I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Usaha persuteraan alam telah lama dikenal sebagian masyarakat
Indonesia. Kegiatan ini bersifat padat karya, tidak mutlak
memerlukan ketrampilan khusus yang tinggi, menghasilkan produk
dengan nilai ekonomi yang tinggi serta relatif cepat
menghasilkan. Diharapkan kegiatan ini dapat dijadikan alternatif
usaha dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan.
2. Penerimaan
Penerimaan diperoleh dari penjulan kokon hasil produksi dari
pemeliharaan ulat sutera yang dilakukan oleh petani.
N Ura Tahun ke
o ian
1 2 3 4 5
1 Prod 296 888 1.11 1.11 1.11
. uksi 0 0 0
kok
on
(kg)
2 Har 18.0 18.0 18.0 18.0 18.0
. ga 00,- 00,- 00,- 00,- 00,-
(Rp)
/kg
3 Jum 5.32 15.9 19.9 19.9 19.9
. lah 8.00 84.0 80.0 80.0 80.0
pene 0,- 00,- 00,- 00,- 00,-
rima
an
(Rp)
Tabel 5. Perhitungan Pendapatan Usahatani Persuteraan Alam
Untuk Luas Lahan 1 Hektar Selama 5 Tahun
N Urai Tahun ke
o an
1 2 3 4 5
1 Pene 5.32 15.9 19.9 19.9 19.9
. rima 8.00 84.0 80.0 80.0 80.0
an 0,- 00,- 00,- 00,- 00,-
hasil
penj
uala
n
koko
n
(Rp)
2 Peng 9.26 8.84 9.97 9.97 9.97
. eluar 0.00 5.00 0.00 0.00 0.00
an 0,- 0,- 0,- 0,- 0,-
biay
a
prod
uksi
(Rp)
3 Pend - 7.13 10.0 10.0 10.0
. apat 3.93 9.00 10.0 10.0 10.0
an 2.00 0,- 00,- 00,- 00,-
(Rp) 0,-
3. Peluang Pasar
Pada saat ini peluang pasar produk kokon dalam negeri mencapai
sekitar 3.100 ton /tahun dengan jumlah pasokan produksi yang dapat
dipenuhi hanya sekitar 500 ton. Sedangkan pada pasar dunia dari
kebutuhan aktual sebesar 600.000 – 750.000 ton, hanya mampu
terpenuhi sebesar 80.000 – 110.000 ton, dengan demikian masih
terbuka peluang pasar untuk produk kokon.
KESIMPULAN
1. Biaya investasi usahatani persuteraan alam pada awalnya cukup
besar dan belum menghasilkan keuntungan, namun pada tahun kedua
dan seterusnya dapat memberikan keuntungan yang cukup besar.
2. Masih terbuka peluang pasar bagi produk kokon dalam maupun
luar negeri.