Anda di halaman 1dari 33

Nama : Eka Wati

NIM : 1810119120016
Kelas : B

Mata Pelajaran : Biologi Kelas XI


KD : 3.6 (Struktur dan Fungsi Sistem Sirkulasi Manusia)
Alokasi waktu : 3 minggu x 4 JP

Kompetensi Indikator Tujuan Materi Pokok Kegiatan Pokok Belajar Alokasi Sumber Belajar Evaluasi
Pengetahuan Pencapaian Pembelajara dan Uraian Mengajar Waktu
dan Kompetensi n Materi
Keterampilan
3.6. Pertemuan 1 : 3.6.1.1. Siswa  Karakteristik Stimulation (Memberi 2 x 45  Buku siswa 1. Jelaskan
Menganalisis 3.6.1. dapat sel darah stimulus) menit  Buku paket karakteristik
hubungan Menganalisis menganalisis merah, sel Menanyakan pada siswa apa Biologi SMA komponen
antara struktur karakteristik sel karakteristik darah putih dan itu sel darah merah, sel Kelas XI penyusun sel
jaringan darah putih dan komponen keping darah darah putih dan keping  PPT, video dan sarah merah, sel
penyusun darah merah penyusun serta darah beserta alat-bahan darah putih, dan
organ pada (C4)) darah : sel mekanisme karakteristiknya. penunjang keping darah.
sistem 3.6.2. darah merah, pembekuan Menyampaikan mengenai pembelajaran 2. Jelaskan
sirkulasi dan Menguraikan sel darah putih darah. perbedaan sel darah merah, lainnya mekanisme
mengaitkannya mekanisme serta keping sel darah putih dan keping  Sumber-sumber proses
dengan pembekuan darah dengan (Uraian materi darah. lain yang pembekuan darah
bioprosesnya darah (C4) benar melalui Terlampir 1) Mengamati relevan
sehingga dapat literatur yang Peserta didik mengamati
menjelaskan sudah didapat mekanisme proses
mekanisme pembekuan darah dari
3.6.2.1. Siswa
peredaran video yang ditampilkan.
dapat
darah serta Problem Statement
menjelaskan
gangguan (Pertanyaan/identifikasi
mekanisme
fungsi yang masalah)
proses
mungkin Pada kegiatan ini diharapkan
pembekuan
terjadi pada peserta didik akan
darah
sistem mengajukan pertanyaan
menggunakan
sirkulasi mengenai karakteristik sel
skema dengan
manusia darah merah, sel darah
benar
melalui studi putih dan keping darah.
literatur,
pengamatan, Data Collecting
percobaan, dan (Mengumpulkan data)
simulasi (C4) Peserta didik membaca
4.6. catatan ataupun buku
Menyajikan paket Biologi kelas XI
hasil analisis mengenai perbedaan
tentang karakteristik sel darah
kelainan pada merah, sel darah putih dan
struktur dan keping darah serta
fungsi darah, mengkaitkannya dengan
jantung dan mekanisme proses
pembuluh pembekuan darah.
darah yang
menyebabkan Data Processing
gangguan (Mengasosiasikan/Mengolah
sistem data)
peredaran Peserta didik membuat
darah manusia skema mengenai materi
melalui keterkaitan sel darah
berbagai dengan proses pembekuan
bentuk media darah.
presentasi.
Mengkomunikasikan
Guru secara acak meminta
beberapa peserta didik
untuk menunjukkan hasil
skema dan
menjelaskannya secara
singkat.

Pertemuan 2 : 3.6.3.1  Macam- Guru membagi peserta didik ke 2 x 45  Buku siswa 1. Buatlah skema
3.6.3. Melalui video macam dalam kelompok heterogen menit  Buku paket mengenai
Menguraikan yang telah golongan yang beranggotakan 3-5 orang. Biologi SMA macam-macam
macam-macam ditampilkan darah dan XI golongan darah
golongan darah siswa dapat transfusi Stimulation (Memberi  PPT, video dan pada manusia.
dan transfusi menguraikan darah stimulus) alat-bahan 2. Jelaskan fungsi
darah (C4) macam- (Uraian materi Menanyakan pada siswa penunjang jantung dalam
3.6.4. macam Terlampir 2) mengenai macam-macam pembelajaran sistem sirkulasi.
Menguraikan golongan golongan darah. lainnya
struktur dan darah dan Mengamati  Sumber-sumber
fungsi jantung transfusi darah Peserta didik secara lain yang
yang termasuk dengan benar berkelompok menonton relevan
ke dalam sistem video yang ditampilkan
3.6.4.1.
sirkulasi mengenai macam-macam
Setelah
manusia (C4) golongan darah.
melakukan
Peserta didik secara
studi literatur
berkelompok melihat video
siswa dapat
yang ditampilkan mengenai
menguraikan
fungsi jantung dalam sistem
struktur dan
sirkulasi.
fungsi jantung
Problem Statement
dengan benar
(Pertanyaan/identifikasi
masalah)
Pada kegiatan ini diharapkan
peserta didik akan
mengajukan pertanyaan
mengenai penggolongan
darah dan fungsi jantung
dalam sistem sirkulasi.

Data Collecting
(Mengumpulkan data)
Peserta didik secara
berkelompok berdisukusi
mengenai penggolongan
darah dan fungsi jantung
dalam sistem sirkulasi
berdasarkan pedoman
pada buku paket Biologi
kelas XI ataupun sumber
lainnya yang relevan.
Data Processing
(Mengasosiasikan/Mengolah
data)
Peserta didik secara
berkelompok berdiskusi
untuk menjawab
pertanyaan yang ada
dalam lembar soal tertulis.

Mengkomunikasikan
Guru meminta perwakilan
kelompok untuk
menyimpulkan apa yang telah
didapat dari diskusi kelompok.
Pertemuan 3 : 3.6.5.1. Siswa  Mekanisme Stimulation (Memberi 2 x 45  Buku siswa 1. Jelaskan
3.6.5. dapat peredaran stimulus) menit  Buku paket mekanisme
Menguraikan menjelaskan darah Menyampaikan mengenai Biologi SMA peredaran darah
mekanisme mekanisme (Uraian materi materi pada pertemuan Kelas XI pada manusia.
peredaran darah peredaran Terlampir 3) sebelumnya dan  PPT, video dan 2. Jelaskan
(C4) darah dengan mengkaitkannya dengan alat-bahan perbedaan
3.6.6. tepat melalui materi yang akan penunjang mekanisme
Membandingka video yang disampaikan pada pembelajaran peredaran darah
n mekanisme ditampilkan pertemuan kali ini. lainnya besar dan
peredaran darah 3.6.6.1. Mengamati  Sumber-sumber peredaran darah
besar dengan melalui video Peserta didik mengamati lain yang kecil.
peredaran darah yang telah mekanisme peredaran darah relevan
kecil (C4 ditampilkan, dari video yang
Siswa dapat ditampilkan.
menguraikan Problem Statement
mekanisme (Pertanyaan/identifikasi
perbedaan masalah)
darah besar Pada kegiatan ini diharapkan
dan darah peserta didik akan
kecil dengan mengajukan pertanyaan
benar mengenai mekanisme
peredaran darah besar dan
peredaran darah kecil.

Data Collecting
(Mengumpulkan data)
Peserta didik membaca
catatan ataupun buku
paket Biologi kelas XI
mengenai perbedaan
perbedaan mekanisme
peredaran darah besar dan
peredaran darah kecil.
Data Processing
(Mengasosiasikan/Mengolah
data)
Peserta didik membuat
skema mengenai
perbedaan mekanisme
peredarah darah besar dns
peredaran darah kecil.
Mengkomunikasikan
Guru secara acak meminta
beberapa peserta didik untuk
menunjukkan hasil skema dan
menjelaskannya secara singkat.
Pertemuan 4 : 3.6.7.1. Siswa  Sistem Stimulation (Memberi 2 x 45  Buku siswa 1. Jelaskan
3.6.7. dapat limfa dan stimulus) menit  Buku paket mekanisme
Menguraikan menjelaskan struktur Menanyakan pada siswa Biologi SMA penyebaran
sistem limfa bagaimana organ mengenai sistem limfa dan Kelas XI cairan limfa!
pada manusia cara cairan jaringan struktur organ jaringan  PPT, video dan 2. Jelaskan struktur
(C4) limfa tersebar penyusun penyusun pada sistem alat-bahan jaringan
3.6.8. ke seluruh pada sirkulasi. penunjang penyusun pada
Menganalisis tubuh dengan sistem Menyampaikan kembali pembelajaran sistem sirkulasi
hubungan antara benar melalui sirkulasi. mengenai materi pada lainnya
struktur jaringan skema. (Uraian materi pertemuan sebelumnya dan  Sumber-sumber
penyusun organ 3.6.8.1. Siswa Terlampir 4) mengkaitkannya dengan lain yang
pada sistem dapat materi yang akan dipelajari relevan
sirkulasi (C4) menganalisis pada pertemuan kali ini.
hubungan Mengamati
antara struktur Peserta didik mengamati
jaringan mekanisme penyebaran
penyusun pada cairan limfa keseluruh
sistem tubuh melalui skema yang
sirkulasi ditampilkan.
dengan benar Peserta didik mengamati
melalui ppt struktur organ jaringan
yang penyusun pada sistem
ditampilkan. sirkulasi dari gambar pada
PPT yang ditampilkan.

Problem Statement
(Pertanyaan/identifikasi
masalah)
Pada kegiatan ini diharapkan
peserta didik akan
mengajukan pertanyaan
mengenai sistem limfa dan
struktur organ jaringan
penyusun sistem sirkulasi.

Data Collecting
(Mengumpulkan data)
Peserta didik dapat membaca
buku paket Biologi kelas
XI ataupun sumber
lainnya seperti yang ada
pada internet mengenai
sistem limfa dan struktur
organ jaringan penyusun
sistem sirkulasi.

Data Processing
(Mengasosiasikan/Mengolah
data)
Peserta didik membuat
catatan mengenai materi
sistem limfa dan struktur
organ jaringan penyusun
sistem sirkulasi.

Mengkomunikasikan
Guru secara acak meminta
beberapa peserta didik
untuk membuat
kesimpulan mengenai
sistem limfa dan struktur
organ jaringan penyusun
sistem sirkulasi.
Pertemuan 5: 3.6.9.1.  Gangguan Guru membagi peserta didik ke 2 x 45  Buku siswa 1. Buatlah secara
3.6.9. Melalui video pada dalam kelompok heterogen menit  Buku paket berkelompokklipi
Mengaitkan yang telah sistem yang beranggotakan 3-5 orang. Biologi SMA ng tentang
mekanisme ditampilkan, peredaran Kelas XI berbagai macam
peredaran darah siswa dapat darah Stimulation (Memberi  PPT, video dan kelainan pada
serta gangguan mengaitkan (Uraian materi stimulus) alat-bahan struktur dan
fungsi yang mekanisme Terlampir 5) Menanyakan pada siswa penunjang fungsi darah
mungkin terjadi peredaran mengenai mekanisme pembelajaran lengkap dengan
pada sistem darah dengan peredaran darah. lainnya gambar,
sirkulasi gangguan Mengamati Sumber-sumber penyebab, gejala
manusia (C4) fungsi yang Peserta didik secara lain yang dan cara
4.6.1. Membuat mungkin berkelompok menonton relevan mencegahnya.
kliping tentang terjadi pada video mengenai mekanisme
berbagai macam sistem peredaran darah dan
kelainan pada sirkulasi gangguan fungsi pada
struktur dan manusia sistem sirkulasi.
fungsi darah dengan tepat
lengkap dengan 4.6.1.1. Siswa
gambar, dapat Problem Statement
penyebab, gejala membuat hasil (Pertanyaan/identifikasi
dan cara analisis masalah)
mencegahnya. berbagai Pada kegiatan ini diharapkan
macam peserta didik akan
kelainan pada mengajukan pertanyaan
struktur dan mengenai mekanisme
fungsi darah peredaran darah serta
melalui gangguan fungsi pada
diskusi dengan sistem sirkulasi.
benar
Data Collecting
(Mengumpulkan data)
Peserta didik secara
berkelompok berdisukusi
mengenai mekanisme
peredaran darah dan
gangguan fungsi pada
sistem sirkulasi
berdasarkan pedoman
pada buku paket Biologi
kelas XI ataupun sumber
lainnya yang relevan.
Peserta didik mengaitkan
mekanisme peredaran
darah dengan gangguan
fungsi pada sistem
sirkulasi melalui hasil
diskusi.

Data Processing
(Mengasosiasikan/Mengolah
data)
Peserta didik secara
berkelompok berdiskusi
untuk menjawab
pertanyaan yang ada
dalam lembar soal tertulis.

Mengkomunikasikan
Guru meminta perwakilan
kelompok untuk
menyimpulkan apa yang telah
didapat dari diskusi kelompok.
2 x 45 menit
Pertemuan 6: 3.6.10.1.  Berbagai Stimulation (Memberi 2 x 45  Buku siswa 1. Buatlah
3.6.10. Siswa dapat macam stimulus) menit  Buku paket kesimpulan
Menyimpulkan menyimpulka kelainan Menyampaikan kembali Biologi SMA mengenai
hasil kliping n mengenai pada mengenai materi pada Kelas XI berbagai macam
mengenai berbagai struktur pertemuan sebelumnya.  PPT, video dan kelainan pada
berbagai macam macam dan fungsi alat-bahan struktur dan
kelainan pada kelainan pada darah. Mengamati penunjang fungsi darah
struktur dan struktur dan (Uraian materi Peserta didik mengamati pembelajaran beserta
fungsi darah fungsi darah Terlampir 6) berbagai macam kelainan lainnya penyebabnya.
lengkap dengan melalui hasil pada struktur dan fungsi  Sumber-sumber
gambar, kliping dengan darah berdasarkan video lain yang
penyebab, gejala benar yang ditampilkan. relevan
dan cara Problem Statement
mencegahnya. (Pertanyaan/identifikasi
masalah)
Pada kegiatan ini diharapkan
peserta didik akan
mengajukan pertanyaan
mengenai berbagai macam
kelainan pada struktur dan
fungsi darah.

Data Collecting
(Mengumpulkan data)
Peserta didik dapat
membandingkan video
yang telah diamati dengan
hasil kliping yang telah
dibuat.

Data Processing
(Mengasosiasikan/Mengolah
data)
Peserta didik membuat
catatan mengenai materi
yang berbeda dari hasil
video dengan hasil kliping
yang telah dibuat.

Mengkomunikasikan
Peserta didik menyimpulkan
hasil kliping yang telah dibuat
secara singkat.
Keterangan :

 Audience
 Behavior
 Condition
 Degree

URAIAN MATERI

1. Sel darah
 Sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah

a. Sel darah merah (Eritrosit)


Sel darah merah atau dikenal sebagai eritrosit adalah sel darah yang berwarna merah. Warna merah disebabkan oleh
adanya kandungan hemoglobin. Hemoglobin adalah senyawa yang berfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida
melalui pembuluh darah. Eritrosit berbentuk kepingan bikonkaf dan tidak berinti dengan diameter 8 μm dan ketebalan 2 μm.
Kadar eritrosit di dalam darah manusia dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan lingkungan. Proses pembentukan eritrosit
berlangsung di dalam sumsum tulang belakang dan prosesnya dikenal dengan istilah eritropoiesis. Sel darah merah ini
memiliki masa hidup 120 hari.

b. Sel darah putih (Leukosit)


Leukosit merupakan istilah lain dari sel darah putih. Bentuk sel ini bisa berubah-ubah dengan ukuran 10-12 μm. Berbeda
dengan sel darah merah yang tidak memiliki inti, sel darah putih ternyata memiliki inti. Leukosit dibentuk di sumsum tulang
belakang dan jaringan limfa dengan masa hidup 12 hari. Berdasarkan ada tidaknya granula plasma, leukosit dibedakan
menjadi dua, yaitu leukosit granulosit dan agranulosit.
Leukosit granulosit adalah leukosit yang memiliki granula di bagian plasmanya, contoh neutrofil, eusinofil, dan basofil.
Leukosit agranulosit adalah leukosit yang tidak memiliki granula di bagian plasmanya, contoh monosit, limfosit B, dan
limfosit T.

c. Keping darah (Trombosit)


Trombosit adalah fragmen kecil di dalam darah yang tidak memiliki warna dan sering disebut juga sebagai keping darah. Trombosit
diproduksi oleh tubuh di dalam sumsum tulang belakang bersamaan dengan sel darah merah dan sel darah putih. Fungsi utama
trombosit adalah menggumpalkan darah dan mencegah atau menghentikan Anda mengalami mendarahan ketika terluka.
fungsinya tersebut, keping darah sangat penting ketika Anda menjalani operasi besar, seperti transplantasi organ dan operasi kanker.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu menjaga kadar trombosit pada level normal agar tidak terkena berbagai masalah
kesehatan.
 Mekanisme Pembekuan Darah
Mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan dinamakan hemostasis. Terdapat beberapa fase penting pada
mekanisme ini, di antaranya fase pembentukan sumbatan oleh platelet (keping darah) dan fase pembekuan darah. Proses
pembekuan darah atau koagulasi adalah proses kompleks, di mana darah membentuk gumpalan (bekuan darah) guna menutup
dan memulihkan luka, serta menghentikan pendarahan.
Proses pembekuan darah normal melewati serangkaian interaksi yang kompleks. Berikut adalah proses pembekuan darah
dari awal hingga akhir.
Trombosit membentuk sumbatan
Trombosit bereaksi ketika pembuluh darah rusak atau ada luka. Mereka menempel pada dinding daerah yang luka dan
bersama-sama membentuk sumbatan. Sumbatan dibentuk guna menutup bagian yang rusak, agar menghentikan darah yang
keluar. Trombosit juga melepaskan bahan kimia untuk menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan
tahap berikutnya.
Pembentukan bekuan darah
Faktor-faktor pembekuan memberi sinyal terhadap satu sama lain, untuk melakukan reaksi berantai yang cepat. Reaksi
ini dikenal sebagai kaskade koagulasi. Pada tahap akhir kaskade ini, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah
fibrinogen menjadi helai-helai fibrin. Fibrin bekerja dengan cara menempel pada trombosit untuk membuat jaring yang
memerangkap lebih banyak trombosit dan sel. Gumpalan (bekuan) pun menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama.
Penghentian proses pembekuan darah
Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali. Protein-protein lain akan menghentikan faktor pembekuan,
agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang diperlukan.
Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan
Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, otomatis sumbatan tidak diperlukan lagi. Helai fibrin pun hancur, dan darah
mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.

2. Golongan Darah
 Macam-macam golongan darah
Seperti yang sudah diketahui banyak orang, ada empat tipe golongan darah, yaitu A, B, O dan AB. Empat golongan darah
tersebut dibedakan berdasarkan ada tidaknya antigen pada sel darah merah dan plasma darah. Selain itu, status rhesus (Rh) darah
dibagi menjadi dua, yaitu negatif dan positif. Darah berperan penting bagi tubuh, maka penting bagi untuk mengetahui lebih
lanjut tentang karakteristik golongan darah.
Darah yang mengalir di dalam tubuh manusia umumnya mengandung komponen dasar yang sama, yaitu sel darah merah,
sel darah putih, trombosit, dan plasma. Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang belakang dan bertugas membawa oksigen
ke seluruh tubuh.
Di permukaan sel darah merah dan plasma darah, terdapat zat antigen yang berfungsi seperti tanda pengenal sel tubuh,
sehingga tubuh membedakan yang mana sel tubuh sendiri dan yang berasal dari luar tubuh. Bila sel dengan antigen yang berbeda
masuk ke dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh secara otomatis akan melawan sel yang dianggap asing ini dengan
memproduksi antibodi.
Pengelompokan darah bisa dilakukan dengan menggunakan sistem ABO maupun rhesus (Rh). Bila menggunakan sistem
ABO, maka golongan darah dibagi menjadi 4 jenis golongan darah. Dilansir dari American Red Cross, berikut ini penjelasan tiap
jenis golongan darah:
Golongan darah A: memiliki antigen A pada sel darah merah dan memproduksi antibodi B dalam plasma darah.
Golongan darah B: memiliki antigen B pada sel darah merah dan memproduksi antibodi A dalam plasma darah.
Golongan darah AB: memiliki antigen A dan B pada sel darah merah, namun tidak memiliki antibodi A dan B pada plasma
darah.
Golongan darah O: tidak memiliki antigen A atau B pada sel darah merah, namun memproduksi antibodi A dan B di plasma
darah.

 Macam-macam transfusi darah


1. Sel darah merah (packed red blood cell)
Jenis transfusi ini adalah yang paling sering dilakukan. Transfusi sel darah merah dibutuhkan pada kasus anemia yang
berat. Pada kondisi tersebut, suplementasi vitamin dan mineral tidak cukup cepat untuk bisa membantu tubuh membentuk sel
darah merah yang baru, sehingga diperlukan penambahan sel darah merah melalui transfusi.
Kondisi anemia berat yang umumnya membutuhkan transfusi sel darah merah di antaranya adalah anemia akibat
perdarahan, kelainan bentuk sel darah merah (misalnya pada penyakit thalassemia), dan anemia pada penyakit kanker atau
gagal ginjal kronis.
2. Konsentrat trombosit
Setelah seseorang mendonorkan darah, akan dilakukan serangkaian pemeriksaan dan proses pada darah. Salah satunya
adalah proses pemutaran darah secara cepat, yang disebut sentrifugasi. Dari proses tersebut, trombosit dapat dipisahkan dari
sel darah lainnya, sehingga didapat konsentrat trombosit.
Secara medis, trombosit berperan penting dalam menghentikan perdarahan. Oleh sebab itu, konsentrat trombosit
umumnya dibutuhkan jika kadar trombosit sangat rendah, disertai dengan adanya perdarahan misalnya mimisan, perdarahan
gusi, atau perdarahan saluran pencernaan.
Beberapa penyakit yang sering membutuhkan konsentrat trombosit adalah leukemia dengan kadar trombosit yang
rendah, anemia aplastik (kelainan produksi sel darah akibat sumsum tulang tak mampu memproduksi sel darah), atau demam
berdarah dengue yang sangat berat.
3. Plasma beku segar (fresh frozen plasma atau FFP)
FFP merupakan komponen darah yang terdiri dari semua faktor pembekuan darah. Umumnya, jenis transfusi ini
dibutuhkan oleh penderita kelainan pembekuan darah yang sedang mengalami perdarahan.
Selain kondisi tersebut, sering kali transfusi FFP dibutuhkan dalam operasi besar, misalnya operasi coronary artery by-
pass graft pada jantung.
4. Cryoprecipitate
Seperti halnya FFP, cryoprecipitate juga digunakan untuk mengatasi gangguan pembekuan darah. Namun,
cryoprecipitate mengandung faktor pembekuan yang berbeda dengan FFP. Cryoprecipitate kaya akan fibrinogen dan tiga jenis
faktor pembekuan, yaitu faktor VIII, faktor XIII, dan faktor von Willebrand.
Salah satu manfaat cryoprecipitate adalah untuk mengatasi perdarahan pada kondisi hemofilia. Hemofilia adalah
penyakit genetik yang hanya dialami oleh laki-laki, ditandai dengan kekurangan faktor VIII atau faktor IX. Selain itu,
cryoprecipitate juga terkadang diperlukan pada kondisi perdarahan yang masif.
5. Whole blood
Transfusi whole blood artinya seluruh komponen di darah tak dipisahkan, melainkan semuanya langsung diberikan
melalui proses transfusi darah. Jenis transfusi darah ini dulu sering diberikan pada kasus perdarahan hebat, misalnya pasca
kecelakaan atau saat operasi besar.
Namun seiring berjalannya waktu dan bertambahnya ilmu pengetahuan, jenis transfusi whole blood bukan hal yang
rutin dilakukan. Salah satu alasannya adalah karena jenis transfusi ini memiliki risiko paling tinggi untuk terjadinya reaksi
alergi.

3. Mekanisme Peredaran Darah


Saat jantung berkontraksi, atrium dan ventrikel mengembang serta menguncup secara bergantian. Apabila atrium
mengembang, jantung menerima darah dari seluruh tubuh melalui pembuluh balik (vena kava superior dan vena kava inferior).
Darah tersebut masuk ke atrium kanan dan darah dari vena kava inferior). Darah tersebut masuk ke atrium kanan dan darah dari
vena pulmonalis yang mengandung banyak oksigen masuk ke atrium kiri.
Apabila atrium menguncup maka ventrikel mengembang dan darah mengalir dari atrium ke ventrikel. Ventrikel merupakan
bagian jantung yang berfungsi memompa darah meninggalkan jantung.
Saat ventrikel menguncup, darah yang mengandung banyak oksigen dipompa dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh melalui
aorta, sedangkan darah yang mengandung banyak karbondioksida dipompa dari ventrikel kanan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis. Setelah darah terpompa keluar, otot ventrikel mengendur dan mengalami relaksasi. Jadi, setiap kali beredar, darah
melewati jantung dua kali. Berdasarkan hal ini, peredaran darah manusia disebut peredaran darah ganda yang terdiri atas
peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung menuju ke paru-paru
dan kembali ke jantung. Sementara itu, peredaran darah besar terjadi saat darah beredar dari jantung ke seluruh tubuh dan
kembali ke jantung.

4. Sistem limfa dan struktur organ jaringan penyusun pada sistem sirkulasi
a. Sistem limfa
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam
tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya.
Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam
sistem sirkulasi.
Fungsi sistem limfa yaitu:
- Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah
- Mengangkut limfosit
- Membawa lemak emulsi dari usus
- Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran
- Menghasilkan zat antibodi
b. Struktur organ jaringan penyusun sistem sirkulasi
Adapun jaringan penyusun jantung ialah:
- Jaringan epitel
- Jaringan ikat
- Jaringan otot
- Jaringan saraf
Organ Sistem Peredaran Darah :
- Jantung, berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
- (Pembuluh Nadi), berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Mengandung banyak O2 (Oksigen)
kecuali Arteri pulmonalis yang kaya CO2 (Karbon Dioksida)
- Aorta, merupakan Arteri terbesar.
- (Pembuluh Balik), berfungsi mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Mengandung banyak CO2 (Karbon
Dioksida) kecuali Vena pulmonalis yang kaya O2 (Oksigen)
+Kapiler, pembuluh dengan ukuran terkecil. Pembuluh inilah yang menghubungkan arteri dengan vena.

5. Gangguan Pada Sistem Sirkulasi Darah Manusia


a. Gangguan yang Berhubungan dengan Darah :
 Anemia
Anemia yaitu keadaan di mana jumlah eritrosit di dalam hemoglobin di bawah batas normal.
 Leukemia atau kanker darah
Leukemia atau kanker darah adalah suatu keganasan yang mungkin hanya bisa ditolong melalui operasi donor
sumsum tulang belakang. Leukemia adalah kondisi bertambahnya jumlah leukosit secara tak terkendali. Leukosit yang
sedemikian besar ini akan menyerang jaringan tubuh normal yang tak seharusnya diserang olehnnya.
 Talasemia
Talasemia adalah kelainan pada bentuk eritrosit. Akibatnya, eritrosit di dalam tubuh penderita akan mudah untuk
rusak, rapuh, dan kurang optimal dalam mengikat oksigen.
 Anemia sel sabit
Anemia sel sabit adalah jenis anemia akibat kelainan genetik di mana bentuk sel darah merah tidak normal sehingga
mengakibatkan pembuluh darah kekurangan pasokan darah sehat dan oksigen untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Dalam
kondisi normal, bentuk sel darah merah itu bundar dan lentur sehingga mudah bergerak dalam pembuluh darah,
sedangkan pada anemia sel sabit, sel darah merah berbentuk seperti sabit yang kaku dan mudah menempel pada
pembuluh darah kecil. Akibatnya, aliran sel darah merah yang mengandung hemoglobin atau protein pembawa oksigen
terhambat hingga menimbulkan nyeri dan kerusakan jaringan.
 Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan yang ditandai dengan sulitnya darah untuk membeku. Penyakit keturunan ini disebabkan
oleh defisiensi faktor pembeku darah.
b. Gangguan yang Berhubungan dengan Jantung :
 Penyakit jantung coroner
Terjadi karena adanya timbunan plak pada pembuluh darah yang menutrisi jantung, yaitu arteri coronaria. Plak
tersebut akan menyempitkan lumen pembuluh darah dan menghambat perjalanan sel darah. Bila peredaran darah
terhambat, jantung tak mendapat nutrisi dari arteri coronaria yang bertugas menutrisi jantung.
 Gagal jantung
Gagal jantung adalah kerusakan jantung. Bisa disebabkan faktor genetic atau faktor gaya hidup yang buruk. Gagal
jantung dibagi menjadi gagal jantung kiri dan kanan. Gagal jantung kiri akan memberi dampak terjadinya edema pleura
sedangkan gagal jantung kanan akan memberi dampak sistemik, yaitu terjadinya edema di tungkai dan pembesaran vena
jugularis di area leher.
 Perikarditis
Perikarditis adalah iritasi dan peradangan pada lapisan tipis berbentuk kantong yang melapisi jantung (perikardium).
Perikardium berfungsi untuk menjaga agar jantung tidak berpindah posisi, serta melindungi jantung dari gesekan atau
penyebaran infeksi dari jaringan lain.
 Irama Jantung Abnormal (Aritmia)
Aritmia adalah irama jantung yang tidak beraturan. Penyakit ini menyerang alat pacu jantung, yaitu SA node dan
AV node yang memiliki threshold effect. Gangguan pada SA node dan AV node mengganggu mekanisme terjadinya
kontraksi dan membuat irama jantung tak lagi ritmis.
 Cardiomyopathies
Kardiomiopati adalah penyakit yang berhubungan dengan miokardium atau otot jantung di mana terdapat kelainan
pada otot jantung secara struktur dan fungsi tanpa adanya penyakit jantung koroner, hipertensi, atau kelainan katup
jantung
c. Gangguan yang Berhubungan dengan Pembuluh Darah
 Hipotensi
Hipotensi adalah keadaan di mana tekanan darah arteri menurun sampai di bawah batas normal, misalnya 90/60
mmHg untuk sistol/diastol.
 Hipertensi
Hipotensi adalah keadaan di mana tekanan darah arteri meningkat sampai di atas normal, misalnya 140/90 mmHg.
Keadaan ini biasa disebut tekanan darah tinggi.
 Trombus
Trombus adalah kelainan di mana terdapat gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah.
 Varises
Varises adalah kelainan yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh vena. Pelebaran biasa terjadi di anggota tubuh
bagian bawah, contohnya betis.

6. Kelainan pada struktur dan fungsi darah


Blood disorder atau penyakit kelainan darah adalah gangguan yang terjadi pada salah satu atau beberapa bagian darah
sehingga memengaruhi jumlah dan fungsinya. Kelainan darah bisa bersifat akut maupun kronis.
Darah mengandung zat cair dan zat padat. Bagian yang bersifat cair disebut plasma darah. Lebih dari setengah bagian
darah merupakan plasma darah. Sedangkan bagian yang bersifat padat merupakan sel-sel darah yang terdiri dari sel
darah merah, sel darah putih, dan keping darah (trombosit).
 Sel darah memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya:

- Sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan tubuh


- Sel darah putih berfungsi melawan infeksi
- Trombosit berfungsi membantu proses penggumpalan darah
- darah berfungsi memproduksi antibodi di dalam tubuh
Setiap kelainan darah akan berdampak pada fungsi bagian darah tersebut.

 Gejala Kelainan Darah


Gejala yang muncul akibat terjadinya penyakit kelainan darah berbeda-beda, tergantung pada penyebab yang
mendasarinya. Beberapa gejala tersebut adalah:
- Mudah mengalami memar
- Mimisan
- Gusi berdarah
- Cepat lelah
- Demam berulang
- Sakit kepala
- Diare
- Nyeri dada
- Jantung berdebar
- Sesak napas

Anda mungkin juga menyukai