201/1/
Penulis:
Ni Nyoman Budiani, S.Si.T., M. Biomed.
Editor:
Drs. Waldopo, M.Pd.
Daftar Isi
DAFTAR ISI 1
DAFTAR ISTILAH 2
DAFTAR SINGKATAN 2
PENDAHULUAN 3
Acuan Pustaka 96
Tes Akhir 99
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Daftar Istilah
Lateral : Samping
Posterior : Belakang
Terminal : Ujung
DAFTAR SINGKATAN
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Pendahuluan
Modul ini dikemas dalam tiga kegiatan belajar dan seluruhnya diberi alokasi
waktu tujuh 240 menit. Kegiatan belajar yang dimaksud disusun dengan urutan:
(1) Anatomi Fisiologi Sistem Saraf; (2) Anatomi Fisiologi Sistem endokrin; dan (3)
sistem Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Dengan mengerjakan semua soal latihan yang ada, diharapkan Anda dapat
menilai sendiri tingkat penguasaan atau pemahaman Anda terhadap materi
pembelajaran yang terdapat di dalam modul ini. Keuntungan lainnya adalah
Anda dapat mengetahui bagian-bagian yang masih belum sepenuhnya Anda
pahami dari materi yang dipelajari.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kegiatan Belajar I
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
TUJUAN 2.
3.
Menjelaskan anatomi fisiologi sistem saraf tepi
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Bisakah Anda bayangkan Dendrit melekat pada sel yang
jika tangan atau kaki manusia tidak berfungsi sebagai penerima rangsang,
bisa digerakkan? Atau ibu hamil kemudian mengubah rangsangan
dengan eklamsia yang Anda beri yang diterima menjadi impuls. Dendrit
asuhan mengalami koma, kemudian biasanya pendek.
mengalami hambatan dalam bernafas?
Badan sel merupakan bagian
Tentu Anda masih ingat bahwa seluruh
terbesar dari neuron yang terdiri-dari
koordinasi sistem tubuh manusia
membran sel, sitoplasma, nucleus,
dikendalikan oleh otak sebagai pusat
nucleolus, dan reticulum endoplasma.
koordinasi dan integrasi.
Bagian ini berfungsi untuk menerima
Semua organ manusia rangsangan dari dendrit dan
mengandung saraf. Sistem saraf meneruskannya ke akson.
menghimpun rangsangan dari
lingkungan, selanjutnya mengubah
rangsangan-rangsangan tersebut
menjadi impuls saraf yang diteruskan
ke daerah penerimaan. Impuls-
impuls tersebut ditafsirkan dan
dikirim ke organ-organ efektor untuk
memberikan reaksi yang tepat. Fungsi-
fungsi ini dilakukan oleh sel saraf atau
neuron.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
glia utama pada sistem saraf perifer penerima. Di antara membran pemberi
yang berfungsi membentuk selubung dan penerima terdapat celah sinaps
mielin. Fungsi mielin adalah melindungi yang berisi asetilcolin.
akson dan memberi nutrisi. Bagian dari
Menurut fungsinya, neuron
akson yang tidak terbungkus mielin
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
disebut nodus Ranvier, yang dapat
neuron sensoris, neuron intermediate
mempercepat penghantaran impuls.
(asosiasi), dan neuron motoris. Fungsi
sel saraf sensorik adalah menghantar
(Sumber: Kinley & O’Loughlin, 2012; 430)
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
dari dua neuron. Badan sel neuron kedua yang terdapat di dalam
pertama di rantai tersebut terletak suatu ganglion di luar SSP. Akson
di SSP. Aksonnya, (serat praganglion) neuron kedua (serat pascaganglion)
bersinaps dengan badan sel neuron menginervasi organ-organ efektor.
SISTEM SARAF
No SIFAT SISTEM SARAF OTONOM
SOMATIK
parasimpatis)
Mungkin asetilkolin
Neurotransmiter di (ujung parasimpatis)
5. Hanya asetilkolin
organ efektor atau norepinefrin (ujung
simpatis)
6. Efek pada organ Stimulasi atau inhibisi (efek Hanya stimulasi
efektor antagonistik dari kedua (inhibisi hanya dapat
cabang) terjadi secara sentral
melalui IPSP di badan
sel dari neuron
motoric)
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Asal serat Daerah torakal dan lumbal Otak dan daerah sacral
1.
praganglion korda spinalis korda spinalis
dan Parasimpatis
Tabel 2
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
• Serat praganglion
kolinergik pendek, • Serat praganglion
Panjang dan jenis kolinergik panjang,
3. • Serat pascaganglion
serat sebagian besar adrenergic • Serat pascaganglion
panjang; beberapa kolinergik pendek
kolinergik panjang
• Otot jantung
• Otot jantung
• Sebagian besar otot
• Hampir semua otot polos
Organ efektor yang • Sebagian besar kelenjar
4. • Sebagian besar kelenjar
dipersarafi eksokrin
eksokrin
• Sebagian kelenjar
• Sebagian kelenjar endokrin
endokrin
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
merambat ke seluruh serat otot; (6) keluar dari sumsum tulang belakang.
Asetilkolin kemudian diuraikan oleh Saraf-saraf spinal tersebut terdiri atas
asetilkolinesterase (enzim yang terletak gabungan saraf sensorik dan motorik.
di membran sel otot) dan mengakhiri Saraf-saraf spinal terdiri dari 8 pasang
respon sel otot. saraf servikal (C 1-8); 12 pasang saraf
thorakal (T1-12); 5 pasang saraf lumbal
Susunan saraf tepi terdiri-dari 12
(L1-5); 5 pasang saraf sacral (S 1-5);
pasang saraf kranial yang keluar dari
dan 1 pasang saraf Koksigeal (Co 1).
otak dan 31 pasang saraf spinal yang
Nomor
Nama Saraf Jenis Saraf Asal Saraf Sensorik Asal Saraf Motorik
Saraf
Selaput lendir
I Olfaktori Sensori Tidak ada
hidung
mata
Tabel 3
pupil mata
Otot lain
Otot penggerak bola
IV Troklear Motor penggerak bola
mata
mata
Otot lain
Motor Otot penggerak bola
VI Abdusen penggerak bola
mata mata
mata
Otot muka,
VII Fasial Gabungan Lidah bagian ujung
kelenjar ludah
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Saraf simpatetik ke
Laring, paru-paru,
laring, esofagus,
X Vagus Gabungan jantung, lambung,
paru-paru, jantung,
pankreas, hati
lambung, pankreas.
halus halus
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 24
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
serviks dan uterus masuk ke medulla dan perineum. Daerah ini dipersarafi
spinalis akar posterior dari T10 – L1. oleh saraf pudendus melalui S2-4.
Nyeri kala II berasal dari pelebaran vulva
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rangkuman
Sistem saraf merupakan jaringan Sistem saraf tepi terdiri-dari 12 pasang
komunikasi yang kompleks. Saraf saraf kranialis dan 31 pasang saraf
memiliki mekanisme khusus tentang spinalis. Menurut fungsinya, sistem
cara meneruskan impuls. Sistem saraf saraf ini memiliki dua divisi, yatu saraf
terdiri dari sistem saraf pusat dan aferen dan eferen.
sistem saraf tepi/perifer.
Sistem saraf pusat maupun susunan
Sistem saraf pusat merupakan pusat saraf tepi mempengaruhi proses
koordinasi tubuh manusia. Sistem ini reproduksi. Pada SSP, daerah yang
terdiri-dari otak (depan, tengah, dan paling berperan adalah hipotalamus
belakang) dan medulla spinalis. Otak dan hipofise yang berfungsi untuk
depan sebagian besar dibentuk oleh sekresi endokrin. Pada SSP, daerah
serebelum yang memiliki emppat lobus yang paling berperan dalam proses
yaitu frontalis, prietalis, oksipitalis, dan reproduksi adalah nervus sakralis dan
temporalis), sisanya thalamus, dan pudendus.
hipotalamus.Otak belakang terdiri-dari
serebellum, pons parolii, dan medulla
oblongata.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 26
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Test Formatif
Untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman Anda terhadap materi yang
baru saja Anda pelajari, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut pada
lembar kertas tersendiri dengan memilih salah satu pilihan jawaban yang
paling Anda anggap benar.
A. Akson
B. Mielin
C. Dendrit
D. Schwann
E. Badan sel
2. Sebuah impuls dapat menjadi aksi/reaksi bila ada sel saraf yang bekerja.
Rangsangan yang diterima akan diubah menjadi impuls. Siapakah yang
melaksanakan tugas tersebut?
A. Akson
B. Mielin
C. Dendrit
D. Schwann
E. Badan sel
3. Sebuah impuls dapat menjadi aksi/reaksi bila ada sel saraf yang bekerja.
Impuls yang diterima akan diteruskan ke bagian akhir dari sebuah
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 27
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
A. Akson
B. Mielin
C. Dendrit
D. Schwann
E. Badan sel
4. Sebuah impuls dapat menjadi aksi/reaksi bila ada sel saraf yang bekerja.
Impuls diterima dari perantara untuk diteruskan ke sinaps yang berikutnya.
Siapakah yang melaksanakan tugas tersebut?
A. Akson
B. Mielin
C. Dendrit
D. Schwann
E. Nodus ranvier
A. Lobus frontalis
B. Lobus parietalis
C. Lobus oksipitalis
D. Lobus temporalis
E. Lobus etmoidalis
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 28
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
A. Lobus frontalis
B. Lobus parietalis
C. Lobus oksipitalis
D. Lobus temporalis
E. Lobus etmoidalis
A. Hipofise
B. Serebellum
C. Pons varolli
D. Hipotalamus
E. Medulla oblongata
8. Tiga orang bidan bekerja sama untuk memindahkan pasien dari brancar ke
tempat tidur. Keberhasilan kegiatan ini disebabkan oleh adanya sistem saraf
yang bekerja pada otot rangka. Manakah bagian yang paling bertanggung
jawab?
A. Saraf parasimpatik
B. Saraf V Trigeminal
D. Saraf simpatik
E. Saraf Somatik
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 29
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9. Saraf III (okulomotorius) dari saraf kranial bekerja pada mata. Apakah
fungsinya ?
10. Kontraksi uterus pada pasien bersalin dapat terjadi karena diinervasi oleh
saraf. Manakah saraf yang bekerja?
A. Nervus trigeminus
B. Nervus pudendus
C. Fleksus sakralis
D. Hipotalamus
E. Hipofise
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 30
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Tugas
Tugas Terstruktur
Tugas Mandiri
Bacalah modul ini dengan seksama, kemudian carilah dan tunjukkan letak organ-
organ pada model atau chart yang ada di laboratorium.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 31
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kegiatan Belajar II
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
TUJUAN
Setelah Anda mempelajarai materi pada KB 2 ini
diharapkan Anda dapat mengidentifikasi dan
memahami anatomi fisiologi sistem endokrin yang
Pembelajaran Umum
berkaitan dengan proses reproduksi.
1. Sistem Endokrin
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 32
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
1. Sistem endokrin
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 33
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 34
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
a. Hipotalamus b. Hipofise
hormon (FSH)
Anatomi Hipotalamus dan Hipofise
untuk merangsang
pertumbuhan folikel-
folikel pada ovarium;
(b) lutenizing
hormon (LH)
untuk merangsang
pembentukan korpus
luteum; (c) prolactin
untuk merangsang
kelenjar mammae
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 35
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 36
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4. Tiroid 5. Paratiroid
s e d a n g k a n
sel oksifil
Gambar 11 Kelenjar tiroid
menghasilkan
sedikit hormon.
Sel oksifil tidak
ditemukan pada
manusia muda.
Menghasilkan
parathormon yang
berfungsi untuk
metabolisme
kalsium dan fosfat. Peningkatan
sekresi Parathormon
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 37
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kelenjar Pankreas
kalsium dalam darah.
6. Timus
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 38
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 39
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Hipotalamus menyekresi
gonadotropin realizing factor
(GnRF) untuk merangsang
b) Ovarium
hipofise anterior menyekresi FSH
Keduanya terletak di cavum dan LH sesuai umpan balik dari
peritonealis, pada ujung tuba estrogen maupun progesteron
fallopii. Organ kecil berbentuk yang dihasilkan oleh ovarium.
buah kenari, berwarna putih, Hormon estrogen maupun
permukaan tidak rata. Ukuran 3 progesterone mempengaruhi
cm x 2 cm x 1 cm. Beratnya 5-8 penebalan endometrium.
gram. Ovarium terdiri-dari bagian
Pe r u b a h a n - p e r u b a h a n
kortex tempat folikel dan bagian
kadar hormon sepanjang
medulla, tempat pembuluh darah,
siklus haid disebabkan oleh
saraf, dan limfa. Korteks ovarium
mekanisme umpan balik (feed
merupakan bagian fungsional
back) antara hormon steroid dan
ovarium, sebagai tempat
hormon gonadotropin. Estrogen
perkembangan folikel ovarium.
menyebabkan umpan balik
Ovarium menyekresi hormon seks
negative terhadap FSH, demikian
yaitu estrogen, progesteron, dan
juga umpan balik negative
androgen.
terhadap LH jika kadar estrogen
rendah. Jika kadar estrogen
tinggi, akan memberi umpan
10. Pengaruh kelenjar endokrin
balik positif terhadap LH.
terhadap proses reproduksi
Panjangnya siklus haid adalah
Fungsi reproduksi sangat
jarak antara tanggal mulainya
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 40
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 41
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 42
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rangkuman
Sistem endokrin adalah sistem Badan pineal menghasilkan
kontrol kelenjar endokrin atau hormon melatonin yang disekresi
kelenjar buntu yang dapat pada saat gelap.
memengaruhi organ-organ lain.
Target organ meliputi tiroid,
Sistem ini dilakukan oleh sel
paratiroid, timus, pancreas,
endokrin atau sel kelenjar sekretori
kelenjar suprarenal, gonad (testis
yang menyusun kelenjar endokrin.
dan ovarium). Kelenjar tiroid
Kerja hormon saling memengaruhi
menghasilkan hormon thyroxine
sehingga sebagai satu kesatuan.
(T4), triiodothyronine (T3), dan
Sistem endokrin terdiri-dari kalsitonin. Kelenjar paratiroid
hipotalamus, hipofise, target organ. menghasilkan parathormon yang
Hipotalamus merupakan master berfungsi untuk metabolisme
gland yang menghasilkan hormon kalsium dan fosfat. Kelenjar timus
releasing factor dan inhibisi factor, menghasilkan hormon timus yang
yaitu GnRH, CRH, TRH, GHRH dan mempengaruhi pertumbuhan
somatostatin. Kerja hipotalamus dan imunitas. Kelenjar pancreas
mempengaruhi hipofisis untuk menghasilkan insulin, glucagon,
menyekresi hormon. dan somatostatin. Kelenjar adrenal
menghasilkan epinefrin dan
Hipofisis terdiri-dari tiga lobus,
norepinefrin, aldosterone, kortisol,
yaitu lobus anterior, lobus
dan androgen. Kelenjar gonad pada
intermediate, lobus posterior.
laki-laki adalah testis, sedangkan
Lobus anterior menghasil hormon
pada perempuan adalah ovarium.
FSH, LH, prolactin, growth hormon,
Testis menghasilkan hormon
TSH, ACTH. Lobus intermediate
testosterone dan hormon relaksin.
menghasilkan melanosit
Ovarium menghasilkan hormon
stimulating hormon (MSH). Lobus
estrogen, progesterone, androgen,
posterior menghasilkan ADH dan
dan prostaglandin.
oksitosin.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 43
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Test Formatif
Untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman Anda terhadap materi yang
baru saja Anda pelajari, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut pada
lembar kertas tersendiri dengan memilih salah satu pilihan jawaban yang
paling Anda anggap benar.
A. FSH
B. ADH
C. GnRH
D. Oksitosin
E. Aldosteron.
A. Tiroid
B. Hipofise
C. Pankreas
D. Hipotalamus
E. Kelenjar adrenal
3. Kompleksitas hormon dapat terjadi, satu hormon dihasilkan oleh dua organ.
Apakah hormon yang dimaksud?
A. Progesteron
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 44
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
B. Somatostatin
C. Aldosterone
D. Glucagon
E. Estrogen
4. Seorang gadis usia 17 tahun berpuasa selama 12 jam. Gadis ini mampu
melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Apakah hormon yang
berperan?
A. Insulin
B. Tiroksin
C. Glukagon.
D. Vasopressin
E. Parathormon.
A. Insulin
B. Kortisol
C. Estrogen.
D. Androgen
E. Aldosteron
6. Ibu hamil mengalami amenore (tidak mendapat haid). Mengapa hal tersebut
terjadi?
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 45
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
A. LH
B. FSH
C. Prolaktin
D. Androgen
E. Progesterone.
A. Endometrium
B. Korpus luteum
C. Folikel de graaf
D. Folikel sekunder
E. Kelenjar adrenal.
A. Estrogen
B. Androgen
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 46
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
C. Progesteron
D. Somatostatin
E. Growth hormon
10. Kadar estrogen dapat menentukan umpan balik ke hipofise. Bila kadar
estrogen rendah, apakah yang terjadi terhadap hipofise?
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 47
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Tugas
Tugas Terstruktur
Tugas Mandiri
Bacalah modul ini dengan seksama, kemudian carilah dan tunjukkan letak
organ-organ pada model atau chart yang ada di laboratorium!
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 48
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
TUJUAN
Setelah mempelajari materi pada KB 3 ini Anda
diharapkan dapat mengidentifikasi dan memahami
Pembelajaran Umum anatomi fisiologi sistem reproduksi.
TUJUAN
duksi laki-laki
POKOK
2. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi La-
ki-laki
Materi 3. Anatomi Fisiologi Payudara
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 49
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Anda tentu masih ingat bahwa dibentuk paling pertama dari lapisan
kehamilan (konsepsi) hanya bisa germinal mesoderm, selanjutnya
terjadi jika spermatozoa normal yang barulah organ yang lainnya karena
berasal dari testis sehat membuahi penyatuan saluran paramesonefros.
ovum normal yang berasal dari Kegagalan pembentukan gonad
ovarium yang sehat pula. Pertemuan atau penyatuan saluran mesonefros
spermatozoa dengan ovum secara menyebabkan kelainan pada organ
alamiah hanya bisa terjadi bila organ reproduksi.
dan saluran-saluran reproduksi dapat
Berikut ini akan dipaparkan tentang
dilalui dengan baik (poten). Anda juga
sistem reproduksi. Anda diharapkan
harus selalu mengingat bahwa sistem-
menyimak meteri ini dengan seksama.
sistem yang ada di tubuh manusia
saling berhubungan atau saling 1. Anatomi fisiologi sistem
memengaruhi, seperti sistem saraf reproduksi perempuan
maupun endokrin yang berpengaruh
Anda tentu pernah mengalami/
terhadap sistem reproduksi. Sistem ini
merasakan perubahan organ
dapat berkembang maupun berfungsi
reproduksi eksterna Anda saat masih
karena adanya
koordinasi saraf dan
endokrin.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 50
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
c. Labia minora
Gambar 18. Anatomi genetalia eksterna
(Sumber : Hart,et.al., 2000; 13)
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 51
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
d. Klitoris
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 52
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Bulbus vestibuli
lubang alamiah, yaitu orifisium
urethra, kelenjar skene (± 2,5
cm di bawah klitoris), introitus
vagina, dan kelenjar bartolini.
Vestibulum dan organ disekitarnya
(Sumber : Hart,et.al., 2000; 14)
g. Kelenjar Skene
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 53
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i. Introitus/Ostium vagina
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 54
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2. Genetalia Interna
Otot perineum
a. Vagina/liang senggama/liang
kemaluan
k. Vaskularisasi dan Drainase
Organ ini merupakan saluran
Vaskularisasi genetalia ekterna penghubung dari introitus vagina
berasal dari arteria pudendi yang ke uterus. Terletak di antara vesika
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 55
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 56
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 57
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 58
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 59
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Korpus Uterus
uteri internum (OUI): bermuara
pada cavum uteri dan mengalami
dilatasi saat persalinan. Jika dilatasi
tersebut terjadi saat hamil dapat
menyebabakan abortus karena
inkompetensi serviks; (2) Ostium
uteri eksternum (OUE): bermuara
pada vagina, ditemukan setinggi
kanalis servikalis untuk bertemu
pinggir atas simfisis. Di antara
dengan endometrium serviks pada
OUI dan OUE terdapat kanalis
batas squamokolumner. Di lokasi
servikalis.
ini sering mengallami keganasan
Serviks uteri memiliki yaitu kanker serviks.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 60
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Dua minggu
terakhir, kanalis servikalis
berubah bentuk dari
fusiform menjadi corong,
selanjutnya memendek
Vaskularisasi, drainase (setengah panjang aslinya). Saat
vena dan limfa. Serviks uteri ini serviks primigravida sinyatakan
mendapat pasokan darah dari arteri telah matang (ripe). Tonus otot
uterine, drainase vena melewati perut pada multigravida lebih
vena-vena uterine, drainase limfa lemah dibandingkan primigravida.
ke dalam limfonodi sacralis dan Hal ini menyebabkan bagian
limfonodi illiaca interna. terendah lebih sulit turun. Kepala
janin baru akan turun saat
persalinan karena ada tekanan
Serviks pada saat kehamilan- pada serviks akibat kontraksi
persalinan-nifas uterus.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 61
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 62
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Vasikularisasi Inervasi
Aliran Limfa
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 63
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 64
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 65
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 66
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 67
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
d. Ovarium
sehingga mencapai ovarium
dan menangkap ovum ke dalam Ovarium berasal dari
Vaskularisasi tuba
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 68
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 69
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 70
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Areola mammae
merupakan daerah berbentuk
lingkaran yang terdiri-dari kulit
yang longgar dan mengalami
pigmentasi dengan diameter ±
2,5 cm. Didalamnya terdapat ± 20
glandula sebacea. Pada kehamilan,
areola ini dan glandula tersebut
membesar (disebut tuberculum
montgomery).
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 71
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
S t r u k t u r
m i k r o s k o p i s
menunjukkan,
payudara tersusun
atas jaringan lemak,
dan jaringan kelenjar.
Jaringan kelenjar
terdiri-dari 15-20
lobus yang dipisahkan
beberapa lobules berkumpul
secara sempurna oleh lembaran
membentuk lobus. Setelah ASI
jaringan fibrosa. Setiap lobus
terbentuk, ASI disalurkan ke dalam
merupakan satu unit fungsional
duktulus, kemudian ASI diteruskan
yang menghasilkan susu, terdiri-
ke duktus laktiferus bergabung
dari alveolus, duktulus, dan duktus
dengan ASI yang dihasilkan oleh
laktiferus.
duktulus lain. DI bawah areola,
duktus laktiferus melebar (disebut
sinus laktiferus) sebagai tempat
(Sumber : Cunningham, 2010; 1436)
Vaskularisasi payudara
Sel-sel Aciner
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 72
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Panggul
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 73
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 74
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
• ligamentum sacroiliaca
interossea
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 75
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Os coccygeus
Bidang panggul
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 76
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Ukuran-ukuran :
Bidang luas panggul
(1) Ukuran muka belakang
Bidang ini merupakan ukuran
(diameter anteroposterior,
terbesar panggul. Batas-batasnya
conjungata vera/CV) merupakan
adalah pertengahan simfisis,
ukuran dari promontorium
pertengahan asetabulum,
ke pinggir atas simfisis : ±
pertemuan sakral II dan III.
11 cm. Pengukuran CV sulit
dilakukan. Untuk mengetahui Ukuran – ukuran:
ukuran tersebut dapat
1. muka-belakang yaitu ukuran
dilakukan dengan pengukuran
dari pertengahan simfisis ke
conjugata diagonalis (CD), yaitu
pertemuan sacral II-III : 12,75
Conjungata vera = CD – 1,5 cm
cm
(2) Ukuran melintang (diameter
Pengukuran conjungata diagonalis
(Sumber : Cunningham, 2010; 17)
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 77
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Ukuran:
(Sumber: Cunningham, 2010; 23)
1. muka-belakang
yaitu ukuran dari
pinggir bawah simfisis
ke ujung sacrum : 9,5
- 11,5 cm
2. melintang yaitu
ukuran dari tuber
ischiadika kiri dan
kanan (diameter
intertuberosum): 10,5
- 11 cm.
1. muka belakang yaitu ukuran
dari pinggir bawah simfisis ke 3. diameter sagitalis posterior
potongan 1-2 cm di atas ujung yaitu ukuran yang dimulai
os sacrum : 11,5 cm. dari ujung os sakrum ke
pertengahan ukuran melintang
2. melintang yaitu ukuran spina
: 7,5 cm.
ischiadika kiri dan kanan
(diameter interspinosum) : 10
cm.
Bidang hayal (hodge)
3. diameter sagital posterior dari
Bidang ini perlu diketahui untuk
pertengahan ukuran melintang
menentukan penurunan atau
spina ischiadika kanan dan kiri
masuknya bagian terendah janin ke
menuju os sacrum : 5 cm.
dalam rongga panggul.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 78
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
urogenitalis.
mengalami
prolapses
saraf pudendus
organ genetalia
terutama uterus.
Penyusun
diapragma
pelvis adalah (1)
bagian dalam
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 79
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Penis
(2) Android;
(sumber: Scanlon & Sander, 2007; 459)
(3) Athropoid;
Organ genetalia laki-laki
(4) Platypelloid
Sumber:
Cunningham,
2010
2. A n a t o m i
fisiologi
sistem reproduksi laki-laki spongiosa ini dilapisi oleh selubung
jaringan fibrosa yang kuat dan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 80
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 81
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Testis
masing-masing berisi satu
testis, satu epididymis,
dan bagian permulaan
vas deferens. Scrotum
tidak mengandung
lemak subkutan, tetapi
mengandung jaringan
otot yang dapat mengadakan yang berbentuk oval, berwarna
retraksi (penarikan ke atas) testis putih, kira-kira panjangnya 4 cm,
dalam usaha untuk melindungi lebarnya 2,5 cm, dan tebalnya 3
testis terhadap trauma. cm. Masing-masing testis beratnya
antara 10 sampai 14 g.
Testis
Testis diselubungi oleh kapsul
Testis dibentuk di dalam pelindung fibrosa yang disebut
abdomen fetus kira-kira 28 minggu tunica albuginea, dan ditutup
kehidupan intrauteri, dan turun ke lagi oleh membran serosa yang
dalam scrotum dan ditopang oleh disebut tunica vaginalis, yang
funiculus spermaticus sebelum memungkinkan masing-masing
lahir. Kegagalan testis untuk turun testis dapat bergerak secara bebas
disebut cryporchismus, dan di dalam scrotum.
keadaan ini merupakan penyebab
sterilitas pada pria, karena produksi Jaringan glanduler (kelenjar)
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 82
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 83
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 84
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kelenjar Prostat
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 85
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 86
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 87
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 88
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 89
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rangkuman
Sistem reproduksi perempuan tulang pangkal paha.
terdiri-dari genetalia eksterna, genetalia
Payudara secara makroskopis
interna, panggul serta ditunjang oleh
terdiri-dari putting, areola, dan badan/
payudara sebagai organ seks aksesori.
korpus payudara, sedangkan secara
Organ reproduksi tersebut dikendalikan
mikroskopis terdiri-dari satu kesatuan
oleh sistem endokrin dan sistem saraf.
fungsional yaitu sel-sel acini, duktulus
Seluruh organ pada sistem reproduksi
dan duktus.
mengalami perubahan selama siklus
reproduksi (hamil-bersalin-nifas). Sistem reproduksi laki-laki
terdiri-dari genetalia ekterna dan
Genetalia eksterna terdiri-
genetalia interna. Organ genetalia
dari mons pubis/mons veneris,
eksterna meliputi (1) penis yang dilalui
labia mayora, labia minora, klitoris,
urethra; (2) Scrotum yang berisi: testis,
vestibulum, bulbus vestibule, kelenjar
epididymis, sebagian vas deferens.
skene, kelenjar bartolini, introitus
Organ genetalia interna meliputi (1)
vagina dan hymen, perineum. Genetalia
Ves deferens selebihnya; (2) Vesicula
interna terdiri dari vagina, uterus, tuba
seminalis dan ductus seminalis; (3)
uterine, dan ovarium. Bagian lunak
Ductus ejaculatorius; (4) Prostat; (5)
terdiri-dari ligamentum-ligamentum
Glandula bulbourethralis (Cowper).
dan otot dasar panggul, sedangkan
Sistem reproduksi laki-laki dipengaruhi
bagian keras dibentuk oleh tulang
dan dikendalikan oleh sistem saraf dan
kelangkang, tulang tungging, dan
sistem saraf.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 90
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Test Formatif
1. Organ genetalia eksterna pada perempuan ada yang analog dengan penis
pada reproduksi pria. Organ manakah yang dimaksud?
A. Kelenjar bartolini.
B. Kelenjar skene
C. Labia mayor
D. Labia minor
E. Klitoris
3. Vagina merupakan organ genetalia yang dapat melindungi tubuh dari infeksi
yang menyerang uterus atau tuba uterine. Apakah pertahanan yang dimiliki?
C. Basil doderlein
D. Memiliki rugae
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 91
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
E. Keputihan
A. Stratum kompaktum
B. Stratum spongiosum
C. Stratum capsularis
D. Stratum basalis
E. Stratum vera
A. Ampula
B. Isthmika
C. Fimbriae
D. Interstitialis
E. Infundibulum
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 92
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
E. Sacrum cekung
8. Bidang tengah panggul memiliki ukuran yang paling kecil. Dimanakah batas-
batasnya?
A. Sel leydig
B. Sel sertoli
D. Sel intersitialis
E. Sel epididymis
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 93
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10. Cairan semen yang keluar bersama-sama spermatozoa dihasilkan oleh organ
genetalia. Dimanakah cairan tersebut diproduksi?
A. Testis
B. Prostat
C. Vas deferens
D. Bulbus cavernosus
E. Duktus ejakulatorius
Tugas
Tugas terstruktur
1. Identifikasi peranan sistem saraf pusat maupun saraf tepi pada kondisi
pasien tersebut!
Tugas Mandiri
Bacalah modul ini dengan seksama, kemudian carilah dan tunjukkan letak
organ-organ pada model atau chart yang ada di laboratorium!
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 94
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Penutup
Selamat Anda telah berhasil mempelajari Modul ini. Dari modul ini Anda
telah mempelajari anatomi fisiologi sistem saraf, anatomi fisiologi sistem endokrin,
dan anatomi fisiologi sistem reproduksi. Sistem reproduksi perempuan terdiri-
dari genetalia eksterna, genetalia interna, panggul serta ditunjang oleh payudara
sebagai organ seks aksesori. Sistem reproduksi laki-laki terdiri-dari genetalia
ekterna dan genetalia interna. Sistem reproduksi dipengaruhi dan dikendalikan
oleh sistem saraf dan sistem saraf.
Sekarang bertanyalah kepada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai
seluruh materi yang dibahas dalam modul ini. Jika belum, pelajari sekali lagi
terutama pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Jika sudah, bersegeralah
menghubungi dosen yang mengampu mata kuliah ini untuk meminta tes akhir
modul.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 95
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Acuan Pustaka
Cunningham, F.G., et.al., 2010, Williams Obstetrics, 23rd Ed. USA: The McGrow-Hill
Companies.
Decherney, et.al., 2007, Current Diagnosis and Treatment Obstetrics and Gynecology,
10th Ed., USA: McGraw-Hill Companies.
Despopoulos, A., & Silbernagl, S., 2005, Colour Atlas of Physiology, Stuttgart-New
York : Thieme.
Drake, Vogi, Mitchell, 2007, Gray’s Anatomy for Student, Philadelphia: Sounders
Elseviers
Ellis, H., 2006, Clinical Anatomy, 11th Ed, Blackwell Publishing LTD.
Faller, A. & Schuenke, M. 2004, The Homan Body, Stuttgart-New York: Thieme
Guyton, A.C., 1995, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, Edisi III, Alih bahasa:
Adrianto, P., Jakarta: EGC.
Hacker, Moore, Gambone, 2007, Essentials of Obstetrics and Gynecology, 4th Ed.,
Philadelphia: Sounders Elseviers
Hansen, J.T., 2005, Netter’s Clinical Anatomy, 2nd Ed., Philadelphia: Sounders
Elseviers
Hart, D.M., Norman, J., 2000, Gynaecology Illustrated, 5th Ed., London: Churchill
Livingstone
Karmana, O., 2009, Cerdas Belajar Biologi, Jakarta: PT Grafindo Media Pratama
Kinley, M., and O’Loughlin, 2012, Human Anatomy, 3rd Ed., New York: McGraw-Hill
companies.
Scanlon & Sander, 2007, Essentials of Anatomy and Physiologi, 5th Ed. Philadelphia: F.
A. Dafis Company
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 96
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Sherwood, L., 2001, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sel, Edisi II, Alih bahasa: Pendit,
B.U., Jakarta: EGC.
Suradi, R., dan Tobing, H.K.P., 2012, Manajemen Laktasi, Jakarta: Perinasia.
Verralls, S., 2006, Anatomi dan Fisiologi Terapan dam Kebidanan, Jakarta: EGC.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 97
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kunci Jawaban
KB 1 KB 2 KB 3
1. E 1. C 1. E
2. C 2. B 2. C
3. E 3. B 3. C
4. A 4. C 4. D
5. B 5. E 5. A
6. C 6. A 6. D
7. D 7. B 7. B
8. E 8. B 8. D
9. C 9. A 9. B
10. C 10. D 10. B
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 98
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Waktu: 40 Menit.
1. Pusat bicara berada di otak. Gangguan pada pusat ini menyebabkan orang
tidak mampu berbicara. Dimanakah bagian otak yang bertanggung jawab?
A. Lobus oksipital
B. Hemisfer kanan
C. Hipotalamus
D. Ventrikel IV
E. Pons varolii
2. Seorang bayi preterm berusia 6 jam mendapat asuhan di rumah sakit. Riwayat
hipotermia saat berusia 2 jam. Suhu saat ini 36oC. Bidan menduga penyebab
kondisi ini adalah pusat pengatur suhu belum matur. Dimanakah letak pusat
pengaturnya?
A. Hipofise
B. Cerebellum
C. Pons Varolii
D. Hipotalamus
E. Medulla spinalis
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 99
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3. Seorang ibu tiba-tiba menarik tangannya ketika ada duri yang menusuk.
Bagaimanakah mekanisme gerakan tersebut setelah rangsangan diterima?
A. langsung bereaksi
B. diteruskan ke otak
A. Piamater
B. Duramater
C. Arachnoid
D. Periostium
E. Ostium
5. Refleks muntah bisa terjadi bila kepala mengalami guncangan yang hebat.
Dimanakah pusat pengaturnya?
A. Medulla oblongata
B. Serebellum
C. Hipotalamus
D. Hipofise
E. Talamus.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 100
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
A. Medulla oblongata
B. Serebellum
C. Hipotalamus
D. Hipofise
E. Talamus.
7. Tubuh memiliki 31 pasang saraf spinalis yang keluar dari medulla spinalis.
Manakah jumlah pasangannya yang paling banyak?
A. Servikal
B Thorakal
C. Lumbalis
D. Sacralis
E. Koksigeal
8. Otot uterus bisa berfungsi karena ada saraf yang menginervasi. Dari
manakah asalnya?
A. Servikal
B Thorakal
C. Lumbalis
D. Sacralis
E. Koksigeal
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 101
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9. Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf tepi yang berasal/keluar
dari otak. Manakah saraf yang bekerja pada otot pengunyah?
A. Olfaktorius
B.Trigeminus
C. Abdusen
D. Fasialis
E. Optikus
10. Kerja usus dikendalikan oleh saraf kranial. Apakah saraf yang mengontrolnya?
A. Nervus vagus
B. Nervus Abdusen
C. Nervus hipoglosus
D. Nervus Aksesorius
E. Nervus glosofaringeus
A. LH
B. FSH
C. Tiroksin
D. Prolaktin
D. Androgen
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 102
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12. Ovarium menyekresi estrogen atas pengaruh hormone FSH dan LH.
Dimanakah tempat sekresinya?
A. Medulla
B. Sel teka
C. Korpus rubra
D. Folikel tertier
E. Korpus luteum
A. Normal.
B. Berfluktuasi
C. Di atas normal
D. Di bawah normal
A. Prostaglandin
B. Prolaktin
C. Oksitosin
D. HCG
E. FSH
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 103
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15. Ibu hamil yang mengalami diabetes mellitus cenderung mengandung atau
melahirkan bayi besar. Apakah penyebabnya?
A. Kortisol
B. Estrogen
C. Androgen
D. Aldosteron
E. Norepineprin
A. Kelenjar timus
B. Kelenjar tiroid
C. Kelenjar mammae
D. Kelenjar paratiroid
E. Kelenjar suprarenal
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 104
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
A. Kelenjar timus
B. Kelenjar tiroid
C. Kelenjar mammae
D. Kelenjar paratiroid
E. Kelenjar suprarenal
A. Hipofise anterior
B. Hipotalamus
C. Ovarium
D. Uterus
E. Tiroid
A. Androgen
B. Prolaktin
C. Estrogen
D. Progesteron
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 105
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
21. Seorang gadis usia 12 tahun datang kepada bidan bertanya, “Apakah lubang
kencing sama dengan lubang jalan lahir?” Bidan menjawab, “ Berbeda”.
Manakah gambaran yang benar?
23. Setiap perempuan dewasa normal memiliki mons veneris atau mons pubis
yang ditumbuhi rambut. Bagaimanakah gambaran lokasi organ tersebut?
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 106
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
24. Klitoris merupakan tunggul erektil yang analog dengan penis. Bagaimanakah
fisiologinya?
25. Genetalia eksterna memiliki kelenjar bau yang khas. Organ manakah yang
memilikinya?
A. Klitoris.
B. Vestibulum.
C. Mons pubis.
D. Labia mayora.
E. Kelenjar bartolini.
26. Labia minora merupakan salah satu organ genetalia eksterna. Bagaimanakah
gambarannya?
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 107
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
27. Salah satu organ genetalia eksterna perempuan menghasilkan skret saat
orgasme. Manakah organ yang dimaksud?
A. Vagina
B. Kelenjar skene
C. Kelenjar bartolini
D. Klitoris
E. Bulbus vestibule
28. Himen menutupi sebagian besar introitus vagina. Manakah nama yang paling
tepat untuk hymen yang menutupi penuh introitus vagina?
A. Caruncula himenalis
B. Semilunar himenalis
C. Hymen oklusivum
D. Columna rugarum
E. Hymen intakta.
29. Beberapa organ genetalia ekterna perempuan ada yang tersusun atas
bantalan lemak. Manakah yang paling tepat?
A. Bulbus vestibuli
B. Kelenjar skene
C. Mons pubis
D. Labia minor
E. Perineum
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 108
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1 1
2
2
3
3
A. Tuber ischiadika
B. Foramen obturatorium
C. Spina ischiadika
D. Coccygeus
E. fossa illiaca
A. Tuber ischiadika
B. Foramen obturatorium
C. Spina ischiadika
D. Coccygeus
E. fossa illiaca
A. Tuber ischiadika
B. Foramen obturatorium
C. Spina ischiadika
D. Coccygeus
E. Fossa illiaca
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 109
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
34. Tuba merupakan saluran yang panjang dengan vasularisasi yang banyak.
Dimanakah bagian yang memiliki suhu terendah?
A. Kornu
B. Isthmika
C. Ampularis
D. Interstitialis
E. Infundibulum
A. Sakrouterinum
B. Pubokoksigea
C. Rotundum
D. Cardinal
E. Latum
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 110
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1. A 1. C 21. C 31. C
2. D 2. D 22. A 32. D
3. C 3. C 23. E 33. E
4. A 4. B 24. C 34. B
5. A 5. D 25. D 35. D
6. A 6. E 26. E
7. B 7. E 27. B
8. D 8. A 28. C
9. B 9. C 29. C
10. A 10. D 30. B
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul 111