Anda di halaman 1dari 31

PRODUKSI TERNAK BABI

Dosen Pengampu

Prof. Dr. Ir. Abdul Azis, M.Si

Universitas Jambi
1. Fungsi dan Tujuan Peternakan Babi
2. Sejarah dan Jenis Ternak Babi (Babi Lokal dan Babi Import
(Eksotik)
Fungsi dan Peranan Ternak Babi

Babi merupakan salah satu ternak multiguna


bagi manusia, sebagai sumber:
daging, lemak, kulit, tulang,
bahan farmasi dan obat,
hewan penelitian/percobaan.

Daging merupakan hasil utama.


Berbagai hasil ikutan (by product)
bisa digunakan:
Bahan farmasi
Pupuk, dan kegunaan lainnya
Ada 39 macam bahan farmasi yang bernilai tinggi bagi
manusia dihasilkan dari babi
Contoh: insulin yang digunakan para medis setiap hari di
dunia ini untuk menolong penderita diabetes, ternyata
berasal dari binatang, antara lain dari babi.
Insulin asal babi sangat cocok bagi manusia, karena
struktur kimianya sangat mirip dengan insulin manusia.
Berkembangnya pengetahuan tentang bioteknologi sejak
tahun 1970-an, kini diketahui bahwa susunan DNA
(deoxyribonucleic acid) manusia paling dekat (mirip)
dengan susunan DNA babi.
Sejak tahun 1990-an banyak penelitian biomedis dan
berbagai bidang lain dilakukan manusia dengan
menggunakan babi sebagai bahan percobaan.
TUJUAN PETERNAKAN BABI:
Produksi pangan (daging segar dan olahan daging).
Komoditas peternakan yg cukup potensial sebagai
komoditas ekspor
Pasar ekspor: Singapura dan Hongkong
Ternak yg diekspor dari Indonesia adalah Babi, negara
tujuan Singapura. Permintaan masih belum mencukupi.

Di Indonesia, populasi ternak babi th 2021, tertinggi:


NTT (2.598.370 ekor) Bali (409.960 ekor)
Papua (1.022.717 ekor) Sumut (223.642 ekor)
Sulsel (967.208 ekor) Sulteng (222.268 ekor)
Kalbar (450.643 ekor) Kepri (365.564 ekor)
Sulut (426.973 ekor) Jambi (1.297 ekor)
Aspek Keunggulan Ternak Babi

• Ternak yg paling efisien dibanding ternak potong


lainnya (ruminansia). Efisiensi penggunaan
pakan cukup tinggi.
• Prolifik: litter size 6-12 ekor, induk beranak 2
kali/tahun
• Karkas cukup tinggi: 65-80%, pd sapi 50-60%,
kambing dan domba 45-55%
• Kadar lemak tinggi, air rendah
• Mudah beradaptasi thd penggunaan peralatan
kandang (tempat makan dan minum) otomatis.
Aspek Kekurangan Ternak Babi

• Sosial dan budaya masyarakat: tidak


semua lapisan masyarakat menerima
daging babi.
• Lingkungan peternakan: tempat usaha
peternakan babi
• Pakan: sebagian besar kosentrat
• Peka thd infeksi penyakit
Sejarah Ternak Babi

Babi menjadi bagian Human Culture sebelum


babi tersebut didomestikasi

Paleontologi: menunjukkan bukti bahwa


babi sudah ada sekitar 40 juta tahun yg
lalu di Asia, Eropa dan Afrika

Catatan Domestikasi babi sekitar 9.000


Arkeologi tahun yang lalu (Larson et al.,
2007).
Beberapa pendapat: domestikasi babi berlangsung:
- disekitar Timur Tengah
- setidaknya di dua lokasi (Asia dan Eropa)

Pusat domestikasi yang kedua adalah di Asia


Timur, yakni di China (Guiffra et al., 2000).

Sekitar 6.000 - 7.000 thn yang lalu, domestikasi babi


telah menyebar ke Suriah, Sudan, dan Mesir, dan
kemudian ke arah barat ke Yunani dan tenggara
Eropa. Belakangan kemudian menyebar ke Eropa
Barat (Porter, 1993).
Klasifikasi Filogenetik Babi
Babi yang ada pada saat ini diperkirakan keturunan
dari:
Sus scrofa dan Sus vittatus
Sus scrofa
• tubuh besar, kepala runcing dan taring yang panjang
• pada sebagian leher terdapat bulu panjang dan kasar

Sus vittatus
• tubuh lebih kecil dengan bulu halus dan kaki depan
serta belakangnya lebih kecil
Sus scrofa Sus vittatus
Babi hutan Eropa Babi hutan India Timur
European Wild Boar (Sus scrofa), the Ancestor of the Domestic Pig

Keturunan babi di Amerika berasal dari hasil


persilangan 2 babi liar: Sus scrofa dan Sus Vittatus
Jenis-Jenis Ternak Babi

Babi asli Indonesia adalah babi hutan yang sekarang masih


ditemukan berkeliaran di hutan-hutan dan perkebunan
Jenis babi hutan Indonesia keturunan babi hutan sus
verrucosus atau disebut celeng
Di Indonesia, terdapat juga beberapa bangsa babi lokal
yang berasal dari Sus scrofa yaitu babi Bali dan Kupang.

Babi lokal lainnya seperti babi Timor, Nias, Papua,


Toba, Samosir dan Toraja

Ada 4 jenis babi lokal yang ada di Indonesia yang tidak


berasal dari spesies Sus scrofa yaitu:
Sus verrucosus (Javan warty pig),
Sus barbatus (bearded pig),
Sus celebensis (Sulawesi warty pig)
Babyroussa babyrussa (Babirusa)
(A) Sus scrofa;
(B) Sus barbatus
(C) Sus celebensis
(D) Sus verrucosus
(E) Babyrousa babyrussa
Jenis Ternak Babi Import (Eksotik)
1. Babi Yorkshire
• Babi Yorkshire dikenal juga dengan nama Large
White, berasal dari Inggris.
• Ciri-ciri: warna putih, halus, tubuh panjang, besar
atau melebar ke dalam, muka sedikit cekung,
telinga tegak mengarah ke depan. Sifat
keindukannya baik
2. Babi Landrace

• Babi Landrace berasal dari Denmark


• Ciri-ciri: warna putih, tubuh panjang, telinga
melengkung ke depan dan ke bawah; memiliki sifat
keindukan yang baik, dan litter size besar.
• Landrace banyak digunakan untuk program
persilangan di daerah tropik (Asia tenggara).
• PBB dapat mencapai 1 kg/hari dengan bobot sapih
dapat mencapai 15 kg (35 hari)
3. Babi Duroc
• Bangsa babi ini berasal dari Amerika Serikat dengan
ciri-ciri berwarna merah yang bervariasi mulai merah
muda sampai merah tua.
• Tubuhnya panjang dan membentuk busur yang
dimulaidari leher sampai pangkal ekor, kepala sedang
dengan telinga terkulai ke depan dan muka agak
cekung. Babi duroc ini termasuk babi yang sangat
keibuan (mothering ability) dengan tingkat produksi susu
cukup banyak
4. Babi Berkshire

• Babi ini merupakan salah satu bangsa babi yang tertua


yang berasal dari Inggris dan merupakan tipe pedaging
yang paling bagus.
• Ciri-ciri: yaitu tubuh panjang, dalam dan lebar
punggung sedang. Warna hitam dan warna putih di
keenam ujung tubuhhnya, muka pendek dan lebar,
telinga sedang dan sedikit condong ke depan
5. Babi Hampshire dan Saddleback

• Hampshire adalah salah satu bangsa babi termuda yang cepat


menjadi popular. Asal atau dibentuk di Kentucky (AS).
• Ciri-ciri : warna hitam dengan warna putih berbentuk pita yang
lebar mengelilingi bahu sampai kedua kaki depan. Warna putih ini
besarnya sangat bervariasi, ada yang sempit dan ada yang
lebar.Punggungya membentuk busur, kuat dan kepala halus
dengan rahang yang ramping dan telinga tegak, letak bahu baik
dan halus, tubuh halus, kuat, induk banyak anak, aktif.
• Babi Saddleback memiliki ciri-ciri yang hampir sama, warna hitam
dengan warna putih berbentuk pita lebar yang mengelilingi bahu
sampai pada kedua kaki depan. Babi Saddleback telinganya
terkulai. Babi ini berasal dari Inggris
6. Babi Tamworth
• Babi ini merupakan salah satu bangsa babi tertua dan
terkenal sebagai babi tipe bacon yang paling bagus.Babi
ini berasal dari Inggris.
• Ciri-ciri : tubuh panjang, punggung kuat dan halus
dengan kaki yang agak panjang, kepala di antara telinga
lebar, rahang rata dengan moncong yang panjang,
telinga sedang berdiri tegak, pertumbuhan agak lambat,
tapi kualitas dagingnya bagus.
7. Babi VDL (Veredeld Duits Landvarken)

Babi VDL adalah jenis babi ungguk dari Jerman Barat


Ciri-ciri : kepala besar, agak panjang, telinga besar
panjang, setengah bergantung ke muka sejajar dengan
kepala, tulang belakang panjang, lebar hampir bulat dan
badan besar serta daging banyak
Breeds of Pigs Originating in Asia
Breed/Bangsa : Mong Cai
Place of origin : Vietnam
Breed origin : Local breeds in northern Vietnam
Mong Cai Distribution : Vietnam
Colour : Black and White
Ear : Erect
Size and growth : Low
Lean-to-fat ratio : Low
Prolificacy : High
Breeds of Pigs Originating in Asia
Breed/Bangsa : Meishan
Place of origin : China
Breed origin : Local breeds in Taihu Lake region
Meishan Distribution
Colour
: China, North America
: Black, white point
Ear : Droop
Size and growth : Low
Lean-to-fat ratio : very Low
Prolificacy : very High
Breeds of Pigs Originating in Asia
Breed/Bangsa : Fengjing
Place of origin : China
Breed origin :-
Distribution : Asia, exported to USA
Fengjing Colour : Black
Ear : Droop
Size and growth : Low
Lean-to-fat ratio : very Low
Prolificacy : very High
Breeds of Pigs Originating in Africa and Oceania
Breed/Bangsa : Kunekune
Place of origin : New Zealand
Breed origin : From introduced pigs in early 1800s
Distribution : New Zealand
Kunekune Colour : Varied
Ear : Erect
Size and growth : Low
Lean-to-fat ratio : Low
Prolificacy : Low
Breeds of Pigs Originating in Africa and Oceania
Breed/Bangsa : Mukota
Place of origin : Rhodesia, Zimbabwe
Breed origin : From pigs introduced by Chinese traders
Distribution : Africa
Mukota Colour : Black
Ear : Erect
Size and growth : Low
Lean-to-fat ratio : Low
Prolificacy : Low

Anda mungkin juga menyukai