BAB I
PENDAHULUAN
1
pembuatan kosmetik, obat untuk menurunkan kadar kolestrol,
tubuh telah dikenal sejak lama. Cina salah satu negara yang
membuatramuanobatdaricacingtanahyangseringdisebut“dilong”.
cacing Eropa. Cacing jenis ini banyak dan mudah kita jumpai di
2
dapat menyebabkan diare. Penelitian yang dilakukan oleh
pelarut etanol.
I. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah
II. TujuanPenelitian
Tujuandaripenelitianiniadalah:
3
III. Manfaat Penelitian
4
1. Untuk mempelajari dan mengetahui mutu fisik cacing tanah setelah
diesktrak
cacing tanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
phylum : Annelida
Class : Clitellata
Subclass : Oligochaeta
Ordo : Haplotaxida
Family : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
5
tulang belakang (invertebrata). Tubuhnya tersusun atas segnen-
dan getaran. Cacing tanah juga tidak mempunyai mata, tetapi peka
6
tubuh (rongga selomik) berupa cairan. Fungsi pori-pori adalah untuk
cacing tanah bernafas melalui kulit yang basah tersebut. Kulit luar
1999).
7
Setiap spesies dari oligochaeta mempunyai setae yang
badannya
sebagaiberikut:
a. Kelembaban
9
pergerakan cacing tanah karena sebagian tubuhnya terdiri atas air
b. Suhu
jumlahnya bertambah 4 kali lipat ada kisaran suhu 6-16 oC. Kokon
suhu 29 oC, 49 hari pada suhu 15 0C dan 112 hari pada suhu 10 oC
bila tersedia air yang cukup. Suhu yang ekstrim tinggi atau rendah
10
mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi dan metabolisme.
c. pH
11
(Hanafiah,2015).
yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat
1. Cara dingin
a. Maserasi
12
banyak waktu, pelarut yang digunakan cukup banyak,
2016).
b. Perkolasi
13
2. Cara Panas
a. Soxhletasi
b. Refluks
14
berulang-ulang (3-6 kali) pada residu pertama.
c. Digesti
d. Infus
e. Dekok
(Depkes RI,2000).
15
B. Destilasi uap (Depkes RI,2000)
memisah sebagian.
16
eksrtak terdiri dari berbagai parameter standar umum dan
1. Organoleptik
2. Identitas
metanol.
17
berkali-kali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian
18
bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105°C
pengeringan.
terhadap berat sampel awal. Kadar abu yang tidak larut dalam
19
ditentukan kadar abu yang tidak larut asam dalam persen
ekstrak (5% dan 10%) dalam pelarut tertentu (etanol) dengan alat
piknometer.
20
BAB III
METODE KERJA
(Lumbricus rubellus)
21
III.4 Alat dan Bahan yang digunakan
1. Alat
Alat yang digunakan yaitu bejana maserasi, tabung
rotary evaporator.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktium ini yaitu ekstrak
22
tanah yang kering kemudian diblender hingga menjadi serbuk hingga
rubellus).
gram.
tersebut.
bobot simplisia
23
III.6 Standardisasi Parameter Non Spesifik
terhadap berat sampel awal. Kadar abu yang tidak larut dalam
24
dengan 25 ml asam klorida encer P selama 5 menit, bagian
ekstrak (5% dan 10%) dalam pelarut tertentu (etanol) dengan alat
piknometer.
25
III.7 Analisis Data
26
DAFTAR PUSTAKA
Palungkun, R. 2016. Sukses Beternak Cacing Tanah (Lumbricus
rubellus).Jakarta: Penebar Swadaya.
Eriska, Risa dkk. 2000. Efek Proteksi Suspensi dan Ekstrak Air Cacing
Tanah(Lumbricus rubellus.) terhadap Kerusakan Hati Mencit
Swiss-WebsterJantan yang Diinduksi dengan Karbon Tetraklorida.
Bandung: DepartemantITB.
27
28