Anda di halaman 1dari 13

PETUNJUK PELAKSANAAN

PEMBINAAN GERAKAN KELUARGA SAKINAH


KABUPATEN SUKABUMI

A. Pendahuluan
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 1, bahwa perkawinan adalah
ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan
kata lain, keluarga yang dibentuk dari perkawinan tersebut
merupakan keluarga bahagia dan sejahtera atau keluarga sakinah.
Pengertian keluarga sakinah berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Nomor :
D/71/1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Gerakan
Keluarga Sakinah adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang
sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara layak dan
seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan
lingkungannya dengan selaras, serasi, serta mampu mengamalkan,
menghayati dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, dan
akhlak mulia.

1
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama
3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974.
4. Keputusan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 1999 tentang
Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah.
5. Keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji
Nomor : D/71/1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembina-an
Gerakan Keluarga Sakinah

C. Kriteria dan Indikator


Dalam Program Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah
disusun kriteria-kriteria umum keluarga sakinah yang terdiri dari
Keluarga Pra-Sakinah, Keluarga Sakinah I, Keluarga Sakinah II,
Keluarga Sakinah III, dan Keluarga Sakinah III Plus yang dapat
dikembangkan lebih lanjut sesuai kondisi daerah. Penjelasan masing-
masing kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1. Keluarga Pra-Sakinah
Keluarga Pra-Sakinah adalah keluarga-keluarga yang dibentuk
bukan melalui ketentuan perkawinan yang sah, tidak dapat
memenuhi kebutuhan dasar spiritual dan material (basic need)
secara minimal, seperti keimanan, shalat, zakat fitrah, puasa,

2
sandang, pangan, papan, dan kesehatan, dengan indikator sebagai
berikut :
a. Keluarga dibentuk tidak melalui perkawinan yang sah.
b. Tidak sesuai ketentuan perundang-undangan perkawinan
yang berlaku.
c. Tidak memiliki dasar keimanan
d. Tidak melakukan shalat wajib.
e. Tidak mengeluarkan zakat fitrah.
f. Tidak menjalankan puasa wajib.
g. Tidak tamat Sekolah Dasar dan tidak dapat baca tulis
h. Termasuk kategori fakir dan atau miskin
i. Berbuat asusila
j. Terlibat perkara-perkara kriminal.

2. Keluarga Sakinah I
Keluarga Sakinah I adalah keluarga-keluarga yang dibangun atas
perkawinan yang sah dan telah dapat memenuhi kebutuhan
spiritual dan material secara minimal tetapi masih belum dapat
memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti kebutuhan akan
pendidikan, bimbingan keagamaan dalam keluarganya, mengikuti
interaksi sosial keagamaan dengan lingkungannya, dengan
indikator sebagai berikut :

3
a. Perkawinan sesuai dengan peraturan syariat dan UU
Nomor 1 Tahun 1974
b. Keluarga memiliki Surat Nikah atau bukti lain sebagai
bukti perkawinan yang sah
c. Mempunyai perangkat shalat, sebagai bukti melaksanakan
shalat wajib dan dasar keimanan
d. Terpenuhi kebutuhan makanan pokok, sebagai tanda
bukan tergolong fakir miskin.
e. Masih sering meninggalkan shalat
f. Jika sakit sering pergi ke dukun
g. Percaya terhadap takhayul
h. Tidak datang dipengajian/majelis taklim
i. Rata-rata keluarga tamat atau memiliki ijazah Sekolah
Dasar.

3. Keluarga Sakinah II
Keluarga Sakinah II adalah keluarga-keluarga yang dibangun atas
perkawinan yang sah dan disamping telah dapat memenuhi
kebutuhan kehidupannya juga telah mampu memahami
pentingnya pelaksanaan ajaran agama serta bimbingan keagamaan
dalam keluarga serta mampu mengadakan interaksi sosial
keagamaan dengan lingkungannya, tetapi belum mampu
menghayati serta mengembangkan nilai-nilai keimanan,

4
ketaqwaan, dan akhlakul karimah, infaq zakat, amal jariah,
menabung, dan sebagainya, dengan indicator sebagai berikut :
a. Telah memenuhi kriteria Keluarga Sakinah I
b. Tidak terjadi perceraian, kecuali sebab kematian atau hal
sejenis lainnya yang mengharuskan terjadinya perceraian itu.
c. Penghasilan keluarga melebihi kebutuhan pokok, sehingga
bisa menabung.
d. Rata-rata keluarga memiliki ijazah SLTP.
e. Memiliki rumah sendiri meskipun sederhana
f. Keluarga aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan sosial
keagamaan.
g. Mampu memenuhi standard makanan yang sehat/meme-
nuhi empat sehat lima sempurna.
h. Tidak terlibat perkara kriminal, judi, mabuk, prostitusi,
dan perbuatan amoral lainnya.

4. Keluarga Sakinah III


Keluarga Sakinah III adalah keluarga-keluarga yang memenu-hi
seluruh kebutuhan keimanan, ketaqwaan, akhlakuk karimah sosial
psikologis, dan pengembangan keluarganya, tetapi belum mampu
menjadi suri teladan bagi lingkungannya, dengan indikator seba-
gai berikut :
a. Telah memenuhi kriteria Keluarga Sakinah II

5
b. Aktif dalam upaya meningkatkan kegiatan dan gairah
keaga-maan di masjid-masjid maupun dalam keluarga.
c. Keluarga aktif menjadi pengurus kegiatan keagamaan dan
sosial kemasyarakatan.
d. Aktif memberikan dorongan dan motivasi untuk
meningkat-kan kesehatan ibu dan anak serta kesehatan
masyarakat pada umumnya.
e. Rata-rata keluarga memiliki ijazah SLTA ke atas.
f. Pengeluaran zakat, infaq, shadaqah dan wakaf senantiasa
meningkat.
g. Meningkatnya pengeluaran qurban.
h. Melaksanakan ibadah haji secara baik dan benar, sesuai
tuntunan agama dan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

5. Keluarga Sakinah III Plus


Keluarga Sakinah III Plus adalah keluarga-keluarga yang telah
dapat memenuhi seluruh kebutuhan keimanan, ketaqwaan, dan
akhlakul karimah secara sempurna, kebutuhan sosial psikolo-gis,
dan pengembangannya serta dapat menjadi suri teladan bagi
lingkungannya, dengan indikator sebagai berikut :
a. Telah memenuhi kriteria Keluarga Sakinah III

6
b. Keluarga yang telah melaksanakan haji dengan kriteria
haji mabrur
c. Menjadi tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh
organisasi yang dicintai oleh masyarakat dan keluarganya.
d. Pengeluaran zakat, infaq, shadaqah, jariyah, wakaf
meningkat baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
e. Meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat
sekelilingnya dalam memenihi ajaran agama.
f. Keluarga mampu mengembangkan ajaran agama.
g. Rata-rata anggota keluarga mempunyai ijazah sarjana.
h. Nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, dan akhlakul karimah
tertanam dalam kehidupan pribadi dan keluarganya.
i. Tumbuh berkembang perasaan cinta kasih sayang secara
selaras, serasi, dan seimbang dalam anggota keluarga dan
lingkungannya.
j. Mampu menjadi suri teladan masyarakat sekitarnya.

D. Program Kerja
1. Pembentukan Kelompok Kerja / Tim Gerakan Keluarga Sakinah
Tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan se-
Kabupaten Sukabumi
2. Pendidikan Agama dalam Keluarga
3. Pendidikan Agama di Masyarakat

7
4. Peningkatan Pendidikan Agama melalui Lembaga Pendidikan
Formal
5. Kursus Calon Pengantin
6. Peningkatan Kegiatan Konseling Remaja dan Keluarga
7. Pembinaan Remaja Usia Nikah
8. Penanggulangan Kenakalan Remaja dan Bahaya Narkoba
9. Pembinaan Kesehatan Jiwa Masyarakat
10. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
11. Peningkatan Gizi Keluarga
12. Reproduksi Sehat
13. Sanitasi Lingkungan
14. Penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS) dan
HIV/AIDS
15. Pembinaan Produk dan Pangan Halal
16. Mengatasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
17. Monitoring dan Evaluasi
18. Pengendalian

E. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan Umum Program Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah
adalah sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
secara terpadu antara masyarakat dan pemerintah dalam
mempercepat mengatasi krisis yang melanda bangsa Indonesia

8
untuk mewujudkan masyarakat madani yang bermoral tinggi,
penuh keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia.
2. Tujuan Khusus Program Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah
adalah sebagai berikut :
a. Menanamkan, mengamalkan, dan menghayati nilai-nilai
keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui
pendidikan agama dalam keluarga, masyarakat dan
pendidikan formal.
b. Memberdayakan ekonomi umat melalui peningkatan
kemampuan ekonomi keluarga, kelompok keluarga sakinah,
koperasi masjid, koperasi majelis taklim, dan upaya
peningkatan ekonomi kerakyatan lainnya, serta memobilisasi
potensi zakat, infaq, shadaqah,, wakaf, dan dana keagamaan
lainnya.
c. Menurunkan angka perselisihan perkawinan dan perceraian
sehingga akan mengurangi jumlah keluarga bermasalh yang
menjadi sumber kerawanan sosial.
d. Membina calon pengantin agar memiliki pengetahuan dan ke-
siapan secara fisik dan mental dalam memasuki jenjang per-
kawinan, sehingga dapat membangun keluarga yang sakinah.

9
e. Membina remaja usia nikah agar tidak terjerumus kepada
pergaulan bebas, dekadensi moral, penyalahgunaan narkoba,
perjudian, tawuran dan tindak kriminalitas lainnya.
f. Membina pangan halal bagi masyarakat, industri, dan importir
pangan agar masyarakat muslim terhindar dari mengkonsumsi
barang haram baik dari segi cara memperoleh, bahan baku,
cara mengolah, cara distribusi, dan cara penyajiannya.
g. Meningkatkan pembinaan tentang reproduksi sehat dan gizi
masyarakat melalui pembinaan calon pengantin, ibu hamil dan
menyusui, bayi, balita, dan anak usia sekolah dengan
pendekatan agama.
h. Meningkatkan kesehatan keluarga, masyarakat, dan lingku-
ngan melalui pendekatan agama dan Gerakan Jum’at Bersih.
i. Meningkatkan upaya penanggulangan Penyakit Menular
Seksual dan HIV/AIDS melalui pendekatan moral
keagamaan.
j. Meningkatkan sikap hidup dan perilaku masyarakat tentang
cara pandang terhadap pria dan wanita agar memiliki
kesetaraan yang serasi, seimbang, dan berkesinambungan.
3. Sasaran Gerakan Keluarga Sakinah adalah seluruh keluarga,
masyarakat dan bangsa Indonesia pada umumnya dengan lebih
memperhatikan keluarga miskin.

10
F. Susunan Organisasi
1. Tingkat Kabupaten
a.Pembina Gerakan Keluarga Sakinah Tingkat Kabupaten
Sukabumi adalah Bupati Sukabumi
b. Kelompok Kerja Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah
Kabupaten Sukabumi terdiri :
1. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi
2. Asda III Setda Kabupaten Sukabumi
3. Kepala BAPEMDES Kabupaten Sukabumi
4. Kepala Bagian Sarana Keagamaan Setda Kabupaten
Sukabumi
5. Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Sukabumi
6. Kepala Dinas KB dan PP Kabupaten Sukabumi
7. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi
8. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
9. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebidayaan Kabupaten
Sukabumi
10. Kasi Urais Kemenag Kabupaten Sukabumi
11. Kasi Penamas Kemenag Kabupaten Sukabumi
12. Kasi Mapenda Kemenag Kabupaten Sukabumi
13. Kasi Haji Kemenag Kabupaten Sukabumi
c. Sekretariat dijabat langsung oleh Kepala Seksi Urusan Agama
Islam Kemenag Kabupaten Sukabumi

11
2. Tingkat Kecamatan
a. Pembina Gerakan Keluarga Sakinah Tingkat Kecamatan
adalah Camat
b. Kelompok Kerja Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah
Kecamatan terdiri :
1. Kepala KUA Kecamatan
2. Penghulu
3. Kasi Pengembangan Masyarakat Desa
4. Penyuluh
5. Pengawas Pendidikan Agama
c. Sekretariat dijabat langsung oleh Kepala KUA Kecamatan.

3. Tingkat Desa/Kelurahan
a. Pembina Gerakan Keluarga Sakinah Tingkat Desa/Kelura-han
adalah Kepala Desa/Lurah.
b. Kelompok Kerja Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah
Desa/Kelurahan terdiri :
a. Pembantu Penghulu (P3N/Amil istilah lama)
b. BP-4
c. Penyuluh Desa/Kelurahan
d. Ustadz
e. Kasi I LKMD
f. Ulama/Kiyai

12
g. Tokoh agama/masyarakat

F. Penutup
Demikian gambaran sederhana petunjuk pelaksanaan Gerakan Kelu-
arga Sakinah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Sukabumi, sebagai bahan acuan dalam melaksanakan program
dimaksud baik di tingkat kabupaten maupun tingkat kecamatan atau
desa/kelurahan.

Sukabumi, Maret 2011


Kepala Seksi Urais

Drs. Supadli Ramli, MM.


Nip. 195509161985031001

13

Anda mungkin juga menyukai