Anda di halaman 1dari 8

2.

2 Peralatan Kandang
1. Tempat pakan

Tempat pakan merupakan suatu alat perkandangan ternak ayam yang


berfungsi sebagai tempat menyediakan pakan ayam atau unggas. Bahan tempat
pakan biasanya terbuat dari bahan plastik, seng, paralon. Tempat pakan ayam
petelur ada dua macam yakni tempat pakan manual dan tempat pakan otomatis.
Tempat pakan manual memiliki kelebiham yakni biayanya cukup murah dan
perwatannya cukup sederhana hanya dicuci. Kekurangannya dalam menuangkan
pakan, harus menuangkan secara manual satu persatu. Setelah itu ayam
menghampiri pakan dan memakannya. Tempat pakan secara manual memiliki
berbagai bentuk ada berbentuk bulat (round feeder) dan berbentuk memanjang
(through feeder). Round feeder memiliki ukuran 1, 3, 5, 6, 7 dan 10 kg.
Tempat pakan otomatis yang memiliki kelebihan yaitu peternak tidak
perlu menuangkan pakan ayam secara manual, cukup menaruh pakan ayam di
hopper (tempat penampungan pakan), kemudian didistribusikan secara otomatis
ke seluruh pan feeder, setelah itu ayam dapat memakannya. Namun, biaya untuk
automatic feeding system ini cukup mahal.

2. Tempat minum

Tempat minum merupakan alat perkandangan bagi ayam petelur ataun


unggas lainnya sebagai wadah tempat air minum ternak. Bahan tempat minum
biasanya terbuat dari plastik. Tempat minum untuk ternak ayam petelur dapat
menggunakan yang manual dan otomatis. Tempat minum manual memiliki bentuk
bulat yang disebut round water atau drinker bell. Tempat minum manual memiliki
ukuran 600 ml, 1 liter, 1-2 galon. Cara penggunaan tempat minum manual
tersebut cukup menyimpan air pada wadah yang berbentuk bulat, kemudian air
akan tersimpan pada cawan dibawahnya dan ayam dapat meminumnya.
Tempat minum selanjutnya adalah tempat minum semi otomatis yang
disebut bell drinker, bentuknya seperti gallon atau lonceng dengan dibawahnya
terdapat pirangan sebagai penampung air dan dilengkapi pengeluaran air secara
otomatis. Air akan terisi otomatis, maka kesegaran air tetap terjaga dan selalu
tersedia untuk ayam. Daya tamping ayam dari tempat ini lebih besar dari tempat
minum biasa.
Selanjutnya tempat minum automatic drinking system atau yang disebut
nipple drinker. Nipple drinker terdiri dari paralon sebagai media utama penyalur
air dari tempat penyimpanan menuju nipple. Cara ayam minum menggunakan
tempat minum nipple drinker dengan mematuk panting yang dapat mengeluarkan
air atau pada nipplenya sendiri yang berisi air. Untuk meredam air dari tempat
penampungan menuju nipple yaitu dengan memasang regulator air agar air yang
mengalir tidak mengalami kebocoran.

3. Sarang (Nest)

Sarang atau nest merupakan tempat yang berfungsi untuk ayam bertelur
dan meletakan telur tetas agar telur tidak retak atau pecah. Nest biasanya terbuat
dari kayu atau logam. Sarang atau nest terdapat yang single nest dan community
nest. Single nest sarang yang memuat 3- 5 ekor ayam dengan ukuran 30 x 45 cm.
Sedangkan community nest mampu menampung ayam lebih dari 20 ekor.
Biasanya tinggi sarang dari lantai 50 – 60 cm. cara penggunaan sarang ini yaitu,
ayam-ayam yang siap bertelur ditempatkan pada sarang terebut.

4. Egg tray

Egg tray atau tatakan telur memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan
telur dan sebagai wadah untuk meletkan telur agar tidak mudah pecah saat
didistribusikan. Egg tray terdapat beberapa macam yaitu egg tray dari kertas daur
ulang yang banyak digunakan di pasar tradisional. Egg tray kertas daur ulang
terbuat dari bahan kertas karton, kardus dan sejenisnya. Selanjutnya ada egg tray
plastik yang terbuat dari bahan plastik. Egg tray plastik bisa digunakan berulang
kali. Cara penggunaanya telur-telur ayam di tempatkan pada lubang-lubang yang
terdapat pada egg taray tersebut.
5. Alat Pemanas (Brooder)

Alat pemanas berfungsi untuk menghangatkan anak ayam bibit petelur


agar suhu tubuh sesuai dengan lingkungan sekitar. Alat pemanas terdiri dari
berbagai macam sesuai dengan sumbernya yakni alat pemanas minyak tanah
(semawar), brooder gas (gasolec), brooder batubara, electric brooder, dan charcoal
brooder. Cara penggunaan dari brooder ini adalah nyalakan brooder lalu dekatkan
dengan anak-anak ayam. Maka anak-anak ayam akan merasa hangat.
Penggunaan pemanas semawar dikontrol jangan sampai adanya selang
yang bocor, karena rawan terjadinya kebakaran. Untuk menaikkan/menurunkan
suhu pemanas yaitu dengan meninggikan/menurunkan posisi tangki minyak tanah.
Pemanas batubara dalam menyalakan sebaiknya di luar area perkandangan
agar asap yang pertama ditimbulkan tidak mencemari lingkungan dalam kandang.
kemudian penggunaan gasolec relatif lebih praktis dan aman (tidak mengeluarkan
asap dan bunyi berisik) baik bagi ayam maupun peternaknya, karena dilengkapi
dengan regulator pengatur besar-kecilnya aliran gas dan tingginya suhu yang
dibutuhkan.
Jenis pemanas listrik adalah yang paling sederhana, memiliki resiko kecil
walaupun membutuhkan biaya energi yang mahal dengan daya tamping.

6. Keranjang ayam DOC


Keranjang ayam DOC digunakan untuk menganngkut DOC ayam petelur bibit
yang akan dikembangkan di tempat lain. Cara penggunaannya ayam-ayam doc
ditempatkan pada keranjang, tempatkan agar ayam tetap nyaman, kemudian
angkut secara hati-hati.

7. Mesin tetas

Mesin tetas berfungsi untuk membantu menetaskan telur yang diperoleh


dari ayam petelur bibit sebagai pengganti indukan. Mesin tetas di desain untuk
menciptakan lingkungan yang sama sesuai atau menyerupai kondisi limgkungan
proses pengeraman yang dilakukan induk secara alami. Lingkungan yang tercipta
karena desain mesin tetas telur yang dibuat untuk mengatur distribusi temperature,
kelembaban ruang incubator, jumlah pemutaran telur, dan ventilasi.

8. Celldeck atau Cooling pad


Celldeck atau Cooling Pad berfungsi mendinginkan udara yang masuk ke
dalam kandang dengan memanfaatkan penguapan air. Cooling Pad akan
dihubungkan dengan air yang akan membasahinya. Saat udara panas melewati alat
ini, air akan menyerap energi panas dan menguapkannya. Dengan demikian,
hanya udara sejuk yang masuk ke dalam kandang. Celldeck atau cooling pad
dirancang dari selulosa yang berfungsi menyerap air. Cara kerja dari cooling pad
yaitu mengaliri celldeck menggunakan air sehingga udara panas dari luar yang
melewati celldeck akan berganti menjadi lebih sejuk sebab udara tersebut akan
bercampur dengan air.

9. Blower atau Exhaust fan

Exhaust fan adalah jenis kipas angin yang tidak hanya membentuk udara,
akan tetapi pula mempunyai fungsi membantu memastikan aliran udara pada
ruangan tetap higienis dan dipergunakan untuk menyedot atau membuang bau
amoniak di dalam kandang agar hawa di dalam kandang lebih segar serta
mengatur sirkulasi udara/ ventilator di dalam kandang agar udara selalu berganti
setiap waktu. Sedangkan, blowing fan berfungsi untuk mengalirkan udara ke
dalam kandang. cara kerja dari exhaust fan adalah dengan menarik udara yang ada
di dalam ruangan, kemudian membuangnya ke luar ruangan.

10. Controller

Controller adalah alat yang dipergunakan untuk mengetahui dan


mengendalikan suhu dalam kandang close house. Controller akan membantu
peternak mengatur suasana kandang dengan menetapkan suhu dan
kelembabannya. Peternak harus mengetahui temperatur yang paling tepat dan
ideal untuk kenyamanan dan pertumbuhan ayam. Cara kerja dari controller yaitu
mengontrol kelembaban dengan menetapkannya pada monitor controller.

11. Tirai Kandang

Tirai kandang berfungsi untuk


- Melindungi ayam dari gangguan di luar kandang
- Mencegah tetasan air hujan masuk ke kandang
- Mempertahankan temperatur kandang
- Menjadi Ventilasi darurat saat kipas mati
- Memberikan tekanan statis dalam sistem kandang close house
Bahan yang paling tepat untuk dipergunakan sebagai tirai kandang adalah
terpal. Selain mudah didapatkan, terpal juga merupakan perlengkapan kandang
yang murah. Tirai ditempatkan pada dinding kandang luar.
Kartasudjana, R. dan E. Suprijatna. (2010). Manajemen Ternak Unggas. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Prihandanu, A. Trisanto dan Y. Yuniati. 2015. Model sistem kandang ayam close
house otomatis menggunakan omron sysmac CPM1A 20CDR-A-V1.
J.Rekayasa dan Teknologi Elektro. 9 (1) : 54-62
Priyatno, M. A. 1999. Membuat Kandang Ayam. Penebar Swadaya, Jakarta
Yani, A., Suhardiyanto, H., Erizal, Ourwanto, B.P. 2014. Analysis of air
temperature distribution in a closed house for broiler in wet tropical
climate. Med. Pet., 37(2), 87-94

Anda mungkin juga menyukai