Anda di halaman 1dari 6

Persiapan Kandang

Pada praktikum pemeliharaan ayam broiler, tipe kandang yang kami gunakan
yaitu tipe kandang close house. Kandang close house merupakan kandang yang
keseluruhannya bisa dikontrol secara otomatis, mulai dari sitem ventilasi,
pemberian pakan, minum, suhu dan kelembaban di dalam kandang. Kondisi yang
demikian memungkinkan bahwa keadaan di dalam kandang tidak dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan di luar kandang seperti udara, panas, hujan dan angin.
Karena kondisi nyaman dalam kandang yang bisa dikontrol maka kepadatan
dalam kandang bisa ditambah sehingga kapasitaas kandang bisa bertambah.
Keunggulan lain dari system ini adalah adanya penghematan terhadap tenaga
kerja karena semua sudah berjalan dengan otomatis. Kelemahan dari system close
house adalah memerlukan investasi yang tinggi sehingga tidak semua kalangan
masyarakat mampu untuk membuat kandang dengan system ini (Umiarti, A.T.,
2020).

Persiapan alat dan bahan untuk system perkandangan praktikum kami. Adapun
alat alatnya meliputi :

a. Tempat Pakan dan Minum

1. Baby chick feeder merupakan tempat pakan ayam yang memang digunakan
khusus DOC digunakan sampai umur 14 hari.

2. Pan feeder system merupakan satu rangkaian (satu set) alat otomatis untuk
memberi pakan pada ayam secara berkala dan otomatis, sehingga mengurangi
terjadinya human error, bobot ayam dan ketersediaan pakan ayam tetap terjaga
tidak sampai kehabisan.

3. Untuk system kandang close house minum ayam harus menggunakan nipple.
Lebih efisien tidak memakan banyak tempat dan kebersihan air tetap terjaga.

4. Hopper adalah tempat penampungan pakan yang akan didistribusikan ditiap


tempat pakan.
b. Blower/ Exhaust Fan

Berfungsi untuk menyedot atau membuang bau amoniak didalam kandang supaya
hawa di dalam kandang lebih segar dan mengatur aliran udara/ ventilator didalam
kandang supaya udara selalu berganti setiap saat. Berpengaruh baik terhadap
pertumbuhan ayam dengan udara yang segar dan bersih.

c. Pemanas (Heater)

Pemanas kandang ayam digunakan untuk memaksimalkan produksi DOC.


Temperatur dalam kandang harus dijaga pada suhu 32 derajat dalam kondisi cuaca
dingin dan ekstrim.

d. Tirai

Tirai kandang merupakan penutup sisi kandang sehingga ayam terlindung dari
gangguan luar. Selain itu, tirai kandang juga bermanfaat untuk :

 Membantu mempertahankan suhu udara dalam kandang (terutama saat


masa brooding)
 Mencegah percikan air hujan
 Menyediakan ventilasi darurat jika listrik mati (kipas mati)
 Menghasilkan tekanan statis yang dibutuhkan dalam sistem closed house
 Mencegah agar obat yang disemprotkan tidak berhamburan ke luar
kandang
 Panas brooder tidak menyebar keluar kandang
 menghindari hewan liar masuk.

Tirai kandang dipadukan dengan sistem winch (katrol), untuk memudahkan


menaikkan atau menurunkan tirai dengan cepat, cukup dengan seorang operator.

f. Dosatron

Dosatron adalah alat untuk mencampur obat/vitamin ke aliran nipple secara


otomatis. Untuk pemasangan dosatron ini harus dipasang kurang lebih 50 cm
diatas litter atau sekam.
g. Evaporative cooling pad

Evaporative cooling pad adalah alat pendingin udara yang memanfaatkan


penguapan air. Evaporative cooling pad dihubungkan dengan pompa yang akan
membasahinya dengan air. Ketika udara panas dari luar kandang memasuki
cooling pad, air akan mengambil energi panas dari udara sehingga air akan
menguap (proses evaporasi) dan mengakibatkan turunnya temperatur udara yang
masuk ke dalam kandang. Peternak tidak dianjurkan membasahi cooling pad saat
kelembapan >75%, karena akan menambah kelembapan kandang.

Evaporative cooling pad juga berfungsi sebagai penyaring udara yang masuk ke
kandang. Sekat-sekat cooling pad mencegah pengotor udara (berukuran besar)
untuk masuk ke dalam kandang, sehingga udara masuk menjadi lebih bersih.

h. Temptron

Temptron merupakan sebuah alat untuk mengatur suhu dalam kandang agar stabil,
juga dapat mengatur cooling pad, kipas blower serta pemanas kandang atau
central heater.

Persiapan kandang dilakukan melalui dua tahapan sebagai berikut :

1. Proses pencucian dan sterilisasi

Merapikan dan memisahkan peralatan sesuai dengan fungsinya. Selanjutnya,


peralatan dibersihkan dan dicuci dengan air, kecuali alat pemanas. Setelah dicuci
semua peralatan dibersihkan dengan desinfektan. Peralatan yang sudah bersih dan
steril disimpan ditempat yang bersih. Membersihkan semua kotoran dan barang
tidak terpakai yang ada dalam kandang dan sekitar kandang. Kotoran ayam
langsung dibersihkan dan diangkut keluar lokasi. Lantai kandang disapu sampai
bersih, layar penutup kandang atau tirai dipasang, dan rumput disekitar kandang
dibersihkan.

Sanitasi yang dilakukan pada peternakan praktikum kami meliputi sanitasi


kandang dan pencegahan penyakit. Sanitasi kandang meliputi pembersihan
kandang dan lingkungan serta fumigasi yang dilakukan setelah ayam dipanen.
Pembersihan kandang dilakukan dengan cara kotoran ayam dibersihkan, lantai
dan dinding kandang dibersihkan dengan cara disemprot air. Berikut alat yang
digunakan dala system perkandangan.

Tujuan dari pencucian yang berulang-ulang untuk memastikan agar kandang steril
dan bebas dari penyakit yang pernah ada atau memutus siklus penyakit pada
pemeliharaan berikutnya (Rasyaf, 1995). Sanitasi kandang dilakukan sudah sesuai
dengan pendapat Rasyaf (2000) yang menyatakan bahwa lingkungan kandang
harus bersih dan kebersihan kandang harus tetap dijaga. Membiarkan kandang
selama 2 – 3 hari hingga bagian dalam kandang dan sekitarnya kering. Selama
tenggang waktu tersebut, sebaiknya tidak ada orang yang keluar masuk kandang.
Penyemprotan dengan desinfektan dilakukan lagi 1 – 2 hari sebelum DOC datang
dengan jenis desinfektan yang berbeda dari sebelumnya. Pemeliharaan ayam
broiler merupakan rangkaian kegiatan mulai dari persiapan kandang sampai
pemanenan ayam.

Selain sanitasi kandang yang dilakukan dalam praktikum kami adalah dengan
fogging. Fogging ini dilakukan dengan menggunakan dexlite.. Pembersihan bukan
saja dilakukan pada kandang tetapi juga pada peralatan pakan dan minum,
pembersihan pada tempat pakan dan minum dengan menggunakan antiseptik hal
ini bertujuan untuk membunuh kuman-kuman penyakit dan dapat menghilangkan
bau pada tempat pakan dan minum.

Litter yang digunakan pada perkandangan ayam broiler Jurusan Peternakan,


Fakultas Pertanian, Universitas Lampung yaitu liter dari sekam padi. Sebelum
pemasangan litter pada kandang terlebih dahulu lantai dialasi dengan karung
pakan ayam yang sudah bersih. Ketebalan litter yang dipakai 2-3 cm. Bambang,
(2008) yaitu ketebalan litter yang digunakan 10-15 cm. Menaburkan sekam
dengan ketinggaan 5 cm. Sebelum dipakai sekam harus di desinfektan terlebih
dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat Wiliam Jon dan Payne L (1993) liter yang
ideal setebal 8 cm.

2) Mempersiapkan pemanas dan lingkaran


Memasang lingkaran pelindung ( Chick Quard ). Lingkaran
pelindung yang digunakan terbuat dari seng dan triplek. Lingkaran pelindung
dibuat dengan ketinggian 50 cm dan diameter 2,75 – 4 meter, bergantung pada
kapasitas DOC per lingkaran dan kemampuan pemanas yang dipakai. Alat
pemanas berupa gasolek dipasang pada ketinggian 110 – 125 cm. Panas yang
dihasilkan dari gasolek biasanya diatur menggunakan regulator yang ada pada
tabung gas. Ditengah – tengah pelindung dipasang lampu 25 watt.

3) Memasang tempat pakan ( Chick Feeder Tray ) dan tempat minum DOC

Tempat pakan yang digunakan berupa box bekas DOC kemudian setelah umur 7
hari tempat pakan yang digunakan diganti dengan bentuk gantung yang
menyerupai ember terbalik dengan dasar menyerupai baki, bahan terbuat dari
plastik berwarna kuning. Tempat pakan dipasang secara selang seling dengan
tempat minum yang berkapasitas satu galon. Satu lingkaran pelindung
menggunakan 8 buah tempat minum dan 8 buah tempat pakan dari box bekas
kardus. Selama pelebaran lingkaran pelindung harus diimbangi dengan
penambahan tempat pakan dan minum.

Tempat minum pada fase starter diletakkan di lantai, tetapi kemudian mulai
ditinggikan sesuai dengan pertumbuhan ayam broiler yang semakin tinggi,
sehingga tidak menyulitkan ayam broiler untuk minum. Demikian dengan tempat
pemberian pakan yang berbentuk bulat, dimana pada fase starter, tempat pakan
diletakkan di lantai kandang dan tidak ditutup dengan kap tengah tempat pakan,
tetapi selanjutnya dinaikkan posisinya dan diseka dengan kap tengah tempat
pakan , yang dapat mencegah ayam naik ke tempat pakan dan sekaligus
pemerataan dalam pemberian pakan untuk 10 ekor ayam dalam satu kandang. Dan
jarak antara tempat pakan dan minum tidak diletakkan jauh. Hal ini sesuai dengan
Siregar et al., (1982) yang mengatakan bahwa ukuran dan tinggi tempat air minum
disesuaikan dengan besar dan tinggi dada ayam dan tempat ransum jangan terlalu
jauh dari tempat air minum.

4) Memasang tirai
Pemasangan tirai terdiri dari tirai dalam dan tirai luar. Tirai dalam biasanya
menggunakan plastik yang dipakai selama periode pemanasan selama 7 hari. Tirai
luar luar menggunakan plastik dan kain yang terdiri dari tirai atas dan bawah.
Pembukaan tirai harus disesuaikan dengan temperatur dalam kandang.

5) Pengosongan kandang

Sebelum DOC masuk, harus dilakukan pengosongan/pengistirahatan kandang


minimal 14 hari. Hal ini bertujuan agar kandang bebas dari penyakit dan memutus
siklus bakteri/virus yang ada di dalam kandang.

daftar pustaka

Payne, W. J. A., dan Wilianson, G. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah


Tropis. Terjemahan: Darmajda D. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.

Siregar, A.D., M. Sarbrani, dan S. Pramu. 1982. Teknik Beternak Ayam Pedaging
di Indonesia. Mergie Group. Jakarta.

Rasyaf. 1995. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Pedaging. Penerbit PT


Swadaya. Jakarta

Rasyaf, M. 2000. Manajemen Peternakan Ayam Broiler. Penebar Swadaya.


Jakarta.

Umiarti, A.t. 2020. Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler. Pustaka Larasan.


Bali.

Anda mungkin juga menyukai