuan Pembelajaran Kegiatan Belajar 1:
o Uraian Materi: Konsep Dasar Pembelajaran Klinik
1. transport dan pencampuran makanan dalam sistem
2. fungsi sistem pencernaan
3. saraf dalam sistem pencernaan
4. enzim pencernaan
5. reflek defekasi
Rangkuman
Latihan
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
95
KEGIATAN BELAJAR 9
SISTEM PENCERNAAN
TUJUAN BELAJAR
URAIAN MATERI
1. sistem pencernaan
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus)
adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran
darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan
sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri atas:
a. Mulut
b. Tenggorokan (faring)
c. Kerongkongan
d. Lambung
e. Usus halus
f. Usus besar
g. Rektum dan Anus.
Mulut merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air
pada manusia. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian
awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari
mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam,
asin dan pahit.
Mulut atau oris terdiri atas dua bagian yaitu 1. Bagian luar yang sempit atau
vestibula dimana terdapat didalamnya gusi, gigi, bibir dan pipi ; 2. Bagian rongga
mulut dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris,platum
dan mandubularis di sebelah belakang bersambung dengan faring. Diluar mulut
ditutupi oleh kulit dan didalamnya ditutupi oleh selaput lendir (mukosa).
Gigi
- Gigi sementara atau gigi susu mulai tumbuh pada umur 6-7 bulan dan
lengkap pada umur 2 ½ tahun jumlahnya 20 buah terdiri atas: 8 buah
gigi seri (dens insisivus),4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi
geraham (molare)
- Gigi tetap (permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah
terdiri atas: 8 buah gigi susu (dens insisivus),
Fungsi gigi: gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk
memutuskan makanan yang keras dan liat dan gigi geraham untuk mengunyah
makanan yang sudah dipotong-potong.
• Kelenjar Ludah
Sakit Gigi yang paling sering disebabkan oleh adanya lubang pada gigi. Gigi
berlubang juga disebut karies. Penyebab gigi berlubang pada anak-anak adalah
makanan yang banyak mengandung gula. Sisa makanan menempel pada gigi dan
menjadi sarang bakteri. Bakteri akan mudah menerobos masuk ke dalam gigi
sehingga gigi keropos. Lalu masuk ke dalam rongga gigi sehingga menyerang
pembuluh darah dan saraf gigi. Karang gigi dapat menyebabkan gigi rapuh dan
mudah copot.
2. Sariawan
Alat pencernaan yang terganggu atau terserang oleh sariawan adalah mulut
(bibir dan gusi) dan lidah. Ketika terkena sariawan, bibir dan lidah Anda seperti
terluka dan terasa perih khususnya saat makan.
3. Infeksi Gusi
4. Radang Mulut
Radang mulut disebabkan infeksi jamur . Penyakit radang mulut memiliki ciri
yaitu lidah berwarna pucat dan terdapat bercak kuning keputihan yang bisa dikeruk
dengan mudah. Rasa perih terasa pada bercak tersebut jika terkena makanan atau
saat menyikat gigi.
5. Xerostomia
Xerostomia adalah istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai
dengan rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan
kurangtercernadenganbaik.
b. Tenggorokan ( Faring)
Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan
hidung, bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior =
bagian yang sama tinggi dengan laring.
c. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut
esofagus(dari bahasa Yunani: oeso – “membawa”, dan phagus – “memakan”)
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.
d. Lambung
Pankreas
Kandung Empedu
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari
melalui saluran empedu.
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena
porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang
membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding
usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan
lemak.
Lapisan usus halus terdiri atas : lapisan mukosa ( sebelah dalam ),
lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal )
dan lapisan serosa ( Sebelah Luar )
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
terdapat selpaut lendir yang membukit di sebut papila vateri.. pada papila
vateri bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pakreas
(duktus wirsungi/ duktus pankreatikus).
Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam
bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Latin, jejunus, yang
berarti “kosong”.
2. Limfoma adalah kanker yang tumbuh pada bagian tengah usus halus (jejunum)
atau bagian bawah usus halus (ileum).
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus
buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah
anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta
bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia,
burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum
yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang
sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.
sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai
cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas
tetap terletak di peritoneum.
2.
Rektum
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih
tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja
masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam
rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali
dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan
pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini,
tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam
pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.
Anus
RANGKUMAN
b. Tenggorokan (faring)
c. Kerongkongan
d. Lambung
e. Usus halus
f. Usus besar
g. Rektum dan Anus.
PERTANYAAN
REFERENSI
Devi, Anakardian Kris Buana. 2017. Anatomi Fisiologi & Biokimia Keperawatan.
Jakarta : Pustaka Baru Press.
Manaba, Faizin. 2014. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Gizi. Jakarta : EGC. .
Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGC.
Syaifudin. 2011. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
KEGIATAN BELAJAR X
PETA KONSEP
Modul
Sistem perkemihan
Standar Kompetensi:
Mampu memaahami fisiologi sistem perkemihan
Kompetensi Dasar:
11. Menjelaskan kompartemen cairan ekstra seluler
12. Menjelaskan kompartemen cairan intraseluler
13. Menjelaskan perisiwa,difusi,osmosis,filtrasi
14. Menjelaskan terbentuknya edema
Rangkuman
Latihan
Daftar pustaka
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR 10
sistem perkemihan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Materi yang akan dipelajari mengenai cara pemberian obat, setelah mempelajari
materi ini mahasiswa diharapkan dapat:
Untuk mencapai tujuan ini diharapkan setiap mahasiswa harus mempelajari dan
mengerti mengenai materi ini.
URAIAN MATERI
merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan
elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan
listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke
dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi
ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya
distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian
tubuh.
Rata rata orang dengan berat 70 kilogram,memiliki total cairan tubuh sekitar 60
persen berat badan,atau sekitar 42 liter. Persentase ini dapat berubah,bergantung
pada umur,jenis kelamin,dan derajat obesitas,seiring dengan pertumbuhan
seseorang ,presentase total cairan tuubuh terhadap berat badan berangsur angsur
turun. Hal tersebut adalah sebagian akibat dari penuaan yang biasanya
berhubungan dengan peningkatan persentase lemak tubuh,sehingga mengurangi
presentase cairan dalam tubuh,karena wanita pada normal nya mempunyai lemak
tubuh lebih banyak dari pria,wanita mempunyai lebih sedikit cairan daripada pria
dengan berat badan yang sebanding. Jadi bila kita membahas kompartemen cairan
tubuh “rata- rata”,kita harus menyadari adanya variasi,bergantung pada mur,jenis
kelamin,dan presentase lemak tubuh
Edema intrasel
Dua kondisi yang memudahkan terjadiny pembengkakan
intrasel(1)depseri sistem metabolisme jaringan dan (2) tidak adanya nutrisi
sel yanga dekuat.contohnya,bila aliran darah ke jaringan
menurun,pengiriman oksigen dan nutrien yang berkurang. Jika aliran darah
Edema ekstrasel
Edema ekstrasel terjadi bila ada akumulasi cairan yang berlebihan
ruang ekstrasel. Ada dua penyebab edema ekstrasel yang umum dijumpai:
(1)kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruang interstisium ke dalam
darah. Penyebab klinis akumulasi cairan intersitisial yang paling sering
adalah filtrasi cairan kapiler yang berlebihan
Peristiwa difusi,osmosis,filtrasi,
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu
a. Fase I
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi
dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.
b. Fase II
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel
c. Fase III
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan
interstitial masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel
yang merupakan membransemipermiabel mampu memfilter tidak semua
substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah. Metode
perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :
• Diffusi
• Filtrasi
• Osmosis
• Aktiv Transport
Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir semua zat
berpindah dengan mekanisme transportasi pasif. Diffusi sederhana adalah
perpindahan partikel-partikel dalam segala arah melalui larutan atau gas. Beberapa
faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat terlarut menembus membran
kapiler dan sel yaitu :
RANGKUMAN
Kompartemen cairan tubuh
LATIHAN
REFERENSI
KEGIATAN BELAJAR XI
KEGIATAN BELAJAR XI
PETA KONSEP
Modul
SISTEM PANCA INDERA
Standar Kompetensi:
Peserta Mampu Memahami Sistem
dan Fungsi Panaca Indera
Kompetensi Dasar:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan sistem panca indra
penglihatan
b. Mahasiswa mampu menjelaskan sistem panca indra
pembau
c. Mahasiswa mampu menjelaskan sistem panca indra
pendengar
d. Mahasiswa mampu menjelaskan sistem panca indra
pengecap
e. Mahasiswa mampu menjelaskan sistem panca indra
peraba
Rangkuman
Latihan
Daftar Pustaka
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR 11
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
1. INDERA PENGELIHATAN
Mata adalah sualu organ fotosensitif yangsangat berkembang dan
rumit, yang menganalisis bentuk,intensitas, dan warna cahaya yang
dipantulkan objek danmenimbulkan sensasi penglihatan' Mata terletak
dalamstrukturbertulang yang protektif di tengkorak, yaitu rongga
orbita,yang jugi mengandung bantalan jaringan adiposa' Setiap
bolamata'teidiri atis sebuah bola mata fibrosa yang kuat
untukmempertahankanbentuknya, suatu sistem jaringan transparanyang
membiaskan cahaya untuk memfokuskan bayangan, seiapii sel
fotosensitif,dan suatu sistem neuron yang berfungsimengumpulkan,
memProses, dan meneruskan informasivisual ke otak.
Setiap mata terdiri atas tiga lapisan atau tunikakonsentris, sebuah
lapisan luar kuat yang terdiriatas sklera dan kornea; sebuah lapisan
tengah vaskular yangterdiri atas koroid, badan siliar, dan iris; dan sebuah
lapisansensorik internal, retina, yang terdiri atas epitel pigmen di luardan
lapisan retina sebenarnya di dalam.Lapisan internal retinayang fotosensitif
ini berhubungan dengan serebrum melalui nervus opticus di sisi posterior
mata; tepi anteriornya disebutora serrate.
2. INDERA PEMBAU
Hidung adalah organ yang berfungsi sebagai pembau, fidung memiliki
rongga. Rongga hidung kiri dan kanan terdiri atas dua struktur:vestibulum
di luar dan rongga hidung (atau fossa nasalis) didalam. Vestibulum adalah
3. INDERA PENDENGAR
Fungsi telinga berhubungan dengan pemeliharaan keseimbangan dan
pendengaran.Telinga terdiri atas tiga bagianutama: telinga luar, yang
menerimagelombangsuara; telinga tengah, tempat gelombang suara
diteruskandari udara ke cairan telinga dalam melalui serangkaian
tulangkecil; dan telinga dalam, di mana pergerakan cairan ini
diubahmenjadi impuls saraf spesifik yang berjalan melalui
nervusacusticus ke SSP. Selain organ auditorik, telinga dalam
iugamengandung organ vestibular yang memungkinkan tubuhmemelihara
keseimbangan.
4. INDERA PENGECAP
Lidah adalah massa otot rangka yang ditutupi oleh suatumembran
mukosa dengan struktur yang bervariasi sesuaidaerahnya. Serabut
ototnya saling menyilang dalam tigabidang dan berkelompok membentuk
berkas yang dipisahkanoleh jaringan ikat.Karena jaringan ikat lamina
propria menyusup ke dalam celah-celah di antara berkas-berkas
otot,membran mukosa melekat erat pada ototnya.Membranmukosa
bertekstur licin di permukaanbawah lidah.Permukaandorsal lidah
bertekstur iregular, yang ditutupi di sebelahanterior oleh sejumlah besar
tonjolan kecil yang disebutpapilla.Sepertiga posterior lidah dipisahkan dari
duapertigabagian anterior oleh batas berbentuk huruf V, yaitu
sulcusterminalis.Di belakang batas ini terdapat pangkal lidahdengan
5. INDERA PERABA
Kulit adalah organ tunggal yang terberat di tubuh, yangbiasanya
membentuk 15-20% berat badan total dan pada orangdewasa, memiliki
luas permukaan sebesar 1',5-2 m2 yang terpapar dengan dunia luar.
Selain dikenal sebagai lapisankutaneus atau integumen (L.
integumentum, lapisan), kulitterdiri atas epidermis, yaitu lapisan epitel
yang berasal dariektoderm, dan dermis, suatu lapisan jaringan ikat yang
berasal
dari mesoderm.Taut dermis dan epidermistidak teratur, dan tonjolan
dermis yang disebut papila salingmengunci dengan evaginasi epidermis
yang disebut eltidermalridges (rigi epidermis). Turunan epidermis meliputi
rambut,kuku, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.Di bawah
dermisterdapat hipodermis ataujaringan subkutan, yaitu jaringan ikat
longgar yang dapatmengandung bantalan adiposit.Jaringan subkutan
mengikatkulit secara longgar pada jaringan di bawahnya dan
sesuaidengan fasia superfisial pada anatomi makro.
Fungsi kulit yaitu:
1. Proteksi
2. Metabolik
3. Termoregulatorik
4. Sensor
RANGKUMAN
. INDERA PENGELIHATAN
Mata adalah sualu organ fotosensitif yangsangat berkembang dan
rumit, yang menganalisis bentuk,intensitas, dan warna cahaya yang
dipantulkan objek danmenimbulkan sensasi penglihatan'
Anatomi mata sebagai berikut:
1. Lensa mata
2. Struktur yang menutupi sebagian permukaan anterior lensa adalah
perluasan
lapisin tengah berpigmen yang opak dan disebut iris.
3. Lubangbundar di tengah iris adalah pupil.
4. Korneatidak berwarna dan transparanserta sepenuhnya avascular.
5. Retina
INDERA PEMBAU
Hidung adalah organ yang berfungsi sebagai pembau, fidung
memiliki rongga. Rongga hidung kiri dan kanan terdiri atas dua
LATIHAN
REFERENSI
Coad, Jane. 2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Bidan. Penerjemah: Brahm
U Pendit. Jakarta: EGC
PETA KONSEP
Modul
Sistem Endktrin dan Hipotalamus
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu memahami sistem endoktrin
Kompetensi Dasar:
i. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat alami hormon
j. Mahasiswa dapat menjelaskan penyimpanan dan sekresi hormon
k. Mahasiswa dapat menjelaskan hormon yang berhubungan dengan
reproduksi
l. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme kerja ootot
m. Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macamhormon dan fungsinya
n. Pengaturan fungsi hormon dalam darah
Rangkuman
Latihan
Daftar Pustaka
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR 13
SISTEM ENDOKTRIN
Tujuan Pembelajaran
Uraian Materi
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan
sekret internal (hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem sirkulasi,
mempengaruhi metabolisme dan proses tubuh lainnya.
Berasal dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah pengikat sel
epitel yang telah berploriferasi dan membentuk sebuah kelenjar endokrin, tumbuh
dan berkembang dalam pembuluh kapiler. Zat yang dihasilkannya di sebut hormon,
dialirkan langsung ke dalam darah. Dalam keadaan fisiologis hormon mempunyai
pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam keadaan optimum untuk
menjaga keseimbangan dalam organ yang berada di bawah pengaruhnnya,
mekanisme pengaturan ini di sebut sistem umpan balik negatif.
Sistem endokrin diatur oleh umpan balik dalam banyak cara yang sama
bahwa termostat mengatur suhu di kamar. Untuk hormon yang diatur oleh kelenjar
hipofisis, sinyal yang dikirimkan dari hipotalamus ke kelenjar pituitari dalam bentuk
"releasing hormone," yang merangsang hipofisis untuk mengeluarkan sebuah
"stimulating hormone" ke dalam sirkulasi. Hormon merangsang kemudian sinyal
kelenjar target untuk mengeluarkan hormon tersebut. Sebagai tingkat hormon ini
1) Hipotalamus.
Hipotalamus terletak di bagian tengah bawah otak. Ini bagian dari otak yang
penting dalam regulasi kenyang, metabolisme, dan suhu tubuh. Selain itu, ia
mengeluarkan hormon yang merangsang atau menekan pelepasan hormon di
kelenjar pituitari. Banyak dari hormon ini melepaskan hormon yang disekresikan ke
dalam arteri (sistem portal hypophyseal) yang membawa mereka langsung ke
kelenjar pituitari. Dalam kelenjar hipofisis, hormon-hormon melepaskan sinyal
sekresi hormon-hormon. Hipotalamus juga mengeluarkan hormon yang disebut
somatostatin, yang menyebabkan kelenjar pituitari untuk menghentikan pelepasan
hormon pertumbuhan.
Di tengah hipotalamus bertanggung jawab pada rasa haus dan lapar. Wilayah
tuberal juga memiliki tugas mengontrol tekanan darah dan denyut jantung. Pada
bagian belakang hipotalamus merupakan daerah posterior. Bagian ini juga akan
mengontrol peningkatan tekanan darah, rasa menggigil, serta pelebaran pupil.
Fungsi memori juga akan dipengaruhi juga oleh daerah ini.
Gambar : Hipotalamus
Hipotalamus dan kelenjer hipofise/ pituitary membentuk satu kesatuan unit yang
mengatur fungsi dari bebeerapa kelenjar endokrin : kelenjar tiroid , adrenal, gonad
dan berbagai aktivitas fisiologis lainnya.
2) Kelenjar Hipofise
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar
pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar yanga seukuran
kacang polong dan berat 0,5 gram (0.018 oz) pada manusia. Ini adalah penonjolan
dari bagian bawah hipotalamus di dasar otak, terletak di dasar tengkorak yang
memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua semua organ-organ
endokrin. Dapat di katakan sebagai kelenjar pemimpin, sebab hormon-hormon yang
dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya.
Gambar : Hipopisis
a) Hipofisis Anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada gambar:
Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dan
gangguannya.
Hormon Fungsi
menjadi hitam.
c) Hipofisis Posterior
Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya dapat
dilihat pada gambar :
Hormon Fungsi
Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh
hipotalamus. Jika cairan (plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis akan
mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali) sehingga
darah mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi tersebut. Dengan demikian
kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu, karena
cairan pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat pekat.
3) Kelenjar Tiroid
Kelenjar Tiroid terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan trakea,
diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan.
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah,
melekat pada dinding laring. Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofise lobus anterior, kelenjar toroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin.
Adapun fungsi dari hormon tiroksin adalah mengatur pertukaran zat/ metabolisme
dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi
oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera,
cairan yang bersifat lekat yaitu koloid tiroid yang mengandung zat senyawa yodium
dan dinamakan hormon tiroksin. Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke
aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.
Fungsi kelenjar tiroid sangat erat dengan kegiatan metabolik, adapun fungsi kelenjar
tiroid yaitu sebagai berikut :
Hormon Fungsi
system saraf
sistem saraf
1. Metabolisme
2. Pertumbuhan dan perkembangan
3. Efek kordiofaskuler mematikan
4. Hemopoetik
5. Pernapasan
6. Aktivitas saluran cerna
7. SSP
8. Suhu tubuh
Jenis penyakit tiroid yang utama:
1. Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
2. Hipotiroidisme
4) Kelenjar Paratiroid
Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid
5) Kelenjar Timus
Terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya
dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di dalam thorax
kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2
lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau lebih
sedikit. Ukurannya bertambah besar pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian
berkerut lagi.
6) Kelenjar Adrenal
Pada manusia, kelenjar anak ginjal, kelenjar adrenal (atau kelenjar
suprarenalis) adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di
atas ginjal (ad, "dekat" atau "di" + renes, "ginjal").
Hormon Fungsi
b. Glukokortikoid
berikut :
a. dilatasi bronkiolus
e. gerak peristaltik
7) Kelenjar Pankreas
8) Kelenjar Pienalis
Kelenjar pineal (juga disebut badan pineal, epiphysis cerebri,
epiphysis, conarium atau "Mata ketiga") adalah sebuah kelenjar
endokrin pada otak vertebrata. Ia memproduksi serotonin turunan dari melatonin,
sebuah hormon yang mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur dan fungsi
musiman. Bentuknya mirip dengan sebuah buah pohon cemara mungil (namanya
karenanya), dan dia terletak dekat dengan pusat otak, di antara dua belahan,
terselip di sebuah alur di mana dua badan thalamus bulat bergabung.
Kelenjar pineal adalah struktur berbentuk garis tengah seperti buah pohon
cemara , dan sering terlihat di tengkorak X-ray, seperti yang sering klasifikasi.
Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalm membantu pankreas dan kelenjar
kelamin.
9) Kelenjar Kelamin
OVARIUM
a. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu
endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan
hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah.
b. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah
menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan
dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.
c. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi.
Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan
endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan
janin ke rahim).
Testis Essentials
Testis (buah zakar atau) adalah sepasang organ yang memproduksi sperma yang
menjaga kesehatan sistem reproduksi laki-laki. Testis dikenal sebagai gonad. Rekan
perempuan mereka adalah ovarium .
Selain peran mereka dalam sistem reproduksi laki-laki, testis juga memiliki
perbedaan menjadi kelenjar endokrin karena mereka mengeluarkan testosteron-
hormon yang sangat penting untuk perkembangan normal karakteristik fisik laki-laki.
Anatomi Testis
Testis yang kembar organ berbentuk oval seukuran anggur besar. Mereka berada
di dalam skrotum, yang merupakan kantong longgar kulit yang menggantung di luar
tubuh belakang penis. Sementara lokasi ini membuat testis rentan terhadap cedera
(mereka tidak memiliki otot atau tulang untuk melindungi mereka), ia menyediakan
suhu pendingin untuk organ.Lingkungan pendingin diperlukan untuk produksi
sperma yang sehat.
Testosteron diperlukan untuk pembangunan fisik yang tepat dalam anak laki-laki. Ini
adalah androgen utama, yang merupakan istilah untuk zat yang merangsang dan /
atau mempertahankan pengembangan maskulin. Selama pubertas, testosteron
terlibat dalam banyak proses transisi seorang anak ke kedewasaan, termasuk:
Menjaga libido
Produksi sperma
Mempertahankan kekuatan otot dan massa
Mempromosikan kepadatan tulang yang sehat
Produksi testosteron
Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal dan ini paling sering hasil dari:
Penuaan
Cacat pada hipofisis dan / atau hipotalamus, seperti tumor hipofisis (yang
negatif mempengaruhi kemampuan hipofisis untuk berfungsi normal) dan
kadar prolaktin yang tinggi (terlalu banyak hormon menyebabkan penurunan
kadar testosteron)
Pengobatan
Kondisi testis berbasis, seperti cedera parah, dan radiasi atau kemoterapi,
semua bisa menguras kadar testosteron
Testis memainkan peran penting tidak hanya dalam sistem reproduksi laki-laki,
tetapi dalam sistem endokrin juga. Pelepasan hormon testosteron merupakan
bagian integral dari perkembangan yang sehat dari karakteristik fisik laki-laki.
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat
Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur
tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon disekresi
dalam salah satu dari tiga pola berikut:
a. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol
adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan
menurun pada malam hari.
b. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu,
seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya
menyebabkan siklus menstruasi.
c. Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar
subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar
kalsium serum.Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan
tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol
laju aktivitas selular.
d. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon hanya mempengaruhi sel-
sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.
Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari
satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar lainnya. Hormon
secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh
ginjal.
Ada berbagai jenis gangguan sistem endokrin. Diabetes adalah gangguan endokrin
yang paling umum didiagnosis di Amerika Serikat. Gangguan endokrin lainnya
meliputi:
1. Dwarfisme
2. Gigantisme (acromegaly)
4. Goiter (gondok)
5. Hiperparatiroidisme
Terjadi karena produksi (sekresi) berlebih hormon paratiroid (PTH), hormon asam
amino polipeptida. Perubahan patologis yang terjadi akibat hiperparatiroidisme
adalah: tulang mudah patah.
6. Hypothyroidisme
Suatu efek hormon tiroid berkurang dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi
hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan
depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan perkembangan melambat pada
anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme yang hadir pada saat lahir. Kelainan akibat
hipotiroidisme adalah Kretinisme
7. Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada metabolisme.
8. Hiperpituitarisme
Merupakan suatu sekresi yang berlebihan hormon hipifisis anterior yang terjadi
akibat adanya tumor.
9. Hypopituitarisme
Adalah hilangnya fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa terutama pada bagian
anterior. Kelenjar pituitari melepaskan hormon sedikit atau tidak ada. Ini mungkin
disebabkan oleh sejumlah penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi ini
mungkin berhenti mendapatkan menstruasi.
Beberapa neoplasia endokrin I dan II (MEN I dan II MEN). Ini, kondisi genetik
langka yang diturunkan melalui keluarga. Mereka menyebabkan tumor paratiroid,
adrenal, dan kelenjar tiroid, menyebabkan kelebihan produksi hormon.
10. Adrenal insufisiensi
Gejala termasuk kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit
Addison adalah jenis insufisiensi adrenal.
11. Tiroiditis
Adalah sutu peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan infeksi viral seperti
HFV dan virus beguk pada tiroiditis subakut.
12. Tumor tiroid
12. Tiroidektomi
13. Hipoparatiroid
14. Addison
Adalah kerusakan kelenjar adrenal yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hormon
korteks adrenal.
Adalah merupakan keadaan klinis yang sebabkan oleh produksi aldosteron “suatu
hormon steroid mineralokortikoid korteks adrenal “ secara berlebih.
16. Tumor hipofisis
Adalah sesorang yang menderita tumor pada selaput kecil pada otak.
17. Hipofisektomi
18. Pangkreatitis
19. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika kelenjar memerintahkan tubuh untuk
mengeluarkan hormon seks terlalu cepat dalam hidup.
20. Diabetes Insipidus
Adalah suatu keadaan yang di tandai rasa haus di akibatkan karena kurangnya
hormon antidiuretik (hormon vasopresin).
2. DM Tipe II : Tidak bergantung insulin. Terjadi pada usia 40 tahun.
Resistensi insulin yang disertai defek sekresi insulin dengan derajat bervariasi.
Terjadi penurunan sensitivitas terhadap insulin.
2.5Klasifikasi Hormon
a. Hormon perkembangan: hormon yang memegang peranan di dalam
perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.
b. Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh
bermacam-macam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.
c. Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin
yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH)
pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).
d. Hormonpengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar
tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
Yang
Hormon Fungsi
menghasilkan
Darah
Membantu mengendalikan
tekanan
darah
adrenal
Meningkatkan
pembentukan protein
Mempengaruhi
metabolisme
sperma &
smentum,pematangan sel
FSH (Follicle
telur,siklus menstruasi)
Stimulating
Hormone) Mengendalikan ciri
seksual pria & wanita
(penyebaran rambut,
pembentukan otot, tekstur
& ketebalan kulit, suara &
bahkan mungkin sifat
kepribadian
tulang
Mengendalikan pelepasan
kalsium & fosfat
progesteron indung telur
Mempersiapkan lapisan
rahim untuk penanaman
sel telur yang telah dibuahi
Mempersiapkan kelenjar
susu
pembentukan susu di
kelenjar susu
Peningkatan kerja hormon juga diduga terjadi jika hormone dipecah atau diinaktifkan
terlalu lambat, missal pada gangguan inaktivasi organ (ginjal atau hati). Pemecahan
C. RANGKUMAN
D. LATIHAN SOAL
D. DAFTAR PUSTAKA
PETA KONSEP
Modul
Sistem Reproduksi Perempuan
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu memahami sistem reproduksi
perempuandan endokrin yang berkaitan denan reproduksi
Kompetensi Dasar:
o. Mahasiswa dapat menjelaskan fisilogi genetalia eksterna
p. Mahasiswa dapat menjelaskan fisilogi geetalia interna
q. Mahasiswa dapat menjelaskan hormon yang berhubungan
dengan reproduksi.
Kegiatan Belajar 4:
o Tujuan Pembelajaran
o Uraian Materi:
8. Fisilogi genetalia eksterna
9. Fisilogi genetalia interna
10. Hormon yang berhubungan dengan reproduksi
Rangkuman
Latihan
Daftar Pustaka
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR 14
Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak,
area ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi
lemak, terletak di atas simfisis pubis
b. Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini
bertemu di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar
tertutp rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia
mayora bagian dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar
sebasea (lemak). Ukuran labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm,
lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia
mayora sangat berdekatan.
c. Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora),
tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan
berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium
dan frenulum clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium
vagina bawahnya akan bersatu membentuk fourchette
d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans
clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga
sangat sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2
buah crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
e. Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada
vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2
buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar
bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan
seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria
gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi
sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran
menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita
berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku
dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari.
Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian
posterior
g. Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi
oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi
untuk menjaga kerja dari sphincter ani
2. Genetalia Interna
a. Vagina
Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri
membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
-Forniks anterior -Forniks dekstra
-Forniks posterior -Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam
susu dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
1. Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2. Alat hubungan seks.
3. Jalan lahir pada waktu persalinan.
b. Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung
kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium,
sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus
berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna
(arterihipogastrika interna).
a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan
penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf.
Peritoneum meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah,
dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut
otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena.
Lengkungan serabut otot ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi
kontraksi pembuluh darah terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat
terhenti. Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya
bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum,
yang merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri
histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput
lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim
dan meregang saat persalinan.
c) Endometrium
1. Ligamentum latum
Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
d. Tuba Fallopii
e. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di
bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus.
Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat
kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan
folikel de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki
Siklus mnstruasi terbagi menjad 4. wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap
bulan akan mengeluarkan darah dari alat kandungannya.
1. Stadium menstruasi (Desquamasi), dimana endometrium terlepas dari rahim
dan adanya pendarahanselama 4hari.
2. Staduim prosmenstruum (regenerasi), dimana terjadi proses terbentuknya
endometrium secara bertahap selama 4hr
3. Stadium intermenstruum (proliferasi), penebalan endometrium dan kelenjar
tumbuhnya lebih cepat.
4. Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya
penimbunan glikogen guna mempersiapkan endometrium.
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang
paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk
2. Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar
progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta
dapat membentuk hormon HCG.
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas
(plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu
(sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000
mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000
mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan
produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal.
Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat
dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack,
dsb).
RANGKUMAN
a. Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim
dengan vulva.
b. Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung
kemih dan rektum.
d. Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan
diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk
menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari
spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan
tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai
bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
e. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di
bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus.
LATIHAN SOAL
D. DAFTAR PUSTAKA
Bruce D. Wingerd (1994). The Human body Concept Of Anatomy dan Physiology.
Harcount Bruce Collange Publisher, Orlando Florida.