Anda di halaman 1dari 32

PRINSIP PEMBERIAN OBAT

PRINSIP PENGGUNAAN
OBAT RASIONAL
PRINSIP PENGGUNAAN
OBAT RASIONAL
Penggunaan Obat Rasional (POR) melalui Indikator 8 Tepat dan 1
Waspada :
1. Tepat Diagnosis
Penggunaan obat harus berdasarkan penegakan diagnosis yang
tepat
Pada pengobatan oleh tenaga kesehatan, diagnosis merupakan
wilayah kerja dokter.
2. Tepat pemilihan obat
Berdasarkan diagnosis yang tepat maka harus dilakukan pemilihan
obat yang tepat. Pemilihan obat yang tepat dapat ditimbang dari
ketepatan kelas terapi dan jenis obat yang sesuai dengan diagnosis.
Selain itu, Obat juga harus terbukti manfaat dan keamanannya
PRINSIP PENGGUNAAN
OBAT RASIONAL
3. Tepat indikasi
Pasien diberikan obat dengan indikasi yang benar sesuai
diagnosa Dokter. Misalnya Antibiotik hanya diberikan
kepada pasien yang terbukti terkena penyakit akibat
bakteri
4. Tepat pasien
Obat yang akan digunakan oleh pasien mempertimbangkan
kondisi individu yang bersangkutan. Riwayat alergi, adanya
penyakit penyerta seperti kelainan ginjal atau kerusakan
hati, serta kondisi khusus misalnya hamil, laktasi, balita,
dan lansia harus dipertimbangkan dalam pemilihan obat
PRINSIP PENGGUNAAN
OBAT RASIONAL
5. Tepat dosis
Dosis obat yang digunakan harus sesuai range terapi obat tersebut. Obat
mempunyai karakteristik farmakodinamik maupun farmakokinetik yang
akan mempengaruhi kadar obat di dalam darah dan efek terapi obat.
6.  Tepat  cara dan lama pemberian
Cara pemberian yang tepat harus mempertimbangkan mempertimbangkan
keamanan dan kondisi pasien. Hal ini juga akan berpengaruh pada bentuk
sediaan dan saat pemberian obat. Misalnya pasien anak yang tidak mampu
menelan tablet parasetamol dapat diganti dengan sirup.
Lama pemberian meliputi frekuensi dan lama pemberian yang harus sesuai
karakteristik obat dan penyakit. Frekuensi pemberian akan berkaitan
dengan kadar obat dalam darah yang menghasilkan efek terapi
PRINSIP PENGGUNAAN
OBAT RASIONAL
7.  Tepat harga
Penggunaan obat tanpa indikasi yang jelas atau untuk
keadaan yang sama sekali tidak memerlukan terapi
obat merupakan pemborosan dan sangat membebani
pasien, termasuk peresepan obat yang mahal
8.  Tepat informasi
Kejelasan informasi tentang obat yang harus diminum
atau digunakan pasien akan sangat mempengaruhi
ketaatan pasien dan keberhasilan pengobatan
PRINSIP PENGGUNAAN
OBAT RASIONAL
Waspada efek samping
Pemberian obat potensial menimbulkan efek
samping, yaitu efek tidak diinginkan yang
timbul pada pemberian obat dengan dosis
terapi. Contohnya Penggunaan Teofilin
menyebabkan jantung berdebar
PRINSIP PEMBERIAN OBAT ORAL
• Cara pemberian obat yg paling umum dilakukan adalah
PER ORAL yaitu yang cara pemberiannya melalui mulut
dengan tujuan mencegah, mengobati, mengurangi rasa
sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat.
• Keuntungan: praktis, aman, dan ekonomis
• Kelemahan dari pemberian obat secara oral adalah
efek yang timbul biasanya lambat, tidak efektif
jika pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak
sabar, tidak kooperatif, kurang disukai jika rasanya
pahit (rasa jadi tidak enak), iritasi pada saluran cerna2
PRINSIP PEMBERIAN OBAT TOPIKAL
• Adalah obat yang cara pemberiannya bersifat lokal,
misalnya tetes mata, salep, tetes telinga dan lain-
lain
• Pemberian Obat pada Kulit Merupakan cara
memberikan obat pada kulit dengan mengoleskan
bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi
permukaan kulit,mengurangi iritasi kulit, atau
mengatasi infeksi. Pemberian obat kulit dapat
bermacam-macam seperti krim, losion, spray
PRINSIP PEMBERIAN OBAT TOPIKAL
• Pemberian Obat pada Telinga
Cara memberikan obat pada telinga dengan tetes
telinga atau. Obat tetes telinga ini pada umumnya
diberikan pada gangguan infeksi telinga khususnya
pada telinga tengah (otitis media), dapat berupa obat
antibiotik.
• Pemberian Obat pada Hidung
Cara memberikan obat pada hidung dengan tetes
hidung yang dapat dilakukan seseorang dengan
keradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring dll
PRINSIP PEMBERIAN OBAT TOPIKAL
• Pemberian Obat pada Mata
Cara memberikan obat pada mata dengan tetes
mata atau salep mata.
Obat tetes mata digunakan untuk persiapan
pemeriksaan struktur internal mata dengan cara
mendilatasi pupil, untuk pengukuran refraksi
lensa dengan cara melemahkan otot lensa,
kemudian juga dapat digunakan untuk
menghilangkan iritasi mata.
PRINSIP PEMBERIAN OBAT TOPIKAL
• DEWASA
Obat tetes mata dapat menimbulkan rasa pedih selama beberapa menit. Jika tetap
berlanjut :
1. Cucilah tangan anda. berkonsultasilah kepada dokter anda.
2. Jangan memegang mulut botol atau ujung penetes.
3. Melihatlah ke arah atas.
4. Tariklah pelupuk mata bawah ke bawah sehinggamembentuk “kantung”
5. Peganglah penetes sedekat mungkin dengan“kantung” tanpa menyentuh mata atau
“kantung”tersebut.
6. Teteskan obat sejumlah yang tertulis di etiket.
7. Pejamkan mata selama 2 menit. Jangan memejamkan mata terlalu rapat atau
berkedip terlalu sering.
8. Cairan obat yang berlebih bisa dihilangkan dengan tissue
9. Jika anda menggunakan lebih dari satu macam tetes mata, tunggulah palingsedikit 5
menit sebelum meneteskan obat yang lainnya-
PRINSIP PEMBERIAN OBAT TOPIKAL
• Pada Anak-anak
1. Baringkanlah anak terlentang dengan
kepala tegak menghadap ke atas.
2. Suruhlah ia memejamkan mata.
3. Teteskan obat sesuai yang tertulis di etiket
pada ujung mata sebelah dalam (dekat
hidung).-
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
• Adalah cara pemberiaan obat tanpa melalui mulut (tanpa
melalui saluran Pencernaan) tetapi langsung ke pembuluh darah
• Kelebihan :
1) bisa untuk pasien yang tidak sadar
2) bisa untuk pasien yg sering muntah dan tidak kooperatif
3) tidak mengiritasi lambung
4) dapat menghindari kerusakan obat di saluran cerna dan hati
5) bekerja cepat dan dosis ekonomis
6) cepat mencapai konsentrasi
7) dosis tepat
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
• Kekurangan:
1) obat yang sudah diberikan tidak dapat ditarik
kembali, sehingga efek toksik lebih mudah terjadi. 2)
Jika penderitanya alergi terhadap obat, reaksi alergi
akan lebih berpeluang terjadi.
3) Pemberian intravena (iv) harus dilakukan
perlahan-lahan sambil mengawasi respons penderita
4) Menimbulkan rasa nyeri
5) memerlukan keahlian/ tenaga medis
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
• Meliputi: intracutan, intravena, subcutan dan intramuskular
1. INTRACUTAN
Prinsipnya memasukan obat kedalam jaringan kulit.
Merupakan pemberian obat melalui jaringan intrakutan ini
dilakukan di bawah dermis atau epidermis, secara umum dilakukan
pada daerah lengan tangan bagian ventral.
Intracutan biasa digunakan untuk mengetahui sensitivitas
tubuh terhadap obat yang disuntikan agar menghindarkan pasien
dari efek alergi obat (dengan skin test),menentukan diagnosa
terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes).-
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
2. Subcutan
Pemberian obat secara subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah
kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis
• Jenis obat yang lazim diberikan secara SC
1. Vaksin 2.Obat-obatan pre operasi 3. Narkotik 4. Insulin 5. Heparin
• Pemberian obat melalui subkutan ini umumnya dilakukan dalam program pemberian
insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah
• Pada pemakaian injeksi subkutan untuk jangka waktu yang lama, maka injeksiperlu
direncanakan untuk diberikan secara rotasi pada area yang berbeda.
• Hanya boleh dilakukan untuk obat yang tidak iritatif terhadap jaringan. 
• Absorpsi biasanya berjalan lambat dan konstan, sehingga efeknya bertahan lebih lama.
• Absorpsi menjadi lebih lambat jika diberikan dalam bentuk padat yang ditanamkan
dibawah kulit atau dalam bentuk suspensi.
• Pemberian obat bersama dengan vasokonstriktor juga dapat memperlambat
absorpsinya.-
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
• Intramusculer
• Merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot.
Tujuan : pemberian obat dengan absorbsi lebih cepat dibandingkan dengan SC
• Lokasi penyuntikan dapat pada daerah paha (vastus lateralis), ventrogluteal
(dengan posisi berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap), atau lengan
atas(deltoid), daerah ini digunakan dalam penyuntikan dikarenakan massa otot
yang besar, vaskularisasi yang baik dan jauh dari syaraf.
• Pemberian obat secara Intramusculer sangat dipengaruhi oleh kelarutan obat
dalam air yang menentukan kecepatan dan kelengkapan absorpsi obat .
• Obat yang sukar larut seperti diazepam dan phenitoin akan mengendap di
tempat suntikan sehingga absorpsinya berjalan lambat, tidak lengkap dan
tidak teratur.
• Obat yang larut dalam air lebih cepat diabsorpsi
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
• Intravena
Pengertian : Memasukkan cairan obat langsung kedalam
pembuluh darah vena waktu cepat sehingga obat langsung
masuk dalam sistem sirkulasi darah.
Tujuan :
1) Memasukkan obat secara cepat
2) Mempercepat penyerapan obat
3) Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
4) Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
• Lokasi yang Digunkan Untuk Penyuntikan :
1. Pada lengan (vena mediana cubiti / vena
cephalica )
2. Pada tungkai (vena saphenosus)
3. Pada leher (vena jugularis) khusus pada
anak
4. Pada kepala (vena frontalis, atau vena
temporalis) khusus pada anak
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
• Hal-hal yang Diperhatikan :
a. Setiap injeksi intra vena dilakukan amat perlahan antara 50
sampai 70 detik lamanya.
b. Tempat injeksi harus tepat kena pada daerah vena.
c. Jenis spuit dan jarum yang digunakan.
d. Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
e. Kondisi atau penyakit klien.
f. Obat yang baik dan benar
g. Pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat dan benar.
h. Dosis yang diberikan harus tepat.
i. harus benar Cara atau rute pemberian obat melalui injeksi
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
• Teknik Cara Pemberian Obat Intravena
Langsung
Cara memberikan obat melalui vena secara
langsung, di antaranya vena mediana cubiti
(lengan), vena saphenous (tungkai), vena
jugularis (leher), frontalis/temporalis (kepala),
yang bertujuan agar reaksi cepat dan masuk
pada pembuluh darah.
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
• Prosedur Kerja:
1) Cuci tangan.
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3) Bebaskan daerah yang disuntik dengan cara membebaskan
daerah yang akan dilakukan penyuntikan dari pakaian dan
apabila tertutup buka atau ke ataskan.
4) Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dengan
dosis yang akan diberikan. Apabila obat berada dalam bentuk
sediaan bubuk, maka larutkan dengan pelarut (aquades steril).
5) Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan
dilakukan penyuntikan
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
6) Kemudian tempatkan obat yang telah diambil pada bak
injeksi.
7) Desinfeksi dengan kapas alkohol.
8) Lakukan pengikatan dengan karet pembendung
(torniquet) pada bagian atas daerah yang akan dilakukan
pemberian obat atau tegangkan dengan tangan/minta
bantuan atau membendung di atas vena yang akan dilakukan
penyuntikan.
9) Ambil spuit yang berisi obat.
10) Lakukan penusukkan dengan lubang menghadap ke atas
dengan memasukkan ke pembuluh darah
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
11) Lakukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan
torniquet dan langsung semprotkan obat hingga habis.
12) Setelah selesai ambil spuit dengan menarik dan
lakukan penekanan pada daerah penusukkan dengan
kapas alkohol, dan spuit yang telah digunakan
letakkan ke dalam bengkok.
13) Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis
pemberian obat.
14) Cuci tangan.
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
• Pemberian Obat Intravena Tidak Langsung
Merupakan cara memberikan obat dengan
menambahkan atau memasukkan obat
kedalam wadah cairan intravena (Melalui
Selang) yang bertujuan untuk meminimalkan
efek samping dan mempertahankan kadar
terapetik dalam darah.
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
• Prosedur Kerja :
1) Cuci tangan 2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 3)
Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju
lengan panjang buka dan ke ataskan 4) Cari tempat penyuntikan
obat pada daerah kantong 5) Lakukan desinfeksi dengan kapas
alcohol dan stop aliran. 6) Lakukan penyuntikan dengan
memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan
masukkan obat perlahan-lahan ke dalam kantong / wadah cairan.
7) Setelah selesai tarik spuit dan campur dengan membalikkan
kantong cairan dengan perlahan-lahan dari satu ujung ke ujung
lain. 8) Periksa kecepatan infus. 9) Cuci tangan 10) Catat reaksi
pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT SUPPOSITORIA
• Rectal
Pemberian Obat via Anus / Rektum / Rectal, Merupakan cara memberikan
obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum, dengan tujuan
memberikan efeklokal dan sistemik.
Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria yang
bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada
daerah feses dan merangsang buang air besar
Contoh pemberian obat yang memiliki efek lokal seperti obat dulcolac
supositoria yang berfungsi secara lokal untuk meningkatkan defekasi dan
contoh efek sistemik pada obat diazepam untuk meredakan kejang
Pemberian obat supositoria ini diberikan tepat pada dnding rektal yang
melewati sfingter ani interna.
Kontra indikasi pada pasien yang mengalami pembedahan rektal
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT SUPPOSITORIA
• Intra Vaginal
Pemberian Obat per Vagina, Merupakan cara
memberikan obat dengan memasukkan obat
melalui vagina, yang bertujuan untuk
mendapatkan efek terapi obat dan mengobati
saluran vagina atau serviks. Obat ini tersedia
dalam bentuk krim dan suppositoria yang
digunakan untuk mengobati infeksi lokal
TEHNIK DAN CARA PEMBERIAN OBAT
MELALUI RECTAL
Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
5. Oleskan ujung pada obat suppositoria dengan pelicin. Regangkan glutea dengan tangan
kiri, kemudian masukkan suppositoria dengan perlahan melalui anus, sfingter anal
interna dan mengenai dinding rektal kurang lebih 10 cm pada orang dewasa, 5 cm
pada bayi atau anak.
6. Setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu.
7. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring selama kurang lebih 5
menit.
8. Setelah selesai lepaskan sarung tangan ke dalam bengkok.
9. Cuci tangan.
10. Catat obat, jumlah dosis, dan cara pemberian.

Anda mungkin juga menyukai