Anda di halaman 1dari 142

PETUNJUK TEKNIS

Pengoperasian Sistem Informasi


Manajemen Nikah Generasi 4
( SIM GEN.4 )
KAH

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT
ISLAM DIREKTORAT BINA KUA DAN KELUARGA SAKINAH
TAHUN 2022
P e tu n j u k T e

Pen go p e r a s ia n
kn i s

S i s t em Informasi
Manajemen Nikah (SIMKAH
GEN.4)

Diterbitkan Oleh :

Kementerian Agama Republik Indonesia


Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah
Jl. M.H. Thamrin Nomor 6
Jakarta Pusat

Website : www.bimasislam.kemenag.go.id
Twitter dan Instagram : @bimasislam
Facebook : Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam
Email : subditmsi17@gmail.com
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT
ISLAM DIREKTORAT BINA KUA DAN KELUARGA SAKINAH

DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA


1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 1. Memiliki kemampuan pengolahan
tentang Pencatatan Nikah, Talak, dan data sederhana
Rujuk; 2. Mengetahui alur proses layanan
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1954 pencatatan pernikahan yang
tentang Penetapan Berlakunya Undang- meliputi:
Undang Republik Indonesia tanggal 21 a. Pendaftaran Nikah;
Nopember 1946 Nomor 22 Tahun 1946
b. Pemeriksaan Nikah;
tentang Pencatatan Nikah, Talak, Rujuk
Luar Jawa dan Madura (Lembaran Negara c. Pengumuman Nikah;
Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor d. Pencatatan Nikah;
98, Tambahan Lembaran Negara Republik e. Rekomendasi Nikah;
Indonesia Nomor 694); f. Pelaporan Nikah; dan
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 g. Survei Kepuasan Masyarakat.
tentang Perkawinan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
1, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3019);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
5. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019
Tentang Satu Data Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 112);
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Administrasi
Pemerintahan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012);
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman
Standar Pelayanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
615);

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah i
(SIMKAH GEN.4)
Petunjuk Teknis Pengoperasian
i Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 34
Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1252);
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 42
Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Agama (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1495);
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat
Unit Penyelenggara Pelayanan Publik
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 708);
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 19
Tahun 2018 tentang Pencatatan
Perkawinan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1153);
12. Peraturan Menteri Agama Nomor 20
Tahun 2019 pengganti Peraturan Menteri
Agama Nomor 19 Tahun 2018 tentang
Pencatatan Perkawinan;
13. Keputusan Menteri Agama Nomor 892
Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Manajemen Nikah Berbasis Web pada
Kantor Urusan Agama Kecamatan.

KETERKAITAN SOP PERALATAN/PERLENGKAPAN


- 1. Komputer
2. Printer PLQ
3. Printer Kartu Nikah
4. Jaringan Internet

PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN


Mohon dipedomani pengoperasian untuk Disimpan sebagai arsip data nikah
pengguna SIMKAH pada Kantor Urusan dengan format elektronik dan manual
Agama (KUA) Kecamatan

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah i
(SIMKAH GEN.4)
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji Syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, karena atas berkat rahmat-Nyalah sehingga penyusunan buku
Petunjuk Teknis Pengoperasian Sistem Informasi Manajemen Nikah
Generasi 4 (SIMKAH GEN.4) dapat terselesaikan dengan baik.
Petunjuk Teknis Pengoperasian Sistem Informasi Manajemen
Nikah berbasis Web ini merupakan suatu panduan bagi para operator
agar dapat mengoperasikan SIMKAH GEN.4 dengan cepat dan tepat
pada Kantor Urusan Agama (KUA) dalam pelayanan pencatatan
pernikahan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi.
Tak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, maupun
masukan demi tersusunnya buku petunjuk teknis ini. Kami
menyadari bahwa buku pedoman ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
senantiasa kami harapkan. Akhirnya kami memohon semoga
Allah senantiasa melimpahkan berkat dan rahmat-Nya selalu
menyertai kita dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, November 2022


Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah

Muhammad Adib

Sistem Informasi Manajemen Nikah


(SIMKAH
vvii
Petunjuk Teknis Pengoperasian
Sistem Informasi Manajemen Nikah v
(SIMKAH GEN.4)
Pet
unj
uk
Te
kni
s
Pe
ng
ope
rasi
an

Sistem Informasi Manajemen Nikah


(SIMKAH
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................vii

PENDAHULUAN.................................................................................1
1. Deskripsi tentang Sistem Informasi Manajemen Nikah
berbasis Web (SIMKAH GEN.4)..............................................1
2. Penjelasan tentang Komponen dalam SIMKAH GEN.4..........2

GANTI PASSWORD...................................................................................6
1. Cara Ubah Password di SIMKAH GEN.4.................................6

DAFTAR PENGHULU................................................................................8
1. Deskripsi Fitur Daftar Penghulu pada SIMKAH GEN.4..........8
2. Cara Melakukan Manajemen Data Penghulu pada
SIMKAH GEN.4........................................................................8

MASTER KUA............................................................................................11
1. Deskripsi Master KUA pada SIMKAH GEN.4.........................11
2. Cara Melakukan Manajemen Data KUA di SIMKAH
GEN.4.......................................................................................11

MANAJEMEN BUKU NIKAH..............................................................13


1. Deskripsi Manajemen Buku Nikah di SIMKAH GEN.4............13
2. Cara Melakukan Manjemen Buku Nikah di SIMKAH
GEN.4.......................................................................................13

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah v
(SIMKAH GEN.4)
PENDAFTARAN PERNIKAHAN...............................................................16
1. Perubahan Mekanisme Pendaftaran Nikah
Penyesuaian dengan Permendagri No. 102 Tahun 2019
Tentang Pemberian Hak Akses dan Pemanfaatan Data
Kependudukan WEB................................................................16
2. User Calon Pengantin pada SIMKAH GEN.4..........................17

PEMERIKSAAN NIKAH......................................................................29
1. Deskripsi Alur Pemeriksaan Pernikahan di Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan........................................................29
2. Petunjuk Cara Melakukan Pemeriksaan Pernikahan pada
SIMKAH GEN.4........................................................................29

PEMBAYARAN NIKAH UNTUK PERISTIWA NIKAH.........................39


1. Deskripsi Pembayaran Nikah untuk Peristiwa Nikah
di Luar KUA dan KUA di Luar Hari dan Jam Kerja..............39
2. Petunjuk Cara Melakukan Pembayaran Nikah........................39
3. Pembayaran dengan SIMKAH yang terintegrasi
dengan SIMPONI.....................................................................41

PENCATATAN NIKAH.........................................................................45
1. Deskripsi Pencatatan Pernikahan di Kantor Urusan Agama
(KUA) Kecamatan....................................................................45
2. Petunjuk Cara Melakukan Pencatatan Pernikahan pada
SIMKAH GEN.4........................................................................45

REKOMENDASI NIKAH......................................................................48
1. Deskripsi Rekomendasi Pernikahan di Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan........................................................48
2. Petunjuk Cara Melakukan Entry Rekomendasi Pernikahan
pada SIMKAH GEN.4...............................................................48

Sistem Informasi Manajemen Nikah


(SIMKAH
iivi
v iii

Petunjuk Teknis Pengoperasian

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah v
(SIMKAH GEN.4)
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT.......................................................52
1. Deskripsi tentang Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap
Layanan Pencatatan Pernikahan di Kantor Urusan Agama
(KUA) Kecamatan....................................................................52
2. Petunjuk Pengisian Survei Kepuasan Masyarakat..................52

KARTU NIKAH DIGITAL.....................................................................55


1. Deskripsi Kartu Nikah Digital..............................................55
2. Langkah untuk Mendapatkan Kartu Nikah Digital...............55

FITUR STATISTIK SIMKAH GEN.4....................................................58


1. Deskripsi tentang Statistik di SIMKAH GEN.4........................58
2. Cara Menayangkan Fitur Statistik di SIMKAH GEN.4............58

LAPORAN PADA SIMKAH GEN.4...........................................................61


1. Laporan Nikah Excel................................................................61
2. Laporan Model L......................................................................62
3. Laporan Simponi Bagi KUA yang Sudah Generate Billing
dan Validasi Billing via SIMKAH GEN.4..................................67

HAL-HAL LAIN TERKAIT SIMKAH GEN.4.........................................69


1. Kontak dan Forum Media Sosial untuk Diskusi......................69
2. Kontak Instansi Lain yang Berkoordinasi dengan
SIMKAH GEN.4........................................................................69

FREQUENTLY ANSWER AND QUESTION (FAQ)..................................71

LAMPIRAN......................................................................................81

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK lNDONESlA


NOMOR 20 TAHUN 2019 TENTANG PENCATATAN
PERNIKAHAN.................................................................................83

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
iixx

Sistem Informasi Manajemen Nikah


(SIMKAH GEN.4)
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 892 TAHUN 2019 TENTANG SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN NIKAH BERBASIS WEB.............................................115

TIM PENYUSUN..................................................................................121

Petunjuk Teknis Pengoperasian


xx Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
PENDAHULUAN

1. Deskripsi tentang Sistem Informasi Manajemen Nikah berbasis


Web (SIMKAH GEN.4)

Sistem Informasi Manajemen Nikah berbasis Web atau yang


lebih dikenal dengan SIMKAH GEN.4, adalah sistem informasi
berbasis web yang mengelola administrasi pencatatan pernikahan
yang meliputi pendaftaran nikah, pemeriksaan nikah, pengumuman
nikah, pencatatan nikah, rekomendasi nikah, pelaporan nikah, dan
pengisian survei kepuasan masyarakat terhadap layanan pencatatan
pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan. SIMKAH
GEN.4 dibangun untuk memudahkan pengadministrasian dan validasi
data calon pengantin dalam layanan pencatatan pernikahan di KUA
Kecamatan. Diharapkan dengan adanya SIMKAH GEN.4 dapat
meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pemenuhan layanan
pencatatan pernikahan di KUA Kecamatan.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
2. Penjelasan tentang Komponen dalam SIMKAH GEN.4

SIMKAH GEN.4 adalah suatu sistem sistem informasi berbasis


web yang digunakan untuk memudahkan dalam mengelola layanan
pencatatan pernikahan di KUA Kecamatan. Selain itu data-data
pernikahan pada SIMKAH GEN.4 dapat dijadikan arsip nikah nasional
yang terpusat dan dapat diakses secara langsung untuk
kebutuhan legalisasi dokumen nikah dan sebagainya. Untuk
mendukung hal tersebut, SIMKAH GEN.4 mempunyai beberapa
komponen utama diantaranya komponen pendaftaran nikah,
pemeriksaan nikah, pengumuman nikah, pencatatan nikah,
rekomendasi nikah, pelaporan nikah, dan pengisian survei kepuasan
masyarakat terhadap layanan pencatatan pernikahan di Kantor
Urusan Agama (KUA) Kecamatan.

Selain itu, dalam melakukan validasi data kependudukan,


SIMKAH GEN.4 terintegrasi dengan Sistem Informasi Admisnistrasi
Kependudukan (SIAK) agar data calon pengantin dapat tervalidasi
akurat. Keluaran dari SIMKAH GEN.4 adalah data peristiwa nikah
nasional yang terpusat dan bisa diakses langsung dari masing-
masing KUA Kecamatan di seluruh Indonesia, buku nikah, dan kartu
nikah.

Kewenangan user pada SIMKAH GEN.4 dibagi menjadi 3 (tiga)


bagian sesuai dengan kewenangan tugas dan fungsi dari masing-
masing user. Pembagiannya yaitu user KUA Kecamatan, user Kantor
Wilayah (Kanwil) Provinsi, dan user Administrator Pusat.

User KUA kecamatan digunakan sebagai operasional utama


layanan pencatatan pernikahan di KUA Kecamatan. Karena pada
user ini semua fitur yang berhubungan dengan layanan pencatatan
pernikahan tersedia. Untuk user lainnya seperti user Kanwil Provinsi,
dan user Administrator pusat hanya mempunyai fitur untuk memantau
statistik yang berhubungan dengan pernikahan pada wilayah sesuai
Petunjuk Teknis Pengoperasian
2 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
dengan kewenangannya.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
Agar dapat masuk ke dalam SIMKAH GEN.4, pemilik user dapat
mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Buka browser yang terdapat pada komputer (disarankan


menggunakan Chrome, Firefox, Opera dan Microsoft Edge);

2. Ketikkan pada address bar http://simkah4.kemenag.go.id;

3. Setelah halaman utama muncul, klik login;

4. Setelah halaman login muncul, masukkan username dan


password sesuai kewenangannya kemudian klik login;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


4 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
5. Setelah halaman user sesuai kewenangannya muncul,
pengguna dapat melakukan aktivitas pada SIMKAH
Generasi 4 sesuai kebutuhannya.

Penjelasan Menu pada SIMKAH Generasi 4

Pada beranda menu user KUA Kecamatan, setelah kita


melakukan login akan muncul statistik jumlah pernikahan pada KUA
Kecamatan dan beberapa menu beranda yaitu:

1. Dashboard : Menu untuk kembali ke halaman awal;


2. Pencatatan : Menu untuk administrasi pencatatan
Nikah pernikahan mulai dari pendaftaran,
pemeriksaan nikah, dan akta nikah;
3. Arsip Akta : Menu untuk penginputan arsip akta
nikah, termasuk input data nikah lama
dan duplikat buku nikah;
4. Isbat Nikah : Menu untuk penginputan pencatatan
isbat nikah;
5. Stok Buku : Menu untuk pengelolaan buku nikah di
Nikah KUA;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 3
(SIMKAH GEN.4)
6. Modul lain : Fitur lain pada layanan pencatatan
pernikahan di KUA seperti daftar rujuk,
rekomendasi nikah, Laporan, dan
Laporan Akta;
7. Data Master : Kumpulan data-data pendukung
pencatatan nikah seperti data penghulu,
data desa/ kelurahan, dan data KUA;
8. Saran dan : Menu yang digunakan untuk melaporkan
Masukan saran dan masukan yang disampaikan ke
admin pusat;
9. Log Out : Menu untuk keluar dari SIMKAH.

Untuk masing-masing fitur akan dijelaskan tahapan


pengoperasian secara detail pada bagian selanjutnya.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


6 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
GANTI PASSWORD

1. Cara Ubah Password di SIMKAH GEN.4

a. Arahkan kursor ke kanan atas “icon orang”, lalu klik;

b. Setelah muncul popup, klik my profile;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 5
(SIMKAH GEN.4)
c. Setelah muncul halaman profil KUA, klik ubah password di
kanan bawah;

d. Jika sudah, klik Save Password;

Sistem Informasi Manajemen Nikah


(SIMKAH
DAFTAR PENGHULU

1. Deskripsi Fitur Daftar Penghulu pada SIMKAH GEN.4

Fitur manajemen penghulu pada SIMKAH GEN.4 adalah sebuah


media yang berisi nama-nama penghulu yang bertugas di KUA
Kecamatan.

2. Cara Melakukan Manajemen Data Penghulu pada SIMKAH GEN.4

a. Pada halaman dashboard, klik Data Master disebelah kanan


> Data Penghulu;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


88 Teknis Pengoperasian
Petunjuk
Sistem Informasi Manajemen Nikah 7
(SIMKAH GEN.4)
b. Setelah masuk ke halaman Daftar Penghulu, klik Tambah
Penghulu;

c. Setelah masuk ke halaman Tambah Penghulu, isikan nama


penghulu yang dimasukkan pada KUA Kecamatan;

d. Setelah selesai, klik simpan;

e. Untuk mengedit data penghulu, masuk ke halaman Daftar


Penghulu kemudian klik ikon edit pada tombol action
disebelah kiri;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


1 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
f. Ubah data yang ingin diedit, jika selesai klik SIMPAN.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 9
(SIMKAH GEN.4)
MASTER KUA

1. Deskripsi Master KUA pada SIMKAH GEN.4

Master KUA pada SIMKAH GEN.4 berfungsi sebagai penjelasan


secara detil suatu KUA Kecamatan. Komponen yang ada pada Profil
KUA di SIMKAH GEN.4 yaitu untuk manajemen Kepala KUA.

2. Cara Melakukan Manajemen Data KUA di SIMKAH GEN.4

a. Pada halaman dashboard, klik icon Data Master > Data KUA;

b. Klik Action pada Data KUA lalu klik Kepala KUA;

c. Isikan Data Kepala KUA sesuai dengan yang bertugas


pada KUA tersebut. Pastikan NIP sesuai angka dan jumlah
digitnya;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


1 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
d. Lalu klik icon disket untuk menyimpan.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
MANAJEMEN BUKU NIKAH

1. Deskripsi Manajemen Buku Nikah di SIMKAH GEN.4

Manajemen Buku Nikah di SIMKAH GEN.4 mengatur


ketersediaan stok Buku Nikah di KUA Kecamatan. Di modul tersebut
tersedia fitur stok buku nikah yang tersedia dan stok buku nikah yang
terpakai pada peristiwa nikah.

2. Cara Melakukan Manjemen Buku Nikah di SIMKAH GEN.4

a. Pada halaman dashboard, klik Stok Buku Nikah > Data Buku
Nikah;

b. Pada halaman Buku Nikah, terdapat stok buku nikah yang


ada di KUA Kecamatan;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


1 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
c. Untuk menambah stok buku nikah, klik Input Stok;

d. Isikan stok buku nikah yang akan masuk seperti nomor seri,
nomor perforasi, tanggal alokasi, dan keterangan;

e. Untuk mengedit list stok buku nikah, klik status pada buku
nikah pada data buku nikah yang mau diedit datanya;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
f. Pada menu edit, isikan status buku sesuai dengan kondisi
sekarang (belum digunakan/ sudah digunakan/ rusak/
dihancurkan), kemudian klik simpan.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


1 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
PENDAFTARAN PERNIKAHAN

1. Perubahan Mekanisme Pendaftaran Nikah Penyesuaian dengan


Permendagri No. 102 Tahun 2019 Tentang Pemberian Hak Akses
dan Pemanfaatan Data Kependudukan

Alur pendaftaran pernikahan pada KUA Kecamatan calon


pengantin datang ke KUA Kecamatan dengan membawa dokumen-
dokumen persyaratan yang telah ditentukan yaitu salinan KTP
calon pengantin dan orang tua pengantin, salinan Kartu Keluarga
calon pengantin, N1 (Surat Keterangan Untuk Menikah), N2 (Surat
Keterangan Asal Usul), N3 (Surat Persetujuan Mempelai), N4
(Surat Keterangan tentang Orang Tua), serta tempat dan tanggal
diselenggarakan akad nikah. Kemudian petugas di KUA Kecamatan
memvalidasi dokumen tersebut. Jika akad nikah dilakukan di Kantor
KUA pada hari dan jam kerja maka tidak dipungut biaya, dan jika
akad nikah dilakukan di luar kantor KUA pada hari dan jam apapun
atau akad nikah di KUA diluar hari dan jam kerja maka dikenakan
biaya Rp. 600.000 (Enam ratus ribu Rupiah).

Berdasarkan implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri No.


102 Tahun 2019 Tentang Pemberian Hak Akses dan Pemanfaatan
Data Kependudukan pada tanggal 14 Juni 2021 untuk semua
Kementerian dan Lembaga pengguna data kependudukan. Sistem
Informasi Manajemen Nikah Berbasis Web (SIMKAH GEN.4)
menyesuaikan dengan peraturan tersebut dengan berpindah ke
Web Service
Petunjuk Teknis Pengoperasian
Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
Dukcapil yang baru yang berimbas pada penginputan secara manual
data yang akan digunakan dalam pencatatan pernikahan.

Untuk memudahkan operator Kantor Urusan Agama (KUA)


dalam pengolahan data pencatatan nikah serta mempercepat layanan
KUA, maka penginputan data pada pendaftaran dan rekomendasi
nikah akan dilakukan secara mandiri oleh calon pengantin yang
bersangkutan dengan data yang sesuai dengan Kartu Tanda
Penduduk Elektronik (EKTP) melalui SIMKAH GEN.4 baik
pendaftaran online maupun pendaftaran nikah di KUA langsung
dengan menginput melalui ponsel dan komputer pada KUA
Kecamatan.

Berikut adalah petunjuk teknis pengisian pendaftaran


pernikahan, rekomendasi nikah, validasi data nikah, dan pemeriksaan
pada Sistem Informasi Manajemen Nikah Berbasis Web.

2. User Calon Pengantin pada SIMKAH GEN.4

Pada SIMKAH Generasi 4 sebelum calon pengantin melakukan


pendaftaran nikah harus membuat user terlebih dahulu :

Pembuatan User Calon Pengantin:

a. Buka peramban (browser) pada komputer atau ponsel,


lalu ketik simkah4.kemenag.go.id untuk masuk ke
beranda SIMKAH Generasi 4;

b. Setelah tampilan beranda SIMKAH Generasi 4 muncul, lalu


klik Daftar Nikah;

c. Setelah muncul halaman login, klik daftar;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


1 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
d. lalu isikan email, nama, dan NIK, kemudian klik captcha
“saya bukan robot”;

e. Kemudian muncul notifikasi Kode OTP berhasil dikirim ke


Email anda, silahkan cek email;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
f. Kemudian notifikasi dan OTP akan muncul pada inbox/
spam/junk email catin, lalu masukkan OTP tersebut;

g. Setelah sukses validasi, masuk menu login kembali isikan


username dengan email yang tervalidasi, password dengan
kode OTP, dan klik capthca;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


2 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
h. Kemudian masuk ke halaman dashboard user calon
pengantin;

Pendaftaran Nikah Berdasarkan User Calon Pengantin:


a. Pada halaman dashboard, klik daftar nikah;

b. Setelah muncul popup message “Apakah Anda Sudah


Membuat/ Mendaftarkan Surat Rekomendasi Nikah Di
KUA ?”. Jika memilih YA, maka calon pengantin tersebut
memasukkan nomor daftar atau nomor surat rekomendasi
nikah dari KUA Asal. Jika memilih TIDAK maka di-
haruskan melakukan Rekomendasi Nikah ke KUA sesuai
domisili;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
c. Untuk yang sudah rekomendasi maka bisa lanjut mendaftar
online;

d. Isikan lokasi KUA Kecamatan yang menjadi tempat


pendaftaran nikah, beserta lokasi akad nikah, dan jam akad
nikah;

e. Jika Jadwal tersedia klik OK dan klik Lanjut;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


2 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
f. Isikan data Calon Suami beserta Orang Tua Suami, Calon
Istri beserta Orang Tua Istri, dan Wali Nikah serta Checklist
Dokumen yang nanti akan disiapkan ke KUA;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 2
(SIMKAH GEN.4)
CATATAN :

a. Data yang dimasukkan oleh calon pengantin yang ber-


sangkutan merupakan sesuai dengan Kartu Tanda
Penduduk Elektronik yang valid dan dapat
dipertanggungawabkan;

b. Format foto yang diupload pasfoto maksimal 500kb dengan


latar belakang biru.

c. Untuk ceklis dokumen akan muncul sesuai dengan kondisi


status pendaftaran calon pengantin;

d. Kemudian muncul halaman yang berisi nomor pendaftaran.


Calon pengantin dapat mencetak bukti pendaftaran dan
melengkapi berkas sebelum ke KUA Kecamatan yang dituju.

e. Pastikan semua pengisian masing-masing data jangan lupa


di klik SELANJUTNYA, jika tidak pasti di kolom wali tidak
akan muncul.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


2 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Pendaftaran Pada User KUA

a. Login dengan username dan password KUA, kemudian


masuk ke menu Pencatatan Nikah > Daftar Nikah;

b. Setelah tampilan beranda SIMKAH Generasi 4 muncul, lalu


klik Daftar Nikah;

c. Isikan lokasi KUA Kecamatan yang menjadi tempat


pendaftaran nikah, beserta lokasi akad nikah, dan jam akad
nikah;

d. Jika Jadwal tersedia klik OK dan klik Lanjut;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 2
(SIMKAH GEN.4)
e. Isikan data Calon Suami beserta Orang Tua Suami, Calon
Istri beserta Orang Tua Istri, dan Wali Nikah serta Checklist
Dokumen yang nanti akan disiapkan ke KUA;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


2 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
CATATAN :

a. Data yang dimasukkan oleh calon pengantin yang ber-


sangkutan merupakan sesuai dengan Kartu Tanda
Penduduk Elektronik yang valid dan dapat
dipertanggungawabkan;

b. Format foto yang diupload pasfoto maksimal 500kb dengan


latar belakang biru.

c. Untuk ceklis dokumen akan muncul sesuai dengan kondisi


status pendaftaran calon pengantin;

d. Kemudian muncul halaman yang berisi nomor pendaftaran.


Calon pengantin dapat mencetak bukti pendaftaran dan
melengkapi berkas sebelum ke KUA Kecamatan yang dituju;

e. Pastikan semua pengisian masing-masing data jangan lupa


di klik SELANJUTNYA, jika tidak pasti di kolom wali tidak
akan muncul.

Validasi Data Pendaftaran

Setelah calon pengantin melakukan pendaftaran mandiri,


kemudian melakukan validasi data. Berikut adalah petunjuk
teknis validasi data oleh operator KUA :

a. Login dengan username dan password KUA, kemudian


masuk ke menu Input Data Nikah > Daftar Nikah;

b. Pada halaman List Daftar Nikah, untuk data dari pendaftaran


online akan ada status belum validasi, kemudian klik action
dan klik validasi;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 2
(SIMKAH GEN.4)
c. Pada halaman validasi daftar nikah, operator dapat
melakukan validasi dengan mencocokkan data di SIMKAH
Generasi 4 dengan berkas calon pengantin dan harus sesuai
dengan data pada KTP Elektronik;

d. Dengan penerapan validasi data kependudukan yang baru,


operator dapat mengklik validasi dan akan mengeluarkan
output data sesuai atau data tidak sesuai;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


2 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
e. Jika semua data yang diinput sesuai setelah divalidasi dapat
dilanjutkan ke pemeriksaan, dan jika ada data yang tidak
sesuai setelah divalidasi dapat dilanjutkan dengan catatan
data tersebut harus sama dengan fisik KTP Elektronik yang
asli (dapat ditunjukkan oleh calon pengantin pada saat
penyerahan berkas ke KUA Kecamatan);

Untuk data yang diinput dari menu pendaftaran user KUA,


dapat diperiksa pada menu validasi dengan menggunakan
validasi data kependudukan yang baru dengan perlakuan
data seperti pada poin 5 diatas.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 2
(SIMKAH GEN.4)
PEMERIKSAAN NIKAH

1. Deskripsi Alur Pemeriksaan Pernikahan di Kantor Urusan


Agama (KUA) Kecamatan

Pada layanan pencatatan pernikahan di KUA Kecamatan


setelah calon pengantin melakukan pendaftaran nikah, petugas di
KUA Kecamatan melakukan pemeriksaan dengan melihat dan
memvalidasi data yang telah divalidasi pada halaman daftar nikah
yang otomatis akan tampil pada modul pemeriksaan nikah.

2. Petunjuk Cara Melakukan Pemeriksaan Pernikahan pada


SIMKAH GEN.4

Berikut petunjuk cara melakukan pemeriksaan pernikahan pada


SIMKAH Generasi 4.

a. Pada halaman beranda, klik Pencatatan lalu klik


Pemeriksaan Nikah;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


3 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
b. Setelah masuk ke halaman list pemeriksaan nikah, cari data
calon pengantin yang status datanya Menunggu
Pemeriksaan, lalu klik periksa disamping data tersebut;

c. Setelah masuk ke halaman data pemeriksaan, ada


beberapa tab dengan kolom-kolom data calon pengantin.
Mohon dicek dan pastikan isian kolom-kolom yang tersedia
sesuai dengan kelengkapan data calon pengantin yang
mendaftar agar tidak error saat disubmit. Ada beberapa tab
yang harus diperiksa dan dilengkapi sesuai data calon
pengantin yang mendaftar yaitu:

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 2
(SIMKAH GEN.4)
1. Tab Calon Suami : Tab ini akan menampilkan form
dengan isian berupa data calon
suami yang telah diisi pada saat
pendaftaran nikah;
2. Tab Calon Istri : Tab ini akan menampilkan form
dengan isian berupa data calon
istri yang telah diisi pada saat
pendaftaran nikah;

3. Tab Wali Nikah : Tab ini akan menampilkan


form dengan isian berupa
data wali nikah yang telah diisi
pada saat pendaftaran nikah,
terdapat tombol validasi untuk
memvalidasi NIK;
4. Tab Wakil Wali : Tab ini akan menampilkan
Nikah form dengan isian berupa data
wakil wali nikah, terdapat
tombol validasi untuk
memvalidasi NIK;
Jika memang calon pengantin
tersebut ada wakil wali
nikahnya, maka harus upload
surat kuasa pada bagian
Petunjuk Teknis Pengoperasian
3 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
lampiran;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 3
(SIMKAH GEN.4)
5. Tab Wakil Suami : Tab ini akan menampilkan
form dengan isian berupa data
wakil suami, terdapat tombol
validasi untuk memvalidasi
NIK;
Jika memang calon pengantin
tersebut ada wakil suami, maka
harus upload surat kuasa pada
bagian lampiran;
6. Tab Ayah : Tab ini muncul di dalam tab
Kandung Calon Suami dan Calon Istri.
Diisi dengan data diri dari ayah
kandung calon pengantin;
Jika ayah telah meninggal dunia
maka ceklis pada keterangan
Jika Ayah Telah Meninggal;
7. Tab Ibu : Tab ini muncul di dalam tab
Kandung Calon Suami dan Calon Istri.
Diisi dengan data diri dari ibu
kandung calon pengantin;
Jika ibu telah meninggal dunia
maka ceklis pada keterangan
Jika Ibu Telah Meninggal;
8. Tab Jika : Menu yang digunakan untuk
Duda/ Bercerai melaporkan saran dan masukan
yang Tab ini muncul di dalam
tab Calon Suami;
Diisi jika status calon
pengantin adalah duda (cerai
hidup/mati); disampaikan ke
admin pusat;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


3 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Petunjuk Teknis Pengoperasian
Sistem Informasi Manajemen Nikah 3
(SIMKAH GEN.4)
9. Tab Jika Janda/ : Tab ini muncul di dalam tab
Bercerai Calon Istri;
Diisi jika status calon
pengantin adalah janda (cerai
hidup/mati);
10. Tab Jika Beristri : Tab ini muncul di dalam tab
Calon Suami;
Diisi jika status calon
pengantin adalah beristri;
11. Tab Hubungan : Tab ini muncul di dalam tab
Calon Suami dan Calon Istri;
Diisi jika terdapat hubungan
nasab, radiah, atau musharah
antara calon pengantin pria
dan wanita;

12. Tab Angota TNI/ : Tab ini muncul jika calon


Polri pengantin memiliki pekerjaan
sebagai anggota TNI/Polri;
Petunjuk Teknis Pengoperasian
3 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Wajib upload surat keterangan
pada lampiran;
13. Tab WNA : Tab ini muncul jika calon
pengantin merupakan Warga
Negara Asing;
14. Tab <19 (belum : Tab ini muncul di dalam tab
19 tahun) Calon Suami;
Wajib upload surat keterangan
sesuai prosedur pada lampiran;
15. Tab <21 (belum : Tab ini muncul di dalam tab
21 tahun) Calon Suami dan Calon Istri;
Wajib upload surat keterangan
sesuai prosedur pada lampiran;
16. Tab Mas Kawin : Tab ini diisi dengan data mas
kawin yang diberikan pada
peristiwa nikah;
17. Tab Perjanjian : Tab ini diisi dengan keterangan
Perkawinan perjanjian perkawinan;
18. Tab Taklik Talak : Tab yang diisi jika calon
pengantin telah mengucapkan
shighat taklik;
19. Tab PPN/ : Tab yang diisi oleh PPN/
Penghulu Penghulu yang akan menghadiri
pernikahan.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 3
(SIMKAH GEN.4)
d. Jika sudah dilakukan pemeriksaan data pendaftaran
nikah, klik Submit;

e. Untuk mencetak pemeriksaan nikah pada data yang


statusnya SUDAH PEMERIKSAAN, klik action lalu klik cetak
pemeriksaan nikah versi blangko untuk cetak NB dengan
blangko NB, dan cetak pemeriksaan nikah untuk cetak versi
PDF;

f. Untuk mencetak pengumuman nikah pada data yang


statusnya SUDAH PEMERIKSAAN, klik action lalu klik cetak
pengumuman nikah.

Integrasi SIMKAH GEN.4 dengan SIPP Badilag

Integrasi SIMKAH Gen4 dengan Sistem Informasi


Penelusuran Perkara (SIPP) milik Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Agama Mahkamah Agung RI merupakan pertukaran
data pernikahan yang disajikan oleh SIMKAH dengan data
perceraian yang disajikan oleh SIPP. Integrasi ini bertujuan
untuk mensinkronkan dan memvalidasikan akta perceraian
yang akan digunakan dalam pendaftaran nikah dan validasi akta
nikah yang akan digunakan untuk pendaftaran perceraian.

Untuk validasi data cerai dapat dilakukan pada menu


PEMERIKSAAN NIKAH dan cerai yang dapat divalidasi adalah
CERAI HIDUP dengan tanggal akta dari 2016 sampai saat ini.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


3 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Cara melakukan validasi data cerai adalah sebagai berikut:

• Pada menu pemeriksaan nikah di tab calon suami dan calon


istri. Jika statusnya cerai hidup maka tab Jika Duda atau
Janda/ bercerai akan terbuka dan ada kolom-kolom yang
harus diisi.

• Untuk mengakses validasi akta cerai maka pada form


“bukti cerai berupa” dipilih AKTA CERAI kemudian pada
kolom “nomor” diisikan nomor akta cerai sesuai dengan
fisiknya tanpa spasi dan harus case sensitive. Lalu klik
tombol VALIDASI AKTA CERAI.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 3
(SIMKAH GEN.4)
Petunjuk Teknis Pengoperasian
3 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
• Jika akta cerai sesuai maka akan muncul notifikasi Nomor
Akta Cerai Terverifikasi dan muncul data pada isian
kolom yang kosong seperti Nomor Perkara, Tanggal
Berkekuatan Hukum Tetap, Tanggal, instansi, dan Nomor
Seri Akta Cerai.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 3
(SIMKAH GEN.4)
PEMBAYARAN NIKAH
UNTUK PERISTIWA NIKAH

1. Deskripsi Pembayaran Nikah untuk Peristiwa Nikah di Luar KUA


dan KUA di Luar Hari dan Jam Kerja

Jika calon pengantin akan melangsungkan pernikahan di Luar


KUA atau di KUA di luar waktu operasional, maka calon pengantin
harus membayar Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk
pelaksanaan pernikahan.

2. Petunjuk Cara Melakukan Pembayaran Nikah

a. Setelah melakukan pemeriksaan, klik generate billing;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


4 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
b. Kemudian akan muncul billing dan notifikasi bahwa billing
sudah terbuat;

c. Kemudian status data berubah menjadi “menunggu


pembayaran”

d. Billing yang telah di generate SIMKAH Generasi 4 dapat


langsung dibayarkan ke calon pengantin;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 3
(SIMKAH GEN.4)
e. Untuk melakukan pencetakan billing, Klik action lalu klik
cetak billing;

3. Pembayaran dengan SIMKAH yang terintegrasi dengan SIMPONI

a. Untuk memvalidasi pembayaran billing. Klik action kemudian


klik verifikasi pembayaran (SIMPONI);

b. Setelah muncul pop up validasi pembayaran, klik tombol


“cek bayar”;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


4 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
c. Jika billing tersebut sudah dibayarkan, akan muncul Nomor
NTB, Nomor NTPN, Tanggal dan Jam Pembayaran, Bank,
dan Metode Pembayaran;

d. Jika billing tersebut belum dibayarkan, maka akan muncul


notifikasi “Kode Bayar Belum Dibayar/ Tidak Sesuai”

e. Jika sudah selesai cek bayar, klik verifikasi

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 4
(SIMKAH GEN.4)
f. Untuk mencetak bukti bayar klik Cetak bukti bayar

Petunjuk Teknis Pengoperasian


4 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
CATATAN :

a. Kode billing yang di generate masa kadaluwarsanya 7


hari terhitung dari hari di generate kode billingnya;

b. Jika lewat 7 hari billing sebelumnya tidak di bayarkan maka


billing akan kadaluwarsa dan harus generate ulang lagi
dengan mengklik “RP Generate Simponi”;

c. Jika Sebelumnya sudah melakukan generate billing


menggunakan aplikasi SIMPONI (generate billing bukan di
SIMKAH Generasi 4) maka untuk validasinya bisa mengklik
validasi pembayaran SIMPONI Manual.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 4
(SIMKAH GEN.4)
PENCATATAN NIKAH

1. Deskripsi Pencatatan Pernikahan di Kantor Urusan Agama


(KUA) Kecamatan

Pencatatan nikah dilakukan ketika pasangan pengantin sudah


melangsungkan pernikahan. Pencatatan nikah ini penting karena
untuk merekam data pernikahan dari pengantin agar dikemudian hari
data tersebut dapat digunakan untuk keperluan pengantin, misalnya
untuk legalisasi dokumen nikah, dan sebagainya.

2. Petunjuk Cara Melakukan Pencatatan Pernikahan pada SIMKAH


GEN.4

a. Pada menu dashboard klik Pencatatan Nikah > Akta Nikah;

b. Setelah masuk ke menu akta nikah, klik action pada data


yang sudah berstatus Lengkapi Data Pencatatan;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


4 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
c. Setelah masuk ke halaman pencatatan nikah, aplikasi akan
menampilkan form yang telah terisi sesuai dengan data
pada pemeriksaan nikah, jika sudah terisi klik Submit;

d. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak error


pada saat menyimpan pencatatan pernikahan.

e. Lengkapi isian Nomor Akta Nikah;

f. Lengkapi isian Penghulu yang menghadiri akad;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 4
(SIMKAH GEN.4)
g. Lengkapi isian kolom pada tab Saksi 1 dan 2;

h. Lengkapi isian kolom pada tab Pencatatan Nikah;

i. Lengkapi isian kolom pada tab Buku Nikah.

j. Pada menu akta juga difasilitasi untuk cetak Akta Nikah,


Cetak Buku Nikah (sesuai dengan tahun fisik bukuny),
Cetak Pemeriksaan Nikah (untuk operator yang tidak
mengikuti SOP mencetak NB setelah pemeriksaan), cetak
kartu nikah digital, edit data (untuk perubahan data catin,
waktu, dan maskawin), edit pencatatan (untuk perubahan
penghulu, perforasi buku, saksi, dan tanggal keluar buku
nikah);

Petunjuk Teknis Pengoperasian


4 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
REKOMENDASI NIKAH

1. Deskripsi Rekomendasi Pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA)


Kecamatan

Rekomendasi Nikah, atau yang lebih dikenal dengan


menumpang nikah adalah proses dimana calon pengantin yang beda
domisili ingin menikah dengan pasangannya yang beda domisili.
Biasanya salah satu calon pengantin datang ke KUA Kecamatan asal
untuk meminta Surat Menumpang Nikah di KUA Kecamatan tujuan.
Setelah surat tersebut dikonfirmasi dan divalidasi okeh KUA
Kecamatan tujuan, calon pengantin yang beda domisili dengan
pasangannya dapat menikah di tempat domisili pasangannya.

2. Petunjuk Cara Melakukan Entry Rekomendasi Pernikahan pada


SIMKAH GEN.4
a. Pada halaman beranda, pilih Modul Lain kemudian klik
Rekomendasi;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 4
(SIMKAH GEN.4)
b. Untuk membuat rekomendasi baru, klik Tambah
Rekomendasi;

c. Setelah masuk ke halaman Form Rekomendasi Nikah, isikan


data calon pengantin yang akan melakukan rekomendasi
nikah, termasuk isi KUA Kecamatan yang akan menjadi
tempat pernikahannya;

d. Setelah lengkap, klik Submit, maka data tersebut akan


masuk ke List Rekomendasi Nikah di KUA Kecamatan
tujuan;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


5 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
e. Kemudian kalau KUA kecamatan ingin memeriksa
rekomendasi nikah yang masuk, lihat pada halaman List
Rekomendasi Nikah;

f. Lalu pilih data yang akan dilihat, kemudian jika ingin


mencetak bukti rekomendasi, pilih cetak rekomendasi.

g. Pada SIMKAH GEN.4, untuk cetak rekomendasi terdiri


dari 2 lembar PDF, halaman pertama adalah surat
rekomendasi dan halaman kedua adalah bukti
rekomendasi nikah untuk pendaftar nikah yang akan
mendaftarkan nikah secara online.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 4
(SIMKAH GEN.4)
Petunjuk Teknis Pengoperasian
5 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

1. Deskripsi tentang Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan


Pencatatan Pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan

Survei kepuasan masyarakat pada layanan pencatatan nikah di


KUA Kecamatan merupakan penilaian dari masyarakat atas kinerja
layanan nikah di KUA. Penilaian tersebut meliputi beberapa aspek
layanan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik. Dengan adanya survei kepuasan
masyarakat diharapkan pelayanan publik di KUA Kecamatan
khususnya layanan pencatatan nikah akan semakin baik
kedepannya.

2. Petunjuk Pengisian Survei Kepuasan Masyarakat

a. Untuk pengisian survei dilakukan oleh calon pengantin


dengan klik survei pada landing page SIMKAH GEN.4;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 5
(SIMKAH GEN.4)
b. Lengkapi Nomor Pendaftaran Nikah yang harus diisi
pada halaman data responden. biasanya ada pada cetak
pendaftaran nikah dan bukti rekomendasi nikah;

c. Lalu isi sesuai dengan urutannya, berikut kuesioner di-


dalamnya dan klik selanjutnya.;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


5 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
d. Jika ada keluhan atau hal yang disampaikan dapat diisi pada
kolom yang disediakan. Terakhir klik submit;

e. Bagi KUA Kecamatan untuk melihat hasil survei yang diisi


oleh calon pengantin, klik survei setelah login menggunakan
username KUA Kecamatan;

f. Pada halaman survei, KUA Kecamatan dapat melihat isian


survei yang dilakukan oleh masyarakat dengan berbagai
format laporan dan tanggal pengisian survei. Diharapkan
dari survei tersebut KUA Kecamatan dapat meningkatkan
pelayanannya kepada masyarakat.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 5
(SIMKAH GEN.4)
KARTU NIKAH DIGITAL

1. Deskripsi Kartu Nikah Digital

Kartu Nikah Digital merupakan salah satu keluaran dari SIMKAH


GEN.4, diresmikan oleh Menteri Agama RI pada Pencanangan
Revitalisasi di KUA Kecamatan Banjarnegara pada 29 Mei 2021.
Kartu Nikah Digital dapat diunduh melalui notifikasi email survey
yang dikirimkan setelah akad nikah berlangsung untuk pernikahan
baru dan memindai kode QR pada buku dan kartu nikah eksisting
yang terdapat kode QR.

2. Langkah untuk Mendapatkan Kartu Nikah Digital

1. Setelah calon pengantin sudah melaksanakan akad nikah,


notifikasi akan masuk ke email yang berbunyi “Selamat,
pernikahan anda telah tercatat di Kantor Urusan Agama
Kecamatan X, untuk mengunduh kartu nikah digital dapat
mengisi survei pada tautan berikut;

b. Masuk ke halaman survei. Lengkapi survei sesuai dengan


kondisi riil pada Kantor Urusan Agama tempat calon
pengantin tersebut melakukan pendaftaran nikah;

c. Setelah survei terisi, klik lanjut dan download kartu nikah;

d. Kemudian kartu nikah akan terunduh otomatis ke PC atau


ponsel pengantin.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


5 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Cara Unduh dengan Memindai Kode QR pada Buku dan Kartu
Nikah untuk Pernikahan Lama

a. Pindai Kode QR yang terdapat pada buku dan kartu nikah;

b. Masuk ke halaman yang menampilkan data nikah pengantin,


lalu scroll kebawah dan klik Download Kartu Nikah Digital;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 5
(SIMKAH GEN.4)
CATATAN :
Khusus untuk pengantin yang buku nikahnya tidak memiliki
Kode QR atau tidak mempunyai Kartu Nikah fisik versi
sebelumnya atau peristiwa pernikahannya sebelum tahun
2019. Agar dapat datang ke Kantor Urusan Agama tempat
melaksanakan pendaftaran pernikahannya dan melaporkan ke
petugas untuk melakukan input data pernikahan lama di
SIMKAH GEN.4 serta membawa pasfoto digital berukuran
500kb.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


5 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
FITUR STATISTIK
SIMKAH WEB

1. Deskripsi tentang Statistik di SIMKAH GEN.4

Statistik pada SIMKAH GEN.4 menyajikan data terkait peristwa


nikah pada suatu KUA Kecamatan. Data yang dapat disajikan
pada fitur statistik meliputi data nikah, data usia pria dan wanita,
data pendidikan, data pekerjaan, data nikah campuran, dan lain-
lain.

2. Cara Menayangkan Fitur Statistik di SIMKAH GEN.4

a. Pada halaman beranda sebenarnya sudah dapat


ditayangkan statistik peristiwa nikah;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 5
(SIMKAH GEN.4)
b. Untuk menyajikan statistik lainnya, pada halaman dashboard
pilih modul lainnya di sebelah kanan layar kemudian klik
statistik;

c. Klik tombol pada statistik yang ingin disajikan. Pada contoh


ini akan ditunjukkan cara menampilkan data nikah, data
umur, dan data Jumlah Penerimaan PNBP;

d. Untuk menampilkan data nikah, pada halaman beranda pilih


statistik dan klik Data Nikah;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


6 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
e. Untuk menampilkan data usia pria/ wanita, pada halaman
beranda pilih statistik dan klik Data Usia Pria/Data Usia
Wanita;

f. Untuk menampilkan data Jumlah Penerimaan PNBP, pada


halaman beranda pilih statistik dan klik Data Jumlah
Penerimaan PNBP;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 5
(SIMKAH GEN.4)
LAPORAN PADA SIMKAH GEN.4

1. Laporan Nikah Excel

Berikut adalah cara mengunduh Laporan Nikah Excel

• Pada dashboard user KUA, klik Modul Lain > Laporan;

• Setelah masuk ke menu Laporan, Klik Laporan Excel;

• Pilih range tanggal yang akan di unduk (maks 1 bulan);

• Sebelum cetak laporan maka akan muncul preview untuk


excel yang akan di download;

• User dapat memilih kolom-kolom yang akan di download


sesuai dengan kebutuhan data;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


6 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
• Lalu klik cetak laporan;

• Laporan akan terunduh dalam format Excel;

• CATATAN : Jika terjadi error, cek dengan range tanggal kecil


terlebih dahulu (contoh : tanggal 1 – tanggal 5), jika berhasil
teruskan dengan tanggal berikutnya.

2. Laporan Model L

Berikut adalah cara mengunduh Laporan Model L.

• Pada menu dashboard KUA, klik Modul Lain > Laporan;

• Setelah masuk menu Beranda, Klik Laporan pada kiri layar;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 6
(SIMKAH GEN.4)
• Setelah masuk ke menu Laporan, Klik Laporan Model L1,
L2, L3, L4, L5 (Sesuai Kebutuhan);

Petunjuk Teknis Pengoperasian


6 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
• CATATAN : Sebelum mengunduh Laporan Model L3 agar
isi terlebih dahulu stok buku nikah dengan klik Modul Lain
> Stok Buku Nikah> Kelola Stok Buku Nikah. Lalu isikan
semua stok buku nikah pada KUA tersebut;

• Kembali ke Laporan Model L, Pilih tahun dan bulan


yang dibutuhkan untuk mencetak laporan, lalu klik Cetak
Laporan;

• Laporan Model L akan terunduh dalam file word.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 6
(SIMKAH GEN.4)
Petunjuk Teknis Pengoperasian
6 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Petunjuk Teknis Pengoperasian
Sistem Informasi Manajemen Nikah 6
(SIMKAH GEN.4)
3. Laporan Simponi Bagi KUA yang Sudah Generate Billing dan
Validasi Billing via SIMKAH GEN.4

a. Di halaman dashboard, klik modul lain di kanan layar dan


klik laporan;

b. Kemudian di halaman laporan, klik Laporan SIMPONI;

c. Muncul range tanggal untuk pencetakan laporan SIMPONI,


Sama seperti Laporan Excel range tanggal yang dapat
diunduh adalah 1 bulan penuh (dari tanggal 1 s.d. akhir
bulan).

Petunjuk Teknis Pengoperasian


6 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
• CATATAN : Jika terjadi error, cek dengan range tanggal kecil
terlebih dahulu (contoh : tanggal 1 – tanggal 5), jika berhasil
teruskan dengan tanggal berikutnya. Jika menemukan error,
cek data pada tanggal tersebut, error karena pengisian tidak
lengkap.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 6
(SIMKAH GEN.4)
HAL-HAL LAIN
TERKAIT SIMKAH
WEB
1. Kontak dan Forum Media Sosial untuk Diskusi

PIC SIMKAH GEN.4 Pusat, Direktorat Jenderal Bimbingan


Masyarakat Islam. Jalan M. H. Thamrin No. 6 Jakarta 10340 Hunting:
021-3812871Telepon: 021-31924509, 3193056, 3920774, Ext.: 376,
Fax.: 021-3800175
Website : www.kemenag.go.id;
E-mail: bimasislam@kemenag.go.id
WA Group : Forum SIMKAH GEN.4 Nasional dan Grup SIMKAH
GEN.4 masing-masing provinsi.

2. Kontak Instansi Lain yang Berkoordinasi dengan SIMKAH GEN.4

a. Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil


(Halo Dukcapil) terkait pembaharuan data kependudukan
jika pada saat validasi NIK datanya belum terupdate.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


7 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
b. Direktorat Jenderal Anggaran (Aplikasi SIMPONI), terkait
permasalahan dan solusi teknis pada SIMPONI.

c. Pengadilan Agama wilayah masing-masing terkait


konsolidasi akta cerai.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 6
(SIMKAH GEN.4)
BEBERAPA PERTANYAAN DAN JAWABAN/
FREQUENTLY ANSWER AND QUESTION (FAQ)
DARI SISI OPERATOR TERKAIT OPERASIONAL SIMKAH GEN.4

1. Q : Bagaimana cara mencetak NB di SIMKAH GEN.4 karena


terdapat 2 tombol cetak : tombol cetak versi blangko dan
tombol cetak versi siap print?
A : Pencetakan pemeriksaan nikah di SIMKAH Gen.4
disesuaikan dengan media pencetakannya (menggunakan
blangko NB atau HVS).
2. Q : Apakah password harus dirubah?
A : Untuk menjaga keamanan data, maka password defaut harus
dirubah dan dilarang menshare kepada pihak yang tidak ada
hubungannya dengan KUA masing-masing mengingat
adanya regulasi terkait pengelolaan data pemerintahan. Ini
adalah hal yang sangat basic (mendasar) dalam hal
pengamanan data digital.
3. Q : Bagaimana proses migrasi data dari SIMKAH WEB (Gen.3) ke
SIMKAH GEN.4?
A : Pada tanggal 10/10/2022, SIMKAH GEN.4 diimplementasikan
untuk pencatatan nikah baru, isbat, rujuk, dan
rekomendasi nikah baru. SIMKAH WEB tetap dibuka untuk
menyelesaikan data-data nikah yang belum diakadkan. Jika
semua data nikah nasional sudah diakadkan, maka SIMKAH
WEB akan ditutup dan data bertahap akan dimigrasikan
dari SIMKAH WEB ke SIMKAH GEN.4. Mengingat data
nikah pada SIMKAH WEB sudah berjumlah belasan juta
data, maka proses migrasi dan remapping ke basis data
SIMKAH GEN.4 memerlukan waktu berbulan-bulan sampai
seluruh data pindah dan diakses dari SIMKAH GEN.4.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


7 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
4. Q : Apakah laporan bulanan seperti pada SIMKAH WEB (Gen.3)
dapat ditarik?
A : Bisa, dengan membuka “modul lain > laporan” lalu klik
laporan yang mau ditarik. Format laporan pada SIMKAH
Gen.4 sudah mengikuti Perdirjen 473 Tahun 2020.
5. Q : Apakah untuk KUA yang melayani lebih dari 1 Kecamatan
diberikan akses untuk menambahkan desa/kelurahan dari
KUA tersebut?
A : Bisa, dengan membuka “data master > desa/kelurahan”
lalu bisa ditambahkan dan edit aktif/tidak aktif
desa/kelurahan untuk Kecamatan yang dilayani oleh KUA
tersebut.
6. Q : Dimana saya (dhi. operator KUA atau Kemenag Kabupaten
Kota) mengetahui username dan password saya?
A : Username dan password didapatkan dari PIC SIMKAH Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi masing-masing.
7. Q : Apa yang terjadi dengan data yang operator entri sebelum 10
Oktober 2022 pada SIMKAH Gen.4?
A : Data yang dientri sebelum 10 Okteber 2022 akan dihapus
otomatis oleh sistem karena termasuk data ujicoba.
8. Q : Bagaimana cara mengajukan username dan password atau
edit nama KUA bagi KUA Pemekaran atau KUA yang belum
termuat dalam SK Kodefikasi KUA?
A : KUA dapat berkoordinasi dengan Bidang Urais dan Binsyar
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi untuk membuat
permohonan Kodefikasi KUA pada Subdit Bina Kelembagaan
KUA, Ditjen Bimas Islam.
9. Q : Untuk Penghulu yang bertugas lebih dari 1 KUA bagaimana
perlakuannya?
A : Untuk Penghulu yang bertugas lebih dari 1 KUA, user KUA

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 7
(SIMKAH GEN.4)
tersebut dapat mengakses nama penghulu dalam Kabupaten

Petunjuk Teknis Pengoperasian


7 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Kota yang sama, dan juga nama penghulu tersebut akan
muncul pada kolom “Penghulu yang memeriksa” dan
“Penghulu yang menghadiri akad”.
10. Q : Mengapa Buku Nikah pada pencatatan nikah, tambah arsip
lama, dan isbat tidak muncul?
A : Sebelum melakukan entri data, pastikan buku nikah terisi
stoknya pada menu stok buku nikah. Perforasi buku nikah
yang dientri oleh KUA adalah buku pada distribusi tahun 2021
kebawah. Untuk buku nikah distribusi 2022, penginputan
akan dilakukan dari Pusat > Kanwil Provinsi > Kankemenag
Kabupaten Kota.
11. Q : Bagaimana mekanisme distribusi buku nikah mulai pengiriman
Tahun 2022?
A : Setiap ada pendistribusian dokumen buku nikah baru.
User pusat mengentri buku nikah sesuai dengan SK
Alokasi Distribusi Buku Nikah tiap tahunnya dan
mengklik kirim ke user Kanwil Provinsi masing-masing.
Kemudian user Kanwil mengklik terima kiriman buku nikah
dari pusat dan mengalokasikan buku nikah ke Kemenag
Kab/Kota masing- masing dan klik kirim. User
Kabupaten/Kota mengklik terima stok buku yang dikirim dari
kanwil dan mengklik kirim buku nikah ke KUA sesuai
dengan Surat Permintaan yang dikirim dari KUA ke
Kemenag Kabupaten/Kota.
Catatan : Pastikan perforasi fisik buku nikah yang
dikirimkan ke KUA sesuai dengan yang diinput di SIMKAH
Gen.4 dan harus urut perforasinya.
12. Q : Bagaimana untuk yang download akta dan buku nikah
error- nya PDF/Tidak bisa dibuka/KOSONG?
A : klik kanan > open in Word.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 7
(SIMKAH GEN.4)
13. Q : Bagaimana untuk yang sudah mencetak No. Akta Baru
A : karena berdasarhan hasil zoom dan rapat dengan pimpinan
Ditjen Bimas Islam. Maka untuk dokumen yang sudah dicetak
dengan No. Akta Baru digantikan dengan fisik Buku Nikah
Baru, yang lama di ubah statusnya menjadi buku rusak. buat
berita acara buku nikah rusak. Done
14. Q : Apakah data pemeriksaan hilang setelah data masuk ke
pencatatan/akta?
A : Perlu digarisbawahi data tidak hilang karena flow di GEN.
4 data bergerak sesuai alur proses. Jika sudah masuk
pencatatan/akta maka posisi data juga disitu.
15. Q : Pada saat input pendaftaran, mengapa nama catin yang
sebelumnya masih tersimpan di kolom pendaftaran?
A : klik di kanan atas “Hapus Riwayat Inputan”.
16. Q : Solusi ketika klik generate billing di simponi muncul tulisan
“parameter detail tidak valid
A : dicoba klik lagi, karena ada delay koneksi dari server
kemenkeunya.
17. Q : Mengapa data penghulu di KUA saya banyak sekali, padahal
hanya beberapa saja penghulu yang ada di KUA saya?
A : Penghulu yang muncul di user KUA pada saat pemeriksaan
dan pencatatan adalah nama penghulu yang muncul pada
wilayah Kabupaten/Kota yang sama dan mengakomodir
untuk 1 penghulu yang bertugas di KUA lain dalam 1
Kabupaten/Kota.
18. Q : Bagaimana kalau saya validasi pembayaran billing ternyata
kode satker tidak sesuai atau billing punya instansi lain?
A : bisa di set batal pembayaran dulu, lalu klik periksa lalu
simpan, kemudian generate billing ulang.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


7 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
19. Q : User KUA bisa input kepala KUA, kenapa masih muncul KUA
yang lama pada wali hakim, rekomendasi, dan cetak
dokumen nikah?
A : Mohon diperhatikan pada saat input kepala KUA. NIP Kepala
KUA yang diinput harus sama dengan NIP yang ada di
Master Penghulu.
20. Q : Bagaimana cara memindahkan data penghulu dari 1 Kab/
kota ke Kab/kota lain?
A : Pada user kua buka master penghulu > cari nip penghulu
yang mau dipindah > dan ubah lokasi kabupaten/kotanya.
21. Q : Bagaimana Cara memunculkan input billing manual pada
SIMKAH GEN.4?
A : Setelah pemeriksaan (Jangan lupa CETAK NB dulu) lalu
klik action Generate billing (Abaikan billingnya, karena
untuk syarat memunculkan tombol Validasi Billing Manual
saja). Kalau sudah muncul tombol Validasi Manual, disitu
bisa mengentri Billing dan NTPN dari simponi.kemenkeu.
22. Q : Bagaimana caranya apabila pada saat pendaftaran di
halaman WALI kosong/tersangkut atau halaman lain pada
GEN. 4?
A : Dipastikan itu karena network error pada saat pindah halaman
pendaftaran ke wali. Coba close pendaftaran kemudian
daftar ulang. Karena data yang di entri tersebut masih ada
di cache pendaftaran dan sudah terisi pada kolom. Atau
dengan menekan (SHIFT +F5).
23. Q : Bagaimana cara entri DN (duplikat buku nikah)?
A : Entri DN (duplikat buku nikah) ada pada menu Tambah Arsip
Akta dengan catatan pastikan buku duplikat seri DN sudah
ter input pada Stok Buku Nikah.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 7
(SIMKAH GEN.4)
24. Q : Bagaimana perlakuan data REKOMENDASI di Pendaftaran
Nikah?
A : Untuk data yang statusnya REKOMENDASI akan masuk ke
menu REKOMENDASI MASUK di KUA tujuan. Lalu jika catin
datang membawa rekom dari KUA asal data tersebut
dapat dilanjutkan dengan klik ACTION.
25. Q : Akta Cerai tahun berapakah yang bisa saya validasi di
PEMERIKSAAN NIKAH?
A : Untuk saat ini, akta perceraian yang bisa diintegrasikan
dari Badilag mulai dari Tahun 2016 keatas. Pastikan input
nomor akta cerai sesuai dengan akta cerai yang tercetak
(besar kecil huruf sesuai, titik dan garis miring harus sesuai,
tanpa spasi). Untuk Akta Cerai dibawah 2016 sementara
sesuai Regulasi dari Badilag bisa berkoordinasi dengan
masing-masing Pengadilan Agama. Atau dari Kemenag
Kab/Kota dapat berkoordinasi dengan Pengadilan Agama
sekitarnya untuk dibuat semacam Grup Medsos untuk
memudahkan koordinasi karena ditingkat pusat Bimas Islam
sudah membuat MOU dengan Badilag.
26. Q : Mengapa Nikah Di Kantor (KUA) masih mendapatkan billing?
A : Mohon diperhatikan. Bila Nikah Di Kantor KUA diluar Hari
dan Jam Kerja Tetap dikenakan PNBP. Dan pada print billing
mohon dipedomani PETUGAS KUA DILARANG MENERIMA
TRANSAKSI PNBP DALAM BENTUK CASH.
27. Q : Bagaimana jika pas submit data ada ERROR INTEGER (-)?
A : Perhatian pada kolom entrian terutama NIK dan kolom yang
berkenaan dengan ENTRI ANGKA. JANGAN
MENGGUNAKAN TANDA (-).
28. Q : Bagaimana jika Kode QR di Buku Nikah dan Kartu
Nikah polanya tidak muncul?

Petunjuk Teknis Pengoperasian


7 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
A : Masuk ke edit pencatatan, save tanpa merubah data apapun.
Lalu cetak buku dan kartu nikah digital kembali.
29. Q : Bagaimana jika pas pendaftaran orang tua meninggal minta
NIK dan kadang error?
A : Mohon diperhatikan untuk pengisian orang tua meninggal
yang dientri NAMA AYAH/IBU dulu baru KLIK CENTANG
MENINGGAL. Lalu klik SELANJUTNYA di bawah tanpa
mengisi kolom lainnya.
30. Q : Mengapa data penghulu di user KUA hanya 1 padahal
jumlah penghulunya lebih dari itu?
A : Mohon diperhatikan untuk penghulunya coba dicek pada
penghulu yang memeriksa di pemeriksaan dan penghulu
yang menghadiri akad di menu akta/pencatatan. Poin ini
berkaitan dengan POIN NOMOR 17.
31. Q : Bagaimana untuk pekerjaan catin TNI/POLRI padahal
dalam pekerjaan sesuai kemendagri di pisah?
A : sementara perlakuannya sama karena 2-2nya persyaratannya
harus ada Surat Ijin Komandan.
32. Q : Bagaimana cara mengisi pendaftaran untuk orang tua yang
tidak diketahui keberadaannya?
A : Pada nama orang tua di ketik TIDAK TAHU lalu ceklis
meninggal, kolom lain tidak usah dientri dan langsung klik
selanjutnya dibawah.
33. Q : Bagaimana caranya jika saat LOGIN muncul error
validation. recaptcha?
A : Per 21/10, login setelah menginput username dan
password harus klik captchanya agar bisa masuk ke
SIMKAH, jika masih error validation recaptcha, tekan F5 di
keyboard lalu isi username, password dan klik captcha
lagi.
Petunjuk Teknis Pengoperasian
Sistem Informasi Manajemen Nikah 7
(SIMKAH GEN.4)
34. Q : Mengapa ada tampilan ini pada saat login?
A : Ini namanya Captcha, ini adalah validasi bahwa yang login
benar-benar MANUSIA, bukan script hack dan sejenisnya.
Selesaikan sesuai arahan validasinya agar bisa masuk ke
SIMKAH.

35. Q : Bagaimana kalau sudah terlanjur klik


di menu akta?
A : Data akan “PINDAH” ke menu ARSIP AKTA NIKAH dan tidak
dapat diakses kembali di menu pemeriksaan, apalagi
menu akta/pencatatan. jika ada pekerjaan yang tertinggal
seperti Cetak NB dan surat tugas penghulu TIDAK BISA
DILAKUKAN KETIKA SUDAH MASUK ARSIP AKTA. yang
bisa dilakukan di menu arsip akta hanya cetak buku nikah
dan cetak kartu nikah. Jadi berhati-hati sebelum KLIK
ARSIP DATA NIKAH di menu akta/pencatatan, pastikan
pekerjaan di menu akta/ pencatatan selesai semua.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


7 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
36. Q : Apa perbedaan antara EDIT DATA dan EDIT PENCATATAN
di menu akta/pencatatan?
A : EDIT DATA adalah edit dimana ada perubahan data sesuai
urgensinya. Biasanya ada data terkait data catin, orang tua,
dan wali. EDIT PENCATATAN adalah edit sekitar hal yang
berkaitan dengan pencatatan seperti saksi, penghulu yang
menghadiri akad, dan mas kawin. Mohon diperhatikan untuk
edit yang bersifat mendesak pada pencatatan seperti edit
saksi/edit penghulu yang menghadiri akad maka dilakukan di
EDIT PENCATATAN.
37. Q : Mengapa ada data yang nikah di kantor/ di KUA keluar
generate billing?
A : Jika nikah di Kantor/KUA DILUAR HARI DAN JAM KERJA.
Maka tetap dikenakan billing PNBP.
38. Q : Mengapa pada saat wali hakim di Buku Nikah hanya
keluar Nama dan NIK Kepala KUA?
A : Ini kembali ke regulasi pencetakan buku nikah yang berbunyi
Jika Wali Hakim, maka Pencetakan Buku Nikah di kolom wali
HANYA NAMA dan NIP (walaupun di buku diminta NIK).
39. Q : Bagaimana kalau operator salah entri buku nikah di
menu akta/pencatatan?
A : Perforasi buku yang salah diubah statusnya di menu stok
buku nikah, lalu edit pencatatan dan masukkan perforasi
buku yang sebenarnya (Catatan : untuk perforasi buku nikah
yang sudah diganti statusnya di menu stok tidak bisa
dipakai lagi meskipun fisik buku nikah masih bagus,
diharapkan teliti dalam mengentri!).
40. Q : Bagaimana untuk permasalahan billing kadaluwarsa dan ingin
menggenerate billing kembali?

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 7
(SIMKAH GEN.4)
A : Pastikan billingnya belum dibayar, kemudian klik batal bayar
> generate billing.
41. Q : Bagaimana cara mengedit mas kawin?
A : Pada tombol action di menu akta/pencatatan klik edit data,
bukan edit pencatatan.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


8 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Lampiran

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 8
(SIMKAH GEN.4)
Petunjuk Teknis Pengoperasian
8 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK lNDONESlA
NOMOR 20 TAHUN 2019
TENTANG
PENCATATAN PERNIKAHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk tertib admmistrasi, transparansi, dan


kepastian hukum dalam pelaksanaan pernikahan
bagi umat Islam, perlu mengatur mengenai
pencatatan pernikahan;
b. bahwa Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun
2018 tentang Pencatatan Perkawinan tidak sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan saat ini,
sehingga perlu dicabut dan diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai-
mana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Agama
tentang Pencatatan Pernikahan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 tentang


Pencatatan Nikah, Talak, dan Rujuk;
2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 1954 tentang
Penetapan Berlakunya Undang-Undang Republik
Indonesia tanggal 21 Nopember 1946 Nomor 22

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 8
(SIMKAH GEN.4)
Tahun 1946 tentang Pencalatan Nikah, Talak,
Rujuk di seluruh Daerah Luar Jawa dan Madura
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1954 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 694);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3019);
4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1989 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3400) sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun
2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 159, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2078);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor
12, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3250);
6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 8);

Petunjuk Teknis Pengoperasian


8 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
7. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 168);
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Kementerian Agama (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 851);
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 65 Tahun
2015 tentang Pembentukan, Organisasi, dan
Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Kalimantan Utara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1735);
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan
Agama Kecamatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1252);
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1495);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGAMA TENTANG
PENCATATAN PERNIKAHAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 8
(SIMKAH GEN.4)
1. Pencatatan Pernikahan adalah kegiatan pengadministrasian
peristiwa pernikahan.
2. Kantor Urusan Agama Kecamatan yang selanjutnya disebut KUA
Kecamatan adalah unit pelaksana teknis pada Kementerian
Agama berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan secara
operasional dibina oleh kepala Kantor Kementerian Agama
kabupaten/kota.
3. Pegawai Pencatat Nikah yang selanjutnya disingkat PPN adalah
pegawai negeri sipil yang ditugaskan oleh Menteri Agama atau
pegawai yang ditunjuk untuk melakukan pencatatan nikah
masyarakat Islam.
4. Pegawai Pencatat Nikah Luar Negeri yang selanjutnya disingkat
PPN LN adalah pegawai yang diangkat oleh Kepala Perwakilan
Republik Indonesia Luar Negeri yang melaksanakan tugas
pencatatan nikah masyarakat Islam di luar negeri.
5. Pejabat Fungsional Penghulu yang selanjutnya disebut Penghulu
adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan pelayanan dan
bimbingan nikah atau rujuk, pengembangan kepenghuluan, dan
bimbingan masyarakat Islam.
6. Pengadilan adalah pengadilan agama atau mahkamah syar’iyah.
7. Kepala KUA Kecamatan adalah Penghulu yang diberi tugas
tambahan sebagai Kepala KUA Kecamatan.
8. Pembantu Pegawai Pencatat Nikah yang selanjutnya disingkat
PPPN adalah pegawai aparatur sipil negara atau anggota
masyarakat yang ditugaskan untuk membantu Penghulu dalam
menghadiri peristiwa nikah.
9. Akta Nikah adalah akta autentik pencatatan nikah.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


8 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
10. Buku Nikah adalah dokumen petikan Akta Nikah dalam bentuk
buku.
11. Kartu Nikah adalah dokumen pencatatan nikah dalam bentuk
kartu.
12. Duplikat Buku Nikah adalah dokumen pengganti Buku Nikah.
13. Akta Rujuk adalah akta autentik pencatatan peristiwa rujuk.
14. Kutipan Akta Rujuk adalah dokumen petikan Akta Rujuk yang
diberikan kepada pasangan suami istri yang rujuk.
15. Sistem Informasi Manajemen Nikah yang selanjutnya disebut
SIMKAH adalah aplikasi pengelolaan administrasi nikah berbasis
elektronik.
16. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam yang selanjutnya
disebut Direktur Jenderal adalah kepala satuan kerja yang
membidangi bimbingan masyarakat Islam pada Kementerian
Agama.

Pasal 2
(1) Pernikahan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan
beragama Islam dicatat dalam Akta Nikah.
(2) Pencatatan Pernikahan dalam Akta Nikah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh Kepala KUA Kecamatan atau PPN
LN.
(3) Pencatatan Pernikahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
meliputi:
a. pendaftaran kehendak nikah;
b. pemeriksaan kehendak nikah;
c. pengumuman kehendak nikah;
d. pelaksanaan pencatatan nikah; dan
e. penyerahan Buku Nikah.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 8
(SIMKAH GEN.4)
BAB II
PENDAFTARAN KEHENDAK NIKAH
Bagian Kesatu
Permohonan

Pasal 3
(1) Pendaftaran kehendak nikah dilakukan di KUA kecamatan tempat
akad nikah akan dilaksanakan.
(2) Dalam hal pernikahan dilaksanakan di luar negeri, dicatat di
kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
(3) Pendaftaran kehendak nikah dilakukan paling lambat 10 (sepuluh)
hari kerja sebelum dilaksanakan pernikahan.
(4) Dalam hal pendaftaran kehendak nikah dilakukan kurang dari
10 (sepuluh) hari kerja, calon pengantin harus mendapat surat
dispensasi dari camat atas nama bupati/ walikota atau Kepala
Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri tempat akad
nikah dilaksanakan.

Bagian Kedua
Persyaratan Administratif

Pasal 4
(1) Pendaftaran kehendak nikah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 dilakukan secara tertulis dengan mengisi formulir
permohonan dan melampirkan:
a. surat pengantar nikah dari desa/kelurahan tempat tinggal
calon pengantin;
b. foto kopi akta kelahiran atau surat keterangan kelahiran yang
dikeluarkan oleh desa/kelurahan setempat;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


8 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
c. foto kopi kartu tanda penduduk/resi surat keterangan telah
melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik bagi
yang sudah berusia 17 (tujuh belas) tahun atau sudah pernah
melangsungkan nikah;
d. foto kopi kartu keluarga;
e. surat rekomendasi nikah dari KUA Kecamatan setempat bagi
calon pengantin yang melangsungkan nikah di luar wilayah
kecamatan tempat tinggalnya;
f. persetujuan kedua calon pengantin;
g. izin tertulis orang tua atau wali bagi calon pengantin yang
belum mencapai usia 21 (dua puluh satu) tahun;
h. izin dari wali yang memelihara atau mengasuh atau keluarga
yang mempunyai hubungan darah atau pengampu, dalam
hal kedua orang tua atau wali sebagaimana dimaksud dalam
huruf g meninggal dunia atau dalam keadaaan tidak mampu
menyatakan kehendaknya;
i. izin dari pengadilan, dalam hal orang tua, wali, dan pengampu
tidak ada;
j. dispensasi dari pengadilan bagi calon suami yang belum
mencapai usia sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;
k. surat izin dari atasan atau kesatuan jika calon mempelai
berstatus anggota tentara nasional Indonesia atau kepolisian
Republik Indonesia;
l. penetapan izin poligami dari pengadilan agama bagi suami
yang hendak beristri lebih dari seorang;
m. akta cerai atau kutipan buku pendaftaran talak atau buku
pendaftaran cerai bagi mereka yang perceraiannya terjadi
sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
tentang Peradilan Agama; dan

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 8
(SIMKAH GEN.4)
n. akta kematian atau surat keterangan kematian suami atau istri
dibuat oleh lurah atau kepala desa atau pejabat setingkat bagi
janda atau duda ditinggal mati.
(2) Dalam hal warga negara Indonesia yang tinggal diluar negeri dan
sudah tidak memiliki dokumen kependudukan, syarat pernikahan
sebagai berikut:
a. surat pengantar dari perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri;
b. persetujuan kedua calon pengantin;
c. izin tertulis orang tua atau wali bagi calon pengantin yang
belum mencapai usia 21 (dua puluh satu) tahun;
d. penetapan izin poligami dari pengadilan agama bagi suami
yang hendak beristri lebih dari seorang;
e. akta cerai atau surat keterangan cerai dari instansi yang
berwenang; dan
f. akta kematian atau surat keterangan kematian suami atau istri
dibuat oleh pejabat yang berwenang.

Bagian Ketiga
Pemeriksaan Dokumen

Pasal 5
(1) Kepala KUA Kecamatan/ Penghulu/ PPN LN melakukan
pemeriksaan dokumen nikah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4.
(2) Pemeriksaan dokumen nikah dilakukan di wilayah kecamatan/
kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri tempat
dilangsungkannya akad nikah
(3) Kepala KUA Kecamatan/Penghulu/PPN LN melakukan
pemeriksaan terhadap dokumen nikah dengan menghadirkan

Petunjuk Teknis Pengoperasian


9 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
calon suami, calon istri, dan wali untuk memastikan ada atau
tidak adanya halangan untuk menikah.
(4) Dalam hal dokumen nikah dinyatakan lengkap, hasil pemeriksaan
dokumen nikah dituangkan dalam lembar pemeriksaan nikah
yang ditandatangani oleh calon suami, calon istri, wali, dan
Kepala KUA Kecamatan/Penghulu/PPN LN.
(5) Dalam hal calon suami, calon istri dan/atau wali tidak dapat
membaca/menulis, penandatanganan dapat diganti dengan cap
jempol.

Pasal 6
(1) Dalam hal pemeriksaan dokumen nikah belum memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kepala KUA
Kecamatan/Penghulu/PPN LN memberitahukan secara tertulis
kepada calon suami, calon istri, dan/atau wali untuk melengkapi
dokumen persyaratan.
(2) Calon suami, calon istri, dan wali atau wakilnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus melengkapi dokumen nikah paling
lambat 1 (satu) hari kerja sebelum peristiwa nikah.

Bagian Keempat
Penolakan Kehendak Nikah

Pasal 7
(1) Dalam hal pemeriksaan dokumen nikah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 tidak terpenuhi atau terdapat halangan untuk
menikah sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan dibidang perkawinan, kehendak nikah
ditolak.
(2) Kepala KUA Kecamatan/Penghulu/PPN LN mem-beritahukan
penolakan secara tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 9
(SIMKAH GEN.4)
kepada calon suami, calon istri, dan/atau wali disertai alasan
penolakan.

BAB III
PENGUMUMAN KEHENDAK NIKAH

Pasal 8
(1) Dalam hal telah terpenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 dan Pasal 5 ayat (4), Kepala KUA Kecamatan/
Penghulu/PPN LN mengumumkan kehendak nikah.
(2) Pengumuman kehendak nikah dilakukan pada tempat tertentu
di KUA Kecamatan atau kantor perwakilan RI di luar negeri
atau media lain yang dapat diakses oleh masyarakat.

BAB IV
PELAKSANAAN PENCATATAN NIKAH
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 9
(1) Pencatatan nikah dilakukan setelah akad nikah dilaksanakan.
(2) Akad nikah dilaksanakan setelah memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, dan Pasal 6.

Bagian Kedua
Rukun Nikah

Pasal 10
(1) Akad nikah dilaksanakan setelah memenuhi rukun nikah.
(2) Rukun nikahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

Petunjuk Teknis Pengoperasian


9 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
a. calon suami;
b. calon istri;
c. wali;
d. dua orang saksi; dan
e. ijab qabul.
Paragraf 1
Calon Suami dan Calon Istri

Pasal 11
(1) Calon suami dan calon istri hadir dalam akad nikah.
(2) Dalam hal calon suami tidak hadir pada saat akad nikah, dapat
diwakilkan kepada orang lain dengan membuat surat kuasa di
atas meterai yang diketahui oleh Kepala KUA Kecamatan atau
Kepala Kantor Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri
setempat.
(3) Persyaratan wakil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. laki-laki;
b. beragama Islam;
c. berusia paling rendah 21 (dua puluh satu) tahun;
d. berakal; dan
e. adil.

Paragraf 2
Wali Nikah

Pasal 12
(1) Wali nikah terdiri atas wali nasab dan wali hakim.
(2) Syarat wali nasab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. laki-laki;
b. beragama Islam;
Petunjuk Teknis Pengoperasian
Sistem Informasi Manajemen Nikah 9
(SIMKAH GEN.4)
c. baligh;
d. berakal; dan
e. adil.
(3) Wali nasab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki urutan:
a. bapak kandung;
b. kakek (bapak dari bapak);
c. bapak dari kakek (buyut);
d. saudara laki-laki sebapak seibu;
e. saudara laki-laki sebapak;
f. anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak seibu;
g. anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak;
h. paman (saudara laki-laki bapak sebapak seibu);
i. paman sebapak (saudara laki-laki bapak sebapak);
j. anak paman sebapak seibu;
k. anak paman sebapak;
l. cucu paman sebapak seibu;
m. cucu paman sebapak;
n. paman bapak sebapak seibu;
o. paman bapak sebapak;
p. anak paman bapak sebapak seibu;
q. anak paman bapak sebapak;
(4) Untuk melaksanakan ijab qabul pada saat akad nikah, wali nasab
dapat mewakilkan kepada Kepala KUA Kecamatan/Penghulu/
PPN LN/PPPN, atau orang lain yang memenuhi syarat.
(5) Dalam hal wali tidak hadir pada saat akad nikah, wali membuat
surat taukil wali dihadapan Kepala KUA Kecamatan/Penghulu/
PPN LN sesuai dengan domisili/keberadaan wali dan disaksikan
oleh 2 (dua) orang saksi.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


9 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
(6) Format taukil wali sebagaimana dimaksud ayat (5) ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Jenderal.

Pasal 13
(1) Dalam hal tidak adanya wali nasab sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (3), akad nikah dilaksanakan dengan wali
hakim.
(2) Wali hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabat oleh
Kepala KUA Kecamatan/PPN LN.
(3) Wali hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bertindak
sebagai wali, jika:
a. wali nasab tidak ada;
b. walinya adhal;
c. walinya tidak diketahui keberadaannya;
d. walinya tidak dapat dihadirkan/ditemui karena dipenjara;
e. wali nasab tidak ada yang beragama Islam;
f. walinya dalam keadaan berihram; dan
g. wali yang akan menikahkan menjadi pengantin itu sendiri.
(4) Wali adhal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b di-
tetapkan oleh Pengadilan Agama atau Mahkamah Syar’iyah.
(5) Wali tidak diketahui keberadaannya sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf c didasarkan atas surat pernyataan bermaterai
dari calon pengantin, disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi, dan
diketahui oleh Kepala Desa/Lurah setempat.
(6) Wali tidak dapat dihadirkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf d karena yang bersangkutan sedang berada dalam tahanan
dengan bukti surat keterangan dari instansi berwenang.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 9
(SIMKAH GEN.4)
Paragraf 3
Saksi Nikah

Pasal 14
(1) Akad nikah dihadiri oleh dua orang saksi.
(2) Syarat saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. laki-laki;
b. beragama Islam;
c. baligh;
d. berakal; dan
e. adil.

Paragraf 4
Ijab Qabul

Pasal 15
(1) Ijab dalam akad nikah dilakukan oleh wali atau yang mewakili.
(2) Qabul dalam akad nikah dilakukan oleh calon suami atau yang
mewakili.

Bagian Ketiga
Tempat Akad

Pasal 16
(1) Akad nikah dilaksanakan di KUA Kecamatan atau kantor
perwakilan Repubik Indonesia di luar negeri pada hari dan jam
kerja.
(2) Atas permintaan calon pengantin dan persetujuan Kepala KUA
Kecamatan/Penghulu/PPN LN, akad nikah dapat dilaksanakan di
luar KUA Kecamatan atau kantor perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri atau di luar hari dan jam kerja.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


9 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Pasal 17
(1) Akad nikah dilaksanakan dihadapan Kepala KUA Kecamatan/
Penghulu/ PPN LN yang mewilayahi tempat akad nikah
dilaksanakan.
(2) Akad nikah yang dilaksanakan di luar tempat tinggal calon suami
dan calon istri harus mendapatkan surat rekomendasi nikah dari
Kepala KUA Kecamatan wilayah tempat tinggal masing-masing.

Pasal 18
(1) Dalam hal keterbatasan Penghulu, Kepala KUA dapat
menugaskan PPPN.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai PPPN ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal.

Pasal 19
Dalam hal PPN LN tidak dapat menghadiri peristiwa nikah sebagai-
mana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), PPN LN dapat menugaskan
PPPN.

Bagian Keempat
Pencatatan Nikah

Pasal 20
(1) Akad nikah dicatat dalam Akta Nikah oleh Kepala KUA
Kecamatan/ PPN LN.
(2) Akta nikah ditandatangani oleh suami, istri, wali, saksi, Penghulu,
dan Kepala KUA Kecamatan/PPN LN.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 9
(SIMKAH GEN.4)
BAB V
PENYERAHAN BUKU NIKAH

Pasal 21
(1) Pasangan suami istri memperoleh Buku Nikah dan Kartu Nikah.
(2) Buku Nikah diberikan kepada suami dan istri sesaat setelah
proses akad nikah selesai dilaksanakan.
(3) Dalam hal terdapat hambatan dalam penerbitan Buku Nikah,
penyerahan Buku Nikah dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja setelah akad nikah.
(4) Buku Nikah ditandatangani oleh Kepala KUA Kecamatan/
PPN LN.
(5) Kartu Nikah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
sebanyak satu kartu sebagai bukti dan dokumen tambahan.
(6) Pemberian Kartu Nikah sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
diutamakan kepada pasangan nikah pada tahun berjalan.
(7) Ketentuan mengenai bentuk dan spesifikasi Kartu Nikah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal.

BAB VI
PERJANJIAN PERKAWINAN

Pasal 22
(1) Calon suami dan calon istri atau pasangan suami istri dapat
membuat perjanjian perkawinan pada waktu sebelum, saat
dilangsungkan, atau selama dalam ikatan perkawinan.
(2) Perjanjian perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dihadapan notaris.

99 88
Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Petu
njuk
Tek
nis
Pen
gop
eras
ian

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 9
(SIMKAH GEN.4)
(3) Materi perjanjian perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak boleh bertentangan dengan hukum Islam dan/atau
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 23
(1) Pencatatan perjanjian perkawinan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 dicatat oleh Kepala KUA Kecamatan/PPN LN pada Akta
Nikah dan Buku Nikah.
(2) Persyaratan dan tata cara pencatatan perjanjian perkawinan
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal.

BAB VII
PENGADMINISTRASIAN PERISTIWA NIKAH
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 24
(1) Administrasi pencatatan nikah menggunakan aplikasi SIMKAH
berbasis web.
(2) Dalam hal KUA Kecamatan belum terhubung dengan jaringan
internet, administrasi pencatatan nikah dilakukan secara
manual.

Bagian Kedua
Pengesahan Nikah

Pasal 25
(1) Pencatatan nikah berdasarkan putusan Pengadilan Agama atau
isbat nikah dapat dilakukan di KUA Kecamatan yang ditunjuk
dalam penetapan Pengadilan Agama.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


11 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
(2) Dalam hal amar putusan pengadilan agama tidak menyebutkan
KUA Kecamatan tertentu untuk mencatat isbat nikah, pencatatan
dilakukan atas dasar:
a. surat permohonan pencatatan isbat; dan
b. surat pernyataan belum pernah mencatatkan isbat nikah pada
KUA Kecamatan.
(3) Dalam hal isbat nikah dilakukan di kantor perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri, pencatatan dilakukan oleh PPN LN.

BAB VIII
PERNIKAHAN CAMPURAN
Bagian Kesatu
Pernikahan Warga Negara Indonesia dengan Warga Negara Asing

Pasal 26
(1) Pernikahan antara seorang pria dengan seorang wanita
beragama Islam yang berbeda kewarganegaraan salah satunya
berkewarganegaraan Indonesia dicatat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Pernikahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat pada
KUA Kecamatan atau kantor perwakilan Republik Indonesia di
luar negeri.

Pasal 27
(1) Persyaratan pernikahan campuran bagi warga negara asing,
meliputi:
a. izin kedutaan perwakilan dari negara yang bersangkutan;
b. dalam hal seorang warga negara asing membawa surat izin
menikah dari negaranya, surat izin tersebut dilegalisasi oleh
kedutaan negara yang bersangkutan;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 9
(SIMKAH GEN.4)
c. dalam hal seorang warga negara asing tidak terdapat
kedutaan negara asal di Indonesia, izin sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dapat diminta dari instansi yang
berwenang di negara yang bersangkutan;
d. izin poligami dari pengadilan atau instansi yang berwenang
pada negara asal calon pengantin bagi suami yang hendak
beristri lebih dari seorang;
e. melampirkan foto kopi akta kelahiran;
f. melampirkan akta cerai atau surat keterangan kematian bagi
duda atau janda;
g. melampirkan foto kopi paspor;
h. melampirkan data kedua orang tua warga negara asing sesuai
dengan data pada Akta Nikah; dan
i. semua dokumen yang berbahasa asing harus diterjemah-kan
ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah resmi.
(2) Dalam hal negara asal suami tidak mengatur ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, izin poligami dapat
dilakukan pada pengadilan agama di Indonesia.

Bagian Kedua
Pencatatan Pernikahan Warga Negara Asing

Pasal 28
(1) Pernikahan antar warga negara asing yang beragama Islam dapat
dicatat di KUA Kecamatan.
(2) Persyaratan pernikahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27.
(3) Pencatatan nikah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
ketentuan nikah di luar kantor.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


110 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
BAB IX
PENCATATAN NIKAH DI LUAR NEGERI

Pasal 29
(1) Pencatatan nikah antar warga negara Indonesia dan/atau warga
negara Indonesia dengan warga negara asing yang
dilangsungkan di luar negeri dilakukan di kantor perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri.
(2) Pencatatan nikah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh PPN LN, setelah memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 dan/atau Pasal 27.

Pasal 30
(1) Pernikahan antar warga negara Indonesia dan/atau warga negara
Indonesia dengan warga negara asing yang dilaksanakan di luar
ketentuan Pasal 29 ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan negara setempat dan bagi
warga negara Indonesia tidak melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perkawinan.
(2) Bukti pernikahan yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaporkan ke kantor perwakilan Republik Indonesia
luar negeri.
(3) PPN pada kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri
mendaftarkan bukti pernikahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dengan menerbitkan surat keterangan.

Pasal 31
(1) Warga negara Indonesia dan/atau antarwarga negara Indonesia
dengan warga negara asing yang melangsungkan pernikahan di
kantor perwakilan Republik Indonesia atau di negara lain di
luar negeri mendaftarkan bukti pernikahannya di KUA
Kecamatan
Petunjuk Teknis Pengoperasian
Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
tempat tinggal suami/istri paling lambat 1 (satu) tahun setelah
kembali ke tanah air.
(2) Dalam hal pendaftaran pernikahan warga negara Indonesia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melebihi 1 (satu) tahun,
yang bersangkutan membuat pernyataan tentang kebenaran
dokumen dan alas an keterlambatan.
(3) Pendaftaran bukti pernikahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan dengan membawa Buku Nikah/sertifikat
nikah dan bukti lapor dari kepala kantor perwakilan Republik
Indonesia.

Pasal 32
Pendaftaran bukti pernikahan yang dilangsungkan di luar negeri
dicatat oleh Kepala KUA Kecamatan pada buku pendaftaran nikah di
luar negeri.

BAB X
PENCATATAN RUJUK

Pasal 33
(1) Suami dan istri yang akan melaksanakan rujuk, memberitahukan
kepada Kepala KUA Kecamatan/PPN LN secara tertulis
dengan dilengkapi akta cerai dan surat pengantar dari kepala
desa/lurah atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri.
(2) Kepala KUA Kecamatan/ Penghulu/ PPN LN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memeriksa dan meneliti akta cerai dan
surat pengantar dari kepala desa/lurah atau kantor perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri.
(3) Suami mengucapkan ikrar rujuk dihadapan Kepala KUA
Kecamatan/Penghulu/PPN LN.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 11
(SIMKAH GEN.4)
(4) Kepala KUA Kecamatan/Penghulu/PPN LN mencatat peristiwa
rujuk dalam Akta Rujuk yang ditandatangani oleh suami, istri,
saksi, dan Kepala KUA Kecamatan/Penghulu/PPN LN.

Pasal 34
(1) Kepala KUA Kecamatan menandatangani dan memberikan
Kutipan Akta Rujuk kepada suami dan istri.
(2) Suami dan istri menyerahkan Kutipan Akta Rujuk kepada
pengadilan agama untuk pengambilan Buku Nikah.

BAB XI
SARANA

Pasal 35
(1) Formulir nikah terdiri atas:
a. pengantar nikah dari kepala desa/lurah;
b. permohonan kehendak nikah;
c. permohonan pencatatan isbat;
d. persetujuan kedua calon pengantin;
e. surat izin orang tua;
f. penolakan kehendak nikah rujuk;
g. surat keterangan kematian;
h. pemeriksaan nikah;
i. pengumuman nikah;
j. rekomendasi nikah;
k. Akta Nikah;
l. Buku Nikah;
m. Kartu Nikah;
n. Duplikat Buku Nikah;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


11 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
o. surat keterangan pendaftaran bukti pernikahan luar negeri;
p. Akta Rujuk;
q. Kutipan Akta Rujuk; dan
r. pemberitahuan rujuk.
(2) Formulir nikah yang meliputi Akta Nikah, Buku Nikah, Kartu
Nikah, Duplikat Buku Nikah, dan pemeriksaan nikah,
disediakan oleh Direktorat Jenderal.
(3) Surat pengantar nikah dan surat keterangan kematian sebagai-
mana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf g dikeluarkan
oleh Kepala Desa/ Lurah.
(4) Formulir nikah selain yang dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
disediakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota.
(5) Model formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal.

BAB XII
TATA CARA PENULISAN

Pasal 36
(1) Pengisian formulir yang digunakan dalam pendaftaran,
pemeriksaan, dan pencatatan nikah dan rujuk melalui aplikasi
SIMKAH berbasis web.
(2) Dalam hal KUA Kecamatan belum memiliki fasilitas perangkat
komputer/aplikasi SIMKAH sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan secara manual.

Pasal 37
(1) Apabila terjadi kesalahan dalam penulisan digital atau manual
pada Buku Nikah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, dapat
dilakukan penggantian Buku Nikah.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 11
(SIMKAH GEN.4)
(2) Dalam hal ketersediaan Buku Nikah terbatas, kesalahan dalam
penulisan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
dengan cara:
a. mencoret dua garis pada tulisan yang salah;
b. menulis perbaikannya dengan huruf kapital;
c. Kepala KUA membubuhi paraf pada ujung kanan pada kata
yang dicoret; dan
d. Kepala KUA Kecamatan memberi cap dinas di atas kata yang
salah.

Pasal 38
(1) Perubahan nama suami atau istri pada Akta Nikah dilakukan oleh
KUA Kecamatan berdasarkan akta kelahiran yang baru.
(2) Pencatatan perubahan data perseorangan berupa tempat,
tanggal, bulan, tahun lahir, nomor induk kependudukan,
kewarganegaraan, pekerjaan, dan alamat dilakukan oleh KUA
Kecamatan berdasar- kan surat keterangan dari dinas
kependudukan dan pencatatan sipil.
(3) Tata cara penulisan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal.

BAB XIII
PENERBITAN DUPLIKAT BUKU NIKAH

Pasal 39
(1) Terhadap Buku Nikah yang rusak atau hilang dapat diterbitkan
Duplikat Buku Nikah.
(2) Penerbitan Duplikat Buku Nikah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan melalui permohonan secara tertulis berdasarkan
alasan:

Petunjuk Teknis Pengoperasian


11 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
a. rusak; atau
b. hilang.
(3) Permohonan Duplikat Buku Nikah yang rusak sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a, harus disertai dengan buku nikah
yang rusak.
(4) Permohonan Duplikat Buku Nikah yang hilang sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b, harus disertai dengan surat
hilang dari kepolisian.
(5) Duplikat Buku Nikah diterbitkan hanya untuk Buku Nikah yang
rusak atau hilang.

Pasal 40
Duplikat Buku Nikah yang pernah diterbitkan dalam bentuk lembaran
dapat diganti dengan Duplikat Buku Nikah baru melalui permohonan
kepada KUA Kecamatan yang menerbitkan.

BAB XIV
LEGALISASI

Pasal 41
(1) Legalisasi Buku Nikah dilakukan pada KUA Kecamatan yang
mencatat peristiwa nikah.
(2) Dalam hal KUA Kecamatan menggunakan aplikasi SIMKAH
berbasis web, legalisasi Buku Nikah dapat dilakukan pada KUA
Kecamatan lain.
(3) Dalam hal KUA Kecamatan belum menggunakan aplikasi
SIMKAH berbasis web, legalisasi Buku Nikah dapat dilakukan di
KUA Kecamatan lain setelah melalui verifikasi.
(4) Legalisasi Buku Nikah untuk keperluan ke luar negeri dilakukan
oleh pejabat pada Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
pelayanan KUA Kecamatan.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 11
(SIMKAH GEN.4)
(5) Legalisasi Buku Nikah yang diterbitkan oleh PPN LN pada kantor
perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dapat dilakukan
oleh:
a. PPN LN pada kantor perwakilan Republik Indonesia luar
negeri tempat pencatatan pernikahan dilaksanakan; atau
b. Kepala KUA Kecamatan tempat pendaftaran bukti nikah
luar negeri.

Pasal 42
(1) Dalam hal KUA Kecamatan atau kantor perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri mengalami kejadian luar biasa atau force
majure yang menyebabkan Akta Nikah hilang atau rusak,
legalisasi Buku Nikah dapat dilaksanakan pada KUA Kecamatan
atau kantor perwakilan Republik Indonesia luar negeri yang
menerbitkan Buku Nikah.
(2) Legalisasi Buku Nikah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melampirkan:
a. Buku Nikah asli;
b. surat keterangan sebagai suami dan istri yang dikeluarkan
oleh kepala desa/lurah; dan
c. surat pernyataan bermeterai dari yang bersangkutan
bahwa peristiwa nikah dicatat pada KUA Kecamatan atau
kantor perwakilan Republik Indonesia luar negeri.

BAB XV
PENCATATAN PERUBAHAN STATUS
Pasal 43
(1) Kepala KUA Kecamatan/PPN LN membuat catatan perubahan
status pada kolom catatan Akta Nikah apabila orang tersebut
telah bercerai.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


11 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
(2) Catatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi nama,
tempat, tanggal, dan nomor putusan pengadilan tentang
terjadinya cerai.

Pasal 44
(1) Dalam hal suami beristri lebih dari seorang, Kepala KUA
Kecamatan/PPN LN membuat catatan dalam Akta Nikah
terdahulu yang menyatakan suami telah menikah lagi.
(2) Catatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi nama,
tempat, tanggal, dan nomor penetapan izin poligami dari
pengadilan agama, serta dibubuhi tanda tangan oleh Kepala KUA
Kecamatan/PPN LN.
(3) Dalam hal pernikahan dilakukan di tempat yang berbeda, Kepala
KUA Kecamatan/PPN LN yang melakukan pencatatan nikah wajib
memberitahukan peristiwa nikah tersebut kepada Kepala KUA
Kecamatan/PPN LN tempat terjadinya nikah terdahulu.

BAB XVI
PENGAMANAN DOKUMEN

Pasal 45
(1) Kepala KUA Kecamatan/PPN LN menyimpan dokumen
pencatatan nikah dan rujuk.
(2) Penyimpanan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara manual dan/atau elektronik.
(3) Penyimpanan secara manual sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) ditempatkan di KUA Kecamatan atau kantor perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri atau gedung arsip khusus.
(4) Penyimpanan secara elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilakukan melalui arsip digital.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 11
(SIMKAH GEN.4)
(5) Penyimpanan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) sampai dengan ayat (4) harus mempertimbangkan aspek
keamanan.
(6) Jika terjadi kerusakan atau kehilangan dokumen pencatatan
nikah dan rujuk yang disebabkan force majeure, Kepala KUA
Kecamatan melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/ Kota dan Kepolisian.
(7) Dalam hal kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri
mengalami kerusakan atau kehilangan dokumen pencatatan
nikah dan rujuk yang disebabkan force majeure, Kepala Kantor
Perwakilan Republik Indonesia luar negeri melaporkan kepada
Menteri Luar Negeri dan pihak berwenang.

BAB XVII
SUPERVISI

Pasal 46
(1) Supervisi pencatatan nikah dan rujuk dilakukan secara berjenjang
dan berkala.
(2) Pejabat yang mempunyai tugas di bidang bimbingan masyarakat
Islam pada kantor kementerian agama kabupaten/kota melakukan
supervisi kepada KUA Kecamatan setiap 3 (tiga) bulan.
(3) Pejabat yang mempunyai tugas di bidang kepenghuluan di tingkat
provinsi melakukan supervise setiap 6 (enam) bulan dalam 1
(satu) tahun.
(4) Pejabat yang mempunyai tugas di bidang kepenghuluan di tingkat
pusat melakukan supervise sesuai kebutuhan.
(5) Hasil supervisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai
dengan ayat (4) dibuat dalam bentuk berita acara yang
ditandatangani oleh tim supervisi dan Kepala KUA Kecamatan.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


1 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
(6) Hasil supervisi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaporkan
kepada Direktur Jenderal.

BAB XVIII
PELAPORAN
Pasal 47
(1) Kepala KUA Kecamatan menyampaikan laporan kepada kepala
kantor kementerian agama kabupaten/kota.
(2) PPN LN menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal.
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) terdiri
atas:
a. data peristiwa nikah, meliputi:
1. pernikahan di kantor dan luar kantor;
2. rujuk;
3. isbat;
4. pernikahan campuran;
5. usia pernikahan;dan
6. pendidikan;
b. formulir nikah;
c. penerimaan negara bukan pajak nikah dan rujuk; dan
d. bimbingan pernikahan.
(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat dalam
bentuk hard copy dan soft copy disampaikan setiap bulan.
(5) Kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota
menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
kepada kepala kantor wilayah kementerian agama provinsi
melalui kepala bidang yang mempunyai tugas dan fungsi layanan
KUA Kecamatan setiap bulan.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
(6) Kepala kantor wilayah kementerian agama provinsi
menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
kepada Direktur Jenderal melalui Direktur yang mempunyai tugas
dan fungsi di bidang layanan KUA melalui surat elektronik dan
sistem informasi manajemen nikah setiap bulan.
(7) Format laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Jenderal.

BAB XIX
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 48
(1) Pendaftaran bukti pernikahan eks KUA Kecamatan Provinsi Timor
Timur dilakukan dengan persyaratan:
a. membawa Buku Nikah asli;
b. membawa surat keterangan dari Kepala Desa/ Lurah
tempat domisili.
(2) Pendaftaran bukti nikah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dicatat pada model NL.
(3) Kepala KUA Kecamatan memberi catatan pada kolom catatan
pada Buku Nikah yang menyatakan Bukti Nikah sudah di daftar
pada KUA Kecamatan.

Pasal 49
Kepala KUA Kecamatan dapat menerbitkan surat keterangan
status belum menikah, janda, atau duda untuk keperluan
pernikahan dan/ atau keperluan lain berdasarkan permohonan.

Pasal 50
Akta Nikah dan buku nikah yang rusak atau hilang karena force
majeur dapat dicatat kembali setelah melalu penetapan pengadilan

Petunjuk Teknis Pengoperasian


1 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
agama.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
BAB XX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1994 tentang
Pendaftaran Surat Bukti Perkawinan Warga Negara Indonesia
yang dilangsungkan di Luar Negeri;
b. Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2005 tentang Wali
Hakim;
c. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2018 tentang
Pencatatan Perkawinan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1153); dan
d. Keputusan Menteri Agama Nomor 99 Tahun 2013 tentang
Penetapan Blangko Daftar Pemeriksaan Nikah, Akta Nikah,
Buku Nikah, Duplikat Buku Nikah, Buku Pencatatan Rujuk dan
Kutipan Buku Pencatatan Rujuk sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Keputusan Menteri Agama Nomor 99 Tahun
2013 tentang Penetapan Blangko Daftar Pemeriksaan Nikah,
Akta Nikah, Buku Nikah, Duplikat Buku Nikah, Buku Pendaftran
Rujuk dan Kutipan Buku Pencatatan Rujuk, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 52
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mcngetahuinya, memerintahkan pengundangan
Pcraluran Menlcri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


1 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 September 2019
MENTERI AGAMA
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 30 September 2019

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 1118

Salinan sesuai dengan aslinya


Kementerian Agama RI
Plt. Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri,

Syafrizal
NIP. 196002101988031002

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 892 TAHUN 2019
TENTANG
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN NIKAH BERBASIS WEB
PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan


pencatatan nikah pada Kantor Urusan Agama
Kecamatan, perlu aplikasi layanan berbasis
teknologi informasi;
b. bahwa aplikasi layanan berbasis teknologi
informasi sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, telah dibuat dalam bentuk Manajemen Nikah
Berbasis Web;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai-
mana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Agama tentang
Sistem Informasi Manajemen Nikah Berbasis Web
pada Kantor Urusan Agama Kecamatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 tentang


Pencatatan Nikah, Talak, dan Rujuk;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


1 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1954 tentang
Penetapan Berlakunya Undang-Undang Republik
Indonesia tanggal 21 Nopember 1946 Nomor 22
Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak,
Rujuk Luar Jawa dan Madura (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 98,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 694);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
301);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5038);
5. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang
Satu Data Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 112);
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun
2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
615);
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan
Agama Kecamatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1252);
Petunjuk Teknis Pengoperasian
Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1495);
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14
Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 708);
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2019
tentang Pencacatan Pernikahan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1118);

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA TENTANG
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN NIKAH
BERBASIS WEB PADA KANTOR URUSAN AGAMA
KECAMATAN.
KESATU : Menetapkan Sistem Informasi Manajemen Nikah
Berbasis Web (SIMKAH WEB) pada Kantor
Urusan Agama Kecamatan.
KEDUA : SIMKAH WEB sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU digunakan untuk mengelola
administrasi pencatatan pernikahan, yang
meliputi:
a. Pendaftaran Nikah;
b. Pemeriksaan Nikah;
c. Pengumuman Nikah;

Petunjuk Teknis Pengoperasian


11 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
d. Pencatatan Nikah;
e. Rekomendasi Nikah;
f. Pelaporan Nikah; dan
g. Survei Kepuasan Masyarakat.
KETIGA : Kantor Urusan Agama Kecamatan wajib
menggunakan SIMKAH WEB dalam memberikan
pelayanan pencatatan pernikahan.
KEEMPAT : Dalam hal Kantor Urusan Agama Kecamatan
belum terjangkau aliran listrik, jaringan internet,
dan terkena force majeure, layanan pencatatan
pernikahan dapat dilakukan secara manual.
KELIMA : Input data SIMKAH WEB menggunakan data
berbasis KTP Elektronik.
KEENAM : SIMKAH WEB dapat diintegrasikan dengan
aplikasi Kementerian dan lembaga Lain sesuai
keperluan.
KETUJUH : SIMKAH WEB tidak dapat diubah, dimodifikasi,
dan diintegrasikan dengan aplikasi lain tanpa
persetujuan Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarkat Islam.
KEDELAPAN : SIMKAH WEB dapat dikembangkan fitur dan
fungsinya sesuai dengan kebutuhan layanan.
KESEMBILAN : Tata cara pengoperasian SIMKAH WEB di-
tetapkan dengan keputusan Direktur Jenderal
Bimbingan Masyarakat lslam.
KESEPULUH : Pada saat keputusan ini mulai berlaku penggunaan
aplikasi SIMKAH Berbasis Desktop ditiadakan.

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
KESEBELAS : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 Oktober 2019
MENTERI AGAMA
REPUBLIK INDONESIA,

LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN

Petunjuk Teknis Pengoperasian


1 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Petunjuk Teknis Pengoperasian
Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)
TIM PENYUSUN

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam


A. Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah
1. Muhammad Adib (Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah)
2. Jajang Ridwan (Kasubdit Mutu, Sarpras, dan Sistem Informasi
KUA)
3. Anwar (Kasubdit Bina Kepenghuluan)
4. Rama Wahdiyansyah (Kasubbag Tata Usaha pada Dit. Bina
KUA dan Keluarga Sakinah)
5. Gunadi (Subkoordinator pada Subdit Mutu, Sarpras, dan
Sistem Informasi KUA)
6. Beni Cipto Susilo (Subkoordinator pada Subdit Mutu, Sarpras,
dan Sistem Informasi KUA)
7. Budi Prasetyo Utomo (Pranata Komputer Ahli Pertama pada
Ditjen Bimas Islam)

B. Sekretariat Ditjen Bimas Islam


1. Wahyu Wibowo (Subkoordinator pada Bagian Humas, Data,
dan Informasi)
2. Bambang Priyambodo (Tim IT Ditjen Bimas Islam)
3. Hardiansyah (Tim IT Ditjen Bimas Islam)
4. Alviyan (Tim IT Ditjen Bimas Islam)
5. Anwar Sanusi (Tim IT Ditjen Bimas Islam)
6. Priyambodo (Tim IT Ditjen Bimas Islam)
7. Bagus Permadi (Tim IT Ditjen Bimas Islam)

Petunjuk Teknis Pengoperasian


1 Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH
Inspektorat Jenderal
1. Muhammad Rofiq (Auditor)
2. Muhammad Rancah Dewa (Auditor)
3. Kelik Nugroho (Auditor)

Petunjuk Teknis Pengoperasian


Sistem Informasi Manajemen Nikah 1
(SIMKAH GEN.4)

Anda mungkin juga menyukai