Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

BIOLOGI TANAH
PENGENALAN KELOMPOK CACING TANAH

Disusun oleh :

NAMA : BERRY FIRMAN RIYADI

NIM : CAC 108 005

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
2010
I . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cacing tanah adalah nama yang umum digunakan untuk kelompok Oligochaeta,

yang kelas dan subkelasnya tergantung dari penemunya dalam filum Annelida. Cacing

tanah merupakan makhluk yang telah hidup dengan bantuan sistem pertahanan mereka

sejak fase awal evolusi, oleh sebab itu mereka selalu dapat menghadapi invasi

mikroorganisme patogen di lingkungan mereka.

Cacing adalah suatu makhluk makro yang berada dalam tanah, sebagai pengurai

jasad lain, mulai dari hewan yang mati, daun gugur, akar yang mati hingga jasad

manusia yang telah tutup usia hingga batu kapur. Cacing yang dimaksud adalah cacing

tanah. Jenis cacing ini berbeda dengan cacing yang membuat hewan atau manusia

menjadi sakit. Banyaknya cacing dalam tanah menunjukkan bahwa tanah itu sehat.

Cacing tanah memakan humus dalam tanah, dan kemudian mengubah humus itu

menjadi unsur hara, hal ini sangat baik untuk tanah.

Dalam bahasa Inggris cacing sering disebut dengan istilah worm, vermes, dan

helminth. Cacing, dalam kerajaan binatang termasuk hewan invertebrata atau tanpa

tulang belakang. Cacing diklasifikasikan kedalam tiga phylum, yaitu Platyhelminthes,

Aschelminthes (Nemathelminthes), dan Annelida (Listyawan, et.al. 1998).

Cacing tanah tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya karena cacing bersifat

hermaprodit alias dalam satu tubuh terdapat dua alat kelamin, jantan dan betina. Namun

cacing tanah tidak dapat melakukan perkawinan sendirian. Untuk kawin ia

membutuhkan pasangan untuk pertukaran sperma (Simandjuntak, 1982).


Cacing tanah di bagi atas tiga kelompok yaitu : (1) epigeik (2)aneksik (3) endogeik

Epigeik memiliki ukuran kecil , terpigmentasi dibagian dorsal , hidup dalam

kedalam 0 – 10 cm dari permukaan tanah atau bersembunyi di bawah seresah , sebagian

besar makanannya berupa detritus / penghancur bahan organik asa serasah,

mendepositkan kastingnya dipermukaan tanah.

Aneksik yaitu cacing yang berukuran besar dan terpigmentasi di bagian

anteriodorsal, makin mengarah ke posterior diameter tubuhnya makin mengecil.

Hidupdalam tanah membuat lubang dalam arah vertikal atau mendekati vertikal dengan

permukaan tanah. Aktifitas pembuatan lubangnya memfasilitasi masuknya O2 dan air

kedalam tanah.

Endogeik merupakan cacing tanah yang tidak berpigmen umumnya hidup pada

kedalaman arah horizontal pada kedalaman 5 – 20 cm dari permukaan tanah .

Cacing ini mencari makan di dalam tanah yang berupa hancuran bahan organik yang

telah menjadi satu dengan tanah, sehingga disebut juga spesies geophagus ( pemakan

tanah).

2.1 Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengelompokkan jenis

– jenis cacing tanah pada beberapa lahan / habitat yang berbeda dan mengerti hubungan

keberadaan kelompok – kelompok cacing tanah ini dengan habitat tersebut.


II . BAHAN DAN METODE

2.1 Waktu Dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu bulan Oktober 2010. Pada pukul

07.00-08.40 WIB. Bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas

Pertanian, Universitas Palangka Raya.

2.2 Bahan Dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan iyalah ember, air,sabun, sekop , cangkul , pinset,

lup dan mikroskop.

2.3 Cara Kerja

1. menggali tanah dengan menggunakan sekop atau cangkul pada kedalaman 0 – 30 cm

pada beberapa tempat dihabitat yang berbeda, misal dibawah pohon pisang, ditempat

timbunan – timbunan sampah organik , pada ladang jagung , ladang alang – alang dan

sebagainya. Untuk memudahkan perhitungan jumlah populasinya , mengusahakan

ukuran petak kuadran 1 x 1 m 2 . Jika kesulitan mendapatkannya, dicoba dengan

menyiram tanah pada petak kuadran tersebut dengan menggunakan air sabun agar

cacing nya keluar. Koleksi cacing tanah yang ada di sana , bersihkan dengan air.

2. memeriksa secara visual dengan menggunakan lup , termasuk kedalam kelompok

apakah jenis – jenis cacing yang anda dapat. Untuk dapat melihatnya chaeta , letakkan

cacing tanah di bawah mikroskop , gunakan perbesaran rendah.

3. menghitung populasi tiap kelompok cacing pada tiap –tiap lahan /habitat yang

berbeda tersebut.
III . HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Tabel pengamatan cacing tanah

No Habitat Epigeik Aneksik endogeik


1 Di bawah pohon pisang 2 7 6

3.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa pada habitat di bawah

pohon pisang trdapat populasi cacing tanah yaitu epigeik 2 , aneksik 7 dan endogeik 6.
IV. PENUTUP

4.1 kesimpulan

Cacing tanah merupakan makhluk yang telah hidup dengan bantuan sistem

pertahanan mereka sejak fase awal evolusi, oleh sebab itu mereka selalu dapat

menghadapi invasi mikroorganisme patogen di lingkungan mereka. Penelitian yang

telah berlangsung selama sekitar 50 tahun menunjukkan bahwa cacing tanah memiliki

kekebalan humoral dan selular mekanisme


DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, K.A., I. Anas, A. Napoleon dan N. Ghoffar, (2005), Biologi Tanah, PT. Raja

Grafindo, Jakarta.

Palungkun, R., (1999), Sukses Beternak Cacing Tanah Lumbricus rubellus, PT. Penebar

Swadaya, Bogor.

Nurmawati, S., (2000), Studi Perbandingan Penggunaan Pupuk Kotoran Sapi dengan

Pupuk Kascing Terhadap Produksi Tanaman Selada

Rukmana, R. (1999), Budidaya Cacing Tanah, Kanisius, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai