Anda di halaman 1dari 9

XI AT – TP.

2020/2021 [Agribisnis Ternak Unggas Pedaging ]

PERIODE BROODING

I. PENDAHULUAN
Anak ayam yang dipelihara secara alami akan dilindungi dan dibimbing oleh
induknya. Dilindungi dari kondisi lingkungan yang buruk (panas,dingin, angin) dan
serangan hewan predator (tikus maupun kucing). Dibimbing bagaimana cara makan,
minum dan mencari makanan. Tetapi ayam yang dipelihara secara komersial tidak
mempunyai induk, diperlukan induk pengganti atau induk buatan yang dikenal dengan
istilah brooding. Pertumbuhan ayam broiler dibagi dalam 2 fase:
 Fase starter (umur 0-3 minggu)
 Fase finisher (>3 minggu sampai panen)
Periode brooding merupakan bagian dari fase starter, masa permulaan bagi
perkembangan dan pertumbuhan ayam. Pada periode ini, pertumbuhan terjadi secara
hyperplasia (jumlah sel bertambah melalui pembelahan sel). Jika pertumbuhan pada
periode ini terganggu, dapat dipastikan berpengaruh terhadap pertumbuhan selanjutnya
dimana terjadi pertumbuhan hypertropia (pembesaran atau pendewasaan sel).
Pertumbuhan sel tubuh akan tercermin pada pertambahan bobot badan. Pada
periode brooding pertumbuhan berlangsung sangat cepat dengan feed conversion ratio
(FCR) yang sangat rendah. Hampir semua ransum yang dikonsumsi dialokasikan untuk
pertumbuhan. Bobot badan pada akhir minggu pertama mencapai 4 kali bobot badan
awal (DOC/day old chick).
Kesalahan teknis seringkali terjadi saat persiapan brooding. Padahal periode
brooding berkontribusi 70% terhadap keberhasilan budidaya ayam.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Setelah mempelajari modul, peserta diharapkan mampu:

 Memahami pentingnya periode brooding


 Menyiapkan brooding untuk DOC
 Menangani DOC yang datang dan menyediakan kondisi yang nyaman
 Merencanakan pengelolaan periode brooding

BELAJAR ONLINE - NANI RIANI, S.Pt Page 6


XI AT – TP. 2020/2021 [Agribisnis Ternak Unggas Pedaging ]

III. MATERI PEMBELAJARAN


3.1. Fokus Brooding:
 Keleluasaan dan kemudahan mendapatkan pakan dan minum sehingga tercapai
pertumbuhan yang optimal.
 Menyediakan temperature ideal dan kecukupan oksigen

3.2. Persiapan Brooding


Serangkaian sistem yang mendukung brooding antara lain:
 Chick guard
Chick guard berfungsi melindungi anak ayam dari terpaan angin, hewan liar dan
membantu panas tetap terkonsentrasi. Bahannya menggunakan seng karena
berfungsi sebagai konduktor, dengan ketinggian seng 50-60cm. Chick guard dibentuk
lingkaran atau ellips untuk mengindari penumpukan ayam pada sudut dan penyebaran
panas lebih merata. Luas indukan dihitung berdasar standart kepadatan pada DOC
yaitu 50 ekor/m2. Kapasitas ayam tiap indukan sekitar 1.000 ekor.
Luas dan diameter indukan bentuk lingkaran dihitung dengan rumus:
L (m) = πr2
d = 2r

 Litter atau alas kandang


Litter atau alas kandang mempunyai fungsi:
 Menjaga agar kaki anak ayam tidak terperosok
 Menyerap kotoran ayam (feces), urine dan air tumpah
 Membantu agar panas fokus
Litter ditebar diatas lantai slat yang telah dialasi terpal, setebal 2 cm didalam dan
sekeliling indukan.
 Pemanas
Pemanas yang digunakan adalah pemanas infra merah berbahan bakar LPG
dilanjutkan dengan pemanas dengan bahan bakar serbuk kayu. Infra red heater
digantung ditengah indukan setinggi 1 m dan kemiringan 5o.
 Tirai
Tirai luar dipasang disekeliling dinding kandang, sedangkan tirai dalam dipasang
disekeliling indukan dan plavon dipasang ± 2 m diatas lantai.

BELAJAR ONLINE - NANI RIANI, S.Pt Page 7


XI AT – TP. 2020/2021 [Agribisnis Ternak Unggas Pedaging ]

 Tempat pakan dan tempat minum


Tempat minum air otomatis (TMAO) dipasang merata dalam indukan dengan posisi
bibir TMAO setinggi punggung ayam. Untuk DOC patokan tinggi TMAO adalah dapat
digoyang dan tidak menempel pada lantai. Tempat pakan akan digunakan beberapa
jam setelah DOC datang sehingga telah ditata rapi disamping indukan. Pemberian
pakan pertama kali dengan cara ditebar diatas lantai yang telah dialasi koran.
 Lampu
Intensitas sinar harus lebih tinggi saat awal untuk mengenali pakan dan minum,
selanjutnya intensitas sinar dapat diturunkan secara bertahap.

Pastikan waktu kedatangan DOC. Hal ini diperlukan agar saat DOC datang
persiapan telah matang sehingga DOC langsung memperoleh suasana yang nyaman.
Pastikan peralatan kandang seperti pemanas, tempat minum, tempat pakan dan lampu
dicek ulang untuk memastikan peralatan tersebut berfungsi dengan baik. Rangkaian
komponen brooding dipasang sesuai prosedur yang berlaku. Desinfeksi ulang perlu
dilakukan dan kandang ditutup sampai menjelang DOC datang.

3.3. Persiapan DOC Datang (Chick in)


Persiapan yang dilakukan menjelang DOC dating (chick in) adalah:
1. Menyiapkan larutan desinfektan, meliputi :
bak celup kaki didepan tangga, hand sprayer pada pintu-pintu kandang dan sprayer
gendong untuk mendesinfeksi kendaraan yang masuk. Jumlah desinfektan yang
dilarutkan dihitung berdasar aturan pakai yang tercantum pada label dan jumlah air.
2. Menyiapkan larutan gula 2%
 Larutan gula akan diberikan secara manual, sehingga jumlah larutan gula
dihitung berdasarkan jumlah TMAO dan kapasitas TMAO untul level air ¾.
Contoh perhitungan:
 Jumlah DOC =5000 ekor. Jumlah TMAO per 1000 ekor= 8 buah, kapasitas
TMAO untuk level air ¾= 0,75 liter.
 Jumlah larutan gula yang akan dibuat= 8 X 5 X 0,75 = 30 liter
 Kebutuhan gula = 30 X 2% = 600 gram
 Larutan gula dibuat dengan cara sebagai berikut: rebus gula dengan air
secukupnya sehingga terbentuk sirup gula kental. Larutan gula akan diberikan
dalam kondisi hangat.

BELAJAR ONLINE - NANI RIANI, S.Pt Page 8


XI AT – TP. 2020/2021 [Agribisnis Ternak Unggas Pedaging ]

 Segera setelah DOC datang larutkan sirup gula dengan air hangat dengan
jumlah sesuai perhitungan.

3.4. Menangani DOC Datang (Chick in)


Kegiatan Chick in adalah sebagai berikut:
1. Desinfeksi mobil DOC dilakukan diluar gerbang kandang
2. Pemanas dan lampu dinyalakan jika diperlukan
3. Terima dan isi surat jalan. Satu lembar disimpan sebagai arsip dan satu lembar
diberikan pada pengantar DOC
4. Keluarkan box DOC dan dibagi merata ke masing-masing pen.
jika kapasitas tiap pen 1000 ekor maka tiap pen diberi 10 box.
Isi tiap box = 100 ekor ditambah bonus resiko perjalanan 2%.( 102 ekor)
5. Larutan gula disiapkan dan segera didistribusikan ke TMAO dengan level air ¾.
6. Penimbangan berat DOC dilakukan secara sampling
7. DOC ditebar dalam indukan sekaligus dihitung dan diseleksi
8. Bantu ayam mengenali minum dengan mengetuk pelan TMAO
9. Tebar pakan secukupnya diatas koran untuk memudahkan ayam beradaptasi
dengan pakan

Cara menghitung bobot DOC adalah sebagai berikut:


1. Timbang DOC dalam box
2. Hitung jumlah DOC dalam box
3. Timbang box kosong
4. Hitung bobot DOC dengan rumus:
Rata-rata bobot DOC = (bobot DOC + box) – bobot box
Jumlah DOC

Meskipun perusahaan pembibit (breeder) telah melakukan seleksi, namun


peternak perlu melakukan seleksi ulang. Ciri DOC yang ideal adalah sebagai berikut:
1. Berat 35-45 gram
2. Tidak cacat
3. Bulu kuning mengkilat
4. Kulit kaki kelihatan berminyak (tidak kering)
5. Pusar tidak basah dan menutup dengan baik
6. Tidak loyo dan gerak lincah

BELAJAR ONLINE - NANI RIANI, S.Pt Page 9


XI AT – TP. 2020/2021 [Agribisnis Ternak Unggas Pedaging ]

3.5. Managemen Periode Brooding:


 Pastikan suhu indukan tetap optimal dan fokus. Penyebaran dan aktifitas ayam
menjadi indikator nyaman atau tidaknya suhu indukan
 Pakan dan minum selalu tersedia
 Lakukan managemen buka tutup tirai untuk suhu dan kualitas udara dalam
indukan
 Atur luasan indukan sesuai pertumbuhan ayam
Luas kandang yang cukup membuat ayam bebas bergerak, menekan kompetisi
dalam mendapatkan pakan dan minum serta O2, memperlambat meningkatnya
amonia dalam kandang. Batasan yang tepat untuk kepadatan kandang
merupakan angka yang tidak tetap, berubah-ubah menurut umur, bobot, system
perkandangan, temperatur dan ventilasi.
 Pastikan konsumsi pakan sesuai standar, jika kurang segera kejar ketertinggalan
konsumsi pakan secepat mungkin
 Mulai umur 7 hari tempat pakan gantung mulai diperkenalkan
 Kontrol berat badan secara rutin
 Periksa kondisi litter selalu upayakan dalam kondisi kering dan tidak
menggumpal.

3.6. Agar DOC Tumbuh Optimal, harus diperhatikan:


 Sirkulasi udara harus baik diupayakan melalui pengaturan tirai
 Temperatur ideal
 Cahaya cukup dan merata
Tirai, temperature dan penerangan dibahas pada Modul Managemen litter,
temperature, penerangan dan pemanas.
 Minum selalu tersedia
 Standart feed intake tercapai
Minum dan feed intake dibahas pada Modul Managemen pakan dan minum
 Kepadatan ideal
 Program kesehatan berjalan baik
 Vaksinasi tepat waktu (Lebih lanjut, dibahas pada Modul VVOD)
 Biosecurity ketat (Lebih lanjut, dibahas pada Modul biosecurity)

BELAJAR ONLINE - NANI RIANI, S.Pt Page 10


XI AT – TP. 2020/2021 [Agribisnis Ternak Unggas Pedaging ]

Lembar Kerja Brooding 1

Judul : Menyiapkan Indukan (Brooding)


Tujuan : Mampu menyiapkan indukan untuk DOC 1000 ekor
Alat dan bahan :
- Alat tulis - Tirai
- Chick guard - Lampu
- Terpal - Koran
- Sekam - Tali
- Infra red heater - Jepit bambu
- TMAO - Gas elpiji
- Tempat pakan - Desinfektan

Langkah Kerja:

1. Desinfeksi TMAO, tempat pakan dan terpal


2. Hitung luas dan diameter brooding
3. Pasang terpal,chick guard, sekam, infra red heater, TMAO, tirai, dan koran
sesuai prosedur
4. Tata peralatan lain yang belum diperlukan disamping indukan
5. Desinfeksi kandang lalu tutup sampai menjelang DOC datang.

Kriteria Keberhasilan:

1. Peralatan didesinfeksi dengan dosis dan cara yang benar


2. Luas dan diameter brooding dihitung berdasar standart density 50 ekor/m2
3. Peralatan dan bahan brooding terpasang sesuai prosedur
4. Kandang didesinfeksi dengan dosis dan cara yang benar

BELAJAR ONLINE - NANI RIANI, S.Pt Page 11


XI AT – TP. 2020/2021 [Agribisnis Ternak Unggas Pedaging ]

Lembar Kerja Brooding 2

Judul : Menyiapkan Larutan Gula 2%


Tujuan : Mampu menyiapkan larutan gula 2% untuk DOC 5.000 ekor
Alat dan bahan :
- Alat tulis - Ember kapasitas minimal 30 liter
- Air - Panci
- Gula merah - Kompor

Langkah Kerja:
1. Hitung jumlah TMAO yang terpasang
2. Hitung jumlah larutan gula yang akan dibuat
3. Hitung jumlah gula yang dibutuhkan
4. Larutan gula kental
5. Encerkan gula sehingga terbentuk larutan gula 2%
6. Berikan larutan gula dalam kondisi hangat

Kriteria Keberhasilan:
1. Larutan gula 2%
2. Jumlah larutan gula 2% sesuai jumlah TMAO
3. Larutan gula 2% dalam kondisi hangat

BELAJAR ONLINE - NANI RIANI, S.Pt Page 12


XI AT – TP. 2020/2021 [Agribisnis Ternak Unggas Pedaging ]

Lembar Kerja Brooding 3

Judul : Menangani DOC Datang


Tujuan : Mampu menangani DOC datang
Alat dan bahan :
- Alat tulis - Larutan gula 2%
- Desinfektan - Pakan prestarter
- DOC - Gayung
- Timbangan - Ember

Langkah Kerja:

1. Desinfeksi mobil DOC


2. Hidupkan pemanas dan lampu jika diperlukan
3. Terima surat jalan dan diisi sesuai kondisi DOC
4. Bagi DOC ke masing-masing pen
5. Timbang DOC secara sampling
6. Tebar DOC sekaligus hitung dan seleksi
7. Berikan lembar kedua surat jalan ke pengantar DOC
8. Beri segera minum larutan gula
9. Beri pakan prestarter

Kriteria Keberhasilan:

1. Ayam dalam kondisi nyaman (tidak kepanasan atau kedinginan)


2. Bobot DOC dicatat
3. Jumlah DOC dicatat
4. DOC yang mati atau cacat dipisahkan
5. DOC mulai aktif makan dan minum

BELAJAR ONLINE - NANI RIANI, S.Pt Page 13


XI AT – TP. 2020/2021 [Agribisnis Ternak Unggas Pedaging ]

Lembar Kerja Brooding 4

Judul : Menimbang sampel DOC


Tujuan :
 Mampu membaca jarum timbangan dengan benar.
 Mampu menghitung rataan bobot DOC sesuai rumus dengan benar

Alat dan Bahan :


 Alat : Timbangan, tali, recording penimbangan
 Bahan : Box dan DOC

Langkah Kerja :
 Timbang 1 box DOC
 Baca skala pada timbangan
 Catat bobotnya
 Hitung jumlah DOC
 Timbang box kosong dan catat bobotnya
 Hitung rata-rata bobot DOC dengan rumus:
Bobot DOC = (Bobot box + DOC) – Bobot box
Jumlah DOC

Kriteria Keberhasilan :
 Pengikatan kardus DOC pada timbangan
 Pembacaan skala atau jarum timbangan dengan tepat
 Penebaran dan penghitungan DOC dalam brooder
 Rataan bobot DOC dengan perhitungan yang benar

BELAJAR ONLINE - NANI RIANI, S.Pt Page 14

Anda mungkin juga menyukai