Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PROGRAM/KEGIATAN PELAYANAN TERPADU PENYAKIT

TIDAK MENULAR (PANDU PTM)

UPT. PUSKESMAS SUNGAI TABUK 2


TAHUN 2022
A. Pendahuluan
Dalam peraturan menteri kesehatan no 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan
masyarakat dijelaskan bahwa puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama,  pertama,dengan lebih mengutamakan mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
Upaya kesehatan esensial yang harus diselenggarakaan di puskesmas, meliputi
pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan,kesehatan
ibu,anak,dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular. Selain dari pada itu, puskesmas juga melaksanakan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan yaitu upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan
upaya yang sifatnya inovatif atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan.
Program indonesia sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5 nawa cita,
yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia. Program ini didukung oleh program
sektoral lainnya yaitu program indonesia pintar,program indonesia kerja,dan program
indonesia sejahtera. Program indonesia sehat selanjutnya menjadi program utama
pembangunan kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui rencana
strategis kementerian kesehatan tahun 2020-2024.

B. Latar belakang

Pandu PTM merupakan suatu pendekatan factor risiko PTM untuk deteksi dini dan
pemantauan factor risiko PTM terintegrasi yang dilaksanakan melalui kegiatan Posbindu
PTM di masyarakat, pelayanan hipertensi dan diabetes terintegrasi, serta layanan khusus
PTM lainnya di puskesmas dengan sasaran seluruh masyarakat baik sehat maupun sakit yang
berusia diatas 15 tahun.
Konsep Puskesmas Pandu PTM diimplementasikan antara lain melalui pembentukan
Poli PTM. Faktor risiko yang sudah terdeteksi dikelola secara terintegrasi dengan program-
program yang sudah berjalan di Pusksmas, misalnya penatalaksanaan factor risiko gizi yang
tidak seimbang diintegrasikan dengan program gizi di Puskesmas. Pasien dengan factor
risiko yang sudah terdeteksi dikelola dan ditangani dengan tujuan untuk mencegah
munculnya PTM maupun komplikasinya, pemberian pengobatan PTM, pelayanan paliatif
serta rehabilitative jika sudah terjadi komplikasi
C. Tujuan
1. Tujuan umum:
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor resiko PTM berbasis peran serta
masyarakat secara terpadu,rutin,dan periodik.
2. Tujuan khusus
a. Terlaksananya deteksi dini faktor resiko PTM.
b. Terlaksananya monitoring faktor resiko PTM.
c. Terlaksananya tindak lanjut dini.

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Kegiatan pokok
Melakukan persiapan kegiatan,pelaksanaan kegiatan dan terminasi.
2. Rincian kegiatan
a. Deteksi factor risiko PTM dengan wawancara factor risiko
b. Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah
c. Deteksi kemungkinan obesitas dengan memeriksa tinggi badan,berat badan, dan
indeks massa tubuh.
d. Deteksi kemungkinan diabetes melitus dengan cek gula darah
e. Deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada pengunjung wanita 30-59
tahun.

E. Cara melaksanakan kegiatan


Kegiatan pengukuran dan pemeriksaan faktor resiko penyakit tidak menular di
PANDU PTM dilakukan oleh dokter, perawat, bidan, analis kesehatan, promkes dan ahli
gizi dan ahli farmasi.

F. Sasaran
Target/sasaran masyarakat baik laki-laki atau perempuan yang usia ≥ 15 tahun yang
memiliki tau tidak memiliki faktor resiko.

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan

No PUSKESMAS Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
1 POJOK V V V V V V V V V V V V
Skrining PTM
H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Pelaksanaan program PANDU PTM dievaluasi apakah sudah sesuai dengan prosedur
pelaksanaan, sasaran yang ada,bila belum sesuai dilakukan kaji ulang dan dilaporkan pada
penanggung jawab/koordinator program dan kepala UPT. Puskesmas sungai tabuk 2.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan PANDU PTM dilakukan secara manual atau
menggunakan sistem informasi manajemen PTM oleh petugas pelaksana PANDU PTM.
Petugas puskesmas mengambil data hasil pencatatan PANDU PTM. Hasil pencatatan ini
dianalisis untuk digunakan dalam pembinaan, Sekaligus melaporkan ke instansi terkait
secara berjenjang. Hasil pencatatan dan pelaporan kegiatan PANDU PTM merupakan
sumber data yang penting untuk pemantauan dan penilaian perkembangan kegiatan PANDU
PTM. Laporan hasil kegiatan bulanan/triwulan/tahunan yang berisi laporan tingkat
perkembangan.

J. Alat dan bahan


Pengukur berat badan,pengukur lingkar perut,pengukur tinggi badan,tensimeter
digital,Alcohol Swap,Stripc Cholesterol dan gula darah,alat periksa total cholesterol-gula
darah (Family Dr),Charta prediksi,table IMT, dan buku register.

K. Penutup
Demikian kerangka acuan ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan program
kegiatan indonesia sehat pendekatan keluarga,pada kegiatan pelayanan pengukuran dan
pemeriksaan faktor resiko penyakit tidak menular di PANDU PTM dan juga dapat dijadikan
sebagai instrument untuk monitoring dan evaluasi.

Lok Baintan, Januari 2022


Kepala UPT. Puskesmas Penanggung jawab program
Sungai Tabuk 2, PANDU PTM

H. Yusdie Shopiani, MM Herlina Sucianingsih, S.Kep.,Ns


NIP 19680226 198902 1 003 NIP. 19870512 201001 2 015

Anda mungkin juga menyukai