PERIODE BROODING
I. PENDAHULUAN
Anak ayam yang dipelihara secara alami akan dilindungi dan dibimbing oleh
induknya. Dilindungi dari kondisi lingkungan yang buruk (panas,dingin, angin) dan
serangan hewan predator (tikus maupun kucing). Dibimbing bagaimana cara makan,
minum dan mencari makanan. Tetapi ayam yang dipelihara secara komersial tidak
mempunyai induk, diperlukan induk pengganti atau induk buatan yang dikenal dengan
istilah brooding. Pertumbuhan ayam broiler dibagi dalam 2 fase:
Fase starter (umur 0-3 minggu)
Fase finisher (>3 minggu sampai panen)
Periode brooding merupakan bagian dari fase starter, masa permulaan bagi
perkembangan dan pertumbuhan ayam. Pada periode ini, pertumbuhan terjadi secara
hyperplasia (jumlah sel bertambah melalui pembelahan sel). Jika pertumbuhan pada
periode ini terganggu, dapat dipastikan berpengaruh terhadap pertumbuhan selanjutnya
dimana terjadi pertumbuhan hypertropia (pembesaran atau pendewasaan sel).
Pertumbuhan sel tubuh akan tercermin pada pertambahan bobot badan. Pada
periode brooding pertumbuhan berlangsung sangat cepat dengan feed conversion ratio
(FCR) yang sangat rendah. Hampir semua ransum yang dikonsumsi dialokasikan untuk
pertumbuhan. Bobot badan pada akhir minggu pertama mencapai 4 kali bobot badan
awal (DOC/day old chick).
Kesalahan teknis seringkali terjadi saat persiapan brooding. Padahal periode
brooding berkontribusi 70% terhadap keberhasilan budidaya ayam.
Pastikan waktu kedatangan DOC. Hal ini diperlukan agar saat DOC datang
persiapan telah matang sehingga DOC langsung memperoleh suasana yang nyaman.
Pastikan peralatan kandang seperti pemanas, tempat minum, tempat pakan dan lampu
dicek ulang untuk memastikan peralatan tersebut berfungsi dengan baik. Rangkaian
komponen brooding dipasang sesuai prosedur yang berlaku. Desinfeksi ulang perlu
dilakukan dan kandang ditutup sampai menjelang DOC datang.
Segera setelah DOC datang larutkan sirup gula dengan air hangat dengan
jumlah sesuai perhitungan.
Langkah Kerja:
Kriteria Keberhasilan:
Langkah Kerja:
1. Hitung jumlah TMAO yang terpasang
2. Hitung jumlah larutan gula yang akan dibuat
3. Hitung jumlah gula yang dibutuhkan
4. Larutan gula kental
5. Encerkan gula sehingga terbentuk larutan gula 2%
6. Berikan larutan gula dalam kondisi hangat
Kriteria Keberhasilan:
1. Larutan gula 2%
2. Jumlah larutan gula 2% sesuai jumlah TMAO
3. Larutan gula 2% dalam kondisi hangat
Langkah Kerja:
Kriteria Keberhasilan:
Langkah Kerja :
Timbang 1 box DOC
Baca skala pada timbangan
Catat bobotnya
Hitung jumlah DOC
Timbang box kosong dan catat bobotnya
Hitung rata-rata bobot DOC dengan rumus:
Bobot DOC = (Bobot box + DOC) – Bobot box
Jumlah DOC
Kriteria Keberhasilan :
Pengikatan kardus DOC pada timbangan
Pembacaan skala atau jarum timbangan dengan tepat
Penebaran dan penghitungan DOC dalam brooder
Rataan bobot DOC dengan perhitungan yang benar