Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Betty Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan
gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi
Neuman manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang
dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang
berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka manusia
berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang
digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala
sesuatuyang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri
klien.
Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari
luar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha
klien untuk menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk
oleh mekanisme yang didasari maupun yang tidak didasari. Tiap
lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat
merusak sistem. Model Neuman mencakup stressor intrapersonal,
interpersonal dan ekstrapersonal.
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia
secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membantu individu, keluarga
dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan
yang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien.
Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi respon
klien terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer,
sekunder, dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan
pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial
dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus
pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan
prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak.

1
Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali.
Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan
pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan
untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.
Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi keperawatan adalah
dengan mengembangkan salah satu model pelayanan keperawatan yang
sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. Model keperawatan Neuman,
dikenal dengan model adaptasi dimana Neuman memandang pengalaman
klinis dikeperawatan distrik dan psikiatrik
Dari berbagai tingkatan usia.Aplikasi proses keperawatan menurut
konsep teori Neuman di Rumah Sakit telah banyak diterapkan namun
sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami bahwa tindakan
keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan
keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan
pada klien adalah penerapan konsep teori Neuman.
Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui
dan mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang
sesuai dengan teori Sister Neuman diilapangan atau rumah sakit, sehingga
dapat diketahui apakah teori Neuman dapat diaplikasikan dengan baik
dalam pelayanan keperawatan/ asuhan keperawatan .

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu memahami konsep model keperawatan menurut Neuman
dalam asuhan keperawatan keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami konsep model teori Neuman
b. Mampu menghubungkan model konsep betty neumen dengan
proses keperawatan terutama keperawatan keluarga
c. Mampu mengevaluasi/menilai proses keperawatan keluarga dengan
konsep keperawatan neumen.
d. Mendapatkan gambaran kondisi pelaksanaan konsep Neuman
dalam keperawatan keluarga.

2
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa keperawatan, agar lebih mengetahui model aplikasi
keperawatan menurut Betty Neuman dalam bidang ilmu keperawatan.
2. Bagi penulis, agar dapat mendalami konsep teori dan model betty
neuman dalam praktik keperawatan

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keluarga

1. Definisi

 Menurut Bailon & Maglaya

Menurut Bailon dan Maglaya keluarga adalah dua atau


lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-
masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

 Menurut Duvall & Logan


Menurut Duvall dan Logan keluarga adalah sekumpulan
orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial
dari tiap anggota keluarga.

2. Struktur Keluarga
a. Elemen struktur keluarga menurut Friedman
1) Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga
baik didalam keluarganya sendiri maupun peran dilingkungan
masyarakat.

2) Nilai atau norma keluarga


Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan
diyakini dalam keluarga

4
3) Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi diantara
orang tua, orang tua dan anak, diantara anggota keluarga
ataupun dalam keluarga.

4) Struktur kekuatan keluarga


Menggamgarkan kemampuan anggota keluarga untuk
mengendalikan atau mempengaruhi orang lain dalam
perubahan perilaku ke arah positif.

b. Ciri-ciri struktur keluarga


1) Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-
masing anggota keluarga memiliki peran dan pungsi masing-
masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi
yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara
anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai
tujuan.

2) Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki
peran dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga dalam
berinteraksi setiap anggota tidak semena-mena, tetapi
mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab
masing-masing anggota keluarga.

3) Perbedaan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan
masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi

5
yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai
pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-anak.

c. Dominasi struktur keluarga


1) Dominasi jalur hubungan darah
a) Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui
jalur garis ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata
menggunakan struktur keluarga patrilineal
b) Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui
jalur garis ibu. Suku padang salah satu suku yang yang
mengunakan struktur keluarga matrilineal.

2) Dominasi keberadaan tempat tinggal


a) Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang
tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak suami.
b) Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang
tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri.

3) Dominasi pengambilan keputusan


a) Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak
suami

b) Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak
istri.

6
d. Tipe/Bentuk Keluarga
Bentuk Keluarga Tradisional
1) The Nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak

2) The dyad family


Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang
hidup bersama dalam satu rumah.

3) Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua
dengan anak yang sudah memisahkan diri.

4) The childless family


Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena
mengejar karier/pendidikan yan terjadi pada wanita.

5) The extended family


Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup
bersama dalam satu rumah,seperti nuclear family disertai:
paman, tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan

6) The single parent famili


Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu)
dengan anak.

5 hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,


kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)
1) Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah
satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang
bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pad
saat ”weekend”

2) Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur
yang tinggal bersama dalam satu rumah.

7
3) Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau
saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan
pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, televisi,
telepon,dll)

4) Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali
dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.

5) The single adult living alone/single adult family


Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri
karena pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal
mati)

Bentuk Keluarga Non-Tradisional


1) The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan
anakdari hubungan tanpa nikah
2) The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri

3) Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak
ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama,
sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok/
membesarkan anak bersama.

4) The nonmarital heterosexsual cohabiting family


Keluarga yang hidup bersamaberganti-ganti pasangan tanpa
melalui pernikahan.

5) Gay and lesbian families


Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama
Group-marriage family sebagaimana ”marital pathners”

6) Cohabitating couple

8
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan
karena beberapa alasan tertentu. Beberapa orang dewasa yang
menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang saling
merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi
sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.

7) Group network family


Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup
berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-
barang rumah tangga bersama, pelayanan,dan bertanggung
jawab membesarkan anaknya

8) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang
tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya.

9) Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem
kesehatan mental.

10) Gang
Sebuah bentuk keuarga yang destruktif dari orang-orang
muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang
mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan
kriminal dalam kehidupannya.

Menurut Kamanto Sunarto, keluarga dapat dibedakan


menjadi beberapa bentuk :
1) Berdasarkan keanggotaannya, terdiri dari keluarga batih dan
keluarga luas.
2) Berdasarkan garis keturuan, terdiri atas keluarga patrilineal,
keluarga matrilineal, dan keluarga bilateral.

9
3) Berdasarkan pemegang kekuasaannya, terdiri dari keluarga
patriarhat, keluarga matriarhat, dan keluarga equalitarian.
4) Berdasarkan bentuk perkawinan, terdiri atas keluarga
monogami, keluarga poligami, dan keluarga poliandri.
5) Berdasarkan status sosial ekonomi, terdiri atas keluarga
golongan rendah,keluarga golongan menengah, dan keluarga
golongan tinggi.
6) Berdasarkan keutuhan, terdiri atas keluarga utuh, keluarga
pecah atau bercerai,dan keluarga pecah semu.

e. Peranan Keluarga
1) Peran- peran formal
Peran- peran formal bersifat eksplisit yaitu setiap
kandungan struktur peran kelurga.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah
sebagai berikut :
a) Peranan Ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak,
berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.

b) Peranan Ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu
mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.

c) Peran Anak

10
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial,
dan spiritual.

2) Peran- peran informal


Peran- peran informal bersifat implisit biasanya tidak
tampak ke permukaan dan dimainkan hanya untuk memenuhi
kebutuhan- kebutuhan emosional individu dan atau untuk
menjaga keseimbangan dalam keluarga.
misalnya: pendorong, penguat, pendamai, pengharmonis
f. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman didefinisikan sebagai
hasil atau konsekwensi dari struktur keluarga. Lima fungsi
keluarga yang paling berhubungan erat saat mengkaji dan
mengintervensi keluarga adalah ;
1) Fungsi Afektif (Fungsi pemeliharaan kepribadian) : untuk
stabilitas kepribadian kaum dewasa, memenuhi kebutuhan –
kebutuhan para anggota keluarga.
2) Sosialisai dan Fungsi penempatan sosial : untuk sosialisasi
primer anak – anak yang bertujuan untuk membuat mereka
menjadi anggota masyarakat yang produktif, dan juga sebagai
penganugrahan status anggota keluarga.
3) Fungsi Reproduksi : untuk menjaga kelangsungan
keturunan/generasi dan menambah sumber daya manusia, juga
untuk kelangsungan hidup masyarakat.
4) Fungsi Ekonomis : untuk mengadakan sumber – sumber
ekonomi yang memadai dan mengalokasikan sumber – sumber
tersebut secara efektif.
5) Fungsi Perawat Kesehatan : untuk mengadalan kebutuhan-
kebutuhan fisik – pangan, sandang, papan dan perawatan
kesehatan.

g. Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga

11
Menurut Duvall tahap dan tugas perkembangan keluarga
ada 8, yaitu:
1) Keluarga pemula
a) membangun perkawinan yang saling memuaskan
b) menghububgkan jaringan persaudaraan secara harminis
c) keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai
orangtua

2) Keluarga sedang mengasuh anak


a) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang
mantap.
b) Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan
dan kebutuhan anggota keluarga.
c) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
d) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan
menambahkan peran-peran orangtua dan kakek nenek

3) Keluarga dengan anak usia prasekolah


a) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga se[erti rumah,
ruang bermain, privasi, keamanan
b) Mensosialisasikan anak
c) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain
d) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga

4) Keluarga dengan anak usia sekolah


a) Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan
prastasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan
teman sebaya yang sehat
b) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
c) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.

5) Keluarga dengan anak remaja


a) Mengembangkan kebebasan dengan tanggungjawab ketika
remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri
b) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
c) Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-
anak

6) Keluarga melepaskan anak dewasa muda

12
a) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota
keluarga baru didapatkan melalui perkawinan anak-anak
b) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan
kembali hubungan perkawinan
c) Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami
maupun istri

7) Orangtua usia pertengahan


a) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
b) Mempertahankan hubungan – hubungan yang memuaskan
dan penuh arti dengan para orangtua lansia dan anak-anak
c) Memperkokoh hubungan perkawinan

8) Keluarga lansia
a) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
b) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
c) Mempertahankan hubungan perkawinan
d) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
e) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
f) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
(penelaahan dan integrasi hidup)
h. Tugas-Tugas Keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Nasrul effendy adalah
sebagai berikut :
1) Mengenal masalah kesehatan.
2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
5) Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas
kesehatan masyarakat.

B. Konsep kesehatan keperawatan keluarga

1. Keluarga Sebagai Unit Analisis dalam Keperawatan


Alasan keluarga sebagai Unit Pelayanan:
a. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga
yang menyangkut kehidupan masyarakat
b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
megabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya

13
c. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan
apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan
akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
d. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu
(pasien), keluarga tetap berperan sebagi pengambil keputusan
dalam memelihara kesehatan keluarganya
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk
berbagai upaya kesehatan masyarakat

2. Siklus Penyakit & Kemiskinan Keluarga


Dalam memberikan asuhan perawatan terhadap keluarga, lebih
ditekankan pada keluarga-keluarga dengan keadaan sosial
perekonomian yang rendah. Keadaan social ekonomi yang rendah pada
umunya berkaitan erat dengan berbagai masalah kesehatan yang
mereka hadapi disebabkan karena ketidak mampuan dan ketidak
tahuan dalam mengatasi berbagai masalah yang meraka hadapi.
Masalah kemiskinan akan sangat mengurangi kemampuan keluarga
utuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga terhadap kebutuhan
gizi, perumahan dan lingkungan sehat, pendidikan dan kebutuhan
lainnya. Jelas kesemuannya itu dengan mudah meyababkan suatu
peyakit.

3. Peran Perawat Dalam Asuhan keperawatan Keluarga


Dalam memberikan asuhan perawatan keluarga, ada beberapa
peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
a. Pemberian asuhan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
b. Pengenal atau pengamat masalah kebutuhan kesehatan keluarga
c. Coordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan
keluarga
d. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau
dan perawat mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi
keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannya
e. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik
untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi
perilaku yang sehat

14
4. Prinsip-Prinsip Keperawatan keluarga
Ada beberapa prinsip penting yangperlu diperhatikan dalam
memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, adalah:
a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan
kesehatan.
b. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat
sebagai tujuan utama.
c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam
mencapai peningkatan kesehatan keluarga.
d. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat
melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan
masalah dan kebutuhan
e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan
prefentif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan prefentif.
f. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan kesehatan keluarga.
g. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga
keseluruhan.
h. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan
kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dalam
menggunakan proses keperawatan.
i. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan
kesehatan dasar/perawatan dirumah.
j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.

5. Hambatan Dalam Asuhan Keperawatan Keluarga


Hambatan yang paling besar dihadapi perawat dalam memberikan
asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah:
a. Hambatan dari keluarga
1) pendidikan keluarga yang rendah
2) keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana
dan prasarana)
3) kebiasaan-kebiasaan yang melekat
4) sosial budaya yang menunjang

15
b. Hambatan dari perawat
1) sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi,
seperti: PHN Kit, transportasi
2) kondisi alam (geografi yang sulit)
3) kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa)
4) keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga

C. Konsep teori Betty Neuman

1. Pengertian model health care system


Model konseptual betty neuman ini memberi penekanan pada
penurunan stres dengan cara memperkiuat garis pertahanan diri yang
bersifat:
a. Fleksibel
b. Normal
c. Resisten
Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis pertahanan tesebut yang
terkait dengan tiga level prevensi.

2. Perkembangan Sistem Model Neuman


Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara
pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang
manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang
berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon
sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun
eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi
terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang
memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola
organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini,
maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas
atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai
disiplin keilmuan.
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem
secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi
dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk

16
memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan
diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang
berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-
gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau
positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui
respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.

3. Konsep Utama Dan Definsi Teori Model Neuman


Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan
pendekatan. Yang termasuk dalam konsep mayor menurutnya adalah :
a. Tekanan
Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan
Neuman tentang tekanan yaitu :
1) Intra Personal : Secara individu atau perorangan
2) Inter Personal : Antara individu yang satu dengan individu
yang lain lebih dari satu.
3) Ekstra Personal : Di luar individu

b. Struktur Pokok Sumber Energi


Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.
c. Tingkat Ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.
d. Garis Normal Pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi
tekanan di batas normal.

e. Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari
tekanan.
f. Tingkat Reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
g. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
h. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
1) Pencegahan primer
Sebelum terjadi tindakan
2) Pencegahan sekunder
Ketika terjadi tindakan
3) Pencegahan tersier
Adaptasi atau pengaruh kerusakan

17
4) Penyesuain Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik
interpersonal, Intra personal dan ekstra personal.

i. Keyakinan dan Tata Nilai


Model ini menginteraksi 4 variabel yang menunjang dalam
keperawatan komunitas atau keluarga yaitu:
1) Aspek Fisik
2) Aspek Psikologi
3) Aspek Sosial
4) Aspek Kultural dan Spiritual

Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga


dalam limgkumgan yang dinamis. Asumsi yang dikemukakan oleh
Betty Neuman tentang 4 konsep utama yang terkait dengan
keperawatan keluarga adalah sebagai berikut:
1) Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu
mencari keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan
dari variabel-variabel: fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spritual.

2) Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau
pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.

3) Sehat
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan
kebutuhan. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor.

4) Kepeawatan
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan
stressor melalui pencegahan primer, sekunder dan tertier.

4. Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Atau Keluarga

18
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri
keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut
dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
a. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan
yang bersifat fleksibel yang berupa :
1) Pendidikan kesehatan.
2) Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang
dapat dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan
meningkatkan kesehatan.

b. Intervensi yang bersifat prevensi


1) Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu : Deteksi
dini gangguan kesehatanMisalnya deteksi tumbuh kembang
balita, keluarga dll
2) Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu
misalnya: konseling pra nikah.
3) Intervensi yang bersifat kuratif : Dilakukan apabila garis
pertahanan terganggu.
4) Intervensi yang bersifat rehabilitatif : Dilakukan seperti pada
upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu.
5) Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif untuk gagguan
pada garis pertahanan resisten dapat berupa:
a) Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan
kepakaran perawat.
Misal: melatih klien duduk atau berjalan
b) Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah.
c) Melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektor
untuk penyelesaian masalah.
d) Melakukan rujukan keperawatan atau non keperawata bisa
lintas program dan lintas sektor.

19
BAB IV
KESIMPULAN

Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan


memandang keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor
dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya,
perkembangan,dan,spiritual.
Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu
pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan
keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan.

Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep


tertentu dapat memberikan pedoman bagi kita dalam pengembangan perangkat
penilaian dan pengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab
fokus utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan.

Model keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak


terpisahkan untuk menilai konsep-konsep yang menarik perhatian bagi profesi
perawat. Sudut pandang yang holistik seperti itu penting sekali digunakan bila
perawat berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional, misalnya
duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan
keperawatan.

Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan


akan membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan
pedoman untuk menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat
melakukan sebuah riset keperawatan, maka model konseptualakan membantu
dalam menyusun struktur yang logis dan konsisten dengan asumsi-asumsi yang
sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode, dan indikator
hadil pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep keperawatan yang justru
menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain.

Seharusnya, kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi dengan


perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam

20
model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of
knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari dan memahami
manusia beserta iplikasinya.

DAFTAR PUSTAKA

21
Mubarak, wahid iqbal,SKM.2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta:
CV. Sagung Seto

http://mataharibersinar.com

http://abiperawat.blogspot.com/2007/05/model-adaptasi-Betty-nouman.html
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/model-keperawatan-betty
neuman.html

22

Anda mungkin juga menyukai