Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

Mata Kuliah : Manajemen Pemeliharaan Ternak Ayam Ras

Dosen : Windawati Alwi, S.Pt.,M.Si

Modul : Manajemen Pemeliharaan DOC Ayam Ras

Disusun oleh:

EKA NURAWALIA

202100017

KELAS: A

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PETERNAKAN

JURUSAN AGRIBISNIS

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2022
MEMBUAT BROODER HOUSE DOC AYAM RAS (Broiler)

Waktu Dan Tempat

 Waktu : 7 November 2022


 Tempat : kandang jurusan peternakan

Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu membuat brooder house DOC pada
manajemen pemeliharaan ayam ras pedaging

Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan cara membuat
brooder house DOC pada manajemen pemeliharaan ayam ras pedaging

Alat
 Kandang ayam broiler
 Pemanas
 Sapu lidi
 Chick Guard
 Sprayer
 Tempat minum
 Tempat pakan
 Timbangan
 Thermometer ruang
Bahan
 Anak ayam broiler (DOC)
 Detergen
 Desinfektan
 Kertas koran
 Sekam

Prosedur Praktikum

1. Membersihkan kotoran yang ada dalam kandang


2. Mencuci kandang dengan air bersih. Dilakukan dengan cara membasahi  atau
menyemprot kandang dengan air disemua permukaannya.
3. Mencuci dengan deterjen. Pencucian ini dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme
yang memiliki lapisan lunak sebagai pelindung saat berada di luar tubuh ternak dan juga
akan menurunkan tegangan permukaan dari kotoran-kotoran ayam yang menempel di
lantai atau dinding kandang.
4. Mencuci dengan desinfektan. Kegiatan mencuci/menyemprokan dengan desinfektan  ini
bertujuan agar semua mikroorganisme yang masih menempel di dinding-dinding
kandang, langit-langit kandang, lantai kandang, tirai yang telah dipasang didinding
kandang serta dilingkungan sekitar kandang  mati.
5. Mengapur kandang, dengan cara kapur  diencerkan dengan air, kemudian dioleskan
dengan alat kuas pada permukaan kandang, yang meliputi : dinding kandang baik di
dalam maupun di luar kandang, lantai kandang, kerangka kandang dan lantai  disekitar
kandang.
6. Memasang sekam sebagai litter pada lantai kandang, setelah itu dipasang sekat pembatas
(chick guard) dan jangan lupa diatas sekam dilapisi kertas koran
7. Memasang tirai kandang dengan  cara menutup semua permukaan dinding kandang
8. Sehari sebelum ayam datang, nyalakan pemanas dan atur suhu sesuai dengan yang
dibutuhkan DOC (32-35OC)

Hasil Praktikum

Gambar Pembuatan brooding

Pembahasan :
Ayam broiler merupakan jenis unggas hasil rekayasa manusia yang telah mengalami
seleksi gen selama bertahun-tahun sehingga hanya dalam waktu 21 sampai 40 hari sudah layak
dikonsumsi. Seperti makhluk hidup umumnya, ayam broiler  mengalami dua fase  kehidupan,
yaitu fase starter dan dilanjutkan ke fase finister. Fase starter adalah fase awal yang dimulai dari
ayam ke luar dari cangkang telurnya sampai bulu tubuhnya sudah tumbuh sempurna. Pada fase
brooding tersebut kondisi tubuh ayam masih lemah dan organ tubuhnya belum berfungsi secara
optimal sehingga ayam memerlukan perhatian yang lebih intensif agar dapat tumbuh secara
optimal
Brooding berasal dari kata brood yang berarti seperindukan. Jadi masa brooding adalah
masa dimana anak ayam masih butuh indukan atau butuh penghangat buatan  sampai umur
tertentu yaitu sampai anak ayam bisa menyesuaikan sendiri dengan suhu lingkungannya. Masa
brooding merupakan  salah satu periode kehidupan ayam dan menjadi pondasi awal bagi
kehidupan maupun produktivitas  ayam pada fase berikutnya. Keberhasilan  pada fase  brooding
ini akan diikuti oleh fase  berikutnya sehingga memudahkan peternak untuk memperoleh
keuntungan yang optimal. Sebaliknya, kegagalan pada fase brooding akan menyebabkan
kegagalan fase berikutnya sehingga menyebabkan produktivitasnya turun, hal ini karena potensi
genetik ayam tidak dapat muncul secara optimal.
Tujuan dari brooding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat
secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam dan untuk menunjang pertumbuhan secara optimal.
Pada masa itu merupakan masa yang paling menentukan, karena akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan masa selanjutnya. Pada saat anak ayam berumur 0 sampai  14 hari, akan terjadi
perbanyakan sel atau “hyperplasia”. Perbanyakan sel ini meliputi perkembangan saluran pen-
cernaan, perkembangan saluran pernapasan dan perkembangan sistem kekebalan.
Masa brooding ini akan berpengaruh pula pada pertumbuhan selanjutnya yang berupa
petumbuhan hypertropia  yaitu sel-sel  akan memperbesar ukurannya atau terjadi pendewasaan
sel. Pada fase brooding dapat juga terjadi gangguan pembelahan sel. Pada pembelahan yang
sempurna, satu sel akan membelah menjadi 8 sel, tetapi apabila terjadi gangguan maka dapat
juga terjadi 1 sel hanya bisa membelah diri menjadi 6 sel. Akibatnya, pada fase
pertumbuhan hypertropi, karena jumlah sel yang lebih sedikit maka akan menghasilkan organ
yang lebih kecil pula dengan fungsi yang kurang optimal. Keberhasilan masa brooding ini sangat
dipengaruhi oleh suhu, kelembapan dan  kualitas udara dalam kandang.
Sebelum membuat brooding, kandang dan peralatan kandang harus sudah dipersiapkan
terlebih dahulu. Langkah-langkah dalam  mempersiapkan kandang antara lain:

1. membersihkan kotoran  dan sekam yang ada dalam kandang habis panen
2. memasangan tirai kandang dilakukan dengan  cara menutup semua permukaan dinding
kandang
3. Mencuci kandang dengan air bersih. Dilakukan dengan cara membasahi  atau
menyemprot kandang dengan air disemua permukaannya.
4. Mencuci dengan deterjen. Pencucian ini dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisma
yang memiliki lapisan lunak sebagai pelindung saat berada di luar tubuh ternak dan juga
akan menurunkan tegangan permukaan dari kotoran-kotoran ayam yang menempel di
lantai atau dinding kandang.
5. Mencuci dengan desinfektan. Kegiatan mencuci/menyemprokan dengan desinfektan  ini
ber tujuan agar semua mikroorganisma yang masih menempel di dinding-dinding
kandang, langit-langit kandang, lantai kandang, tirai yang telah dipasang didinding
kandang serta dilingkungan sekitar kandang  mati.
6. Mengapur kandang, dengan cara kapur  diencerkan dengan air, kemudian dioleskan
dengan alat kuas pada permukaan kandang, yang meliputi : dinding kandang baik di
dalam maupun di luar kandang, lantai kandang, kerangka kandang dan lantai  disekitar
kandang.
7. Menebar sekam. Sebelum dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa sekam sudah
disemprot dengan NaOH atau desinfektan lainnya, setelah kering baru dimasukkan.

Setelah kandang dan peralatannya sudah siap maka kegiatan selanjutnya adalah membuat
brooding. Brooding harus sudah dipersiapkan kira-kira 3 hari sebelum DOC broiler tiba.
Brooding yang baik harus  dapat melindungi ayam dari angin, hujan, perubahan suhu yang
mendadak dan serangan hewan liar (tikus, burung). Serangkaian sistem yang
mendukung brooding antara lain heater (pemanas), chick guard (sekat), tempat ransum dan
minum, litter, pencahayaan, suhu dan kelembapan sirkulasi udara dan kepadatan brooding.
 
Ukuran brooding tergantung dari jumlah dan umur ayam. Semakin besar dan umur ayam
semakin bertambah, maka brooding harus diperluas. Usahakan udara atau oksigen di dalam
brooding jangan terlalu pengap. Artinya jangan lupa memperhatikan kepentingan ventilasi udara
bagi ayam. Pelebaran chicken guard dapat dimulai pada hari ke 4 sesuai dengan pertumbuhan
ayam  dan kepadatan kandang.  Brooding pada ayam broiler pada umumnya dipergunakan
sampai ayam berumur 15 hari. Diatas umur tersebut brooding tidak dipergunakan lagi.
Keberhasilan masa brooding sangat tergantung dari:
1.  Pemanas (heater)
Heater atau pemanas yang baik harus mampu menghasilkan panas yang cukup, stabil dan
terfokus. beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih pemanas yaitu
a. Mudah mengoperasikannya
b. Suhunya selalu stabil
c. Bahan baku mudah tersedia
d. Biaya murah
2.  Jenis Pemanas
Beberapa jenis pemanas yang biasa dipakai di peternak adalah gasolek (gas infra red), semawar
(sumber panas dari minya tanah), batu bara,  lampu bohlam,  kayu bakar, serbuk gergaji dan
sumber panas lainnya.
3.  Sekat (Chick Guard Brooder) 
Sekat (Chick Guard Brooder) dapat dibuat dari  bahan seng yang dibuat secara melingkar di
dalam ruangan  kandang  yang dilengkapi pemanas, tempat pakan, tempat minum dan tirai
kandang. Chick guard berfungsi untuk membantu  agar panas brooding tetap terfokus dan DOC
tidak menyebar keseluruh ruang  kandang. Sedangkan fungsi lain  untuk melindungi anak ayam
dari terpaan angin dan hewan liar. Idealnya sekat atau chick guard berbentuk melingkar atau
elips. Fungsi sekat ini untuk menghindari penumpukan anak ayam pada sudut brooding. Namun
pada prakteknya banyak juga yang berbentuk  segi empat atau  dengan cara menyekat kandang,
karena lebih praktis. Untuk membuat dan memasang chick guard maka disesuaikan dengan
jumlah DOC yang akan dipelihara. Ketentuannya untuk 1 m2 dapat menampung 50 ekor DOC,
sehingga dengan menggunakan rumus luas  lingkaran yaitu , maka diameter dan keliling
brooding dapat dibuat.
4.  Alas lantai kandang ( litter )
Liiter merupakan alas lantai kandang yang berfungsi untuk menampung dan menyerap air dari
feses, meminimalkan terjadinya lepuh dada dan kaki serta untuk menjaga kehangatan kandang
brooder. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai litter sebaiknya mempunyai sifat daya serap
airnya baik, tidak berdebu, mudah didapat dan murah harganya. Beberapa bahan dari limbah
pertanian yang dapat digunakan sebagai litter antara laini sekam padi, tongkol jagung, kulit
kacang kedele, kulit kacang hijau, kulit kacang tanah, jerami padi serta limbah penggergajian
kayu.
Bahan litter harus berbersih dari kotoran atau kuman, oleh sebab itu sebelum digunakan perlu
didesinfeksi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan desinfektan. Dalam penggunaannya,
sekam di tabor secara merata dalam brooding dengan ketinggian 7-8 cm. Diatas litter perlu di
alasi dengan menggunakan kertas Koran agar tempat pakan tetap bersih dan menjaga anak ayam
tidak makan litter.
5.  Tempat pakan dan tempat minum
Tempat ransum dan tempat minum dapat diperoleh baik dari limbah/ barang bekas yang mudah
didapat  seperti potongan box DOC ataupun   tempat pakan yang sudah jadi yang banyak di jual
di poultry shop.
Tempat ini biasanya sudah di design khusus untuk anak ayam. Pada ayam yang masih kecil yaitu
berumur kurang dari 2 minggu, tempat ransum berbentuk seperti nampan Untuk  chickend plate
(tempat pakan anak ayam)  dengan diameter 35 cm maka dapat menampung  sekitar 75-100 ekor.
Demikian juga dengan chickend found (tempat minum anak ayam) mampu menampung 50-75
ekor
6.  Cahaya, suhu dan kelembapan
Untuk dapat tumbuh secara optimal, broiler perlu mengkonsumsi ransumnya secara maksimal.
Oleh sebab itu perlu pencahayaan yang optimal terutama pada masa brooding. Pada minggu
pertama broiler membutuhkan pencahayaan baik siang maupun malam selama 24 jam. Adanya
pencahayaan akan menstimulasi ayam untuk selalu mengkonsumsi ransum. Cahaya juga dapat
merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroksin yang berfungsi meningkatkan
proses metabolisme sehingga dapat memacu pertumbuhan anak ayam. Sedangkan kebutuhan
pencahayaan dalam masa brooding adalah antara 10-20 lux atau 20-40 watt tiap 10 m2. Lama
pencahayaan tergantung pada umur anak ayam. Semakin besar umur ayam maka membutuhkan
waktu yang lebih kecil. Pada umur 1-3 hari lama pencahayaan 24 jam, umur 4-7 hari adalah 22
jam, umur 8-14 hari adalah 20 jam, umur 15-21 hari adalah 18 jam dan menjelang panen yaitu
umur 22-24 hari adalah 16 jam
Pada masa brooding maka perlu perhatian ekstra baik suhu maupun kelembapannya.
Pengontrolan suhu ini harus dilakukan sesering mungkin, dengan menggunakan thermometer
yang diletakkan dalam kandang brooder dengan ketinggian 20-30 cm diatas litter. Atau dapat
juga dilakukan dengan melihat aktivitas dan penyebaran anak ayam  yaitu apakah anak ayam
akan menyebar rata dalam brooding, mendekati pemanas atau malah menjauhi pemanas.
Demikian juga halnya dengan kelembapan, dimana kelembapan yang terlalu tinggi dapat
memicu pertumbuhan jamur dan  bakteri pengurai asam urat dalam feses menghasilkan gas
ammonia lebih banyak.
7.  Sirkulasi udara
Pengaturan ventilasi dilakukan dengan cara pengaturan buka tutup tirai kandang. Namun
demikian pengaturan ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan terutama suhu dan
kecepatan angin sekitar kandang. Sirkulasi udara yang baik akan mengurangi  bau ammonia,
debu ataupun asap pemanas. Brooder yang ditutup tanpa adanya ventilasi dapat menyebabkan
kandungan O2 berkurang dan gas beracun yaitu CO2 dan amoniak akan meningkat.Cara
pengaturan tirai adalah :

1. Minggu I    : tirai kandang tertutup rapat


2. Minggu II  : tirai kandang dibuka sepertiga pada bagian atas
3. Minggu III : tirai kandang dibuka 2/3 pada bagian atas
4. Minggu IV : tirai kandang sudah terbuka smua.
8. Kepadatan kandang
Kandang brooder yang terlalu padat akan menurunkan ketersediaan O2, meningkatkan amoniak,
mempengaruhi aktivitas ayam dan meningkatkan persaingan antar ayam dalam mendapatkan
oksigen dan makanan serta menstimulasi kanibalisme pada ayam. Pengaturan kepadatan kandang
brooder adalah dengan cara melebarkan chick guard setiap 3-4 hari sekali sampai anak ayam
berumur 14 hari. Pada saat itu ayam sudah tidak membutuhkan kandang brooder lagi dan ayam
akan memenuhi seluruh ruang kandang sampai nanti  saat panen tiba.

Kesimpulan :
Ayam broiler merupakan jenis unggas hasil rekayasa manusia yang telah mengalami
seleksi gen selama bertahun-tahun sehingga hanya dalam waktu 21 sampai 40 hari sudah layak
dikonsumsi. Fase starter adalah fase awal yang dimulai dari ayam ke luar dari cangkang telurnya
sampai bulu tubuhnya sudah tumbuh sempurna. Brooding berasal dari kata brood yang berarti
seperindukan. Keberhasilan pada fase brooding ini akan diikuti oleh fase berikutnya sehingga
memudahkan peternak untuk memperoleh keuntungan yang optimal.
Tujuan dari brooding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat
secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam dan untuk menunjang pertumbuhan secara
optimal. Pada masa itu merupakan masa yang paling menentukan, karena akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan masa selanjutnya. Masa brooding ini akan berpengaruh pula pada
pertumbuhan selanjutnya yang berupa petumbuhan hypertropia yaitu sel-sel akan memperbesar
ukurannya atau terjadi pendewasaan sel. Pada pembelahan yang sempurna, satu sel akan
membelah menjadi 8 sel, tetapi apabila terjadi gangguan maka dapat juga terjadi 1 sel hanya bisa
membelah diri menjadi 6 sel.
Akibatnya, pada fase pertumbuhan hypertropi, karena jumlah sel yang lebih sedikit maka
akan menghasilkan organ yang lebih kecil pula dengan fungsi yang kurang
optimal. Keberhasilan masa brooding ini sangat dipengaruhi oleh suhu, kelembapan dan kualitas
udara dalam kandang. Sebelum membuat brooding, kandang dan peralatan kandang harus sudah
dipersiapkan terlebih dahulu.
Kandang dengan air bersih. Dilakukan dengan cara membasahi atau menyemprot kandang
dengan air disemua permukaannya. Pencucian ini dimaksudkan untuk membunuh
mikroorganisma yang memiliki lapisan lunak sebagai pelindung saat berada di luar tubuh ternak
dan juga akan menurunkan tegangan permukaan dari kotoran-kotoran ayam yang menempel di
lantai atau dinding kandang. Kegiatan mencuci/menyemprokan dengan desinfektan ini ber tujuan
agar semua mikroorganisma yang masih menempel di dinding-dinding kandang, langit-langit
kandang, lantai kandang, tirai yang telah dipasang didinding kandang serta dilingkungan sekitar
kandang mati.
Sebelum dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa sekam sudah disemprot dengan
NaOH atau desinfektan lainnya, setelah kering baru dimasukkan. Setelah kandang dan
peralatannya sudah siap maka kegiatan selanjutnya adalah membuat brooding. Pelebaran chicken
guard dapat dimulai pada hari ke 4 sesuai dengan pertumbuhan ayam dan kepadatan kandang.
Sekat
Sekat dapat dibuat dari bahan seng yang dibuat secara melingkar di dalam ruangan
kandang yang dilengkapi pemanas, tempat pakan, tempat minum dan tirai kandang. Chick guard
berfungsi untuk membantu agar panas brooding tetap terfokus dan DOC tidak menyebar
keseluruh ruang kandang. Namun pada prakteknya banyak juga yang berbentuk segi empat atau
dengan cara menyekat kandang, karena lebih praktis. Untuk membuat dan memasang chick
guard maka disesuaikan dengan jumlah DOC yang akan dipelihara.
Cahaya, suhu dan kelembapan
Oleh sebab itu perlu pencahayaan yang optimal terutama pada masa brooding. Cahaya
juga dapat merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroksin yang berfungsi
meningkatkan proses metabolisme sehingga dapat memacu pertumbuhan anak ayam. Semakin
besar umur ayam maka membutuhkan waktu yang lebih kecil. Pengontrolan suhu ini harus
dilakukan sesering mungkin, dengan menggunakan thermometer yang diletakkan dalam kandang
brooder dengan ketinggian 20-30 cm diatas litter.
Demikian juga halnya dengan kelembapan, dimana kelembapan yang terlalu tinggi dapat
memicu pertumbuhan jamur dan bakteri pengurai asam urat dalam feses menghasilkan gas
ammonia lebih banyak.
Sirkulasi udara
Pengaturan ventilasi dilakukan dengan cara pengaturan buka tutup tirai kandang. Namun
demikian pengaturan ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan terutama suhu dan
kecepatan angin sekitar kandang.
PENGATURAN TEMPAT PAKAN DAN MINUM (Broiler)

Waktu Dan Tempat

 Waktu : 7 November 2022


 Tempat : kandang jurusan peternakan

Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu melakukan pengaturan tempat pakan
dan minum pada manajemen pemeliharaan ayam ras pedaging

Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan cara pengaturan
tempat pakan dan minum pada manajemen pemeliharaan ayam ras pedaging

Alat
 Kandang ayam broiler
 Brooding
 Tempat pakan
 Tempat minum

Bahan
 Anak ayam broiler (DOC)
 Pakan
 Air

Prosedur Kerja
1. Melakukan pengaturan tempat pakan dan minum sebelum DOC datang
2. Melakukan pengaturan tempat pakan dan minum saat pemeliharaan fase starter
3. Melakukan pengaturan tempat pakan dan minum saat pemeliharaan fase finisher

Hasil Praktikum

Pengaturan Tempat Pakan dan Tempat Minum


Peralatan Jumlah Kapasitas Gambar
3 1 kg

Tempat pakan
sebelum DOC datang

Tempat minum 3 1 kg
sebelum DOC datang
3 6,6 kg

Tempat pakan
pemeliharaan fase
starter

3 3 liter

Tempat minum
pemeliharaan fase
starter

3 14,6 Kg

Tempat pakan
pemeliharaan fase
finisher

3 3 liter

Tempat minum
pemeliharaan fase
finisher

Pembahasan :
Pemberian pakan dilakukan secara ad libitum(tidak terbatas), dan terkontrol. Jenis pakan
yang diberikan pada ayam umur 1-4 hari adalah fine crumble, selanjutnya pada umur 5-21 hari
jenis pakan yang diberikan adalah crumble, dan umur lebih dari 21 hari digunakan jenis
pakan semi pellet. Sementara jenis pakan yang pellet murnibiasanya sudah jarang digunakan,
bahkan di beberapa farm sudah tidak digunakan karena secara empirik dinilai tidak efisien.
Tempat pakan juga harus tersedia dalam jumlah yang mencukupi sehingga ayam dapat leluasa
makan tanpa berebut dan berdesakan. Komposisi dari jenis-jenis pakan tersebut tidak terlalu
berbeda, hanya tekstur dan ukurannya yang berbeda terutama karena menyesuaikan
perkembangan paruh ayam.
Pemberian pakan selama dua minggu pertama sebanyak 4 kali sehari yaitu pagi, siang,
dan malam sebanyak 2 kali. Selanjutnya umur > 14 hari pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari
yaitu pagi, siang, dan malam. Awalnya pakan diberikan dengan menggunakan feeder tray,
kemudian umur 7 hari tempat pakan gantung (hanging feeder) mulai dikenalkan tanpa
pemasangan corongan pakan. Jumlah feeder tray dikurangi secara bertahap dan pada umur 15
hari telah memakai hanging feeder semua yang telah dipasang corongan (feeder tray bercorong).
Selanjutnya ketinggian hanging feeder memakai patokan setinggi dada atau sekitar tembolok
ayam. Perbandingan tempat pakan berkisar 30 ekor/feeder.
Pada saat ayam umur 1-4 hari tempat air minum yang dipakai adalah baby drinker. Baby
drinker ditempatkan di atas litter kurang lebih setinggi mata ayam, dialasi dengan papan/kayu
supaya litter tidak basah kalau air tumpah. Namun setelah ayam berumur 4-5 hari, nipple sudah
mulai diturunkan. Ketinggian nipple adalah 1-5 sentimeter di atas kepala ayam sehingga ayam
bisa mengangkat kepalanya sekitar 900. Saat DOC datang, air minum yang digunakan dapat
dicampur dengan gula 2% (Dextrose Monohydrate) sebagai sumber energi. Pada 5 hari pertama
air minum ditambahkan dengan antibiotika dan multivitamin dalamdosiskecil.Pemberian air
minum dilakukan secara ad libitum(tidak terbatas), dan terkontrol. Pengaturan air minum juga
sangat penting, karena kekurangan pasokan air minum dapat mengurangi laju pertumbuhan
ayam. Tubuh anak ayam terdiri dari 80% air. Air sangat dibutuhkan untuk membantu
pencernaan, pertumbuhan dan hidup khususnya pada 8-12 jam pertama. Air minum harus
tersedia sepanjang waktu dan dipastikan terbebas dari kontaminasi. Dehidrasi 20% pada tubuh
anak ayam dapat berakibat fatal.
Pemberian obat maupun vitamin dilakukan dengan cara mencampur obat dan vitamin
tersebut ke dalam tandon air dengan memperhatikan kebutuhan air minum ayam dan suhu pada
saat itu. Kebutuhan air minum per harinya seperti terlihat
Jumlah nipple drinker dalam satu kandang harus memenuhi kebutuhan tiap ekor ayam. Beberapa
hal lainnya yang perlu diperhatikan antara lain: Ketinggian dan kualitas air minum. Tempat air
minum selalu rutin dicek ketinggiannya dan disesuaikan agar nipple sejajar dengan paruh ayam
dan disesuaikan dengan pertumbuhan tinggi ayam sehingga dalam waktu kurang lebih satu
minggu sekali ketinggian nipple ditambah. Namun lebih tepatnya penambahan tinggi tempat ini
mengikuti pertumbuhan ayam, yaitu tinggi mulut/tepi tempat minum diatur sejajar dengan
punggung ayam.
Kualitas air sangat penting karena kebutuhan minum ayam adalah 1.62 kali lipat dari
jumlah pakan yang dikonsumsinya. Perlu dilakukan juga penambahan kaporit/chlorine pada air
minum. Tujuan dari klorinasi (pemberian kaporit/ klorin) adalah sebagai upaya sanitasi air
minum yang dapat membunuh bakteri dan mikroorganisme lain yang mencemari air. Klorinasi
dilakukan dengan cara memasukkan klorin sebanyak 3-5 ppm ke dalam air minum. Umumnya
klorin dijual di pasaran dalam bentuk kaporit atau calcium hypochlorite (CaOCl2). Jika
kaporitnya murni, untuk memperoleh kadar yang tepat dalam air minum dibutuhkan 6-10 gram
kaporit tiap 1.000 liter air. Namun jika kaporit yang dimiliki hanya berkonsentrasi 50%, dosis
kaporit yang digunakan menjadi dua kali lipat, yaitu 12-20 gram tiap 1.000 liter air.
Tempat minum dibersihkan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Jika
memungkinkan, setidaknya setiap 2 kali dalam setahun dilakukan pengujian terhadap air minum
atau uji sanitasi air minum yang digunakan untuk memastikan bahwa air minum tersebut
mengandung mineral atau bahan organik dalam jumlah yang dapat diterima serta mengetahui ada
atau tidaknya kontaminasi mikroba serta cemaran logam berat pada air minum.

Kesimpulan :
Pada saat ayam umur 1-4 hari tempat air minum yang dipakai adalah baby drinker. Saat
DOC datang, air minum yang digunakan dapat dicampur dengan gula 2% sebagai sumber
energi. Pada 5 hari pertama air minum ditambahkan dengan antibiotika dan multivitamin dalam
dosis kecil. Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum, dan terkontrol.

Pengaturan air minum juga sangat penting, karena kekurangan pasokan air minum dapat
mengurangi laju pertumbuhan ayam. Air minum harus tersedia sepanjang waktu dan dipastikan
terbebas dari kontaminasi. Pemberian obat maupun vitamin dilakukan dengan cara mencampur
obat dan vitamin tersebut ke dalam tandon air dengan memperhatikan kebutuhan air minum
ayam dan suhu pada saat itu. Tempat air minum selalu rutin dicek ketinggiannya dan disesuaikan
agar nipple sejajar dengan paruh ayam dan disesuaikan dengan pertumbuhan tinggi ayam
sehingga dalam waktu kurang lebih satu minggu sekali ketinggian nipple ditambah. Namun lebih
tepatnya penambahan tinggi tempat ini mengikuti pertumbuhan ayam, yaitu tinggi mulut/tepi
tempat minum diatur sejajar dengan punggung ayam. Kualitas air sangat penting karena
kebutuhan minum ayam adalah 1.62 kali lipat dari jumlah pakan yang dikonsumsinya. Perlu
dilakukan juga penambahan kaporit/chlorine pada air minum. Tujuan dari klorinasi adalah
sebagai upaya sanitasi air minum yang dapat membunuh bakteri dan mikroorganisme lain yang
mencemari air.

Klorinasi dilakukan dengan cara memasukkan klorin sebanyak 3-5 ppm ke dalam air
minum. Jika kaporitnya murni, untuk memperoleh kadar yang tepat dalam air minum dibutuhkan
6-10 gram kaporit tiap 1.000 liter air. Tempat minum dibersihkan dua kali sehari yaitu pada pagi
dan sore hari. Jika memungkinkan, setidaknya setiap 2 kali dalam setahun dilakukan pengujian
terhadap air minum atau uji sanitasi air minum yang digunakan untuk memastikan bahwa air
minum tersebut mengandung mineral atau bahan organik dalam jumlah yang dapat diterima serta
mengetahui ada atau tidaknya kontaminasi mikroba serta cemaran logam berat pada air minum.
PEMELIHARAAN DOC AYAM RAS (UMUR 1 – 2 PEKAN) (Broiler)

Waktu Dan Tempat

 Waktu : 7 November 2022


 Tempat : kandang jurusan peternakan

Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu melakukan pemeliharaan DOC
ayam ras (Umur 1-2 Pekan)

Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan cara
pemeliharaan DOC ayam ras (Umur 1-2 Pekan)

Alat
 Kandang ayam broiler
 Brooding
 Tempat pakan
 Tempat minum
 Lampu pijar
 Gas

Bahan
 Anak ayam broiler (DOC)
 Pakan jadi
 Vitachick
 Sekam
 Air
 Air Gula

Prosedur Kerja
1. Menyiapkan air minum yang sudah dicampur dengan air gula
2. Mengeluarkan DOC dari boks dan memasukannya kedalam kandang sambil ditimbang
beratnya, lalu dihitung jumlahnya serta diseleksi penampilan dan kondisi fisiknya
3. DOC diberi air minum yang telah dicampur dengan gula merah. Kegunaan air gula itu
sendiri untuk menggantikan energi yang hilang selama perjalanan
4. Setelah 3 jam barulah DOC diberi ransum yang telah ditabur pada feed tray atau bekas
tutup boks anak ayam sebagai tempat ransum
5. Pemeliharaan pada minggu pertama, ransum yang diberikan secara adlibitum dan sehari
diberikan 3 kali yaitu pagi, siang, dan sore, sedangkan untuk air minum perlu dikontrol
agar tidak kehabisan
6. Ransum yang diberikan ditabur pada feed tray atau tutup boks selama minggu pertama
7. Pemberian vaksin dan obat-obatan/vitamin
8. Mencatat konsumsi ransum, bobot badan, konversi dan kematian (mortalitas) setiap
minggunya
9. Pemeliharaan pada minggu kedua setiap harinya sama seperti yang dilakukan pada
minggu pertama yaitu memberikan ransum sehari tiga kali, air minum secukupnya dan
pencatatan, namun tidak melakukan vaksin
Hasil Praktikum
Recording Kandang
vitamin/ Berat
Minggu/ Jumlah Ayam (ekor) Pakan/Ransum (gram) obat- badan
Tanggal
Hari ke- obatan/ (gram/
Hidup Mati Sisa standar pemberian Sisa ekor)
vaksinasi
 7/11/2 Vita 49,53
1 022 102 - 102 6,6 Kg - chicks
 8/11/2 Vita
2 022 102 - 102 4,4 Kg - Chicks
 9/11/2 Vita
3 022 102 - 102 4,4 Kg 2,4 g Chicks
 10/11/ Vita
4 2022 102 - 102 4,4 Kg 2,8 g Chicks
 11/11/  Vita
5 2022 102 - 102 6,6 Kg - chicks
6  12/11/ 102 - 102 4,4 Kg -  Vita
2022 chicks
 13/11/
7 2022 101 1 101 6,6 Kg 1,5 g
14/11/
8 2022 101 - 101 4,4 Kg 1,4 g
15/11/
9 2022 101 - 101 3,7 Kg 1,8 g
16/11/
10 2022 101 - 101 3,7 Kg -
17/11/
11 2022 101 - 101 3,7 Kg -
18/11/
12 2022 101 - 101 3,7 Kg -
19/11/
13 2022 101 - 101 3,7 Kg -
20/11/
14 2022 101 - 101 10 kg 1,4 g 345,7
21/11/
15 2022 101 - 101 7,7 kg 50 g
22/11/
16 2022 99 2 99 8,3 kg 5 kg
23/11/
17 2022 99 - 99 8,8 kg -
24/11/
18 2022 99 - 99 9,7 kg -
25/11/
19 2022 99 - 99 10,5 kg -
26/11/
20 2022 99 - 99 11,2 kg 387,5 g
27/11/
21 2022 99 - 99 11,4 kg - 465,38 g
28/11/
22 2022 99 - 99 11,8 kg -
29/11/
23 2022 99 - 99 12,2 kg -
30/11/
24 2022 99 - 99 12,6 kg -
1/12/2
25 022 99 - 99 12,9 kg -
2/12/2
26 022 99 - 99 13,6 kg -
3/12/2
27 022 99 - 99 14,5 kg -
4/12/2
28 022 99 - 99 14,6 kg - 1,8 Kg
Rata2
BB Mg
Total
ke…:
99 3 99
PEMELIHARAAN AYAM RAS FASE GROWER/FINISHER (Broiler)

Waktu Dan Tempat

Waktu : 27 November – Desember 2022

Tempat : Kandang Politani

Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu melakukan pemeliharaan ayam ras

Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan cara
pemeliharaan ayam ras

Alat
 Kandang ayam broiler
 Brooding
 Tempat pakan
 Tempat minum

Bahan
 Anak ayam broiler (DOC)
 Pakan
 Air
 Air Gula

Prosedur Kerja
1. Pemeliharaan pada minggu ketiga, pada minggu ketiga kegiatan sama seperti minggu
sebelumnya
2. Pemeliharaan pada minggu keempat, pada minggu keempat kegiatannya sama dengan
minggu sebelumnya, namum pada awal minggu keempat dilakukan vaksinasi ND melalui
air minum
3. Pemeliharaan pada minggu kelima, pada minggu kelima kegiatannya sama dengan
minggu ketiga. Bila bobot badan ayam telah mencapai berat untuk dipasarkan maka
timbang berat badan masing-masing ayam. Buat format tabel yang didalamnya terdapat
kolom bobot bandan perminggu, pertambahan bobot badan perminggu, konsumsi ransum
perminggu, dan kumulatif, konversi perminggu dan kumulatif.

Hasil Praktikum
Recording Kandang
vitamin/ Berat
Minggu/ Jumlah Ayam (ekor) Pakan/Ransum (gram) obat- badan
Tanggal
Hari ke- obatan/ (gram/
Hidup Mati Sisa standar pemberian Sisa ekor)
vaksinasi
1 7 102 - 102 6,6 kg -

2  8 102 - 102 4,4 kg -

3  9 102 - 102 4,4 kg 2,4 kg

4  10 102 - 102 4,4 kg 2,8 kg

5  11 102 - 102 6,6 kg -

6  12 102 - 102 5,5 kg -

7  13 101 1 101 4,4 kg 1,5 kg 49,53 g

8 14 101 - 101 3,7 kg 1,4 kg

9 15 101 - 101 3,7 kg 1,8 kg

10 16 101 - 101 3,7 kg -

11 17 101 - 101 3,7 kg -

12 18 101 - 101 3,7 kg -

13 19 101 - 101 3,7 kg -

14 20 101 - 101 10 kg 1,4 kg 345,7 g

15 21 101 - 101 7,7 kg 50 kg

16 22 99 2 99 8,3 kg 5 kg

17 23 99 - 99 8,8 kg -

18 24 99 - 99 9,7 kg -

19 25 99 - 99 10,5 kg -

20 26 99 - 99 11,2 kg 387,5 kg

21 27 99 - 99 11,4 kg - 465,38 g
1,8 kg
22 28 99 - 99 11,8 kg -

23 29 99 - 99 12,2 kg -

24 30 99 - 99 12,6 kg -
25 1 99 - 99 12,9 kg -
26 2 99 - 99 13,6 kg -

27 3 99 - 99 14,5 kg -

28 4 99 - 99 14,6 kg -
Rata2
BB Mg
Total
ke…:
99 3 99

Anda mungkin juga menyukai