Nama Kelompok
a. Fungsi Primer
Secara makro, kandang berfungsi sebagai tempat tinggal
bagi ungas agar terlindungi dari pengaruh-pengaruh buruk
iklim (hujan,panas, dan angin) serta gangguan lainnya
(hewan liar atau hewan buas dan pencurian). Secara
mikro, kandang berfungsi menyediakan lingkungan yang
nyaman agar ternak terhindar dari cekaman (stress).
b. Fungsi Sekunder
Kandang berfungsi sebagai tempat bekerja bagi peternak untuk
mengendalikan kebutuhan ternak sesuai dengan tujuan pemeliharaan
(sebagai pembesaran, pedaging, petelur, atau pembibit).
1) Kontruksi
a. Kontruksi atap
1. Atap bentuk jongkok
2. Atap bentuk A
3. Atap gabungan bentuk A dan jongkok
4. Atap bentuk monitor
5. Atap bentuk semimonitor
Bentuk atap mempengaruhi sirkulasi udara dari luar kandang ke dalam
kandang, dan sebaliknya. Oleh karena itu, atap harus disesuaikan dengan
penggunaan kandang dan fase pemeliharaan ayam. Contohnya, kandang yang
beratap tipe A, ruangan dalam kandang lebih panas dibandingkan dengan
ruangan kandang beratap monitor karena mempunyai kecepatan sirkulasi
udara lebih tinggi. Kandang beratap tipe A cocok untuk pemeliharaan anak
ayam (fase starter) yang butuh keadaan lebih hangat.
b. Konstruksi dinding
Ditinjau dari segi aspek kontruksi lantai, kandang dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu lantai :
1. Kandang tipe lantai rapat
Termasuk kedalam tipe ini adalah kandang sistem litter atau deep litter system, yaitu
kandang yang mengunakan alat penutup lantai untuk menyerap kotoran agar lantai tidak
lembap dan basah serta proses dekomposisi kotoran ayam berlangsung sempurna.
Untuk litter, dapat mengunakan bahan organik yang besifat menyerap air. Contohnya,
serbuk jagung yang dihaluskan. Bahan tersebut dapat di campur dengan bahan lain,
seperti kapur dan super fosfat.
2. Kandang tipe lantai renggang atau berlubang
a. Cage/ battery system, kandang berupa kotak sangkar yang terbuat dari kawat atau
anyaman bambu.
b. Wire floor system, lantai kandang terbuat dari anyaman kawat, biasanya
menggunakan kawat ram.
c. Slatt floor system, lantai kandang menggunakan bahan berupa bilah-bilah yang
disususn memanjang sehingga lantai kandang bercelah-celah. Bahan yang di
gunakan berupa bilah kayu, logam, bambu, atau plastik. Lebar celah 2,5 cm dan
lebar bilah 2,5 cm dengan ketebalan 2,5 cm. Panjang disesuaikan dengan kebutuhan.
2) Berdasarkan penempatan ayam dalam kandang
1) Dinding kandang tidak rapat, harus merupakan celah-celah yang terbuka, dapat
dibuat dari dinding kawat atau jeruji bambu.
2) Tempat kandang harus kering dan bersih.
3) Posisi kandang dibangun menghadap ke arah Timur, agar kandang mendapat
cukup sinar matahari pagi secara langsung dan bila siang hari ayam terhindar dari
panas matahari yang merugikan.
4) Pertukaran udara dalam kandang harus lancar, sehingga diperlukan ventilasi yang
cukup.
5) Kandang dibuat cukup tinggi, minimal 3 meter untuk bagian tengahnya. Tinggi
bagian samping minimal 2 meter dan tepi atap panjangnya 1 meter. Lebar dan
panjang kandang dapat disesuaikan dengan kondisi lahan dan jumlah ayam yang
dipelihara.
6) Atap kandang dibuat berbentuk huruf A dengan bagian tengah lebih tinggi dan
meluncur ke arah samping (untuk kandang model bateray).
7) Kandang harus tetap bersih, baik yang di dalam maupun yang di luar kandang.
Pakan
1. Pemberian pakan pada ayam petelur
Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter
(umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
Siapkan 8 bahan pakan untuk meracik pakan layer ayam petelur yaitu Jagung,
Dedak Padi, Bungkil Kedelai, Kapur/Lime stone granular, DCP (Dicalcium
Phospat), Garam, Vitamin premix & Mineral Premik.
Catatan : Vitamin premix & mineral premix dosis bisa disesuaikan dengan
rekomendasi
dalam kemasan.
Contoh diatas juga bisa diganti dengan bahan baku lain tergantung
ketersediaan di tempat masing-masing. Bahan pengganti atau
tambahan kira-kira seperti dibawah ini
a. Pakan diberikan secara continue baik pagi, siang dan malam. Jangan
memberi pakan sekaligus (serempak) untuk kebutuhan sehari ayam,
karena selain tidak efies juga boros.
b. Dalam pemberian pakan, lakukan sesuai prosedur dan anjurkan yang ada.
c. Hindari pemberian jenis pakan yang berubah-ubah, karena dapat
berakibat pada penurunan produksi telur.
d. Jaga kualitas pakan, terutama kadar proteinnya, dengan cara: Menyimpan
pakan ditempat yang kering dan telah disediakan, Tidak menyimpan
pakan lebih dari dua minggu serta kemas pakan sedemikian rupa agar
terhindar dari gangguan mikroorganisme pengganggu seperti cendawan.
e. Lakukan pembuangan pakan dan pembersihan
tempat pakan, jika pakan telah terkontaminasi
cendawan, karena dapat menyebabkan
keracunan pada ayam.
Vaksin
Berbagai macam cara vaksinasi pada ternak ayam ras. Peternak dipersilahkan
untuk memilih cara vaksinasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi ayam,
umur ayam, dan ketersediaan vaksinnya. Beberapa cara vaksinasinya adalah
sebagai berikut:
3. Air Minum
Vaksinasi menggunakan air minum merupakan vaksinasi yang dilakukan
pada ayam dengan cara memuasakan minum ayam selama kurang lebih 2
jam. Jika suasana panas, maka waktu pemuasaan air minum dapat
dipersingkat. Kemudian sediakan air minum dalam jumlah yang cukup
sesuai dengan kebutuhan proses vaksinasi. Diusahakan air minum yang
digunakan aquades. Cara pencampuran vaksin dilakukan sesuai dengan
petunjuk vaksin yang dibeli. Kemudian jika vaksin sudah tercampur dengan
air minum, larutan tersebut diberikan pada ternak sebagai vaksin air minum.
4. Injeksi atau Suntikan
Cara vaksinasi injeksi atau suntikan dapat menggunakan vaksin aktif
maupun vaksin inaktif. Vaksinasi ini menggunakan jarum yang telah
disterilkan terlebih dahulu dengan cara direbus menggunakan air mendidih
selama kurang lebih 30 menit. Kemudian cara vaksinasi dapat dilakukan
intramuskuler (dibawah otot), intravena (dibawah vena) atau subkutan
(dibawah kulit).