Anda di halaman 1dari 26

PENGESAHAN

Modul Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ini telah direvisi oleh tim
untuk memenuhi kebutuhan praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia.

Tim Penyusun Modul Praktikum


Firzan Nainu, S.Si, M. Biomed. Sc., Ph.D., Apt
Prof. Dr. rer. nat.Marianti.A. Manggau, Apt.
Muh. Akbar Bahar, S.Si., M.Pharm.Sc.,Ph.D., Apt.
Muhammad Nur Amir, S.Si.,M.Si., Apt.
Habibie, S.Si., M. Pharm. Sc., Apt
Nur Inda Yanti, S.Si.,M.Si
Satria Astazaury, S.Si., M.Si., Apt.
Mukarram Mujahid, S.Si., M.Si., Apt.
Ardiyah Nurul Fitri Marzaman, S.Si., M.Si., Apt.
Syamsiah, S.T

Makassar, Juli 2023


Mengesahkan,
Ketua Tim Penyusun Dekan,
Modul Praktikum

Muhammad Nur Amir, S.Si., M.Si., Apt. Prof. Dr. rer. nat.Marianti.A. Manggau, Apt.
NIP. 19861111 201504 1 001 NIP. 19670319 199203 2 002
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
kemampuan kepada Tim Penyusun, sehingga Modul Praktikum Anatomi dan
Fisiologi Manusia ini dapat terselesaikan dengan baik.
Modul praktikum ini disusun untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia baik untuk dosen, asisten dosen
maupun praktikan. Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia adalah salah satu
praktikum yang ada di Fakultas Farmasi Unhas dan menjadi bagian tak
terpisahkan dari mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia. Dalam
penyelenggaraan mata kuliah tersebut, beberapa metode pembelajaran
diberlakukan, di antaranya kuliah dengan metode tatap muka dan praktikum di
laboratorium.
Setelah teori-teori diberikan dalam kegiatan perkuliahan di dalam kelas,
mahasiswa/i akan diajak mengaplikasikan langsung teori yang ada ke dalam
bentuk pengerjaan nyata dalam bentuk praktikum. Metode ini diharapkan dapat
memperkaya khasanah berpikir para mahasiswa/i dalam memahami kasus-
kasus yang terkait dengan topik anatomi dan fisiologi manusia.
Pada akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Kami memohon masukan
dari berbagai pihak jika dalam modul ini terdapat kekeliruan. Kami juga
mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang
telah membantu penyelesaian modul praktikum ini.

Makassar, Juli 2023

Tim Penyusun

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 3 )


DAFTAR ISI

MODUL PRAKTIKUM .....................................................................................

PENGESAHAN ............................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 3

DAFTAR ISI .................................................................................................. 4

BAGIAN I IDENTITAS MATA KULIAH .......................................................... 5

BAGIAN II PENDAHULUAN.......................................................................... 6

II.1. Deskripsi Umum Praktikum .................................................................. 6

II.2. Organisasi Materi Praktikum ................................................................ 7

II.3. Tata Tertib Praktikum ........................................................................... 7

BAGIAN III MODUL – MODUL PERCOBAAN ............................................... 9

III.1. Modul I: Pengenalan Hewan Coba ........ Error! Bookmark not defined.

III.2. Modul II: Sistem Saraf ........................... Error! Bookmark not defined.

III.3. Modul III: Anatomi dan Fisiologi Jantung dan Pembuluh Darah .... Error!
Bookmark not defined.

III.4. Modul IV: Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan ............................ 9

III.5. Modul V: Sistem Muscularis; Bobot Badan, Suhu Badan, dan LPT .... 13

III.6. Modul VI: Darah dan Komponennya ..... Error! Bookmark not defined.

III.7. Modul VII: Anatomi dan Fisiologi Sistem PencernaanError! Bookmark


not defined.

BAGIAN IV LAMPIRAN – LAMPIRAN ......................................................... 22

IV.1. LAMPIRAN 1: FORMAT PELAPORAN .............................................. 22

IV.2. LAMPIRAN 2: RUBRIK PENILAIAN ................................................... 22

IV.3. LAMPIRAN 3: JADWAL MINGGUAN PRAKTIKUM ........................... 24

IV.4. LAMPIRAN 4: CARA PENGUTIPAN PUSTAKA DALAM LAPORAN . 25

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 4 )


BAGIAN I
IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia


JUMLAH SKS : 1 SKS
SEMESTER : 1
NAMA DOSEN : - Muhammad Nur Amir, S.Si.,M.Si., Apt.

PENGASUH - Nur Inda Yanti, S.Si.,M.Si


- Satria Astazaury, S.Si., M.Si., Apt.
- Mukarram Mujahid, S.Si., M.Si., Apt.
- Ardiyah Nurl Fitri Marzaman, S.Si., M.Si., Apt.
DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah (MK) Praktikum Anatomi dan
MATA KULIAH Fisiologi Manusia adalah MK praktikum di
laboratorium (1 SKS). Mata kuliah ini menjadi
prasyarat MK Farmakologi Toksikologi I. MK
ini terdiri atas 14 topik perkuliahan dan 2 kali
ujian. Praktikum diadakan untuk memberi
praktikan pemahaman dan keterampilan
tambahan terkait teori-teori yang telah
didapatkan dalam kelas.
SASARAN BELAJAR : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa
diharapkan dapat memiliki keterampilan dalam
memahami tentang anatomi dan fisiologi
manusia yang akan menjadi bekal untuk mata
kuliah lanjutan di bidang farmakologi dan
toksikologi.

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 5 )


BAGIAN II
PENDAHULUAN

II.1. Deskripsi Umum Praktikum


Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia memberikan pengetahuan
kepada mahasiswa mengenai anatomi dan fisiologi tubuh manusia dengan
melihat secara langsung setiap penyusun anatomis tubuh menggunakan
hewan coba berupa mencit, tikus, kelinci, dan lalat buah; memberikan
keterampilan kepada mahasiswa tentang penanganan hewan coba serta
membangun karakter mahasiswa untuk dapat bertanggung jawab terhadap
tugasnya masing-masing (seperti tanggung jawab sebagai koordinator alat,
koordinator bahan, dan sebagainya), membangun karakter untuk dapat bekerja
sama satu dan lainnya, serta keterampilan kominikasi dengan baik melalui
latihan menjelaskan ide, gagasan dan ppengetahuannya. Dengan kemampuan
keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari mata kuliah ini, mahasiswa
diharapkan dapat memenuhi kompetensi seorang farmasis kelak saat mereka
bekerja dalam pelayanan kefarmasian.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar yang dibutuhkan untuk
dapat mengikuti dengan baik mata kuliah lanjutannya yaitu patofisiologi,
farmakologi dan toksikologi. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi
manusia dapat mengantar mahasiswa mengetahui keadaan fisiologis tubuh
sehingga memudahkannya untuk dapat mengerti dengan baik proses
terjadinya suatu keadaan patologis pada tubuh, mengetahui proses
metabolisme obat, organ yang berperan serta bagaimana obat-obatan dapat
mempengaruhi fungsi fisiologi dan keadaan patologis pada tubuh.

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 6 )


II.2. Organisasi Materi Praktikum

Pengenalan
Hewan Coba

Sistem Saraf

Sistem
Kardiovaskuler

Sistem
Pernafasan

Muscular, BB, Suhu


Badan dan LPT

Sistem Imun

Sistem
Pencernaan

II.3. Tata Tertib Praktikum


1. Praktikan hanya boleh melakukan praktikum sesuai jadwal yang telah
ditentukan, kegiatan yang dilakukan di luar waktu yang telah ditentukan
dikomunikasikan dengan baik dengan dosen penanggung jawab dan
laboran.
2. Praktikan dan mahasiswa penelitian dilarang merokok, makan atau minum
di ruang utama laboratorium.
3. Pada waktu bekerja di laboratorium, praktikan dan mahasiswa penelitian
diwajibkan memakai jas praktikum bersih, alat keselamatan kerja (masker
dan handscoon) dan tanda pengenal berupa papan nama.
4. Tiap selesai praktikum, alat-alat dan meja praktikum serta laboratorium
harus dibersihkan.
5. Praktikan diwajibkan memelihara alat laboratorium dan menggunakan
bahan sesuai batas kewajaran.
6. Kerusakan alat harus segera dilaporkan kepada asisten atau dosen yang
mengawas praktikum.
7. Timbangan harus diverifikasi sesuai prosedur tetapnya sebelum digunakan

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 7 )


8. Bila dalam laboratorium terdapat sesuatu yang berbahaya, segera melapor
ke asisten/dosen yang bertugas dan bila dalam praktikum menemui
kesulitan, mintalah petunjuk asisten/dosen yang bertugas.
9. Tiap praktikan bertanggung jawab atas kebersihan bahan dan menjaga
bahan dari kontaminasi.
10. Tiap selesai praktikum praktikan diwajibkan mengembalikan bahan ke
tempatnya semula. Bacalah baik-baik label wadah. Bahan yang kurang/
habis supaya dilaporkan kepada asisten atau laboran.
11. Hewan coba yang digunakan segera dikembalikan ke kandang setiap
selesai praktikum, hewan yang mati dilaporkan kepada laboran.
12. Praktikan diwajibkan memeriksa dan mencocokkan alat-alat dengan
daftarnya setiap mulai dan selesai praktikum bila ternyata tidak cocok
(pecah/hilang) segera melapor kepada asisten atau laboran.

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 8 )


BAGIAN III
MODUL – MODUL PERCOBAAN

III. 4. Modul IV: Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan


A. Urgensi Percobaan
Respirasi adalah proses penyediaan oksigen dan pembuangan
karbondioksida. Timbulnya penyakit pada system respirasi dapat
menggangu ketersediaan oksigen bagi tubuh. Oleh sebab itu,
percobaan system respirasi akan menjelaskan tentang anatomi dan
fisiologi system respirasi sehingga kedepannya dapat memberikan
dasar patofisiologi timbulnya penyakit dan langkah-langkah
penanganan penyakit seperti pemberian obat-obatan.

B. Deskripsi Singkat Percobaan


Probandus dari masing-masing kelompok yang terdiri atas 1 orang
laki-laki dan 1 orang perempuan serta penderita asma (jika ada) diuji
fungsi parunya menggunakan Wet Spirometer dengan melihat
volume tidal, kapasitas volume, volume cadangan ekspirasi dan
volue cadangan insiprasi. Hasil yang diperoleh dibandingkan antar-
probandus.

C. Sasaran Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu mengenal anatomi sistem respirasi.
2. Mahasiswa mampu mengenal fungsi sistem respirasi serta organ-
organ penyusunnya.

D. Alokasi Waktu Praktikum


180 menit per minggu per semester

E. Tempat Praktikum
Laboratorium Biofarmasi

F. Teori/Prinsip Dasar
Respirasi dapat didefinisikan sebagai gabungan aktivitas berbagai
mekanisme yang berperan dalam proses suplai oksigen ke seluruh
tubuh dan pembuangan karbondioksida.

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 9 )


Jalan pernafasan yang mengantarakan udara ke paru-paru adalah
hidung, pharings, larings, trachea, bronchus dan bronchioles.Saluran
respirasi dari hidung sampai bronchioles dilapisi membran bersilia
ketika udara masuk melalui rongga hidung, maka udara itu disaring,
dihangatkan dan dilembabkan. Ketiga proses ini merupakan fungsi
utama dari mukosa respirasi, yang terdiri dari epitel toraks bertingkat
bersilia dan bersel goblet (sel yang banyak mengandung retikulum
endoplasma, badan golgibentuk mangkuk, vesikel yang
menghasilkan mukus), dan kelenjar serosa (menghasilkan sekret
berupa cairan enter yang biasanya berupa enzim dan disebut
sereus).

Laring terdiri dari cincin tulang rawan yang dihubungkan dengan


otot-otot dan mengandung pita suara. Di antara pita suara itu
terdapat ruang berbentuk segitiga yang bermuara ke dalam trachea
dan cinamakan glotis. Glotiss merupakan antara saluran respirasi
bagian atas bawah meskipun laring terutamadianggap berhubungan
dengan fonasi tetapi fungsinya sebagai organ terlindung jauh lebih
penting.

Trachea disokong oleh cincin tulang broncus analog dengan


sebatang pohon. Oleh karena itu, dinamakan trachea branch.
Tempat percabangan trachea menjadi cabang utama bronchus kiri
dan cabang utama bronkus kanan dinamakan kanna yang banyak
mengandung saraf can dapat menimbulkan bronchuspasmo hebat
dan batuk kalau saraf-saraf tersebut terangsang.

Cabang bronkus kanan dan cabang bronkus kiri tidak simetris.


Bronkus kanan lebih pendek, lebih besar dan merupakan lanjutan
trakea yang arahnya hampir vertikal. Bronkus kiri lebih panjang,
lebih sempit dan merupakan trakea dengan sudut yang lebih lancip.
Keanehan anatomis ini mempunyai makna klinik penting.

Setiap Alveolus dalam keloripok Sakus Alvedaris yang menyerupai


anggur membentuk Sakus Terminalis dipisahkan dari Alveolus di

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 10 )


dekatnya oleh dinding tipis atau Septa. Lubang kecil pada dinding ini
dinamakan pori-pori Khon. Lubang ini yang memungkinkan
komunikasi antara Sakus Alveolaristerminalis. Alveolus hanya
mempunyai satu lapisan saja yang garis tengahnya lebih besar
dibandingkan dengan tebal garis tengah sel garis merah. Dalam
setiap paru-paru terdapat 300 juta Alveolus dengan luas oermukaan
total seluas sebuah lapangan tenis.

G. Peralatan
1. Wet Spirometer
2. Alat bedah (gunting, pisau, pinset)
3. Toples
4. Papan bedah
5. Benang
6. Penggaris
7. Kertas gambar

H. Bahan
1. Eter
2. Larutan NaCI 0,9%
3. Kapas

I. Prosedur Kerja
1. Anatomi dan Fisiologi Saluran Pernapasan Manusia
a. Gambarlah diagram sistem respirasi mulai dari rongga hidung
sampai bronkiolus, bronkiolus terminal, ronkiols respiratorius,
duktus aveolaris, pori-pori Kohn
b. Sediakan alat Wet Spirometer untuk menentukan uji fungsi
paru dengan melihat volume tidal, kapasitas volume, volume
cadangan ekspirasi dan volue cadangan insiprasi
c. Probandus yang digunakan tiap kelompok yaitu 1 orang laki-
laki dan 1 orang wanita. Serta penderita asma (jika ada)
d. Ukur uji fungsi parunya kemudian dibandingkan
2. Saluran pernapasan mencit.
a. Sediakan 1 (satu) ekor mencit tiap kelompok

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 11 )


b. Mencit dibius dengan cara dimasukkan ke dalam toples,
kemudian masukkan kapas yang dibasahi eter
c. Mencit dibedahdari bagian perut dan dadanya, diamati paru-
paru, larinx, trakea dan bronkusnya, kemudian Digambar

J. Referensi dan Bahan Bacaan


1. Price, Sylvia Anderson. Patofisiotogi, Konsep Klinik Proses
proses Penyakit, dkk. hal 492, gambar 30-1 dan 30-2
2. Sherwood Lauralee, Edisi 2, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem,
Penerbit Buku Kedokteran
3. Arhur C. Guyton M.D dan John E. Hall, Ph.D..,2008. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran
4. Evelyn Pearce, 2009, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Pt.
Gramedia, Jakarta

K. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan menurut anda definisi pernapasan!
2. Jelaskan secara singkat tentang organ-organ sistem respirasi
beserta fumgsimya!
3. Sebutkan macam-macam volume dan kapasitas pulmonal
beserta rumusnya!
4. Kenapa paru-paru kanan dan kiri memiliki ukuran yang berbeda!
5. Bagaimana proses penghantaran O2 dari alveolus ke dalam sel
tubuh?
6. Apa yang dimaksud dan sebutkan fungsi dari pori-pori kohn dan
surfaktan di alveolus?
7. Setelah melakukan pengukuran spirometri, Noni mendapatkan
hasil yaitu FRC= 2300 mL, RV= 1200 mL, dan IC= 3300 mL.
Berapakah Vital Capacity (VC) yang dimiliki oleh Noni?

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 12 )


III.5 Modul V: Sistem Muscularis; Bobot Badan, Suhu Badan, dan
LPT
A. Urgensi Percobaan
Percobaan sistem muscularis, bobot badan, suhu tubuh, dan luas
permukaan tubuh (LPT) sangat penting sebagai dasar pengetahuan
mahasiswa untuk melakukan perhitungan dosis, memeriksa
kebenaran dosis pemberian obat dan mengetahui hal-hal yang
mempengaruhi suhu tubuh.

B. Deskripsi Singkat Percobaan


Dalam percobaan ini, mahasiswa akan melakukan beberapa hal
mulai dari menyiapkan peralatan, melakukan pengukuran dan
perhitungan tinggi badan, berat badan, luas permukaan tubuh dan
suhu tubuh.

C. Sasaran Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana otot bekerja dengan
tendon untuk menggerakkan tubuh
2. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan perhitungan luas
permukaan tubuh berdasarkan persamaan Du Bois
3. Mahasiswa mampu melakukan pengambilan data dan
menganalisis data yang diperoleh
4. Mahasiswa dapat bekerja sama dan melakukan pembagian tugas
dalam kelompoknya dengan baik dan terkoordinir
5. Mahasiswa mampu menyampaikan gagasan dan idenya dengan
baik pada saat diskusi bersama dengan teman kelompok dan
asistenya

D. Alokasi Waktu Praktikum


180 menit per minggu per semester

E. Tempat Praktikum
Laboratorium Biofarmasi

F. Teori/Prinsip Dasar
Sistem Muscularis

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 13 )


Ilmu yang mempelajari tentang otot disebut myologi. Jaringan
otot merupakan jaringan yang ditandai adanya miofibril-miofibril
pada sel-sel penyusunnya dan mampu bekerja secara mekanik
melalui proses kontraksi dan relaksasi. Jaringan otot yang
terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka penting bagi
tubuh karena fungsinya, diantaranya sebagai alat gerak aktif,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh.

Sel otot memiliki struktur filamen dalam sitoplasma, bentuk


selnya memanjang agar dapat melangsungkan perubahan sel
menjadi pendek dan menyebabkan gerakan. Otot rangka
bertindak tidak hanya untuk menghasilkan gerakan tapi juga
untuk menghentikan gerakan, seperti menahan gravitasi untuk
mempertahankan postur tubuh.

Otot rangka adalah reservoir utama asam amino yang


mempertahankan sintesis protein di jaringan lain. Namun,
setelah usia 30 tahun, sekitar 0,5-1% massa otot hilang per
tahun pada manusia, dan semakin menurun setelah berusia 65
tahun. Kehilangan progresif massa otot pada usia lanjut
merupakan aspek penting dari kelemahan yang sering disebut
sebagai sarcopenia, dan sebagian besar bertanggung jawab
atas penurunan berat badan, kelemahan dan gangguan
pergerakan yang teramati pada orang tua.

Selain perubahan morfologis pada otot, sarcopenia juga


dikaitkan dengan peningkatan jumlah jaringan adiposa. Pada
individu muda dan tua, kehilangan massa otot yang cepat
adalah akibat dari otot yang tidak digunakan, beberapa
penyakit sistemik atau puasa. Sebaliknya, sarcopenia adalah
proses yang lamban, di mana sebagian massa otot hilang
setiap tahun setelah dewasa.

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 14 )


Meskipun pemeliharaan massa otot dan kekuatan dibutuhkan
untuk kinerja optimal, penurunan kekuatan tiga kali lebih besar
daripada penurunan massa otot selama penuaan, hal ini
menunjukkan bahwa massa otot dan kekuatan diatur secara
independen. Kehilangan kekuatan otot yang terkait dengan
usia tidak dapat dijelaskan semata-mata oleh hilangnya
‘kuantitas' dan 'kualitas' massa otot.

Bobot Badan, Suhu Badan, dan Luas Permukaan Tubuh


Dosis obat yang disetarakan oleh farmakope-farmakope, umumnya
berdasarkan usia dan bobot badan. Orang dewasa umumnya
dianggap mempunyai bobot badan 70 kg. Wanita dengan
perawakan lebih kecil dan massa tubuh yang mengandung lebih
banyak lemak, umumnya lebih rendah bobot badannya dari pria.
Idealnya pria memerlukan lemak sebanyak 15% atau kurang,
sedangkan wanita memiliki lemak 20% atau kurang.

Pendapat mutakhir menganjurkan dosis obat dihitung


berdasarkan luas permukaan tubuh dengan menggunakan
persamaan Du Bois. Selain mengenai dosis obat, berat badan
berhubungan erat dengan tingkat kesehatan seseorang. Berat
badan merupakan komposisi tubuh yang merupakan persentasii
berta tubuh yang terdiri atas jaringan non lemak dan lemak. Dengan
adanya perhitungan berat badan merupakan langkah awal untuk
mengevaluasi status kesetaan seseorang. Hal tersebut dapat
diketahui dengan menghitung indeks Massa Tubuh (IMT).

Manusia termasuk mahluk hidup yang homoiotherm yaitu yang


suhunya dapat diatur konstan meskipun pada suhu lingkungan yang
berubah-ubah. Tentu saja yang dimaksud hanya rongga tubuh
(~370C). Anggota tubuh dan kulit seperti sebagai poikilotherm
(keadaan suhu tubuh yang bergantung pada suhu lingkungan).
Seperti yang sering kita temui bahwa manusia biasanya tinggal di
lingkugan yang lebih dingin daripada suhu tubuh mereka, tetapi

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 15 )


mereka tetap melangsungkan kehidupan di daerah tersebut. Hal
tersebut dikarenakan mereka terus-menerus menghasilkan panas
secara internal yangmembantu daam mempertahankan suhu tubuh.
Produksi panas akhirnya bergantung pada oksidasi bahan bakar
mtabolik yang berasal dari makanan. Peningkatan suhu akan
mempercepat reaksi – reaksi kimia sel, sedangkan penurunan suhu
akan memperlambat reaksi - reaksi kimia tersebut.

Tugas pengaturan suhu (thermoregulation) adalah mempertahankan


kestabilan suhu tubuh yang ideal (~37°C) meskipun terdapat
perubahan suhu yang disebabkan oleh pengambilan, pembentukan
dan pemberian panas.

Hipotalamus adalah pusat pengaturan suhu. Di sini terdapat reseptor


suhu, mencatat suhu tubuh. Hipotalamus memperoleh informasi
tambahan dan reseptor suhu kulit dan sumsum tulang belakang. Di
pusat pengaturan suhu dari hipotalamus suhu tubuh sesungguhnya
dibandingkan dengan suhu tubuh ideal. Jika teriadi penyimpangan
akan diatur.

Jika suhu tubuh meningkat di atas nilai ideal (misalnya pada aktivitas
tubuh), maka aliran darah kulit dan dengan demikian pengangkutan
panas dari rongga tubuh menuju kulit meningkat; di sini volume
darah/waktu tidak hanya mengangkut lebih banyak panas/waktu
tetapi juga menurunkan pertukaran aliran batik panas antara arteri dan
vena. Selain itu aliran balik vena dari vena yang lebih dalam
dialihkan ke vena permukaan. Selain itu sekresi keringat
ditingkatkan, yang mendinginkan permukaankulit sehingga
menghasilkan gradien temperatur yang penting untuk
pembebasan panas.

lika suhu tubuh menurun di bawah nilai ideal, maka tidak hanya
pemberian panas dihambat tetapi juga produksi panas dinaikkan;
mekanisme utamanya adalah pergerakan tubuh dan tubuh yang
gemetar. Suhu tubuh bayi yang baru lahir sangat mudah menurun

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 16 )


karena perbandingan antara luas permukaan dan volume tubuh
besar. Di sini pembentukan panas tanpa terjadi gemetar (dalam
jaringan lemak) adalah kemungkinan lain pengaturan suhu.
Pengaturan ini terjadi melalui reseptor dingin di kulit pada saat
lingkungan lebih dingin, sebelum suhu dalam tubuh menurun.

Adapun rumus IMT, yaitu:

Keterangan:
IMT : Indeks Massa Tubuh
BB : Berat Badan (kg)
T : Tinggi badan (cm)

Adapun persamaan Du Bois, yaitu:

Keterangan:
S : Luas Permukaan Tubuh (m2)
W : Berat Badan (kg)
H : Tinggi Badan (cm)

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 17 )


Nomogram untuk penentuan LPT dari berat badan dan tinggi badan.

G. Peralatan
1. Meteran badan
2. Timbangan badan
3. Thermometer
4. Penggaris
5. Kertas grafik nomogram

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 18 )


H. Bahan
1. Drosophila melanogaster usia muda dan tua
2. Selotip
3. Skala uji lokomotor
4. Alkohol 70 %
5. Kapas
6. Air es
7. Gelas

I. Prosedur Kerja
1. Prosedur uji lokomotor
a. Persiapan
 Disiapkan Drosophila melanogaster
yang akan digunakan
 Dilakukan anestesi pada Drosophila
melanogaster dengan menggunakan
CO2
 Dipisahkan Drosophila melanogaster
sebanyak 10 ekor
 Dimasukkan ke dalam vial kemudian
vial disusun seperti pada gambar dan diselotip
 Ditunggu sampai semua lalat kembali sadar sebelum
dilakukan pengujian
b. Uji lokomotor
 Vial dihentakkan sampai semua lalat berada pada dasar vial
 Dibiarkan lalat memanjat dinding vial selama 15 detik dan
direkam
 Dilihat spot lalat disetiap segmen pada detik ke-15 dan
dicatat
2. Prosedur percobaan bobot badan dan luas permukaan tubuh
a. Timbanglah bobot badan dan ukurlah tinggi badan tiap anggota
kelas
b. Catat datanya dalam tabel yang mengandung data sbb:
 Bobot badan

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 19 )


 Tinggi badan
 Umur
 Jenis kelamin
 Luas permukaan tubuh menurut perhitungan
 Luas permukaan tubuh menurut kutipan
c. Hitung luas permukaan rata-rata
 Seluruh kelas
 Wanita saja
 Pria saja
d. Perhitungan luas permukaan tubuh adalah berdasarkan
persamaan Du Bois.
3. Prosedur percobaan Suhu Tubuh :
a. Berbaringlah horisontal
 Tempatkan thermometer (yang telah dibersihkan dengan
alkohol di bawah lidah).
 Tutup mulut,

 Setelah 5-10 menit lakukan pembacaan thermometer,

 Kini bernafaslah 2 menit melalui mulut terbuka, lalu lakukan


lagi pembacaan setelah 5-10 menit.

 Berkumurlah dengan air es selama 1 menit,

 Langsung tempatkan kembali thermometer di bawah


lidah dan lakukan pembacaan suhu setelah 5-10 menit.
b. Berbaringlah horizontal

 Mulut ditutup, bernafas hanya melalui hidung

 Keringkan ketiak dan tempatkan thermometer di bawah


ketiak, lengan membujur pada sisi badan

 Lakukan pembacaan setelah 10 menit.


c. Catat data yang diperoleh oleh seluruh kelas dalam tabel yang
juga menyatakan umur, jenis kelamin, tinggi badan, bobot
badan, suhu kamar dan jam pengamatan.
d. Hitung rata-rata dan deviasi baku untuk setiap percobaan dari
seluruh kelas. Diskusikan pengamatan-pengamatan Saudara!

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 20 )


J. Referensi dan Bahan Bacaan
1. Sherwood Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.
Jakarta. EGC Penerbit Buku Kedokteran.
2. Arhur C. Guyton dan John E. Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Jakarta. EGC Penerbit Buku Kedokteran.
3. Evelyn Pearce. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.
Jakarta. Gramedia.

K. Tugas Pendahuluan

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 21 )


BAGIAN IV
LAMPIRAN – LAMPIRAN

IV.1. LAMPIRAN 1: FORMAT PELAPORAN


Laporan dibuat secara singkat terdiri atas :
A. Tabel pengamatan
B. Pembahasan
C. Daftar pustaka

IV.2. LAMPIRAN 2: RUBRIK PENILAIAN

Penilaian Persentase
Nilai Harian
- Kehadiran : 10%
- Keaktifan : 10% 50%
- Tugas pendahuluan : 10%
- Laporan : 20%
Nilai diskusi panel 30%
Nilai ujian 20%
Total 100%

Lembar Penilaian Laporan


Nama :
Golongan :
Tugas :
Tanggal :
Skor Skor yang
No. Aspek yang Dinilai
Maksimal Diperoleh
1. Sistematika laporan 4
2. Kelengkapan laporan 4
3. Kejelasan dan keruntutan penulisan 4
Kebenaran konsep ide yang
4. 4
dipaparkan
Kejelasan pembahasan berdasarkan
5. 4
data
6. Kebaruan pustaka yang digunakan 4
Skor Maksimal = 24/24 x 100 = 100

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 22 )


RUBRIK PENILAIAN LAPORAN KELOMPOK

A. Sistematika laporan
4 = laporan dibuat sesuai sistematika penulisan, jelas dan benar
3 = laporan dibuat dengan benar tetapi kurang jelas
2 = laporan dibuat kurang benar dan kurang jelas
1 = laporan dibuat dengan sistematika yang salah
B. Kelengkapan laporan
4 = laporan dibuat secara lengkap sesuai petunjuk pembuatan laporan
3 = laporan dibuat tanpa kesimpulan
2 = laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan, daftar pustaka
1 = laporan dibuat tidak lengkap (mencakup 3 unsur saja)
C. Kejelasan laporan
4 = laporan jelas, dapat dipahami, ditulis secara runtut
3 = laporan jelas, tetapi penulisan kurang runtut
2 = laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan
1 = laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan
D. Kebenaran konsep
4 = konsep/ide yang dipaparkan tepat, benar, dan sesuai dengan teori
3 = konsep/ide yang dipaparkan sesuai dengan teori tetapi kurang jelas
2 = konsep/ide yang dipaparkan kurang tepat
1 = konsep/ide yang dipaparkan tidak tepat
E. Kejelasan pembahasan berdasarkan data
4 = Jelas, ilmiah dan berhubungan
3 = Ada Jelas, kurang ilmiah (tidak didukung pustaka), dan berhubungan
2 = Kurang jelas dan kurang ilmiah
1 = Tidak jelas
F. Kebaruan pustaka
4 = Pustaka 3 tahun terakhir dan memiliki koneksi yang sangat dibutuhkan
dalam pembahasan
3 = Pustaka 5 tahun terakhir dan memiliki koneksi yang sangat dibutuhkan
dalam pembahasan
2 = Pustaka 5 tahun terakhir dan memiliki koneksi yang cukup luas dan
tidak detail/tidak berhubunngan langsung
1 = Pustaka sudah lama

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 23 )


IV.3. LAMPIRAN 3: JADWAL MINGGUAN PRAKTIKUM

Minggu Ke- Agenda

I Asistensi Umum Praktikum

II Pengenalan Hewan Coba

III Asistensi Percobaan I

IV Sistem Saraf

V Sistem Kardiovaskuler

VI Sistem Pernafasan

VII Ujian Tengah Semester

VIII Asistensi Percobaan II

IX Muscular, BB, dan LPT

X Sistem Imun

XI Sistem Pencernaan

XII Ujian Pasif

XIII Ujian Aktif

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 24 )


IV.4. LAMPIRAN 4: CARA PENGUTIPAN PUSTAKA DALAM LAPORAN
Memuat contoh cara pengutipan pustaka dengan benar (mengacu pada
pedoman penulisan skripsi S1)

Editing Notes:
1. Ukuran Kertas : A4
2. Margin : Normal (kiri 3.54 cm x kanan 2.54 cm x atas 2.54 cm
x bawah 2.54 cm)
3. Font : Arial
4. Ukuran Font : 12
5. Spasi : 1.5

Mohon juga diperhatikan


1. Tidak ada batasan jumlah halaman per modul praktikumnya tetapi
diusahakan dibuat seefisien mungkin.
2. Jumlah maksimal modul yang mendapatkan kompensasi biaya adalah
10 modul.
3. Seluruh alat-bahan yang digunakan yang digunakan dalam kegiatan
praktikum hendaklah dicantumkan dengan jelas (termasuk
kuantitasnya misalnya besarnya jumlah sampel/bahan yang boleh
digunakan dalam kegiatan praktikum) karena jumlah tersebut akan
menjadi acuan dalam proses perencanan praktikum

Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 25 )


Anatomi dan Fisiologi Manusia ( 26 )

Anda mungkin juga menyukai