Anda di halaman 1dari 10

Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler Breeder pada

Periode Pemanasan
Budidaya

Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan informasi menarik bagi
anda yang sedang merintis usaha budidaya ayam broiler yaitu mengenai
Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler Breeder pada Periode Pemanasan.
Dalam tulisan ini saya akan membahas persiapan kandang, mencuci dan
mensterilkan kandang, mempersiapkan pemanasan dan lingkaran sebelum
anak ayam atau DOC dibesarkan. Dengan persiapan yang matang
diharapkan dapat mencegah setidaknya meminimalisir tingkat kematian
DOC pada periode stater.

Periode Pemanasan (Brooding Period) atau disebut juga dengan


periode stater. Pada prinsipnya, pemeliharaan ayam broiler breeder dan
komersial pada periode pemanasan dimulai sejak DOC diterima sampai
berumur 3-4 minggu. Periode pemanasan sangat penting karena pada
periode ini terjadi perkembangan fisiologi yang menentukan keberhasilan
usaha pemeliharaan ayam, yaitu periode pembentukan system kekebalan
tubuh, system kardiovaskuler, pembentukan tubuh, dan awal pembentukan
kerangka tubuh.
Persiapan Kandang
Persiapan kandang merupakan pekerjaan awal dari semua kegiatan usaha
budidaya dan menjadi salah satu kunci sukses usah budi daya ayam. Baik
broiler breeder maupun komersial. Kandang yang digunakan untuk brooding,
terutama untuk ayam broiler breeder harus terisolasi dari kandang produksi.
Tujuannya melindungi DOC agar tidak mendapatkan tantangan (challenges)
bibit penyakit terlalu dini serta memberi kesempatan perkembangan system
kekebalan berjalan dengan baik. Perisapan kandang dilakukan melalui dua
tahapan sebagai berikut.

Mencuci dan Mensterilisasikan Kandang


Berikut ini beberapa langkah ayng harus dikerjakan sebelum DOC diterima
dan dipelihara.
Merapihkan dan memisahkan peralatan sesuai dengan fungsinya
selanjutnya, semua peralatan dibersihkan dan dicuci dengan air, cukup dilap
dengan kain basah. Peralatan ayng sudah bersih dan steril disimpan di
tempat bersih.
Membersihkan semua kotoran dan barang tidak terpakai yang ada didalam
kandang dan disekitar kandang. Pupuk kandang harus langsung dibersihkan
dan diangkut keluar lokasi. Lantai kandang disapu sampai bersih, layar
penutup kandang atau tirai dipasang, dan dilakukan dengan menambahkan
deterjen dengan perbandingan 1 kg deterjen untuk 1.000 liter air (1:1.000),
kemudian pembilasanya lagi dengan air.
Melakukan sterilisasi menggunakan disinfektan. DIsinfektan ayng dipakai
sebaikknya lebih dari satu jenis dan berspektrum luas (broad spectrum).
Sterilisasi dilakukan ke seluruh bagian kandang an lingkungan sekitar
kandang.
Melakukan sterilisasi menggunakan disinfektan. DIsinfektan yang dipakai
sebaiknya lebihd ari satu jenis dan berspektrum luas (broad spectrum).
Sterilisasi dilakukan keseluruh bagian kandang dan lingkungan sekitar
kandang.
Melakukaan pengapuran menggunakan kapur tohor atau kapur pertanian ke
ba gian dalam, lantai, dan sekeliling luar kandang. Proses pengapuran ini
sering dilakukan bersamaan dengan pemberian soda api. Dosis kapur tohor
yang dipakai 0,2 0,5 kg/m2 dan soda api sekitar 20 gram untuk setiap 4
5 m2.
Membiarkan kandang selama 2-3 hari hingga bagian dalam dan sekitarnya
kering. Selama tenggang waktu tersebut, sebaiknya tidaka da orang yang
keluar masuk kandang. Penyemprotan dengan disinfektan dilakukan lagi 1-
2 hari sebelum DOC datang dengan jenis disinfektan ayng berbeda dari
sebelumnya. Penyemprotan disinfektan bisa juda dicampur dengan
insektisida, terutama jika ditemukan banyak kutu dan serangga.
Menaburkan sekam dengan ketebalan sektiar 10 cm. sebelum dipakai,
sekam harus difumigasi menggunakan Formalin dan PK (Kalium
Permanganat) dengan perbandingan 2 : 1 (40 ml Formalin 20 gram PK
untuk ruangan seluas 2,8 m3). Dosis yang dipakai biasanya 2-3 kali lipat
dari dosis standar tersebut. Sekam yang ditaburkan harus baru. Serta bebas
dari kotoran, sampah dan jamur.
Kandang yang sudah bersih dan steril tersebut harus tetap terjada agar
tidak terkontaminasi dari lingkungan luar.program isolasi dan biosecurity,
terutama pada ayam broiler breeder,harus benar benar
dijalankan.Program tersebut sebagai berikut:
Sebelum masuk kekawasan kandang brooding, semua orang harus mandi
terlebih dahulu dan semua pakaian harus diganti dengan seragam kerja.
Hanya petguas kandang ayng diisinkan masuk kekandang brooding,
sedangkan tamu atau pengunjung lainnya dilarang keras masuk
kedalamnya.
Petugas kandang dilarang saling berkunjung antar kandang. Jika memang
diperlukan, mereka harus disanitasi terlebih dahulu.
Kandang harus diisi oleh ayam dengan umur yang sama.
Jangan membiarkan burung liar atau unggas lainnya masuk ke dalam
kandang.
Harus diusahakan tikus dan serangga tidak sampai masuk kedalam kandang
dan lingkungan sekitarnya karena bisa menjadi pembawa (carrier) penyakit.

Mempersiapkan Pemanasan dan Lingkaran


Memang Lingkaran Pelindung atau Chick Guard
Lingkungan pelindung bisa terbuat dari seng, layar, karung, triplek atau
boks bekas DOC. Namun, pelindung yang paling bagus terbuat dari seng
lingkaran pelindung dibuat dengan tinggi 45 50 cm dan diameter 2,75 4
meter. Diameter lingkaran yang akan dibuat berdasarkan kapasitas pemanas
(brooder) dan jumlah DOC.
Contohnya, diameter lingkaran pelindung 3,6 m untuk 500 ekor DOC parent
kstock dan 3,2 m untuk 750 ekor DOC broilerkomersial menggunakan
gasolek sedang. Lingkaran pelindung dilebarkan sedikit demi sedikit mulai
hari ketiga dengan memperhatikan kondisi DOC.
Memasang tempat pakan dan temapt minum DOC
Tempat pakan DOC yang dibutuhkan tergantung dari jumlah populasi DOC
untuk setiap lingkaran pelindung. Idealnya, satu tempat pakand igunakan
oleh 100 ekor DOC. Tempat pakan dipasang secara berselang seling
dengan tempat minum yang berkapasitas satu galon.
Meletakkan alat pemanas
Alat pemanas berupa gasolek dipasang diketinggia 110 125 cm, panas
yang dihasilkand ari galsolek bisa diatur menggunakan regulator yang ada
ditabung gas. Pemakaian gasolek memiliki kelebihan yaitu panas yang
dihasilkan arelatif merata. Stabil dan tidak terpengaruh angin. Pnas yang
dikeluarkan berupa sinar merah (infra red) dan tidak berpolusi (tidak
berasap)
Mempersiapkan kebutuhan sumber energy
Sumber energy bisa berupa gas LPG, batu bara, listrik atua minyak tanah,
tergantung dari jenis alat pemanas (brooder) yang akan digunakan (lihat
table dibab sebelumnya), sumber energy ini harus disiapkan untuk
memenuhi kebutuhan selama masa pemeliharaan awal selama 16-18 hari
untuk broiler komersial dan 21 28 hari untuk broiler komersial dan 21
28 hari untuk broiler breeder
Pemasang Tirai
Dikandang terbuka, hamper semua dinding kandang dipasangi tirai atua
layar, kecuali seperempat bagian atasnya (20-30 cm), seperempat bagian
tersebut tetap terbuka. Dikandang tertutup, semua bagian dinding dan a tap
kandang harus tertutup rapat, kecuali bagian inlet.

Kegiatan selama periode Pemanasan atau Brooding Period


Periode ini merupakan masa paling kritis dalam siklus kehidupan ayam
karena DOC mengalami proses adaptasi dengan lingkungan baru. Periode ini
juga merupakan masa proses pembentukan kekebalan tubuh dan masa awal
pertumbuhan semua organ tubuh. Berikut ini beberapa kegiatan yang perlu
dilakukan apda periode pemanasan.

a. Menyalakan pemanas
Pemanas sebaiknya dinyalakan satu hari sebelum DOC datang Tujuannya,
agar suhu disekitar lingkungan sudah hangat dan merata Temperatur yang
diperlukan untuk DOC bisa diukur menggunakan thermometer yang
diletakkan sekitar 5 cm.diatas permukaan sekam.

b. Mengontrol Temperatur Kandang


Menent ukan temperature yang ideal bisa dilakukan dengan cara
memperhatikan tingkah laku DOC sebagai berikut :
1. DOC menjauh dari pemanas, berarti temperature terlalu panas
2. DOC mendekati pemanas, berarti temperature terlalu dingin
3. DOC aktif dan menyebar, berarti temperature ideal
4. DOC berada dalam satu sisi dan bergerombol, ada embusan angin yang
masuk dari satu arah

c. Menyiapkan Air Minum


Tempat minum diisi dengan air gula aren dengan takaran 50-80 gram gula
aren per liter air untuk 6-8 jam mpertama. Pemberian air gula ini
dimaksudkan agar DOC bisa memperoleh energy dengan cepat. Selain gula
aren, air minum untuk DOC yang baru datang bisa ditambahkan sarbitol
dengan dosis 2 cc per liter air atau Biogreen dengan dosis 1 cc per liter air.
Jika DOC berasal dari temapt yang jauh, didalam air minum bisa juga
ditambahkan vitamin C (citric acid) bersamaan dengan gula dengan dosis 1
gram per liter air selama 24 jam pertama.

d. Memeriksa kualitas dan kuantitas DOC


Kegiatan pertama yang harus dilakukan ketika DOC datang adalah
memperhatikan dan memeriksa keadaan DOC secara keseluruhan. Baik
kualitas maupun kuantititasnya. Beberapa cirri DOC yang berkualitas
sebagai berikut :
1. Bebas dari penyakit terutama pullorum, omphalitis, dan jamur
2. DOC terlihat aktif
3. Kakinya besar dan basah seperti berminyak
4. Bulu cerah dan penuh
5. Pantatnya tidak kotor atau tidak terdapat pasta putih.
6. Berat tidak kurang dari 37 gram (tergantung dari strain ayamnya).
7. Sudah divaksin mareks untuk ayam breeder
Setelah diperiksa, DOC harus segera diletakkan ditempat pemanas.
Selanjutnya, DOC diajari cara minum dengan cara mengetuk ngetuk
tempat minum. Pekerja kandang harus memastikan semua DOC bisa
minum.

e. Memberi Pakan DOC


Memberi pakan untuk pertama kalinya dilakukan 3-4 jam setelah seluruh
DOC minum. Pemberian pakan dilakukan sesering mungkin minimum lima
kali sehari. Pakan yang diberikan berupa pakan jenisstrater dengan
kandungan protein 19-31% dan untuk ayam broiler breeder protein yang
dikonsumsi sampai umur 5 minggu sekitar 180 gram. Konsumsi protein
tersebut bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas bertelur.
Meningkatkan system kekebalan tubuh dan titer (antibody) yang baik
terhadap vaksinasi.
Cara mengecek anak ayam makan atau tidak adalah dengan cara
menangkat secara acak atau anak ayam paling pinggir, lalu meraba
temboloknya. Jika temboloknya berisi pakan, berarti ayam sudah makan.
Dalam table dibawah ini diberikan contoh pemberian pakan untuk strain
ayam broiler breeder yang berbeda dengan Grit untuk anak ayam selama
periode brooding sangat diperlukan grit yang diberikan merupakan partikel
kecil dari granit,silica, atau kerang yang tidak akan dicerna oleh ayam. Grit
tersebut berfungsi membantu proses pencernaan anak ayam, sehingga lebih
efisien.

f. Mengontrol keadaan sekam


Sekam harus dikontrol setiap hari dan harus dijaga agar selalu kering sekam
yang menggumpal harus dibuang dan diganti dengan yang baru.

g. Lingkaran pelindung diperlebar setelah tiga hari pertama untuk


menambah luas lantai (floor space) bagi DOC. Pelebaran lingkaran pelindung
harus diulang setiap dua hari sekali setiap -,3 0,5 meter. Setiap pelebaran
harus ditimbangi dengan penambahan tempat pakan dan minum. Floor
space yang diperlukan untuk ayam broiler breeder selama menggunakan
alat pemanas (sampai berumur tiga minggu) sekitar 10 11 m2, tergantung
pada strain yang dipelihara.

h. Melakukan seleksi dan Grafding


Penyeleksian dilakukan secara rutin setiap hari sejak minggu erptama.
Penyeleksian bertujuan memisahkan anak ayam yang kecil, kaki kering
terkena omphalitis, serta abnormal (kaki pengkor, paruh bengkok, dan
tubuh lemas dengan anak ayam yang seat dan normal. Ayanak ayam yang
diseleksi harus sesegera mungkin dimusnahkan dan dicatat sebagai angka
penyusutan ayam (Defletion).Grading adalah pengelompokan ayam menjadi
beebrapa kelompok sesuai dengan standar berat setiap strain ayam. Anak
yang kecil dipisahkan tersendiri dan diberi pelakuan khusus hingga berat
badannya bisa mengejar berat badan anak ayam yang besar. Pelakuan
khusus untuk anak ayam yang memiliki berat badan rendah adalah
pemberian vitamin secara terus menerus, pemberian pemanas lebih lama,
sesering mungkin membangunkan anak ayam yang memiliki berat badan
rendah adalah lama, sesering mungkin membangunkan anak ayam untuk
makan, dan mengurangi eprbandingan tempat pakan dan tempat minum
dengan anak ayam.
Grading terhadap anak secara keseluruhan perlu dilakukan sejak ayam
berumur 17 -22 hari, terutama ayam broiler breeder. Perlakuan ini
berkorelasi nyata antara keseragaman ayam pada pemeliharaan periode
starter dan keseragaman ayam pada periode pertumbuhan dan periode
produksi.

i. Mengatur sirkulasi udara kandang


Mengatur sirkulasi, terutama untuk kandang terbuka, dilakukan setelah 2
3 hari masa brooding (tergantung pada kondisi udara di dalam kandang).
Mengatur sirkulasi dilakukan dengan cara membuka layar bagian atas 10
25 cm. bisa juga dilakukan dengan cara membuka layar dari bagian atas
kebawah pada minggu ketiga semuanya. Namun, minggu kedua 2/3 bagian,
dan minggu ketiga dingin, layar bagian bawah tetap ditutup hingga ayam
berumur 28 hari atau pertumbuhan bulu sudah sempurna menutupi seluruh
tubuh.
Dikandang tertutup sejak hari pertama kipas exhaust harus sudah
dinyatakan minimum satu buah. Penambahan jumlah kipas exhaust yang
dinayakan tergantung pada kondisi temperature linkungan jika panas, dan
pad ahari ke-3 5 kipas kedua harus dinyatakan.

j. Melakukan program pencahayaan


Pencahayaan selama 24 jam untuk ayam breeder hanya dilakukan pada hari
ke-1 dengan tujuan agar ayam mengetahui letak tempat pakan, tempat
minum dan pemanas. Setelah itu. Program pencahayaan dilakukan secara
ketat sesuai dengan program yang direkomendasikan oleh setiap strain
untuk menghindari dewasa dini (Early Sexual Maturity)

k. Mengganti tempat pakan dan tempat minum


Feeder Chick Tray mulai diganti dengan tempat pakan tabung kapasitas 5kg
secara bertahap, yaitu sekitar 25% sejak ayam berumur 5 10 hari.
Selanjutnya apda hari ke-15 diganti sebanyak 50% dan apda hari ke-18
21 diganti seluruhnya (199%). Hal yang sama juga dilakukan untuk tempat
minum.

l. Menimbang Berat Badan Sampel


Penimbangan dilakukan setelah ayam berumur 2-3 minggu tujuannya untuk
mengetahui pertambahan berat badan mingguan dan membandingkannya
dengan standar berat badan yang direkomendaiskan oleh strain ayam
tersebut.
Mengambil sampel sebanyak 5-10 % dan populasi ayam yang akan
ditimbang dilakukan secara acak dari setiap sudut dan bagiant angan 80%.
Tingkat keseragaman selama periode brooding merupakan dasar awal untuk
tingkat keseragaman periode berikutnya.

m. Membuat laporan
Pencatatan laporan kegiatan seitap hari harus dilakukan sejak DOC. Datang.
Laporan tersebut membuat jumlah ayam yang ma ti, jumlah dan cara
pemberian pakan, obat, dan vaksin, serta berat badan minggu dan tingkat
keseragaman. Data perkembangan berat badan mingguan digambarkan
dalam grafik standar berat badan mingguan untuk setiap strain ayam harus
disediakan formulir grafik standar berat abdan mingguan.
Tujuan pembuatan laporan selama periode brooding adalah untuk
mengetahui perkembangan ayam, terutama pertambahan berat abdan
mingguan, tingkat keseragaman, tingkat konsumsi pakan (feed in take),
serta perkembangan kesehatan ayam.

n. Memotong Paruh (Beak Triming) atau Debeaking


Potong paruh dilakukan untuk ayam breeder dengan tujuan untuk
mengurangi sifat saling patuk (kanibalisme) di antara mereka. Potong paruh
dilakukan saat ayam berumur 7 10 hari menggunakan alat yang disebut
dengan debeaker. Debeaker mempunyai tiga lubang standar, yaitu diameter
4; 4,5; dan 4,7 mm, tetapi yang disarankan adalah debeaker dengan lubang
berdiameter, mm.
Tata cara memotong paruh sebagai berikut :
- Siapkan debaker dengan pisau atau blade tajam benar.
- Debeaker dinyatakan dengan cara dihubungkan ke aliran listrik
- Periksa keadaan pisau debeaker. Jika menyala merah, berarti bisa dipakai
- Tes atau coba debeaker terhadap DOC apkir
- Masukan paruh bagian atas dan bawah ke dalam lubang debeaker
- Tekan pisau secara bersamaan untuk kedua paruh tersebut.
- Jika terjadi perdarahan, lakukan pembakaran dengan cara menekan paruh
ke pisau debeaker
- Pemotongan paruh sebaiknya dilakukan oleh yang yang berpengalaman
dan terlatih agar hasilnya baik.

Cara memotong paruh breeder betina dan jantan berbeda sebagai


berikut
1. Memotong Paruh Ayam Breeder Betina
Memotong paruh dilakukan dengan ara membuang setengah bagian paruh
atas dan bawah menggunakan pisau debeaker yang panas. Setelah selesai,
paruh bagian atas akan tampak lebih pendek dibandingkan dengan paruh
bagian bawah
Paruh diperiksa kembali saat ayam berumur 16-18 minggu, jika ada ayam
yang paruhnya tumbuh lagi diatas level ini, harus segera dilakukan
pemotongan ulang (redebeaking) yang biasanya hanya bersifat individual

2. Memotong paruh ayam breeder jantan


Cara memotong paruh ayam jantan hamper sama dengan pada ayam breeer
betina, tetapi paruh yang idbuang hanya sekitar seperempat bagian paruh
aatas dan paruh bawah. Tujuan potong paruayam jantan ini adalah untuk
menghindari mereka saling mematuk, tetapi masih bisamemagang bagian
kepala betina ketika kawin.
Hasil pemotongan paruh harus berukuran seragam, karena keseragaman ini
berpengaruh terhadap keseragaman ayam, meminimalkan sifat saling
mematuk, efisiensi pemberian pakan, daya hidup lebih baik dengan sedikit
ayam yang diapkir, dan tingkat fertilitasnya bertambah.
Menghindari perdarahan saat potong paruh bisa dilakukan dengan memberi
vitamin K kepada ayam yang bersangkutan pada 1 3 hari sebelum dan
sesudah epmotongan

Pemeliharaan ayam jantan Breeder atau male rearing


Sejak pertama datang ayam jantan dipelihara secara terpisah didalam
kandang tersendiri, tidak dipelihara didalam kandang slat, karena bisa
mengganggu pertumbuhan otot kaki, terutama system persendian. Pakan
yang diberikana dalah pakan khsus pejantan dengan kandungan protein
yang lebih tinggi daripada untuk ayam betina agar pembentukan kerangka
tubuh (Frame size) berjaland enganbaik. Protein tinggi (18-21%) diperoleh
dari pakan jenis starter.
Empat minggu pertama merupakan masa kritis dalam kehidupan ayam
jantan karena pada umur inilah ayam jantan ditentukan fungsinya sebagai
pejantan atau tidak. Target berat abdan ayam jantan saat umur empat
minggua dalah 640 gram. Berat badan tersebut bisa dicapai dengan cara
pemberian pakan secara penuh (full feed) selama empat minggu. Target
berat badan tersebut bisa membentuk kerangka yang besar dan kuat.
Sehingga akan menghasilkan fertilitas yang ntinggi selama siklus hidupnya.

Beberapa permasalahan selama periode pemanasan

a. Tingkat kematian Tinggi


Tingkat kematian umumnya tinggi pada minggu pertama masa
pemeliharaan. Angka Kematian bisa dilihat sejak ayam berumur 1 3 hari .
beberapa penyebab utama kematian pada umur tersebut sebagai berikut :
1. DOC tidak berkualitas
2. Kesalahan tata cara pemeliharaan (Mismanagement) Periode Brooding,
terutamam tata cara pemanasannya
3. Adanya serangan penyakit, seperti Omphalities, pullorum, avian
encephalomyelitis, difisiensi nutrisional, dan jamur (aspergilosis)
4. Ayam mengalami stress berat, terutama disebabkan masalah transportasi
selama pengiriman, misalnya temperature didalam DOC banyak yang
mengalami dehidrasi berat.
b. Berat badan rendah dan tingkat seragam
Beberapa penyebab berat badan rendah dan tidak seragam sebagai berikut :
1. Sejak awal, berat badan DOC yang dipelihara sudah tidak seragam dan
tidak berkualitas
2. Kesalahan tata cara pemeliharaan (mismanagements) pada periode
brooding, terutama tempat pakan dan minum dengan DOC tidak sebanding
3. Temperature tidak ideal, yaitu terlalu dingin atau terlalu panas
4. Pendistribusian pakan tidak merata dan temapt pakan sering kosong
5. Keapdatan ayam terlalu tinggi sirkulasi udara tidak lancar dan gas
ammonia relative tinggi
6. Ayam terkena penyakit

c. DOC tidak berkualitas


DOC yang tidak berkualitas, seperti kakinya kering, omphalitis, berasal dari
induk muda, atau berat badan tidak seragam sering ditemukan oleh
peternak, terutama ketika harga DOC mahal dan sulit didapatkan hanya
DOC berkualita syang dipelihara.

d. DOC mengalami stress


Biasanya anak ayam atau DOC yang mengalami stress tidak mau makan,
Nervous, dan fisiknya lemah. Keadaan ini menyebabkan kondisi tubuhnya
menurun dan mudah terserang penyakit. Menanggulangi stress bisa
dilakukan dengan memberikan multivitamin kepada anak ayam. Stress bisa
disebabkan perubahan cuaca yang ekstrem, perlakuakn kasar atua reaksi
vaksinasi.

Nah, cukup sekian dulu informasi yang bisa saya sampaikan. Semoga
bermanfaat, jangan lewatkan informasi menarik lainnya ya...
Sumber:

Ir. Roni Fadilah, SE, Drh. Agustin Polana, Ir. Sjamsirul Alam, & Ir. Eko
Purwanto, Sukses Beternak Ayam Broiler, Agro Media Pustaka, Bogor, 2006

Anda mungkin juga menyukai