Anda di halaman 1dari 10

Dosen : Ir.

Rukmiasih,MS
Fitriani Eka Puji Lestari, SPt, Msi
Ir. Asep Tahyana

MASTER PLAN PUYUH 12500 EKOR

Disusun oleh :
TNK 54 A1/P2
Rasyid Hadi Putra Pratama J3I117131

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
Daftar Isi
BAB I.................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
I.1. Latar Belakang.........................................................................................................2
1.2. Tujuan................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Kandang.................................................................................................................3
B. Peralatan kandang..................................................................................................5
C. Kebutuhan Pakan...................................................................................................6
D. Bibit.......................................................................................................................7
E. Obat, Vaksin, Listrik, Tenaga kerja........................................................................7
BAB III..............................................................................................................................8
Analisa usaha peternakan puyuh........................................................................................8
BAB IV............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
Daftar pustaka..............................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Puyuh merupakan ternak yang tergolong dalam kelas unggas yang tidak
mempunyai kemampuan terbang dengan baik. Dalam lingkungan sesungguhnya
puyuh biasanya hidup pada semak-semak atau tempat-tempat yang jarang di
lewati oleh manusia atau hewan lain. Dari segi fisiologi dan anatomi,ternak puyuh
sama dengan ternak unggas lain. Namun ada yang sedikit membedakan antara
puyuh dengan bangsa unggas lainnya yaitu pada telurnya. Puyuh memiliki ukuran
telur yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan bangsa unggas lainnya.
Bobot telur puyuh berkisar antara 9-11 gram.Warna telurnya pun sangat berbeda.
Warna telur puyuh kecoklatan dengan bintik-bintik hitam pada seluruh permukaan
telurnya.
Yang menarik dari burung puyuh ini adalah siklus hidup yang pendek,
yaitu dibutuhkan 16—17 hari untuk pengeraman dan lebih kurang 42 hari dari
saat menetas sampai dewasa kelamin. Laju pertumbuhannya cepat, yaitu dari 8—9
gram pada umur sehari hingga menjadi 200—300 garm pada umur 40 hari.
Dengan konsumsi ransum lebih kurang 500 gram dan konversi ransumnya 2,3 : 1.
Anak burung puyuh tumbuh begitu cepat, sehingga pada umur enam minggu
burung tersebut mencapai 90—95 % bobot tubuh dewasa kelaminnya.
Burung puyuh mencapai dewasa kelamin sekitar umur 42 hari dan
biasanya berproduksi penuh pada umur 50 hari. Dengan perawatan baik, burung
puyuh betina akan bertelur 200 butir pada tahun pertama berproduksi, dan
lamanya hidup hanya 2—2 ½ tahun.

1.2. Tujuan

1. Sebagai sarana menggaet atau meyakinkan para investor untuk


memberikan modal dalam sebuah usaha.
2. Untuk merealisasikan sebuah usaha.
3. Memberikan gambaran atau kegiatan dari sebuah bisnis yang sedang
diajukan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kandang
Lokasi kandang sangat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas
puyuh. Lokasi kandang sangat menentukan lancar dan tidaknya distribusi dari
dan ke kandang, yaitu distribusi bibit, pakan, sarana dan hasil produksi. Untuk
itu dalam menentukan lokasi kandang perlu diperhatikan beberapa hal antara
lain, berada cukup jauh dari pemukiman penduduk, transportasi relatif mudah,
tersedia cukup air dan saluran pembuangan, pencahayaan dan sirkulasi udara
lancar, aman dan mudah pengawasannya ( Wuryadi, 2011 ).

Seperti halnya kandang ayam, kandang puyuh terdiri dari beberapa


macam. Setiap macamnya memiliki kelebihan dan kekurangan. Sistem
kandang yang biasa diterapkan adalah sistem litter dan sangkar atau baterai.
Kandang sistem baterai mempunyai kelebihan yaitu mudah dibersihkan dan
sirkulasi udara lancar. Kandang puyuh sistem litter mempunyai beberapa
keunggulan yaitu menghemat tenaga kerja dan praktis, karena tidak perlu
dibersihkan setiap hari, dapat memberikan rasa hangat pada puyuh, kesehatan
kaki puyuh juga terjaga karena tidak langsung mengenai lantai yang keras,
litter juga memberikan kesibukan dari puyuh sehingga dapat mengurang sifat
kanibal pada puyuh. Kekurangan dari kandang sistem litter diantaranya adalah
telur tertutup oleh litter, sehingga dapat terinjak oleh puyuh, tempat pakan dan
minum akan cepat kotor karena tecemar litter yang dikais-kais oleh puyuh.
Debu yang timbul akibat litter yang dikais-kais oleh puyuh dapat
menyebabkan penyakit pernafasan ( Listiyowati dan Roospitasari, 2009 ).
Kandang bibit puyuh dalam masa pembesaran harus memiliki sumber
panas sebagai penghangat bibit puyuh. Dapat berupa pemanas listrik, lampu
bohlam, lampu minyak, lampu batubara, lampu infrared, atau kompor gas.
Menurut menurut literatur yang kami dapatkan, puyuh yang sudah bertelur
dengan 150 cm2 dapat menampung seekor puyuh,
Dengan demikian maka luasan total kandang baterai yang dibutuhkan pada
perencanaan pemeliharaan ini adalah 12.500 ekor x 200 cm2 = 2.500.000cm2 =
250 m2 .
Pada perencanaan pengadaan kandang produksi, kandang dibuat dengan
luas (160 cm x 90 cm x 20 cm) dengan kapasitas 72 ekor/ baterai, 1 kandang
dibuat 5 tigkat baterai, maka banyak kandang baterai produksi yang dibutuhkan

12.500 ekor
adalah = 173,61 buah kandang baterai, maka total kandang yang
72ekor
dibutuhkan 34 - 35 kandang puyuh produksi.
Menurut infomasi yang kami dapatkan harga 1 unit kandang puyuh dijual
dengan harga Rp 600.000,- dengan masa pakai 15 tahun, maka biaya untuk
pembelian semua kandang kapasitas 12.500 ekor puyuh adalah Rp 600.000,- x 35
unit = Rp 21.000.000,- dengan estimasi lama pemakaian 15 tahun.
B. Peralatan kandang
Peralatan kandang yang digunakan untuk budidaya puyuh diantaranya
adalah tempat pakan, tempat minum, pemanas (Lampu).
Menurut (quail.com,2019) Dalam 1 m2 kandang puyuh bibit bibit, harus
disediakan setidaknya 1 buah tempat pakan dan 1 buah tempat minum.
Maka tempat pakan dan tempat minum yang harus disediakan adalah
sebagai berikut :

Kandang puyuh

Tempat air (P 0,9 cm D 2 inch)


Tempat pakan (1,6 Cm D 2 inch)

4 meter pipa PVC ukuran 2” = Rp 87.000,- (Masa pakai 15 tahun)


1 sangkar membutuhkan ((0,9 m x 2)+1,6 m)x 5 tingkat x 35 kandang =
595 m / 4 m = 148,75 / 149 buah pipa x Rp 87.000,- = Rp 12.963.000,-
Untuk pemanas kandang puyuh fase starter, pemanas/ indukan yang
dipakai menggunakan lampu pijar 40 watt sebanyak 3 buah dalam 1 kandang
baterai, maka kebutuhan lampu pijar, fitting lampu dan kabel listrik adalah
sebagai berikut :
3 x 5 x 27 = 405 buah
Nama barang Harga satuan Banyak Total
Pipa PVC 2” Rp 87.000,- 115 buah Rp 12.963.000,-
Lampu pijar 40w Rp 6.000 405 buah Rp 2.430.000,-
Fitting lampu Rp 3.000 405 buah Rp 1.215.000,-
Kabel Rp 2.500 270 meter Rp 675.000,-
Total Rp 17.283.000,-
C. Kebutuhan Pakan
Jenis pakan dibedakan menurut bentuknya dan kegunaannya dalam
fase pemeliharaan puyuh. Menurut bentuknya, pakan dibagi menjadi 3 yaitu,
1) mash atau pakan yang berbentuk tepung, 2) crumble atau pakan yang
berbentuk remah- remah, keuntungan pakan bentuk ini mudah dipatuk
sehingga lebih disukai puyuh, dan 3) pellet, bentuk pelet seperti biji-bijian
sehingga dapat mengundang selera makan ternak. Sedangkan menurut
penggunaannya berdasarkan fase pemeliharaan, pakan dapat dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu 1) pakan fase starter, yaitu pakan yang diberikan pada
masa pertumbuhan, fase pertumbuhan tersebut mulai DOQ masuk sampai siap
bertelur, 2) pakan fase layer, yaitu pakan yang diberikan pada puyuh yang
mulai bertelur ( Rangkuti, 2011 ).
Konsumsi pakan puyuh adalah jumlah ransum yang dikonsumsi oleh
puyuh dalam jangka waktu tertentu. Ransum yang dikonsumsi ternak digunakan
untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat nutrisi lain. Zat makanan yang
dikandungnya akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan
untuk produksi ternak.

.
Konsumsi Rata-rata Rata-rata Rata – rata
Pakan konsumsi konsumsi konsumsi pakan
Puyuh Pakan Pakan kumulatif
Petelur (g/ekor/hari) (g/ekor/min
(g/ekor/minggu)
Betina ggu)
Minggu
1 2,42 16,94 16,94
2 5,89 41,21 58,15
3 10,00 70,00 128,15
4 14,11 98,78 226,93
5 18,14 127,0 353,93
6 18,84 131,85 485,78
7 19,12 133,86 619,64
Total 88,52 619,64 X

Pada perencanaan pemeliharaan puyuh sebanyak 12500 ekor maka


estimasi kebutuhan akan sampai minggu ke 7 adalah
Kebutuhan persiapan pakan per ekor per 7 minggu x 12500 ekor = 0,61964 Kg x
12500 ekor = 7.745 Kg / 7,7 Ton lebih
Menurut informasi yang saya dapatkan harga 1 kg pakan puyuh (starter/
Grower/Layer) = Rp 6.400,- maka banyak biaya pakan yang harus disedikan
sampai puyuh bertelur/ bertelur adalah senilai Rp 49.571.200,-
D. Bibit
Pembudidayaan puyuh untuk memproduksi telur sekaligus daging,
membutuhkan bibit puyuh yang berkualitas. Bibit puyuh yang akan diperoleh
sebaiknya dari ras ungguk dan diperoleh dari peternak yang sudah mempunyai
kredibilitas . DOQ yang baik mempunyai ciri – ciri antara lain :
1. DOQ terlihat lincah, tidak cacat, terutama kaki dan paruh.
2. DOQ mempunyai bobot dan ukuran yang seragam sekitar 6-8 gram / ekor.
3. Bentuk bulu normal. Mengkilap dan tidak kusam.
4. DOQ bukan berasal dari perkawinan Inbreeding.
Menurut informasi yang kami dapatkan harga bibit DOQ dipasaran
mempunyai harga Rp 2.800,- / ekor, maka total biaya yang harus disediakan untuk
pengadaan bibit puyuh adalah Rp 35.000.000,-.

E. Obat, Vaksin, Listrik, Tenaga kerja


Salah satu program pengendalian penyakit adalah vaksinasi dan obat, agar
puyuh yang dipelihara dapat terjaga kesehatannya dan dapat berproduksi dengan
optimal,
PROGRAM VAKSINASI & KESEHATAN BURUNG PUYUH

Umur Vitamin & Cara Program Cara


Pemberian Antibiotik Pemberian Vaksinasi pemberian
1 ~ 3 hari Neomeditryl / Air – –
Enromas Minum
3 hari – – Vaksin ND/IB Tetes Mata /
mulut
4 ~ 6 hari Antistress Air – –
Minum
7 ~ 15 hari Air Putih – – –
16 ~ 20 hari Neomeditryl / Air – –
Enromas Minum
20 hari – – Vaksin ND/IB Air Minum 2
dosis
21 ~ 24 hari Antistress Air – –
Minum
25 ~ 28 hari Neomeditryl / Air – –
Enromas Minum
28 hari – – Vaksin Suntik
ND/AI Intramuscular
29 ~ 32 hari Antistress Air – –
Minum
…setiap tanggal Neomeditryl / Air – –
1 ~ 5 tiap bulan Enromas Minum
…setiap tanggal Antistress Air – –
16 ~ 20 tiap Minum
bulan
…setiap tanggal – – Vaksinasi Air Minum 2
6 bulan genap Ulang ND/ IB Dosis
atau 2 bulan atau ND
sekali lasota

Nama barang Harga satuan Banyak Total


Vaksin ND Rp 65.000,- 26 buah (2 x Rp 1.690.000,-
Hitchner / Lasota periode vaksinasi)
Vita Chick Rp 130.000,- 13 Kg Rp 1.690.000,-
Tenaga kerja Rp 150.000,- 60 HKP Rp 9.000.000,-
Listrik Rp 1.343,- 5.443,2 Kwh Rp 15.003.996,-

Estimasi pengeluaran listrik (untuk pemanas) = (Lampu 40 watt x 3 x 5 x 35


kandang) x 24 jam x 14 hari /1000 = 7.056 Kwh
+ (Lampu 40 watt x 3 x 5 x 35 Kandang) x 14 jam x 14 hari / 1000 = 4.116 Kwh +
7.056 Kwh = 11.172 Kwh x Rp 1.343,- / Kwh = Rp 15.003.996,-
Total biaya Rp 27.653.996,-

BAB III
Analisa usaha peternakan puyuh

Biaya tetap
Biaya penyusutan
Biaya kandang + biaya peralatan / usia pakai
= (Rp 21.000.000,- + 17.283.000,-) / (12 bulan x 15 tahun) = Rp 212.683,33,- /
bulan / Rp 425.366,- selama 2 bulan

Biaya variabel (umur puyuh 1 hari sampai 2 bulan)


Biaya pakan : Rp 49.571.200,-
Biaya DOQ : Rp 35.000.000,-
Biaya obat, vaksin, listrik, tenaga kerja : Rp 27.653.996,-
Total biaya variabel : Rp 112.225.196,- / (2 bulan pemeliharaan / sampai puyuh
bertelur)

Total biaya = total biaya tetap + total biaya variabel


= Rp 425,366 + Rp 112.225.196,- = Rp 112.650.562,-

Hasil pendapatan telur puyuh 15 hari pertama


Burung puyuh betina mulai bertelur pada umur 35 hari, rata – rata 40 hari
dan produksinya sudah normal pada umur 50 hari (woodard et al, 1973).
Menurut informasi yang saya dapatkan harga 1 kg telur puyuh Rp 20.000,-
/ Kg.
Maka selama 20 hari pada menjelang puyuh berumur 2 bulan estimasi
hasil produksi jika QD sebesar 70 %, jika mortalitas puyuh dibulan pertama
sebesar 3 % adalah : 15 hari x 0,70 x (12.500 ekor x 0,97) = 127.313 butir x 10
gram / butir/1000 = 1.273,13 Kg telur puyuh x Rp 20.000,- / Kg = Rp
25.462.600,-
Total biaya puyuh per ekor = (Rp 112.225.196,- - Rp 25.462.000,-)/ 12.125
ekor = Rp 86.763.196,- / 12.125 ekor = Rp 7.155 ,- /ekor
Harga jual puyuh pullet = Rp 8.000,-/ekor
Rp 8.000 ,− ❑ ekor
R/C Ratio = ❑ = 1,11

Rp 7.155 ekor

Artinya, setiap Rp 100,- modal yang dikeluarkan akan menghasilkan
penerimaan sebesar Rp 111,-.
Rp 8.000 ,−−Rp7.155
B/C Ratio = x 100 % = 11 %
Rp7.155 ,−¿ ¿
Artinya, setiap Rp 100,- modal yang dikeluarkan akan menghasilkan
keuntungan sebesar Rp 11,-.

TC Rp 86.763.196 ,− ¿ ¿
BEP Harga puyuh pullet = = 12125 ekor = Rp 7.155,-
Y
*12.125 ekor (Mortalitas 3 % dari 12.500 ekor)
Artinya, usaha penjualan puyuh pulet tidak akan mengalami kerugian atau
tidak mendapatkan keuntungan jika puyuh pulet dijual dengan harga Rp 7.155 /
ekor.
BAB IV
PENUTUP

Besar harapan kami supaya usaha budidaya puyuh kami ini bisa
secepatnya dibuka, karena memang saat ini banyak peternak yang mencarinya
untuk dibudidayakan kembali, besar harapan kami bapak/ibu ikut
berkontribusidalam mengembangkan usaha kami, atas perhatiannya, kami
mengucapkan banyak terima kasih.

Daftar pustaka

Anonim.2017.https://kudahitamperkasa.co.id/post/managemen-teknis-puyuh.html.
[diunduh 23 Mei 2019]
Saputro, V T. 2011. Manajemen Pemeliharaan Burung Puyuh di Peternakan Agri
Bird Jaten Karanganyar. Surakarta. Universitas Sebelas Maret

Anda mungkin juga menyukai