Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM : UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


KEGIATAN : KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)

I. PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa pada tahun
2008 telah terdapat 1 milyar orang pengguna produk tembakau
diseluruh dunia. Konsumsi tembakau membunuh satu orang setiap 1
detik. Penyebab kematian satu dari dua orang perokok disebabkan oleh
penyakit yang berhubungan dengan konsumsi rokok. Organisasi
kesehatan dunia ini memperkirakan bahwa separuh kematian tersebut
terjadi di Asia, karena tingginya peningkatan penggunaan tembakau.
Angka kematian akibat rokok di negara berkembang meningkat hampir
empat kali lipat dari 2.1 juta pada tahun 2000 menjadi 6.4 pada tahun
2030. Sementara itu pada negara maju angka kematian akibat
konsumsi tembakau justru menurun yaitu 2.8 juta menjadi 1.6 juta
dalam jangka waktu yang sama.

Merokok sampai saat ini masih menjadi masalah nasional yang


perlu diupayakan penanggulangannya, karena menyangkut berbagai
aspek permasalahan dalam kehidupan, yaitu aspek ekonomi, sosial,
politik, utamanya aspek kesehatan.

Rokok merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di


dunia, diperkirakan hingga menjelang 2030 kematian akibat merokok
akan mencapai 10 juta per tahunnya dan di negara-negara berkembang
diperkirakan tidak kurang 70% kematian yang disebabkan oleh rokok.
Salah satu upaya pemerintah ialah memberlakukan kawasan tanpa
rokok (KTR).
II. LATAR BELAKANG

KTR adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk


kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan penggunaan rokok
yaitu sarana kesehatan, tempat proses belajar mengajar, arena bermain
anak, tempat ibadah dan angkutan umum. Tujuan dari KTR adalah
melindungi masyarakat dengan memastikan bahwa tempat-tempat
umum bebas asap rokok.(5) Penetapan KTR sebenarnya selama ini
telah banyak diupayakan oleh berbagai pihak baik lembaga/institusi
pemerintah maupun swasta dan masyarakat, namun pada
kenyataannya upaya yang telah dilakukan tersebut jauh tertinggal
dibandingkan dengan penjualan, periklanan/promosi dan atau
penggunaan rokok

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Secara umum, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui
pengetahuan, masyarakat terhadap kebijakan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR).
b. Tujuan Khusus
 Menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian dengan
cara mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat.
 Meningkatkan produktivitas kerja yang optimal.
 Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari
asap rokok.
 Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula.
 Mewujudkan generasi muda yang sehat

IV. KEGIATAN POKOK


a. Aspek Reglasi :
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencema
Udara.
 Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia No. 19
Tahun 2003 tentangPengamanan Rokok bagi
Kesehatan.
 Instruksi Menteri Pedidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 4/U/1997tentang Lingkungan Sekolah
Bebas Rokok
 Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 161/Menkes/Inst/III/1990 tentang
Lingkungan Kerja Bebas Asap Rokok.
 Perda Kab Belitung Timur No 16 Than 2016
tentang Kawasan Tanpa Rokok,
b. Aspek Manajemen :
 Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
 Menentukan Pembentukan Forum Tim Pembinaan
Dan Pengawasan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

c. Aspek Sumberdaya :
 Tenaga yang dilibatkaN

V. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan kawasan tanpa rokok (KTR) dilakukan
dengan memaparkan sosiaisasi materi Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
pada masyarakat Desa Sekecamatan Simpang Pesak tentang bahaya
nya merokok bagi kesehatan.

VI. SASARAN
a. Fasyankes
b. Tempat proses belajar mengajar
c. Tempat anak bermain
d. Tempat ibadah
e. Fasilitas olahraga
f. Angkutan umum
g. Tempat kerja
h. Tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan

VII. JADWAL KEGIATAN


Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok akan dilaksanakan bullan Juni
2020.
VIII. RENCANA PEMBIAYAAN
Kegiatan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di biayai oleh Dana yang
berasal dari Bantuan Operasional Kinerja di Dinas Kesehatan kota
Batu.

Anda mungkin juga menyukai