Anda di halaman 1dari 5

Closed house merupakan suatu rancangan kandang ayam yang tidak

terpengaruh lingkungan dari luar kandang atau meminimalisasi gangguan dari luar.

Sistem kandang tertutup memiliki keunggulan yaitu memudahkan pengawasan,

dapat diatur suhu dan kelembabannya, memiliki pengaturan cahaya, dan

mempunyai ventilasi yang baik serta penyebab penyakit.Pemeliharaan dengan

kandang closed house bertujuan untuk mengantisipasi Heat Stress sehingga

didapatkan performa yang lebih baik. Selain dari itu kondisi iklim di Indonesia

yang tropis di tambah lagi dengan pengaruh Global Warming. semakin susah untuk

menghindari heat stress pada unggas. Kondisi heat stress mampu menurunkan

performa produksi, karena mengakibatkan penurunan feed intake, penurunan daya

tahan tubuh serta penurunan kualitas karkas.

Lokasi pemeliharaan ayam broiler sebaiknya jauh dari keramaian atau

perumahan penduduk, mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran dan lokasi

yang dipilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh

keperluankeperluan lain kecuali untuk usaha peternakan. Selain pertimbahan

ekonomis dan higienis, pemilihan lokasi kandang perlu mempertimbangkan

masalah sarana transportasi, sumber air, ketinggian lokasi tanah dari tanah

sekitarnya, ketenangan dan kenyamanan. Untuk menunjang proses pemeliharaan

maka harus mendirikan bangunan-bangunan disekitar farm yaitu adanya bangunan

kandang pemeliharaan, kandang isolasi, ruang obat, gudang telur, menara air, ruang

sanitasi area terlarang, gudang pakan, gudang peralatan, unit pengolahan limbah,

kantor, mess karyawan, ruang security, tempat parker dan gardu listrik. Pedoman

pembibitan ayam ras yang baik yaitu terpisah dari lingkungan pemukiman dan
berjarak minimal 500 meter dari pagar terluar, kandang tidak berada satu lokasi

dengan bangunan penetasan atau berjarak minimal 500 meter. Sistem pemeliharaan

ayam broiler pada closed house menggunakan sistem all in all out. Sistem all in all

out artinya hanya ada satu macam umur dalam farm pada saat semua anak ayam

mulai masuk dalam farm pada hari yang sama dan dijual pada hari yang sama.

Setelah itu, kandang ayam dikosongkan selama 2 minggu untuk memotong siklus

hidup penyakit dalam kandang.

Secara konstruksi, kandang closed house dibedakan atas dua sistem yakni

pertama sistem tunnel dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya seperti

mengandalkan aliran angin untuk mengeluarkan gas sisa, panas, uap air dan

menyediakan oksigen untuk kebutuhan ayam. Sistem tunnel ini lebih cocok untuk

area dengan temperatur maksimal tidak lebih dari 30oC. Sistem kedua adalah

evaporative cooling system (ECS). Sistem ini memberikan manfaat pada peternak

seperti mengandalkan aliran angin dan proses evaporasi dengan bantuan angin..

Sistem kandang tertutup ini hanya cocok untuk daerah panas dengan suhu udara di

atas 35oC. Ventilasi sangat penting untuk mewujudkan kenyamanan dan pertukaran

udara yang terus menerus agar menjaga kesegaran udara. Kandang memiliki sistem

ventilasi berupa blower, cooling pad yang berfungsi untuk mengatur suhu,

kecepatan angin dan kelembapan. Cooling pad di pasang di bagian samping kiri dan

kanan depan kandang yang berfungsi untuk memasukkan udara kedalam kandang,

udara kotor atau panas dapat disaring oleh celdek pada cooling pad yang berfungsi

sebagai penyaring dan apabila udara dari luar panas masuk kedalam kandang maka

air pada motor cooling pad akan turun melalui celdek supaya udara yang masuk ke
dalam kandang akan terasa dingin dan ayam akan merasa tetap nyaman pada suhu

lingkungan dalam kandang.

Tempat pakan yang umum digunakan pada proses pemeliharaan ayam

pedaging ada 2 macam. Chick feeder tray merupakan tempat pakan yang digunakan

selama proses pemeliharaan satu hari sampai satu atau dua minggu dengan

kapasitas 100 DOC/buah. Setelah itu tempat pakan untuk ayam diganti seluruhnya

dengan tempat pakan ayam dewasa. Pada umumnya menggunakan round feeder

(tempat pakan bundar) dengan kapasitas yang berbeda-beda. Terdapat dua jenis tipe

tempat minum yang digunakan selama pemeliharaan ayam pedaging yaitu chick

found yang digunakan pada umur satu hari sampai satu atau dua minggu dengan

kapasitas 75 DOC/buah. Tempat air bundar (round drinker) untuk ayam yang

berumur lebih dari 2 minggu secara otomatis. Tempat minum yang bisa disediakan

adalah nipple (tempat minum otomatis untuk satuan) dan galon minum otomatis.

Sebagai patokan di butuhkan sekitar 3 buah tempat minum ukuran 1 litter untuk

100 ekor anak ayam dan pada umur 6 minggu sampai siap jual dibutuhkan tempat

minum 6 buah dengan ukuran 2 litter untuk jumlah ayam yang sama.

Dalam tata laksana usaha peternakan ayam terutama di closed house progam

biosekuritas merupakan suatu hal penting yang harus dijalankan. Prinsip paling

mendasar dari biosekuriti adalah mencegah penyakit agar tidak masuk dan keluar

dari suatu peternakan. Biosekuriti terdiri atas tiga komponen yaitu biosekuriti

konseptual, biosekuriti struktural dan biosekuriti operasional. Biosekuriti

konseptual merupakan biosekuriti tingkat pertama dan menjadi basis dari seluruh

program pencegahan penyakit meliputi pemilihan lokasi kandang, pemisahan umur


unggas, kontrol kepadatan dan kontak dengan unggas liar serta penetapan lokasi

khusus untuk gudang pakan atau tempat mencampur pakan. Adapun biosekuriti

struktural merupakan biosekuriti tingkat kedua, meliputi halhal yang berhubungan

dengan tata letak peternakan (farm), pembuatan pagar yang benar, pembuatan

saluran pembuangan, penyediaan peralatan dekontaminasi, instalasi penyimpanan

pakan, ruang ganti pakaian dan peralatan kandang. Sementara itu, biosekuriti

operasional merupakan biosekuriti tingkat ketiga terdiri atas prosedur manajemen

untuk mencegah kejadian dan penyebaran infeksi dalam suatu peternakan.

Biosekuriti operasional tediri atas tiga hal pokok yakni, pengaturan lalu lintas,

sanitasi dan isolasi.

Tindakan pengawasan lalu lintas meliputi: tindakan pengawasan terhadap

pengunjung, peternak tidak meminjamkan peralatan kandang, peternak tidak

membawa unggas ke peternakan/kandang tetangga, dan desinfeksi pengunjung

yang keluar atau masuk area kandang. Beberapa tindakan dalam sanitasi antara lain

kebersihan kandang, kebersihan halaman kandang, kebersihan tempat pakan,

kebersihan tempat minum, serta kebersihan sumber air ataupun pakan. Tindakan

isolasi meliputi adanya pagar yang melindungi peternakan dari lingkungan luar,

jarak antara peternakan dengan rumah penduduk, pemisahan antara kandang ayam

dengan unggas lain maupun hewan kesayangan lainnya, konstruksi kandang yang

kokoh dan baik untuk menghindari unggas dari tikus, kecoa, burung liar ataupun

hewan pengganggu lainnya, adanya rentang waktu 2-4 minggu ketika akan

menyatukan unggas baru dengan yang lama dan isolasi terhadap unggas yang sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Ardana, I. D. K. 2011. Strategi pencegahan penyakit infeksius pada peternakan


broiler berbasis laboratorium. Buletin Veteriner Udayana. 3(1): 51-59.

Azizah, N., H. D. Utami dan B. A. Nugroho. 2013. Analisis pola kemitraan usaha
peternakan ayam pedaging sistem closed house di Plandaan Kabupaten
Jombang. J. Ilmu-Ilmu Peternakan. 23(2): 1-5.

Karminiasih, N. L. P., N. M. Marwati dan I. W. S. Asmara. 2014. Hubungan


pengetahuan, sikap dan tindakan pekerja ternak unggas dengan keadaan
sanitasi kandang dalam upaya pencegahan penyakit flu burung. J.
Kesehatan Lingkungan. 40(1): 50-56.

Putra, G. A., I. Ardiansyah dan I. Setiawan. 2019. Implementasi mikrokontroler


pada brooder listrik untuk kandang broiler tipe closed house. J. Agromix.
10(1): 22-29.

Rahayu, I., T. Sudaryani dan H. Santosa. Panduan Lengkap Ayam. Penebar


Swadaya, Jakarta.

Ustomo, E. 2016. 99% Gagal Beternak Ayam Broiler. Penebar Swadaya, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai