PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Betty Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan
gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi
Neuman manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang
dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang
berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka manusia
berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang
digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala
sesuatuyang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri
klien.
Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari
luar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha
klien untuk menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk
oleh mekanisme yang didasari maupun yang tidak didasari. Tiap
lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat
merusak sistem. Model Neuman mencakup stressor intrapersonal,
interpersonal dan ekstrapersonal.
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia
secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membantu individu, keluarga
dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan
yang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien.
Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi respon
klien terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer,
sekunder, dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan
pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial
dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus
pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan
prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak.
1
Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali.
Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan
pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan
untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.
Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi keperawatan adalah
dengan mengembangkan salah satu model pelayanan keperawatan yang
sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. Model keperawatan Neuman,
dikenal dengan model adaptasi dimana Neuman memandang pengalaman
klinis dikeperawatan distrik dan psikiatrik
Dari berbagai tingkatan usia.Aplikasi proses keperawatan menurut
konsep teori Neuman di Rumah Sakit telah banyak diterapkan namun
sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami bahwa tindakan
keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan
keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan
pada klien adalah penerapan konsep teori Neuman.
Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui
dan mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang
sesuai dengan teori Sister Neuman diilapangan atau rumah sakit, sehingga
dapat diketahui apakah teori Neuman dapat diaplikasikan dengan baik
dalam pelayanan keperawatan/ asuhan keperawatan .
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu memahami konsep model keperawatan menurut Neuman
dalam asuhan keperawatan keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami konsep model teori Neuman
b. Mampu menghubungkan model konsep betty neumen dengan
proses keperawatan terutama keperawatan keluarga
c. Mampu mengevaluasi/menilai proses keperawatan keluarga dengan
konsep keperawatan neumen.
d. Mendapatkan gambaran kondisi pelaksanaan konsep Neuman
dalam keperawatan keluarga.
2
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa keperawatan, agar lebih mengetahui model aplikasi
keperawatan menurut Betty Neuman dalam bidang ilmu keperawatan.
2. Bagi penulis, agar dapat mendalami konsep teori dan model betty
neuman dalam praktik keperawatan
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
1. Definisi
2. Struktur Keluarga
a. Elemen struktur keluarga menurut Friedman
1) Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga
baik didalam keluarganya sendiri maupun peran dilingkungan
masyarakat.
4
3) Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi diantara
orang tua, orang tua dan anak, diantara anggota keluarga
ataupun dalam keluarga.
2) Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki
peran dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga dalam
berinteraksi setiap anggota tidak semena-mena, tetapi
mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab
masing-masing anggota keluarga.
3) Perbedaan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan
masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi
5
yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai
pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-anak.
b) Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak
istri.
6
d. Tipe/Bentuk Keluarga
Bentuk Keluarga Tradisional
1) The Nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
3) Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua
dengan anak yang sudah memisahkan diri.
2) Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur
yang tinggal bersama dalam satu rumah.
7
3) Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau
saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan
pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, televisi,
telepon,dll)
4) Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali
dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
3) Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak
ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama,
sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok/
membesarkan anak bersama.
6) Cohabitating couple
8
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan
karena beberapa alasan tertentu. Beberapa orang dewasa yang
menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang saling
merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi
sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.
8) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang
tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
9) Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem
kesehatan mental.
10) Gang
Sebuah bentuk keuarga yang destruktif dari orang-orang
muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang
mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan
kriminal dalam kehidupannya.
9
3) Berdasarkan pemegang kekuasaannya, terdiri dari keluarga
patriarhat, keluarga matriarhat, dan keluarga equalitarian.
4) Berdasarkan bentuk perkawinan, terdiri atas keluarga
monogami, keluarga poligami, dan keluarga poliandri.
5) Berdasarkan status sosial ekonomi, terdiri atas keluarga
golongan rendah,keluarga golongan menengah, dan keluarga
golongan tinggi.
6) Berdasarkan keutuhan, terdiri atas keluarga utuh, keluarga
pecah atau bercerai,dan keluarga pecah semu.
e. Peranan Keluarga
1) Peran- peran formal
Peran- peran formal bersifat eksplisit yaitu setiap
kandungan struktur peran kelurga.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah
sebagai berikut :
a) Peranan Ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak,
berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
b) Peranan Ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu
mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
c) Peran Anak
10
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial,
dan spiritual.
11
Menurut Duvall tahap dan tugas perkembangan keluarga
ada 8, yaitu:
1) Keluarga pemula
a) membangun perkawinan yang saling memuaskan
b) menghububgkan jaringan persaudaraan secara harminis
c) keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai
orangtua
12
a) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota
keluarga baru didapatkan melalui perkawinan anak-anak
b) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan
kembali hubungan perkawinan
c) Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami
maupun istri
8) Keluarga lansia
a) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
b) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
c) Mempertahankan hubungan perkawinan
d) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
e) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
f) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
(penelaahan dan integrasi hidup)
h. Tugas-Tugas Keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Nasrul effendy adalah
sebagai berikut :
1) Mengenal masalah kesehatan.
2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
5) Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas
kesehatan masyarakat.
13
c. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan
apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan
akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
d. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu
(pasien), keluarga tetap berperan sebagi pengambil keputusan
dalam memelihara kesehatan keluarganya
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk
berbagai upaya kesehatan masyarakat
14
4. Prinsip-Prinsip Keperawatan keluarga
Ada beberapa prinsip penting yangperlu diperhatikan dalam
memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, adalah:
a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan
kesehatan.
b. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat
sebagai tujuan utama.
c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam
mencapai peningkatan kesehatan keluarga.
d. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat
melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan
masalah dan kebutuhan
e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan
prefentif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan prefentif.
f. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan kesehatan keluarga.
g. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga
keseluruhan.
h. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan
kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dalam
menggunakan proses keperawatan.
i. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan
kesehatan dasar/perawatan dirumah.
j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.
15
b. Hambatan dari perawat
1) sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi,
seperti: PHN Kit, transportasi
2) kondisi alam (geografi yang sulit)
3) kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa)
4) keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga
16
memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan
diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang
berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-
gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau
positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui
respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
e. Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari
tekanan.
f. Tingkat Reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
g. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
h. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
1) Pencegahan primer
Sebelum terjadi tindakan
2) Pencegahan sekunder
Ketika terjadi tindakan
3) Pencegahan tersier
Adaptasi atau pengaruh kerusakan
17
4) Penyesuain Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik
interpersonal, Intra personal dan ekstra personal.
2) Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau
pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.
3) Sehat
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan
kebutuhan. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor.
4) Kepeawatan
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan
stressor melalui pencegahan primer, sekunder dan tertier.
18
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri
keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut
dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
a. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan
yang bersifat fleksibel yang berupa :
1) Pendidikan kesehatan.
2) Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang
dapat dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan
meningkatkan kesehatan.
19
BAB IV
KESIMPULAN
20
model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of
knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari dan memahami
manusia beserta iplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA
21
Mubarak, wahid iqbal,SKM.2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta:
CV. Sagung Seto
http://mataharibersinar.com
http://abiperawat.blogspot.com/2007/05/model-adaptasi-Betty-nouman.html
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/model-keperawatan-betty
neuman.html
22