KAMBING
2. Jenis Ternak
Kambing
1. Uraian Materi
TERNAK
KAMBING
3. Pembibitan
4. Pembibitan
Ternak
Kambing
1. Uraian Materi
Ternak kambing memiliki kekerabatan yang sangat dekat
dengan domba namun berbeda sifat biologisnya. Adapun
perbedaannya ;
Kambing Etawa
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Saanen
Kambing Saanen adalah
kambing perah penghasil susu
yang berasal dari lembah Saane
bagian barat daya
Sifat kualitatif Switzerland.
kambing
Saanen adalah sebagai
berikut: berwarna putih,
krem pucat atau cokelat
muda dengan bercak
hitam pada hidung, telinga
dan ambing serta kambing
betina tidak memiliki
tanduk sedangkan Kambing Saanen
kambing jantan bertanduk
dengan rambut pendek
dan halus, kambing ini
memiliki telinga tegak dan
mengarah ke depan
2. Jenis - jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Persilangan PE
dan Saanen (PESA)
Kambing saanen memiliki
potensi yang baik sebagai
penghasil susu, begitupula
kambing peranakan etawa.
Kambing PESA adalah hasil
persilangan antara PE
betina dan Saanen jantan
Kambing Pesa
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Kacang
Salah satu kambing asli
Indonesia adalah kambing
Kacang, kambing ini juga dapat
ditemukan di negara tetangga
yaitu Malaysia dan Philipina.
Domba Kacang
Perkembangbiakan kambing
kacang sangat baik, yaitu pada
umur 15-18 bulan sudah bisa
menghasilkan keturunan.
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Samosir
Kambing samosir, awalnya
spesifik dipulau samosir yaitu
kambing yang banyak diperlihara
penduduk setempat secara turun
temurun di Pulau Samosir, di
tengah Danau Toba, Kabupaten
Samosir, Propinsi Sumatera
Utara. Kambing Samosir telah
mengalami adaptasi terhadap
kondisi lingkungan samosir yang Kambing Samosir
kering dan berbatu sehingga
membentuk kambing spesifik
Samosir.
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Gembrong
Kambing gembrong berasal dari
kawasan Timur Pulau Bali
terutama di Kabupaten
Karangasem. Rambut kambing
Gembrong relatif panjang sekitar
12-25 cm dengan corak warna
putih yang paling banyak
Kambing Gembrong ditemukan, selain itu corak warna
dominan putih dengan sedikit
warna coklat dan hitam sedikit
ditemukan.
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Boer
Kambing Boer adalah kambing
yang berasal dari Afrika Selatan
dan telah menjadi ternak yang
dibudidayakan di Indonesia dan
telah menjadi ternak lokal.
Karakteristik kualitatif kambing
boer yaitu memiliki tanduk
melengkung keatas dan
kebelakang, bentuk hidung
cembung, telinga lebar dan
menggantung, rambut relatif Kambing Boer
pendek sampai sedang dengan
warna putih dibagian badan dan
kepala coklat-coklat kehitaman.
Kambing boer termasuk kambing
penghasil daging dengan performa
tumbuh yang cepat.
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Kosta
Kambing Kosta diduga hasil
persilangan dari kambing kacang
dan kambing impor
(Khasmir/Angora/Etawa) dengan
lokasi penyebaran di sekitar
Jakarta dan Propinsi Banten.
Bentuk tubuh kambing kosta
adalah sedang dengan hidung
Kambing Kosta
rata dan kadang-kadang ada
yang melengkung, tanduk
pendek dan berbulu pendek.
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Benggala
Kambing Benggala adalah hasil
persilangan kambing Black
Benggal dengan kambing Kacang
dan berkembangbiak di daerah
sekitar Pulau Timor dan Pulau
Flores di Propinsi Nusa Tenggara Kambing Benggala
Timur. Kambing Benggala secara
umum lebih besar dari kambing
Kacang dengan dominasi warna
hitam dan yang sedikit berwarna
kecoklatan.
Kambing Benggala
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Marica
Kambing Marica banyak terdapat di
Propinsi Sulawesi Selatan, menurut
laporan FAO sudah termasuk
kategori langka dan hampir punah
(endangered). Kabupaten Maros,
Kabupaten Jeneponto, Kabupaten
Soppeng dan daerah Makassar di
Propinsi Sulawesi Selatan banyak
ditemukan populasi kambing
Marica. Mirip dengan kambing
Kambing Marica kacang, namun memiliki ukuran
tubuh yang lebih kecil, bentuk
telinga berdiri dan menghadap
samping arah ke depan, kambing ini
memiliki tanduk yang relatif kecil
dan pendek.
.
3. Pembibitan Ternak
Kambing
Pembibitan adalah usaha untuk melestarikan
ternak-ternak unggul dan meningkatkan
produksi dengan cara memilih dan
mendesain ternak yang unggul sebagai
indukan atau pejantan.
Dalam usaha pembibitan, ada beberapa
prosedur pemeliharaan yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Masa Prasapih (umur kurang 12 minggu)
Pada saat baru lahir sampai dengan umur 3
minggu anak harus mendapatkan air susu
induk terutama kolostrum pada awal kelahiran
serta ternak ditempatkan dalam kandang yang
3. Pembibitan Ternak
Kambing
2. Pascasapih (umur diatas 12 minggu)
Penyapihan dilakukan pada umur ternak 12 minggu (3 bulan);
Hindarkan ternak dari dehidrasi untuk menghindari heat strees atau
stres akibat terlalu panas.
Pakan yang diberikan berupa hijuan dan pakan tambahan yaitu sedikit
konsentrat.
3. Kambing Muda
Ternak muda dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, umur, dan/atau sifat-sifat
tertentu supaya mempermudah dalam pemeliharaan.
Pakan hijauan dan konsentrat diberikan sesuai dengan umur, jenis kelamin,
kebutuhan hidup pokok yang memenuhi standar pakan.
Air minum diberikan secara ad libitum;
Perawatan ternak seperti potong bulu, pembersihan kulit, dan potong kuku perlu
dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak calon bibit.
Ternak muda juga perlu diberi vaksin atau pemberian obat cacing secara rutin.
3. Pembibitan Ternak
Kambing
4. Kambing Dewasa
Induk Kering, adalah induk setelah penyapihan dan dalam masa
kering. Induk kering ini perlu pakan ekstra untuk memepersiapkan
kondisi tubuh dan fisiologisnya untuk kawin kembali. Pakan ekstra
tersebut dapat diberikan minimum satu minggu sebelum dan sesudah
dikawinkan.
Induk Bunting, kualitas pakan induk harus terjaga mutunya yaitu
diberikan pakan dengan peningkatan mutu minimum sepertiga
terakhir kebuntingan dan perlu disediakan air minum yang cukup serta
harus mempersiapkan tempat beranak yang nyaman dan bersih.
Induk laktasi, selama menyusui indukan tidak boleh kekurangan pakan
karena harus memproduksi susu untuk anak-anaknya. Pakan yang
diberikan disesuaikan dengan banyaknya anak yang dilahirkan.
Apabila ternak beranak lebih dari dua ekor, dilakukan pengaturan
pemberian air susu induk dan jika masih kekurangan diperlukan milk
replacer untuk anak-anaknya.Pejantan, Pakan ternak jantan harus
berkualitas dan memenuhi kebutuhan hidupnya untuk persiapan
kawin. Ternak jantan dipelihara secara individu untuk menghindari
perkelahian antar ternak.
4. Pembibitan
1. Perkawinan
Dalam upaya memperoleh bibit yang sesuai standar, teknik perkawinan
dapat dilakukan dengan cara intensifikasi kawin alam atau Inseminasi
Buatan (IB). Untuk memperoleh bibit yang berkualitas, dilaksanakan sebagai
berikut:
menggunakan pejantan unggul dan produktif;
kawin alam dengan rasio jantan dan betina 1:10;
Inseminasi Buatan (IB) menggunakan semen beku atau semen cair dari
pejantan yang sudah teruji kualitasnya dan dinyatakan bebas dari
penyakit hewan menular yang dapat ditularkan melalui semen;
menghindari perkawinan dengan kerabat dekat (inbreeding),
lama birahi kambing dan domba betina 12-48 jam dan deteksi birahi
dapat dilakukan dengan menggunakan pejantan atau pengamatan
langsung; dan
lama penggunaan pejantan untuk IB/kawin alam dibatasi maksimum 18
bulan selanjutnya dirotasi.
Alat dan Bahan Untuk IB
Container, Container: alat yang digunakan
untuk menyimpan straw. Container berisi
nitrogen cair yang bersuhu -196oC sehingga
sperma yang berada di dalam straw dalam
keadaan dorman tidak mati.
Gun, adalah alat yang menyerupai alat
suntik yang berfungsi untuk memasukan
sperma kedalam uterus.
Speculum, merupakan suatu alat yang
menyerupai bibir bebek atau berbentuk
corong yang digunakan untuk membuka
vagina.
Plastic sheet, digunakan untuk menahan
4. Pembibitan (lanjutan)
2. Pencatatan (Recording)
Pencatatan (recording) berfungsi sebagai
dokumen atau rekaman hidup ternak, berisi
silsilah, rekaman pemeliharaana, rekaman
pemberian pakan, rekaman performa,
rekaman perkawinan, kelahiran, dll.
Pencatatan yang baik harus dilakukan pada
seluruh ternak. Ternak yang baru lahir harus
dicatat tetua (jantan dan betina) dan tipe
kelahirannya yaitu single, kembar 2 atau
kembar 3. Kode ternak diberikan setelah
lahir untuk mempermudah identifikasi ternak
dengan diberikan nomor atau kode untuk
4. Pembibitan (lanjutan)
Pencatatan (recording) meliputi:
rumpun atau galur;
silsilah (minimum satu generasi di atasnya);
perkawinan (tanggal kawin, nomor pejantan, IB/kawin alam);
kelahiran (tanggal, jenis kelamin, bobot lahir);
jumlah anak sekelahiran (tunggal, kembar dua);
penyapihan (tanggal, bobot badan);
bobot pada umur 6-12 bulan, dan pada setiap perkawinan;
selang beranak;
produksi susu per laktasi (menurut periode laktasi) untuk
kambing perah;
vaksinasi, pengobatan (tanggal, perlakuan/treatment); dan
mutasi (pemasukan dan pengeluaran ternak).
3. Seleksi Bibit
Performa ternak diamati mulai dari kecil sampai dewasa, untuk
proses seleksi juga harus memperhatikan performa kedua
tetuanya sehingga seleksi bibit kambing dilakukan berdasarkan
performan anak, individu, dan silsilah/kerabat. Adapun kriteria
seleksi bibit kambing sebagai berikut:
1. Kambing untuk Induk 3. Calon Induk
harus dapat menghasilkan • bobot sapih (umur 90 hari) dikoreksi
anak secara teratur 3 kali terhadap umur induk dan tipe
dalam 2 tahun kelahiran sesuai format (tabel faktor
koreksi);
frekuensi beranak kembar
• bobot badan umur 6-9 bulan di atas
relatif tinggi rata-rata;
total produksi anak sapihan di • pertambahan bobot badan pra dan
atas rata-rata. pasca sapih di atas rata-rata; dan
• penampilan fenotipe sesuai dengan
rumpunnya
2. Kambing dan Domba Pejantan 4. Calon Pejantan
• libido dan kualitas spermanya • bobot sapih (umur 90 hari) dikoreksi
terhadap umur induk dan tipe kelahiran
baik; dan sesuai format;
• performan individu sesuai • bobot badan umur 6, 9, dan 12 bulan di atas
dengan standar masingmasing ratarata;
rumpun atau galur. • pertambahan bobot badan pra dan pasca
Animals with
good
conformation
are:
• Strong in
structure
• Deep bodied
• Wide chested
• Able to walk
squarely on feet
and legs
Avoid animals with really
small or really large
teats. Other udders to
avoid:
4. Pembibitan (lanjutan)
4. Ternak Pengganti (Replacement Stock)
Pengaturan ternak pengganti
induk/peremajaan diprogram secara teratur
untuk mempersiapkan ternak pengganti
haruslah berdasarkan hasil seleksi sehingga
ternak pengganti juga ternak yang unggul.
5. Afkir (Culling)
Kambing afkir adalah ternak kambing yang
tidak memenuhi persyaratan sebagai bibit.
Ternak afkir ini adalah kambing indukan
yang tidak produktif, keturunan jantan yang
tidak terpilih sebagai calon bibit (tidak
memenuhi kriteria seleksi), anakan betina
Cara Ternak Kambing Tanpa Ngarit Modern
Yang Menguntungkan Dengan Pakan
Fermentasi
https://www.youtube.com/watch?v=zaP9H8b
D9vM