Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nadila Prihatini

NIM : 061511133005/A

TUGAS : RESUME ITUNR

Resume Bab Penetasan Telur

Dalam melakukan penetasan telur yang pertama kali harus dilakukan yaitu
menyeleksi telur tetas yang berasal dari ayam betina yang dipelihara dengan ayam jantan
yang telah bertelur selama 2-3 bulan dengan besar, bentuk dan warna telur harus seragam
sesuai dengan sifat induk (genetic). Berat telur kurang lebih 56,6 gram (Leghorn), 60 gram
(RIR) atau 40 gram (Kampung). Bebas dari cacat telur dan index telur yang baik adalah 74%.

Setelah seleksi dilakukan perawatan dengan mengumpulkan telur 3 kali sehari dalam
kandang untuk mencegah telur jangan kotor dan terpengaruh oleh suhu udara yang ekstrim.
kebersihan telur sangat baik untuk proses penetasan karena telur yang kotor akan
menyebabkan bakteri dapat masuk melalui pori-pori dan merusak isi telur. Penyimpanan telur
tidak boleh dibawah 400F dan diatas 600F. Suhu yang paling terbaik untuk penyimpanan telur
antara 50-600F. Batas penyimpanan telur tetas adalah 10 hari dan maksimum 2 minggu.
Tetapi 7 hari atatu kurang 7 hari adalah yang paling baik. Pada saat telur dikeluarkan
(oviposition) embrio telah mencapai stadium istirahat (blastoderm). Untuk menetaskan telur
kelembapan yang baik untuk penyimpanan adalah 60% dan tidak boleh lebih dari 80%. Dan
bila penyimpanan lebih dari 1 minggu telur harus diputar dan ujung yang tumpul selalu pada
bagian atas. Dan tempat untuk penyimpanan telur sebaiknya harus terlindungi dari panas dan
dingin.

Alat-alat yang digunakan untuk penetasan telur yaitu : incubator, dan regulator.
terdapat beberapa istilah dalam penetasan seperti, telur tetas, telur fertile, telur infertile,
fertilisasi, daya tetas (hatchability), mortalitas selama penetasan, dan indeks telur.

Penetasan telur bisa secara alami dan buatan. Kegiatan hatchery meliputi
penampungan telur, dan fumigasi. Setelah penampungan berlanjut ke holding room sekitar 3
hari dengan suhu 180C dan kelembapan 80%. Bila lebih lama akan menekan proses
metabolisme pada telur. Juga dilakukan pemutaran (turning) sebesar 450/jam.

Pada proses setter (pengeraman) paling lama 18 hari dengan suhu 97-99 0F, dengan
kemiringan telur 450 dan diletakkan kipas angin. Kelembapan yang rendah akan
menyebabkan bulu keriting, kalua tinggi akan menyebabkan kesulitan menetas Pemutar
dilakuan secara otomatis setiap 1 jam, agar pertumbuhan embrio sempurna.

Kemudian transfer yang merupakan Perpindahan dari tahap settering ke tahap


hatchering. Dilakukan dengan meneropong telur (candling) denga lampu TL 40 watt.
Kemudian di cek telur yang infertile di afkir. Selama telur di transfer, ruang hatcher
difumigasi.

Proses herchering sekitar3 hari (19-21 hari). Ruang hatchering difumigasi setiap sore
dengan double dosis. Suhu dinaikan 0,20F. Kemudian dilakukan pewarnaan (blower) dengan
formalin 200cc ditambah air 400 cc akan timbul warna kecoklatan pada anak ayam yang
menetas. Setelah menetas anak ayam/DOC di sexing, debeaking, diberi vaksin marek secara
subcutan didaerah cervic. Setelah itu di seleksi dan diafkir yang berpatuh bengkok, buta,
sayap halus kecil-kecil, bulu keriting, botak, kaki bengkok, kaki kering, ompalitis dan
berbulu basah. Sedangkan ayam yang sehat dimasukkan kardus, siap di pasarkan.

Faktor penting dalam penetasan yaitu: temperature, dimana suhu yang tinggi dapat
menyebabkan kematian embrio. Kelembapan, dimana kelembapan yang rendah dapat
menyebakan dehidrasi, kekeringan, kematian emrio / menetas dengan DOC kecil. Sedangkan
kelembapan yang tinggi akan mencegah keluarnya air, mengurangi daya tetas. Ventilasi,
diamana embrio perlu 02 dan menghasilkan CO2 dan embrio peka terhadap CO2 yang
berlebihan.

Perkembangan embrio anak ayam dimulai sejak fertilisasi dimana sel mengalami
pembelahan yang terus berlangsung bila suhu > 820 F. pada perkembangan embrio anak ayam
selama penetasan terbagi dalam tiga bentukan yaitu ektoderm (kulit, paruh, bulu, kuku,
system saraf, garis mulut dan vent. Mesoderm (otot, tulang, darah, organ ekskretori dan
reproduksi). Endoderm (saluran pernafasan, organ sekretori dan alat pencernaan).
Resume Bab Ayam Pedaging (Broiler)

Strain merupakan jenis ayam yang telah mengalami penyilangan dari bermacam-
macam bangsa, sehingga tercipta jenis ayam baru dengan nilai ekonomi produksi yang tinggi
dan bersifat turun temurun. Pemberian nama biasanya dilakukan oleh Breeding Farm
pencipta.

Masa pemeliharaan broiler terbagi atas starter : DOC – 3 minggu dan finisher : > 3
minggu – panen. Persyaratan mutu pakan broiler yaitu : untuk starter PK : min 19%, SK :
maks. 6 %, asama amino : lisin min. 1 %, metionin : min. 0,4% dan metionin + sistin : min.
0,6 %. EM : min. 2900 kkal/kg. sedangkan untuk persyaratan pakan finister PK : min. 18%,
SK :maks.6%, asam amino : lisin : min. 0,9%, metionin : min.0,3% dan mentionin + sistin :
min. 0,5% dan EM :min. 2900 kkal/kg.

Untuk lokasi kandang broiler, yaitu : lokasi harus strategis, dekat jalan besar dan jalan
dapat dilalui kendaraan, tersedia listrik PLN dan Tersedia air sepanjang tahun, lokasi jauh
>1000 meter, keamanan terjamin, lokasi sesuai dengan R U T R pemda setempat, mempunyai
izin, ventilasi udara cukup baik sepanjang tahun dan tidak ada lingkungan pemukiman.

Terdapat 2 tipe kandang untuk ayam broiler yaitu open house dan closed house Arah
kandang membujur barat – timur (open house). Konstruksi kandang harus cukup kuat.
Dimana atas terbuat dari rumbia, genteng/asbes, galvalume dan unttuk rangka bisa
menggunakan bambu, kayu, besi

Tahapan sanitasi dan persiapan kandang berupa penyemprotan kandang,, gudang dan
lingkungan dengan insektisida membersihkan kotoran ayam dengan diinsekfetan. Pasang alas
kandang dan peralatan. Semprot kandang dan peralatan dengan diisinfektan.formalin.
kemudian siapkan brooder.

Persiapan saat DOC datang yaitu pasa 3 hari sebelum DOC datang, pasang tirai, sekam
ditaburkan pada lantai kandang secara menyeluruh, lalu diisenfeksi. Kemudian buat brooding
guard dengan bentuk lingkaran dengan diameter. Lalu, letakkan pemanas, temat pakan,
tempat minum secara rapi dalam brooding. Lakukan diisinfektan . nyalakan pemanas 2 jam
sebelum DOC datang, timbang DOC (per box) dan kelompokkan box yang hampir sama
berat dan kode box nya. Letakkan box dan buka kemudian hitung jumlah DOC nya. Dan
kemudian diberi makan dan minum.
Periode brooding merupakan periode paling kritis, dimana menentukan performance akhir
untuk perkembangan system kekebalan tubuh, perkembangan system pernafasan dan
perkembangan gastrointestinal.

Hal-hal penting dalam manajement brooding yaitu, saat penerimaan DOC, pengaturan
suhu brooder, manajement tirai, m pemberian pakan dan air minum, manajement litter, dll.

Pada manajemen pemberian pakan saat DOC datang langsung diberi makan dengan
jumlah tempat pakan umur 1-2 hari 10 feefer tray dan umur 3-5 hari 10 feeder tray. Dibawah
pemanas tidak boleh ada tempat pakan dan tempat pakan harus bersih dari sekam dan kotoran
ayam. Untuk pemberian pakan diberikan sedikit demi sedikit tapi sesering mungkin pada
tahap awal.

Pada manajemen pemberian air minum saat DOC datang diberikan lautan
vitamin/elekrtolit dan diberikan antibiotic di pagi hari (paling lama 5-6 jam) dan diberi
vitamin saat sore hari pada DOC yang datang pada 1-3 hari pertama. Untuk temperature
normal konsumi air minum ayam 1,6 – 1,8 kali dari konsumsi pakan. Untuk sanitasi air harus
selalu bersih dan segar tidak ada zat kimia dan komposisi bakteriologis dan untuk menjaga air
dalam kondisi normal, gunakan 3-5 ppm chlorine.

Pada manajemen litter harus sudah tersebar merata, sebelum DOC datang dengan
ketebalan litter minimal 5 cm. jenis litter yang dapat digunakan : sekam, jerami dan serutan
kayu. Sekam yang sudah basah dan menggumpal diganti dengan yang baru. Litter harus
dijaga selalu kering. Pada umur 1-14 hari kondisi sekam harus full. Pada umur hari ke-19
sekam mulai dibuang. Dan pada hari ke-21-penen sekam dibaung semua. Pada penyeleksiaan
ayam ayam yang diseleksi meliputi ayam yang dehidrasi, pantat/pusar basah, kerdil lemah
atau cacat. Akibat brooding yang kurang bagus dapat menyebabkan mortalitas dan afkir
tinggi, pertumbuhan terganggu dan mudah terserang penyakit.

Untuk vaksinasi yang diberikan kepada broiler yaitu vaksin ND (aktif) dengan pemakian
tetes mata/hidung, vaksin IBD dengan pengaplikasiaan melalui air minum,
Resume Bab Ayam Petelur (Layer)

Masa pemeliharaannya untuk starter mulai dari DOC-6 minggu, grower dari > 6
minggu – 17 minggu, pre layer dari > 17 – 19 miggu dan periode layer > 19 minggu. Untuk
persyaratan mutu pakannya menurut SNI - 2009 : Pk min 30 %, SK maks 8 %, lemak kasar
maks 5 %, EM min 1800 kkal/kg, total aflatoksin maks 50 µg/kg, kadar air maks 14 %,
kalsium 9 - 12 %, dan asam amino yang terdiri dari lisin min 1,7 %, metionin min 0,8 % ,
triptofan 0,29 % dan metinonin + sistin min 1,1 %. Untuk kandang layer menggunakan
system portal dan baterai dengan arah kandang membujur dari timue ke barat agar tidak
terlalu lama mendapat sina matahari langsung yang dapat mengakibatkan stress, kanibal,
gangguan metabolisme dan cepat dewasa kelamin. Untuk tipe kandang layer untuk daerah
pantai/dataran renadah berbentuk shade dan gable. Sedangkan untuk daerah dataran tinggi
berbentuk monitor dan semi monitor. Pada kandang ayam layer ada tempat bertemgger yang
berfungsi sebagai tempat exercise dan istirahat. Posisinya di pinggir kandang dengan tinggi
tidak lebih dari 80 cm.

Untuk pemeliharaan masa starter kelembapan kandang 60 – 70 % dengan suhu


brooding setiap umur ayam berbeda. Pada pemeliharaan pada 2 hari pertama diberikan air
minum yang hangat ± 16 – 200C yang ditambahkan gula 20 gr/4 liter air minum akan lebih
baik bila diberi vitamin C 2 gr/10 litter air minum. Dan bila ingin ganti tempat air minum
DOC ke normal dibiarkan 8 – 10 hari Bersama-sama baru di ganti semua ke normal.
Pemberian pakan starter dapat diberikan setelah mendapat air minum yang ditaburkan pada
box bekas DOC dan sisa pakan harus dibuang setiap pagi.

Potong paruh bertujuan untuk mencegah kanibalisme dan mengurangi pemborosan


pakan. Potongan harus tegak lurus dengan sumbu peruh atau ± 1/3 panjang dari lubang
hidung. Sebelum paruh di potong yang harus diperhatikan yaitu, ayam harus sehat, tidak
dilakukan selama periode reaksi vaksinasi, berikan vitamin K dalam air minum, control suhu
alat pemotong paruh. Sesudah potong paruh selama 3 hari tempat pakan diisi lebih tebal dan
pastikan ayam dapat makan dan minum dengan baik.

Periode grower bertujuan untuk menyiapkan ayam menjelang dara dengan harapan
memperoleh sekelompok ayam yang seragam dan mencapai berat badan yang sesuai
umurnya sehingga Penyebab ketidak seragaman bisa disebabkan oleh faktor genetic yang
terjadi pada kesalahan breeding. Cara mendeteksinya, bandingkan dengan kandang yang lain
atau peternakan yang lain yang tanggal penetasan DOC dan strainnya sama pada breeding
yang sama. Dan apabila penyebabnya lingkungan bisa disebabkan oleh tempat pakan dan
minum,

Pemberian pakan pada masa grower dapat diberikan seperti starter, yakni secara at
libitum. Kecuali, bila berat badan yang diperoleh melibihi standar makan perlu dilakukan
penjatahan sesuai umur dan kebutuhan pakan. Untuk system pemeliharaan grower dipelihara
dengan system postal yang membutuhkan sarang untuk bertelur. Penggunaan grit sudah dapat
diberikan dengan ditabur di litter dngan tujuan untuk meningkatkan nafsu makan dan
mengembangkan otot ampela. Pada masa grower dilarang memberikan penyinaran tambahan
cukup alami hal ini behubungan dengan proses dewasa kelamin karena terlalu cepat dewasa
kelamin akan menyebabkan telur menjadi kecil.

Pada periode pre layer pullet/dara akan mulai bertelur dengan berat badan 1,3 – 1,55
kg dengan pencahayaan mulai diberikan ± 1 jam dan pakan harus siap setiap saat. Suhu ideal
untuk periode layer 12 -160C. Untuk mencapai puncak perlu di kontrol keseragaman
kelompok ayam, berat badan yang sesuai, pakan yang cukup dan yang harus selalu ada.
Untuk program vaksin dapat diberikan vaksin ND – IB + ND Kill ,IBD + cacar, coryza, ILT,
dan EDS kill. Selanjutnya tinggal melakukan vaksinasi ND secara rutin setiap 2 – 3 bulan
sekali. Pada program pengendalian cacing dilakukan pada umur 8,12,16 dan 20 minggu.
Obat-obat yang bisa dipakai yaitu piperazine, mebensazole, fenbendszole, dll. Untuk kontrol
kutu/tungau/pinjal dilakukan pada umur 19 – 22 minggu yang diulang setiap 3 bulan sekali.
Obat yang bisa digunakan bubuk belerang 1 kg, deterjen 0,2 kg, antiparasit 1 kg yang
dilarutkan dengan 100 liter air, dengan cara ayam direndam dalam larutan atau disemprotkan
dengan minimal 100 ml/ekor.

Layer tidak layak dipelihara lagi bila biaya produksi sudah lebih tinggi dari pada
peneriman penjualan telur. Ayam yang dijual sebagai ayam afkir yaitu ayam yang sudah tua
> 75 minggu dan ayam belum tua, namun prosuksi rendah. Dilakukan force molting
(tindakan merontokkan bulu secara paksa yang diatur manusia). Force molting dilakukan
pada ayam tua dengan berat badan dalam rataan. Setelah force molting ayam akan mampu
bertelur ± 24 minggu. Force molting dilakukan bila harga jual afkir sangat rendah sedangkan
harga telur masih baik dan harga DOC tinggi dan sulit diperoleh dan terlambat menyiapkan
ayam pengganti. Ada 2 cara force molting yaitu dengan konvensional (pembatasan pakan dan
air)dan non konvensional (obat-obatan).
Resume Bab Ayam Kambung (Buras)

Ayam buras mempunyai keunggulan mudah dipelihara, cepat beradaptasi dengan


lingkungan dan lebih tahan terhadap penyakit, daging dan telur lebih disukai masyarakat dan
dapat dilaksanakan dengan modal kecil dengan lahan terbatas. Adapula jenis ayam kampung
yang bisa sebagai penghasil telur yaitu, ayam kampung asli, ayam nunukan, ayam kedu putih
dan hitam dan ayam pelung. Dan produksi telur tertinggi pada jenis ayam kedu. Manajemen
pemeliharaan bisa secara ekstensif yang dibiarkan hidup bebas dan mencari makan sendiri,
secara semi intensif dimana ayam diberikan pakan tambahan dan secara intensif dimana ayam
hidup di dalam kandang dan diberi pakan seperti ayam ras.

Pemilihan buras periode anak yaitu, lincah, gesit, selalu aktif, bulu bersih kering,
tidak kusut, tidak ada kelainan pada tubuh, reaksi cepat terhadap suara dari luar, selalu aktif
mencari makan dan kondisi manure baik. Pemilihan buras jantan yaitu, tubuh kuat dan
memanjang, sayap kuat dan merapat, bulunya teratur, paruh pendek, kuat, bersih dan tidak
runcing, mata jernih dan bersinar, sisik kaki bersih, teratur dan bertaji, ekor tegak dan
tumbuh teratur dan kaki cukup panjang dan serasi. Untuk memilih buras periode dara yaitu,
aktivitas lincah, suara keras dan nyaring, nafsu makan dan kawin kuat, bentuk tubuh cukup
panjang dan dalam, dada penuh dan montok, perut dalam dan lembut, kepala besar, paruh
pendek tidak lancip, jengger merah bercahaya, mata besar dan bersinar, bulu halus mengkilap
dan tertutup, sayap merapat pada tubuh, ekor tegap keatas, kaki kuat. Untuk memilih ternak
dewasa produkstif yaitu sehat, jengger dan pial besar, merah dan mengkilat, mata besar dan
bercahaya, cuping telingga besar, berminyak dan lembut, lubang anus melebar, besar dan
bulat dan jarak ujung tuang sumpit lebar.

Fungsi kandang pada ayam buras yaitu untuk tempat berteduh dari panas dan hujan,
sebagai tempat bermalam dan untuk memudahkan tata laksana. Syarat kandang yang baik
yaitu, cukup mendapat sinar matahari dan angina tau udara segar, jauh dari kediaman rumah
sendiri, bersih dan tidak lembab, kepadatan sesuai, dan kandang dibuat dari bahan yang
murah, mudah didapat dan tahan lama.
Untuk pengelolaa reproduksi perbandingan jantan : betina 1 : 10. Siklus reproduksi
umumnya 125 hari. Induk diberi kesempatan mengerami dan setelah menetas DOC
dipelihara sendiri, telur dipungut dan ditetaskan dengan mesin dan bila muncul sifat
mengerami maka induk dimandikan 2 kali setiap minggu selama 2 minggu berturut-turut.

Jenis pakan yang digunakan berupa dedak, jagung, daun-daunan (papaya, kangkong,
rumput, dll), pakan konvensional (bekicot, cacing, serangga, dll), dan pakan buatan pabrik.
Pemberian pakan dilakukan sehari 2 kali pagi dan sore sedangkan minum diberikan setiap
hari.

Penyakit yang sering menyerang dan pencegahannya yaitu, ND/tetelo, pencegahannya


dengan vaksinasi ND. Cacingan, pencegahan dengan menghindari pemeliharaan tradisional.
Pengobatan : piperazin, albendazole, mebendazole, dll. CRD (ngorok), pengobatan:
chlortetacylin, tylosin. Berak darah, pengobatan: preparat sulfat, amprolium. Coryza (snot),
pengobatan: sulfadimetoxine. Cacar, pencegahan : vaksinasi 1 kali setelah lepa induk.

Anda mungkin juga menyukai