Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RENDANG
Jln. Gn. Batur No.05 Menanga-Rendang Kode Pos : 80863
Email : rendangpuskesmas@gmail.com Telp. (0366) 5502365

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )


PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK ( KTR )
UPTD PUSKESMAS RENDANG TAHUN 2022

A. Pendahuluan
KTR adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi,
penjualan, iklan, promosi dan penggunaan rokok. Yang termasuk KTR yaitu sarana kesehatan,
tempat proses belajar mengajar, arena bermain anak, tempat ibadah dan angkutan umum.
Tujuan dari KTR adalah melindungi masyarakat dengan memastikan bahwa tempat-tempat
umum bebas asap rokok. Penetapan KTR sebenarnya selama ini telah banyak diupayakan oleh
berbagai pihak baik lembaga/institusi pemerintah maupun swasta dan masyarakat, namun
pada kenyataannya upaya yang telah dilakukan tersebut jauh tertinggal dibandingkan dengan
penjualan, periklanan/promosi dan atau penggunaan rokok.
B. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
b. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem No 1 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa
Rokok
c. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rendang No. 800/01/PKM-RDG/I/2021 tentang
Penerapan Pengelola Program Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial Pengembangan,
Upaya Kesehatan Perorangan, Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasilitas Pelayanan
Kesehatan UPTD Puskesmas Rendang.
d. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas
Kesehatan Nomor: DPA/A.1/1.02.0.00.0.00.01.0000/001/2022 tanggal 04 Januari
2022.
2. Gambaran Umum
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok sebenarnya selama ini telah banyak diupayakan
oleh berbagai pihak baik lembaga/institusi Pemerintah maupun swasta dan Masyarakat.
Namun pada kenyataannya upaya yang telah dilakukan tersebut jauh tertinggal
dibandingkan dengan penjualan, periklanan/promosi dan ataupun pengguna rokok.
Asumsi lain adalah perokok membebankan biaya keuangan dari resiko fisik kepada
orang lain yang berarti bahwa seharusnya perokoklah yang menanggung semua “biaya”
ataupun kerugian akibat rokok ,tetapi pada kenyataanya perokok membebankan secara
fisik dan ekonomi kepada orang lain juga. Beban ini meliputi resiko orang lain terkena
asap rokok di lingkungan sekitarnya, dan biaya yang di bebankan pada Masyarakat
untuk pelayanan Kesehatan. Agar permasalahan dan kondisi tersebut diatas dapat
dikendalikan maka perlu dilakukan Upaya pengamanan terhadap bahaya Merokok
melalui penetapan Kawasan Tanpa Rokok dan juga membatasi uang gerak para
perokok. Pengendalian para perokok yang menghasilkan asap rokok yang sangat
berbahaya bagi kesehatan perokok aktif maupun perokok pasif merupakan salah satu
solusi menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok atau biasa di sebut penetapan
KAWASAN TANPA ROKOK. Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan
asap rokok telah menjadi perhatian dunia,WHO memprediksi penyakit yang
berkaitan dengan rokok akan menjadi masalah kesehatan dunia.
Dari tiap 10 orang dewasa yang meninggal 1 orang diantaranya meninggal
karena di sebabkan asap rokok. Dari data terakhir WHO Tahun 2004 ditemui sudah
mencapai 5 juta kasus kematian setiap tahunnya. serta 70% terjadi di negara
berkembang termasuk di dalamya Asia dan Indonesia . Di Tahun 2025 nanti, saat
jumlah perokok dunia sekitar 650 Juta orang maka akan ada 10 juta kematian pertahun.
Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah
Cina dan India (WHO 2008) .Pada tahun 2007 ,Indonesia menduduki peringkat ke-5
konsumen rokok terbesar setelah Cina,Amerika Serikat,Rusia dan Jepang. Pada Tahun
yang sama riset Kesehatan Dasar menyebutkan bahwa penduduk berumur diatas 10
Tahun yang merokok sebesar 29,2% dan angka tersebut meningkat sebesar 34,7% pada
Tahun 2010 untuk kelompok umur diatas 15 tahun. Peningkatan prevalensi perokok
terjadi pada kelompok umur 15-24 Tahun,dari 17,3% (2007) menjadi 18,6% atau naik
hampir 10% dalam kurun waktu 3 Tahun.Peningkatan juga terjadi pada umur produktif
yaitu, 25-34 Tahun dari 29,0% (2007) menjadi 31,1% (2012).
Agar dapat memenuhi upaya kesehatan perorangan dan uapaya kesehatan
masyarakat harus dilakukan mulai dari berbagai kalangan dan kegiatan, salah satunya
yaitu dengan menerapkan kawasan tanpa rokok khususnya disekolah. Dengan
menerapkan Kawasan tanpa rokok diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dengan mulai menerapkan pola hidup sehat sehingga memberikan dapat
pisitif terhadap lingkungan dengan melekukan pengawasan langsung kesekolah
diharpkan dapat meningkatkan oprasional pelayanan puskesmas.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk melakukan pemantauan dan pembinaan mengenai kebijakan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) di sekolah.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian dengan cara mengubah perilaku
masyarakat untuk hidup sehat.
b. Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok.
c. Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula.
d. Mewujudkan generasi muda yang sehat
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pengisian Kuesioner Sekolah Petugas melakukan wawancara sesuai denga
tentang Penerapan Kawasan tanpa nisi dari kuesioner
rokok
2 Pemantauan tanda larangan Petugas memantau apakah sudah terpasang
merokok di sekolah poster atau stiker larangan merokok
3 Menentukan Pembentukan Tim Petugas bekerjasama dengan pihak sekolah
Pemantauan dan Pembinaan atau OSIS membentuk tim KTR
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di
sekolah
4 Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok Petugas mengusulkan sosialisasi Kawasan
(KTR) di sekolah Tanpa Rokok ( KTR ) di Sekolah untuk guru
dan siswa.
5 Rencana Tindak Lanjut Petugas melakukan kunjungan ulang setiap 6
bulan sekali
E. Sumber Dana dan Perkiraan Biaya
1. Sumber dana yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah DAK Non Fisik BOK 2021
2. Total biaya yang diperlukan dengan volume 2 orang / kegiatan yang dilaksanakan 39 kali
dalam setahun Rp. 3.120.000,00 (Tiga juta sertus dua puluh ribu rupiah), kode rekening
belanja 1.02.02.2.02.25.5.1.02.05.01.0005
F. Cara Melaksanakan Kegiatan
Lintas
No Kegiatan pokok Pelaksana program program Lintas sector terkait Ket.
terkait
1 Pengisian Melakukan wawancara Program UKS Sekolah -
Kuesioner pengisian sesuai isi
Sekolah tentang kuesioner
Penerapan
Kawasan tanpa
rokok

2 Pemantauan tanda Petugas memantau - Sekolah -


larangan merokok apakah sudah terpasang
di sekolah poster atau stiker
larangan merokok

3 Menentukan Petugas bekerjasama Sekolah -


Pembentukan Tim dengan pihak sekolah -
Pemantauan dan atau OSIS membentuk
Pembinaan tim KTR
Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) di
sekolah
4 Sosialisasi Petugas mengusulkan - Sekolah -
Kawasan Tanpa sosialisasi Kawasan
Rokok (KTR) di Tanpa Rokok ( KTR ) di
sekolah Sekolah untuk guru dan
siswa.
5 Rencana Tindak Petugas melakukan - - -
Lanjut kunjungan ulang setiap
6 bulan sekali
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan posbindu dilakukan setiap bulan.
Bulan
No Kegiatan Sasaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penerapan Kawasan
1 sekolah x x x x x x x x x x
Tanpa Rokok ( KTR )
H. Tata Nilai
Dalam melaksanakan kegiatan mencerminkan Tata Nilai UPTD Puskesmas Rendang :
SIAGA
S : Senyum, Salam, Sapa, Sentuh, Sembuh, Sehat
I : Inovatif
A : Adil dalam pelayanan
G : Gelorakan semangat pelayanan Prima
A : Aman menjaga keselamatan pasien
I. Sasaran
Sasaran Penerapan Kawasan Tanpa Rokok ( KTR ) adalah semua sekolah yang ada di
kecamatan Rendang sejumlah 39 Sekolah.
J. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi terhadap jadwal kegiatan dilakukan setiap sebulan sekali oleh pelaksana
program dan melaporkannya ke penanggung jawab UKM.
Pelaksana melaporkan kegiatan kepada penanggung jawab UKM. Penanggung jawab
UKM melakukan monitoring kegiatan, melakukan evaluasi dan tindak lanjut dari kegiatan
tersebut. Hasil kegiatan dilaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas Rendang dan
disampaikan pada rapat bulanan Puskesmas serta rapat Lintas Sektoral yang dilakukan 3 bulan
sekali.
K. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
dengan mengumpulkan/ mengarsipkan hasil pengisian kuesioner- kuesioner ke Sekolah. Hasil
pencatatan ini dianalisis untuk digunakan dalam pembinaan, sekaligus melaporkan ke instansi
terkait secara berjenjang. Hasil pencatatan dan pelaporan kegiatan penerapan Kawasan Tanpa
rokok ( KTR ) merupakan sumber data yang penting untuk pemantauan dan penilaian
perkembangan kegiatan penerapan Kawasan Tanpa Rokok.
Evaluasi terhadap jadwal kegiatan dilakukan setiap sebulan sekali oleh pelaksana
program dan melaporkannya ke penanggung jawab UKM. Hasil evaluasi kegiatan
ditindaklanjuti dan disampaikan pada rapat minlok dan pada rapat lintas sektoral untuk
ditinjau kembali dan menyusun Rencana Tindak Lanjut yang akan dilakukan pada bulan
berikutnya.

Mengetahui, Rendang, 7 Januari 2022


Kepala UPTD Puskesmas Rendang Penanggung Jawab Program

dr. I Made Sudarma Yasa Ns.Feni Indahwati,S.Kep


Pembina Tk.I NIP.19840709 200902 2 006
NIP. 19790226 200604 1 003

Anda mungkin juga menyukai