Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGENALAN MIKROSKOP

DIMAS FIRMANSYAH
A.2110313
KELOMPOK V

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
I. PENDAHUALUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Mikroskop
B. Jenis – jenis Mikroskop
III. BAHAN DAN METODE
A. Waktu dan Tempat
B. Alat dan Bahan
C. Cara kerja
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

VI.

i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut sejarah orang yang pertama kali berfikir untuk membuat alat yang Bernama
mikroskop ini adalah Zacharias Jasnssen. Dibantu oleh Hans Janssen mereka membuat
mikroskop pertama kali kali pada tahun 1590. Adapun manfaat mikroskop dalam dunia
pertanian yaitu untuk mengamati jaringan tumbuhan dan untuk meneliti jenis penyakit
yang ada dalam tumbuhan dengan demikian para petani akan terbantu dengan adanya
mikroskop.
B. Tujuan
1. Mengenal bagian-bagian mikroskop cahaya dan memahami cara penggunaannya
dengan benar.
2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dengan mikroskop
cahaya.

ii
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Mikroskop
Kata Mikroskop berasal dari bahasa Latin yaitu micro yang artinya kecil dan scopium
yang artinya penglihatan. Mikroskop merupakan alat bantu yang digunakan untuk
mengamati obyek yang berukuran sangat kecil.
B. Jenis-jenis Mikroskop
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu
mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya ) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop
stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahaya nya , mikroskop dibedakan menjadi
mikroskop cahaya dan electron.
Mikroskop cahaya memepunyai perbesaran maksimum 1000 kali.
Mikroskop cahaya memiliki 3(tiga) sistem lensa , yaitu lensa obyektif ,lensa okuler ,dan
kondensor. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau
ganda (binokuler). Pada mikroskop terdapat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi
3(tiga) lensa lebih. Dibawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan
tempat priparat. Kondensor berfungsi mungumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh
cermin. Dan menerangi obyek. Pada mikroskop konvensional. Sumber cahaya masih
berasal dari sinar matahari yang di pantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung
yang terdapat di bawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar dalam
kondensor. Pada mikroskop modern sudah di lengkapi lampu sebagai pengganti sumber
cahaya matahari.
Mengatur besarnya obyek
Bayangan dari obyek akan lebih besar dengan menggunakan mikroskop. Perbesarnya
dapat diketahui dari angka perbesaran yang ada pada lensa okuler dan lensa obyektif.
Ukuran sayu benda di bawah mikroskop dapat di duga dengan membandingkan nya
terhadap ukuran bidang pandang yang berbentuk lingkaran. Ukuran bidang pandang dapat
di tentukan sebagai berikut : letakan penggaris plastik ( tembus cahaya, dengan skala
milimeter ) di atas meja obyek. Perkirakan diameter bidang pandang tersebut. Diameter
bidang pandang dengan obyektif kuat dapat di hitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
ᴓok = ᴓol x PL/PK
Keterangan :
ᴓok = Diameter bidang pandang dengan lenda obyektif kuat
ᴓol = Diameter bidang pandang dengan lensa obyektif lemah
PL = Perbesaran lensa obyektif kuat
PK = Perbesaran lensa obyektif lemah

1
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menggunakan mikroskop:
1. Peganglah erat erat lengan mikroskop dengan satu tangan, sedangkan gunakan tangan
yang lain untuk menyangga mikroskop.
2. Mikroskop di letakan di meja dengan hati hati dengan arah lengan mikroskop
menghadap praktikum.
3. Kemudian untuk pengamatan objek, letakan gelas objek atau preparate diatas meja
objek dan menggunakan penjepit objek supaya tidak bergerak.
4. Terdapat dua pengatur focus yaitu pengatur kasar dan pengatur halus. Pengatur kasar
digunakan untuk mencari bayangan objek dengan memutar pengatur kasar dengan
perlahan lahan sehingga lensa objektif mendekati meja preparate dan terlihat
bayanganan sedangkan pengatur halus digunakan untuk mendapatkan fokus yang
lebih baik.
5. Untuk mencari fokus suatu objek yang akan diamati, selalu mulai dengan lensa
objektif dengan perbesaran lemah. Atur letak cermin sehingga cahaya tampak melalui
lensa okuler. Insensitas cahaya yang masuk dapat diatur dengan mengatur diagfrahma
lalu dekatkan lensa objektif dengan hatihati sampai hamper mengenai preparate.
Amati objek melalui lensa okuler, Gerakan lensa objektif dengan perlahan lahan
menjauhi gelas preparate dengan menggunakan pengatur kasa sehingga objek tersebut
terlihat. Geser gelas objek sampai mendapatkan objek yang diinginkan. Umtuk
memfokuskan objek selanjut nya di gunakan pengatur halus.
6. Jika akan menggunakan perbesaran yang lebih kuat, fokuskan terlebih dahulu objek
yang akan diamati lalu putar revolver keperbesaran yang lebih kuat. Usahakan agar
lensa obyektif tersebut tidak menyentuh gelas penutup. Jika objek yang di amati
kurang jelas, gunakan pengatur halus, jangan sekali – kali memutar pengatur kasar.
7. Setelah selesai menggunakan mikroskop, putar pengatur kasar pada posisi terjauh dari
meja objek. Bersihkan meja objek dari kotoran dengan menggunakan tissue. Periksa
Kembali meja objek, jangan sampai meninggalkan gelas objek di meja objek.
Bersihkan meja objek dari kotoran dengan menggunakan tisu. Periksa Kembali meja
objek, jangan sampe meninggalkan gelas objek di meja objek.
8. Untuk menggunakan mikroskop secara efisien maka:
- Biasakan mata kudua anda tetap terbuka Ketika mengamati preparat. Misalanya
mata kiri di gunakan untuk mengamati objek pada lensa okuler, mata kanan
diarahkan pada laporan sementara. Selain itu, biasakan kedua tangan untuk
memfokuskan objek yang diamati. Misalnya gunakan tangan kiri untuk mengatur
alat pengatur fokus. Sedangkan tangan kanan mengatur posisi objek yang akan
dilihat atau memegang pinsil dan menggambar objek yang diamati.
- gunakan revolver untuk mengganti perbesaran lensa objektif. Jangan
memegang/memutar lensa objektif untuk mengganti perbesaran.
- Gunakan hanya pengatur halus dan minyak imersi pada perbesaran saling kuat
( 100x ).

2
III. BAHAN DAN METODE
A. Waktu dan Tempat
Praktikum pengenalan mikroskop dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Desember 2021,
pukul 16.00-18.00 WIB, bertempat di Laboratorium Biologi Universitas Djuanda Bogor.

B. Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan yaitu potongan kertas bertuliskan huruf “A”, Umbi kentang
(Solanum tuberosum), air, dan Larutan iodium. Alat yang digunakan adalah mikroskop
cahaya, dan alat bantu lainnya seperti silet, pipet tetes, gunting, gelas objek dan lap basah.
C. Cara kerja
1. Letakan mikroskop dengan hati-hati di atas meja yang kokoh. Jangan di atas
buku atau kertas yang berserakan di atas meja. Pada mikroskop yang
menggunakan cermin aturlah menggunakan cahaya.
2. Periksa kelengkapan bagian bagian mikroskop. Pastikan dalam keadaan bersih
dan tidak rusak. Terutama bagian lensanya harus dijaga tetap bersih dari debu,
air, atau minyak. Untuk membersihkan nya dapat dilakukan dengan cara
mengusapkannya dengan menggunakan lap yang lembut atau tisu yang bersih.
Jangan menggosok dengan benda yang keras atau kasar, kareta akan merusak
lapisan lensa nya ( coating ).
3. Bersihkan badan atau meja mikroskop yang kotor atau yang berdebu lab yang
bersih.
4. Kenalilah dahulu dahulu nama bagian-bagian mikroskop berdasarkan gambar
yang di berikan. Kemudian gambar dan jelaskan bagian-bagiannya berserta
fungsinya.
Menyiapakan Preparat
Dalam praktikum ini digunakan preparat basah. Bahan berupa kentang (
saluberosum ) yang dikerik dengan jarum atau ujung silet sehingga cairannya
(mengandung butir air) keluar, letakan di atas gelas obyek secukupnya, lalu tutp dengan
gelas penutup dan usahakan agar tidak ada gelembung udara antara gelas obyek dan
gelas penutup. Caranya adalah sebagai berikut : pegang gelas penutup dengan posisi 45
derajat terhadap gelas obyek, kemudian sentuhkan tepi dibawahnya dengan permukaan
tetesan air dengan secara perlahan lahan rebahkan sehingga gelas penutup terletak diatas
gelas obyek. Jika masih ada gelembung udara diantara gelas obyek dan gelas penutup,
maka harus di ulangi, karna adanya gelembung udara akan menyulitkan pengamatan.
Aturlah diagfragma agar butir pati terlihat agar terlihay kontras terhadap sekeliling nya.
Amati butir-butir pati tersebut, dan perhatikan letak hilus lamella. Beri satu tetes
larutan iodium pada salah satu tepi gelas penutup. Pada tepi pada yang bersebrangan
tempelkan secari kertas saring, dengan demikian larutan iodium akan masuk kedalam
preparat dan menyebar keseluruh bagian. Bersihkan sisa-sisa larutan di sekeliling gelas
penutup dengan kertas saring atau tisu. Butir pati atau amilum apabila bereaksi dengan
iodium akan menghasilkan perubahan warna menjadi biru.

3
Mengatur Mikroskop
Letakan potongan huruf “a” pada gelas obyek , tutuplah dengan gelas penutup.
Letakan preparat tersebut dimeja obyek sedemikian rupa sehingga preparat yang akan
diamati terletak ditengah lubang meja obyek. Lalu amati preparat dengan perbesaran
lemah terlebih dahulu. Dekatkan lensa objektif dengan menggunakan pengatur kasar
dengan hati-hati (lihat dari samping mikroskop) sehingga jarak antara lensa obyektif
dengan gelas preparat kira-kira 1mm. Amati obyek melalui lensa okuler , gerakkan lensa
objektif dengan perlahan-lahan “a” diatas kertas terlihat. Jika jarak antara lensa obyektif
dengan gelas preparat lebih dari 1 cm, tetapi huruf belum terlihat , hal ini menunjukkan
bahwa fokus mikroskop telah terlewat. Apabila terjadi, atur kembali menggunakan
pengatur kasar (lensa obyektif jangan sampai menyentuh gelas penutup), amati melalui
lensa okuler, setelah itu bayangan huruf dapat diperjelas dengan mengatur diagfragma
dan mengatur halus.

Mengukur besarnya obyek


Putar revolver sehingga lensa obyektif kuat berada dibawah lensa okuler.
Usahakan agar lensa obyektif kuat tersebut tidak menyentuh gelas penutup. Jika
bayangan kurang jelas, aturlah dengan menggunakan pengatur halus dan jangan
menggunakan pengatur kasar.

4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan

Figure 1-Gambar Mikroskop dan bagian bagiannya

N BAGIAN MIKROSKOP FUNGSI


O
1 Lensa Okuler Untuk memperbesar bayangan
2 Cermin Memantulkan cahaya ke diafragma
3 Tabung Mikroskop Mengatur fokus dan penghubung antar lensa
4 Revolver Pemutar lensa
5 Diafragma Untuk mengatur cahaya masuk
6 Klip Menahan objek
7 Meja Mikroskop Untuk meletakan benda
8 Lengan Mikroskop Sebagai pegangan
9 Kaki Mikroskop Menopang mikroskop
10 Pemutar halus Mengatur kedudukan lensa terhadap objek
11 Pemutar kasar Mengatur kedudukan lensa terhadap objek
12 Lensa Objektif Untuk membentuk bayangan nyata, terbalik,
diperbesar

5
Hasil Pengamatan Preparat

Figure 2-Hasil Pengamatan Preparat Huruf “A”

N SEBELUM SESUDAH PERBESARAN SIFAT BAYANGAN


O
1 Huruf A Huruf A 4 kali Nyata,Terbalik,Diperbesar
(terbalik)
Hasil Pengamatan Umbi Kentang (Solanum tuberosum)

Figure 3-Kentang menggunakan cairan Iodium Figure 4-Kentang menggunakan cairan Aquades

B. Pembahasan
Komponen mikroskop dan fungsinya,yaitu 1.) Lensa Okuler untuk memperbesar
bayangan 2.) Cermin untuk memantulkan cahaya ke diafragma 3.) Tabung Mikroskop
unruk mengatur fokus dan penghubung antar lensa 4.) Revolver untuk pemutar lensa 5.)
Diafragma untuk mengatur cahaya masuk 6.) Klip untuk menahan objek 7.) Meja
Mikroskop untuk meletakan benda 8.) Lengan Mikroskop sebagai pegangan 9.) Kaki
Mikroskop untuk menopang mikroskop 10.) Pemutar Halus untuk mengatur kedudukan
lensa terhadap objek 11.) Pemutar Kasar untuk mengatur kedudukan lensa terhadap objek
12.) Lensa Objektif untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Dan hasil dari

6
pengamatan dapat di peroleh Huruf A setelah dilakukan perbesaran 4 kali berubah menjadi
Huruf A (terbalik) dan sifat bayangannya nyata, terbalik, diperbesar. Dari hasil
pengamatan tersebut, dapat diketahui bahwa bayangan yang nampak akan selalu terbalik
dan juga tentunya lebih besar dari ukuran semula sesuai dengan pengaturan berbesaran
mikroskop yang diinginkan. Bayangan yang nampak terbalik dan diperbesar tersebut
disebabkan karena adaya lensa cembung pada lensa objektif yang berhadapan langsung
dengan benda untuk pembentukan bayangan pertama dan adanya lensa cembung yang ke-
2 pada lensa okuler yang berada dekat dengan mata pengamat.

7
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktikum dapat di simpulkan bahwa mikroskop biologi ada
berbagai macam jenisnya tetapi yang sering digunakan ada dua jenis yaitu mikroskop
monokuler dan binokuler. Mikroskop juga mempunyai berbagai bagian yaitu lensa okuler,
cermin, tabung mikroskop, revolver, diafragma, klip, meja mikroskop, lengan mikroskop,
kaki mikroskop, pemutar halus, pemutar kasar, lensa objektif. Mikroskop monokuler dan
binokuler mempunyai perbedaan, perbedaan yang paling spesifik yaitu terletak pada lensa.
Jika monokuler berlensa satu yaiyu okuler sedaangkan binokuler mempunyai dua lensa
yaitu okuler dan objektif. Pengamatan huruf “A” menggunakan mikroskop setelah di
perbesar 4 kali mempunyai sifat nyata, terbalik, diperbesar.
B. Saran
Praktikum biologi tentang pengenalan mikroskop ini cukup membatu kami para
mahasiswa sebelum melakukan kerja praktik yang sebenarnya. Tetapi, alangkah baiknya
pengajaran praktik menggunakan mikroskop bisa di tambah supaya bisa lebih faham dan
lancar saat menganalisis menggunakan mikroskop.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Febriana A, Wahyuni D. 2020. Modul praktikum biologi. Bogor. Universitas


Djuanda

Anda mungkin juga menyukai