Anda di halaman 1dari 9

NAMA : AHMAD GHUFRON

NIRM : 04.09.20.631

ABSEN : 02

KELAS : AGRIBISNIS PETERNAKAN 2A

SOAL UJIAN

Manajemen Produksi : Penetasan

1. Kegiatan penetasan menurut SKKNI Ternak Unggas Tahun 2017 terdiri


dari 2 unit kompetensi,sebutkanlah.................
2. Unit kompetensi Mengelola Telur Tetas terdiri dari 3 elemen kompetensi,
sebutkanlah…….
3. Tuliskan unjuk kerja dari masing-masing elemen pada soal no 2…..
4. Sebutkan spesifikasi atau syarat fisik telur tetas……
5. Apakah tujuan fumigasi pada telur yang akan ditetaskan ….
6. Bahan apakah yang dipergunakan untuk fumigasi telur atau mesin tetas,
sebutkanlah…….
7. Sebutkanlah elemen kompetensi pada unit Kompetensi Menetaskan telur Tetas !
8. Pemeriksaan telur setelah 4 hari atau kurang 7 hari berada dalam
mesin penetas (prosespenetasan) disebut ……..
9. Sebanyak 100 butir telur tetas ayam yang ditetaskan. Dari pemeriksaan
terlihat ada serabut pembuluh darah atau telur fertile sebanyak 90 butir.
Pada hari terakhir penetasan diperoleh 60 ekor DOC (Day Old hick) atau
anak ayam umur sehari. Hitunglah prosentase fertilitas dan dayatetas.
Manajemen Produksi : Perkandangan

1. Tuliskanlah alat, bahan dan langkah kegiatan untuk mempersiapkan kandang


untuk pemeliharaanayam periode starter.
2. Hitunglah luas ruangan kandang yang dibutuhkan untuk memelihara 400 ekor
ayam (unggas local) dari umur 1 hari sampai dengan 1 minggu dengan
kandang terbuka (open), bukan closed house.
3. Di lapangan Anda menjumpai kandang terbuka bentuk panggung (sekitar 2
– 3 meter di atas tanah) dan ada juga kandang yang lantainya di atas
permukaan tanah. Berikan pendapat Anda tentang pertimbangan apa
memilih salah satu diantara kedua kandang tersebut ?

Manajemen Produksi : Pemeliharaan


1. Tuliskanlah alat, bahan dan langkah kegiatan pemeliharaan ayam periode starter
2. Bila kondisi /situasi di dalam kandang ayam periode starter , anak ayam
berdesakan di bawah pemanas, apa tindakan Anda untuk mengatasi
kondisi di atas ? Jelaskan..
3. Identifikasi kesalahan yang mungkin kita lakukan dalam pemeliharaan ayam
periode starter, bila bobot badan ayam starter yang di bawah standar (misal
rata-rata bobot badan akhir minggu pertama ayam joper 55 gram). Tuliskan
hasil identifikasi kemungkinan kesalahan tersebut…

Manajemen Produksi : Pakan


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Penanganan Pakan !
2. Berikan contoh penanganan pakan terhadap salah satu bahan pakan yang Anda
ketahui !
3. Sebutkan perbedaan penanganan pakan antara pakan berbentuk basah dan
berbentuk kering !
4. Jelaskan syarat tempat/gudang penyimpanan yang baik !
5. Sebutkan 5 hal yang harus diperhatikan dalam Penyediaan Pakan
JAWABAN SOAL UTS

Manajemen Produksi : Penetasan


1. Kegiatan penetasan menurut SKKNI Ternak Unggas Tahun 2017
1) Menetaskan Telur Tetas (A.01UGS00.006.01)
2) Mengelola Telur Tetas (A.01UGS00.006.01)
2. Mengelola Telur Tetas (A.01UGS00.006.01)
Elemen Kompetensi
1) Menyiapkan Telur Tetas
2) Melakukan Fumigasi
3) Menetapkan Telur Tetas
3. Kriteria Unjuk Kerja Mengelola Telur Tetas
1.1 Telur yang diterima dicatat sesuai spesifikasi telur.
1.2 Telur dibersihkan sesuai ketentuan dengan mengelompokkan asal, umur induk
dan jenis unggas dengan label.
1.3 Telur disusun berdasarkan tanggal masuk.
1.4 Telur disiapkan untuk proses fumigasi

2.1 Ruangan fumigasi disiapkan sesuai dengan standar.


2.2 Bahan fumigasi disiapkan sesuai dengan standar.
2.3 Fumigasi dilakukan sesuai dengan prosedur.

3.1 Telur diseleksi berdasarkan standar.


3.2 Hasil telur seleksi Hatching Egg (HE) diletakkan di tray setter.
3.3 HE disimpan di ruang pendingin (cooling room).
3.4 HE dicatat dan didokumentasi.
3.5 HE siap dikirim ke gudang hatchery dengan surat jalan.
4. Spesifikasi telur yang dimaksud adalah menunjukkan berat, bentuk, warna,
kebersihan dan ukuran telur tetas.
5. Fumigasi berfungsi untuk membasmi kontaminan mikroorganisme (bakteri, virus dan
jamur) dengan menggunakan reaksi kimia berupa gas.
6. KMnO4 dan Formalin.
Penggunaan bahan fumigasi untuk telur tetas triple dosis dengan dosis 60 gram PK
yang dituangkan dengan 120 ml formalin 40-70 % untuk ruang 2,83 m3 selama
minimal 20 menit atau tergantung dari SOP masing-masing unit usaha.
7. Menetaskan Telur Tetas (A.01UGS00.006.01)
Elemen Kompetensi
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Melakukan Penetasan Telur
8. Candling
9. Fertilitas dan Daya Tetas
FERTILITAS = jumlah telur fertil / jumlah telur ditetaskan X 100%
= (90:100)x100 = 90%,
DAYA TETAS = jumlah telur menetas / jumlah telur fertil X 100%
= (60:100)x100 = 60%

a. Fertilitas = 90 %
b. Daya Tetas = 66,6 %
Manajemen Produksi : Perkandangan
1. Sanitasi Kandang
A. Alat
Lampu penerang, induk buatan (brooder), tempat makan dan minum khusus
untuk anak ayam, sprayer untuk menyemprotkan bahan penghapus hama,
chickguard, sikat kandang, timbangan
B. Bahan
Tirai plastik sebagai penutup dinding kandang, sekam padi sebagai litter, kertas
penutup litter (bila diperlukan), bahan penghapus hama, air minum yang
mengandung gula 8%.
C. Langkah:
a) Gunakan pakaian kandang, sepatu kandang, dan jas laboraratorium/cattle
pack jika akan bekerja.
b) Litter bekas dipindahkan jauh dari kandang, agar tidak menjadi sumber
penyakit bagi anak ayam.
c) Kandang dibersihkan dari kotoran dengan menggunakan sikat dan
disemprot dengan tekanan air yang tinggi.
d) Setelah kandang dibersihkan dan kering kemudian dihapushamakan
untuk membunuh bibit penyakit. Lebih baik jika dilakukan pengapuran.
e) Semua alat yang akan digunakan dibersihkan dan bila memungkinkan
dijemur kemudia dihapushamakan,
f) Siapkan alat pemanas dan nyalakan sebelum anak ayam masuk (minimal
1 jam sebelumnya).
g) Siapkan litter dan tebarkan di atas lantai dengan ketebalan 5-7 cm
h) Pasang chickguard sekitar satu meter dari ujung tudung pemanas.
i) Kandang tempat pemanasan dihapushamakan.
j) Litter ditutupi dengan kertas.
k) Sediakan tempat makan dan minum
l) Pasang tirai plastik pada dinding kandang
m) Kandang anaka ayam siap untuk dijadikan tempat pemeliharaan
2. Diket :
DOC = 400
Kepadatan = 50 m2
Luas = 400 : 50 = 8 m2

Jadi untuk ayam 400 ekor membutuhkan luas kandang sekitar 8 m2


3. Dari segi ekonomis lebih menguntungkan menggunakan kandang CH karena hemat
biaya. Peternak juga lebih mudah membersihkan kandang, jadi tinggal di buang litter
nya saja menggunakan sekop. Keuntungan lain menggunakan kandang CH yaitu
ayam akan mempunyai bobot yang lebih tinggi dan karkas yang dihasilkan lebih
padat.
a) Pada umumnya kandang CH digunakan untuk
memelihara Ayam Kampung Super pedaging (Joper). Sedangkan kandang postal
panggung lebih sesuai digunakan untuk kandang ayam kampung petelur karena
telur yang dihasilkannya lebih bersih.
b) Untuk kandang panggung ada tempat untuk membuang kotoran ayam sehingga
ayam lebih bersih. Kotoran tersebut di tampung dibagian bawah kandang yang
terbuat dari bambu atau kawat ram.

Alasan lain menggunakan kandang Close House adalah pemberian pakan yang
mudah, penggunaan lahan yang optimal, keamanan ayam dari predator dan
pencurian, melindungi dari cuaca buruk, dan memudahkan pengontrolan
pertumbuhan dan Kesehatan ayam lebih mudah.
Manajemen Produksi : Pemeliharaan
1. FASE STARTER
A. Alat dan bahan :
a) Baby chick feeder
b) Tempat minum galon kecil
c) Chick guard
d) Gasolek
e) Lampu penerang
f) Kipas
g) Kanopi
h) Gas
B. Langkah kegiatan :
1) Di mulai saat ayam menetas sampai umur 4 minggu
2) Pemeliharaan intensf dengan brooder
3) Ukuran brooder ideal 2 x 1 meter persegi per 20 ekor
4) Perlu lampu pijar 10 watt dalam kandang (berkurang ukuran dan jumlah setelah 1
minggu)
5) Setelah satu minggu : jumlah ayam di kurangi bertahap
6) Pemeliharaan ekstensif : Cukup di pelihara bersama induk (jumlah anak yang di
pelihara terbatas, angka kematian tinggi, produktivitas telur menurun)

2. Ayam yang berdesakan di bawah pemanas menunjukan ayam ayam di fase starter
mengalami kedinginan akibatnya mereka bergerombol di satu tempat di bawah
pemanas. Hal yang perlu di lakukan yaitu memperbesar pemanas atau menambah
pemanas dan brooding agar anak ayam merasa nyaman tidak kepanasan dan tidak
kedinginan.

3. Masa brooding pada ayam ialah periode pemeliharaan dari DOC (chick in) hingga
umur 14 hari (atau hingga pemanas/brooder tidak digunakan). Baik tidaknya
performance (penampilan) ayam di masa selanjutnya seringkali ditentukan dari
bagaimana pemeliharaan di masa brooding. Satu hal yang perlu diperhatikan oleh
peternak yakni kesalahan manajemen pada periode brooding dan akibatnya
seringkali sulit dipulihkan kembali dan berdampak negatif terhadap performa periode
pemeliharaan selanjutnya.
Manajemen Produksi : Pakan
1. Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan kualitas dan mencegah kerusakan
pakan akibat karakteristik tertentu.

2. Untuk bahan pakan berlemak tinggi seperti bungkil kelapa dapat menyebabkan
ketengikan dalam penyimpanan yang terlalu lama akibat adanya proses oksidasi.
Yang perlu dilakukan adalah : Simpan dalam jumlah sedikit (sesuai kebutuhan);
Jangan disimpan terlalu lama; Memiliki catatan stok yang rapi

3. Penanganan Bahan Pakan Basah dan Kering


A. Bahan Basah (wett)
a. Membutuhkan penangan lebih karena kandungan air yang tinggi.
b. Umumnya disimpan dalam kontainer yang tertutup rapat yang dapat diatur
tekanan udaranya setelah kemasan dibuka dan harus digunakan segera.
B. Bahan Kering (Dry)
a. Bahan pakan yang paling banyak digunakan, penanganan lebih mudah.
b. Prinsip penanganan yaitu disimpan dalam bentuk kering, ruang penyimpanan
memiliki sirkulasi udara yang baik dan mampu melindungi dari perubahan
cuaca.
c. Faktor yang paling berpengaruh adalah kandungan air, kelembaban udara,
dan suhu ruangan.

4. Tempat Penyimpanan Pakan (Gudang)


a. Gudang tempat pakan kokoh
b. Gudang tempat pakan tidak bocor
c. Gudang tempat pakan baik
d. Kelembaban gudang pakan > 70%
e. Suhu gudang pakan 30℃ - 34 ℃
f. Memiliki Ventilasi yang cukup .
g. Meminimalisir masuknya hama (Tikus, Kecoa, Kutu, dan lain-lain)
h. Melakukan perawatan pada bangunan gudang pakan dan lantai agar tidak tumbuh
jamur.
i. Harus tersedia peralatan gudang pakan.
j. Tersedia recording untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran pakan agar stok
pakan selalu tersedia.
5. Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Penyediaan Bahan Pakan
1) Tersedia sepanjang tahun
2) Jumlah cukup
3) Kerjasama dengan petani atau peternak
4) Kerjasama dengan pihak agroindustri
5) Tersedia di daerahnya

Anda mungkin juga menyukai