Anda di halaman 1dari 113

No. Kode: Kebidanan/Bd.

201/1/

BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI PERKEMBANGAN


MODUL 2
Anatomi Fisiologi Sistem Tubuh 2

Penulis:
Ni Nyoman Budiani, S.Si.T., M. Biomed.

Editor:
Drs. Waldopo, M.Pd.

PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN


Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Isi

DAFTAR ISI 1

DAFTAR ISTILAH 2

DAFTAR SINGKATAN 2

PENDAHULUAN 3

Kegiatan Belajar 1 Anatomi Fisiologi Sistem Saraf 5

Kegiatan Belajar 2 Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin 32

Kegiatan Belajar 3 Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi 49

Acuan Pustaka 96

Tes Akhir 99

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Istilah

Bagian tubuh yang memberi reaksi


Efektor :
setelah mendapatkan rangsangan

Tempat hubungan sel saraf satu


Sinaps :
dengan sel saraf lainnya

Medulla : Bagian dalam

Korteks : Bagian luar/kulit


Anterior : Depan

Lateral : Samping
Posterior : Belakang
Terminal : Ujung

DAFTAR SINGKATAN

SSP : Sistem saraf pusat Ach : Asetilkolin

SST : Sistem saraf tepi UK : Umur kehamilan

CSS : Cairan serebrospinalis ASI : Air susu ibu

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pendahuluan

Selamat Anda telah menyelesaikan modul 1 tentang Anatomi Fisiologi


Sistem Tubuh 1, sehingga Anda diperkenankan untuk mempelajari modul
berikutnya tentang Anatomi Fisiologi Sistem Tubuh 2. Setelah mempelajari
modul ini, Anda diharapkan dapat (1) menjelaskan organ dalam satu sistem
organ; (2) menjelaskan fungsi organ dalam satu sistem; (3) menjelaskan pengaruh
sistem tubuh terhadap proses reproduksi; serta dapat (4) mengidentifikasi dan
menunjukkan anatomi organ dalam satu sistem organ yang ada pada model dan/
atau chart. Sebagai calon bidan kemampuan-kemampuan tersebut harus Anda
kuasai agar Anda dapat memahami fisiologi atau patofisiologi yang berkaitan
dengan proses reproduksi sehingga mampu memberikan Asuhan Kebidanan
sesuai kebutuhan pasien.

Tubuh manusia tersusun atas berbagai sistem yang saling berhubungan


dan saling mempengaruhi. Kelainan salah satu sistem akan berpengaruh terhadap
fungsi sistem lainnya. Dengan demikian, sistem-sistem yang membentuk tubuh
dapat memengaruhi proses reproduksi manusia. Untuk itulah seorang bidan
harus mengetahui anatomi fisiologi seluruh sistem yang dimiliki tubuh manusia.

Modul ini dikemas dalam tiga kegiatan belajar dan seluruhnya diberi alokasi
waktu tujuh 240 menit. Kegiatan belajar yang dimaksud disusun dengan urutan:
(1) Anatomi Fisiologi Sistem Saraf; (2) Anatomi Fisiologi Sistem endokrin; dan (3)
sistem Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi.

Untuk mempelajari modul ini, Anda perlu melakukan langkah-langkah


belajar sebagai berikut.

a. Pahami terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang harus Anda kuasai.

b. Anda tentu sudah mempunyai pengalaman melakukan pemeriksaan fisik

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

secara lengkap pada pasien. Coba bandingkan hasil pemeriksaan Anda


(terutama tempat organ tubuh pasien yang Anda periksa) dengan teori
anatomi yang Anda pelajari.

c. Mulailah dengan mempelajari kegiatan belajar (KB) I, selanjutnya lakukan


identifikasi anatomi dan fisiologi pada model dan/atau chart yang ada.
Kemudian kerjakan tugas yang ada pada KB 1. Cocokkan jawaban Anda
dengan kunci jawaban yang terdapat di halaman belakang modul. Usahakan
jangan melihat kunci jawabannya sebelum Anda selesai mengerjakan
tugas. Jika materi yang ada pada KB 1 sudah Anda kuasai, maka lanjutkan
mempelajari KB 2 dan seterusnya.

d. Keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada modul ini sangat


tergantung pada kesungguhan, kesabaran dan keuletan Anda. Oleh karena
itu Anda juga dituntut untuk mengerjakan tugas, maupun latihan-latihan
yang ada didalamnya. Berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan
teman sejawat. Anda dinyatakan berhasil jika telah memenuhi persyaratan
penguasaan teori minimal 60%, dan praktik 100%.

e. Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 4 jam pelajaran


untuk mempelajari teori dan 7 jam untuk praktik.

Dengan mengerjakan semua soal latihan yang ada, diharapkan Anda dapat
menilai sendiri tingkat penguasaan atau pemahaman Anda terhadap materi
pembelajaran yang terdapat di dalam modul ini. Keuntungan lainnya adalah
Anda dapat mengetahui bagian-bagian yang masih belum sepenuhnya Anda
pahami dari materi yang dipelajari.

f. Bila Anda menemui kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Anda, tetapi


maslahnya belum juga terselesaikan silahkan hubungi dosen pembimbing/
fasilitator yang mengajar pada mata kuliah ini pada saat tatap muka.

Baiklah saudara-saudara peserta PJJ, selamat belajar, semoga Anda sukses


memahami materi kuliah yang diuraikan dalam modul ini untuk bekal melaksanakan
tugas sebagai bidan.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar I
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf

Setelah Anda mempelajarai materi pada KB 1

TUJUAN ini diharapkan Anda dapat mengidentifikasi dan


memahami anatomi fisiologi sistem saraf yang
Pembelajaran Umum berkaitan dengan proses reproduksi.

1. Menjelaskan anatomi fisiologi sistem saraf pu-


sat

TUJUAN 2.

3.
Menjelaskan anatomi fisiologi sistem saraf tepi

Menjelaskan pengaruh sistem saraf terhadap


Pembelajaran Khusus
fungsi reproduksi

4. Mengidentifikasi dan menunjukkan anatomi


saraf pusat dan saraf tepi pada model dan/atau
chart

1. Anatomi fisiologi sistem saraf

POKOK 2. Anatomi dan fisiologi sistem saraf tepi

Materi 3. Pengaruh sistem saraf terhadap reproduksi

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
Bisakah Anda bayangkan Dendrit melekat pada sel yang
jika tangan atau kaki manusia tidak berfungsi sebagai penerima rangsang,
bisa digerakkan? Atau ibu hamil kemudian mengubah rangsangan
dengan eklamsia yang Anda beri yang diterima menjadi impuls. Dendrit
asuhan mengalami koma, kemudian biasanya pendek.
mengalami hambatan dalam bernafas?
Badan sel merupakan bagian
Tentu Anda masih ingat bahwa seluruh
terbesar dari neuron yang terdiri-dari
koordinasi sistem tubuh manusia
membran sel, sitoplasma, nucleus,
dikendalikan oleh otak sebagai pusat
nucleolus, dan reticulum endoplasma.
koordinasi dan integrasi.
Bagian ini berfungsi untuk menerima
Semua organ manusia rangsangan dari dendrit dan
mengandung saraf. Sistem saraf meneruskannya ke akson.
menghimpun rangsangan dari
lingkungan, selanjutnya mengubah
rangsangan-rangsangan tersebut
menjadi impuls saraf yang diteruskan
ke daerah penerimaan. Impuls-
impuls tersebut ditafsirkan dan
dikirim ke organ-organ efektor untuk
memberikan reaksi yang tepat. Fungsi-
fungsi ini dilakukan oleh sel saraf atau
neuron.

Sel saraf atau neuron terdiri atas


dendrit, badan sel, dan neurit (akson).
Setiap neuron hanya mempunyai satu
akson dan minimal satu dendrit. Kedua Akson (neurit) merupakan
serabut saraf ini berisi plasma sel. serabut saraf yang keluar dari badan
sel. Bagian ini biasanya panjang, di
bagian luarnya terdapat lapisan lemak
Neuron merupakan unit fungsional yang disebut mielin, dibentuk oleh
utama dari sistem saraf. sel Schwann yang menempel pada
akson. Sel Schwann merupakan sel

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

glia utama pada sistem saraf perifer penerima. Di antara membran pemberi
yang berfungsi membentuk selubung dan penerima terdapat celah sinaps
mielin. Fungsi mielin adalah melindungi yang berisi asetilcolin.
akson dan memberi nutrisi. Bagian dari
Menurut fungsinya, neuron
akson yang tidak terbungkus mielin
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
disebut nodus Ranvier, yang dapat
neuron sensoris, neuron intermediate
mempercepat penghantaran impuls.
(asosiasi), dan neuron motoris. Fungsi
sel saraf sensorik adalah menghantar
(Sumber: Kinley & O’Loughlin, 2012; 430)

impuls dari reseptor ke sistem saraf


pusat, yaitu otak (ensefalon) dan
sumsum belakang (medula spinalis).
Sinaps

Ujung akson dari saraf sensori


berhubungan dengan saraf asosiasi
(intermediet). Fungsi sel saraf motor
adalah mengirim impuls dari sistem
Impuls berjalan dari dendrit ke saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
badan sel dan sepanjang akson. Sel saraf hasilnya berupa tanggapan tubuh
satu dengan lainya dihubungkan oleh terhadap rangsangan. Badan sel
sinaps. Pada ujung akson (presinaps) saraf motor berada di sistem saraf
pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson saraf
asosiasi, sedangkan aksonnya dapat
sangat panjang. Sel ini dapat ditemukan
di dalam sistem saraf pusat dan
berfungsi menghubungkan sel saraf
motor dengan sel saraf sensori atau
berhubungan dengan sel saraf lainnya
yang ada di dalam sistem saraf pusat.
Sel saraf intermediet menerima impuls
dari reseptor sensori atau sel saraf
asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok
serabut saraf, akson dan dendrit
bergabung dalam satu selubung dan
membentuk urat saraf. Badan sel saraf
terdapat membran pemberi dan berkumpul membentuk ganglion atau
vesikula neurotransmitter. Pada ujung simpul saraf.
dendrit (postsinaps) terdapat membran

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Sistem saraf dibagi menjadi darah.


sistem saraf pusat dan sistem saraf
Jaringan ini sangat lembut dan
tepi. Secara skematik diuraikan berikut
sangat rapuh. Kerusakan sistem saraf
ini.
pusat tidak dapat digantikan karena
1. Sistem saraf pusat neuron tidak mampu membelah
diri. Untuk itulah organ ini harus
Sistem saraf pusat merupakan
(Sumber: Karmana, O., 2002)
Skema Sistem Saraf

dilindungi. Perlindungan terhadap


bagian terpenting dari tubuh manusia
SSP telah dirancang sedemikian rupa
dan tersusun menjadi susunan saraf
sehingga organ ini aman dari cidera.
pusat (SSP) yang terdiri-dari otak
Perlindungan tersebut meliputi:
dan medulla spinalis atau korda
spinalis. Fungsi sistem saraf pusat • SSP terbungkus oleh struktur
adalah (1) menerima atau menangkap tulang yang keras. Kranium
rangsangan; (2) mengontrol gerakan- (tengkorak) melindungi otak, dan
gerakan otot-otot kerangka; (3) otak kolumna vertebralis mengelilingi
sebagai pusat indera; (4) otak besar korda spinalis.
sebagai pusat daya rohaniah yang
• Tiga membran yang melindungi
tinggi; (5) otak sebagai pengontrol
dan mengandung zat makanan,
fungsi pernapasan dan peredaran
yaitu meningen, terletak antara

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

tulang penutup dan jaringan otak dan korda spinalis, mengikuti


saraf. Tiga lapisan meningen setiap tonjolan dan lekukan.
dari luar ke dalam yaitu (1)
• Otak terapung dalam bantalan
duramater merupakan selaput
cairan serebrospinalis (CSS).
tidak elastis tetapi kuat, terdapat
rongga yang berisi darah, cairan • Sawar darah-otak yang sangat
serebrospinalis; (2) araknoid selektif dan membatasi akses
merupakan lapisan lunak yang zat-zat di dalam darah ke dalam
memiliki banyak pembuluh darah jaringan otak yang rentan.
(Sumber : Scanlon & Sander, 2007; 186 )
Sistem Saraf Pusat dan Pelindungnya

Berikut ini dibahas secara lebih rinci


dengan gambaran seperti jaring
tentang otak dan korda spinalis.
laba-laba. Ruang subaraknoid
(antara araknoid dengan piamater) 1) Otak
terisi oleh cairan serebrospinalis;
(3) piamater adalah lapisan Bagian-bagian otak dapat
paling rapuh. Lapisan ini banyak secara bebas dikelompokkan. Kita
mengandung pembuluh darah akan mengelompokkan otak sebagai
dan melekat erat ke permukaan berikut.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

a) Otak depan (forebrain) yaitu lobus-lobus oksipitalis,


temporalis, parietalis, dan frontalis.
Otak depan (forebrain) disusun
oleh diensefalon dan serebrum Lobus frontalis terletak di
Serebrum. Serebrum merupakan korteks bagian depan, memiliki
bagian terbesar dari otak manusia, tiga fungsi utama yaitu aktivitas
dibagi menjadi dua belahan, motoric volunteer, kemampuan
yaitu hemisfer serebrum kiri dan berbicara, dan elaborasi pikiran.
kanan. Kedua hemisfer tersebut Lobus parietal terletak di puncak
dihubungkan oleh korpus kalosum. kepala, di belakang sulkus
sentralis. Lobus ini bertanggung
Setiap hemisfer terdiri-dari
jawab untuk : (1) menerima dan
lapisan luar yang tipis disebut
mengolah impuls sensoris seperti
korteks serebrum atau substansia
sentuhan, panas, dingin, dan nyeri
grisea (bahan abu-abu), menutupi
dari permukaan tubuh (sensasi
bagian tengah yang lebih tebal
somestetik/perasaan tubuh); (2)
yaitu substansia alba. Substansia
merasakan kesadaran mengenai
ini berwarna putih karena dibentuk
posisi tubuh (propriosepsi). Lobus
oleh serat-serat saraf yang bermielin
oksipital bertanggungjawab
(akson) yang memiliki komposisi
pada pemrosesan visual. Lobus
lemak.
temporal bertanggung jawab
Jauh di sebelah dalam dengan persepsi dan pengenalan
substansia alba terdapat nucleus- rangsangan pendengaran, memori,
nukleus basal. Fungsi utama dan bicara. Area bicara adalah bagian
nucleus basal adalah inhibisi tonus dari korteks yang berhubungan
otot, koordinasi gerakan lambat dengan aspek-aspek bicara. Area
dan menetap, dan penekanan pola- ini terletak pada hemisfer kiri dan
pola gerakan yang tidak berguna. mencakup perbatasan bagian
bawah dari lobus parietalis dan
Korteks serebri memiliki fungsi frontalis serta semua bagian atas
utama: (1) persepsi sensorik; (2) lobus temporalis.
mengontrol gerakan volunter; (3)
bahasa; (4) sifat bahasa; dan (5) Ventrikel adalah serangkaian
proses mental canggih, seperti bilik yang saling berhubungan
berfikir, mengingat, membuat di dalam otak. Ventrikel lateralis
keputusan, kreativitas, dan terdapat satu pada masing-masing
kesadaran diri. Korteks serebri hemisfer serebri, memanjang
terdiri-dari empat lobus utama, ke dalam lobus-lobus frontalis,

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

oksipitalis dan temporalis. Ventrikel hipotalamus dan epithalamus.


ke-3 merupakan bilik sempit yang
Thalamus merupakan sebuah
di dalam otak tengah, berhubungan
massa besar dari materi abu-
dengan ventrikel lateralis disebelah
abu terletak lebih dalam di otak
atas dan melewati tabung sempit
bagian depan, di bagian paling
yang disebut aquaduktus, dengan
atas dari diencephalon. Struktur
ventrikel ke-4 disebelah bawah.
ini memiliki fungsi sensorik dan
Ventrikel ke-4 adalah suatu ruang
motorik. Hampir semua informasi
berbentuk tablet terletak diantara
sensorik memasuki struktur ini di
pons dan medulla oblongata
mana neuron mengirim informasi
disebelah depan dan serebelum di
tersebut ke korteks atasnya.
belakang.
Akson dari setiap sistem sensorik
(Sumber : Scanlon & Sander, 2007; 180)
Gambar 4. Serebrum

Diencephalon. Diencephalon (kecuali penciuman) menempel di


(“interbrain”) adalah daerah sini sebagai situs estafet terakhir
tabung saraf vertebrata yang sebelum informasi tersebut
membentuk struktur otak depan mencapai korteks serebral.
bagian posterior. Diencephalon
Hipotalamus terletak di
terletak di ujung atas dari batang
bagian ventral dari talamus.
otak, di antara serebrum dan
Bagian ini merupakan kumpulan
batang otak. Organ ini terdiri dari
nucleus spesifik. Struktur ini
empat komponen yang berbeda,
terlibat dalam fungsi homeostasis,
yaitu Thalamus, subthalamus,

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

suhu, emosi, kehausan, kelaparan, akustik menuju ke sumsum tulang


irama sirkadian, dan kontrol dari belakang. Sejumlah serat saraf
sistem saraf otonom. Selain itu, menuju ke tegmentum (penutup)
hipotalamus juga mengendalikan yang terletak di bawah tectum
hipofisis dalam mekanisme sekresi tersebut.
hormon.
Struktur otak
tengah juga mencakup
inti merah (nucleus
(Sumber: Faller, A. & Schuenke, M. 2004; 549 )

ruber) dan inti


Gambar 5 Diensepalon dan batang otak

ekstrinsik saraf otot


mata, nervus kranialis
III (nervus oculomotor)
dan IV (nervus
trochlear). Pada dasar
otak tengah berjalan
sepasang serat saraf
besar disebut krura
cerebri. Substantia
nigra bersama-sama
dengan krura cerebri
dan tegmentum
b) Otak tengah membentuk pedunculi cerebri.
Inti merah dan substantia nigra
Otak tengah adalah bagian
membentuk ganglia basal dari otak
terkecil dari otak, yang terletak di
tengah. Massa yang berkembang di
antara diencephalon dan pons.
atas tentorium, seperti hematoma
Otak tengah memiliki atap di
di dalam atau berdekatan dengan
bagian dorsal yang disebut tectum.
otak. Herniasi dari otak tengah
Otak ini terdiri dari empat proyeksi
dapat terjadi. Hal ini menyebabkan
yang menyerupai bukit yang
penurunan kesadaran, koma, dan
disebut tecti lamina. Dua bukit atas
kematian dengan cepat.
membentuk superior colliculi, dua
bukit bawah membentuk colliculi Otak tengah bertanggung
inferior. Keempat colliculi tersebut jawab terhadap pusat pergerakan
bersama-sama membentuk mata, yaitu berfungsi untuk
corpora quadrigemina. Mereka mengangkat kelopak mata dan
membentuk jalur optik dan refleks memutar bola mata.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

c) Otak belakang jembatan dari otak menuju medulla


oblongata. Secara anatomis, pons
Otak belakang disusun
berada di bawah otak tengah,
oleh serebelum, pons varolii, dan
di atas medulla oblongata, dan
medulla oblongata.
di depan serebelum. Organ ini
Cerebellum. Cerebellum termasuk saluran yang membentuk
atau Otak kecil terletak di bagian sinyal dari otak menuju serebelum
belakang kepala, dekat dengan dan medulla, serta saluran yang
ujung leher bagian atas. Cerebellum membawa sinyal sensorik menujui
mengontrol banyak fungsi otomatis thalamus.
otak, diantaranya mengatur sikap
Panjang pons sekitar 2,5 cm
atau posisi tubuh, mengkontrol
atau 1 inci. Sebagian besar muncul
keseimbangan, koordinasi otot
sebagai tonjolan anterior luas
dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga
ke medula. Di bagian posterior,
menyimpan dan melaksanakan
sebagian besar terdiri dari dua
serangkaian gerakan otomatis
pasang batang tebal (peduncles
yang dipelajari seperti gerakan
cerebellar) yang menghubungkan
mengendarai mobil, gerakan
otak ke pons dan otak tengah.
tangan saat menulis, gerakan
mengunci pintu dan sebagainya. Pons mengandung inti yang
Gambar 6. Serebellum dan organ disekitarnya
(Sumber: Faller, A. & Schuenke, M. 2004;547 )

Pons. Pons adalah struktur


menyampaikan sinyal dari otak
yang terletak di batang otak, sebagai

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

depan ke otak kecil, berhubungan dalam stroke) akan melukai saluran


terutama dengan tidur, respirasi, piramida, lemniskus medial, dan
menelan, kontrol kandung kemih, inti hypoglossus. Posterior inferior
pendengaran, keseimbangan, rasa, cerebellar arteri (Pica) memasok
gerakan mata, ekspresi wajah, bagian posterolateral medula.
sensasi wajah, dan postur tubuh. Cabang langsung dari arteri
vertebralis memasok darah pada
Medulla oblongata.
dua arteri utama lainnya, termasuk
Medulla oblongata adalah bagian
solitarius inti dan inti sensorik
bawah batang otak. Dalam diskusi
lainnya.
sering hanya disebut sebagai
medula. Medulla oblongata Batang otak. Batang
mengontrol fungsi otonom, dan otak dibentuk oleh otak tengah,
menghubungkan otak dengan pons dan medulla oblongata
sumsum tulang belakang. Hal ini yang dipertimbangkan sebagai
juga bertanggung jawab untuk satuan fungsional. Batang otak
mengatur beberapa fungsi dasar menghubungkan dengan semua
dari sistem saraf otonom yang saluran asending dan desending
meliputi: pada semua bagian dari system
saraf pusat. Batang otak berfungsi
• Respirasi – kemoreseptor
sebagai integrator dari keseluruhan
• Pusat Jantung - simpatik, sistem system saraf yang terlibat dalam
parasimpatis kondisi tidur dan kesadaran,
pengaturan suhu, pergerakan
• Pusat vasomotor – baroreseptor gastro-intestinal, pernafasan,
• Pusat refleks muntah, batuk, sirkulasi dan metabolisme.
bersin, dan menelan. Refleks ini Sistem limbik. Sistem limbik
dapat diklasifikasikan sebagai terletak di bagian tengah otak,
“refleks bulbar”, termasuk membungkus batang otak. Bagian
refleks palatal, refleks faring, otak ini dimiliki juga oleh hewan
refleks menelan, dan masseter mamalia sehingga sering disebut
refleks. dengan otak mamalia. Komponen
     Medulla oblongata mendapat limbik antara lain hipotalamus,
suplai darah dari beberapa arteri. thalamus, amigdala, hipocampus
Arteri spinalis anterior memasok dan korteks limbik. Sistem limbik
darah di bagian medial medulla berfungsi menghasilkan perasaan
oblongata. Sumbatan (seperti (emosional) termasuk didalamnya

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

motivasi, mengatur produksi rata-rata pada pria sekitar 45 cm,


hormon, memelihara homeostasis, sedangkan pada wanita 42-43 cm.
rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, Beratnya mencapai sekitar 30 gram.
pusat rasa senang, metabolisme
Posisi medulla spinalis
dan juga memori jangka panjang
bervariasi sesuai pergerakan dari
terutama yang berkaitan dengan
tulang belakang. Panjangnya
sensasi fisik.
juga bervariasi sesuai periode
(sumber: Kinley & D’Loughlin, 2012; 470)
Komponen sistem limbic

2) Korda spinalis atau Medulla kehidupan. Hingga bulan ketiga


spinalis kehidupan janin medulla spinalis
sama panjang dengan kanalis
Medula spinalis atau sumsum
vertebralis, Pada kehidupqn
tulang belakang berbentuk
selanjutnya columna vertebralis
memanjang dari ruas tulang
memanjang lebih cepat daripada
leher dan berakhir antara tulang
medulla spinalis, sehingga pada
pertama dan kedua lumbal dengan
akhir bulan kelima medulla spinalis
melonjong ke dalam kornu. Kornu
berakhir di dasar sakrum. Saat lahir,
ini dihubungkan ke koksigis oleh
panjang medulla spinalis sampai
filum terminale, suatu helaian
pada vertebra lumbalis ketiga.
jaringan penunjang tertutup dalam
meningen. Bentuknya hampir Medula spinalis tidak
silindris. Organ ini merupakan langsung mengisi bagian dari
bagian dari sistem saraf pusat yang kanal tulang belakang, melainkan
menempati bagian atas dua pertiga dibungkus oleh tiga membran
dari kanalis vertebralis. Panjang pelindung, yaitu duramater,

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

arachnoid, dan piamater. Duramater • Menghubungkan sistem saraf


adalah membran fibrosa kuat yang tepi ke otak. Informasi melalui
lebar, sarung tubular. Duramater neuron sensori ditransmisikan
dipisahkan dari dinding kanalis dengan bantuan interneuron.
vertebralis oleh rongga epidural,
• Sebagai pusat dari gerak refleks,
yang mengandung sejumlah
misalnya refleks menarik diri.
jaringan areolar longgar dan
Irisan melintang menunjukkan
pleksus vena. Arachnoid adalah
bagian luar berwarna putih
tipis, selubung transparan,
yang banyak mengandung
dipisahkan dari pia mater oleh
dendrit dam akson, sedangkan
rongga subarachnoid, yang berisi
bagian dalam berwana abu-
cairan cerebrospinal.
abu. Pada bagian yang berwarna
Tiga puluh satu pasang saraf abu-abu inilah terdapat cairan
spinal muncul dari medulla spinalis, serebrospinal, seperti yang
masing-masing saraf memiliki terdapat pada otak. Cairan ini
bagian anterior atau ventral, tepatnya terletak di saluran
dan berakhir di posterior atau tengah yang berhubungan
dorsal yang ditandai oleh adanya dengan rongga ventrikel
pembengkakan berbentuk oval dalam otak. Bagian tengah
(ganglion spinal) yang berisi banyak yang berwarna abu-abu ini jika
sel-sel saraf. Fungsi medulla spinalis dilihat seperti huruf H. bagian
adalah sebagai berikut. ini mengandung badan saraf
motorik yang mempunyai akson
menuju ke efektor dan juga
(Sumber: Despopoulos, A., & Silbernagl, S., 2005; 311 )

mengandung saraf sensorik.

2. Sistem saraf tepi (SST)


Susunan saraf

Sistem saraf tepi juga tersusun


menjadi susunan saraf tepi yang terdiri-
dari serat-serat saraf yang membawa
informasi antara SSP dengan bagian
tubuh lain. Susunan saraf tepi terdiri
atas serabut saraf otak (kranial) dan
serabut saraf sumsum tulang belakang
(spinal). Serabut saraf sumsum dari

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

otak, keluar dari otak sedangkan perifer ke informasi perifer. Contoh:


serabut saraf sumsum tulang belakang Anda menyentuh benda panas setelah
keluar dari sela-sela ruas tulang menerima informasi melalui saraf
belakang. Tiap pasang serabut saraf aferen. Antarneuron yang sesuai akan
otak akan menuju ke alat tubuh atau memberikan pesan kepada saraf
otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, eferen yang ada di tangan dan lengan
dan sebagainya. untuk menarik tangan dan menjauhi
benda panas tersebut. Antarneuron
SST dibagi menjadi dua divisi, yaitu
juga bertanggung jawab terhadap
divisi aferen dan divisi eferen. Divisi
fenomena abstrak yang berkaitan
aferen bertugas membawa informasi
dengan “jiwa”, seperti berfikir, emosi,
ke SSP mengenai lingkungan eksternal
ingatan, intelektual.
dan aktivitas-aktivitas internal yang
diatur oleh SSP. Divisi eferen bertugas Sistem saraf eferen dibagi menjadi
membawa instruksi dari SSP ke organ system saraf somatic yang terdiri-dari
efektor, seperti otot atau kelenjar serat-serat motoris yang menginervasi
yang melaksanakan perintah untuk otot-otot rangka dan system saraf
menimbulkan efek yang diinginkan. otonom yang menginervasi otot polos,
otot jantung, dan kelenjar. Sistem saraf
Sistem saraf aferen disusun oleh
otonom dibagi lagi menjadi system
neuron aferen. Pada ujung neuron
saraf simpatis dan parasimpatis.
ini terdapat reseptor sensoris yang
menghasilkan potensial aksi sebagai Otot rangka diinervasi oleh
respon terhadap rangsangan spesifik. neuron motoric yang akson-aksonnya
Neuron eferen menyusun system membentuk system saraf somatic.
saraf eferen. Badan sel neuron ini Badan sel dari neuron motoric tersebut
berada di SSP. Akson-akson eferen terletak di dalam tanduk ventral korda
meninggalkan SSP menuju otot dan spinalis. Bagian terminal akson neuron
kelenjar yang diinervasi (dipersarafi) motoric mengeluarkan asetilkolin yang
agar melaksanakan perintah sesuai menimbulkan eksitasi dan kontraksi
yang diinginkan. Satu lagi neuro yang serat-serat otot yang dipersarafi. Kerja
ada, yaitu antarneuron (interneuron). neuron motoric dipengaruhi oleh
Neuron ini seluruhnya ada di SSP, banyak masukan prasinaps konvergen,
terletak di antara neuron aferen baik yang bersifat eksitatorik maupun
dengan neuron eferen. Sekitar 99% inhibitorik.
dari semua neuron termasuk dalam
Setiap jalur saraf otonom yang
neuron ini. Antarneuron berfungsi
berjalan dari SSP ke suatu organ
untuk mengintegrasikan respon
mengandung satu rantai yang terdiri-

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

dari dua neuron. Badan sel neuron kedua yang terdapat di dalam
pertama di rantai tersebut terletak suatu ganglion di luar SSP. Akson
di SSP. Aksonnya, (serat praganglion) neuron kedua (serat pascaganglion)
bersinaps dengan badan sel neuron menginervasi organ-organ efektor.

SISTEM SARAF
No SIFAT SISTEM SARAF OTONOM
SOMATIK

Otak atau tanduk lateral Tanduk ventral korda


1. Tempat asal
korda spinalis spinalis

Jumlah neuron dari


Rantai dua-neuron
tempat asal di SSP Neuron tunggal
2. (praganglion dan
sampai ke organ (neuron motorik)
pascapraganglion)
efektor

Otot jantung, otot polos,


Organ yang
3. kelenjar eksokrin dan Otot rangka
dipersarafi
sebagian kelenjar endokrin

Sebagian besar organ


Perbedaan antara Sistem Saraf Otonom

efektor dipersarafi secara


Organ efektor
ganda oleh kedua cabang
dan Sistem Saraf Somatik

4. Jenis persarafan dipersarafi hanya oleh


sistem yang antagonistik
neuron motorik
ini (simpatis dan
Tabel 1

parasimpatis)

Mungkin asetilkolin
Neurotransmiter di (ujung parasimpatis)
5. Hanya asetilkolin
organ efektor atau norepinefrin (ujung
simpatis)
6. Efek pada organ Stimulasi atau inhibisi (efek Hanya stimulasi
efektor antagonistik dari kedua (inhibisi hanya dapat
cabang) terjadi secara sentral
melalui IPSP di badan
sel dari neuron
motoric)

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Dikontrol oleh bawah- Dikontrol oleh


sadar (involunter); dapat kesadaran (volunteer);
7. Jenis kontrol dikontrol secara volunteer banyak aktivitas yang
dengan teknik umpan balik dikoordinasikan secara
hayati dan latihan bawah-sadar

Pusat-pusat yang Korda spinalis, korteks


Korda spinalis, medulla,
lebih tinggi di motoric, nucleus basal,
8. hipotalamus, korteks
otak yang ikut serebelum, batang
frontalis
mengontrol otak

(Sumber : Sherwood, L., 2001 )

Serat-serat praganglion saraf Asetilkolin dikeluarkan oleh


simpatik maupun parasimpatik semua ujung (terminal) pragganglion
mengeluarkan neurotransmitter yang sistem saraf otonom, semua ujung
sama, yaitu asetilkolin (ACh), tetapi pascaganglion parasimpatis, ujung
ujung-ujung pascaglion kedua sistem pasca ganglion simpatik di kelenjar
ini mengeluarkan neurotransmitter keringat dan sebagian pembuluh otot
yang berlainan. Semua serat rangka, ujung neuron aferen yang
praganglion otonom disebut serat mempersarifi otot rangka (neuron
kolinergik. Sebagian besar serat motoric), SSP. Norepinefrin dihasilkan
pascaganglion simpatik disebut serat oleh sebagian besar ujung pascaganlin
adrenergic karena mengeluarkan simpatis, medulla adrenal, SSP.
noradrenalin atau norepinefrin.

No KARAKTERISTIK SISTEM SIMPATIS SISTEM PARASIMPATIS


Perbedaan Karakteristik Sistem Saraf Simpatis

Asal serat Daerah torakal dan lumbal Otak dan daerah sacral
1.
praganglion korda spinalis korda spinalis
dan Parasimpatis
Tabel 2

Rantai ganglion simpatis


Asal serat (dekat korda spinalis) atau Ganglion terminal (di
2. pascaganglion ganglion kolateral (sekitar dalam atau di dekat
letak ganglion) separuh jalan antara korda organ efektor)
spinalis dan organ efektor)

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

• Serat praganglion
kolinergik pendek, • Serat praganglion
Panjang dan jenis kolinergik panjang,
3. • Serat pascaganglion
serat sebagian besar adrenergic • Serat pascaganglion
panjang; beberapa kolinergik pendek
kolinergik panjang

• Otot jantung
• Otot jantung
• Sebagian besar otot
• Hampir semua otot polos
Organ efektor yang • Sebagian besar kelenjar
4. • Sebagian besar kelenjar
dipersarafi eksokrin
eksokrin
• Sebagian kelenjar
• Sebagian kelenjar endokrin
endokrin

Jenis reseptor Nikotinik


5. untuk α, β1, β2
neurotransmiter Muskarinik

• Mendominasi dalam situasi • Mendominasi dalam


darurat,”fight-or-flight” situasi yang tenang
dan rileks.
6. Dominansi • Mempersiapkan tubuh
untuk aktivitas fisik yang • Mendorong aktivitas
memerlukan kekuatan “rumah tangga umum”
besar. seperti pencernaan

• Sering melepaskan muatan


secara massal sistem Biasanya lebih melibatkan
keseluruhan. organ-organ tersendiri
7. Jenis lepas muatan
dan jarang melepaskan
• Dapat melibatkan hanya muatan secara missal
organ-organ tertentu
(Sumber: Sherwood, L., 2001 )

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Mekanisme kerja susunan saraf Ca++; (2) Ca++ mencetuskan eksositosis


tepi digambarkan sebagai berikut vesikel asetilkolin yang menyebabkan
Skema kerja Sistem Saraf Tepi
(Sumber: Karmana, O., 2002)

Sistem saraf merupakan jaringan


pengeluaran ACh dan masuk ke dalam
komunikasi yang kompleks. Saraf
celah; (3) Asetilcolin berdifusi melintasi
memiliki mekanisme khusus tentang
ruang yang memisahkan sel saraf dan
cara meneruskan impuls. Suatu
otot serta berikatan dengan reseptor
potensial aksi di neuron motoric
spesifiknya (protein membran khusus)
dengan cepat menjalar dari SSP ke otot
di motor end plate membran sel
rangka di sepanjang serat bermielin
otot; (4) pengikatan ini menyebabkan
besar (akson) neuron.
pembukaan saluran – saluran kation,
Perambatan suatu potensial aksi sehingga terjadi pemasukan Na+
ke terminal akson yang membesar dalam jumlah besar ke dalam sel otot
(terminal button) neuron motoric akan dibandingkan dengan pengeluaran
mengalami mekanisme berikut ini. (1) K+ yang lebih sedikit. Hasilnya adalah
mencetuskan pembukaan saluran Ca++ potensial end plate; (5) Aliran arus
yang memungkinkan masuknya Ca++ lokal antara end plate yang mengalami
ke terminal button dari lingkungan depolarisasi dan membran di dekatnya
ekstrasel yang mengandung banyak menimbulkan potensial aksi yang

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

merambat ke seluruh serat otot; (6) keluar dari sumsum tulang belakang.
Asetilkolin kemudian diuraikan oleh Saraf-saraf spinal tersebut terdiri atas
asetilkolinesterase (enzim yang terletak gabungan saraf sensorik dan motorik.
di membran sel otot) dan mengakhiri Saraf-saraf spinal terdiri dari 8 pasang
respon sel otot. saraf servikal (C 1-8); 12 pasang saraf
thorakal (T1-12); 5 pasang saraf lumbal
Susunan saraf tepi terdiri-dari 12
(L1-5); 5 pasang saraf sacral (S 1-5);
pasang saraf kranial yang keluar dari
dan 1 pasang saraf Koksigeal (Co 1).
otak dan 31 pasang saraf spinal yang

Nomor
Nama Saraf Jenis Saraf Asal Saraf Sensorik Asal Saraf Motorik
Saraf

Selaput lendir
I Olfaktori Sensori Tidak ada
hidung

II Optik Sensori Retina mata Tidak ada

Otot pengerak bola


Otot penggerak bola
III Okulomotor Motor mata, lensa mata,
Saraf Kranial

mata
Tabel 3

pupil mata

Otot lain
Otot penggerak bola
IV Troklear Motor penggerak bola
mata
mata

V Trigeminal Gabungan Gigi dan kulit muka Otot pengunyah

Otot lain
Motor Otot penggerak bola
VI Abdusen penggerak bola
mata mata
mata
Otot muka,
VII Fasial Gabungan Lidah bagian ujung
kelenjar ludah

Koklea dan saluran


VIII Auditori Sensori Tidak ada
setengah lingkaran
Kelenjar ludah,
Lidah bagian
IX Glossofaringeal Gabungan otot penelan di
belakang tonsil
taring

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Saraf simpatetik ke
Laring, paru-paru,
laring, esofagus,
X Vagus Gabungan jantung, lambung,
paru-paru, jantung,
pankreas, hati
lambung, pankreas.

Otot belikat, laring, Otot laring, taring,

XI Spinal Motor taring, langit-langit dan langit-langit

halus halus

XII Hipoglosal Motor Otot-otot lidah Otot lidah

(Sumber : Sherwood, L., 2001)

Gerak Refleks gerak biasa yang kita sadari, terutama


adanya perbedaan impuls dari saraf
Pernahkah kaki Anda tanpa
sensorik yang dikirim ke otak terlebih
sengaja menginjak duri atau benda
tajam lainnya? Apa yang
terjadi seketika itu? Pasti Anda

(Sumber Scanlon & Sander, 2007; 170)


akan dengan cepat menarik

Gambar 8. Lengkung gerak reflex


kaki, mungkin dibantu dengan
gerakan tangan, dan sambil
berteriak secara spontan.
Gerakan yang Anda lakukan
tersebut merupakan contoh
gerak refleks. Gerak refleks
merupakan gerakan yang
tidak kita sadari. Proses gerak
ini lebih cepat daripada gerak
sadar.

Mekanisme gerak refleks adalah dahulu dan diolah di sana, baru


dari rangsangan melalui saraf sensorik kemudian impuls tersebut ditanggapi
tidak menuju ke otak tetapi melalui oleh otak dan hasilnya akan dibawa
lengkung refleks. Jika memperhatikan oleh saraf motor menuju ke efektor.
proses tersebut, dapat kita ketahui
bahwa gerak refleks berbeda dengan

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

3. Pengaruh sistem saraf terhadap terdiri atas sistem simpatetik, tetapi


proses reproduksi untuk sebagian juga atas sistem
parasimpatis dan serebrospinal. system
Proses reproduksi dipengaruhi
parasimpatetik ini berada di dalam
atau diatur oleh saraf pusat maupun
panggul di sebelah kiri dan kanan os
saraf tepi.
sacrum, berasal dari saraf sacral 2,3,4
a. Susunan saraf pusat. dan selanjutnya memasuki fleksus
Frankenhauser. Dari sistem simpatetik,
Otak adalah pusat koordinsi masuk ke panggul sebagai pleksus
fungsi organ reproduksi. Hipotalamus hipogastrikus melalui bifurkasio aorta
memiliki peran besar terhadap proses dan promontorium terus ke bawah dan
reproduksi. Daerah ini sebagai pusat menuju fleksus Frankenhauser. Fleksus
integrasi fungsi homeostatic serta ini terdiri atas ganglion-ganglion
penghubung antara sistem saraf berukuran besar dan kecil dan terletak
otonom dengan sistem endokrin. terutama pada dasar ligamenta
Secara spesifik, hipotalamus sakro-uterina. Serabut-serabut saraf
mengontrol sekresi hormon-hormon tersebut di atas memberi inervasi pada
hipofise anterior, menghasilkan miometrium dan endometrium, Kedua
hormon-hormon hipofise posterior, system simpatetik dan parasimpatetik
mengontrol kontraksi uterus dan mengandung unsur motorik dan
pengeluaran ASI, berperan dalam pola sensorik yang bekerja antagonis,
perilaku dan emosi. Hipofise terletak di yaitu simpatik menimbulkan kontraksi
sella tursika pada dasar otak, terdiri- dan vasokontriksi, sedangkan yang
dari: Hipofisis anterior (Adenohipofisis) parasimpatik mencegah kontraksi dan
dan Hipofisis posterior (neurohipofisis). menimbulkan vasodilatasi.
Daerah ini dipengaruhi oleh
hipotalamus untuk mensekresi hormon Saraf yang berasal dari torakal 11
yang berhubungan dengan proses dan 12 mengandung saraf sensorik dari
reproduksi seperti folikel stimulating uterus dan meneruskan perasaan sakit
hormon (FSH) dan Luteinizing hormon dari uterus ke pusat saraf ( serebrum ).
(LH) berperan dalam proses ovulasi Saraf sensorik dari serviks dan bagian
dan menstruasi, serta prolactin yang atas vagina melalui saraf sacral 2,3,4,
berperan dalam laktasi. Hipofisis sedangkan dari bagian bawah vagina
posterior menghasilkan oksitosin yang melalui nervus pudendus dan nervus
berperan dalam persalinan. ilioinguinalis. Pada persalinan, nyeri
pada kala I merupakan nyeri akibat
b. Susunan saraf tepi dilatasi serviks dan kontraksi uterus.
Inervasi uterus terutama Serat saraf nyeri aferen berjalan dari

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 24
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

serviks dan uterus masuk ke medulla dan perineum. Daerah ini dipersarafi
spinalis akar posterior dari T10 – L1. oleh saraf pudendus melalui S2-4.
Nyeri kala II berasal dari pelebaran vulva

Inervasi Saraf Tepi Pada Organ Reproduksi Perempuan


(Sumber: Cunningham, 2010; 195 )

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Sistem saraf merupakan jaringan Sistem saraf tepi terdiri-dari 12 pasang
komunikasi yang kompleks. Saraf saraf kranialis dan 31 pasang saraf
memiliki mekanisme khusus tentang spinalis. Menurut fungsinya, sistem
cara meneruskan impuls. Sistem saraf saraf ini memiliki dua divisi, yatu saraf
terdiri dari sistem saraf pusat dan aferen dan eferen.
sistem saraf tepi/perifer.
Sistem saraf pusat maupun susunan
Sistem saraf pusat merupakan pusat saraf tepi mempengaruhi proses
koordinasi tubuh manusia. Sistem ini reproduksi. Pada SSP, daerah yang
terdiri-dari otak (depan, tengah, dan paling berperan adalah hipotalamus
belakang) dan medulla spinalis. Otak dan hipofise yang berfungsi untuk
depan sebagian besar dibentuk oleh sekresi endokrin. Pada SSP, daerah
serebelum yang memiliki emppat lobus yang paling berperan dalam proses
yaitu frontalis, prietalis, oksipitalis, dan reproduksi adalah nervus sakralis dan
temporalis), sisanya thalamus, dan pudendus.
hipotalamus.Otak belakang terdiri-dari
serebellum, pons parolii, dan medulla
oblongata.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 26
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif
Untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman Anda terhadap materi yang
baru saja Anda pelajari, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut pada
lembar kertas tersendiri dengan memilih salah satu pilihan jawaban yang
paling Anda anggap benar.

1. Sel saraf (neuron) terdiri-dari beberapa bagian. Apakah bagian yang


paling besar?

A. Akson

B. Mielin

C. Dendrit

D. Schwann

E. Badan sel

2. Sebuah impuls dapat menjadi aksi/reaksi bila ada sel saraf yang bekerja.
Rangsangan yang diterima akan diubah menjadi impuls. Siapakah yang
melaksanakan tugas tersebut?

A. Akson

B. Mielin

C. Dendrit

D. Schwann

E. Badan sel

3. Sebuah impuls dapat menjadi aksi/reaksi bila ada sel saraf yang bekerja.
Impuls yang diterima akan diteruskan ke bagian akhir dari sebuah

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 27
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

neuron. Siapakah yang melaksanakan tugas tersebut?

A. Akson

B. Mielin

C. Dendrit

D. Schwann

E. Badan sel

4. Sebuah impuls dapat menjadi aksi/reaksi bila ada sel saraf yang bekerja.
Impuls diterima dari perantara untuk diteruskan ke sinaps yang berikutnya.
Siapakah yang melaksanakan tugas tersebut?

A. Akson

B. Mielin

C. Dendrit

D. Schwann

E. Nodus ranvier

5. Seorang pasien sangat sedih karena mengalami keguguran. Pasien tersebut


tampak lebih tenang setelah didampingi dan diberi sentuhan oleh bidan.
Manakah lobus yang bekerja pada pasien tersebut?

A. Lobus frontalis

B. Lobus parietalis

C. Lobus oksipitalis

D. Lobus temporalis

E. Lobus etmoidalis

6. Seorang bidan melakukan pengkajian data yang diperoleh melalui periksa

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 28
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

pandang (inspeksi). Manakah organ yang bertanggung jawab terhadap


indra yang digunakan bidan tersebut?

A. Lobus frontalis

B. Lobus parietalis

C. Lobus oksipitalis

D. Lobus temporalis

E. Lobus etmoidalis

7. Seorang bayi preterm mengalami ketidakstabilan suhu tubuh. Bisa


normal, hipotermia atau hiprtermia. Manakah daerah yang mengaturnya?

A. Hipofise

B. Serebellum

C. Pons varolli

D. Hipotalamus

E. Medulla oblongata

8. Tiga orang bidan bekerja sama untuk memindahkan pasien dari brancar ke
tempat tidur. Keberhasilan kegiatan ini disebabkan oleh adanya sistem saraf
yang bekerja pada otot rangka. Manakah bagian yang paling bertanggung
jawab?

A. Saraf parasimpatik

B. Saraf V Trigeminal

C. Saraf VII fasial

D. Saraf simpatik

E. Saraf Somatik

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 29
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

9. Saraf III (okulomotorius) dari saraf kranial bekerja pada mata. Apakah
fungsinya ?

A. Membawa rangsang penglihatan ke retina

B. Mengatur sekresi kelenjar lakrimalis

C. Menggerakkan otot bola mata

D. Membuka kelopak mata

E. Menutup kelopak mata

10. Kontraksi uterus pada pasien bersalin dapat terjadi karena diinervasi oleh
saraf. Manakah saraf yang bekerja?

A. Nervus trigeminus

B. Nervus pudendus

C. Fleksus sakralis

D. Hipotalamus

E. Hipofise

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 30
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tugas
Tugas Terstruktur

Seorang bidan mengbservasi ibu bersalin di tempat praktiknya. Pasien meringis


kesakitan. Tugas Anda:

1. Buatlah mekanisme kontraksi otot uterus

2. Buatlah mekanisme nyeri persalinan

Tugas Mandiri

Bacalah modul ini dengan seksama, kemudian carilah dan tunjukkan letak organ-
organ pada model atau chart yang ada di laboratorium.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 31
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar II
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin

TUJUAN
Setelah Anda mempelajarai materi pada KB 2 ini
diharapkan Anda dapat mengidentifikasi dan
memahami anatomi fisiologi sistem endokrin yang
Pembelajaran Umum
berkaitan dengan proses reproduksi.

1. Menjelaskan sistem endokrin

TUJUAN 2. Menjelaskan anatomi fisiologi kelenjar en-


dokrin
Pembelajaran Khusus 3. Menjelaskan pengaruh sistem endokrin terha-
dap fungsi reproduksi

4. Mengidentifikasi dan menunjukkan anatomi


kelenjar endokrin pada model dan/atau chart

1. Sistem Endokrin

POKOK 2. Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Endokrin

Materi 3. Pengaruh Sistem Endokrin terhadap Fungsi Re-


produksi

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 32
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
1. Sistem endokrin

Pernahkan Anda Kelenjar endokrin merupakan


memperhatikan perubahan kelenjar buntu atau tanpa saluran
pada diri Anda saat pertama kali yang menyekresi hormon untuk
mendapat haid? Saat itu terjadi memengaruhi organ-organ lain.
regulasi hormon yang dikendalikan
oleh hipotalamus terhadap
hipofise. Selanjutnya hipofise a. Pengertian kelenjar endokrin
memengaruhi ovarium, kemudian
Hormon yang telah
lapisan endometrium luruh akibat
disekresi, disalurkan melalui darah
pengaruh hormon yang dihasilkan
menuju sel sasaran. Sebagian
oleh ovarium. Regulasi hormonal
hormon memiliki satu jenis sel
ini terjadi karena sistem endokrin.
sasaran, yang lainnya banyak.
Sistem endokrin adalah Sel sasaran tersebut memiliki
sistem kontrol kelenjar endokrin reseptor untuk mengikat hormon
atau kelenjar buntu yang dapat bersangkutan. Sistem endokrin
memengaruhi organ-organ lain. terutama mengontrol aktivitas
Sistem ini dilakukan oleh sel yang lebih memerlukan durasi
endokrin atau sel kelenjar sekretori dari pada kecepatan, dalam hal:
yang menyusun kelenjar endokrin. (1) pengaturan metabolisme
Kelenjar tersebut menghasilkan organic serta keseimbangan H2O
hormon yang dibawa langsung ke dan elektrolit; (2) mendorong
cairan interstitial, sistem limfoid, perubahan-perubahan adaptif
atau darah. Hormon sebagai untuk menggatasi stress; (3)
pembawa pesan kimiawi antar meningkatkan pertumbuhan dan
sel atau antar kelompok sel, perkembangan yang bersifat
selanjutnya akan menerjemahkan sekuensial dan berlangsung
“pesan” tersebut menjadi suatu mulus; (4) mengontrol reproduksi;
tindakan. (5) mengatur produksi sel darah
merah; (6) bersama dengan sistem
saraf otonom, mengontrol dan
mengintegrasikan sirkulasi serta

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 33
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

pencernaan dan penyerapan endokrin adalah (1) sebuah kelenjar


makanan. endokrin menghasilkan banyak
hormon, contoh: kelenjar hipofise;
Sistem endokrin terdiri
(2) sebuah hormon disekresikan oleh
dari kelenjar-kelenjar endokrin
lebih dari satu kelenjar endokrin,
yang tersebar ditubuh. Walaupun
contoh: hormon somatostatin
kelenjar-kelenjar endokrin
dihasilkan oleh hipotalamus dan
umumnya tidak berhubungan
pancreas; (3) sebuah hormon
secara anatomis, mereka secara
memiliki lebih dari satu jenis
fungsional dianggap membentuk
sel sasaran, contoh: vasopresin
suatu sistem. Kelenjar-kelenjar
mendorong reabsorsi H2O oleh
tersebut melaksanakan fungsi
tubulus ginjal serta vasokonstriksi
mereka dengan menseksresikan
arteriol di seluruh tubuh; (4) Satu
hormon, dan di antara berbagai
sel sasaran dapat dipengaruhi oleh
kelenjar endokrin berlangsung
lebih dari satu hormon, contoh
banyak interaksi fungsional.
sel hati. Insulin mendorong sel
Pada kenyataannya, fungsi hati merubah glukosa menjadi
satu-satunya sebagian hormon glikogen. Glukagon meningkatkan
adalah mengatur produksi penguraian glikogen menjadi
dan sekresi hormon lain. Suatu glukosa dalam sel hati; (5) suatu zat
hormon yang fungsi utamanya perantara kimiawi dapat berupa
mengatur sekresi hormon kelenjar hormon atau neurotransmitter,
endokrin lain secara fungsional contoh: norepinefrin disekresikan
diklasifikasikan sebagai hormon oleh medulla adrenal sebagai
tropik. Sebagai contoh, satu- hormon dan dilepaskan sebagai
satunya fungsi thyroid stimulating neurotransmitter oleh serat
hormon (TSH) dari kelenjar hipofisis saraf pascaganglion simpatis; (6)
anterior adalah mengatur sekresi sebagian organ hanya memiliki
hormon tiroid. Hormon nontropik fungsi endokrin saja, contoh:
menimbulkan pengaruhnya hipofise anterior dan kelenjar tiroid.
terutama pada jaringan sasaran
2. Anatomi fisiologi kelenjar
nonendokrin. Contoh: hormon
endokrin
tiroid, yang meningkatkan tingkat
konsumsi O2 serta aktivitas Tubuh manusia memiliki
metabolisme hampir semua sel di beberapa kelenjar endokrin.
tubuh. Berikut ini diuraikan secara lebih
rinci tentang kelenjar endokrin
Kompleksitas sistem

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 34
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

a. Hipotalamus b. Hipofise

Organ ini merupakan master Hipofise terletak di sella tursika


gland yang terletak di dasar pada dasar otak, di dalam fosa
otak. Hipotalamus dihubungkan hipofisis tulang sfenoid. Sekresi
dengan hipofisis anterior melalui kelenjar hipofise dikendalikan oleh
pembuluh portal, sedangkan hipotalamus. Organ ini tersusun
ke hipofise posterior melalui atas tiga lobus, yaitu :
sistem saraf. Kelenjar endokrin ini
1) Lobus depan disebut
menghasilkan stimulating hormon
Hipofisis anterior
realising faktor dan inhibitory
(Adenohipofisis)
hormon bagi hipofisis.
Lobus ini menghasilkan empat
Sekresi dari hipotalamus
hormon berikut ini.
berupa lima hormon peptide,
yaitu: (1) Gonadotropin realizing a) Tirotropin stimulating
hormon (GnRH) untuk merangsang hormon (TSH) untuk
sekresi foliclle stimulating hormon merangsang kelenjar tiroid
(FSH), luteotizing hormon (LH), agar menghasilkan hormon
Luteotropin hormon (LTH); (2) tiroksin,
Tirotropin realizing hormon (TRH),
b) Growth hormon (GH) untuk
(3) Corticotropin realizing hormon
merangsang pertumbuhan
(CRH), (4) somatostatin dan (5)
otak,
Growth hormon realizing hormon
(GHRH). c) Gonadotropic hormon
yang terdiri-dari: (a)
follicle stimulating
(Sumber: Faller, A. & Schuenke, M. 2004; 549 )

hormon (FSH)
Anatomi Hipotalamus dan Hipofise

untuk merangsang
pertumbuhan folikel-
folikel pada ovarium;
(b) lutenizing
hormon (LH)
untuk merangsang
pembentukan korpus
luteum; (c) prolactin
untuk merangsang
kelenjar mammae

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 35
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

agar menghasilkan air susu antidiuretic hormon (ADH)


ibu (ASI), untuk mengendalikan produksi
atau kepekatan urine; (2)
d) A d r e n o c o r t i c o t r o p i n
oksitosin untuk merangsang
hormon (ACTH) untuk
kontraksi uterus.
merangsang kelenjar
suprarenal menghasilkan
kortisol.

Gambar 10 Hubungan hipotalamus-hipofise


(sumber: Scanlon & Sander, 2007; 227)
2) Lobus tengah disebut dengan 3. Badan pineal (epifisis)
hipofisis intermediate
Organ ini terletak di
Lobus ini terletak di posterior hipotalamus. Organ ini
antara lobus posterior dan mensintesis hormon melatonin
anterior. Menghasilkan saat gelap. Kerja Badan pineal
Melanosit Stimulating Hormon dihambat oleh cahaya. Koordinasi
/ melanotropin yang berfungsi hormon ini ke target organ melalui
merangsang melanogenesis sistemik (gonad), sedangkan
untuk memberi warna gelap ke hipotelamus melalui zalir
pada kulit. Selain itu juga serebrospinalis. Hormon melatonin
menghasilkan Endorphin untuk mempengaruhi sekresi GnRH,
mengendalikan reseptor rasa LH, FSH, dan menghambat kerja
nyeri. ovarium. Dalam fungsi reproduksi,
mempengaruhi siklus seksual dan
3) Lobus belakang disebut
siklus haid, pertumbuhan gonad,
Hipofisis posterior
perkembangan seks sekunder.
(neurohipofisis)

Lobus ini menghasilkan


dua hormon, yaitu (1)

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 36
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

4. Tiroid 5. Paratiroid

Organ ini berbentuk seperti Kelenjar ini dalam keadaan


kupu-kupu, terletak di bawah laring normal terdapat 4 buah, dua buah
yang memiliki berat ± 15 sampai 60 di sisi kiri dan dua buah di sisi
g. Tiroid terdiri-dari dua lobus yang kanan atau dua buah di bagian
dihubungkan oleh isthmus. Setiap atas (superior) dan dua buah di
lobus tersusun atas folikel-folikel

(sumber: Scanlon & Sander, 2007; 235)


tertutup. Hormon-hormon tiroid

Gambar 12 Kelenjar paratiroid


dihasilkan oleh folikel kelenjar
tiroid. Menghasilkan hormon
thyroxine (T4), triiodothyronine
(T3), dan kalsitonin. Sel parafolikuler
atau sel “C” dalam interstitium
kelenjar tiroid juga menghasilkan
kalsitonin.

Fungsi kelenjar tyroid adalah


mengatur kegiatan metabolic,
merangsang oksidasi,
bagian bawah (inferior). Terletak
mengatur penggunaan O2 dan
di belakang kelenjar tiroid.
pengeluaran CO2, mempengaruhi
Secara histologi, terdiri -dari sel
perkembangan susunan saraf, dan
utama dan sel oksifil. Sel utama
merangsang pertumbuhan.
sebagai penghasil
terbanyak hormon,
(Sumber : Faller, A. & Schuenke, M. 2004; 319 )

s e d a n g k a n
sel oksifil
Gambar 11 Kelenjar tiroid

menghasilkan
sedikit hormon.
Sel oksifil tidak
ditemukan pada
manusia muda.
Menghasilkan
parathormon yang
berfungsi untuk
metabolisme
kalsium dan fosfat. Peningkatan
sekresi Parathormon

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 37
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

mengakibatkan absorbsi kalsium


di ginjal, intestinum, dan tulang

(Sumber: Ellis, H. 2006: 76)


sehingga terjadi kenaikan kadar

Kelenjar Pankreas
kalsium dalam darah.

6. Timus

Timus terletak di dalam


mediastinum di belakang os
Glukagon yang berfungsi untuk
sternum, menghasilkan hormon
meningkatkan kadar glukosa dalam
timus. Hanya dijumpai pada anak
darah dengan cara memobilisasi
usia di bawah 18 tahun, ukurannya
glukosa, asam lemak dan asam amino
pada bayi kira-kira 10 gram,
dari tempat cadangannya ke dalam
bertambah pada masa remaja 30-
darah;
40 gram, kemudian berkerut. Fungsi
kelenjar timus adalah mengaktifkan Insulin yang berfungsi untuk
pertumbuhan badan, mengurangi menurunkan kadar glukosa darah
aktivitas kelenjar kelamin, dan dengan cara meningkatkan
sebagai imunitas tubuh. perubahan glukosa menjadi glikogen
yang disimpan di hati;

Somatotastin berfungsi menekan


7. Pankreas
growth hormon, menghambat saluran
Terletak di belakang lambung, cerna (pengosongan lambung, sekresi
setinggi L2, bermuara pada asam lambung, kontraksi bladder).
C-duodenum. Pankres terdiri-dari
2 jaringan utama, yaitu : (1) Asini,
menyekresi getah pencernaan 8. Suprarenal
ke dalam duodenum; (2) Pulau
langerhans, yang terdiri-dari (1) Sel Kelenjar ini menempel di
alfa yang menyekresi glucagon, (2) atas ginjal dan memiliki berat
Sel beta yang menyekresi insulin, sekitar 5 gram. Kelenjar ini terdiri-
(3) Sel delta yang menyekresi dari medulla adrenal dan korteks
somatostatin, dan (4) sel delta adrenal.
menyekresi polipeptida (gastrin). Medulla adrenal secara
Sekresi dari pulau langerhans fungsional berhubungan dengan
langsung ke darah. sistem saraf simpatik (sistem saraf

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 38
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

otonom). Bagian ini menyekresi 9. Gonad


hormon epinefrin dan norefineprin.
a) Testis
Fungsinya adalah meningkatkan
denyut jantung, menambah Testis terletak di dalam skrotum,
tekanan darah, mempercepat bentuk oval, warna putih. Ukuran:
pernapasan, dan meningkatkan panjang 4 cm, lebar 2,5 cm, tebal
produksi gula darah di hati. 3 cm. Berat 10–14 g. Tersusun
atas 200-300 lobi masing-masing
Korteks adrenal dibagi
berisi tubulus seminiferous.
menjadi tiga bagian (zona),
Testis diselubungi oleh tunika
yaitu zona glomerulus, zona
albiginea dan tunika vaginalis
fasiculat, dan zona retikularis.
yang memungkinkan testis bebas
Bagian ini menghasilkan hormon
bergerak di dalam skrotum.
kortikosteroid.
Antar tubulus dihubungkan oleh
Zona glomerulus menyekresi sel-sel interstitial (sel leydig)
aldosteron (mineralokortikoid). yang menghasilkan hormon
Fungsinya adalah merangsang testosterone. Tiga macam sel di
penyerapan ion Natrium dari testis, yaitu spermatogonia yang
tubulus ginjal dan menurunkan menghasilkan spermatozoa, sel
penyerapan ion Kalium sehingga sertoli yang berfungsi memberi
mempertahankan tekanan nutrisi kepada spermatozoa, dan
osmotik darah. Efek primer pada sel leydig yang menghasilkan
metabolisme air dan mineral. hormon.

Zona fasiculat menyekresi Kelenjar Testis terletak di


kortisol (glukokortikoid). bagian interstitial testis. Kelenjar
Fungsinya meningkatkan ini dibentuk oleh sel-sel leydig
pembentukan glukosa dari asam yang menghasilkan hormon
amino, antialergi dan inflamasi, relaksin dan Testosteron. Hormon
menghasilkan energi. efek primer relaksin berperan dalam mengatur
pada metabolisme protein, lemak, relaksasi otot-otot yang berkaitan
karbohidrat. dengan sifat kelamin. Hormon
Testosteron berperan penting
Zona retikularis menghasilkan
dalam pengaturan pembentukan
androgen (efek maskulinisasi) dan
sperma dan ciri kelamin sekunder
estrogen, efek primer untuk tanda-
pria.
tanda seks sekunder.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 39
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

dipengaruhi oleh kelenjar


endokrin. Salah satu proses
(Sumber : Faller, A. & Schuenke, M. 2004; 475)

reproduksi yang terjadi adalah


Gambar 15. Tubulus Seminiferus

proses menstruasi (haid). Haid


adalah perdarahan secara
periodic dan siklik dari uterus
disertai pelepasan (deskuamasi)
endometrium. Peristiwa ini
merupakan koordinasi antara
hipotalamus-hipofise-ovarium-
endometrium (uterus).

Hipotalamus menyekresi
gonadotropin realizing factor
(GnRF) untuk merangsang
b) Ovarium
hipofise anterior menyekresi FSH
Keduanya terletak di cavum dan LH sesuai umpan balik dari
peritonealis, pada ujung tuba estrogen maupun progesteron
fallopii. Organ kecil berbentuk yang dihasilkan oleh ovarium.
buah kenari, berwarna putih, Hormon estrogen maupun
permukaan tidak rata. Ukuran 3 progesterone mempengaruhi
cm x 2 cm x 1 cm. Beratnya 5-8 penebalan endometrium.
gram. Ovarium terdiri-dari bagian
Pe r u b a h a n - p e r u b a h a n
kortex tempat folikel dan bagian
kadar hormon sepanjang
medulla, tempat pembuluh darah,
siklus haid disebabkan oleh
saraf, dan limfa. Korteks ovarium
mekanisme umpan balik (feed
merupakan bagian fungsional
back) antara hormon steroid dan
ovarium, sebagai tempat
hormon gonadotropin. Estrogen
perkembangan folikel ovarium.
menyebabkan umpan balik
Ovarium menyekresi hormon seks
negative terhadap FSH, demikian
yaitu estrogen, progesteron, dan
juga umpan balik negative
androgen.
terhadap LH jika kadar estrogen
rendah. Jika kadar estrogen
tinggi, akan memberi umpan
10. Pengaruh kelenjar endokrin
balik positif terhadap LH.
terhadap proses reproduksi
Panjangnya siklus haid adalah
Fungsi reproduksi sangat
jarak antara tanggal mulainya

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 40
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

haid yang lalu sampai mulainya Folikel semakin masak dan


haid berikutnya. Siklus haid yang mendekati dinding ovarium.
normal 21-35 hari. Lama haid
Dinding endometrium pada
normal 3-5 hari.
fase ini mengalami proliferasi
Siklus haid dibagi menjadi 3 fase, sehingga mulai menebal.
yaitu Penebalannya diikuti dengan
peningkatan vaskularisasi
a. Fase folikuler
pada endometrium.
Fase folikuler dini terjadi tidak
b. Fase / saat ovulasi
lama setelah haid dimulai.
Beberapa folikel berkembang Saat fase ini terjadi lonjakan LH
di bawah pengaruh FSH (LH surge) pada pertengahan
yang meningkat. Hal ini siklus, mengakibatkan
disebabkan oleh korpus terjadinya ovulasi. Pecahnya
luteum mengalami folikel terjadi 16-24 jam
regresi, sehingga hormon setelah lonjakan LH. Peristiwa
progesterone berkurang. ini terjadi karena kolagen pada
Dengan berkembangnya dinding folikel mengalami
folikel (Perkembangan degenerative sehingga
dimulai dari folikel primordial menjadi tipis. Diduga,
menjadi folikel sekunder degenerative dinding folikel
kemudian folikel de graff), tersebut karena peranan
produksi estrogen meningkat prostaglandin F2. Kadar LH
dan ini menekan sekresi yang tinggi ini menetap kira-
FSH. Folikel de graff (folikel kira 24 jam dan menurun
dominan) akan bertahan, pada fase luteal. Beberapa
sedangkan yang lainnya saat setelah ovulasi, estrogen
mengalami atresia. Saat menurun secara cepat
ini estrogen memberikan sehingga LH juga menurun.
umpan balik positif ke
c. Fase luteal.
hipofise anterior sehingga
terjadi sekresi LH. Adanya Fase ini berlangsung 10-
LH menyebabkan folikel 12 hari pasca ovulasi. Pada
semakin banyak menyekresi fase ini, sel-sel granulosa
estrogen. Semakin tinggi membesar, membentuk
kadar estrogen menyebabkan vakuola bertumpuk pigmen
kadar FSH semakin rendah. kuning (lutein), folikel menjadi

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 41
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

korpus luteum. Vaskularisasi terbentuknya plasenta (± 16


dalam lapisan granulosa juga minggu). Bila tidak terjadi konsepsi,
bertambah dan mencapai fungsi korpus luteum berkurang
puncaknya pada 8-9 hari sehingga hormon progesterone
setelah ovulasi. Luteinisasi menurun juga. Akibatnya adalah
terjadi pada sel granulosa dan endometrium mengalami nekrotis,
sel teka pada korpus luteum. kemudian terlepas dari dinding
Luteinisasi sel granulosa pada uterus dan luruh bersama-sama
korpus luteum menyebabkan disertai perdarahan yang dikenal
sekresi progesterone yang dengan haid.
banyak, sedangkan luteinisasi
pada sel teka
menghasilkan
estrogen yang

Gambar 16 Hubungan hipofise-ovarium-endometrium


banyak juga.

(Sumber : Scanlon & Sander, 2007; 469 )


Lapisan endometrium
pada fase ini
terjadi peningkatan
vaskularisasi sehingga
endometrium
semakin tebal,
berkelok-kelok, dan
bersekresi. Pada saat
ini endometrium
kaya glikogen yang
berguna untuk nutrisi
bagi hasil konsepsi.
Dengan demikian,
endometrium pada
fase sekresi ini siap
menerima hasil konsepsi. Penurunan fungsi ovarium
menyebabkan menurunnya
Bila terjadi konsepsi, korpus luteum
produksi hormon estrogen dan
yang ada di ovarium dipertahankan
progesterone. Penurunan estrogen
oleh hormon human chorionic
menyebabkan berbagai kelainan,
gonadotropin (HCG) yang
seperti atropi vagina, osteoporosis,
dihasilkan oleh trofoblast sampai
gangguan haid, dll.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 42
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Sistem endokrin adalah sistem Badan pineal menghasilkan
kontrol kelenjar endokrin atau hormon melatonin yang disekresi
kelenjar buntu yang dapat pada saat gelap.
memengaruhi organ-organ lain.
Target organ meliputi tiroid,
Sistem ini dilakukan oleh sel
paratiroid, timus, pancreas,
endokrin atau sel kelenjar sekretori
kelenjar suprarenal, gonad (testis
yang menyusun kelenjar endokrin.
dan ovarium). Kelenjar tiroid
Kerja hormon saling memengaruhi
menghasilkan hormon thyroxine
sehingga sebagai satu kesatuan.
(T4), triiodothyronine (T3), dan
Sistem endokrin terdiri-dari kalsitonin. Kelenjar paratiroid
hipotalamus, hipofise, target organ. menghasilkan parathormon yang
Hipotalamus merupakan master berfungsi untuk metabolisme
gland yang menghasilkan hormon kalsium dan fosfat. Kelenjar timus
releasing factor dan inhibisi factor, menghasilkan hormon timus yang
yaitu GnRH, CRH, TRH, GHRH dan mempengaruhi pertumbuhan
somatostatin. Kerja hipotalamus dan imunitas. Kelenjar pancreas
mempengaruhi hipofisis untuk menghasilkan insulin, glucagon,
menyekresi hormon. dan somatostatin. Kelenjar adrenal
menghasilkan epinefrin dan
Hipofisis terdiri-dari tiga lobus,
norepinefrin, aldosterone, kortisol,
yaitu lobus anterior, lobus
dan androgen. Kelenjar gonad pada
intermediate, lobus posterior.
laki-laki adalah testis, sedangkan
Lobus anterior menghasil hormon
pada perempuan adalah ovarium.
FSH, LH, prolactin, growth hormon,
Testis menghasilkan hormon
TSH, ACTH. Lobus intermediate
testosterone dan hormon relaksin.
menghasilkan melanosit
Ovarium menghasilkan hormon
stimulating hormon (MSH). Lobus
estrogen, progesterone, androgen,
posterior menghasilkan ADH dan
dan prostaglandin.
oksitosin.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 43
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif
Untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman Anda terhadap materi yang
baru saja Anda pelajari, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut pada
lembar kertas tersendiri dengan memilih salah satu pilihan jawaban yang
paling Anda anggap benar.

1. Hipotalamus adalah master gland. Apakah hormon yang dihasilkannya?

A. FSH

B. ADH

C. GnRH

D. Oksitosin

E. Aldosteron.

2. Pertumbuhan dapat berjalan karena adanya growth hormon. Dimanakah


hormon tersebut disekresi?

A. Tiroid

B. Hipofise

C. Pankreas

D. Hipotalamus

E. Kelenjar adrenal

3. Kompleksitas hormon dapat terjadi, satu hormon dihasilkan oleh dua organ.
Apakah hormon yang dimaksud?

A. Progesteron

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 44
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

B. Somatostatin

C. Aldosterone

D. Glucagon

E. Estrogen

4. Seorang gadis usia 17 tahun berpuasa selama 12 jam. Gadis ini mampu
melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Apakah hormon yang
berperan?

A. Insulin

B. Tiroksin

C. Glukagon.

D. Vasopressin

E. Parathormon.

5. Seorang perempuan berusia 28 tahun mengkonsumsi makanan yang asin.


Ibu tersebut merasa haus dan ingin terus minum. Apakah hormon yang
berperan?

A. Insulin

B. Kortisol

C. Estrogen.

D. Androgen

E. Aldosteron

6. Ibu hamil mengalami amenore (tidak mendapat haid). Mengapa hal tersebut
terjadi?

A. Hormon estrogen rendah sehingga umpan balik negative ke hipofise.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 45
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

B. Hipofise anterior mengalami over stimulasi sehingga fungsinya kacau.

C. Hormon oksitosin tidak disekresi untuk meluruhkan endometrium.

D. Hormon progesterone menenangkan otot-otot polos

E. Proses yang sangat sulit dijelaskan secara logika

7. Folikel dalam ovarium dapat berkembang dari folikel primordial sampai


menjadi folikel de graaf. Apakah hormon yang berperan?

A. LH

B. FSH

C. Prolaktin

D. Androgen

E. Progesterone.

8. Ovarium setelah ovulasi menghasilkan lebih banyak hormon progesterone.


Dimanakah hormon tersebut disekresi?

A. Endometrium

B. Korpus luteum

C. Folikel de graaf

D. Folikel sekunder

E. Kelenjar adrenal.

9. Endometrium selama fase folikuler mengalami penebalan dan peningkatan


vaskularisasi. Apakah hormon yang berperan?

A. Estrogen

B. Androgen

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 46
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

C. Progesteron

D. Somatostatin

E. Growth hormon

10. Kadar estrogen dapat menentukan umpan balik ke hipofise. Bila kadar
estrogen rendah, apakah yang terjadi terhadap hipofise?

A. Menurunkan sekresi growth hormon

B. Meningkatkan sekresi oksitosin

C. Mengurangi sekresi prolactin

D. Menghambat sekresi FSH

E. Menambah sekresi ADH

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 47
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tugas
Tugas Terstruktur

Seorang remaja datang kepada Anda berkonsultasi tentang menstruasi.


Pasien mengeluh haid tidak teratur. Tugas Anda adalah:

1) Identifikasi hormon yang mempengaruhi menstrusi!

2) Identifikasi perubahan endometrium selama siklus haid!

Tugas Mandiri

Bacalah modul ini dengan seksama, kemudian carilah dan tunjukkan letak
organ-organ pada model atau chart yang ada di laboratorium!

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 48
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar III


Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi

TUJUAN
Setelah mempelajari materi pada KB 3 ini Anda
diharapkan dapat mengidentifikasi dan memahami
Pembelajaran Umum anatomi fisiologi sistem reproduksi.

1. Menjelaskan anatomi fisiologi sistem repro-


duksi perempuan

2. Menjelaskan anatomi fisiologi sistem repro-

TUJUAN
duksi laki-laki

3. Menjelaskan anatomi fisiologi payudara


Pembelajaran Khusus 4. Menjelaskan peranan sistem reproduksi terha-
dap proses reproduksi

5. Mendidentifikasi dan menunjukkan anatomi


dan menjelaskan fisiologi sistem reproduksi
dan laki-laki pada model dan/atau chart.

1. Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Perem-


puan

POKOK
2. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi La-
ki-laki
Materi 3. Anatomi Fisiologi Payudara

4. Peranan Sistem Reproduksi terhadap Proses


Reproduksi

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 49
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
Anda tentu masih ingat bahwa dibentuk paling pertama dari lapisan
kehamilan (konsepsi) hanya bisa germinal mesoderm, selanjutnya
terjadi jika spermatozoa normal yang barulah organ yang lainnya karena
berasal dari testis sehat membuahi penyatuan saluran paramesonefros.
ovum normal yang berasal dari Kegagalan pembentukan gonad
ovarium yang sehat pula. Pertemuan atau penyatuan saluran mesonefros
spermatozoa dengan ovum secara menyebabkan kelainan pada organ
alamiah hanya bisa terjadi bila organ reproduksi.
dan saluran-saluran reproduksi dapat
Berikut ini akan dipaparkan tentang
dilalui dengan baik (poten). Anda juga
sistem reproduksi. Anda diharapkan
harus selalu mengingat bahwa sistem-
menyimak meteri ini dengan seksama.
sistem yang ada di tubuh manusia
saling berhubungan atau saling 1. Anatomi fisiologi sistem
memengaruhi, seperti sistem saraf reproduksi perempuan
maupun endokrin yang berpengaruh
Anda tentu pernah mengalami/
terhadap sistem reproduksi. Sistem ini
merasakan perubahan organ
dapat berkembang maupun berfungsi
reproduksi eksterna Anda saat masih
karena adanya
koordinasi saraf dan
endokrin.

K e m a m p u a n (Sumber : Faller, A. & Schuenke, M. 2004; 494)

reproduksi yang Gambar 17 Sistem reproduksi perempuan

dimiliki oleh setiap


perempuan disebabkan
oleh sempurnanya
organ reproduksi yang
melekat pada tubuh
perempuan tersebut.
Organ reproduksi
dibentuk sejak masa
janin. Di antara organ
reproduksi, ovarium

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 50
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

kanak-kanak, kemudian remaja, dan atas simfisis dan ditutupi rambut


saat Anda telah dewasa (sekarang pada wanita setelah pubertas.
ini). Tentu Anda menyadari bahwa ada Daerah ini sebagai bantalan karena
perbedaan ukuran bahkan bentuknya mengandung banyak jaringan
dari masa kanak-kanak sampai saat lemak.
Anda dewasa sekarang ini. Agar lebih
b. Labia mayora
jelas bagi Anda, ikutilah uraian tentang
anatomi fisiologi organ reproduksi Organ ini merupakan dua
berikut ini. lipatan membulat besar, terdapat
pada sisi kiri dan kanan. Daerah
Sistem reproduksi perempuan
ini mengandung banyak jaringan
tersusun atas genetalia eksterna,
lemak dan sebasea, kelenjar
genetalia interna dan panggul. Panggul
keringat dan kelenjar bau.
perempuan disusun oleh bagian lunak
Bentuknya lonjong, mengecil ke
dan bagian keras. Berikut ini akan
bawah. Pertemuan labia mayor
diuraikan secara lebih rinci.
kiri dan kanan ke bawah dan ke
belakang membentuk kommisura
posterior. Permukaan sebelah
1. Genetalia Eksterna
dalam labia mayora halus dan
Organ genetalia eksterna disebut mengandung banyak kelenjar
pula vulva. keringat (glandula sudorifera)
dan kelenjar minyak (glandula
a. Mons pubis / mons Veneris sebacea), bagian luarnya ditutupi
Bagian yang menonjol di rambut setelah pubertas. Organ
ini homolog dengan skrotum.

c. Labia minora
Gambar 18. Anatomi genetalia eksterna
(Sumber : Hart,et.al., 2000; 13)

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 51
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

persalinan. Pada primigravida, fossa


Gambar 19. Labia minor dan organ genetalia disekitarnya

navikularenya tampak masih utuh,


cekung seperti perahu. Pada wanita
yang pernah melahirkan, teraba
tebal dan tidak rata karena bekas
(Sumber : Hart,et.al., 2000; 13)

trauma saat persalinan.

d. Klitoris

Klitoris analog dengan penis,


merupakan bangunan kecil
Labia minora merupakan yang sangat sensitive dan
dua lipatan tipis dari kulit yang erektil yang juga disebut
berwarna merah muda, terletak di tunggul erektil. Besarnya kira-
sebelah dalam labia mayor pada kira sebesar kacang ijo, banyak
sisi kiri dan kanan. Organ ini halus, pembuluh darah dan saraf
tidak tertutup oleh rambut, tetapi serta ditutupi oleh preputium
mengandung
sejumlah glandula

Klitoris dan organ genetalia disekitarnya


(Sumber : Cunningham, 2010; 13 )
sudorifera dan
glandula sebacea.
Organ ini menutupi
vestibulum.
P e r t e m u a n
l i p a t a n n y a
mengelilingi
klitoris. Pertemuan
sisi kiri dan
kanan organ ini
menghasilkan: (1) lipatan di atas klitoridis. Bagian-bagian
klitoris membentuk preputium klitoris: glans klitoridis, korpus
klitoridis; (2) lipatan di bawah klitoris klitoridis, dan dua buah krura
membentuk frenulum klitoridis; 3) yang menggantungkan klitoris
di bagian belakang membentuk pada os pubis. Glans klitoridis
lipatan tipis yang disebut fossa tersusun atas jaringan yang
navikulare (fourchette). Lipatan tipis dapat mengembang dan penuh
ini dapat mengalami trauma pada saraf (erektil).
robekan perineum tingkat I selama

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 52
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

e. Vestibulum kavernosa dan muskulus


konstriktor vagina. Pada saat
Organ ini berbentuk lonjong,
persalinan sering tertarik ke
mengecil ke bawah. Batas-batas
atas ke arah arcus pubis, dan
vestibulum adalah: (1) di bagian
depan oleh klitoris; (2) di bagian
belakang oleh perineum; (3)
di sisi kiri-kanan oleh labia

(Sumber : Hart,et.al., 2000; 15)


minor. Vestibulum merupakan
tempat bermuaranya enam

Bulbus vestibuli
lubang alamiah, yaitu orifisium
urethra, kelenjar skene (± 2,5
cm di bawah klitoris), introitus
vagina, dan kelenjar bartolini.
Vestibulum dan organ disekitarnya
(Sumber : Hart,et.al., 2000; 14)

bagian bawah yang melingkari


vagina sering mengalami
cidera, hematoma vulva, atau
perdarahan.

g. Kelenjar Skene

Organ ini terdiri-dari dua


f. Bulbus Vestibuli buah, terletak di kiri & kanan
bawah orifisium uretra. Kedua
Bulbus vestibule terletak di
(Sumber : Hart,et.al., 2000; 14)

bawah selaput lendir vulva


dekat ramus ossis pubis, pada
Kelenjar Skene

sisi kiri dan kanan. Ukuran


: panjang 3-4 cm, lebar 1-2
cm, tebal 0,51-1 cm. Organ
ini mengandung banyak
pembuluh darah, sebagian
tertutup oleh muskulus iskio

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 53
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

tubuli skene berjalan sejajar triangulare dan bermuara di kiri


uretra sepanjang ± 6 mm dan & kanan dekat fossa navikulare.
bermuara pada kedua sisi Bentuk dan ukuran kelenjar ini,
orifisium uretra (ostium uretra lebih kurang sebanding dengan
eksterna). Analog dengan kacang kapri. Salurannya kecil
kelenjar prostat. Kelenjar dan panjang sehingga mudah
skene bersekresi saat ejakulasi, mengalami infeksi. Kelenjar ini
yaitu mengeluarkan ejakulat, terdiri-dari glandula racemosa,
jumlahnya sedikit. menyekresi mucus yang
berfungsi sebagai lubrikans
saat melakukan hubungan
h. Kelenjar bartholini seksual dan mempertahankan
genetalia eksterna tetap
lembab.
(Sumber : Hart,et.al., 2000; 14)
Muara kelenjar bartholini

i. Introitus/Ostium vagina

Introitus vagina menempati


dua per tiga bagian bawah
vestibulum, ditutupi oleh labia
minora. Pada virgo ditutupi
himen Himen merupakan suatu
membran tipis, berlubang,
yang dapat dilalui oleh darah
saat menstruasi. Bentuk himen
Kelenjar bartholini terdiri-dari berbeda-beda, ptum).
dua buah, terletak di kedua sisi
Besarnya lubang himen (hiatus
vagina, yaitu pada ligamentum
himenalis) seujung jari sampai
(Sumber: Hansen, 2005; 633)
Bentuk – bentuk himen

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 54
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

dua jari. Konsistensi himen merupakan cabang arteri femoralis.


dari lunak sampai kaku. Himen Drainase venosa melalui vena-
hampir selalu mengalami vena yang sesuai. Drainase limfe:
robekan saat melakukan sebagian menuju ke limfonodi
hubungan seksual (koitus). ingunalis dan sebagian menuju ke
Pada saat itu, hymen bisa robek limfonodi iliaca externa.
pada posisi pukul 5 atau 7 (kiri

Vasularisasi genetalia eksternal


(Sumber : Hart,et.al., 2000)
atau kanan belakang). Laserasi
lebih lanjut terjadi pada saat
persalinan per vaginam.
Setelah persalinan robek dan
sisanya dapat dilihat yang
disebut karunkula himenalis
atau karunkula mirtiformis).

j. Perineum l. Inervasi / persarafan

Perineum terletak di antara Inervasi organ genetalia eksternal


vestibulum dengan anus. adalah aabang-cabang nervus
Organ ini memiliki konsistensi pudendus (berasal dari nervus
dari kaku sampai elastis. Rata- S2-S4). Organ ini juga mendapat
rata panjang perineum adalah inervasi adari nervus perinealis.
empat cm.
(Sumber : Hart,et.al., 2000; 16)

2. Genetalia Interna
Otot perineum

Seperti telah diuraikan di atas,


bahwa genetalia interna terdiri-dari
vagina, uterus, tuba uterine/tuba
fallopii, dan ovarium. Berikut ini akan
dipaparkan secara lebih rinci.

a. Vagina/liang senggama/liang
kemaluan
k. Vaskularisasi dan Drainase
Organ ini merupakan saluran
Vaskularisasi genetalia ekterna penghubung dari introitus vagina
berasal dari arteria pudendi yang ke uterus. Terletak di antara vesika

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 55
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

(Sumber : Hart,et.al., 2000; 42)


Inervasi genetalia eksterna
urinaria (depan) dan rectum epithel skuamosa, jaringan ikat
(belakang). Arahnya sejajar dengan vaskuler (kaya pembuluh darah),
arah dari pinggir atas simfisis otot-otot invonlunter (serabut
menuju promontorium. sirkuler di dalam, longitudinal
di luar), fascia ( jaringan ikat)
Bentuk vagina seperti pipa
longgar yang merupakan bagian
potensial, dinding-dindingnya
dari jaringan seluler pelvis. Epitel
secara normal terletak berdekatan
vagina bersekresi untuk menjaga
satu sama lain, tetapi sangat
kelembaban vagina. Sekresi
mudah dipisahkan. Secara
akan bertambah bila mengalami
mikroskopis, vagina tersusun atas
rangsangan seksual yang berguna
(Sumber : Hart,et.al., 2000; 24)
Lapisan vagina

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 56
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

untuk lubrikasi. depan (anterior), di belakang


disebut forniks posterior, dan di sisi
Bagian dalam vagina berlipat-
kiri dan kanan membentuk forniks
lipat (rugae), bagian tengah dari
lateral.
lipatan lebih keras (kolumna
rugarum) yang dapat melebar Di bagian atas, forniks lateral
saat persalinan. Dengan masuknya dipisahkan oleh parametrium
serviks memasuki vagina tegak dengan ureter dan arteri uterine.
lurus, menyebabkan dinding depan Daerah ini mudah terjadi
vagina lebih pendek dari pada trauma, jika seviks mengalami
dinding belakang (dinding depan robekan. Dinding kiri dan kanan
berukuran ± 6,0 -7,5 cm, dan berhubungan dengan muskulus
dinding belakang ± 10-11.5 cm, levator ani. Di bagian posterior
kecuali bila vagina dalam posisi berhubungan dengan cavum
retroversi sehingga ukuran tadi dauglasi (atas), rectum (tengah),
adalah sebaiknya. Di depan vagina, dan corpus perinealis (bawah).
terdapat hymen atau bisa juga Saat hamil vagina mengalami
karunkula mirtiformis. hipervaskularisasi. Pada usia lanjut,
elastisitas fascia menurun dan
Forniks vagina terbentuk karena
mengalami atropi vagina.
masuknya porsio ke dalam vagina.
Berdasarkan letaknya, forniks yang

Vaskularisasi dan drainase vagina

Vaskularisasi arteri vaginalis dan


Vagina dan organ lain disekitarnya

uterina (cabang arteri illiaca interna)


(Sumber : Hart,et.al., 2000; 13)

selanjutnya membuat plexus


(anyaman) yang mengelilingi
vagina. Drainase venosa melalui
vena-vena yang sesuai. Drainase
limfe meliputi 1/3 bagian bawah
menuju ke limfonodi inguinales,
dan 2/3 bagian atas menuju
limfonodi illiaca eksterna.

ada di depan vagina disebut forniks

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 57
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

(Sumber: Drake, dkk, 2007; 452 )


Drainase limfe

Inervasi vagina sebelah bawah.

Saraf-saraf simpatik dan • Di bagian inferior (bawah)


parasimpatik dari plexus Lee- terdapat organ-organ vulva/
Frankenhauser (plexus sacralis) genetalia eksterna.
menginervasi vagina yang terletak
Di bagian superior terdapat serviks
di atas muskuli levator ani. Nervus
uteri.
pudendus menginervasi daerah
vagina bagian bawah.

(Sumber : Cunningham, 2010)


Vagina dan perhubungannya
Hubungan vagina dengan organ
disekitarnya

• Di bagian depan vagina


terdapat dasar vesika urinaria
yang mengisi setengah
bagian atas vagina.

• Di bagian posterior vagina,


terdapat: (1) cavum dauglass
(cul de sac) yang terletak Fungsi vagina
di sebelah atas; (2) rectum
di bagian sentral (3) corpus 1. Tempat masuknya sperma
perinealis di bagian bawah.
2. Tempat keluarnya darah haid
• Di bagian lateral terdapat dan hasil konsepsi
muskulus pubococcygeus di

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 58
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

3. Membantu menopang uterus Letak fisiologis: antefleksi, anteversi.


Antefleksi merupakan letak
4. Membantu mencegah infeksi
fundus uteri terhadap serviks yang
Terdapat media yang asam di menghadap ke depan. Anteversi
dalam vagina yang dihasilkan adalah letak fundus uteri terhadap
oleh bacillus doederlein yang vagina yang menghadap ke depan.
bersifat normal di dalam vagina. Uterus disusun oleh serviks uteri
Organisme ini mengubah dan korpus uteri.
glikogen pada dinding

Uterus, jaringan penunjang, dan organ disekitarnya.


vagina menjadi

(Sumber : Faller, A. & Schuenke, M. 2004; 493. )


asam laktat. Jumlah
glikogen tersebut
dipengaruhi oleh siklus
hormon ovarium,
sehingga keasaman
vagina bisa berubah-
ubah, terutama saat
kehamilan. pH normal
berkisar antara 3,8-
4,5. Medium asam
dapat menghancurkan
organisme pathogen,
sehingga bila basillus doederlein
1) Serviks uteri/ collum uteri
berkurang atau tidak ada dapat
menyebabkan vaginitis. Bagian ini merupakan bagian
terdepan dari uterus, di bawah
isthmus yang meliputi ostium
b. Uterus uteri internum dan ostium uteri
ekternum. Ukuran berbeda-beda
Organ ini berbentuk seperti buah sejak janin sampai dewasa. Saat
peer atau advokat, merupakan janin, panjangnya hampir meliputi
organ berongga. Pada keadaan panjang uterus; saat lahir sampai
tidak hamil, organ ini sebesar telor pubertas, panjangnya 2/3 dari
ayam kampung. Ukuran uterus : uterus; saat pubertas, panjangnya
panjang 7-7,5 cm; lebar di atas 5,25 ½ dari uterus; dan saat masa
cm; tebal dinding 1,25 cm; berat 57 reproduksi, panjangnya 1/3 dari
gram. uterus (± 2,5 cm). Setelah pubertas,

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 59
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

serviks dipengaruhi oleh hormon tiga lapisan jaringan, yaitu


ovarium. endometrium, otot, dan peritonium.
Endometrium mengandung
Serviks dibagi menjadi: (1)
kelenjar bersilia, tersusun dalam
pars vaginalis servisis uteri (portio
lipatan-lipatan shg mampu
berdilatasi. Lapisan ini tidak
Porsio nullipara; 2 porsio yang pernah melahirkan

terlepas saat menstruasi.


(Sumber : Cunningham, 2010; 17)

Kandungan otot pada serviks


uteri sebanyak 10 %, serabut
otot involunter bercampur
jaringan kolagen, sehingga
Serviks uteri

bersifat fibrosa. Peritonium


menutupi secara longgar,
kemudian membalik (melipat)
ke atas vesika urinaria. Hal ini
memungkinkan uterus dan
vesika urinaria mengubah
letaknya.
yang menonjol ke dalam vagina);
1.

(2) Pars supravaginalis servisis Portio juga dilapisi oleh epitel


uteri (di atas vagina). Bentuk portio berlapis sebagai lanjutan epitel
berubahan setelah mengalami vagina. Epitel tersebut berlanjut ke
proses persalinan.

(Sumber : Hart,et.al., 2000; 36)


Serviks memiliki dua ostium
(seperti spincter), yaitu (1) Ostium

Korpus Uterus
uteri internum (OUI): bermuara
pada cavum uteri dan mengalami
dilatasi saat persalinan. Jika dilatasi
tersebut terjadi saat hamil dapat
menyebabakan abortus karena
inkompetensi serviks; (2) Ostium
uteri eksternum (OUE): bermuara
pada vagina, ditemukan setinggi
kanalis servikalis untuk bertemu
pinggir atas simfisis. Di antara
dengan endometrium serviks pada
OUI dan OUE terdapat kanalis
batas squamokolumner. Di lokasi
servikalis.
ini sering mengallami keganasan
Serviks uteri memiliki yaitu kanker serviks.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 60
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Jaringan penunjang. meningkat selama kehamilan


Jaringan penunjang serviks uteri sehingga serviks menjadi lebih
terdiri-dari: (1) Ligamentum lunak dan warna lebih kebiruan.
servikal transversum (kardinale): Glandula servikalis menyekresi
meluas dari serviks ke dinding lebih banyak mucus untuk
lateral pelvik; (2) Ligamentum menutupi canalis servikalis
puboservikal : berjalan ke depan (sumbat mucus) dan memperkecil
dari serviks ke os pubis; (3) risiko infeksi genital. Endometrium
Ligamentum uterosakralis : meluas serviks mengalami perubahan
dari serviks ke sakrum. seperti endometrium di corpus
uteri.
Inervasi. Inervasi serviks
uteri berasal dari saraf simpatis Menjelang akhir kehamilan
dan parasimpatis dari plexus terjadi kenaikan kadar hormone
frankenhauser (plexus sakralis). relaksin yang berpengaruh
terhadap pelunakan
kolagen pada serviks.
(Sumber : Hart,et.al., 2000; 30)
Ligamentum uterosakralis

Terbentuk pula segmen


atas dan segmen bawah
uterus.

Dua minggu
terakhir, kanalis servikalis
berubah bentuk dari
fusiform menjadi corong,
selanjutnya memendek
Vaskularisasi, drainase (setengah panjang aslinya). Saat
vena dan limfa. Serviks uteri ini serviks primigravida sinyatakan
mendapat pasokan darah dari arteri telah matang (ripe). Tonus otot
uterine, drainase vena melewati perut pada multigravida lebih
vena-vena uterine, drainase limfa lemah dibandingkan primigravida.
ke dalam limfonodi sacralis dan Hal ini menyebabkan bagian
limfonodi illiaca interna. terendah lebih sulit turun. Kepala
janin baru akan turun saat
persalinan karena ada tekanan
Serviks pada saat kehamilan- pada serviks akibat kontraksi
persalinan-nifas uterus.

Vaskularisasi serviks Serviks akan menipis dan

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 61
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

membuka saat persalinan karena terletak di antara endometrium dan


penekanan oleh bagian terendah perimetrium. Serabutnya terdiri-
janin (kepala). Setelah kelahiran dari otot sirkuler (dalam), serabut
bayi, serviks menutup kembali. miring yang saling bersilangan
Penutupan seperti sebulum (tengah), dan longitudinal (luar)
hamil terjadi pada enam minggu berlanjut sebagai serabut-serabut
postpartum. otot yang sesuai pada tuba falopii.
Serabut ototnya bersifat involunter
saling bercampur dengan jaringan
2) Korpus Uteri areolar, pembuluh darah, saluran
limfe dan serabut saraf. Semua
Korpus uteri merupakan serabut tadi saling bersilangan
2/3 dari uterus masa reproduksi, membentuk spiral yang berjalan
mulai dari isthmus sampai di se arah dengan jarum jam dan
fundus (di atas serviks). Fundus ada yang berlawanan dengan arah
terletak di atas dan di antara dua jarum jam sehingga membentuk
kornu. Didalamnya terdapat celah lingkaran yang padat di sekeliling
berbentuk segitiga yang disebut cornu dan serviks.
kavum uteri. Lapisan dari korpus
uteri tersusun atas endometrium, Perimetrium adalah lapisan
myometrium, dan perimetrium. paling luar, melapisi uterus dengan
halus. Melapisi uterus dengan
Endometrium adalah lapisan halus dan hampir mrnutupi seluruh
membran mukosa yang sekretorik uterus. Daerah-daerah yang tidak
yang terletak superfisial. Lapisan ini tertutup oleh perimetrium adalah:
dipengaruhi oleh hormon ovarium (1) daerah cervix seperti yang telah
(estrogen dan progesterone). Hal disebutkan di depan dan (2) daerah
ini menyebabkan gambarannya sempit pada dinding lateral uterus.
bervariasi dari hari ke hari pada Perimetrium melekat erat pada
siklus haid. Selama menstruasi, uterus, kecuali pada bagian depan
endometrium luruh/dilepaskan isthmus, perlekatan yang longgar
sampai lamina basalis dan rata- di sini akan memungkinkan vesica
rata diperbaharui 28 hari sejak urinaria untuk meregang dan
menarche sampai menopause. sisi peritoneum ini membentuk
Miometrium adalah lapisan excavation vesicouterina. Di
otot yang menyusun bagian posterior, terdapat cavum dauglas.
terbesar uterus selama masa
kehidupan seksual aktif. Lapisan ini

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 62
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Vasikularisasi Inervasi

Arteria uterina sebelah kanan dan Inervasi uterus melalui


sebelah kiri mencapai uterus pada saraf simpatis dan parasimpatis
setinggi ostium internum, dan dari plexus Lee-Frankenhauser

Vaskularisasi dan drainase venosa genetalia interna


memberikan cabang-cabangnya (sacralis).
untuk memasok darah bagi corpus
uteri maupun cervix dan vagina.

(Sumber : Decherney, 2007)


Drainaise venosa menuju ke dalam
vena ovarica yang menuju ke vena
cava inferior di sisi kanan, dan ke
dalam vena renalis di sisi kiri.
Gambar 38. Vaskularisasi Uterus
(Sumber: Cunningham, 2010; )

Aliran Limfa

Aliran limfa menuju


ke lymphonodi iliaca dan
sacrales.

Arteria ovarica di kanan


Jaringan penunjang uterus
dan kiri yang berasal dari aorta
abdominalis memvaskularisasi 1). Ligamentum teres uteri /
fundus uteri. Kedua arteria ovarica rotundum
ini berjalan ke bawah untuk
Fleksus sakralis dan nervus pudendus

Ligamentum ini terutama


bertemu dengan arteria uterina
(Sumber : Hart,et.al., 2000; 19)

tersusun oleh jaringan fibrosa,


pada sisi yang sama.
berperan mempertahankan
uterus pada posisinya yang
anteversi dan antefleksi.
Ligamentum teres uteri
terbentang dari cornu pada
kedua sisi uterus berjalan
ke bawah dan berinseri
pada jaringan-jaringan

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 63
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

labium majus. Walaupun uterosacrale


demikian, ligament tadi tetap
Walaupun diperikan sebagai
memberikan kemungkinan
ligamentum penunjang cervix,
gerak ke atas yang cukup
tetapi jelas juga menunjang
bagi uterus pada waktu
uterus. Peregangan ligamenta
vesica urinaria mengembang
ini secara berlebihan akan
(distensi).
Ligamentum latum (broad ligament) dan rotundum
(Sumber : Hart,et.al., 2000; 29)

2) Ligamentum latum menyebabkan prolapsus uteri.


Ligamenta ini tersusun atas
Bukan merupakan
lembaran-lembaran fascia
ligamentum yang sebenarnya,
pelvis yang menebal, serabut
tetapi merupakan lipatan
otot dasar pelvis dan uterus.
peritoneum yang meluas
ke lateral antara uterus Ligamentum cardinal
dan dinding sampai pelvis. (cervicale transversum)
Pada bagian dorsal terdapat terdiri-dari jaringan ikat tebal,
ovarium. didalamnya banyak arteri dan
vena. Ligamentum ini berjalan
3) Ligamentum infundibulo
dari serviks dan puncak vagina
pelvikum
ke arah lateral dinding pelvis.
Di dalamnya terdapat saraf, Fungsinya adalah mencegah
limfe, arteri dan vena ovarika. uterus tidak turun.
Fungsi dari ligamentum ini
Ligamentum uterosacrale
adalah mempertahankan tuba
berjalan dari serviks bagian
falopii berjalan ke dinding
belakang kiri dan kanan
pelvis.
menuju ke os sacrum.
4) Ligamentum cardinal, Ligamentum ini berfungsi
ligamentum pubocervicale untuk menahan uterus agar
dan ligamentum tidak banyak bergerak.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 64
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Ligamentum pubocervicale semakin tuanya kehamilan


melekat pada permukaan sampai menjelang persalinan.
dalam masing-masing korpus Pada akhir kehamilan, glandula
pubis, berjalan ke posterior adrenalis fetus menyekresi
dan melekat pada serviks, hormone kortisol dan androgen
forniks vagina, dan serviks dengan kadar yang meningkat.
supravaginalis. Ligamentum ini Hormone ini merangsang plasenta
terutama bertanggung jawab untuk menyekresi estrogen dan
untuk mempertahankan sudut relaksin, sementara itu sekresi
antara cervix dan dataran progesterone tetap. Dengan
horizontal. demikian kadar estrogen dengan
progesterone tidak seimbang,
sehingga menyebabkan pelepasan
Fungsi uterus. prostaglandin yang meningkat.
Hal ini memicu kontraksi uterus
• Menyiapkan tempat sehingga persalinan dimulai.
untuk ovum yang telah Kondisi ini dan dilatasi segmen
mengalami fertilisasi, bawah uterus yang terjadi pada
• Memberi kepada hasil akhir kehamilan merangsang
konsepsi selama masa pelepasan oksitosin oleh hipofise
kehamilan, posterior sehingga terjadilah
kontraksi uterus pada persalinan.
• Mengeluarkan hasil
konsepsi setelah cukup Kontraksi otot uterus ini terus
umur, berlangsung sampai kelahiran bayi,
dilanjutkan pengeluaran plasenta
• Mengadakan involusi dari kavum uteri. Pelepasan
setelah kelahiran bayi. plasenta berarti dimulainya
pelesapan endometrium sampai
sedalam lamina basalis yang terjadi
Korpus uteri selama kehamilan- sampai hari ke-10, disebut lochia.
persalinan-nifas Ukuran uterus mulai berkurang
ditandai dengan penurunan tinggi
Kontraksi uterus terjadi
fundus uteri. Peristiwa ini disebut
sejak kehamilan trimester III
involusi uterus yang berlansung
tanpa disertai rasa nyeri (disebut
selama enam minggu postpartum
kontraksi Broxton hick). Kontraksi
karena adanya proses autolysis.
ini semakin sering muncul dengan

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 65
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

(Sumber : Hart,et.al., 2000; 32)


Tuba uterine / Tuba Falopii
Panjang masing-masing
tuba kira-kira 10 cm. Diameter
c. Tuba Uterina/Tuba falopii
bervariasi pada setiap bagian
Terdapat dua buah tuba tuba, yaitu pars interstitialis
(kiri dan kanan). Masing-masing 1 mm; pars isthmika 2,5 mm;
tuba berasal dari cornu uteri, dan pars ampullaris serta pars
berjalan ke kedua sisi dinding infundibularis masing-masing 6
pelvis, kemudian membelok ke mm.
bawah dan ke belakang sebelum
Pars interstitialis terletak
mencapai dinding lateral pelvis.
dalam dinding uterus dan
Kedua tuba ini terletak di dalam
berhubungan langsung dengan
ligamentum latum.
uterus. Bagian ini memiliki
Tuba Fallopii berbentuk panjang 1- 2,5 cm.
tubuler (seperti tabung). Setiap
Pars isthmika merupakan
tuba berhubungan dengan kavum
lanjutan dari pars interstitialis
uteri pada ujung proksimalnya,
yang memiliki panjang 2-2,5 cm.
dan berhubungan dengan
Bagian ini merupakan bagian tuba
kavum peritonealis pada ujung
yang paling sempit dan bekerja
distalnya. Dengan demikian
sebagai reservoir spermatozoa
terdapat hubungan langsung
karena suhunya lebih rendah
antara ostium vaginae pada vulva
dibandingkan dengan bagian lain
dan kavum peritonealis, sehingga
dari tuba. Lumennya di bawah
meningkatkan risiko infeksi
pengendalian hormone yang
tractus genitalis yang menyebar
juga mempengaruhi keadaan
ke atas.
endometrium uterus, mengalami

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 66
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

kontraksi dan dilatasi tergantung yang telah mengalami fertilisasi


dari hormon yang memberi tadi. Di dalam ampulla terdapat
rangsangan (stimulasi). susunan plicae yang lebih nyata.

Pars Ampullaris adalah Jaringan ikat terletak di


daerah yang membesar, biasanya bawah epitel. Tuba mempunyai
sebagai tempat berlangsungnya laapisan otot yang tersusun dalam
fertilisasi. Panjang ampulla sekitar dua lapis, yaitu (1) Lapisan dalam
5 cm. Pars infundibularis atau terdiri atas serabut otot involunter
ujung yang berfimbria adalah tersusun sirkuler involunter;
daerah ujung distal tuba yang (2) Lapisan luar terdiri atas
membelok ke belakang dan ke serabut otot involunter tersusun
bawah, serta berakhir sebagai longitudinal yang melanjutkan
jonjot-jonjot berbentuk seperti diri ke dalam corpus uteri. Kerja
jari (fimbriae) yang mengelilingi peristaltic otot-otot inilah yang
ostium. Satu fimbria terletak terutama mendorong ovum ke
sangat dekat dengan ovarium dalam uterus. Kontraksi serabur-
dibandingkan dengan yang lain. serabut longitudinal menyebabkan
fimbria lebih mendekati ovarium
Epitel bercilia melapisi
pada saat ovulasi. Kontraksi uterus
permukaan dalam tuba. Epitel
merupakan suatu lanjutan dari
ini dipengaruhi oleh hormone
kerja peristaltic otot-otot tuba
ovarium. Epitel ini mengalami
Fallopii.
hipertrofi ringan selama siklus
menstruasi dan sekresi serta Vaskularisasi tuba uterine.
simpanan glikogennya meningkat Peritonium membungkus tuba
tepat sebelum menstruasi. Epitel dan tidak ada permukaan inferior
tadi mengalami perubahan jika tuba. Pemasokan darah berasal
ovum yang mengalami fertilisasi dari arteria uterina dan arteria
tertanam di dalam tuba. ovarica; kembalinya darah venosa
dialirkan lewat vena-vena yang
Epitel tadi tersusun sebagai
sesuai.
lipatan-lipatan yang disebut plika
yang dapat dilalui oleh ovum Pars Infundibulum
yang telah mengalami fertilisasi mempunyai pembuluh darah
untuk turun secara perlahan- yang sangat banyak yang saling
lahan menuju kavum uterus. Epitel menyilang dengan serabut-
ini dapat berkembang dalam serabut otot. Pada saat ovulasi,
mempersiapkan implantasi ovum pembuluh-pembuluh darah

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 67
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

melebar dan menyebabkan sebelum bernidasi di kavum uteri.


meningkatnya gerakan fimbria,
(Sumber : Cunningham, 2010; 17)

d. Ovarium
sehingga mencapai ovarium
dan menangkap ovum ke dalam Ovarium berasal dari
Vaskularisasi tuba

lumennya. struktur embrional yang sama


dengan glandula suprarenalis
dan testis pada pria, tetapi kedua
ovarium terletak di atas pintu
masuk pelvis pada saat bayi
lahir, dan baru turun ke kavum
pelvis setelah tempat tersebut
menjadi lebih dalam selama masa
kanak-kanak. Perkembangan
ovarium infantile (bayi) sampai
menarche sangat sedikit, dan
gambaran serta strukturnya
Drainase limfa tuba, kemudian mengalami diferensiasi
menuju ke dalam lymphonodi tergantung pada umur dan fase
limbales. Inervasinya siklus menstruasi wanita.
berasal dari plexus ovaricus.
Kedua ovarium terletak
Penopang tuba Fallopii
di dalam kavum peritonealis
dilakukan oleh ligamentum
pada cekungan kecil pada
infundibulopelvicum.
dinding posterior ligamentum
Ligamentum ini dibentuk latum. Kedua ovarium terletak
dari lipatan-lipatan ligamentum pada ujung tuba Fallopii yang
latum dan berjalan dari mengandung fimbriae pada kira-
infundibulum tuba ke dinding kira setinggi pintu masuk pelvis.
lateral pelvis.
Ovarium merupakan organ
Tuba Fallopii membentuk yang kecil berbentuk seperti
satu saluran (canalis) yang dapat buah kenari berwarna putih dan
dilalui ovum dan spermatozoa permukaannya bergerigi. Organ
atau hasil konsepsi, reservoir ini memiliki ukuran 3 cm x 2 cm
spermatozoa, sebagai tempat x 1 cm, memiliki berat sekitar 5-8
fertilisasi/konsepsi dan tempat gram.
ovum yang telah dibuahi tadi
Struktur makroskopik
memulai perkembangan awalnya
ovarium bervariasi, tergantung

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 68
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

pada umur wanita. Pada saat jaringan fibrosa dan elastik.


lahir sampai pubertas ovarium ini
Perkembangan folikel
licin dan halus, warnanya putih
dan konsistensinya agak padat. Korteks ovarium pada
Antara pubertas dan menopause saat lahir mengandung kira-
kedua ovarium tadi lebih besar kira 200.000 folikel primordial.
dan permukaannya agak ireguler, Masing-masing folikel ini
lebih menyerupai buah walnut mengandung sel-sel kelamin
dan tidak seperti buah kenari. primordial. Sejumlah folikel
Pada masa postmenopause berupaya untuk menjadi masak
ovarium menjadi lebih kecil dan sebelum pubertas, tetapi biasanya
mengkerut serta ditutupi oleh tidak berhasil, dan folikel tadi
jaringan parut setelah bulan demi mengalami degenerasi. Dengan
bulan sebelum folikel de Graaf mulainya pubertas, beberapa
pecah. folikel berupaya untuk menjadi
secara serentak selama separo
Peritoneum menutupi
pertama siklus menstruasi.
ovarium. Tunica albuginea
merupakan selubung luar fibrosa Satu folikel yang berhasil
yang keras. Ovarium terdiri-dari menjadi folikel dominan. Folikel
bagian medulla dan korteks. ini terisi cairan yang mengandung
estrogen, mencapai diameter
Korteks ovarium terutama
paling tidak 10 mm, dan kemudian
terdiri atas stroma jaringan
muncul ke permukaan ovarium.
fibrovaskuler tempat folikel-
Selama proses ini pembelahan
folikel terkubur. Folikel-folikel ini
meiosis pertama berlangsung
masing-masing berisi ovum dan
di dalam inti (nucleus) sel-sel
dapat ditemukan dalam berbagai
kelamin primordial. Folikel de
tingkat perkembangan. Corpus
Graaf pecah melalui permukaan
luteum adalah jaringan parut
ovarium dan melepaskan cairan
yang terbentuk setelah folikel
folikel dan ovum. Peristiwa ini
pecah. Dengan demikian cortex
disebut ovulasi. Sisa folikel de
merupakan bagian fungsional
graaf yang telah rupture tersebut
pada ovarium.
terisi oleh jendalan darah (disebut
Medulla merupakan corpus rubra/rumbrum).
bagian tengah, tempat masuknya Selanjutnya korpus tersebut
pembuluh darah, limfa, dan saraf. mengalami luteinisasi (disebut
Medulla terutama terdiri atas korpus luteum). Setelah 10 hari,

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 69
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

corpus luteum akan berhenti antara ovarium dengan


membesar, mengalami fibrosis ligamentum latum melalui
lebih lanjut dan mulai membentuk mesovarium. Ligamentum latum
jaringan parut (disebut corpus yang meluas dari tuba Fallopii dan
albicans). Fibrosis tahap akhir dari ovarium disebut mesosalpinx.
corpus luteum (disebut corpus
Ovarium berfungsi untuk
fibrosum). Terjadi peningkatan
memproduksi (menghasilkan)
jumlah jaringan parut yang
ovum (sel telur), menyekresi
ditinggalkan setiap kali ovulasi.
hormone seks (estrogen,
Hal ini menyebabkan permukaan
progesterone, dan androgen)
ovarium tampah penuh dengan
jaringan parut pada saat
postmenopause.
(Sumber: Hacker, et.al., 2007;39)
Perkembangan folikel ovarium

Vaskularisasi ovarium Ovarium selama masa


berasal dari arteria ovarica, dan kehamilan-persalinan-nifas
drainase venosa menuju ke vena-
Ovarium selama masa ini tidak
vena ovarica. Drainase limfa
mendapatkan stimulasi dari
menuju ke dalam lymphonodi
hipofise anterior sehingga tidak
lumbales. Ovarium diinervasi oleh
terjadi perkembangan folikel.
plexus ovaricus.
Bila ibu menyusui secara ekslusif,
Jaringan penunjang maka ovulasi kemungkinan lebih
ovarium berupa fossa tempat lambat terjadi.
ovarium terletak. Perlekatan

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 70
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

e. Payudara saat menyusui 800 g. Secara


makroskopis, payudara dibagi
Payudara perempuan disebut juga
menjadi tiga bagian, yaitu corpus
glandula mammaria, alat reproduksi
payudara, areola, dan papilla
tembahan. Organ ini terletak pada
(putting susu).
setiap sisi sternum dan meluas
setinggi antara costa kedua dan Papilla mammae terletak
keenam (gadis), tertanam di atas di pusat areola setinggi costa ke-
muskulus pectoralis mayor dan 4. Panjangnya ± 6 mm. Daerah
dipertahankan oleh ligamentum ini tersusun atas jaringan erektil
suspensorium. Bentuknya tonjolan berpigmen. Permukaannya
½ bola dan mempunyai ekor dari berlubang-lubang kecil (ostium
jaringan yang meluas ke ketiak atau papilare) sebagai muara duktus
aksila (cauda axillaris spence). laktiferus. Terdapat empat macam
bentuk putting susu, yaitu bentuk
normal, pendek/datar, panjang,
dan terbenam. Pada Papilla dan
areola terdapat saraf peraba
yang sangat penting untuk reflex
menyusui. Bila putting diisap, akan
terjadi rangsangan saraf yang
(Sumber : Faller, A. & Schuenke, M. 2004;

diteruskan ke hipofise anterior,


yang kemudian merangsang
produksi dan pengeluaran ASI.
Payudara

Areola mammae
merupakan daerah berbentuk
lingkaran yang terdiri-dari kulit
yang longgar dan mengalami
pigmentasi dengan diameter ±
2,5 cm. Didalamnya terdapat ± 20
glandula sebacea. Pada kehamilan,
areola ini dan glandula tersebut
membesar (disebut tuberculum
montgomery).

Corpus (badan) mammae


Berat payudara 200 g; saat hamil
merupakan bagian yang membesar.
beratnya 600 g, sedangkan
Didalamnya terdapat 15-20 lobus

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 71
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

pada setiap payudara.


Setiap lobus terdiri-

Vaskularisasi dan drainase vena payudara


dari duktus, duktulus

(Sumber : Decherney, et.all., 2007)


laktiferus, dan alveoli.

S t r u k t u r
m i k r o s k o p i s
menunjukkan,
payudara tersusun
atas jaringan lemak,
dan jaringan kelenjar.
Jaringan kelenjar
terdiri-dari 15-20
lobus yang dipisahkan
beberapa lobules berkumpul
secara sempurna oleh lembaran
membentuk lobus. Setelah ASI
jaringan fibrosa. Setiap lobus
terbentuk, ASI disalurkan ke dalam
merupakan satu unit fungsional
duktulus, kemudian ASI diteruskan
yang menghasilkan susu, terdiri-
ke duktus laktiferus bergabung
dari alveolus, duktulus, dan duktus
dengan ASI yang dihasilkan oleh
laktiferus.
duktulus lain. DI bawah areola,
duktus laktiferus melebar (disebut
sinus laktiferus) sebagai tempat
(Sumber : Cunningham, 2010; 1436)

menyimpan ASI sementara.

Vaskularisasi payudara
Sel-sel Aciner

berasal dari arteria mammaria


interna, mammaria eksterna,
dan arteria interkostal superior.
Drainase venanya melalui
intercostal, internal toracis, dan
aksilaris.

Drainase limfe payudara


Alveolus disusun oleh sel menuju limfonodi aksilaris (utama),
aciner, jaringan lemak, sel plasma, sebagian ke fissura portae hepar
sel otot polos, dan pembuluh darah. dan limfonodi mediastinum. Vasa
Beberapa alveolus mengelompok limfatika dari masing-masing
membentuk lobules, kemudian payudara berhubungan. Payudara

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 72
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

mendapat inervasi dari nervus tampak membesar.


interkostal ke-2 sampai ke-6
Payudara pada masa
kehamilan membesar secara
nyata. Pada umur kehamilan (UK)
Perkembangan payudara
12 minggu, glandula sebasea
Pada masa janin terjadi membesar dan menyekresi sebum
perkembangann payudara disebut tuberculum montgomeri.
primer pada kedua jenis kelamin. Saat ini, payudara mulai
Perbedaan perkembangan membentuk kolostrum. Pada UK 16
payudara pada kedua jenis kelamin minggu muncul hiperpigmentasi
janin mulai nampak pada usia pada areola mammae. Kolostrum
kehamilan empat minggu dengan semakin banyak disekresi dengan
crista mammaria atau rigi susu. semakin bertambahnya umur
Pada saat lahir, kadang-kadang kehamilan. Pada masa laktasi,
keluar ASI. Hal ini karena di bawah produksi ASI semakin banyak
pengaruh hormone ibu. disekresi terutama pada ibu-ibu
yang memberikan ASI eksklusif
Payudara mulai membesar dan menyusui secara on demand.
pada saat masa pubertas.
Kenaikan kadar estrogen, memacu
pertumbuhan vasa laktiferus,
f. Panggul (Pelvis)
papilla dan areola mammae.
Kenainan kadar progesterom Pelvis bersendi dengan
memacu proliferasi alveoli. Jumlah vertebra lumbalis ke-5 di bagian
jaringan lemak dan fibrosa juga atas dan dengan caput femoris
meningkat sehingga payudara kanan dan kiri pada acetabulum
(Sumber : Drake, et.al, 2007; 366)

Panggul

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 73
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

yang sesuai. Bentuk pelvis tungging (os coccygeus).


serupa dengan mangkok yang
Tulang pangkal paha
terbentuk dari tulang, sebagai
bangunan yang terbesar di Tulang pangkal paha (os Coxae)
dalam tubuh. Panggul terdiri- terdiri-dari os illium (kiri / kanan),
dari bagian lunak dan keras. os ischium (kiri / kanan), os pubis
Bagian keras panggul disusun (kiri / kanan). Tulang usus (os
oleh tulang, sedangkan bagian ileum) merupakan tulang paling
lunak disusun oleh ligamentum besar yang membentuk bagian
dan otot. atas dan belakang panggul. Di
tulang tersebut terdapat linea
Panggul (pelvis) dibagi
innominata (linea terminalis)
juga menjadi panggul mayor
sebagai batas panggul mayor
yang berfungsi menyangga/
dan minor. Pinggir atas paling
mendukung isi perut, dan
tebal disebut krista illiaca. Ujung
panggul minor berfungsi untuk
depan krista iliaca disebut spina
wadah dan tempat melekatnya
iliaca anterior superior (SIAS).
organ genetalia.
SIAS digunakan sebagai salah
satu patokan dalam menentukan
daerah injeksi intramuskuler.
1) Bagian keras (tulang penyusun
panggul) Ujung belakang krista iliaca adalah
spina iliaca posterior superior.
Tulang panggul terdiri-dari dua
Sedikit di bawah sias terdapat
buah tulang pangkal paha (ossa

Tulang pangkal paha (Os Coxae)


(Sumber: Hansen, 2005; 182 )

coxae), sebuah tulang kelangkang


spina iliaca anterior inferior. Sedikit
(os sacrum), dan sebuah tulang
di bawah spina iliaca posterior

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 74
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

superior disebut spina iliaca  Ramus inferior ossis pubis kiri


posterior inferior. dan kanan membentuk arcus
pubis.

Tulang duduk (os ischium)


Perhubungan ossa coxae
Tonjolan sebelah bawah dari tulang
usus disebut spina ischiadika. Os coxae dengan os sacrum
Cekungan besar di bawah spina dihubungkan oleh articulatio
iliaca posterior inferior disebut sacroiliaca
insisura ischiadica mayor. Pinggir
Permukaan depan os sacrum ke os
bawah tulang duduk sangat tebal
illium dihubungkan oleh
(mendukung berat badan saat
duduk) disebut tuber ischiadica. • ligamentum sakro iliaca anterior

• ligamentum ilio lumbalis.

• ligamentum sacroiliaca
interossea

Permukaan belakang os sacrum


dengan os ilium dihubungkan oleh
ligamentum sacroiliaca posterior

 Os sacrum ke spina ischiadika


dihubungkan oleh ligamentum
sacrospinosum.

Tulang kemaluan (os pubis)  Os sacrum ke tuber ischiadika


dihubungkan oleh ligamentum
Tulang ini berada di bagian depan sacrotuberosum.
dari panggul. Os pubis kiri dan
kanan dihubungkan oleh simfisis  Os coxae kiri dan kanan
pubis. Tangkai os pubis yang dihubungkan oleh simfisis pubis.
berhubungan:

 dengan os ilium disebut ramus Os Sakrum


superior ossis pubis.
Tulang ini berbentuk segitiga,
 dengan os ischium disebut terdiri-dari lima ruas tulang yang
ramus inferior ossis pubis. bersatu. Permukaan depan cekung,

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 75
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Os coccygeus

Tulang ini berbentuk segitiga,


terdiri-dari 3-5 ruas tulang bersatu,
dapat digerakkan. Saat persalinan
dapat ditolak ke belakang 1-2 cm.

Bidang panggul

Panggul terdiri-dari empat bidang


kiri dan kanan dari garis tengah
yaitu (1) Pintu atas panggul (PAP);
terdapat lubang disebut foramina
(2) Bidang luas panggul; (3) Bidang
sacralia anteriora. Lubang-lubang
sempit panggul; (4) Pintu bawah
ini tempat masuknya fleksus
panggul (PBP).
sakralis. Perhubungan os sakrum
dengan L5 disebut promontorium.
Cuat-cuat duri di garis tengah
(belakang) disebut crista scralis.
Pintu atas panggul (PAP)
Os Sakrum dan Os Coccygeus

(Ellis,H., 2006; 126 )

 Batas-batas PAP adalah


promontorium, sayap sakrum,
linea innominata, ramus

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 76
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

superior ossis pubis, dan pinggir pubicum : ± 12 cm.


atas simfisis.

 Ukuran-ukuran :
Bidang luas panggul
(1) Ukuran muka belakang
Bidang ini merupakan ukuran
(diameter anteroposterior,
terbesar panggul. Batas-batasnya
conjungata vera/CV) merupakan
adalah pertengahan simfisis,
ukuran dari promontorium
pertengahan asetabulum,
ke pinggir atas simfisis : ±
pertemuan sakral II dan III.
11 cm. Pengukuran CV sulit
dilakukan. Untuk mengetahui Ukuran – ukuran:
ukuran tersebut dapat
1. muka-belakang yaitu ukuran
dilakukan dengan pengukuran
dari pertengahan simfisis ke
conjugata diagonalis (CD), yaitu
pertemuan sacral II-III : 12,75
Conjungata vera = CD – 1,5 cm
cm
(2) Ukuran melintang (diameter
Pengukuran conjungata diagonalis
(Sumber : Cunningham, 2010; 17)

2. melintang yaitu ukuran dari


transversal) merupakan ukuran
pertengahan asetabulum kiri
terbesar, antara linea inominata
dan kanan : 12,5 cm.
kiri dan kanan : ± 13 cm.

(3) Ukuran serong (diameter


oblique): dari articulatio Bidang tengah panggul
sacroiliaca ke tuberkulum

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 77
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Batas-batas: setinggi pinggir bawah (garis hubung tuber ischiadica kiri


simfisis, spina ischiadika kiri dan dan kanan). Puncak segitiga adalah
kanan memotong sakrum 1-2 cm di belakang (ujung os sakrum) dan
atas ujung os sacrum. depan (arcus pubis). Sisi segitiga
Ukuran diameter transversal PAP, konjungata obstetrical,

adalah ligamentum sacrotuberosum


Ukuran:
ukuran melintang bidang tengah panggul

Ukuran:
(Sumber: Cunningham, 2010; 23)

1. muka-belakang
yaitu ukuran dari
pinggir bawah simfisis
ke ujung sacrum : 9,5
- 11,5 cm

2. melintang yaitu
ukuran dari tuber
ischiadika kiri dan
kanan (diameter
intertuberosum): 10,5
- 11 cm.
1. muka belakang yaitu ukuran
dari pinggir bawah simfisis ke 3. diameter sagitalis posterior
potongan 1-2 cm di atas ujung yaitu ukuran yang dimulai
os sacrum : 11,5 cm. dari ujung os sakrum ke
pertengahan ukuran melintang
2. melintang yaitu ukuran spina
: 7,5 cm.
ischiadika kiri dan kanan
(diameter interspinosum) : 10
cm.
Bidang hayal (hodge)
3. diameter sagital posterior dari
Bidang ini perlu diketahui untuk
pertengahan ukuran melintang
menentukan penurunan atau
spina ischiadika kanan dan kiri
masuknya bagian terendah janin ke
menuju os sacrum : 5 cm.
dalam rongga panggul.

 Hodge 1 (H1) : sama dengan


Pintu bawah panggul PAP

Terdiri-dari 2 buah segitiga  Hodge 2 (H2) : sejajar H1


berhimpit dengan dasar yang sama melalui pinggir bawah simfisis.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 78
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

oleh muskulus levator ani; (2)


bagian luar berupa lapisan /
(Sumber: Cunningham, 2010; 23)

membranacea yaitu diafragma


Ukuran pintu bawah panggul

urogenitalis.

Muskulus levanor ani

Muskulus (otot) ini terletak


agak ke belakang, berfungsi
juga sebagai sekat yang
 Hodge 3 (H3) : sejajar H1
ditembus oleh rektum. Terdiri-dari
melalui spina ischiadika.
tiga bagian. Dari depan ke belakang
 Hodge 4 (H4) : sejajar H1 meliputi (1) muskulus Pubo-coccygeus;
melalui os coccygeus. (2) muskulus Ilio-coccygeus; (3)
muskulus Ischio-coccygeus.

Antara muskulus pubo-coccygeus


2) Bagian lunak panggul
kiri dan kanan terdapat celah segitiga
Bagian ini terdiri-dari disebut hiatus urogenitalis yang
ligamentum dan otot meliputi dinding ditutupi oleh diafragma urogenital,
sebelah dalam dan menutupi panggul ditembus oleh uretra dan vagina.
sebelah bawah. Bagian yang menutupi
panggul dari bawah dan membentuk
dasar panggul disebut diapragma
pelvis. Diapragma pelvis berfungsi
untuk menahan genetalia interna pada
Gambar 52. Otot dasar panggul dan inervasi

tempatnya. Bila bagian ini lemah atau


rusak, berisiko
(Sumber : Cunningham, 2010)

mengalami
prolapses
saraf pudendus

organ genetalia
terutama uterus.

Penyusun
diapragma
pelvis adalah (1)
bagian dalam

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 79
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Bentuk-bentuk Panggul Seperti halnya sistem reproduksi


perempuan, laki-lakipun memiliki
organ reproduksi eksterna maupun
organ reproduksi interna. Agar Anda
lebih jelas, ikutilah materi ini secara
seksama.

1. Organ genetalia ekterna

Penis

Untuk sebagian besar


waktunya, penis tergantung lunglai
antara kedua paha, tergantung ke
bawah di depan scrotum. Penis
memanjang pada ujung distalnya
Bentuk-bentuk panggul diklasifikasi membentuk bangunan seperti
oleh Caldwell-Moloy. Dasar buah jati Belanda, yang disebut
pembagiannya adalah bentuk glans penis. Penis tersusun atas
segmen posterior dan anterior PAP. tiga batang seperti spons yang
Ada empat bentuk panggul, yaitu bersifat erektil dan kaya akan
pembuluh darah. Batang-batang
(1) Ginekoid;

(2) Android;
(sumber: Scanlon & Sander, 2007; 459)
(3) Athropoid;
Organ genetalia laki-laki
(4) Platypelloid

Sumber:
Cunningham,
2010

2. A n a t o m i
fisiologi
sistem reproduksi laki-laki spongiosa ini dilapisi oleh selubung
jaringan fibrosa yang kuat dan

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 80
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

selanjutnya di luarnya tertutup dan cepat terisi dan digembungkan


oleh kulit yang merupakan lanjutan oleh darah apabila terjadi jawaban
kulit pada scrotum dan selakang terhadap rangsangan seksual yang
(inguinal). Kulit yang menutupi glans menyebabkan saraf-saraf autonomy
penis melipat ke belakang untuk memacu dinding-dinding otot
membentuk preputium, kecuali polosnya. Kalau cavernae terisi
pada bayi yang preputiumnya dengan darah, maka penis akan
masih melekat pada glans penis. menjadi keras, berdiri tegak, dan
Lipatan kulit inilah yang dibuang mengarah ke depan.
saat operasi sirkumsisi (khitan).
Anak laki-laki sebaiknya diberi
Penis dilalui oleh sebagian penjelasan sebelum mulainya
dari urethra yang bekerja sebagai pubertas bahwa ereksi tadi mungkin
jalannya sperma maupun untuk terjadi sebagai akibat rangsangan
ekskresi urin. Suatu otot sphincter seksual atau yang lain. Mereka
kecil mencegah masuknya sperma ke sebaiknya juga diberitahu apabila
dalam vesica urinaria dan mencegah sudah mulai menghasilkan sperma,
keluarnya sperma dan urin secara akan terjadi ‘mimpi basah’ (emission
bersama-sama. Ereksi penis penting nocturnal) sebagai akibat dari mimpi
apabila hubungan seksual terjadi, erotic. Mereka sebaiknya diyakinkan
dan hanya terjadi dalam reaksinya bahwa keadaan demikian adalah
terhadap rangsangan seksual. Otot- normal, karena laki-laki remaja
otot dasar pelvis
(bulbocavernosus
(sumber: Scanlon & Sander, 2007; 459)
Organ genetalia eksterna laki-laki
d a n
ischiocavernosus)
ikut berperan
pada ereksi,
tetapi sebagian
besar ereksi ini
disebabkan oleh
perubahan pada
ketiga jaringan
batang spongiosa
tadi. Pembuluh-
pembuluh darah
yang terdapat di dalam batang memperlihatkan hal yang sama
spongiosa sangat mengalami dilatasi mengenai fungsi reproduksi mereka

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 81
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

seperti halnya menstruasi pada sperma memerlukan suhu yang


anak perempuan. lebih rendah daripada suhu tubuh
normal. Testis baru akan berfungsi
penuh sampai ada rangsangan oleh
Scrotum glandula pituitaria anterior pada
saat pubertas.
Scrotum adalah bangunan
seperti kantong yang tertutup Testis merupakan bangunan
oleh kulit dan merupakan
tempat bergantungnya

(sumber: Scanlon & Sander, 2007; 460)


penis. Scrotum dibagi oleh
septum yang terdiri dari
jaringan fibrosa menjadi
dua ruangan yang

Testis
masing-masing berisi satu
testis, satu epididymis,
dan bagian permulaan
vas deferens. Scrotum
tidak mengandung
lemak subkutan, tetapi
mengandung jaringan
otot yang dapat mengadakan yang berbentuk oval, berwarna
retraksi (penarikan ke atas) testis putih, kira-kira panjangnya 4 cm,
dalam usaha untuk melindungi lebarnya 2,5 cm, dan tebalnya 3
testis terhadap trauma. cm. Masing-masing testis beratnya
antara 10 sampai 14 g.

Testis
Testis diselubungi oleh kapsul
Testis dibentuk di dalam pelindung fibrosa yang disebut
abdomen fetus kira-kira 28 minggu tunica albuginea, dan ditutup
kehidupan intrauteri, dan turun ke lagi oleh membran serosa yang
dalam scrotum dan ditopang oleh disebut tunica vaginalis, yang
funiculus spermaticus sebelum memungkinkan masing-masing
lahir. Kegagalan testis untuk turun testis dapat bergerak secara bebas
disebut cryporchismus, dan di dalam scrotum.
keadaan ini merupakan penyebab
sterilitas pada pria, karena produksi Jaringan glanduler (kelenjar)

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 82
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

yang menyusun testis dibagi perkembangan tubuli seminiferi.


menjadi 200-300 lobi. Setiap lobus
Testis mempunyai fungsi
berisi tubulus seminiferous yang
untuk: (1) memproduksi testosteron,
berkelok-kelok yang bermuara ke
yaitu hormon yang mengendalikan
dalam vas deferens.
sifat-sifat sekunder kejantanan/
Tubuli seminiferi mulai maskulinitas; (2) memproduksi
berkembang dari sel-sel sinsitium spermatozoa. Fungsi testis dapat
pada saat anak laki-laki berumur terganggu oleh adanya orchitis
7 tahun, dan perkembangan yang (radang testis) yang dapat terjadi
cepat terjadi sampai umur 16 pada parotis atau infeksi akut
tahun pada saat testis mencapai yang lain. Infeksi tadi dapat
ukuran dewasa. Dinding dalam menyebabkan kegagalan testis
tubuli dilapisi oleh lamina basalis, dalam memproduksi spermatozoa.
di atasnya terletak epitelium
germinativum yang merupakan
asal pembentukan sperma setelah Epididymis
pubertas.
Epididymis merupakan pipa
Kadang-kadang dapat dilihat halus yang berkelok-kelok, masing-
spermatogonia pada pemeriksaan masing panjangnya 6 meter, yang
mikroskopik sebelum anak laki-laki menghubungkan testis dengan vas
berumur 11 tahun, tetapi produksi deferens. Tubulus tadi mempunyai
sperma yang mengalami pemasakan epitel bercilia yang melapisi
sebagian biasanya baru terjadi bagian dalam guna membantu
setelah anak laki-laki berumur 12 spermatozoa bergerak menuju vas
tahun. Produksi sperma yang masak deferens.
baru terjadi setelah anak laki-laki
berumur 16 tahun.
Vas deferens
Sel-sel Sertoli berkembang
pada waktu yang bersamaan Vas deferens berbentuk tabung
dengan epitelium germinativum yang masing-masing panjangnya 45
dan sel Sertoli ini memberi nutrien cm, yang mengangkut spermatozoa
(makan) spermatozoa selama dari epididymis ke urethra pars
perkembangannya di dalam testis. prostatica. Tidak seperti epididymis,
Sel-sel intrerstisial berkembang vas deferens tidak mempunyai
pada waktu yang sama, tetapi pelapis epitel bercilia karena
lebih lambat dibandingkan dengan

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 83
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

sekresi vesicular seminalis dan ejaculatorius.


prostat merupakan medium
untuk membantu pengangkutan
spermatozoa. Spermatozoa Ductus ejaculatorius
disimpan di dalam vasa ini, di sini
Masing-masing ductus
terjadi pemasakan dan peningkatan
ejaculatorius dibentuk dari
motilitasnya.
persatuan vas deferens dengan
Vas deferens ini merupakan ductus seminalis. Ductus
saluran yang dapat diikat dan ejaculatorius panjangnya kira-
dipotong pada saat vasektomi. kira 2,5 cm. ductus ejaculatorius
Sperma masih diproduksi berjalan melewati prostate dan
dan memasuki vas deferens, bertemu dengan urethra. Dengan
tetapi sperma tadi tidak dapat demikian ductus ejaculatorius ini
diejakulasikan sehingga mengalami menghubungkan vasa deferentia
degenerasi. dengan urethra.

3) Genetalia interna laki-laki Prostat

Vesica seminalis Prostat merupakan bangunan


yang berbentuk kerucut yang
Vesica seminalis merupakan
panjangnya 4 cm, lebarnya 3 cm,
kantong-kantong kecil yang
dan tebalnya 2 cm dengan berat
berbentuk tidak teratur,
kira-kira 8 g. Prostat mengelilingi
panjangnya 5 cm dan terletak di
bagian atas urethra dan terletak
antara dasar vesica urinaria dan
dalam hubungan langsung dengan
rectum. Fungsi vesicula seminalis
cervix vesicae urinariae. Prostat
adalah mensekresi cairan yang
tersusun atas jaringan kelenjar dan
kental berwarna kekuningan yang
serabut-serabut otot involunter
ditambahkan pada sperma untuk
dan berada di dalam kapsul fibrosa.
membentuk cairan seminal. Cairan
Jaringan otot prostat berfungsi
tadi mengandung glukosa dan
untuk membantu dalam ejakulasi.
bahan lain untuk memberi nutrien
(makan) kepada sperma. Masing- Sekresi prostat diproduksi
masing vesicula bermuara pada secara terus-menerus dan
ductus seminalis yang bergabung diekskresikan ke dalam urin. Setiap
dengan vas deferens pada sisi yang hari diproduksi kira-kira 1 ml, tetapi
sesuai untuk membentuk ductus

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 84
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

jumlahnya tergantung dari kadar Glandula bulbourethralis


testosterone, karena hormone (Cowper)
inilah yang merangsang sekresi
Organ ini merupakan kelenjar
tadi. Sekret prostat mempunyai
kecil berwarna kuning kira-kira
pH 6,6 dan susunannya seperti
sebesar kacang kapri, terletak tepat
plasma, tetapi mengandung
di bawah prostat. Saluran kelenjar
bahan-bahan tambahan misalnya
ini panjangnya kira-kira 3 cm, dan
kolesterol, asam sitrat dan suatu
bermuara ke dalam urethra sebelum
enzim hialuronidase. Sekret prostat
mencapai bagian penis. Sekresi
ditambahkan kedalam sperma dan
dari glandula bulbourethralis ini
cairan seminal pada saat sperma
ditambahkan ke dalam cairan
dan cairan seminal melewati
seminal. Glandula bulbourethralis
urethra.
mengeluarkan sedikit cairan

(Sumber: Faller, A. & Schuenke, M. 2004; 480)

Kelenjar Prostat

Prostat sering membesar sebelum ejakulasi dengan tujuan


pada pria setengah umur atau untuk melumasi penis sehingga
umur tua, dan pembesaran ini, mempermudah masuk ke dalam
atau karena tekanan lain yang vagina.
disebabkan oleh apa saja pada
Kalau sekresi prostat sendiri
sphincter urethra atau urethra itu
mempunyai pH 6,6 maka pH cairan
sendiri, akan menyebabkan retensi
seminal secra keseluruhan sama
urin akut. Keadaan demikian dapat
dengan darah, yaitu 9,5.
disembuhkan dengan memasang
kateter ke dalam vesica urinaria
atau melakukan prostatektomi
pada pasien tertentu.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 85
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Cairan seminal memerlukan waktu kira-kira 10 hari.

Cairan seminal adalah cairan Spermatogonia merupakan


tempat berenangnya spermatozoa. struktur primitif dan dapat
Cairan ini memberi makan (nutrien) melakukan reproduksi (membelah)
kepada spermatozoa dan membantu dengan cara mitosis paling tidak
motilitas spermatozoa. Setelah satu kali. Setelah reproduksi,
berjalan dari vesicula seminalis dan spermatogonia ini diberi makan
ductus seminalis, maka cairan ini (nutrien) oleh sel-sel Sertoli dan
berjalan melalui ductus ejaculatorius berkembang menjadi spermatosit
ke urethra, di sini ditambahkan sekunder.
sekresi prostat dan sekresi dari
Spermatosit primer
glandula bulbourethralis. Akhirnya
mengandung kromosom dengan
cairan seminal ini diejakulasikan
jumlah diploid pada inti selnya dan
selama rangsangan seksual. Sekresi
mengalami meiosis (pembelahan
prostat ini merupakan komponen
reduksi dan pertukaran bahan
paling besar dari cairan seminal.
genetik). Satu spermatosit akan
menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit sekunder.
Pembentukan spermatozoa
(spermatogenesis) Sel-sel spermatosit sekunder
yang haploid ini sekarang
Spermatogenesis yang
mengalami pembelahan meiosis
sempurna dicapai pada sebagian
kedua untuk menyusun kembali
besar laki-laki pada umur 16 tahun,
bahan genetik. Pengaruh hormon
dan kemudian berlangsung terus
luteinisasi (LH) diperlukan untuk
selama hidup. Spermatogenesis
perkembangan stadium berikutnya.
tidak terjadi secara serentak pada
semua tubuli semiferi atau bahkan Spermatid adalah sel yang
tidak serentak pada setiap bagian dihasilkan pada pembelahan
tubulus yang sama. Daur ini mulai meiosis kedua. Bagian terbesar
pada lamina basalis epithelium pada spermatid yang mengandung
germinativum dalam jawabannya inti (nucleus) menjadi kepala
terhadap hormone pemacu folikel (caput) spermatozoon yang masak.
(FSH). Pada saat spermatozoa Spermatid diberi makan oleh sel-sel
berkembang, maka spermatozoa Sertoli.
ini akan mendekati lumen
Dengan demikian empat
tubulus. Pemasakan spermatozoa
spermatozoa masak dihasilkan

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 86
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

dari satu spermatogonium. Dua menghubungkan kepala dengan


spermatozoa akan membawa badan.
kromosom penentu jenis kelamin
3. Badan (corpus) yang bertanggung
wanita “X”. apabila salah satu dari
jawab untuk produksi tenaga
spermatozoa ini bersatu dengan
yang diperlukan untuk motilitas.
ovum, maka pola sel somatik
manusia yang 23 pasang kromosom 4. Ekor (cauda) yang gerakannya
itu akan dipertahankan. mendorong spermatozoa masuk
ke dalam vas deferens dan ductus
ejaculatorius.
Gambaran spermatozoa masak
Selama spermatogenesis,
seperti berikut ini
spermatosit primer juga mengalami
reproduksi untuk menghasilkan
dua spermatosit sekunder dan
spermatosit sekunder ini pada
gilirannya menghasilkan empat
spermatozoa yang besarnya sama.
Hasil dari oogenesis adalah berbeda.
Oosit primer menghasilkan satu
oosit sekunder dan satu benda
polar. Oosit sekunder dan benda
polar pertama memberikan satu
ovum masak dan tiga benda polar.
Ketiga benda polar secara normal
akan mengalami degenerasi.

Juga menarik untuk dicatat


bahwa kalau spermatozoa masak
1. Kepala (caput) yang tidak hanya
ia merupakan sel yang paling kecil
mengandung inti (nucleus)
di dalam tubuh, maka ovum adalah
dengan kromosom dan bahan
sel yang paling besar. Pada wanita,
genetiknya, tetapi juga ditutup
kromosom kelaminnya adalah
oleh acrosoma. Acrosoma tadi
homogen, dan disebut kromosom
mengandung enzim hialuronidase
XX. Pria membawa kromosom
yang mempermudah fertilisasi
yang menentukan jenis kelamin
ovum.
yang berbeda (heterogen), yang
2. Leher (cervix) yang satu adalah kromosom X yang

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 87
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

menentukan kelamin wanita. Jalannya spermatozoa


Anggota pasangannya yang lebih
Mula-mula spermatozoa
kecil, yaitu kromosom Y, yang
mempunyai gerakan (motilitas) yang
menentukan kelamin pria.
kecil dari kemampuannya sendiri,
Analisis sperma normal, dan memerlukan sekresi cairan
jumlah rata-rata untuk dapat bergerak. Dari tubulus
seminaferus, spermatozoa menuju
Ejakulat sebanyak 3,5 ml,
ke epididymis, di sini spermatozoa
tetapi kisaran normalnya adalah
berada untuk beberapa saat.
antara 2 sampai 6 ml. Kepadatan
Gerakan spermatozoa dibantu oleh
rata-ratanya adalah 60-150.000.000
sel-sel epitel yang mempunyai
spermatozoa per milliliter cairan
cilia yang melapisi saluran tadi,
seminal. Dari jumlah ini 75%
dan spermatozoa mencapai
dapat bergerak dan 20-25%
vas deferens. Sekresi vesicula
sedikit banyaknya mengalami
seminalis ditambahkan ke dalam
kecacatan (malformasi). Kecepatan
vas deferens yang membantu
geraknya bervariasi pada pH cairan
motilitas spermatozoa lebih lanjut,
lingkungan. Rata-rata kecepatan
dan spermatozoa berjalan melalui
geraknya adalah 2-3 mm per menit,
ductus ejaculatorius dan prostat,
tetapi dapat sampai selambat 0,5
disini ditambahkan sekresi prostat.
mm per menit pasa sekresi vagina
Sekarang spermatozoa mempunyai
yang asam. Kandungan cairan
gerakan lebih besar dan mencapai
seminal terutama tersusun atas
urethra tempat sekresi glandula
sekresi prostat, tetapi sekresi dari
bulbourethralis dicampur dengan
vesicular seminalis dan glandula
cairan seminal. Sperma akhirnya
Cowperi membantu untuk memberi
diejakulasikan selama rangsangan
makan maupun bertindak sebagai
seksual dan hanya sebagian yang
alat transport untuk spermatozoa.
dapat bergerak bebas apabila
Medium yang alkalis dan
diposisikan di dalam vagina.
kandungan enzim hialuronidase
Jalannya sperma sekarang lewat
membantu jalannya spermatozoa
cervix dan uterus ke tuba Fallopii.
melewati mucus cervix yang
pekat (kental) maupun membantu
dalam pemecahan protein plasma
pelindung yang mengelilingi ovum,
sehingga mempermudah fertilisasi.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 88
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

(Sumber : Faller, A. & Schuenke, M. 2004; 479 )


Saluran spermatozoa

Ringkasan jalannya sperma dari tempatnya dibentuk adalah sebabai


berikut: tubulus seminiferus à epididymis à vas deferens à ductus
ejaculatorius à prostat à urethra dan ejaculasi.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 89
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Sistem reproduksi perempuan tulang pangkal paha.
terdiri-dari genetalia eksterna, genetalia
Payudara secara makroskopis
interna, panggul serta ditunjang oleh
terdiri-dari putting, areola, dan badan/
payudara sebagai organ seks aksesori.
korpus payudara, sedangkan secara
Organ reproduksi tersebut dikendalikan
mikroskopis terdiri-dari satu kesatuan
oleh sistem endokrin dan sistem saraf.
fungsional yaitu sel-sel acini, duktulus
Seluruh organ pada sistem reproduksi
dan duktus.
mengalami perubahan selama siklus
reproduksi (hamil-bersalin-nifas). Sistem reproduksi laki-laki
terdiri-dari genetalia ekterna dan
Genetalia eksterna terdiri-
genetalia interna. Organ genetalia
dari mons pubis/mons veneris,
eksterna meliputi (1) penis yang dilalui
labia mayora, labia minora, klitoris,
urethra; (2) Scrotum yang berisi: testis,
vestibulum, bulbus vestibule, kelenjar
epididymis, sebagian vas deferens.
skene, kelenjar bartolini, introitus
Organ genetalia interna meliputi (1)
vagina dan hymen, perineum. Genetalia
Ves deferens selebihnya; (2) Vesicula
interna terdiri dari vagina, uterus, tuba
seminalis dan ductus seminalis; (3)
uterine, dan ovarium. Bagian lunak
Ductus ejaculatorius; (4) Prostat; (5)
terdiri-dari ligamentum-ligamentum
Glandula bulbourethralis (Cowper).
dan otot dasar panggul, sedangkan
Sistem reproduksi laki-laki dipengaruhi
bagian keras dibentuk oleh tulang
dan dikendalikan oleh sistem saraf dan
kelangkang, tulang tungging, dan
sistem saraf.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 90
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif
1. Organ genetalia eksterna pada perempuan ada yang analog dengan penis
pada reproduksi pria. Organ manakah yang dimaksud?

A. Kelenjar bartolini.

B. Kelenjar skene

C. Labia mayor

D. Labia minor

E. Klitoris

2. Bulbus vestibule sering mengalami trauma atau hematoma saat persalinan.


Mengapa demikian?

A. Letaknya dekat dengan kelenjar bartolini.

B. Organ yang tersusun atas jaringan fibrosa

C. Organ yang mengelilingi vagina

D. Organ yang kaya pembuluh darah

E. Organ yang berbentuk lonjong.

3. Vagina merupakan organ genetalia yang dapat melindungi tubuh dari infeksi
yang menyerang uterus atau tuba uterine. Apakah pertahanan yang dimiliki?

A. Memiliki columna rugarum

B. Ukuran yang panjang

C. Basil doderlein

D. Memiliki rugae

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 91
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

E. Keputihan

4. Pada periode menstruasi, endometrium lepas dari uterus. Manakah lapisan


yang terlepas?

A. Stratum kompaktum

B. Stratum spongiosum

C. Stratum capsularis

D. Stratum basalis

E. Stratum vera

5. Tuba berfungsi peran dalam pertemuan ovum dengan spermatozoa.


Dimanakah lokasinya?

A. Ampula

B. Isthmika

C. Fimbriae

D. Interstitialis

E. Infundibulum

6. Hasil pemeriksaan dalam ditemukan penurunan bagian terendah sampai di


hodge II. Apakah artinya?

A. Penurunan sampai di sacrum

B. Kepala janin melalui spina inschiadika

C. Penurunan setinggi pintu atas panggul

D. Penurunan setinggi pinggir bawah simfisis.

E. Bagian terendah janin melalui os koksigeus.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 92
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

7. Bidan menyimpulkan bahwa pintu bawah panggul terkesan normal. Apakah


cirinya?

A. Spina ischiadika tidak menonjol ke rongga panggul

B. Os koksigeus dapat ditolak ke belakang 1-2 cm

C. Ukuran muka belakang 10 cm

D. Promontorium tidak teraba

E. Sacrum cekung

8. Bidang tengah panggul memiliki ukuran yang paling kecil. Dimanakah batas-
batasnya?

A. Pinggir atas simfisis-promontorium-ujung os sacrum

B. Pertengahan simfisis- sayap sacrum-pertengahan os sacrum

C. Pinggir atas simfisis-linea inominata-spina ischiadikan-arkus pubis

D. Pinggir bawah simfisis-spina inschiadika- potong bagian bawah os


sacrum 2 cm

E. Pinggir bawah simfisis-tuber ischiadika- potong bagian bawah os sacrum


1-2 cm.

9. Kehamilan dapat terjadi pembuahan dilakukan oleh spermatozoa sehat.


Dimanakah lokasi pembuatannya?

A. Sel leydig

B. Sel sertoli

C. Sel rete testis

D. Sel intersitialis

E. Sel epididymis

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 93
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

10. Cairan semen yang keluar bersama-sama spermatozoa dihasilkan oleh organ
genetalia. Dimanakah cairan tersebut diproduksi?

A. Testis

B. Prostat

C. Vas deferens

D. Bulbus cavernosus

E. Duktus ejakulatorius

Tugas

Tugas terstruktur

Seorang perempuan berusia 50 tahun datang kepada bidan mengeluh tidak


mendapat menstuasi selama 1,5 tahun, merasakan adanya semburan panas
di dada. Tugas Anda adalah:

1. Identifikasi peranan sistem saraf pusat maupun saraf tepi pada kondisi
pasien tersebut!

2. Identifikasi peranan ovarium, uterus dan hormon pada kondisi pasien


tersebut!

Tugas Mandiri

Bacalah modul ini dengan seksama, kemudian carilah dan tunjukkan letak
organ-organ pada model atau chart yang ada di laboratorium!

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 94
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Penutup
Selamat Anda telah berhasil mempelajari Modul ini. Dari modul ini Anda
telah mempelajari anatomi fisiologi sistem saraf, anatomi fisiologi sistem endokrin,
dan anatomi fisiologi sistem reproduksi. Sistem reproduksi perempuan terdiri-
dari genetalia eksterna, genetalia interna, panggul serta ditunjang oleh payudara
sebagai organ seks aksesori. Sistem reproduksi laki-laki terdiri-dari genetalia
ekterna dan genetalia interna. Sistem reproduksi dipengaruhi dan dikendalikan
oleh sistem saraf dan sistem saraf.

Sekarang bertanyalah kepada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai
seluruh materi yang dibahas dalam modul ini. Jika belum, pelajari sekali lagi
terutama pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Jika sudah, bersegeralah
menghubungi dosen yang mengampu mata kuliah ini untuk meminta tes akhir
modul.

Selamat dan sukses selalu

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 95
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Acuan Pustaka

Cunningham, F.G., et.al., 2010, Williams Obstetrics, 23rd Ed. USA: The McGrow-Hill
Companies.

Decherney, et.al., 2007, Current Diagnosis and Treatment Obstetrics and Gynecology,
10th Ed., USA: McGraw-Hill Companies.

Despopoulos, A., & Silbernagl, S., 2005, Colour Atlas of Physiology, Stuttgart-New
York : Thieme.

Drake, Vogi, Mitchell, 2007, Gray’s Anatomy for Student, Philadelphia: Sounders
Elseviers

Ellis, H., 2006, Clinical Anatomy, 11th Ed, Blackwell Publishing LTD.

Faller, A. & Schuenke, M. 2004, The Homan Body, Stuttgart-New York: Thieme

Guyton, A.C., 1995, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, Edisi III, Alih bahasa:
Adrianto, P., Jakarta: EGC.

Hacker, Moore, Gambone, 2007, Essentials of Obstetrics and Gynecology, 4th Ed.,
Philadelphia: Sounders Elseviers

Hansen, J.T., 2005, Netter’s Clinical Anatomy, 2nd Ed., Philadelphia: Sounders
Elseviers

Hart, D.M., Norman, J., 2000, Gynaecology Illustrated, 5th Ed., London: Churchill
Livingstone

Karmana, O., 2009, Cerdas Belajar Biologi, Jakarta: PT Grafindo Media Pratama

Kinley, M., and O’Loughlin, 2012, Human Anatomy, 3rd Ed., New York: McGraw-Hill
companies.

Scanlon & Sander, 2007, Essentials of Anatomy and Physiologi, 5th Ed. Philadelphia: F.
A. Dafis Company

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 96
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Sherwood, L., 2001, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sel, Edisi II, Alih bahasa: Pendit,
B.U., Jakarta: EGC.

Suradi, R., dan Tobing, H.K.P., 2012, Manajemen Laktasi, Jakarta: Perinasia.

Verralls, S., 2006, Anatomi dan Fisiologi Terapan dam Kebidanan, Jakarta: EGC.

Wiknjosastro, H., 2005, Ilmu Kandungan, Jakarta: YBPSP

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 97
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kunci Jawaban

KB 1 KB 2 KB 3
1. E 1. C 1. E
2. C 2. B 2. C
3. E 3. B 3. C
4. A 4. C 4. D
5. B 5. E 5. A
6. C 6. A 6. D
7. D 7. B 7. B

8. E 8. B 8. D

9. C 9. A 9. B
10. C 10. D 10. B

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 98
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Akhir Modul


Jawablah Pertanyaan-pertanyaan Berikut Dengan Memilih Salah Satu
Alternatif Jawaban Yang Paling Anda Anggap Benar

Waktu: 40 Menit.

1. Pusat bicara berada di otak. Gangguan pada pusat ini menyebabkan orang
tidak mampu berbicara. Dimanakah bagian otak yang bertanggung jawab?

A. Lobus oksipital

B. Hemisfer kanan

C. Hipotalamus

D. Ventrikel IV

E. Pons varolii

2. Seorang bayi preterm berusia 6 jam mendapat asuhan di rumah sakit. Riwayat
hipotermia saat berusia 2 jam. Suhu saat ini 36oC. Bidan menduga penyebab
kondisi ini adalah pusat pengatur suhu belum matur. Dimanakah letak pusat
pengaturnya?

A. Hipofise

B. Cerebellum

C. Pons Varolii

D. Hipotalamus

E. Medulla spinalis

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 99
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

3. Seorang ibu tiba-tiba menarik tangannya ketika ada duri yang menusuk.
Bagaimanakah mekanisme gerakan tersebut setelah rangsangan diterima?

A. langsung bereaksi

B. diteruskan ke otak

C. dilanjutkan ke lengkung reflex.

D. menuju susunan saraf pusat.

E. diteruskan ke sistem saraf tepi.

4. Otak sebagai pusat pengaturan tubuh sehingga harus dilindungi . Apakah


lapisan yang langsung membungkus otak?

A. Piamater

B. Duramater

C. Arachnoid

D. Periostium

E. Ostium

5. Refleks muntah bisa terjadi bila kepala mengalami guncangan yang hebat.
Dimanakah pusat pengaturnya?

A. Medulla oblongata

B. Serebellum

C. Hipotalamus

D. Hipofise

E. Talamus.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 100
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

6. Kerja jantung diatur di otak. Dimanakah pusat penagturnya?

A. Medulla oblongata

B. Serebellum

C. Hipotalamus

D. Hipofise

E. Talamus.

7. Tubuh memiliki 31 pasang saraf spinalis yang keluar dari medulla spinalis.
Manakah jumlah pasangannya yang paling banyak?

A. Servikal

B Thorakal

C. Lumbalis

D. Sacralis

E. Koksigeal

8. Otot uterus bisa berfungsi karena ada saraf yang menginervasi. Dari
manakah asalnya?

A. Servikal

B Thorakal

C. Lumbalis

D. Sacralis

E. Koksigeal

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 101
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

9. Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf tepi yang berasal/keluar
dari otak. Manakah saraf yang bekerja pada otot pengunyah?

A. Olfaktorius

B.Trigeminus

C. Abdusen

D. Fasialis

E. Optikus

10. Kerja usus dikendalikan oleh saraf kranial. Apakah saraf yang mengontrolnya?

A. Nervus vagus

B. Nervus Abdusen

C. Nervus hipoglosus

D. Nervus Aksesorius

E. Nervus glosofaringeus

11. Bayi mengalami pertumbuhan yang ditandai dengan peningkatan berat


badan. Apakah hormon yang mempengaruhinya?

A. LH

B. FSH

C. Tiroksin

D. Prolaktin

D. Androgen

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 102
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

12. Ovarium menyekresi estrogen atas pengaruh hormone FSH dan LH.
Dimanakah tempat sekresinya?

A. Medulla

B. Sel teka

C. Korpus rubra

D. Folikel tertier

E. Korpus luteum

13. Perempuan yang menopause mengalami penurunan fungsi ovarium. Hal


ini berarti hormone estrogen yang dihasilkan sangat sedikit. Berdasarkan
sifat umpan balik estrogen terhadap hipofise, bagaimanakah kadar FSH
perempuan tersebut?

A. Normal.

B. Berfluktuasi

C. Di atas normal

D. Di bawah normal

E. Hampir tidak disekresi

14. Payudara ibu menyusui menyekresi ASI. Apakah hormon yang


mempengaruhi?

A. Prostaglandin

B. Prolaktin

C. Oksitosin

D. HCG

E. FSH

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 103
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

15. Ibu hamil yang mengalami diabetes mellitus cenderung mengandung atau
melahirkan bayi besar. Apakah penyebabnya?

A. Kekurangan Hormon Glukagon

B. Kelebihan hormon aldosteron

C. Kelebihan growth hormone

D. Kekurangan hormon insulin.

E. Kelebihan hormon insulin

16. Kerusakan kelenjar suprarenal dapat menganggu homeostasis tubuh.


Apakah hormon yang disekresi di daerah Medulla?

A. Kortisol

B. Estrogen

C. Androgen

D. Aldosteron

E. Norepineprin

17 Perubahan seks sekunder pada anak laki-laki dipengaruhi oleh hormon


testosteron. Manakah organ yang menyekresinya?

A. Kelenjar timus

B. Kelenjar tiroid

C. Kelenjar mammae

D. Kelenjar paratiroid

E. Kelenjar suprarenal

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 104
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

18. Imunitas atau kekebalan dibutuhkan untuk mencegah atau mengurangi


risiko infeksi. Manakah organ yang menghasilkannya?

A. Kelenjar timus

B. Kelenjar tiroid

C. Kelenjar mammae

D. Kelenjar paratiroid

E. Kelenjar suprarenal

19. Perempuan juga mampu memiliki hormone androgen, meskipun dalam


jumlah yang kecil. Organ manakah yang menyekresi?

A. Hipofise anterior

B. Hipotalamus

C. Ovarium

D. Uterus

E. Tiroid

20. Pada fase sekresi, endometrium menghasilkan glikogen sehingga siap


menjadi tempat nidasi bagi hasil konsepsi. Apakah hormon yang dominan
mempengaruhi saat itu?

A. Androgen

B. Prolaktin

C. Estrogen

D. Progesteron

E. Human chorionic gonadotropin

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 105
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

21. Seorang gadis usia 12 tahun datang kepada bidan bertanya, “Apakah lubang
kencing sama dengan lubang jalan lahir?” Bidan menjawab, “ Berbeda”.
Manakah gambaran yang benar?

A. Jumlah orifisium uretra dua buah.

B. Introitus vagina bermuara di forcett.

C. Introitus vagina sebagai tempat melekatnya hymen.

D. Orifisium uretra terletak pada sisi kiri dan kanan crura.

E. Lubang di sebelah kiri atau kanan introitus vagina disebut vagina.

22. Seorang bidan memberikan penyuluhan kepada anak kelas V SD tentang


kebersihan genetalia. Bidan menjelaskan, “Cebok dari depan ke belakang”
Apakah maksud bidan yang tepat?

A. Dari klitoris ke anus.

B. Dari vagina ke klitoris.

C. Dari anus ke mons veneris.

D. Dari orifisium uretra ke introitus vagina.

E. Dari vestibulum depan ke vestibulum belakang.

23. Setiap perempuan dewasa normal memiliki mons veneris atau mons pubis
yang ditumbuhi rambut. Bagaimanakah gambaran lokasi organ tersebut?

A. Berada tepat di atas vagina.

B. Tempat bermuaranya uretra.

C. Berhadapan langsung dengan rugae.

D. Menutupi labia minor dari sisi lateral.

E. Menghubungkan labia mayor kiri dan kanan.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 106
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

24. Klitoris merupakan tunggul erektil yang analog dengan penis. Bagaimanakah
fisiologinya?

A. Dapat dilalui oleh darah menstruasi.

B. Mengeluarkan ejakulat pada puncak senggama.

C. Dalam kondisi normal, ditutupi oleh labia minor.

D. Dapat ditumbuhi rambut yang berasal mons pubis.

E. Memendek pada saat mengalami rangsangan seksual.

25. Genetalia eksterna memiliki kelenjar bau yang khas. Organ manakah yang
memilikinya?

A. Klitoris.

B. Vestibulum.

C. Mons pubis.

D. Labia mayora.

E. Kelenjar bartolini.

26. Labia minora merupakan salah satu organ genetalia eksterna. Bagaimanakah
gambarannya?

A. Merupakan lipatan sebelah luar dari labia mayora.

B. Pertemuan bagian ki-ka di atas klitoris membentuk prenulum

C. Pertemuan bagian bawah membentuk comisura posterior

D. Menyempit saat proses persalinan kala II.

E. Diinervasi oleh nervus pudendus.

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 107
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

27. Salah satu organ genetalia eksterna perempuan menghasilkan skret saat
orgasme. Manakah organ yang dimaksud?

A. Vagina

B. Kelenjar skene

C. Kelenjar bartolini

D. Klitoris

E. Bulbus vestibule

28. Himen menutupi sebagian besar introitus vagina. Manakah nama yang paling
tepat untuk hymen yang menutupi penuh introitus vagina?

A. Caruncula himenalis

B. Semilunar himenalis

C. Hymen oklusivum

D. Columna rugarum

E. Hymen intakta.

29. Beberapa organ genetalia ekterna perempuan ada yang tersusun atas
bantalan lemak. Manakah yang paling tepat?

A. Bulbus vestibuli

B. Kelenjar skene

C. Mons pubis

D. Labia minor

E. Perineum

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 108
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Perhatikan gambar berikut ini (soal no. 30-32)

1 1

2
2
3
3

30. Bagian panggul yang ditunjukkan oleh nomor 1 adalah …..

A. Tuber ischiadika

B. Foramen obturatorium

C. Spina ischiadika

D. Coccygeus

E. fossa illiaca

31. Bagian panggul yang ditunjukkan oleh nomor 2 adalah …..

A. Tuber ischiadika

B. Foramen obturatorium

C. Spina ischiadika

D. Coccygeus

E. fossa illiaca

32. Bagian panggul yang ditunjukkan nomor 3 adalah …..

A. Tuber ischiadika

B. Foramen obturatorium

C. Spina ischiadika

D. Coccygeus

E. Fossa illiaca

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 109
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

33. Porsio memasuki vagina secara tegak lurus. Apakah akibatnya?

A. Terbentuk porsio pars vaginalis

B. Timbul rugae dan columna rugarum

C. Kandung kemih berada di depan vagina

D. Fornik posterior mendekati kavum dauglas

E.Vagina depan lebih pendek daripada belakang

34. Tuba merupakan saluran yang panjang dengan vasularisasi yang banyak.
Dimanakah bagian yang memiliki suhu terendah?

A. Kornu

B. Isthmika

C. Ampularis

D. Interstitialis

E. Infundibulum

35. Ligamentum merupakan jaringan penunjang organ reproduksi. Manakah


ligamentum yang mampu mencegah prolapses uteri?

A. Sakrouterinum

B. Pubokoksigea

C. Rotundum

D. Cardinal

E. Latum

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 110
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kunci Jawaban Test Akhir

1. A 1. C 21. C 31. C
2. D 2. D 22. A 32. D
3. C 3. C 23. E 33. E
4. A 4. B 24. C 34. B
5. A 5. D 25. D 35. D
6. A 6. E 26. E
7. B 7. E 27. B
8. D 8. A 28. C

9. B 9. C 29. C
10. A 10. D 30. B

Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 111

Anda mungkin juga menyukai