Anda di halaman 1dari 10

Kelas XI

MODUL

MENERAPKAN PENGADAAN BIBIT ANEKA TERNAK


(BABI DAN KELINCI)

Dibuat oleh :

MARIA SALE, S.Pt, Gr

SMKN 1 LAMBA LEDA


2020/2021
AGRIBISNIS ANEKA TERNAK OLEH : MARIA SALE, S.Pt, Gr

MENERAPKAN PENGADAAN BIBIT ANEKA TERNAK


(Babi, kelinci)

A. Klasifikasi bibit aneka ternak (Babi, dan Kelinci)


1. Babi
Tujuan utama pemeliharaan babi adalah untuk produksi daging, kulit dan pupuk. Adapun
taksonomi zoologi babi sebagai berikut :

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Suidae
Genus : Sus
Spesies :
- Sus barbatus (babi berjanggut di daerah Malaysia, Kalimantan dan
Sumatera)
- Sus philippensis (babi dari Filipina)
- Sus bucculentus (babi dari Vietnam, Laos)
- Sus salvanius (babi yang berasal dari negara India)
- Sus scrofa (babi hutan)/ wild boar/Eurasian wild
- Sus timoriensis (Babi dari Timor)
- Sus cebifcrons (babi dari Pulau Visayan di Filipina)
- Sus verrucosus (babi dari Pulau Jawa)
- (babi dari Pulau Flores)

Sus barbatus Sus philippensis Sus bucculentus

Sus salvanius Sus scrofa Sus timoriensis

Sus cebifcrons Sus verrucosus Sus heureni


AGRIBISNIS ANEKA TERNAK OLEH : MARIA SALE, S.Pt, Gr

Ternak babi dibagi ke dalam tiga tipe yakni;


 Babi tipe daging (Meat type)
Bangsa-bangsa babi yang termasuk ke dalam tipe daging yakni; Duroc, ,
Hampshire, dan Berkshire.
 Babi tipe lemak (Lard type)
Bangsa babi yang tergolong dalam babi tipe lemak yakni bangsa babi lokal
Indonesia
 Babi tipe lemak dan daging (Bacon type)
Bangsa-bangsa babi yang termasuk dalam tipe lemak dan daging yaitu; babi
Yorkshire, Tamworth dan Landrace.
Sebagai penghasil daging, babi dapat dibagi menjadi tiga (3) tipe yaitu :
- Tipe Pork/Meat, yaitu badan yang panjang, dada cukup dalam, susunan lemak tubuh
tidak banyak dan badan simetris
- Tipe lard, yaitu badan besar atau sedang, pendek, tebal, banyak lemak, kaki pendek –
besar
- Tipe bacon, yaitu perpaduan antara tipe pork dan tipe lard. Badan panjang, halus dan
lebar. Lemak sedang dan otot-otot yang dalam.

1.1.Bangsa babi yang ada di Indonesia


a. Babi Bali
Babi Bali merupakan babi besar, tubuhnya berwarna hitam dan putih dengan tipe lard
(tipe lemak, lemak babi yang digunakan untuk membuat minyak masak dan sabun).
Bangsa babi ini sangat tahan penyakit, kesuburannya tinggi dan bobot badannya
mencapai 100 kg. Umumnya, tubuhnya berwarna belang hitam dan putih dengan
ujung ekor berwarna putih. Babi bali cepat berkembang, sekali beranak mencapai 8 –
14 ekor.

b. Babi Sumba
Masih dekat hubungannya dengan babi hutan. Ciri-cirinya : Kepala agak panjang,
telinga kecil, sedikit tegak, tulang belakan lemah, warna hitam, belang hitam atau
kehitam-hitaman.

c. Babi Nias
Badannya sedang, ukuran kepalanya lebih pendek dari babi Sumba. Telinganya
tegak,kecil, mulutnya runcing, bulunya agak tebal, terutama pada leher dan bahu
sedang babi ini berwarna putih atau belang hitam.
AGRIBISNIS ANEKA TERNAK OLEH : MARIA SALE, S.Pt, Gr

d. Babi Babi Batak


Tinggi pundak 54-51 cm, panjang 71-95 cm. Telinga tengah warna rata-rata hitam
walaupun ada warna bercak-bercak putih.Bulu pada bagian bahu dan leher agak tebal.
Rata-rata putting susu 10. Pada masyarakat Batak (Karo) babi biasanya digunakan untuk :
 Upacara adat perkawinan yang dimana pihak pria harus mengorbankan/
mempersembahkan satu nyawa yaitu menyembelih seekor hewan (sapi, babi atau
kerbau), yang akan diberikan kepada pengentin wanita.
 Salah satu binatang peliharaan masyarakat Batak (Karo)

a. Babi Toraja
Babi kecil (minipig). Tinggi pundak 45 cm, panjang 71 cm. Warna hitam putih dan
ada yang hitam semua.
Pada masyarakat Toraja, babi umumnya digunakan untuk :
Tongkonan (rumah adat tradisional suku Toraja), yang dimana binatang babi
menjadi salah satu persembahan dalam pembangunan rumah adat tersebut.
Upacara adat kematian, babi menjadi salah satu binatang persembahan
AGRIBISNIS ANEKA TERNAK OLEH : MARIA SALE, S.Pt, Gr

1.2. Bangsa babi Import


a. Babi VDL ( Veredeld Duits Landvarken)
Babi VDL ( Veredeld Duits Landvarken) merupakan jenis babi unggul dari Jerman
yang mempunyai ciri-ciri kepala besar agak panjang, telinga besar panjang setengah
menggantung ke muka sejajar kepala, tulang belakang panjang lebar hampir bulat, badan
besar daging banyak.

b. Babi Yorkshire
Babi Yorkshire berasal dari Inggris yang ditandai dengan kepala/muka berbentuk seperti
mangkuk, telinga tegak, badan besar panjang dan halus, warna seluruh tubuh putih,
bersifat sebagai induk yang baik dan air susunya banyak.

c. Babi Duroc
Babi Duroc merupakan bangsa babi unggul asal Amerika Serikat. Babi
Duroc termasuk babi tipe daging dengan ciri-ciri berikut : Tubuh panjang dan besar,
warna merah kecoklatan sampai dengan merah tua, Punggung dari mulai leher sampai
dengan ekor membentuk busur, Kepala sedang, Telinga terkulai,daun telinga rebah
kedepan, Muka agak cekung, Produksi susu cukup baik, Daya asuh anak tinggi
AGRIBISNIS ANEKA TERNAK OLEH : MARIA SALE, S.Pt, Gr

d. Babi Hampshire
Hampshire merupakan bangsa babi unggul asal Inggris dengan ciri-ciri berikut
: Kepala berukuran sedang dan halus, Rahang rata, Telinga tegak, Punggung berbentuk
busur, Warna tubuh hitam tetapi pada bagian bahu berwarna putih sampai ke kakinya.

Gambar Babi Hampshire

e. Babi Saddleback
Saddleback merupakan bangsa babi unggul yang berasal dari Inggris. Saddle
Back termasuk babi tipe daging dengan ciri-ciri berikut : Kepala sedang dan
halus, Telinga terkulai, Rahang rata, Punggung berbentuk busur. Saddleback memiliki
persamaan khas dengan Hampshire, yaitu sama-sama berwarna hitam dengan bagian
bahu berwarna putih sampai ke kaki.

f. Babi Tamworth
Babi Tamworth merupakan bangsa babi dengan kualitas daging yang bermutu tinggi.
Berasal dari Inggris, di kota Tamworth. Babi ini memiliki ciri-ciri berikut :Tubuh yang
besar, Kaki yang sedikit panjang, Telinga tegak dan berukuran sedang, Kepala yang lebar
yaitu jarak antara telinga lebar, Moncong panjang dan lurus, Tubuh berwarna merah tua
atau kecoklatan.
AGRIBISNIS ANEKA TERNAK
OLEH : MARIA SALE, S.Pt, Gr

g. Babi Berkshire
Babi Berkshire merupakan bangsa babi unggul yang berasal dari Inggris.
Berkshire termasuk babi tipe daging dengan ciri-ciri berikut : Tubuh panjang, dan dalam,
punggung berbentuk busur, Warna hitam, dimana pada bagian keempat kaki bagian
bawah, muka dan ekor berwarna putih, Muka berbentuk sangat cekung, pendek dan lebar,
Telinga sedang dan sedikit condong ke depan, Kaki berukuran panjang dan sedang,
Persentase karkas tinggi

h. Babi Landrace
Babi Landrace merupakan babi unggul yang berasal dari Denmark, dengan ciri-ciri tubuh
panjang besar dan dalam, kepala kecil agak panjang, telinga terkulai rebah ke depan,
warna putih dengan bulu halus.

2. Kelinci
Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Spesies : Lepus spp, Orictolagus spp.
Saat ini terdapat banyak jenis kelinci yang beredar dan diternakkan di Indonesia, baik itu
sebagai kelinci potong maupun sebagai kelinci hias. Jenis-jenis kelinci :

a. Kelinci Anggora
Kelinci Angora adalah salah satu jenis kelinci peliharaan tertua, berasal dari
Ankara, Turki, yang pertama kali ditemukan dan dibawa oleh pelaut Inggris.
Kemudian di bawa ke Perancis tahun 1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman.
Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika
Serikat. Sampai kini Prancis menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang
menghasilkan wool. Di Indonesia kelinci jenis angora banyak diminati sebagai kelinci
hias. Warna bulunya bervariasi putih, coklat, hitam, hitam putih, agouti, bintik-bintik
putih, abu-abu, oranye, dan campuran atau kombinasi dari warna-warna tsb. Kelinci
OLEH : MARIA SALE, S.Pt, Gr
AGRIBISNIS ANEKA TERNAK

anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan
tubuhnya. Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga
dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci
ini memiliki temperamen yang lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak
suka menyisiri binatang peliharaannya. Pada umur dewasa mereka bisa mencapai
berat 2,0 kg – 4,0 kg baik jantan maupun betina, dan berumur 5-7 tahun tergantung
jenis dari anggoranya. Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6
ekor. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, sehingga harus
rajin mencukurnya 6-8 cm setiap tiga bulannya agar bulunya tidak menggumpal.

b. Kelinci Flemish Giant


Kelinci Flemish Giant termasuk jenis “raksasa” karena tubuhnya yang besar
sekali untuk ukuran kelinci pada umumnya, beratnya dapat mencapai 13 kg. Kelinci ini
dengan pakan khusus beratnya pernah mencapai 22,23 kg dan masuk Guinness World
Records. Awalnya kelinci flemish giant hanya dikembangkan di Inggris untuk memenuhi
permintaan akan daging kelinci di negara tersebut. Kemudian kelinci ini menyebar ke
seluruh dunia, karena kebutuhan akan daging kelinci membuat kelinci jenis ini digemari
dan diternakan secara besar-besaran di berbagai negara. Walaupun jenis kelinci Flemish
Giant ini pada umumnya diambil dagingnya, namun di Indonesia cenderung sebagai
kelinci peliharaan atau kelinci hias, khususnya bagi yang menyukai pada bentuk
tubuhnya yang besar.
Ciri-ciri umum dari flemish giant adalah mempunyai badan yang panjang (saat
dewasa lebih dari 51 cm), dan besar, bertulang tebal, dan dada penuh berisi. Kepala lebar,
telinga panjang dan tebal serta berdiri (saat dewasa panjang telinga lebih dari 15 cm),
serta mempunya kaki yang besar, panjang dan kokoh.Warna dari kelinci flemish giant
yang diakui adalah hitam, biru, coklat kuning muda (fawn), abu2 terang, seperti pasir
(sandy), abu2 besi (steel grey), dan putih.

c. Kelinci Rex
Kelinci rex memiliki ciri khas pada bulunya yang halus dan lembut seperti
beludru. Pertama kali rex ditemukan di Prancis dari keturunan kelinci liar pada tahun
1919. Mereka mulai dikenal saat dipublikasikan pada Paris International Rabbit Show
pada tahun 1924. Oleh karena keindahan bulunya, maka jenis kelinci ini banyak
AGRIBISNIS ANEKA TERNAK OLEH : MARIA SALE, S.Pt, Gr

dibudidayakan sebagai penghasil daging dan bulu selain sebagai hewan peliharaan
(sebagai kelinci hias). Bulu mereka yang eksotis tersebut digunakan sebagai bahan baku
jaket atau aksesoris pakaian.

B. Pedoman pemilihan bibit

Bibit ternak yang akan di pelihara sebaiknya dari bibit unggul dan sudah di seleksi
terlebih dahulu. Bibit ternak harus sesuai dengan standar atau persyaratan teknis minimal,
sebagai berikut:
a) sehat dan bebas dari segala cacat fisik seperti cacat mata (kebutaan), kaki (pincang
atau lumpuh), gigi dan kuku abnormal, serta tidak terdapat kelainan tulang punggung
atau cacat tubuh lainnya;
b) ternak betina harus bebas dari cacat alat reproduksi, abnormal ambing, sifat kanibal,
gejala kemandulan, dan mempunyai puting susu normal;
c) ternak jantan harus siap sebagai pejantan serta tidak menderita cacat pada alat
kelaminnya dan mempunyai libido yang tinggi;
d) mempunyai catatan silsilah.

Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis ternak yang berbobot badan dan
tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu (kelinci) jelas memilih bibit-
bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya
harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu
tidak kusam, lincah/aktif bergerak
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan
utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi
kandang yang baik serta mencegah dari gangguan luar.

C. Ciri - ciri bibit aneka ternak yang baik


Dalam suatu usaha peternakan dalam pemilihan bibit unggul merupakan hal
yang paling harus dilakukan karena pemilihan bibit merupakan salah satu kunci keberhasilan dari
usaha peternakan.
Apabila bibit yang baik didukung pemberian pakan yang baik dan tatalaksana yang baik
akan mendapatkan produksi yang optimal (ingat segitiga produksi peternakan). Ternak yang
dipilih untuk digunakan sebagai bibit harus didasarkan pada sifat-sifat produksi tinggi guna
memperoleh produksi yang maksimal. Untuk menjamin mutu produksi yang sesuai dengan
permintaan konsumen diperlukan bibit ternak yang bermutu, oleh karena itu diperlukan
pengaturan mengenai standar mutu atau kualitas bibit ternak dan produksinya. Tujuan utama
standarisasi adalah untuk meningkatkan daya saing hasil peternakan di pasaran dalam dan luar
negeri yang diharapkan dapat meningkatkan penerimaan devisa negara dan pendapatan petani.

Ciri – ciri bibit ternak yang baik adalah :


- Lincah dan aktif bergerak. Jika bibit diam saja, kemungkinan sedang terserang penyakit.
- Bentuk tubuh sempurna, simetris, dan anggota tubuhnya lengkap.
- Warna bulunya cerah dan tidak kusam
TUGAS ANEKA TERNAK
KELAS XI ATR
Pengadaan Bibit Aneka Ternak
Jumaat, 22 Januari 2021

1. Berdasarkan gambar dibawah ini, tentukan spesies babi apakah yang sesuai dengan
gambar tersebut !

2. Berdasarkan gambar dibawah ini, tentukan dan jelaskan jenis babi apakah yang
sesuai dengan gambar tersebut !

3. Kelinci yang pernah masuk Guinness World Records karena beratnya, adalah
kelinci...
Jelaskan karakteristik kelinci ini !
4. Jelaskan Pedoman pemilihan bibit yang sesuai standar !
5. Menurut kalian, mengapa pemilihan bibit merupakan salah satu kunci
keberhasilan dari usaha peternakan !

Anda mungkin juga menyukai