Sekolah Vokasi
BOGOR
2019
Bab 1 Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam usaha budidaya ternak kambing yang dikelola secara intensif maupun semi
intensif, pakan merupakan salah satu komponen input yang sangat menentukan keberhasilan
usaha secara finansial. Manajemen pemberian pakan membutuhkan strategi dan analisa lebih
lanjut untuk mencapai tujuan dari usaha ternak kambing. Kambing memiliki kelebihan dalam
kemampuan memanfaatkan bahan pakan berserat tinggi ini dimungkinkan oleh proses
fermentasi secara anaerobik yang diperankan oleh mikroba yang berkembang didalam
lambung. Sehingga sangat mungkin dilakukan manipulasi pakan dengan catatan produksi
tetap baik
Hijauan merupakan pakan utama ternak ruminansia yang ketersediaannya harus tetap
ada sepanjang tahun. Tinggi rendahnya produktivitas ternak tergantung pada kualitas dan
kuantitas pakan yang diberikan. Agar produktivitas ternak optimal, maka kuantitas dan
kualitas pakan khususnya hijauan yang akan diberikan pada ternak harus diperhatikan
(Suryanah et al., 2013).
Maka dari itu untuk meningkatkan keberhasilan dalam budidaya kambing perah
dibutuhkan pakan yang baik, yang baik dalam hal nutrisi dan juga dalam hal kesukaan ternak
terhadap pakan tersebut. Pemelihan hijauan yang palatabilitas dapat diketahui dengan
mengambil beberapa sampel hijauan, lalu diberikannya ke kambing yang akan kita budidaya.
Tujuan :
Mahasiswa dapat mengetahui bahan pakan yang palatabel dan tidak palatabel
Mahasiswa dapat mengetahui sumber bahan pakan yang dapat dimakan oleh ternak
kambing perah.
Mahasiswa dapat mengetahui sumber bahan pakan apa saja yang tidak dapat
dimakan di lingkungan secara umum.
BAB 2 Materi dan Metode
Alat :
Handphone
Alat tulis
Bahan :
Kambing
Bahan pakan (Daun Murbey, Daun Kelapa, Daun Cabe, Daun Bambu, Daun Sirih,
Daun Katuk, Daun Singkong, Daun Pepaya, Alang – alang, Daun Pisang, Rumput
Gajah, Daun Lamtoro, Daun Mangga, Rumput Lapang, Keladi, Kulit buah Lamtoro
kering, Mengkudu, Pakis Haji, Kembang Bidadari, Talas).
Prosedur kerja :