Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PRAKTIKUM

MANAJEMEN TERNAK UNGGAS


(LAYOUT DAN BENTUK KANDANG)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah


Manajemen Ternak Unggas Pada Jurusan Ilmu Peternakan
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alauddin
Makassar

Oleh :

NURFADILAH
60700119001

JURUSAN ILMU PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2021
LAYOUT DAN BENTUK KANDANG PEMELIHARAAN BROILER
(LAYOUT AND FORM OF BROILER CHICKEN CAGES)
Nurfadilah, Muh. Fadli

Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi


Jalan H. Yasin Limpo No. 36, Samata, Kab. Gowa
Email : nurfadillah200201@gmail.com

ABSTRAK

Praktek lapangan ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui bentuk dan layout
kandang pada ayam broiler. Waktu dan tempat dilaksanakannya praktek lapang ini
yaitu pada hari Sabtu 4 Desember 2021, pukul 07.00-12.00 WITA, bertempat di Samata
Integrated Farming System. Alat yang digunakan pada praktek lapang ini yaitu gergaji,
parang, terpal, palu, kabel, ember, lampu, sapu lidi, nipple drink, sprayer, timbangan
analitik, gasolek (pemanas), feeder chick dray, tabung gas, tali. Bahan yang di gunakan
yaitu DOC, rinso, air, gula merah, bambu. Keuntungan dengan menggunakan kandang
semi close house yaitu keuntungan pada kapasitas atau populasi yang jauh lebih banyak,
ayam terhindar dari penyakit, polusi, dan juga dapat terhindar dari gangguan luar baik
fisik maupun cuaca.

Kata kunci : Layout, bentuk kandang dan broiler, pemeliharaan broiler

ABSTRACK

This field practice aims to determine the shape and layout of the cage in broiler chickens.
The time and place for this field practice will be on Saturday, December 4, 2021, at 07.00-12.00
WITA, at the Samata Integrated Farming System. The tools used in this field practice are saw,
machete, tarpaulin, hammer, cable, bucket, lamp, broom, nipple drink, sprayer, analytical scale,
gasolek (heater), chick dray feeder, gas cylinder, rope. The materials used are DOC, rinso, water,
brown sugar, bamboo. The advantage of using a semi-close house cage is that it has a much larger
capacity or population, chickens are protected from disease, pollution, and can also be protected
from external disturbances, both physical and weather.

Keywords: Layout, cage and broiler shape, broiler maintenance

PENDAHULUAN
Ayam broiler merupakan salah satu peluang bisnis yang menjanjikan dan telah
menjadi pilihan dalam bisnis ternak unggas. Kelebihan dari bisnis ayam broiler adalah
masa panen yang cukup singkat, yaitu lebih kurang 40 hari. Selain itu pemasaran daging
ayam broiler cukup mudah karena masyarakat sangat gemar mengkonsumsi daging
ayam (Nadzir, 2015). Menurut Murtidjo (1992) dalam Zulfanita (2011), bahwa ayam
broiler adalah istilah untuk menyebutkan strain ayam hasil budidaya teknologi yang
memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai penghasil
daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada usia relatif muda, serta menghasilkan
kualitas daging berserat lunak.
Kandang merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan
keberhasilan seorang peternak. Kandang ayam potong adalah salah satu dari sekian
banyak jenis kandang hewan peliharaan yang wajib diperhatikan dalam letak
pembangunannya, karena ayam potong merupakan hewan yang dapat mudah untuk
diternak namun memiliki ammonia yang sangat menggangu lingkungan sekitar dan
tingkat kenyamanan ayam potong juga sangat rawan apabila kandang ayam tersebut
berada di lokasi yang kurang tepat. Pada prinsipnya, kandang yang baik adalah kandang
yang sederhana, biaya pembuatannya murah, dan memenuhi persyaratan teknis (Okto,
2017).
Ayam pedaging mengkonsumsi pakan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan
hidup pokok dan produksi. Pertumbuhan merupakan manifestasi dari perubahan-
perubahan yang terjadi dalam sel yang mengalami prosesproses pertambahan jumlah sel
yang selanjutnya diikuti dengan proses pembesaran ukuran sel (Suarjaya dan Nuriyasa,
2010). Pertumbuhan bobot badan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tipe ayam, jenis
kelamin, galur, tata laksana, temperatur lingkungan, tempat ayam dipelihara, kualitas
dan kuantitas pakan (Ramadhani, dkk. 2016).
Produktifitas dan reproduktifitas hanya dapat dicapai secara optimal jika ternak
dipelihara dalam keadaan sehat sehingga pertambahan bobot badan akan menjadi
optimal dengan mortalitas yang rendah (Risnajati, 2012). Pembangunan kandang harus
memperhatikan faktor biologis dan faktor ekonomis. Selain itu pembangunan juga
pertimbangan modal, sekala pemeliharaan, teknologi yang di terapkan, keterampilan
pekerja, (Mutiara 2010).

Allah swt. berfirman dalam QS. An- Nahl ayat 5 yang berbunyi sebagai berikut:
         

Terjemahnya:
Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu)
yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu
makan.

Makna dari ayat diatas adalah Allah swt telah menjelaskan tentang berbagai
kenikmatan yang disediakan untuuk hamba-hambanya-Nya berupa binatang ternak
seperti sapi, unta, kambing, dan lain sebagainya. Binatang tersebut juga dapat
dimanfaatkan seperti bulunya yang dapat dibuat kain wool, serta berguna untuk
melindungi tubuh ternak dari cuaca yang ekstrim, daging dan susu dari ternak tersebut
dapat dikonsumsi, dan kulitnya dapat dijadikan tas, sepatu dan lain sebagainya. Oleh
karena itu binatang diciptakan untuk manusia agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Persiapan kandang sebelum DOC masuk, langkah awal yang dilakukan adalah
membersihkan dan mensterilkan dengan cara pengerukan litter, bulu-bulu ayam, debu
yang menempel di dinding, dan atap. Pengerukan litter dilakukan dengan dua cara,
pengerukan secara total dan pengerukan sebagian. Pengerukan secara total yaitu
pengerukan keseluruhan tanpa menyisakan litter dalam kandang (Siti, 2017).
Sistem pemeliharaan terbagi atas sistem All In All Out dan Multiple Brooding.
Dalam sistem All In All Out hanya ada satu umur dan satu peternakan dimana semua
DOC yang masuk pada waktu yang sama dan dijual pada waktu yang sama. Dalam
sistem Multiple Brooding, di dalam satu area peternakan terdapat beberapa umur ayam
yang berbeda-beda (Apni, 2020).
Fase starter pada pemeliharaan ayam broiler yaitu fase awal yang dimulai sejak
DOC sampai bulu tumbuh secara sempurna. Pada fase ini sangat rentan terhadap tingkat
kematian tinggi. Hal tersebut terjadi karena kondisi tubuh ayam masih sangat lemah dan
organ belum berfungsi secara optimal, sehingga fase starter merupakan periode kritis
pada masa pemeliharaan. Fadilah (2013) menyatakan bahwa peternak masih kurang
pengetahuan dalam manajemen pemeliharaan ayam broiler. Kenyataan di lapang sering
kali ditemukan periode pemanasan (brooding) hanya sampai 8-10 hari. Periode
pemanasan (brooding) pada ayam broiler seharusnya dimulai sejak DOC (Day Old
Chick) diterima sampai berumur dua minggu.

METODE PRAKTIK LAPANG


Praktik lapang ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung dikandang.
Parameter yang diamati pada praktik lapang ini adalah pengamatan pada material
kandang yang diamati meliputi lantai, dinding, dan atap kandang.

Waktu Dan Tempat


Praktik lapang ini dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2021 pada pukul pukul
07.00-12.00 WITA, bertempat di Samata Integrated Farming System Jurusan Ilmu
Peternakan Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Materi Praktikum / percobaan


Alat yang digunakan Alat yang digunakan pada praktek lapang ini yaitu gergaji,
parang, terpal, palu, kabel, ember, lampu, sapu lidi, nipple drink, sprayer, timbangan
analitik, gasolek (pemanas), feeder chick dray, tabung gas, tali. Sedangkan bahan yang di
gunakan yaitu DOC, rinso, air, gula merah, bambu.

Prosedur Kerja
1. Tahap persiapa kandang
a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Mempersiapkan atap kandang dengan memasang terpal sebagai
atap yang digunakan dalam pemeliharaan
c) Membersihkan area kandang, tempat pakan, tempat minum yang
digunakan dalam pemeliharaan
d) Mempersiapkan pembatasan dengan ukuran diameter yang
digunakan dalam pemeliharaan DOC (tahap brooding
e) Mengalas lantai kandang menggunakan sekam dengan ketebalan 5
cm yang selanjutnya ditutup dengan koran.
f) Menyiapkan gasolek sebagai pemanas DOC dengan suhu ideal
kandang berkisar antara 28-30oC
g) Menyiapkan pakan dan air minum sebelum memasukkan DOC
kekandang brooder.
2. Pemeliharaan broiler
Pemberian pakan dilakukan secara manual (tenaga manusia), dua kali
sehari pagi pukul 06.00 WIB sebanyak 50% dan siang pukul 14.00 WIB sebanyak 50%.
Untuk ayam umur 1-7 hari jenis pakan yang diberikan yaitu SB-10 dengan penggunaan
tempat pakan jenis baby chick, untuk ayam umur 11-14 hari jenis pakan yang diberikan
yaitu SB-11 dengan penggunaan tempat pakan jenis tabung kapasitas 7 kg. Pemberian air
minum pada ayam umur 1-7 hari tempat air minum yang dipakai adalah baby drinker
dan nipple drinker. Baby drinker ditempatkan di atas litter kurang lebih setinggi mata
ayam dan nipple drinker sudah mulai diturunkan. Ketinggian nipple adalah 1-5 cm di
atas kepala ayam sehingga ayam bisa mengangkat kepalanya sekitar 900. Pemberian air
minum dilakukan secara ad libitum (tidak terbatas).
Hasil Pengamatan
Tabel 1. Kebutuhan Pakan
Umur Jumlah Pakan
1-7 hari 17 gr/ ekor/ hari
8-14 hari 43 gr/ ekor/ hari
15-21 hari 66 gr/ ekor/ hari
22-29 hari 91 gr/ ekor/ hari

Tabel 2. Kebtuhan air


Umur Jumlah Air Minum
1-7 hari 800 ml atau 1,8 L/100 ekor
8-14 hari 3,1 liter / 100 ekor
15-21 hari 4,5 liter/ 100 ekor
22-29 hari 7,7 liter/ 100 ekor

Pembahasan
Ayam broiler merupakan ayam penghasil daging dengan pertumbuhan cepat
sehingga waktu pemeliharaannya lebih singkat, pakan lebih efisien dan produksi daging
tinggi. Ayam broiler fase starter dimulai sejak DOC (day old chick) diterima sampai
berumur dua minggu (Aslimah, 2017). Ayam broiler merupakan salah satu komoditi
unggas yang memberikan kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan protein asal
hewani bagi masyarakat. Menurut Kasih et al., (2012), saat ini masyarakat Indonesia lebih
banyak mengenal daging ayam broiler yang biasa dikonsumsi, karena memiliki
kandungan atau nilai gizi yang tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan nutrisi
dalam tubuh.
Masa brooding adalah periode pemeliharaan dari DOC (day old chick) hingga
umur 14 hari. Brooding bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang secara efisien dan
ekonomis bagi anak ayam sehingga menunjang pertumbuhan optimal. Baik atau
tidaknya peforma ayam di masa selanjutnya seringkali ditentukan oleh bagaimana
pemeliharaan di masa brooding. Oleh sebab itu, DOC memerlukan perhatian yang
intensif.
Jenis kandang yang digunakan adalah kandang semi close house yang
merupakan dari prinsip closed house bentuknya seperti kandang terbuka, dinding
dibuat belum permanen menggunakan tirai atau terpal, bagian atas kandang dibuat
plafon, dan menggunakan exhaust fan yang berfungsi untuk menarik atau menyedot
oksigen dan karbondioksida (Efendi,2016). Kelebihan kandang semi closed house biaya
lebih murah bagi peternak yang menginginkan produksi baik seperti kandang closed
house tetapi modal kandang open house, tidak da kekhawatiran terhadap perubahan
cuaca karena suhu dan kecepatan angin bisa diatur.
Bentuk atap yang digunakan pada kandang tersebut yaitu atap monitor. Alas
yang digunakan ketika masa brooding dilantai adalah sekam. Atap kandang dengan
sistem monitor sangat membantu sirkulasi udara di dalam kandang, karena udara kotor
dari dalam kandang langsung keluar melalui celah atap sedangkan udara panas dari atas
kandang tidak langsung masuk kekandang.
Temperatur dan kelembaban lingkungan berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan. Temperatur dan kelembaban lingkungan merupakan salah satu faktor
penting untuk diperhatikan, karena tingginya temperatur dan kelembaban di daerah
tropis merupakan suatu masalah dalam pertumbuhan ayam broiler. Peternak ayam
pedaging dengan pola open house system memiliki motivasi yang tinggi untuk
memperoleh bonus atas tingkat mortalitas dan FCR bila dibanding peternak ayam
pedaging dengan pola closed house system. Pencapaian bonus mortalias dan FCR
tersebut menunjukkan bahwa peternak sedang melakukan upaya efisiensi. Motivasi
untuk memperoleh bonus mengakibatkan kedua sistem peternakan ayam tersebut telah
melakukan usahanya dengan efisiensi baik efisien secara teknis, alokatif dan ekonomi
(Pakage et al., 2014; Pakage et al., 2015).

Kesimpulan
Berdasarkan praktik lapang diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk dan letak
kandang erat kaitannya dengan pertumbuhan ayam broiler karena ayam broiler sangat
sensitif terhadap suhu maupun lingkungan. Ayam broiler merupakan ayam penghasil
daging dengan pertumbuhan cepat sehingga waktu pemeliharaannya lebih singkat,
pakan lebih efisien dan produksi daging tinggi. Masa brooding adalah periode
pemeliharaan dari DOC (day old chick) hingga umur 14 hari. Brooding bertujuan untuk
menyediakan lingkungan yang secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam sehingga
menunjang pertumbuhan optimal.

Saran
Untuk praktikum selanjutnya agar alat dan bahan lebih lengkap dan mengamati
dengan baik pada saat praktik lapang berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA
Fadilah. 2013. Super Lengkap Beternak Ayam. Jakarta [ID]: Agro Media Pustaka.
Mutiara Hikmah. 2010. Pengaruh pemanfaatan pakan terhadap penampilan produks
itiki,Skripsi Uji t .jurnal aves vol 25-30 Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
Malang. N.G.K.
Nadzir., A. Tusi, A. Haryanto. 2015. Evaluasi desain kandang ayam broiler di desa
Rejobinangun, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal
Teknik Pertanian Lampung 4(4): 255-266.

Nuriyasa, I. M., E. Puspani, dan I. G. N. Sumatra. 2010. Peningkatan efisiensi produksi ayam
petelur melalui peningkatan kenyamanan kandang di Desa Bolangan. ISSN 1412-0925
Udayana mengabdi 9(2): 55-58.
Ramadhani, R. A., H. S. Prayogi, dan N. Cholis. 2016. Korelasi antara tingkat deplesi
terhadap bobot panen, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, dan FCR pada ayam
pedaging. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.
Risnajati, D. 2012. Perbandingan bobot akhir, bobot karkas dan persentase karkas berbagai strain
ayam pedaging. Sains Peternakan 10 (1): 11-14.
Zulfanita, E. M., Roisu, dan D. P. Utami. 2011. Pembatasan ransum berpengaruh
terhadap pertambahan bobot badan ayam broiler pada periode pertumbuhan.
jurnal ilmu-ilmu pertanian. Vol. 7. No. 1:59-60.

Anda mungkin juga menyukai