Anda di halaman 1dari 17

PEMELIHARAAN

AYAM PETELUR
PERIODE STARTER
Kelompok 4 :
NETA LASSANDRA (2010611010)
DELLA RAHMA JUWITA (2010611109)
CICI WULANDARI (2010611028)
HANIYAH ANUGERAH (2010612153)
LAILATUL HASANAH (2010612020)
Pemeliharaan Petelur Fase Starter
Pada jenis ayam petelur, yang di maksud dengan
fase starter yaitu dari umur satu hari sampai
dengan umur 6 minggu. Pada masa ini terjadi
perbanyakan (hiperplasia) dan pertumbuhan sel
(hipertropi) yang tinggi, sehingga menjadi kunci
awal untuk mencapai berat badan dan
keseragaman standar.
Secara umum keberhasilan fase starter
dipengaruhi oleh kualitas DOC, kualitas
pakan, dan lingkungan yang nyaman,
dimana ketiga komponen tersebut harus
selalu dikontrol melalui manajemen
pemeliharaan yang baik.
1. Kualitas DOC
(DOC petelur berkualitas baik adalah DOC yang mempunyai berat
antara 33-35 gram. Kriteria lainnya:
• Besarnya relatif seragam (uniform), dengan tingkat keseragaman =
80%
• Sikapnya lincah, responsif, dan warna bulunya tidak kusam
• Pusarnya kering dan tertutup dengan baik
• Tidak ada cacat fisik ataupun abnormalitas fisik
• Mempunyai sisik kaki yang berwarna kuning cerah dan tidak kering
• Tidak lemah dan cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan
2. Pakan
Untuk mengondisikan DOC supaya cepat beradaptasi
dengan lingkungan, pakan sebaiknya langsung ditebar di
tempat pakan ketika DOC datang. Manfaat lain
perlakuan ini ialah untuk mempercepat penyerapan sisa
kuning telur (sebagai sumber antibodi maternal dari
induk) dan memicu perkembangan saluran pencernaan,
sehingga pertambahan berat badan awal yang dihasilkan
bisa mencapai standar.
Selama fase starter (0-4 minggu), pakan diberikan sedikit-sedikit tapi
frekuensinya sering, sekitar 4-9 kali sehari secara adlibitum. Pemberian
pakan dengan jalan ini selain untuk mengejar target berat badan, juga akan
membuat ukuran tembolok lebih besar sehingga mendorong pencapaian feed
intake pada waktu memasuki fase produksi

Seperti halnya pakan, air minum juga sangat penting diberikan pertama kali
saat awal kedatangan DOC. Air minum yang disarankan adalah air gula 2-5%
(20-50 gram gula merah per liter air minum).

Anak ayam harus memperoleh pencahayaan selama 22-23 jam per hari
selama 0-7 hari pertama untuk membantu anak ayam menemukan pakan dan
air.
3. Lingkungan
Lingkungan yang nyaman dibutuhkan anak ayam untuk
mendukung munculnya kemampuan genetik secara maksimal.

Lingkungan yang nyaman di sini meliputi penyediaan peralatan yang


memadai, pengaturan suhu brooder yang sesuai, pengaturan tingkat
kepadatan kandang yang baik serta pelaksanaan program kesehatan yang
tepat. Rinciannya adalah sebagai berikut:
• Untuk membuat kandang yang nyaman, peralatan kandang yang
lengkap adalah suatu keharusan pertama disediakan. Peralatan
tersebut terdiri dari tempat ransum, tempat minum, pemanas,
spryer untuk pembersihan dan desinfeksi kandang serta
peralatan, timbangan, dan lain sebagainya. C
• Usahakan agar jumlah tempat jatah ayam (TRA) dan tempat
minum ayam (TMA) tidak kurang dari kebutuhan untuk menekan
persaingan antara anak ayam yang baik dalam hal makanan, air
minum, dan ruang gerak.
• Atur tinggi piringan TRA dan TMA setinggi punggung ayam.
• Atur kepadatan anak ayam di dalam kandang brooding.
Kepadatan ideal adalah 500 - 600 ekor DOC per satu luasan
chickguard area agar keseragaman anak dapat tercapai
• Pemanas harus disediakan sebagai penghangat ayam dalam
masa brooding.
• Berbagai jenis pemanas dapat digunakan saat masa brooding salah
satunya pemanas infra merah (Indukan Gas Medion). Pemanas IGM
berbahan bakar gas, mudah dioperasikan, aman dan tahan lama (awet).
Panas yang dihasilkan pun stabil, fokus, tidak menimbulkan polusi
suara maupun udara (asap), serta suhu dapat disesuaikan dengan
kebutuhan melalui pengaturan regulator yang digunakan.
• Selain pemanas, peralatan yang juga penting disediakan adalah
timbangan. Untuk ayam petelur fase starter, penimbangan berat badan
dapat dilakukan secara rutin setiap minggu sebagai langkah untuk
mengontrol berat badan dan keseragaman ayam.
• Dalam penggunaan IGM harus dinyalakan 1 jam sebelum DOC tiba
(pre-heating) agar kondisi litter/sekam cukup hangat (suhunya
sekitar 29-30°C).
• Pada musim hujan dan cuaca sangat dingin, pasang tirai tambahan
(tirai rangkap/tirai dalam) untuk melindungi DOC selama masa
brooding. Tetap sediakan celah ventilasi pada dinding kandang
bagian atas dengan lebar 20-30 cm.
• Pada 1-3 jam setelah chick in, lakukan pemeriksaan suhu sekam
apakah sudah nyaman atau belum. Salah satu teknik mendeteksinya
ialah melihat kondisi kaki DOC. Suhu sekam yang nyaman dapat
tergambarkan dari kaki DOC yang teraba hangat.
• Lakukan pula kontrol suhu dan kelembaban brooding secara periodik. Waktunya
bisa dilakukan sekalian dengan pemberian pakan. Terkait metodenya bisa
menggunakan termometer yang diletakkan di dalam kandang brooding dengan
ketinggian 20-30 cm dari sekam atau dengan melihat tingkah laku anak ayam.
Saat brooding, hindari anak ayam terkena angin secara langsung.
• Saat siang hari, jika suhu lingkungan terlalu panas, maka pemanas IGM bisa
dimatikan, sekat diperlebar, dan tirai dibuka sedikit.
• Untuk menjaga tingkat kepadatan kandang tetap baik mulai umur 3 hari lakukan
pelebaran sekat chickguard secara bertahap mengikuti kondisi ayam. Pelebaran
juga harus diikuti dengan penambahan tempat ransum dan minum.
• Lakukan pembolak-balikan sekam secara teratur setiap 3-4 hari sekali mulai
umur 4 hari sampai umur 14 hari. Segera ganti sekam yang basah dan
menggumpal.
• Penyakit yang sering muncul pada masa brooding antara lain pullorum,
colibacillosis, dan CRD. Pemberian Neo Meditril pada umur 1-3 hari bisa
berfungsi sebagai langkah pencegahan (cleaning program) untuk membasmi
mikroorganisme penyakit yang telah menginfeksi ke dalam tubuh ayam.
• Berikan vaksinasi yang lengkap saat fase starter diantaranya vaksin ND,
Gumboro dan Al.
4. Kontrol Berat Badan dan Keseragaman

Berbicara tentang keberhasilan pemeriksaan fase starter


parameter pengukuran nya yang paling mudah ialah
melalui control berat badan dan tingkat keseragaman ayam.
Kontrol berat badan ayam petelur yang dipelihara di
kandang postal dan baterai berbeda.
Jika ayam dipelihara dalam kandang postal, maka pengambilan
sampel ayam dilakukan dengan menyekat 100 ekor ayam secara
acak. Jika 1 flog terdiri dari beberapa kandang, maka
pengambilan sampel dilakukan di setiap kandang dengan jumlah
sampel 50 ekor per kandang. Hasil tersebut kemudian dibuat rata-
rata. Sedangkan jika ayam dipelihara pada kandang baterai,
pengambilan sampelnya diwakili oleh 5/6 bagian kandang (cage)
yang dipilih secara acak.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai