DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RENDANG
Jln. Gn. Batur No.05 Menanga-Rendang Kode Pos : 80863
Email : rendangpuskesmas@gmail.com Telp. (0366) 5502365
A. Pendahuluan
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia. Sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya
bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan
dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus dengue dan
nyamuk penularnya di berbagai wilayah Indonesia.
Pemeriksaan jentik berkala adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembang biakan
nyamuk Aedes aegypti yang dilakukan secara teratur oleh petugas Puskesmas atau kader atau
petugas pemantau jentik (jumantik).
B. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Permenkes Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010 Tentang Jenis Penyakit Menular
Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah Dan Upaya Penanggulangan.
b. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rendang No. 800/01/PKM-RDG/I/2021 tentang
Penerapan Pengelola Program Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial Pengembangan,
Upaya Kesehatan Perorangan, Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasilitas Pelayanan
Kesehatan UPTD Puskesmas Rendang.
c. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas
Kesehatan Nomor: DPA/A.1/1.02.0.00.0.00.01.0000/001/2022 tanggal 04 Januari 2022.
2. Gambaran Umum
DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari
empat virus dengue. Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular. Sarana
penularan demam berdarah sendiri berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albocpictus.
Demam berdarah dapat dipicu oleh faktor risiko tertentu. Beberapa faktor risiko demam
berdarah, yaitu:
a. Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya;
b. Tinggal atau bepergian ke daerah tropis; dan
c. Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk dapat menggigit di pagi hari sampai
sore menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah
seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut mengigit orang lain,
maka virus akan tersebar. Hal tersebut terjadi karena nyamuk berperan sebagai medium
pembawa (carrier) virus dengue tersebut.
Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah, yaitu:
a. Anak usia 9-16 tahun seharusnya divaksinasi dengue, sebanyak 3 kali dengan jarak 6
bulan;
b. Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida
atau fogging dengan jarak 1 minggu;
c. Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, minimal setiap minggu;
d. Menutup rapat tempat penampungan air;
e. Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk Aedes aegypti;
f. Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah;
g. Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah;
h. Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras;
i. Menggunakan kelambu saat tidur;
j. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk;
k. Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian;
l. Menghindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi;
m. Mengenakan pakaian yang longgar; dan
n. Menggunakan krim anti-nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide
(DEET), tetapi jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun.
Pada tahun 2020 menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem kasus demam
berdarah dalam 5 bulan mengalami peningkatan hingga 100 persen di wilayah Karangasem.
Sampai mei 2020 jumlah kaus DBD di Karangasem mencapai 499 kasus yang tersebar di
66 Desa/Kelurahan di Kabupaten Karangasem. Di UPTD Puskesmas Rendang terdapat 16
kasus DBD yang tersebar di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rendang, dan semua telah
mendapat penanganan medis.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Untuk mencegah penyebaran penyakit Demam berdarah
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kepadatan jentik dilingkungan rumah dan masyarakat.
b. Untuk menentukan angka bebas jentik (AJB)
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Mengunjungi rumah Melakukan kunjungan rumah penduduk dan menjelaskan
penduduk tujuan kunjungan
2 Pemeriksaan Jentik Melakukan pengamatan jentik di rumah penduduk
seperti pada bak kamar mandi, pot tanaman, kolam, dan
barang barang bekas disekitar rumah penduduk
3 Penaburan bubuk abate Menaburkan bubuk abate pada tempat-tempat yang tidak
memungkinkan untuk dikuras
4 Melakukan pencatatan Melakukan pencatatan hasil pengamatan
E. Sumber Dana dan Perkiraan Biaya
1. Sumber dana yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah DAK Non Fisik BOK 2022
2. Total biaya yang diperlukan dengan volume 2 orang / kegiatan dilaksanakan 60 kali selama
1 tahun Rp. 4.800.000,00 (Empat juta delapan ratus ribu rupiah), kode rekening belanja
1.02.02.2.02.25.5.1.02.05.01.0005
F. Cara Melaksanakan Kegiatan
Pelaksanaan Lintas Program Lintas Sektor
No Kegiatan Pokok Ket
Program Terkait Terkait
1 Mengunjungi Melakukan - Kepala Dusun,
rumah penduduk kunjungan kerumah- Kader Kader
rumah penduduk dan kesehatan
menjelaskan tujuan
kunjungan
2 Pemeriksaan Memeriksa jentik - Kader Kesehatan
Jentik dilingkunan rumah
seperti bak kamar
mandi, kolam, pot
bunga dan barang
bekas
3 Penaburan bubuk Menaburkan bubuk - Kader Kesehatan
abate abate pada tempat dan pemilik
yang tidak rumah
memungkinkan
dilakukan
pengurasan
4 Pencatatan hasil Mencatat nama - -
pengamatan kepala keluarga dan
hasil pengamatan
jentik dilingkungan
rumah tersebut