Anda di halaman 1dari 3

Laporan Kambing Perah

Palatabilitas Bahan Pakan

Disusun oleh kelompok 4 A1P2

Aditiya Agsan Putra J3I117035

Rasyid Hadi Putra Pratama J3I117131

Tamara Fidela J3I217

Athiyattul T Tsabitah J3I117

Sekolah Vokasi

Institut Pertanian Bogor

BOGOR

2019
Bab 1 Pendahuluan

Latar Belakang

Dalam usaha budidaya ternak kambing yang dikelola secara intensif maupun semi
intensif, pakan merupakan salah satu komponen input yang sangat menentukan keberhasilan
usaha secara finansial. Manajemen pemberian pakan membutuhkan strategi dan analisa lebih
lanjut untuk mencapai tujuan dari usaha ternak kambing. Kambing memiliki kelebihan dalam
kemampuan memanfaatkan bahan pakan berserat tinggi ini dimungkinkan oleh proses
fermentasi secara anaerobik yang diperankan oleh mikroba yang berkembang didalam
lambung. Sehingga sangat mungkin dilakukan manipulasi pakan dengan catatan produksi
tetap baik

Hijauan merupakan pakan utama ternak ruminansia yang ketersediaannya harus tetap
ada sepanjang tahun. Tinggi rendahnya produktivitas ternak tergantung pada kualitas dan
kuantitas pakan yang diberikan. Agar produktivitas ternak optimal, maka kuantitas dan
kualitas pakan khususnya hijauan yang akan diberikan pada ternak harus diperhatikan
(Suryanah et al., 2013).

Palatabilitas merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan tingkat


konsumsi pakan, dimana palatabilitas pakan ditentukan oleh rasa, bau dan warna yang
merupakan pengaruh faktor fisik dan kimia pakan (Parakkasi,1986). Palatabilitas
didefinisikan sebagai respon yang diberikan oleh ternak terhadap pakan yang diberikan dan
hal ini tidak hanya dilakukan oleh ternak ruminansia tetapi juga dilakukan oleh hewan
mamalia lainnya terutama dalam memilih pakan yang diberikan (Chruch dan Pond, 1988).
McDonald et al. (1988) menjelaskan bahwa palatabilitas bahan pakan mempengaruhi
voluntary feed intake (pakan yang dimakan oleh ternak secara sukarela) suatu ternak, tetapi
palatabilitas yang digunakan untuk menjelaskan derajat kesediaan suatu bahan pakan untuk
dipilih dan dimakan tidak sama dengan voluntary feed intake. Palatabilitas hanya melibatkan
bau, rabaan, dan rasa.

Maka dari itu untuk meningkatkan keberhasilan dalam budidaya kambing perah
dibutuhkan pakan yang baik, yang baik dalam hal nutrisi dan juga dalam hal kesukaan ternak
terhadap pakan tersebut. Pemelihan hijauan yang palatabilitas dapat diketahui dengan
mengambil beberapa sampel hijauan, lalu diberikannya ke kambing yang akan kita budidaya.

Tujuan :

 Mahasiswa dapat mengetahui bahan pakan yang palatabel dan tidak palatabel
 Mahasiswa dapat mengetahui sumber bahan pakan yang dapat dimakan oleh ternak
kambing perah.
 Mahasiswa dapat mengetahui sumber bahan pakan apa saja yang tidak dapat
dimakan di lingkungan secara umum.
BAB 2 Materi dan Metode

Waktu dan tempat

Waktu : Tanggal :Kamis, 28 Februari 2019

Jam : 09.56 WIB

Tempat : Pekarangan Kandang Domba kampus IPB Gunung Gede

Alat :

Handphone

Alat tulis

Bahan :

 Kambing
 Bahan pakan (Daun Murbey, Daun Kelapa, Daun Cabe, Daun Bambu, Daun Sirih,
Daun Katuk, Daun Singkong, Daun Pepaya, Alang – alang, Daun Pisang, Rumput
Gajah, Daun Lamtoro, Daun Mangga, Rumput Lapang, Keladi, Kulit buah Lamtoro
kering, Mengkudu, Pakis Haji, Kembang Bidadari, Talas).

Prosedur kerja :

 Cari dan temtukan bahan pakan mana yang hendak di ujikan.


 Ambil bahan pakan yang ditemukan disekitar pekarangan kandang
 Siapkan kambing, sebagai bahan percobaan
 Siapkan bahan pakan yang akan dicobakan beserta alat tulis
 Berikan bahan pakan satu per satu dan amati tingkah laku makan dan catat hasil
palatabilitas bahan pakan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai