Anda di halaman 1dari 82

PENGANTAR ILMU

PETERNAKAN

Mengenal Ciri-ciri, Asal Usul dan


Karakter dari Kelompok Ternak
Besar (Sapi Potong, Sapi Perah dan
Kerbau)
Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc.
Riwayat Pendidikan

1983 – 1988 S-1 Fakultas Peternakan UNHAS, Makassar

1993 – 1995 S-2 Miyazaki University, Japan

1995 – 1998 S-3 Kagoshima University, Japan

2004 Post Doctor, Miyazaki University, Japan

2005 Short Research, Miyazaki University, Japan


FAK. PETERNAKAN

2007 Guru Besar


TERNAK BESAR, LIVESTOCK: JENIS TERNAK MENYUSUI
YANG BERTUBUH BESAR

TINJAUAN Beberapa ternak besar di Indonesia dimanfaatkan sebagai


UMUM alat kerja di masa lalu, alat kulturasi budaya, dan beberapa
TERNAK manfaat lainnya.
BESAR

Ternak besar adalah kelompok ternak yang diharapkan dapat


menjadi sumber pangan protein hewani di Indonesia
SAPI POTONG
TROPIS
SAPI BALI
 Sapi bali adalah sapi lokal indonesia, hasil
domestikasi banteng (Bibos banteng)
 Memiliki tingkat adaptasi yang sangat tinggi
 Pada saat ini, postur tubuh sapi bali
semakin bertambah kecil karena
manajemen pemeliharaan khsusnya
INFORMSI
UMUM
manajemen perkawinan yang diterapkan
masyarakat salah (inbreeding)
 Populasi sapi bali semakin menurun karena
tekanan sapi impor yang saat ini banyak
dipelihara oleh peternak dan juga
peningkatan kuantitas konsumsi daging oleh
masyarakat
CIRI-CIRI SAPI BALI
 Sapi bali jantan akan berwarna
hitam pada umur > 1 tahun
sedangkan betina dan anak
berwarna merah bata.
 Pantat dan kaki berwarna
putih.
 Terdapatgaris hitam pada
punggung (anak dan betina).
 Cenderung lebih mudah
dijinakkan jika dibandingkan
sapi lokal lainnya.
SAPI MADURA
 Sapi madura adalah sapi potong lokal asli indonesia
hasil persialangan antara banteng dengan Bos
indicus atau sapi zebu yang secara genetik memiliki
sifat toleran terhadap iklim panas dan lingkungan
marginal serta tahan terhadap penyakit.

INFORMSI  Sapimadura sering digunakan dalam beberapa


UMUM event budaya tertentu seperti acara karapan sapi.

 Populasisapi madura semakin menurun karena


tekanan sapi impor yang saat ini banyak dipelihara
oleh peternak dan peningkatan konsumsi daging
oleh mayasrakat indonesia
CIRI-CIRI SAPI MADURA

 Jantan
dan betina sama
berwarna merah bata

 Paha belakang berwarna putih

 Tanduk pendek dan beragam.


Pada betina kecil pendek
berukuran 10 cm, sedangkan
pada jantan berukuran 15-20 cm

 Panjang badan mirip sapi bali


tetapi memiliki punuk walaupun
berkuruan kecil
SAPI BRAHMAN
 Sapi Brahman adalah sapi yang berasal dari
India, keturunan Sapi Zebu atau Bos indicuss.

 Di Australia, sapi ini disilangkan dengan bangsa


sapi lainnya. Hasil dari persilangan tersebut
dikenal dengan nama Sapi Brahman Cross
INFORMASI
UMUM
 Penyebaran Sapi Asli Brahman di Indonesia
cenderung sedikit

 Sangat baik dibudidayakan dalam usaha


Fattening
CIRI-CIRI SAPI BRAHMAN
Berpunuk besar dan berkulit
longgar
Gelambirnya sampai di perut,
berukuran lebar, dan terdapat
banyak lipatan
Telinga panjang menggantung
dan berujung runcing
 Presentase karkasnya mencapai 45%

Tidak selektif terhadap pakan


Kebal terhadap gigitan caplak
dan nyamuk serta tahan panas
SAPI ONGOLE
 Berasal dari negara India
 Tergolong Sapi Zebu / berpunuk
 Tergolong sapi pekerja yang baik
 Tidak selektif dalam memilih pakan
 Dapat hidup pada kondisi pakan yang
INFORMASI ekstrem
UMUM
 Berukuran tubuh besar
 Termasuk salah satu jenis ternak yang
menyebar luas di indonesia
 Sapi ini telah dikawinkan dengan beberapa
jenis sapi lain yang hasilnya diberi nama Sapi
PO (peranakan ongole)
CIRI-CIRI SAPI ONGOLE

 Berwarna putih dan terdapat


warna hitam pada beberapa
bagian tubuh (dominan putih
98%)

 Berpunuk

 Bergelambir

 Kaki panjang, tipis


SAPI PERANAKAN ONGOLE
 Merupakan persilangan antara sapi Ongole
dan Sapi Jawa

 Termasuk sapi tipe pekerja karena tahan


terhadap suhu tinggi, memiliki tenaga yang
INFORMASI
UMUM
kuat

 Adaptif terhadap kondisi iklim di indonesia

 Toleran terhadap pakan berkualitas rendah


CIRI-CIRI SAPI PERANAKAN ONGOLE

 Berwarna putih keabu-


abuan
 Berkelasa

 Bergelambir

 Berat 250-350 Kg
 Produktivitas tinggi
 Recoverypasca
melahirkan cepat
SAPI POTONG
SUB TROPIS
SAPI ANGUS
 Sapipedaging unggul yang berasal dari Inggris
(Daratan Eropa).

 Dagingnya tidak mengandung banyak lemak.

 Pertumbuhan cepat .
INFORMASI
UMUM
 Tahan terhadap iklim meskipun pada daerah
tropis.

 Berat mencapai 900 Kg - > ton.


CIRI-CIRI SAPI ANGUS

 Warna hitam

 Leher dan telinga pendek

 Penuh bulu

 Punggung lurus

 Badan kompak dan padat

 Kaki kuat dan kokoh


SAPI LIMOSIN
 Sapi
Limousin adalah Sapi Bos Taurus
yang dikembangkan pertama kali di
Perancis

 Sapipedaging yang memiliki perorotan


lebih baik dibandingkan dengan
INFORMASI
UMUM
Simental

 Membutuhkan tatalaksana ladang yang


teratur karena metabolic rate-nya
cepat
CIRI-CIRI SAPI LIMOSIN
 Warna bulu coklat tua kecuali
yang berada di sekitar ambing,
lutut ke bawah berwarna putih
dan mata berwarna lebih mudah
 Postur
tubuh sapi besar dan
kompak
 Mempunyai volume rumen yang
besar
 Voluntary intake (Kemampuan
menambah konsumsi di luar
kebutuhan sebenarnya) yang tinggi
 Metabolic rate yang cepat
SAPI SIMENTAL
 Tergolongsapi Bos taurus yang berasal
dari daerah Simme di Negara Switzerland
 Saat
ini berkembang banyak di Benua
Eropa dan Amerika

INFORMASI  Tergolong sapi dwi guna yaitu sebagai


UMUM sapi pedaging dan juga sapi perah
 Membutuhkan tata laksana ladang yang
teratur
 Penyebarannya di Indonesia cenderung
sedikit
CIRI-CIRI SAPI SIMENTAL

 Warna bulu coklat kemerahan (merah


bata)
 Di bagian muka dan lutut ke bawah
serta ujung ekor berwarna putih
 Berat jantan mencapai 1150 Kg
sedangkan betina dewasa 800 Kg
 Mempunyai volume rumen yang besar
 Voluntary intake (Kemampuan
menambah konsumsi di luar kebutuhan
sebenarnya) yang tinggi
 Bentuk tubuhnya kekar dan berotot
 Sangat cocok dipelihara pada iklim
sedang.
SAPI SHORTHORN
 Berasal dari inggris
 TergolongSapi Dwi Guna yaitu sapi
pedaging dan sapi perah
 Produksisusunya lebih tinggi
INFORMASI dibandingkan sapi dwi guna lainnya
UMUM
 Penyebarannya di Indonesia sedikit
 Tingkat kesuburan tinggi
 Tempramennya baik sehingga mudah
dijinakkan
CIRI-CIRI SAPI SHORTHORN
 Warnanya merah tua dan putih
 Kepalanya pendek dan lebar
 Tanduknya pendek mengarah
ke samping dan ujungnya
mengarah ke depan (adapula
yang tidak bertanduk)
 Bidang dada samping dan dada
rata
 Bahunya lebar, berdaging tebal
dan kuat
 Garis punggung lurus
SAPI HEREFORD

Berasal dari Inggris (Hereford),


dikenal sebagai white face cattle
INFORMASI
UMUM Cenderung mudah dibudidayakan

Penyebarannya di Indonesia sangat


sedikit
CIRI-CIRI SAPI HEREFORD
 Badan sapi berwarna merah,
sedangkan muka, dada, perut
bagian bawah, kaki bagian
bawah, dan rambut ekor
cenderung berwarna putih
 Ukuran tubuhnya sedang
 Tingkat pertumbuhannya
cepat
 Produktivitasnya tinggi
 Tulang kuat
 Perototannya tebal
Sapi Wagyu asal Jepang
SAPI PERAH
 Sapiperah adalah ternak ruminansia
besar yang produksi utamanya adalah
susu
 Sapi
perah terbagi atas dua kelompok
besar yaitu:
INFROMASI
UMUM Sapi Perah Tropis
Sapi Perah Sub Tropis
 Penyesuaian ternak sapi perah terhadap
lingkungan, cenderung membutuhkan
waktu lebih lama dibandingan ternak sapi
potong
SAPI PERAH
TROPIS
SAPI SAHIWAL

Sapi asal dari negara india yang


memiliki tingkat produksi susu yang
cukup tinggi
INFROMAS
IUMUM
Penyebarannya di indonesia masih
sangat sedikit
CIRI-CIRI SAPI SAHIWAL

 Tubuh panjang, ambing yang besar.


 Bergelambir dan berpunuk.
 Dada dalam, sedikit berotot, kaki
yang pendek
 Bulu halus, warna coklat
kemerahan atau coklat muda
 Bobot badan betina dewasa rata-
rata 550 kg
 Ambing besar bergantung,
produksi susu 2500 – 3000 liter
per masa laktasi (sekitar 7,5
liter/ekor/hari)
 Kadar lemak susu tinggi sekitar 4,3
– 6,5%.
SAPI RED SINDHI

Termasuk sapi populer dari keturunan


zebu

INFROMASI Berasal dari Sindhi, Pakistan


UMUM

Toleran terhadap suhu panas, tahan


terhadap penyakit, memiliki kesuburan
yang tinggi
Ciri-ciri Sapi Red Sindhi
 Tubuh kuat, kokoh, kaki pendek
 Bergelambir dan berpunuk.
 Warna merah-coklat, bulu
lembut.
 Mudah beradaptasi dengan
lingkungan
 Ambing besar, produksi susu
rata-rata 1662 liter per masa
laktasi (rata-rata 5-6
liter/ekor/hari).
 Kadar lemak susu sekitar 4,9%.
 Berat badan jantan 500 kg,
betina 350 kg.
SAPI GIR
Bangsasapi Gir berasal dari daerah
semenanjung Kathiawar dekat
Bombay di India

INFROMASI
UMUM Tahanterhadap temperatur panas
mencapai 98o F (36,7oC)

Tahan bekerja di sawah atau tegal


CIRI-CIRI SAPI GIR
 Warna putih sedikit bercak
coklat atau hitam, atau kuning
kemerahan.

 Bergelambir dan berpunuk.

 Bobot sapi betina dewasa 400


kg sedangkan jantan dewasa
600 kg

 Produksi susu rata-rata 200


liter pertahun dengan kadar
lemak 4,5 – 5%
SAPI PERAH
SUB TROPIS
SAPI FRIESIEN HOLSTEIN (FH)
 Berasal dari Belanda
 Lebihtoleran terhadap pakan
dibandingkan ternak perah sub tropis
lainnya

INFORMASI  Susunya
dimanfaatkan untuk kebutuhan
UMUM konsumsi dan pembuatan keju
 Bangsa
sapi perah yang banyak
menyebar di Indonesia
 Memilikikemampuan adaptasi yang
cukup tinggi.
CIRI-CIRI SAPI FRIESIAN HOLSTEIN
 Berwarna putih belang
hitam
 Pada dahi terdapat warna
putih segi tiga
Dada, perut bawah, kaki dan
ekor berwarna putih.
Tanduk kecil pendek,
menjurus ke depan.
 Tenang Jinak
Tidak tahan panas, namun
mudah beradaptasi dengan
lingkungan.
CIRI-CIRI SAPI FRIESIAN HOLSTEIN
Produksi susu 4500 –
5500 liter per satu
masa laktasi (305 hari)
Kadar lemak susu
relative rendah sekitar
3,3 – 3,7%.
Berat badan jantan
mencapai 1000 kg,
betina 650 kg.
Berat badan lahir
mencapai 43 kg
SAPI AYRSHIRE

Berasal dari Scotlandia selatan

INFORMASI Termasuk ternak yang berukuran


UMUM
sedang
CIRI-CIRI SAPI AYRSHIRE

 Warna belang merah atau belang


coklat dan putih.
 Tanduk agak panjang, menjurus ke atas.
 Produksi susu 3500 liter per satu masa
laktasi
 Berat Badan jantan mencapai 725 kg,
betina 550 kg.
 Sifatnya agak tenang
 Mudah beradaptasi dengan lingkungan
serta tahan terhadap keterbatasan
hijauan pakan dan tanah yang tidak
subur.
SAPI BROWN SWISS

 Berasal dari Swiss

INFORMASI
 Memiliki kemampuan merumput yang
UMUM bagus

 Dagingsapi ini juga digemari di negaranya


karena memiliki tekstur yang lebut
CIRI-CIRI SAPI BROWN SWISS

 Warna bervariasi, coklat muda


keabuan, coklat hitam dan pada
umumnya coklat sawo matang.
 Ekor, hidung dan kaki warna
hitam
 Ukuran badan besar mendekati
FH
 Jinak, mudah dipelihara
 Produksi Susu mendekati FH
 Kadar lemak susu juga relative
rendah
 Berat Badan jantan 970 kg, betina
630 kg
SAPI YERSEY
 Asal dari Pulau Yersey, Inggeris Selatan
 Memiliki kemampuan merumput yang
baik
INFORMASI  Cenderung tidak selektif dalam memilih
UMUM
pakan
 Karena tubuhnya yang kecil, maka total
ternak yang dapat dipelihara dalam
satuan unit lahan lebih banyak
CIRI-CIRI SAPI YERSEY

 Warna bervariasi; mulai kelabu-


keputihan, coklat muda, coklat
kekuningan, coklat kemerahan sampai
merah gelap dan pada bagian tertentu
ada warna putih.
 Jantan memiliki warna lebih gelap
dibandingkan dengan betina.
 Ukuran tanduk sedang, lebih panjang
dari pada FH menjurus ke atas.
 Produksi susu sekitar 2500 liter per
satu masa laktasi
 Kadar lemak susu tinggi sekitar 4,85%.
 Berat badan jantan 625 kg, betina 425
kg.
 Sifatnya agak tahan panas, tetapi tidak
begitu jinak.
SAPI GUERNSEY

Bangsa Sapi Guernsey berasal dari


Inggris Selatan

INFORMASI Warna lemak yang kekuningan,


UMUM menyebabkan produksi susunya tidak
diperuntuhkan untuk konsumsi susu
CIRI-CIRI SAPI GUERNSEY

 Warna kuning tua dengan


belang-belang putih.
 Warna putih pada umumnya
terdapat pada muka dan sisi
perut serta pada keempat
kaki.
 Tanduk menjurus ke atas,
agak condong ke depan
dengan ukuran sedang
 Produksi susu 2750 liter per
satu masa laktasi
 Berat badan jantan mencapai
700 kg Jantan, betina 475 kg.
KERBAU
ASAL USUL KERBAU
 Kerbau yang ada sekarang dapat dibagi
menjadi dua tipe, yaitu:

◦ Kerbau Sungai (River buffalo); Tipe Perah

◦ Kerbau Rawah (Swamp buffalo); Tipe


Potong dan Kerja
Kerbau Sungai (tipe perah)

 Kerbau Sungai terdapat di India, misalmya;


Murrah, Surti, Nili/Ravi, Mehsana, Nagpuri,
Jafarabadi dan lain-lain.

 Kerbau sungai terdapat juga di Mesir dan


Eropah (Yunani dan Italia) berbentuk gemuk
pendek dan dapat berproduksi susu yang
tinggi.
 Sementara kerbau sungai (river type) di
Indonesia hanya 5% yaitu bangsa Murrah,
yang banyak diternakkan di daerah sekitar
Medan (Sumatra Utara) oleh bekas pekerja
perkebunan (keturunan India) dan Sulawesi
Selatan (Enrekang).
Kerbau Lumpur/Rawa,
 Terdapat di daerah yang berawa-rawa ,
misalnya; Muangthai, Malaysia, Indonesia dan
Filipina.

 Sebanyak 95% ternak kerbau di Indonesia


merupakan kerbau kerja.

 Kerbau kerja di Indonesia pada umumnya


adalah kerbau lumpur/rawa (swamp type).
KERBAU MURRAH

BerasalIndia di negara bagian


Haryana, Punyab dan Delhi

Peranakan kerbau Murrah di Jawa


INFORMASI
UMUM Tengah hasil persilangan dengan
Kerbau Rawa.

Dipelihara oleh orang keturunan Sikh,


India
CIRI-CIRI KERBAU MURRAH

 Efisien menghasilkan susu yaitu


1400 – 2000 kg/ekor/laktasi
selama 9 – 10 bulan dengan kadar
lemak 7 – 8 %.
 Kepalanya relatif kecil
dibandingkan dengan badannya
yang relatif besar
 Bentuk tubuh padat massive,
bangun tubuh kuat, punggung
pendek dan luas, leher ringan.
 Bentuk badan pada betina kecil
dibandingkan dengan jantan yang
besar dan kasar.
CIRI-CIRI KERBAU MURRAH (Lanjutan)

 Bobot badan pada jantan dewasa 450 – 800 kg dan betina


350 – 700 kg.
 Tinggi pundak pada jantan dewasa 142 cm dan betina 133
cm.
 Telinga kecil, tipis dan tergantung.
 Tanduk pendek melingkar ke arah atas dan ke belakang
(berbentuk spiral).
 Leher pada jantan panjang sedangkan pada betina ramping.
 Dada lebar, kaki pendek, lurus dan kuat dengan kuku besar
dan hitam
 Ambing pada betina besar, dan bertuknya baik serta
mempunyai pembuluh darah balik (vena) yang menonjol
CIRI-CIRI KERBAU MURRAH (Lanjutan)

 Ambing berkembang baik dengan vena susu yang tampak


menonjol
 Puting bentuknya simetris dan panjang serta jarak ke 4
putting terpisah cukup jauh antara yang satu dengan yang
lainnya.
 Ekor panjang dan ramping sampai mencapai persendian
tarsus (pergelangan kaki) dan biasanya ujung rambut ekor
berwarna putih benbentuk kipas.
 Kulit umumnya berwarna hitam, tipis, lunak dan mudah
dilipat dengan rambut/bulu sedikit pada saat kerbau dewasa.
KERBAU SUTLEY DAN RAVI
DI PAKISTAN
NILI-RAVI
CIRI-CIRI KERBAU NILI-RAVI
 Kepala panjang, cungur yang
baik dan lubang hidung yang
lebar
 Kepala bulat dan cembung
bagian atasnya, berlekuk
diantara kedua matanya, dengan
tulang hidungnya yang
menonjol
 Tanduk kecil tetapi lebar, tebal
dan melingkar lebih rapat dari
kerbau Murrah
CIRI-CIRI KERBAU NILI-RAVI (Lanjutan)
 Pada kepala dan mukanya terdapat rambut yang
lebih kasar dari rambut bagian badan lainnya dan
dagunya menonjol
Leher pada jantan padat dan kuat, sedang pada
betina panjang, ramping dan baik.
 Ekornya panjang sampai rambut ekornya mencapai
tanah
 Warna kulit hitam tetapi didapatkan pula yang
berwarna coklat
 Terdapat warna putih pada dahi, muka, cungur, kaki
dan rambut ekor
CIRI-CIRI KERBAU NILI-RAVI (Lanjutan)

Bobot badan jantan dewasa rata-rata 600 kg dan


pada betina 450 kg.
 Ambing besar dan bentuknya simetris, putting
panjang dan berjarak sama
Pembuluh darah ambing panjang berkelok-kelok
dan menjolok.
Produksi susu + 1600 kg/laktasi selama 250
hari/laktasi.
KERBAU KUNDI

INFROMASI
Kerbau kundi pada mulanya
UMUM ditemukan di daerah Sind, sehingga
dikenal sebagai Sindhi Murrah
CIRI-CIRI KUNDI
 Warna kulit biasanya hitam,
tetapi ada juga warna coklat
terang.
 Dasar tanduk tebal, mengarah
ke belakang dan atas, yang
akhirnya melengkung
membentuk ukiran seperti
pancing.
 Dahi cukup menonjol, muka
cekung, mata kecil dan
bercahaya.
 Bentuk badan lebih kecil
daripada kerbau Nili/Ravi.
CIRI-CIRI KUNDI (Lanjutan)

Tubuh bagian belakang berbentuk massive dan


mempunyai ambing besar dengan vena susu
menonjol, puting besar dan seragam serta berjarak
lebar.
Kerbau Kundi dikenal juga sebegai kerbau putih
karena adanya warna putih berbentuk bintang pada
dahinya. Tanda-tanda ini menyebabkan kerbau
Kundi mendapat penilaian yang tinggi.
 Tracak dan bulu ekor berwarna putih
 Berat hidup rata-rata 320 – 450 kg
Produksi susu mencapai 2.000 kg dalam masa
laktasi selama 300 hari pemerahan.
KERBAU MEHSANA

KERBAU MEHSANA ADALAH


INFORMASI HASIL PERKAWINAN SILANG
UMUM
ANTARA KERBAU SURTI DAN
MURRAH,
KERBAU MEHSANA

 Bobot badan dewasa berkisar


350 – 550 kg, badannya dalam
dan kaki relatif pendek. Jantan
lebih berat dari pada betina

 Tanduk melengkung bervariasi


dari bentuk sabit sampai
melingkar
KERBAU MEHSANA (Lanjutan)
 Leher panjang dan ramping
 Ambing pada betina bentuknya simetris, putting
sedikit tebal, panjang
 Produksi susu bervariasi dari 1300 – 1800
kg/laktasi selama 300 hari/laktasi
 Kulit tipis, lunak dan mudah dilipat serta warna
umumnya hitam
 Jinak mudah diprlihara dalam kanadang maupun di
padang penggembalaan
KERBAU SURATI

Kerbau Surati atau Surti adalah bangasa


kerbau perah yang sangat dikenal di
daerah Gujarat, Negara bagian Bombay
di antara sungai Mahi dan Sabarmati.
Kerbau Surti dikrnal pula dengan nama
INFORMASI Desi, Nadiadi, Deccani atau Gujarati.
UMUM
Asal; Di Daerah Negara bagian Gujarat
yang terletak antara sungai Sabarmati
dan sungai Mahi di India.
CIRI- CIRI KERBAU SURATI

 Bentuk badannya baik dan


besarnya medium
Tanduk berbentuk sabit, pada
betina lebih kecil sedang pada
jantan besar dan kuat. Didapat
pula tanduk yang memanjang ke
belakang sejajar dengan leher
atau tanduknya mengarah ke
bawah dank ke belakang dengan
ujung membelok ke atas
membentuk kait.
CIRI- CIRI KERBAU SURATI (Lanjutan)

 Kepala panjang sedikit lebar dan bulat di antara ke


dua tanduk
Ekor agak panjang, ramping dan lentur, kerapkali
rambut ekornya berwarna putih.
Ambing bentuknya baik, puting medium dan
terletak dalam segi empat, pembuluh darah ambing
banyak dan menjolok.
 Kulit agak tebal, tetapi masih dapat dilipat, lunak
dan licin dengan rambut yang jarang.
CIRI- CIRI KERBAU SURATI (Lanjutan)

Kulit ambing lebih lunak dan berwarna merah


muda.

Warna kulit badan hitam atau cokat tembaga.

Produksi susu bervariasi antara 1590 – 1730


kg/laktasi selama 10 bulan.

Kadar lemak susu tinggi 7,8 – 10,5 % dengan rata-


rata 8,9 %.
KERBAU JAFARABADI

Kerbau ini merupakan hewan yang


kuat dan padat.
INFORMASI Asal; Pada mulanya didapatkan di
UMUM
hutan Gir daerah negara bagian
Gujarat sekitar kota Zaffarabad.
CIRI-CIRI KERBAU JAFARABADI
 Dahi cembung.
 Tanduknya panjang dan berat, berkerut serta tergantung,
ujung melengkung ke atas. Bentuk tanduk ini merupakan
cirri khas kerbau Jafarabadi.
 Telinga besar dan tergantung.
 Leher tebal dan lebar.
CIRI-CIRI KERBAU JAFARABADI (Lanjutan)
Badan panjang, lebar dan gemuk.
Bergelambir dan dada padat.
Bobot badan dewasa pada jantan rata-rata 590 kg,
dan betina 454 kg.
Badan umumnya berwarna hitam, tetapi kadang-
kadang didapatkan tanda-tanda putih pada muka dan
kaki di bawah lutut.
Ambing bentuknya baik dan lebar, produksi susu
bervariasi antara 1800 – 2700 kg/laktasi.
Nilai ekonomi ternak kerbau

Rp 1 miliar Rp 30 Juta

Lounching Cetak Biru Persusuan Indonesia


2013-2025: Jakarta 26 Februari 2014 78
Kapasitas Ternak Kerbau sebagai
Ternak Perah non-FH

• Total populasi 2013


= 1,2 juta ekor
• Rata-rata produksi
susu = 3liter/e/hari
• Belum lazim
dipanen kecuali di
beberapa daerah:
Kab Sumbawa, OKI,
Enrekang.
Lounching Cetak Biru Persusuan Indonesia 2013-2025:
Jakarta 26 Februari 2014
80
Pelajaran dari Filipina dan Italia

Lounching Cetak Biru Persusuan Indonesia


2013-2025: Jakarta 26 Februari 2014 81
Thank You

Anda mungkin juga menyukai