Perkawinan adalah ikatan lahir batin anatara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. ( Pasal 1 UU no. 1/1974)
Dengan kata alain, keluarga yang dibentuk dari perkawinan tersebut merupakan
keluarga bahagia dan sejahtera lahir dan batin atau keluarga sakinah.
PENGERTIAN :
Keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan
material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih saying antara anggota keluarga
dn lingkungannya dengan selaras, serasi, serta mampu mengamalkan, menghayati dan
memperdalam nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlaq mulia. (Kept. Dirjen Bimas Islam
dan Urhaj No. D/71/1999 Bab III pasal 3 )
KRITERIA :
I. KELUARGA PRA SAKINAH
Yaitu : Keluarga-keluarga yang dibentuk bukan melalui perkawinan yang sah,
tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar spiritual dan material (basic need) secara
minimal, seperti keimanan, shalat, zakat fithrah, puasa, sandang, pangan, papan
dan kesehatan.
Tolok ukurnya :
Kekuarga dibentuk tidak melalui perkawinan yang sah
Tidak sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku
Tidak memiliki dasar keimanan
Tidak melakukan shalat wajib
Tidak mengeluarkan zakat fitrah
Tidak menjalankan puasa wajib
Tidak tamat SD, dan tidak dapat baca tulis
Termasuk kategori fakir miskin
Berbuat asusila
Terlibat perkara-perkara kriminal
Tolok ukurnya :
- Memenuhi kriteria Keluarga Sakinah I
- tidak terjadi perceraian kelcuali sebab kematian atau hal sejenis lainnya
yang mengharuskan terajadinya perceraian itu
- penghasilan keluarga melebihi kebutuhan pokok sehingga bias menabung
- rata-rata keluarga memiliki ijazah SMTP
- memiliki rumah sendiri meskipun sederhana
- keluarga aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan social keagamaan
- mampu memenuhikebutuhan standar makanan yang sehat, memenuhi empat
sehat lima sempurna
- tidak terlibat perkara kriminal, judi, mabuk, prostitusi dan perbuatan amoral
lainnya
Tolok ukurnya :
o Memenuhi criteria Keluarga Sakinah II
o Aktif dalam upaya dalam upaya meningkatkan kegiatan dan gairah
keagamaan di masjid-masjid maupun dalam keluarga
o Keluarga aktif menjadi pengurus kegiatan keagamaan dan social
kemasyarakatan
o Aktif memberikan dorongan dan motivasi untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan anak serta kesehatan masyarakat pada umumnya
o Rata-rata keluarga memiliki ijazah SMTA ke atas
o Mengeluarkan zakat, infaq, shadaqqah, dan wakaf senantias meningkat
o Meningkatnya pengeluaran qurban
o Melaksanakan ibadah haji secara baik dan benar, sesuai tuntunan agama
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
Tolok ukurnya :
Memenuhi criteria Keluarga Sakinah III
Keluarga yang telah melaksanakan haji dapat memenuhi kriteria haji
mabrur
Menjadi tokoh agma, tokoh masyarakat dan tokoh organisasi yang
dicintai oleh masyarakat dan keluarganya
Pengeluaran zakat, infaq, shadaqah, jariyah, wakaf meningkat baik
secara kualitatif maupun kuantitatif
Meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat sekeklilingnya
dalam memenuhi ajaran agama
Keluarga mampu mengembangkan ajaran agama
Rata-rata anggota keluarga mempunyai ijazah sarjana
Nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlaqul karimah tertanam dalam
kehidupan pribadi dan keluarganya
Tumbuh berkembang perasaaan cinta kasih saying secara selaras,
serasi dan seimbang dalam anggota keluarga dan lingkungannya
Mampu menjadi suri tauladan masyarakat sekitarnya
PERAN ISTERI
- menjadikan rumah surga bagi keluarga
- tempat curahan hati suami
- siap melahirkan anak
- menjaga harta suami
PERAN ANAK
- taat dan patuh pada orang tua
- menjaga kehormatan keluarga
(PSYKOLOGI KELUARGA)
OLEH
WAHYU