BAB I
PENDAHULUAN
Prinsip dari usaha budidaya broiler adalah bagaimana menghasilkan setiap kilogram daging
dengan biaya seefisien mungkin. Karena hampir 70% biaya produksi ditentukan oleh biaya
pakan, maka konsentrasi terhadap pemakaian pakan merupakan kunci utama keberhasilan
budidaya broiler.
Kategori
Sangat bagus
32 33
Bagus
30 31
Sedang
28 29
Jelek
< 28
Sangat jelek
BAB II
PERSIAPAN KANDANG
A.
Tempat pakan dan tempat minum dikeluarkan dari kandang kemudian dicuci dengan
detergen lalu dibilas. Selanjutnya direndam dalam larutan desinfektan dan ditiriskan
(jangan dijemur, cepat rusak). Bila perlu gallon dan selang minum direndam dalam
larutan asam sitrat (sitrun) 100-300 gram per 100 liter air selama 12 jam, kemudian
bilas sampai bersih.
Pipa, selang, dan tower dibersihkan dengan larutan asam sitrat 100-300 gram per 100
liter air. Caranya, isi penuh tower dengan larutan asam sitrat, buka ujung pipa/selang
sampai larutan mengalir ke ujung, lalu tutup ujung pipa/selang tersebut dan diamkan
selama
12 jam. Setelah itu bilas dengan air bersih, dan pastikan dinding tower dan
dinding pipa/selang bersih dari segala jenis kotoran (sisa obat, lumut, lendir, dsb).
Chick guard atau penyekat DOC dicuci dengan desinfektan lalu dibilas sampai bersih.
Tirai dinding, tirai plafon, tirai sekat, tirai alas (cover slat), tirai bawah direndam dan
dicuci dengan detergen, dibilas sampai bersih kemudian didesinfeksi.
Sebelum
Dosis kurang
Dosis tepat
B.
PENCUCIAN KANDANG
Buang seluruh kotoran dari dalam kandang ke tempat yang jauh, kerok
erok semua
gumpalan kotoran yang masih melekat pada bagian-bagian kandang.
Untuk kandang yang
ng banyak kutu dan serangga
serangga, gunakan insektisida terlebih dahulu
sebelum melakukan pencucian kandang.
Basahi lantai/slat
slat dan dinding
dind
kandang dengan larutan detergen 1 kg per 100 liter air
dan diamkan selama 1 jam (supaya mudah dicuci).
Sikat dan cuci seluruh
eluruh bagian kandang,
kandang kemudian bilas dengan air bersih sampai tidak
ada kotoran yang tersisa.
Setelah
lah semua bagian kandang
ka
bersih, bersihkan rumput dan semak di sekitar kandang
agar tidak menjadi sarang penyakit.
Untuk lantai tanah, tanah di bawah kandang panggung dan parit sekitar kandang
disiram dengan larutan soda api 2 kg per 100 liter air (gunakan gembor plastik, ja
jangan
menggunakan sprayer karena soda api bersifat korosif).
Lantai dan dinding
ng kandang dikapur dengan dosis 1 kg untuk 10 m2 lantai postal atau
untuk 15 m2 slat dan panggung.
Lakukan pemasangan tirai kandang, baik tirai luar maupun tirai dalam (tirai
(tirai broo
brooding
termos jangan sampai bocor, terutama bagian bawah).
Seluruh peralatan yang sudah bersih dimasukkan ke dalam kandang. Setelah itu lakukan
desinfeksi secara menyeluruh dengan formalin (5 liter formalin 40%
% dalam 95 liter air)
kemudian kandang diistiraha
diistirahatkan minimal 14 hari.
Selama masa istirahat kandang, lakukan servis terhadap pemanas serta inspeksi pada
seluruh sarana penunjang (sumber
(
air, bak air, instalasi listrik, dsb).
JADIKAN KANDANG
KANDA
SEOLAH MENJADI BARU
C.
Taburkan sekam secara merata ke seluruh permukaan lantai dengan ketebalan 3-5 cm.
Tempat pakan, tempat minum, chick guard, lampu dan pemanas harus sudah terpasang
2 hari sebelum DOC datang.
Tinggi chick guard yang disarankan 40-50 cm, terbuat dari seng, kayu, atau bambu
(berbentuk jeruji atau anyaman).
Letakkan pemanas di tengah chick guard dengan ketinggian 1.25 meter, perhatikan
arah panas dan temperatur.
Pemakaian koran disarankan hanya 1 lapis di atas litter (sekam), dan hanya dipakai
pada hari pertama saja.
Intensitas cahaya minimal 20 lux, kurang lebih setara dengan 10 watt SL/TL atau
60 watt lampu pijar per chick guard pada ketinggian 170 cm.
Sediakan celupan kaki dan hand sprayer berisi larutan desinfektan untuk petugas
kandang dan tamu yang keluar masuk lokasi kandang.
Setelah semua persiapan selesai, lakukan penyemprotan ke seluruh bagian kandang
termasuk peralatannya dengan menggunakan desinfektan yang disarankan.
Umur
Perbuah Untuk
0 3 hari
80 ekor
4 7 hari
60 ekor
8 10 hari
40 ekor
11 15 hari
30 35 ekor
11 15 hari
35 40 ekor
16 panen
20 25 ekor
16 panen
30 35 ekor
0 10 hari
0 10 hari
60 80 ekor
11 panen
60 80 ekor
11 panen
30 35 ekor
Pemanas
Jumlah DOC
Jumlah DOC
Diameter
(Musim Panas)
(Musim Dingin)
Chick Guard
Jenis Pemanas
Pemanas gas
700 800
600 700
4 meter
Semawar
600 700
500 600
3.5 meter
Batu bara
600 700
500 600
3 meter
Drum (grajen/kayu)
700 800
600 700
4 meter
= Gasolek
= Chick feeder tray
= Tempat minum gallon
D.
CHICK-IN
Nyalakan pemanas minimal 2 jam sebelum DOC tiba (pre-heating), agar temperatur
brooding sudah cukup stabil saat DOC masuk dan liter sudah menjadi hangat.
Siapkan pakan dan air minum dalam brooder sebelum DOC tiba. Air minum yang
disarankan adalah air gula 2-3% (20-30 gram gula merah per liter air minum).
DOC yang jelek atau cacat langsung dikeluarkan, sedangkan yang lemah dapat dibantu
minum dengan cara mencelupkan ujung paruh ke dalam air gula.
Amati penyebaran dan tingkah laku anak ayam dalam chick guard. Setelah DOC
dipastikan dalam kondisi nyaman, lakukan evaluasi crop fill:
Setelah 6 jam ditebar, minimal 80% tembolok berisi pakan dan air.
Setelah 12 jam ditebar, 100% tembolok harus berisi pakan dan air.
TEMPERATUR DINGIN
BAB III
PERIODE STARTER
A.
Selama 3 hari pertama anak ayam harus dipaksa untuk aktif makan dan minum, bisa
dibantu dengan cara mengetuk chick guard secara perlahan-lahan atau pakan diberikan
sesering mungkin.
Pakan yang tersisa dikumpulkan dan diayak untuk diberikan kembali pada ayam, tetapi
jangan dicampur dengan pakan baru. Tempat pakan harus selalu dibersihkan sebelum
pakan yang baru diberikan.
Mulai umur 2 hari tempat minum harus digantung, dan setiap hari tingginya
disesuaikan setinggi punggung ayam.
Pada umur 8 hari tempat pakan gantung mulai diperkenalkan. Diharapkan pada umur
10 hari ayam sudah mengenal tempat pakan gantung, dan paling lambat umur 12 hari
semua tempat pakan harus sudah digantung.
Selepas masa brooding, pakan diberikan minimal 2 kali sehari dengan tempat pakan
diatur setinggi tembolok ayam.
Jika menggunakan tempat minum otomatis (bell drinker), perhatikan level air sbb:
- Umur kurang dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm di bawah bibir drinker.
(supaya terjangkau dan mudah diminum ayam kecil)
- Umur lebih dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm dari dasar drinker.
(supaya tidak mudah tumpah dan tetap terjangkau ayam besar)
- Piringan tempat minum dibersihkan setiap pagi dan sore, sisa air dibuang.
Feed Intake
Body Weight
(Minggu I)
(Minggu I)
Jenis DOC
B.
Deplesi
Platinum
160
> 170 gr
0.5%
Gold
150
> 160 gr
0.7%
Silver
140
> 150 gr
1.5%
PELEBARAN SEKAT
Mulai umur 3 hari dilakukan pelebaran secara bertahap mengikuti kondisi ayam.
Pelebaran harus diikuti dengan penambahan serta pengaturan tempat pakan/minum.
Posisi pemanas diatur sedemikian rupa agar penyebaran panas bisa merata.
Sebagai acuan, pelebaran chick guard diatur sebagai berikut:
Ekor/m2
Umur (Hari)
1
60 65
40 45
25 30
20 25
10
15 20
14
10 15
18
8 10
>18
8 (full house)
NB: Pelebaran
P
di atas merupakan acuan standart,
pada prakteknya harus disesuaikan dengan kondisi ayam
C.
Litter yang digunakan harus kering dan sudah didesinfeksi sebelumnya. Formalin b
bisa
digunakan untuk tujuan tersebut (5 liter formalin 40% dalam 95 liter air).
1.
2.
Ketebalan litter minimal 3-5 cm, penggantian litter mengikuti jadwal sbb:
Umur (hari)
8-10
16-17
21-25
28-dst
Penggantian
Ganti 100%
Ganti yang
Ganti 100%
Tabur
litter
menggumpal
Setelah umur 25 hari litter cukup ditabur dan diambil yang menggumpal saja.
Penggantian litter dilakukan secara perlahan-lahan, dengan tahapan sbb:
Setelah pengerukan dan penggantian liter selesai, posisi ayam dapat digeser ke arah
liter baru dan lakukan penggantian pada sisi berikutnya.
E.
VENTILASI
1. Masa brooding
Urutan pembukaan tirai apabila temperatur brooding terlalu panas adalah sbb:
Buka tirai plafon --> Buka tirai dalam mulai dari atas ke bawah --> Bila masih terlalu
panas bisa ditambah bukaan pada tirai luar pada sisi yang berlawanan dengan arah
angin, juga dari atas ke bawah --> Bila suhu mulai dingin, urutan penutupan tirai
dilakukan sebaliknya.
F.
PENCAHAYAAN
Sebagai patokan praktis, untuk setiap chick guard minimal diberi 10 watt SL/TL atau
60 watt lampu pijar dengan ketinggian 170 cm, selanjutnya ditambah sesuai kebutuhan.
Jika siang hari cuaca gelap, lampu harus dinyalakan agar feed intake dan water intake
tidak terganggu.
Mulai umur 4 hari, pada malam hari perlu dibuat suasana gelap 1-2 jam untuk produksi
hormon pertumbuhan (melatonin) dan sebagai antisipasi jika suatu saat terjadi lampu
padam tiba-tiba agar ayam tidak mati numpuk.
BAB IV
PERIODE FINISHER
A.
Pada periode ini yang perlu diperhatikan adalah proses penggantian pakan dari starter
ke finisher. Pergantian ini harus dilakukan secara bertahap dengan urutan sbb:
- Hari 1 penggantian
( starter + finisher)
- Hari 2 penggantian
( starter + finisher)
- Hari 3 penggantian
( starter + finisher)
- Hari 4 penggantian
Pastikan jumlah dan rasio tempat pakan dan tempat minum terpenuhi.
Pada daerah beriklim panas, pakan diberikan saat temperatur tidak terlalu panas (pagi
dan sore hari). Pakan diberikan minimal 2 kali sehari dengan perbandingan 40% pagi
hari dan 60% sore hari. Jika tengah malam pakan masih kurang bisa ditambah.
Pada siang hari tempat pakan bisa dinaikkan untuk menambah ruang gerak ayam
sehingga dapat mengurangi panas.
Untuk meningkatkan feed intake di malam hari, perlu dilakukan upaya membangunkan
ayam minimal 5 kali dalam semalam.
Lajur
Lebar
Jumlah
Kandang
Lajur
Tempat Pakan
Tempat Minum
57m
4 lajur
4 lajur
4 lajur
8 10 m
5 lajur
5 lajur
5 lajur
Lebar kandang 5 -7 m
: Tempat pakan
B.
KEPADATAN AYAM
No
C.
: Tempat minum
Jenis Kandang
Berat Panen
Ekor/m2
< 1,5
10 12
1,5 1,7
89
1,8 2,0
78
>2
67
< 1,5
11 13
1,5 1,7
10 11
1,8 2,0
9 10
>2
7 8
< 1,5
13 15
1,5 1,7
12 13
1,8 2,0
11 12
>2
10 11
Postal/Double Deck
Panggung
Closed House
PANEN AYAM
Sebelum panen lakukan pengosongan/angkat tempat pakan, air minum tetap diberikan
untuk mencegah hilangnya berat badan akibat dehidrasi.
Disarankan memberikan air gula 5% apabila jarak kandang dan tujuan lebih dari 100 km
atau perjalanan lebih dari 3 jam (untuk mengurangi susut).
Penangkapan harus dilakukan dengan hati-hati, ayam ditangkap pada bagian bawah
kaki untuk mencegah memar dada dan paha. Untuk mencegah patah tulang kaki karena
meronta dan gerakan sayap, pegang erat-erat pada persendian bawah.
Ayam yang belum terpanen harus tetap dirawat dengan baik.
Hindari penangkapan ayam pada saat suhu udara sangat panas.
BAB V
VAKSINASI DAN BIOSECURITY
A.
PENYIMPANAN VAKSIN
Vaksin harus disimpan dalam lemari es dengan suhu 2-8C (bukan freezer), terhindar
dari panas dan sinar matahari langsung.
Apabila hendak mengangkut vaksin ke suatu tempat, vaksin harus ditempatkan pada
wadah yang memiliki daya isolasi cukup baik terhadap suhu luar (misal: termos atau
sterofoam box), dengan diberi es batu di dalamnya.
B.
C.
Hentikan pemakaian klorin dan desinfektan air minum 24 jam sebelum vaksinasi.
Puasakan ayam 1-2 jam sebelum vaksinasi (suhu lebih dari 30C sebaiknya 1 jam saja).
Siapkan air, susu skim, dan vaksin dengan jumlah yang telah ditentukan. Jumlah air
yang digunakan adalah sejumlah air yang habis diminum ayam selama 1-2 jam.
Karena setiap 1.000 ekor ayam membutuhkan 1 liter air untuk setiap umur, maka dapat
digunakan rumusan sbb:
Setelah jumlah air ditentukan, masukkan susu skim 2 gram per liter air. Untuk daerah
beriklim panas disarankan ditambah es batu.
Untuk daerah yang kualitas airnya kurang bagus, disarankan untuk meningkatkan dosis
susu skim dan/atau merebus air yang akan digunakan untuk vaksinasi.
Keluarkan dan campurkan vaksin ke dalam air yang telah disiapkan. Aduk hingga rata
dan segera tuang ke tempat minum yang telah disediakan.
Agar pembagian vaksin merata, maka harus dihitung jumlah larutan vaksin yang harus
dituangkan di setiap tempat minum (kontrol distribusi vaksin).
Botol dan tutup botol bekas vaksin harus dibakar atau direndam dalam desinfektan.
D.
VAKSINASI TETES
Yang perlu diperhatikan pada saat vaksinasi tetes adalah proses penetesan ke dalam
mata haruslah tepat, dan vaksin harus terserap sempurna ke dalam kelopak mata.
Jangan terburu-buru melepaskan ayam jika tetesan belum terserap sempurna.
Hindari penjaringan ayam yang terlalu banyak (maksimal 200 ekor sekali jaring), agar
ayam tidak mengalami stres terlalu lama saat menunggu vaksinasi.
Untuk menghindari turunnya efektifitas vaksin, sebaiknya larutan vaksin dibagi kedalam
beberapa alat penetes sesuai dengan jumlah vaksinator (setelah dilarutkan, vaksin
harus habis dalam 30 menit).
E.
VAKSINASI SUNTIK
Sebelum melakukan vaksinasi cek dulu fungsi injektor. Lakukan uji coba dengan air,
jika rusak atau tidak lancar jangan digunakan. Jika kotor cuci dengan air panas.
vaksin yang keluar dari kulkas/refrigerator sebaiknya ditunggu beberapa saat sampai
suhunya mendekati suhu ruangan.
Sebelum atau saat melakukan kegiatan vaksinasi, sesering mungkin botol vaksin
dikocok untuk menghindari pengendapan komponen vaksin.
UMUR
APLIKASI
(HARI)
Alt 1
Alt 2
Alt 3
Alt 4
13
Antibiotik
Antibiotik
Antibiotik
Antibiotik
DW
ND Lasota
ND Lasota
ND Lasota
ND Lasota
Tetes
ND Lasota + IB
ND Lasota + IB
ND Lasota + IB
ND Lasota + IB
Tetes
ND Viscerotropic
ND Viscerotropic
ND Viscerotropic
ND Viscerotropic
Spray
ND Killed
ND Killed
SC
IBD Intermediate
IBD Intermediate
DW
1214
IBD Intermediate
IBD Intermediate
IBD Intermediate
IBD Intermediate
DW
1821
ND Lasota
ND Lasota
ND Lasota
ND Lasota
DW
35
F.
BIOSECURITY
18
Konsentrasi
1 ml
10 liter
1 ppm
5 ml
10 liter
5 ppm
10 ml
10 liter
10 ppm
Hindari kondisi yang dapat mengurangi efektifitas klorin, antara lain: panas, sinar matahari,
lumut, lendir, dsb. Wadah harus tertutup rapat untuk menghindari penguapan.
Dosis
Keterangan
Fumigasi
21 ml formalin 37%
Fumigasi 1 m3 ruangan.
21 ml air
17 gram PK
Formalin 2%
19
BKC 10%
Klorin
19 liter air
2 ml : 1 liter air
Foot dipping.
6 ml : 1 liter air
Desinfeksi peralatan.
5 ppm
10 ppm
Fungsi Vitamax:
Mempercepat pertumbuhan unggas/burung muda (meningkatkan ADG).
Meningkatkan daya cerna dan efisiensi penggunaan pakan (menurunkan FCR).
Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit dan stres lingkungan (menekan
kematian).
Meningkatkan daya tetas dan memperpanjang masa produksi telur (memperbaiki
reproduksi).
Aplikasi Vitamax:
21
22
Fungsi Imunomax:
Meningkatkan fungsi pertahanan (imunitas) pada unggas dan burung.
Menghambat pertumbuhan bakteri pathogen terutama Salmonella dan E.coli.
Mengikat mikotoksin yang terbentuk selama proses penyimpanan pakan.
Menjaga dan memelihara vili usus untuk penyerapan nutrisi yang optimal.
Mengembalikan keseimbangan mikroflora saluran pencernaan.
24
25
Number of
Number of
Positive Strains
Tested Strains
Possitive Strains
(%)
118
54
45.7
Salmonella typhimurium
66.7
Salmonella enteritidis
100
Proteus morganii
11
11
100
K. pneumoniae
16
15
93.8
Citrobacter diversus
36
36
100
E. coli
Adsorbing (%)
Aflatoxin
95.0
Fumonisin
67.0
Zearalenone
77.0
T-2 Toxin
33.4
Citrinin
18.4
Deoxynivalenol
12.6
Ochratoxin A
12.5
Nivalenol
8.2
Aplikasi Imunomax:
27