Anda di halaman 1dari 11

[Type here]

I.

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Saat ini, kondisi lingkungan peternakan banyak mengalami perubahan. Mulai dari kondisi
suhu yang semakin meningkat disebabkan efek global warming (pemanasan global), sampai
semakin jenuhnya kondisi lingkungan peternakan. Perubahan ini tentu akan memberikan dampak
terhadap performan ayam yang kita pelihara.
Penurunan produksi telur maupun heat stress (stres panas) menjadi manifestasi respon ayam
terhadap perubahan tersebut. Beberapa langkah pencegahan dan pengendalian dilakukan untuk
meminimalkan efek ini. Salah satu yang akan dibahas kali ini ialah sistem dan manajemen
perkandangan yang baik.
Pembangunan peternakan saat ini masih didominasi oleh usaha peternakan rakyat yang
pemeliharaannya sebagian besar masih bersifat tradisional. Disamping itu juga kepemilikan
modal usaha ternak terbatas, akses pasar terbatas dan tingkat penguasaan teknologi masih
rendah. Kondisi tersebut merupakan tantangan dan sekaligus sebagai kendala yang dihadapi
peternak dalam menghadapi keadaan ekonomi global.
Dan saat ini perkembangan teknologi perkandangan perunggasan begitu pesat.Telah banyak
ditemukan di lapangan, kandang ayam dibuat sedemikian bagusnya dengan fasilitas peralatan
yang lengkap dan modern. Kandang dibangun dengan sistem ventilasi yang diatur sedemikian
rupa sehingga suhu dan kelembaban di dalam kandang tidak terpengaruh kondisi lingkungan.
Sistem kandang ini disebut closed house (kandang sistem tertutup). Dalam kandang ini pun
ransum dan air minum dapat didistribusikan secara otomatis. Untuk mengetahui dan memahami
sistem kandang closed house ini secara detail bisa langsung menghubungi tenaga lapangan
(Technical SalesRepresentatif) Medion yang tersebar di seluruh Indonesia.

1. 2 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami dasar dasar peternakan terutamaperkandangan
2. Untuk mengetahui keadaan peternakan di Desa Dawuhan Kulon dan Ex-Farm fakultas
Peternakan
1. 3 Ruang Lingkup
1. Desa Dawuhan Kulon
2. Ex-Farm Fakultas Peternakan
1. 4 Manfaat
1. Mengetahui dan memahami dasar dasar peternakan terutama peternakan
2. Dapat membenadingkan keadaan peternakan di desa dan di ex-farm

[Type here]

II.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

MATERI DAN CARA KERJA

2.1 Materi
2.1.1 Alat dan Bahan
Kamera
Kendaraan
Sepatu boot
Alat ukur
Alat tulis
Buku kerj

2.2 Cara Kerja


1. Mencari peternak dipedesaan untuk diwawancarai tentang situasi dan kondisi peternakan yang
berlangsung di desa.
2. Data dikumpulkan sesuai format kerja yang sudah ada.
3. Data dan sistem kerja yang ada di exfarm khususnya perkandangan dimengerti dan dicari tahu.

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Hasil
Data praktikum ukuran kandang sapi di ex-farm
1. Tempat minum
Panjang
: 90 cm
Lebar
: 50 cm
Kedalaman
: 35 cm
2. Tempat pakan
Panjang
: 75 cm
Lebar
: 50 cm
Kedalaman
: 35 cm
3. Panjang kandang
: 15,25 m
4. Lebar kandang
: 7,95 m
5. Panjang pekarangan
: 23 m
6. Lebar pekarangan
: 9,10 m
7. Lebar sekat
: 1,30 m
8. Panjang sekat
: 2,15 m
9. Lebar selokan
: 25 cm
10. Lebar pintu
: 85 cm
11. Panjang pintu
: 2,20 m
12. Tinggi bangunan
: 6,5 m
13. Panjang gudang
: 5,6 m
14. Lebar gudang
: 7,45 m
15. Lebar teras
: 1,45 m

[Type here]
16. Tinggi teras

: 35 cm

3.2 Pembahasan
1. Pada ayam broiler
a. Lokasi kandang
Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai
sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
b. Pergantian udara dalam kandang.
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya
kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.
c. Suhu udara dalam kandang.
Kandang yang digunakan adalah kandang jenis litter yang beralaskan sekam, dengan ukuran
3m x 3m sebanyak I unit. Dalam satu kandang berisi 50 ekor ayam .Peralatan lainnya yang
digunakan adalah lampu (penerang dan pemanas) 15 watt, wing band, tempat pakan dan tempat
air minum, timbangan (untuk mengetahui berat ayam per ekor). Sebelum memulai usaha ternak
broiler, kita harus mempunyai kandang yang memenuhi syarat-syarat teknis dan kesehatan
ternak, antara lain : tidak bocor waktu hujan, ventilasi cukup dan sinar matahari tidak dapat
masuk secara langsung ke dalam kandang. Jarak antar kandang tidak terlalu rapat, dengan jarak
minimal antar kandang selebar satu kandang. Saluran-saluran air atau pembuangan di sekitar
kandang harus lancar. Lantai kandang harus miring ke satu atau dua arah untuk mempercepat
proses pembersihan dan mencegah menggenangnya air di dalam kandang. Bahan-bahan dan
konstruksi kandang harus kuat dan tahan lama sehingga tidak cepat rusak ataupun
membahayakan pekerja. Peralatan kandang yang vital seperti tempat pakan (feeder), tempat
minuman (drinker), pemanas, seng pelindung anak ayam (chick guard), layar/tirai penutup
kandang dan alat semprot desinfektan (sprayer) harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Sebab
jika peralatan tersebut kurang dari kebutuhan berdasarkan jumlah ayam yang dipelihara, dapat
menimbulkan problem- problem : berat badan standar akan sulit tercapai. Jumlah ayam yang
kerdil akan tinggi. Problem penyakit yang timbul akan lebih sering dan sulit untuk diatasi. Angka
kematian tinggi serta kualitas rata-rata ayam secara keseluruhan akan jelek.
Kandang Semi Closed House
Atap kandang semi closed house memiliki spoiler yang berguna untuk mengalirkan udara dingin
yang di keluarkan cooling pada kearah bawah kandang, agar suhu dalam kandang turun sehingga
ternak tidak kepanasan yang akan menyebabkan ternakmelakukan panting. Guna blower
(exhaust fan)selainsebagaipendinginadalahjugauntukmengeluarkanamoniak
yangtimbulakibatfeses yang
dikeluarkanternak.Keunggulanmemakaitipekandanginiadalahdensitylebihbanyak,
lebihhematwalaupunawalnyaharusmengeluarkanbiayalebihbanyakuntukperalatan, ayampadat,
amoniaksedikitsehinggapenyakitpernapasan minim, dansuhudapatdiatur.
Mekanisme display pannel
Ada 4 blower di dalamkandang, danakanmenyalasesuaidengankeinginansesuaimekanisme.
Misalkansuhu di dalamkandangadalah 26,8C.
Menyalakansaklar

[Type here]
Blower 1 : 28CBlower 2 : 27CBlower 3 : 29CBlower 4 : 31C
Karenasuhu di dalamkandang 26,8C maka blower 1 dan 2akan menyalablower 3 dan 4 mati.
Tetapiketikasuhu di dalamkandangmencapai 32C, semua blower akanmenyaladan air
akanmengaliri cooling pad. Saatitutiraiakandibuka agar anginmasukkedalamkandangmelalui
cooling padsehinggauap air akanmendinginkankandangCooling pad tersusundaribanyakbagian.
Satubagian cooling paddisebutcellpad.
.
Kandang Open HouseAlas
Kandangmemakai semen agar lantainyadapatlebih
mudahdibersihkan.Apalagidenganadanyaparitkecilsebagaisaluranpembuangan,airdankotorandapa
tmengalirmelauiparittersebutuntukdikeluarkan.DOCsangatmembutuhkanpemanas agar
tetapdapathidup.Di kandanginimenggunakan 2 macam brooder.Pertama brooder yang
menggunakanlampukausdan yang keduamenggunakansmawar, yaitupemanas yang
berbahanbakarbriket.Sebaiknyauntuk di kandang open house menggunakanatapjenismonitor agar
pertukaranudara di dalamkandangberjalanlebihbaikmengingattidakadanya blower
ataupendinginlainnya di
tipekandangini.Meskipunkandangtipeiniterlihattidaklebihbaikdarikandangtipeclosed house,
kandangtipeinilah yang banyakditemui di masyarakat.
PadaSapi
Kandangsangatdiperlukandalamusahapembibitandanpenggemukansapipotong.Ukurankandang
yang digunakansebaiknyadisesuaikandenganjumlahsapi yang
dipeliharadanperencanaankedepannya.Menurutdrh.SamsulFikar&DadiRuhyadi di
dalambukunya, BukuPintarBeternak&BisnisSapiPotong, kandang yang
baikdanbenarharusmemenuhibeberapapersyaratanberikut ini
LetakdanArahKandang
Menurutpengalamanpenulis di lapangan,
pertumbuhanbobotbadansapidengankandang (bagiankepalasapi) yang
menghadapketimurlebihbaikdisbandingkandengansapi yang kandangnyamenghadaparah lain.
Maka, jikamembangunkandangtunggal, sebaiknyadibuatmenghadapketimur.Namun,
jikamembangunkandangganda, buatlahmembujurutara - selatan.
UkuranKandang
Ukurankandangharusdisesuaikandenganukurantubuhsapidanjeniskandang yang
digunakan, apakahkandangindividuataukandangkelompok.Umumnya,
kebutuhanluaskandangsapi per ekorsekitar 1.5 x 2.5 m, 1.5 x 2 m, atau 1 x 1.5 m. Apa pun
jeniskandang yang dibuat, baikkandangkelompokataupunindividu,
peternakharusmemenuhikebutuhanluaskandang per ekortersebut.
KonstruksiKandang
Konstruksikandangharuskuatsertaterbuatdaribahan- yang ekonomisdanmudahdiperoleh.Di
dalamkandangharusadadrainasedansaluranpembuanganIimbah yang
mudahdibersihkan.Tiangkandangsebaiknyadibuatdarikayuberbentukbulat agar Iebihtahan lama
dibandingkandengankayuberbentukkotak.Selainitu, kayubulattidakakanmelukaitubuhsapi,
berbedadengankayukotak yang memilikisuduttajam.
Lantai
Kandangsapibiasanyadibuatdaribahan semen atautanah yang
dipadatkandandibuatlebihtinggidarilahansekitarnya.Lantaibisadialasijerami, karpet, kayudatar,

[Type here]
papan, atauserbukgergaji.Pemberian alas bertujuan agar kaki
dantubuhsapitidakterlukaterkenalantai semen yang kasar.Pemberian alas jugamembuat kaki
dantubuhsapitidakmudahkotorsertatidakterserangkumanpenyakit.Selainitu, lantai yang diberi alas
jugamenjaditidakcepatrusakakibattergerus kaki sapi.Lantaikandangharuskuat, tidaklicin,
dandibuatdengankemiringan 15 derajatkearahselokan di
belakangsapiuntukmempermudahpenampungankotoransapidanpakan yang jatuh.
Kandangbakalandananakanbiasanyahanyaberalaskan semen.Sementaraitu,
kandangpembibitanbiasanyaberalaskanserbukgergajiatausekam.Kandangpembibitanataupersalina
nmembutuhkankondisi yang mutlakkering.Karenaitu, setiapperiodemelahirkan,
serbukgergajiharusdigantidengan yang baru.
Dinding
Dindingkandangtidakbolehtertutupseluruhnya, harusdibuatterbukasebagian agar sirkulasiudara di
dalamkandanglancar.Bahan yang digunakansebagaidindingbisaberupatembokbeton, papan, kayu,
bambu, danbilikbambu.Kadang, dindingkandanghanyaberupatempatminumdantempatpakan yang
dibuatsetinggi 0.5-1 meter daripermukaantanah.
Atap
Atapkandangbiasterbuatdaribahanasbes, genting, rumbia,
atauseng.Kandanguntuksapipotongbisamenggunakanatapdariasbes,
karenasapipotonglebihtahanterhadappanas.Kandangsapijugabolehtidakmenggunakanatap alias
terbuka.Kandangterbuka yang beratapkanlangitinibiasanyadigunakanuntukmemeliharasapi
bunting ataubakalan yang barudatang di peternakan.Kandangsepertiinimembantubetina bunting
untukberlatih agar proses melahirkanbisalancar.
Lorong
Di kandangindividu, biasanyaterdapatlorong di tengahkandangsebagai area lalulintaspeternakan
ataupekerjauntukmemberpakanatauminumsapi.Loronginibiasanyaberukuran 0.5-1 meter
dandibuatdaribahan semen.Lantai semen sebaiknyadibericorakgaris-garis agar tidaklicin.
Selokan
Selokanberfungsisebagaitempatpembuangankotoran.Selokanbiasanyadibuatdenganlebar 20-30
cm dankedalaman 10-20 cm. Selokaninidibuat di dalamkandang di bagianekorsapi, baikitu di
kandangtunggalmaupunkandangganda. Tujuannya, agar pekerjamudahmembersihkankotorandan
urine sapi.

BakPakandanMinum
Bakpakandanbak air minumdibuat di depankandangdenganperbandingan2 : 1.
Artinya, jikapanjangbakpakansatu meter, makapanjangbak air minumsetengah
meter.Tempatpakandanminuminidibuatdaribahan semen ataupapankayudengandasarrapat agar
pakantidakmudahtercecer.Tempatminumtidakbolehbocordanharusmudahdibersihkan.
1.

Pada Kambing

[Type here]

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

1.

2.
1.
2.
3.
4.
1.

Syarat-syarat kandang yang baik adalah :


Cukup kuat dan tahan lama.
Usahakan menghadap sinar matahari.
Terpisah dari rumah tempat tinggal.
Tidak lembab dan mudah dibersihkan.
Pertukaran udara dalam kandang baik sehingga udara dalam kandang selalu segar.
Usahakan kandang pejantan disendirikan.
Kandang sebaiknya dibuat sistem panggung, lantainya dibuat dari kayu atau bambu meter
diatas tanah.
Hal yang terpenting sebelum memulai beternak kambing etawa adalah membuat kandang
kambing etawa. Kandang yang baik berfungsi memudahkan peternak dalam pemeliharaan
ternak, pemberian pakan dan mengontrol kesehatan kambing etawa. Kambing etawa seperti pada
kambing pada umumnya bukanlah hewan yang pandai merumput (grazing) yang dapat dilepas
bebas ke alam. Keberadaan kandang mutlak untuk mengontrol kambing etawa.
LokasiKandang
Lokasi kandang hendaknya terletak dekat dengan sumber pakan hijauan. Salah satu kunci
sukses dalam beternak kambing etawa adalah menekan biaya pakan. Letak yang dekat dengan
sumber pakan hijauan akan memudahkan dalam pemenuhan pakan hijauan yang sangat penting
bagi pertumbuhan kambing etawa.
Sangat disarankan kandang terletak di tempat yang tidak terlalu ramai sehingga kambing
etawa dapat hidup tenang.
Pengontrolan kambing etawa tiap hari sangat penting untuk menjaga dari gangguan atau halhal lain yang tidak terduga. Lokasi kandang sebaiknya tidak jauh dari rumah pemilik atau anak
kandang untuk mempermudah pengawasan ini.
Kandang sebaiknya didirikan di tanah yang padat, kering dan tidak becek waktu hujan,
selalu mendapat sinar matahari dan bersih. Tempat terbuka yang agak jauh dari pepohonan besar
memungkinkan kandang selalu mendapatkan sinar matahari tiap hari. Pemberian pepohonan di
sekitar kandang sangat baik untuk menahan terpaan angin.
Fungsi Kandang
Melindungi ternak kambing dari matahari, angin, hujan, binatang buas, penyakit dan
pencurian.Tempat makan, minum, tidur dan istirahat ternak
Sebagai tempat untuk tidur dan istirahat ternak, sebagai tempat perkawinan dan melahirkan,
sebagai tempat makan dan minum, sebagai tempat membuang kotoran (feces) dan kencing
(urine) serta sebagai tempat untuk merawat ternak yang sakit.
Agar ternak tidak berkeliaran dimana-mana, sehingga tanaman rumput (HMT) tidak rusak
dimakan oleh kambing dan kebersihan lingkungan area kandang dapat terjaga.
Mempermudah dalam melakukan pengelolaan dan pengawasan terhadap pemberian pakan,
pertumbuhan, penyakit, recording ternak, perkawinan dan lain-lain.
DesainKandang
Desain kandang kambing etawa yang disarankan adalah model panggung. Model ini
disukai oleh peternak karena mudah dibersihkan dan sirkulasi udara dalam kandang lebih baik.

[Type here]

1.

2.

3.

4.
5.

3.

Ukuran dari kandang kambing etawa disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan
dipelihara. Umumnya kandang dibagi dalam beberapa kamar / sekat dimana tiap kamar dihuni 12 kambing etawa dewasa. Model seperti ini disebut dengan model baterai. Untuk kamar betina
berukuran 150 cm x 100 cm. Untuk kamar pejantan berukuran 200 cm x 150 cm. Bentuk kamar
pejantan yang besar digunakan untuk mengamodasi ukuran pejantan yang lebih besar agar dapat
bergerak leluasa sehingga kondisi tetap kuat dan aktif. Pagar tiap kamar dibuat agak tinggi
sekitar 150 cm. Pagar yang agak tinggi ini penting bagi kamar pejantan terutama yang sedang
birahi. Berdasarkan pengalaman peternakan kami, pernah ada seekor kambing pejantan yang
sedang birahi mampu meloncati pagar setinggi 125 cm! Tinggi panggung (kolong kandang) dari
tanah dibuat minimal 50-100 cm.
Celah lantai panggung dibuat 1-1,5 cm, agar kotoran jatuh dan kambing tidak terperosok.
Permukaan lantai harus rata, datar dan kuat. Bahan dapat dibuat dari bahan kayu keras atau
bambu. Jika menggunakan bambu perlu diperhatikan kelengkungan dari bilah-bilah bambu yang
dipasang. Diusahakan bilah-bilah bambu dipotong tipis agar memperoleh bentuk yang cukup
datar dan rata. Keunggulan menggunakan bambu adalah ketahanannya. Semakin basah terkena
air (kencing), maka bambu semakin kuat. Kelemahannya adalah kelengkungan bambu yang
membuat kuku kambing jelek/rusak. Jika bilah bambu tidak ditopang dengan benar makan bilah
bambu tersebut mudah melengkung jika terinjak kaki kambing karena sifat bambu yang fleksibel
atau lentur. Sering dijumpai kasus kaki kambing etawa terperosok atau terjepit bilah bambu
terutama indukan yang sedang hamil (karena kaki yang kecil namun bobotnya berat). Kayu
pinang atau jambe adalah salah satu bahan kayu yang dapat digunakan. Sifat kayu pinang yang
lentur namun kuat cukup bagus untuk dipakai untuk membuat lantai kandang kambing etawa.
Dinding kandang sebaiknya dibuat agak rapat setinggi 80-1 m, tetapi masih menyisakan celah
pada bagian 1 2 meter dari lantai kandang. Tujuannya untuk untuk menghidari terpaan angin
kencang yang langsung mengenai tubuh kambing etawa, namun masih memberikan sinar
matahari masuk dan menjaga sirkulasi udara.
Tinggi lantai palungan setinggi dada ternak atau sekitar 30 cm. Ukuran palungan L 30-40 cm T
25-35 cm Dinding kandang yang mengarah palungan dibuat lubang ukuran 20 cm x 20 cm
(cukup untuk kepala kambing etawa mengambil pakan).
Tempat pakan yang dalam dan lebar menghindari pakan hijauan atau ramban yang dapat
tercecer sehingga dapat mengurangi biaya pakan yang terbuang.
Untuk daerah panas bahan atap disarankan dari bahan yang memiliki daya serap kecil seperti
genteng/asbes. Penggunaan bahan seng dihindari karena dapat mengakibatkan suara gaduh saat
hujan yang dapat menggangu kambing etawa. Genteng memiliki ketahanan dan daya serap panas
yang bagus jika dibandingkan dengan asbes. Namun harga genteng lebih mahal daripada asbes.
Sebaiknya didirikan diatas tanah yang rata dengan sirkulasi udara yang baik dan cukup mendapat
sinar matahari, dan dekat dengan sumber air dan akses transportasi.
Bahanbakukandang
Kayu keras merupakan bahan yang umum dipakai untuk membuat kandang kambing
etawa. Kayu kelapa contohnya adalah salah satu jenis kayu keras yang baik dan murah. Bambu
juga dapat dipergunakan untuk membuat kandang kambing etawa. Harga bambu lebih murah
daripada jenis kayu keras. Kelemahan bahan baku bambu terletak pada penyambungan dengan

[Type here]
paku. Pada prakteknya sering terjadi sambungan paku yang terlepas dari bambu akibat mendapat
tekanan. Selain itu kandang menggunakan bambu kurang rapi dikarenakan sulitnya memperoleh
presisi yang bagus dalam penyambungannya. Penggunaan kayu sengon tidak disarankan
mengingat kekuatan dari kayu sengon tersebut. Pada dasarnya penggunaan bahan ditentukan oleh
modal yang tersedia dengan tetap memperhitungkan kekuatan daya tahannya.
4. Perlengkapan dan Peralatan Kandang
1. Tempat Pakan
2. Tempat minum
3. Tempat penyimpanan pakan
4. Tangga
5. Lampu penerangan
6. Saluran pembuangan
7. Ember
8. Alat kesehatan dan Obat obatan
9. Cangkul, arit dan sekop
10. Gunting kuku
Teknik-teknik penilaian didasarkan pada pengamatan yang cermat, evaluasi bijaksana dan
cerdas dalam pengambilan keputusan. Keterampilan ini dipelajari dengan menjadi akrab
terhadap karakteristik hewan yang mengarah ke kehidupan yang panjang, sehat dan produktif.
Kita sebagai penilai juga harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang hewan yang ideal
untuk membuat perbandingan yang akurat dari hewan tersebut.
Berdasarkan hasil praktikum yang di laksanakan di desa dawuhan kulon, tentang
perkandangan kambing kebanyakan menggunakan sistem kandang panggung yang terbuat dari
bambu dan kayu. Sedangkan atap kandang terbuat dari genteng, akan tetapi manajemen
kebersihan kandang kurang terjaga dan tidak ada pengelolaan limbah kotoran. Kotoran hanya di
timbun di bawah kandang dan setelah kotoran itu penuh di ambil untuk digunakan memupuk di
sawah oleh peternak itu sendiri.
Sedangkan kandang kambing yang berada di ex-farm manajemen pakan, kandang, dan
kebersihan kandang sudah terjaga.Pengelolaan kotoran di gunakan untuk memupuk tanaman
yang ada di ex-farm yang di gunakan untuk bahan pakan yaitu rumput gajah dan ramban.Bentuk
kandang di ex-farm yaitu sistem panggung yang terbuat dari kayu, sedangkan atap terbuat dari
asbes.Kapasitas kandang di ex-farm 2x3 meter persegi untuk 4 ekor kambing.Lantai dasar
terbuat dari beton dan terdapat saluran air untuk pembuangan urine untuk menjaga kebersihan
kandang, juga terdapat fentilasi yang ada di bawah kolam panggung.Untuk sirkulasi udara
terdapat tabung yang terbuat dari bambu yang berisi mineral yang diletakkan di atas tempat
pakan.
Pada praktikum tentang perkandangan terdapatpersamaan antara literatur dan hasil
praktikum.Pada praktikum di desa dawuhan kulon dan di ex-farm menggunakan kandang
panggung, tetapi lantai pada kandang kambing di ex-farm berbeda dengan literatur.Lantai di
kandang kambing di ex-farm menngunaakan lantai dasar beton.
Kandang sapi di ex-farm lantai dan kandang terbuat dari beton, atap terbuat dari asbes,
tempat pakan dan minum terbuat dari beton, terdapat saluran air untuk pembuangan urine dan
kotoran.Sistem kandang berbentuk sistem ganda terdiri dari 2 baris yang saling berhadapan (head

[Type here]
to head) atau saling bertolak belakang (tail to tail).Pengelolaan kotoran pada kandang sapi perah
di gunakan untuk biogas sedangkan kotorang dari sapi potong di buang melalui saluran dan
langsung mengalir menuju lahan untuk pupuk.
Kandang sapi di desa semi tradisional, lantai kandang terbuat dari beton tetapi penyanggah
bangunan terbuat dari kayu, sedangkan atap terbuat dari genteng.Tempat pakan tidak hanya di
letakkan di bawah, sedangkan tempat minum di letakkan di ember juga tidak terdapat saluran air
pengelolaan kotoran.Kotoran hanya di tumpuk dari sebelah kandang, jika sudah banyak di
gunakan untuk pupuk di sawah.
Jadi, pada praktikum tentang perkandangan pada sapi terdapat persamaan antara pratikum di
ex-farm.Dan terjadi perbedaan antara hasil praktikum dengan literatur di desa Dawuhan Kulon
yaitu pada tempat pakannya yang di letakkan di lantai dan tempat minum menggunakan ember
sedangkan pada literatur adalah tempat pakan yang baik disarankan menggunakan semen.
Sistem kandang ayam broiler di ex-farm yaitu sistem panggung dan intensif.Atap terbuat
dari asbes, kandang terbuat dari bambu dan lantai bawah panggung.Ada yang terbuat dari tanah
dan beton. Terdapat juga sistem kandang close house yang terdapat kipas untuk surkulasi udara
pada ayam. Manajemen pakan dan kebersihan sudah baik, pengelolaan kotoran akan di jual
setelah periode panen, dan memerlukan lahan yang luas.
Sistem kandang ayam broiler di desa yang modern mempunyai kesamaan dengan sistem
kandang di ex-farm hanya saja dalam pengelolaan kotoran untuk pemanfaatan sebagai pakan lele
yang kolam lele terdapat di bawah kandang ayam tersebut.Sistem kandang tradisional yaitu ayam
jawa, yang terbuat dari bambu yang berukuran kecil. Biasanya di letakkan do samping rumah.
Sistem pemeliharaannya semi intensif.Tempat pakan terbuat dari bambu yang di belah dan
tempat minum terbuat dari batok kelapa.Kotoran biasanya di gunakan untuk memupuk tanaman
di pekarangan rumah.
Pada praktikum tentang perkandangan pada ayam terjadi perbedaan antara literatur dan
hasil praktikum di ex-farm dan desa dawuhan kulon yaitu pada kandang semi closed house dan
open house alas. Pada praktikum di ex-farm atap kandang menggunakan asbes, lantai
menggunakan bambu sedangkan pada kandang semi closed house atap kandang memiliki spoiler
yang berguna untuk mengalirkan udara dingin. Sedangkan hasil pratikum di desa Dawuhan
Kulon atap kandang menggunakan genteng dan posisinya terletak di samping rumah begutupun
dengan tempat pakan yang masih menggunakan cara tradisional yaitu memanfaatkan batok
kelapa untuk tempat minum dan tempat pakannya dengan bambung yang di belah.

[Type here]

VI. KESIMPULAN
1. Kandang yang baik adalah Cukup kuat dan tahan lama.
2. Jenis kandang kambing ada 2 jenis yaitu panggung dan lemprakan.
3. Sistem pemeliharaan ternak ada intensif, semi intensif, eksekutif dan integrasi.
4. Manajemen kebersihan kandang yang harus di lakukan secara teratur agar produktifitas ternak
tumbuh dengan baik.
5. Pengelolaan kotoran pada ayam di gunakan untuk pakan ikan dan pupuk.
6. Bentuk kandang pada sapi ada 2 jenis yaitu head to head dan tail to tail.

[Type here]

DAFTAR PUSTAKA
Downey, W.D and S.P. Ericson. 1989. Manajemen Agribisnis. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Frey, J.K.R., Frahm, J.V. Whitemen J.E., Tamer & D.F. Stephen. 1972.
Priatno, Martono.A, 2004. Membuat Kandanng Ayam. PT. Penebar Swadaya: Jakarta
Putra, A. 2009. Potensi Penerapan Produksi Bersih Pada Usaha Peternakan Sapi erah (Studi Kasus
Pemerahan susu sapi Moeria Kudus Jawa Tengah). Magister Ilmu Lingkungan Universitas
Diponegoro, Semarang
Santosa, U. 2007. Tata Laksana Pemeliharaan Ternak Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Setiawan, A.I. 2003. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya Jakarta.
Sudarmono. 1993. KandangTernakPerah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Sugandi, 1978. Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Pedaging Strain MB 202-p Periode Starter
Finisher. PT. Janu Putro Sentosa: Bogor
Syarief, M. Z. dan Sumoprastowo. 1990. Teknik Pemeliharaan Sapi Perah. Kanisius, Yogyakarta.
Williamson, G., dan Payne, W. J. A. 1993. Pengantar Peternakan Di Daerah Tropis. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai