Anda di halaman 1dari 8

AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS

Upaya Perbaikan Manajemen Pemeliharaan Puyuh Pada Ud Iskandar Puyuh


Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Agribisnis Ternak Unggas

Dosen pengampu :
Heni Setyo Prayogi, S. Pt, M.ASc

AHMAD KHOIRUL UMAM (115050101111085)


KELAS E

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

Perbaikan manajemen Pemeliharaan Puyuh pada UD ISKANDAR PUYUH


latar belakang
Burung puyuh merupakan salah satu ternak yang mudah dibudidayakan dan memiliki
peran penting dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat melalui usaha peternakan
burung puyuh. Beberapa keunggulan dari burung puyuh yaitu produksi telur yang tinggi dan
masa pemeliharaan yang singkat. Selain itu dalam pembudidayaan burung puyuh tidak
memerlukan tempat yang luas dan investasi yang besar, sehingga usaha peternakan burung
puyuh ini dapat dilakukan oleh pemodal kecil maupun pemodal besar dengan skala usaha
komersial. Dalam pengembangan usaha peternakan burung puyuh ini dibutuhkan bibit yang
memadai baik kualitas maupun kuantitasnya mengingat bibit merupakan salah satu sarana
produksi yang penting dalam budidaya ternak. Untuk memperoleh hasilyang baik maka di
perluka manajemen yang baik dalam pemeliharaan pada UD Iskandar Puyuh agar mendapat
hasil yang lebih maksimal, hal itu meliputi
1. Lokasi Kandang
Sesuai dengan Menurut Suharno (2010). Lokasi pembibitan burung puyuh harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) dan Rencana Bagian Wilayah Kota (RBWK) di masing-masing wilayah
kota/kabupaten;
b. memiliki izin Hinder Ordonantie (HO)/Undang-undang Gangguan;
c. tidak berada di lingkungan pemukiman atau perumahan;
d. diberi pagar keliling;
e. berjarak minimal 1.000 (seribu) meter dari usaha peternakan unggas lainnya;
f. lokasi peternakan merupakan daerah bebas banjir;
g. memperhitungkan lingkungan hayati dan topografi sehingga kotoran dan limbah yang
dihasilkan tidak mencemari lingkungan.
Ditinjau dari lokasi UD iskandar Puyuh sudah cukup baik yaitu lokasi sudah jauh dari
pemukiman namun yang kurang dari peternakan adalah tidak adanya pagar yang dapat
mempengaruhi keamanan kandang
2. Lahan
Lahan yang digunakan untuk pembibitan burung puyuh harus memenuhi persyaratan:
a. bebas dari jasad renik yang membahayakan ternak dan manusia;
b. luas lahan sesuai kapasitas produksi.

Ditinjau dari lokasi UD iskandar Puyuh lahann sudah baik yaitu luas sesua dengan
jumlah ternak
3. Air, Sumber Energi, dan Jalan
a. Air
Tersedia sumber air yang cukup dan memenuhi baku mutu air sesuai dengan
peruntukannya.
b. Sumber Energi
Tersedia sumber air yang cukup untuk penerangan dan operasional pembibitan.
c. Jalan
Mempunyai akses transportasi untuk memenuhi kebutuhan sarana produksi.
Ditinjau dari lokasi UD iskandar Puyuh sudah baik yaitu aksese ke jalan raya mudah
dan sumber air dan listrik tersedia melimpah.
4. Bangunan Kandang
Bangunan usaha pembibitan burung puyuh memiliki fasilitas sebagai berikut:
a). kandang luar yaitu kandang yang di dalamnya memuat kandang batterei koloni yang
berisi burung puyuh dari periode umur yang sama (periode starter, grower ataupun
layer);
b). bangunan penetasan (hatchery);
c). kandang isolasi;
d). gudang penyimpanan pakan;
e). gudang peralatan;
f). tempat pemusnahan/pembakaran puyuh mati;
g). bak dan saluran pembuangan limbah; dan
h). bangunan kantor untuk administrasi.
Ditinjau dari bangunan kandang UD iskandar Puyuh kurang baik karena tidak
memiliki gudang pakan dan kantor untuk administrasi karena pada peternakan baoak
iskandar menggunakan administrasi pada rumah beliau
2). Konstruksi dan Desain Bangunan
Konstruksi dan desain bangunan harus memerhatikan faktor keselamatan
kerja, keamana dan kenyamanan serta kesehatan burung puyuh. Konstruksi dan desain
bangunan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a). bangunan terbuat dari bahan yang kuat, dengan konstruksi dibuat sedemikian rupa
sehingga mudah dalam pemeliharaan, pembersihan dan desinfeksi

b). konstruksi bangunan gudang pakan dibuat agar kondisi pakan yang disimpan tetap
terjaga mutunya;
c). mempunyai ventilasi yang cukup sehingga pertukaran udara dari dalam dan luar
kandang lancar, suhu optimal berkisar 26,5 C dengan kelembaban udara 70-80%;
d). drainase dan saluran pembuangan limbah baik dan mudah dibersihkan;
e). daya tampung kandang burung puyuh disesuaikan dengan umur, sebagai berikut:

Ditinjau dari konstruksi UD iskandar Puyuh sudah baik meskipun terbuat dari kayu
namun konstruksi kandang cukup kuat dan ventilasi juga sudah diberi dengan baik
sehingga sirukulasi udara dapat berlangsung baik untuk suhu dan kelembaban juga sudah
baik karena beliau selalu mengecek suhu setiap hari. Namun untuk pembuangan masi
kurang baik karena tidak adanya saluran pembuangan langsung ke sungai sehingga
sebagian kotoran mengumpul di sisi kandang. Untuk kepadatan sudah baik karena
kandang yang digunakan merupakan kandang individu sehingga kepadatan sudah cukup
5. Peralatan
Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan kapasitas/jumlah burung puyuh
yang dipelihara, mudah digunakan dan dibersihkan serta tidak mudah berkarat. Peralatan
tersebut antara lain:
a. alat pemanas sebagai induk buatan (brooder);
b. ventilator sebagai alat pengatur aliran udara;
c. tempat pakan dan minum;
d. alat sanitasi dan pembersih kandang;
e. termometer dan alat pengukur kelembaban udara;
f. timbangan;
g. alat fumigasi telur;
h. tempat telur /egg tray;
i. alat potong paruh dan kuku;
j. mesin penetas;
k. peralatan pengangkut limbah dan bangkai;

l. alat pemusnah bangkai;


m. peralatan kesehatan hewan.
Ditinjau dari peralatan UD iskandar Puyuh kurang baik karena peralatan yang
dimiliki hanya terbatas namun untuk alat seperti tempat pakan dan minum sudah baik
namun ada baiknya jika tempat pakan menggunakan tempat pakan yang komersial
karena tempat pakan juga akan mempengaruhi konsumsi ternak puyuh

6. Bibit
Syarat bibit yang baik adalah :
a. bebas dari penyakit unggas menular;
b. memenuhi standar atau persyaratan teknis minimal;
c. berasal dari usaha pembibitan.
Ditinjau dari bibit UD iskandar Puyuh mendatangkan bibit yang sudah siap bertelur
atau pullet, hal ini dilakukan karena efisiensi waktu serta biaya pakan

7. Pakan
a. pakan yang digunakan harus memenuhi persyaratan mutu pakan dan sesuai dengan
kebutuhan
b. pakan yang dibuat atau lebih dimasukkan ke lokasi pembibitan dilarang untuk diedarkan
ke luar lingkungan pembibitan.
Ditinjau dari pakan UD iskandar Puyuh pembeian pakan sudah dengan baik
yaitu Pemberian pakan pada puyuh dilakukan 3 kali dalam sehari , yaitu pada waktu pagi
hari (06.00 08.00), siang hari (12.00 14.00), dan sore hari (16.00 18.00). Untuk
puyuh stater pakan yang diberikan berbentuk mash yang berasal dari complete feed
Charoen Pokphand type 511 yang berbentuk scrumble kemudian digiling pada umur 0 4
minggu yang mempunyai harga Rp 275.000,00/50kg. Memasuki pemeliharaan umur 4
minggu sampai afkir pakan mash diganti dengan pakan berbentuk scrumble dari complete
feed Charoen Pokphand type 5104 dengan harga Rp 275.000,00/50kg. Sementara untuk
konsumsi pakan sendiri dituliskan dibawah sebagai berikut.

Umur

Pemberian Pakan

(minggu)

(g/ekor)

01

15

12

37

23

65

34

93

5 88

175

Pemberiaan pakan menggunakan gayung yang sudah dimodifikasi sehingga


pemberian pakan tidak lebih dan tidak kurang.
8. Obat Hewan
a. obat hewan yang digunakan harus sudah memperoleh nomor pendaftaran dari
Kementerian Pertanian;
b. penggunaan obat hewan yaitu sediaan farmaseutik, biologik (vaksin), premiks (feed
additive dan feed supplement) dan obat alami harus sesuai dengan dosis yang
dianjurkan;
c. penggunaan obat hewan klasifikasi obat keras harus dibawah pengawasan dokter
hewan.
Ditinjau dari pakan UD iskandar Puyuh Program vaksinasi dan vitamin yang
diberikan hanya pada air minum dengan tabel sebagai berikut :
Jadwal

Minggu ke 2 Hari 8
Minggu ke 5 Hari 30 Minggu
ke 88 (2 minggu sekali)
Hari ke 1 Afkir / Minggu ke 88
(setiap hari)

Nama Vaksin

Harga / Kapasitas

dan Vitamin

Pemberian

ND - Laktosa
Medium

Rp 20.000,00 / 1000ekor

ND IB

Rp 27.000,00 / 1000ekor

Vitar rodivit

Rp 4.760,00 / 1000ekor

9. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia yang terlibat dalam usaha pembibitan:
A. Sehat jasmani dan rohani.
B. Memahami teknis budidaya, kesehatan hewan dan keselamatan kerja.
C. Menggunakan pakaian kerja khusus, masker, sarung tangan dan sepatu boot.
Ditinjau dari sumber daya manusia UD iskandar Puyuh kurang baik dikarenakan
petugas kandnag tidak menggunakanpakaian khusus namn hanya menggunakann pakaian
biasa

10. Pengamanan terhadap kemungkinan tertularnya penyakit


a. Tindakan biosekuriti
1) lokasi pembibitan harus diberi pagar keliling untuk memudahkan kontrol keluar
masuknya individu, kendaraan, barang serta mencegah masuknya hewan lain;
2) kandang pembibitan tidak mudah dimasuki dan dijadikan sarang binatang pembawa
penyakit dengan memberi pelindung jaring atau kawat kasa atau pagar pembatas dengan
lingkungan luar;
3) pembersihan dan pencucian kandang yang baru dikosongkan dilakukan dengan
menggunakan desinfektan;
4) desinfeksi kandang dan peralatan serta pembasmian serangga, parasit dan hama
lainnya dilakukan secara teratur;
5) kandang harus dikosongkan minimal selama 2 (dua) minggu sebelum digunakan
kembali;
6) di dalam lokasi pembibitan puyuh tidak terdapat ternak dan unggas lain yang dapat
sebagai penghantar penyakit menular;
7) setiap individu yang masuk komplek perkandangan harus menggunakan baju dan
sepatu khusus yang sudah melalui proses desinfeksi;
8) proses desinfeksi meliputi membersihkan diri dengan sabun dan mencelupkan sepatu
kedalam wadah desinfektan;
9) pekerja kandang sebaiknya menggunakan maske atau penutup mulut dan hidung serta
sarung tangan pada saat menangani ternak;
10) pekerja yang menangani ternak yang sakit tidak diperkenankan menangani ternak
yang sehat untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari sekelompok ternak yang
sakit ke kelompok ternak yang sehat.

Ditinjau dari biosekuriti UD iskandar Puyuh belum berjalan dengan baik hal ini
mungkin dikarenakan karena pengetahuan tentang biosekuriti yang belum dimiliki
sehingga perlu dilakukan seperti penuyulah terhadap peternak agar dapat menerapkan
biosekuriti dengan baik

Anda mungkin juga menyukai