Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RANCANGAN PERCOBAAN
“Rancangan Acak Lengkap (RAL)”

Oleh :
LALU SAMSUL HADI
19.111.001.500.9002

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1995 SAMARINDA


(UNTAG)
KUTAI TIMUR
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik serta hidayahnya kepada kita semua dalam menjalankan aktifitas sehari-
hari. Amiiin.
Tak lupa sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman kegelapan
menuju jaman yang terang benerang seperti ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada para dosen yang telah
mengajar dan membimbing penulis dalam makalah yang berjudul “Rancangan
Acak Lengkap” ini sehingga dapat tersusun dengan rapi, sebagai salah satu syarat
kelulusan matakuliah Racangan Percobaan dan untuk sebagai syarat mengikuti
Ujian Akhir Semester (UAS) pada Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutai
Timur.
Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih banyak
kekurangan yang dikarnakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman, oleh sebab
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga
dalam pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik dari yang sekarang ini.
Penulis berharap semoga hasil penulisan makalah Rancangan Percobaan
ini bisa bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Akhir kata penulis mengucapkan
banyak terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis,
semoga mendapat ridha dan balasan dari Allah SWT. Amin

Ssamarinda ,…maret 2022

Penulis

2
Daftar Isi

Halaman judul...........................................................................................i
Kata pengantar.........................................................................................ii
Daftar isi...................................................................................................iii
Pendahuluan............................................................................................1
Intensitas cahaya pada starter.................................................................3
Intensitas cahaya pada grower................................................................5
Intensitas cahaya pada finiser.................................................................6
Kesimpulan..............................................................................................8

iii

Pendahuluan

Perkembangan agribisnis di Indonesia dari tahun ketahun semakin

menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan baik secara kualias

maupun kuantitas.

Usaha ayam petelur merpakan salah satu pilihan yang cukup

menjanjikan dan bersifat low risk (risiko rendah). Usaha ayam petelur

memberikan keuntungan yang beragam yakni 4-7% setiap bulan, dengan

3
syarat usaha ini dilakukan secara profesional dengan memperhatikan

aspek kualitas manajemen dan teknik yang terus berkembang.

Dari sisi teknis pemeliharaan pun, resiko kematian dapat

diminimalkan karena pola bisnis ayam petelur yang berkembang saat ini

berupa pemilihan pullet. Pullet adalah istilah untuk ayam yang siap

bertelur (dara) atau berumur 91-112 hari.

Usaha ayam petelur bisa mendatangkan keuntungan yang

maksimal jika dilakukan dengan dengan teknik yang benar. Berhasil atau

tidaknya budidaya ayam petelur ditentukan oleh beberapa faktor yakni

faktor pemilihan bibit, perkandangan, pemberian pakan, pencegahan dan

pemberantasan penyakit, serta cara pemasaran.

Tingkat produksi rata-rata telur ayam ras bisa mencapai 300-326

butir pertahun (sekitar 84%). Peluang usaha beternak ayam petelur saat

ini masih terbuka lebar. Berapa pun produksi telur yang disuplai pasti

habis terserap pasar.

Berat badan ayam hingga umur 35 hari harus mencapai rata-rata

380 gram/ekor (strain isa brown) dan 360 gram/ekor (strain hisex brown).

Untuk mencapai berat badan tersebut, perlu diperhatikan jumlah pemanas

brooding, kepadatan kandang, jenis dan jumlah pakan, serta intensitas

pemberian pakan. Semakin sering pemberian pakan, semakin baik

pertumbuhan dan keseragaman berat badannya. Berdasarkan

pengalaman, jumlah pemanas yang dibutuhkan untuk 1000 ekor DOC

4
sekitar 3-4 tabung gas LPG, setiap tabung berisi 15 kg. Pemberian

pemanas ini berlangsung hingga ayam berumur 12 hari.

Peranan cahaya sangat erat dengan produksi dan ukuran telur

karena merangsang kerja hormon untuk pertumbuhan dan pemasakan

calon-calon telur (follicle stimulating hormone atau FSH). Selain itu,

cahaya mempunyai peranan terhadap konsumsi pakan dan berat badan

yang berdasarkan pada priode umur ayam petelur.

Program cahaya sebelum tahun 1994 di bagi menjadi tiga priode

berdasarkan umur ayam, yaitu umur 0-8 minggu, umur 9-20 minggu dan

masa produksi diatas umur 20-21 minggu. Namun, pembagian ini berubah

sejalan dengan adanya perubahan genetik ayam karena dewasa kelamin

(ayam mulai bertelur) terjadi pada umur 16-17 minggu. Karena itu

sekarang program cahaya diubah sebagai berikut:

Intensitas Cahaya Pada Starter

Intensitas cahaya harus selalu dikontrol. Untuk priode umur 35 hari,

sebaiknya pemberian cahaya dilakukan terus menerus supaya

penyebaran anak ayam merata, terutama pada malam hari. Selain itu,

tingkat konsumsi pakan juga bisa maksimal.

5
Membuat lingkaran seng setinggi 30-45 cm dengan jari-jari 350 cm.

jika tidak bisa boleh membuatnya dengan model persegi panjang

berukuran 5x6 m untuk kebutuhan 1000 ekor anak ayam. Fungsi lingkaran

seng untuk menjaga agar penyebaran panas dari brooder merata,

mengontrol kepadatan DOC, mengontrol agar anak ayam tidak mati

menumpuk, serta memudahkan pengontrolan pekerjaan seperti vaksinasi

atau pemotongan paruh.

Suhu ideal untuk DOC yaitu pemanas 32-35 0 C, tetapi lebih baik

melihat penyebaran ayam. Jika penyebarannya merata, berarti letak dan

suhu pemanas sudah baik.

Tabel suhu pemanas (brooding) yang digunakan.

Umur (hari) Suhu (0C)

0-3 35-32

4-7 34-29

8-14 31-27

Ayam yang berumur 0-4 hari sebaiknya menggunakan 10 feeder

tray (baki) atau 8 kotak bekas DOC untuk tempat pakan. Tempat minum

yang digunakan berukuran 2 galon (setara dengan 2x4,54 liter) sebanyak

10 buah. Pemberian pakan sebanyak 2-3 jam atau 6-7 kali perhari. Setiap

baki diberi pakan sebanyak 2-3 genggam. Jika menggunakan kotak bekas

DOC, pakan diberikan sebanyak 2 gelas (200-300 gram/gelas). Pada

priode ini tirai kandang ditutup seluruhnya. Namun pada bagian atasnya

6
disisakan sekitar 25 cm untuk kebutuhan sirkulasi udara. Pada priode ini

tirai disarankan tidak terbuka.

Ayam umur 5-7 hari tempat pakan menggunakan baki sebanyak 15

buah, sedangkan tempat minum tetap. Tirai di buka seperempat bagian

atas pada siang hari sedangkan pada malam hari ditutup.

Ayam umur 8-10 hari tempat makannya menggunakan baki

sebanyak 12 buah di tambah dengan alas tempat pakan ukuran 5 kg

sebanyak 6 buah. Tempat minum ditambah menjadi 12 buah. Ukuran pen

atau sekat diperluas menjadi 7x4 meter. Tirai dibuka setengah bagian atas

pada siang hari, sedangkan pada malam hari diutup.

Umur ayam 11-14 hari ukuran pen atau sekat diperluas menjadi

7x5 meter. Tirai bagian atas dibuka tiga perempat bagian pada siang hari

sedangkan pada malam hari hanya dibuka seperempat bagian. Pada

umur 12-14 hari pemanas sudah tidak dipakai lagi, sementara tirai dipakai

saat keadaan tidak memungkinkan seperti musim penghujan dan angin

kencang.

Priode umur ayam pada masa starter ini menggunakan lampu neon

1,5 watt/m2 (saat brooding). Pada minggu perama gunakan penerangan

selama 24 jam (berfungsi sebagai pemanas dan penerang). Setelah itu,

fungsi lampu cukup untuk penerang supaya target konsumsi pakan dan

penyebaran ayam merata. Pada priode ini, sinar tidak berpengaruh

langsung terhadap dewasa kelamin ayam tetapi berpengaruh terhadap

konsumsi pakan dan berat badan.

7
Intensitas Cahaya Pada Grower

Diatas umur 35 hingga 91 hari, penggunaan cahaya sebaiknya

dibatasi. Cukup dengan intensitas cahaya sebesar 30-40 foot candle atau

gelapnya seperti yang kita lihat dibawah meja tulis didalam rumah pada

pagi hari tanpa bantuan lampu.

Ayam berumur 29-35 hari, 50% tempat pakan dan minum mulai

digantung. Tempat pakan yang dibutuhkan berukuran 5 kg sebanyak 28

buah dan tempat minum ukuran 2 galon sebanyak 12 buah.

Setelah lepas masa pemanas, kebutuhan tempat pakan dan minum

menjadi lebih banyak. Pada masa grower, minimum satu tempat pakan

ukuran 5 kg dipakai untuk kebutuhan 25 ekor ayam. Sementara itu, satu

tempat minum 2 galon dipakai untuk kebutuhan 30-35 ekor.

Priode umur ayam pada masa grower fungsi lampu hanya untuk

penerang supaya target konsumsi pakan tercapai dan penyebaran ayam

merata. Pada priode ini sinar sangat berpengaruh terhadap dewasa

kelamin ayam. Sebaiknya intensitas cahaya, baik yang berasal dari

matahari maupun lampu penerang diminimalkan. Gunakan sepertiga dari

kebutuhan awal.

Intensitas Cahaya Pada Finiser

8
Pada umur 91 hari keatas intensitas cahaya mulai di naikkan

menjadi 60 foot candle. Pada masa produksi, intensitas cahaya di naikkan

mejadi 120 foot candle. Dengan kontrol cahaya, salah satu faktor penentu

dewasa kelamin dapat kita atur.

Priode masa produksi atau pada masa finiser (diatas umur 16

minggu), intensitas dan lama penyinaran pada priode ini sangat

berpengaruh terhadap produksi dan ukuran telur. Gunakan lampu neon

1,5 watt/m2. Penambahan cahaya sebaiknya dimulai pada umur 17

minggu. Untuk mengetahui rekomendasi penambahan cahaya pada masa

finiser, terdapat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. Rekomendasi penambahan cahaya pada masa finiser.

Umur Lama terang


Rekomendasi
(minggu) (jam)

17 13 Nyala lampu mulai gelap sampai pukul 19.00

18 13 ½ Nyala lampu mulai gelap sampai pukul 19.30

19 14 Nyala lampu mulai gelap sampai pukul 20.00

20 14 ½ Nyala lampu mulai gelap sampai pukul 20.30

21 15 Nyala lampu mulai gelap sampai pukul 21.00

22 15 ½ Nyala lampu mulai gelap sampai pukul 21.30

23 keatas 16 Nyala lampu mulai gelap sampai pukul 21.30-22.00

9
Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari makalah ini yaitu

Priode umur ayam pada masa starter ini menggunakan lampu neon 1,5

watt/m2 (saat brooding). Pada minggu perama gunakan penerangan

10
selama 24 jam (berfungsi sebagai pemanas dan penerang). Setelah itu,

fungsi lampu cukup untuk penerang supaya target konsumsi pakan dan

penyebaran ayam merata. Pada priode ini, sinar tidak berpengaruh

langsung terhadap dewasa kelamin ayam tetapi berpengaruh terhadap

konsumsi pakan dan berat badan.

Priode umur ayam pada masa grower fungsi lampu hanya untuk

penerang supaya target konsumsi pakan tercapai dan penyebaran ayam

merata. Pada priode ini sinar sangat berpengaruh terhadap dewasa

kelamin ayam. Sebaiknya intensitas cahaya, baik yang berasal dari

matahari maupun lampu penerang diminimalkan. Gunakan sepertiga dari

kebutuhan awal.

Priode masa produksi atau pada masa finiser (diatas umur 16

minggu), intensitas dan lama penyinaran pada priode ini sangat

berpengaruh terhadap produksi dan ukuran telur. Gunakan lampu neon

1,5 watt/m2. Penambahan cahaya sebaiknya dimulai pada umur 17

minggu.

11
12

Anda mungkin juga menyukai