Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PELAKSANAAN GERAKAN PENGENDALIAN PENYAKIT PRIORITAS


(KARDIOVASKULER, DM, TB), SERTA KEBUGARAN JASMANI
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Indonesia sedang menghadapi triple burden / beban tiga kali lipat berbagai masalah
penyakit yaitu adanya Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging seperti Covid
19, penyakit Menular belum teratasi dengan baik dan Penyakit Tidak Menular (PTM)
cenderung naik setiap tahunnya. Akibatnya dapat dilihat dari Porsi pengeluaran
kesehatan Indonesia masih berfokus pada upaya kuratif.
Tantangan kesehatan di Indonesia salah satunya adalah mengendalikan prevalensi
Penyakit Tidak Menular (PTM). Penyakit tidak menular (PTM) disebabkan oleh pola
asuh, pola gerak dan pola makan seperti tinggi kalori, rendah serat, tinggi garam, tinggi
gula dan tinggi lemak diikuti gaya hidup sedentary lifestyle, memilih makanan junk
food/siap saji, ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik, stress dan kurangnya istirahat
memicu timbulnya penyakit Hipertensi, Diabetes Militus, Obesitas, Kanker, Jantung, dan
hiperkolesterol dikalangan Masyarakat Indonesia. Upaya kita harus terus menekan
angka kejadian PTM supaya rendah dalam rangka mendorong pencapaian target
pembangunan kesehatan termasuk target SDGs 2030.

B. LATAR BELAKANG
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak dapat ditularkan dari
suatu individu ke individu lainnya. Penyakit Tidak Menular (PTM), di antaranya
kardiovaskuler, stroke, diabetes mellitus, penyakit paru obstruktif dan kanker. Penyakit
tidak menular prioritas yang perlu diperhatikan dan ditindaklnjuti adalah penyakit
kardiovaskuler dan diabetes mellitus. Penyakit kardiovaskuler seperti jantung, kanker,
stroke, gagal ginjal tiap tahun terus meningkat dan menempati peringkat tertinggi
penyebab kematian di Indonesia terutama pada usia-usia produktif.
Data Riskesdas menunjukkan prevalensi penyakit Kardiovaskular seperti hipertensi
meningkat dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% (2018), stroke 12,1 per mil (2013) menjadi
10,9 per mil (2018), penyakit jantung koroner tetap 1,5% (2013-2018), penyakit gagal
ginjal kronis, dari 0,2% (2013) menjadi 0,38% (2018). Selain penyakit kardiovaskuler,
penyakit diabetes mellitus juga menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Pada
tahun 2021, International Diabetes Federation (IDF) mencatat 537 juta orang dewasa
(umur 20 - 79 tahun) atau 1 dari 10 orang hidup dengan diabetes di seluruh dunia.
Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta
(10,6%)
Selain penyakit tidak menular, penyakit menular juga menjadi beban kesehatan di
Indonesia. Salah satu penyakit menular yang menjadi penyebab kematian terbesar ke 4
yaitu tuberkulosis (TB). Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat
ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per
tahun. Penyakit TB dapat menular melalui percikan air liur (droplet) dari satu orang ke
orang lain. Upaya penemuan kasus sedini mungkin, pengobatan secara tuntas sampai
sembuh merupakan salah satu upaya yang terpenting dalam memutuskan penularan TBC
di masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015 tentang
penanggulangan penyakit tidak menular, Penyakit Tidak Menular dapat kita cegah
dengan mengenali faktor risiko dan merubah gaya hidup yang lebih sehat, dengan cara
CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik,
Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stress). Selain CERDIK,
upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan malalui gerakan masyarakat hidup
sehat (GERMAS). Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga
adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian. GERMAS dapat
dilakukan dengan cara melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak
merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan
lingkungan dan menggunakan jamban.
Pemeriksaan kesehatan secara rutin salah satunya melakukan pemeriksaan
kebugaran jasmani. Pemeriksaan kebugaran jasmani adalah suatu kegiatan yang
dilakukan seseorang dengan tujuan mengukur sejauh mana kemampuan kebugaran
jasmaninya dan mengetahui tingkat kebugaran jasmaninya. Manfaat pemeriksaan
kebugaran jasmani yaitu meningkatkan kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung
sehingga mencegah penyakit jantung, meningkatkan kekuatan stamina serta kecepatan,
menurunkan berat badan dan mencegah obesitas, mencegah penyakit diabetes mellitus
dan menungkatkan kualitas hormon.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kejadian penyakit prioritas (kardiovaskuler, DM, TB) serta
meningkatkan kebugaran jasmani.
2. Tujun Khusus :
a. Melakukan pemeriksaan kolesterol, gula darah dan dahak
b. Memberikan edukasi tentang penyakit prioritas (kardiovaskuler, DM, TB)
c. Melakukan penilaian kebugaran jasmani

D. KEGIATAN
Jenis Pelayanan Kegiatan Standar Indikator
Pelaksanaan 1. Melakukan Masyarakat dapat 1. Kategori
gerakan edukasi tentang mengendalikan Pemeriksaan
pengendalian penyakit prioritas penyakit prioritas kolesterol :
penyakit prioritas (kardiovaskuler, (kardiovaskuler,  Normal : < 200
(kardiovaskuler, DM, TB) serta DM, TB) serta mg/dl
DM, TB) serta kebugaran dapat melakukan  Batas Tinggi :
kebugaran jasmani jasmani pengukuran 200-239 mg/dl
kebugaran jasmani  Tinggi : ≥ 240
mg/dl
2. Kategori
Pemeriksaan
Gula Darah yang
baik:
 Gula Darah
Sewaktu : <
200 mg/dl
 Gula darah
puasa < 126
mg/dl
3. Kategori
pemeriksaan
dahak
 BTA +
 BTA –
4. Pengukuran
kebugaran
jasmani
menggunakan
aplikasi
SIPGAR

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Memberikan undangan kepada masyarakat tentang kegiatan pelaksanaan gerakan
pengendalian penyakit prioritas (kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran jasmani
2. Melakukan pertemuan kegiatan pelaksanaan gerakan pengendalian penyakit prioritas
(kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran jasmani
3. Peserta kegiatan mengisi daftar hadir kegiatan gerakan pengendalian penyakit
prioritas (kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran jasmani
4. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit prioritas (kardiovaskuler,
DM, TB) serta kebugaran jasmani
5. Melakukan Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan
6. Memberikan kesimpulan materi yang telah disampaikan

F. SASARAN
Masyarakat umum

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Jadwal Pelaksana
Lintas Program Lintas Sektor
Pelaksanaan Juni Promosi kesehatan, -
gerakan PJ PTM,
pengendalian
penyakit prioritas
(kardiovaskuler,
DM, TB) serta
kebugaran jasmani

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi terhadap pelaksanaan gerakan pengendalian penyakit prioritas
(kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran jasmani dilakukan 1 kali dalam setahun
2. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan gerakan pengendalian penyakit prioritas
(kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran jasmani diselesaikan dan dikumpulkan
untuk dievaluasi akhir tahun
3. Hasil evaluasi kegiatan gerakan pengendalian penyakit prioritas (kardiovaskuler,
DM, TB) serta kebugaran jasmani dilaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
Seputih Raman

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN.


1. Pencatatan
Pencatatan pelaksanaan gerakan pengendalian penyakit prioritas (kardiovaskuler,
DM, TB) serta kebugaran jasmani dicatat oleh petugas promosi kesehatan
2. Pelaporan
Petugas promosi kesehatan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan gerakan
pengendalian penyakit prioritas (kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran jasmani
kepada Kepala UPTD Puskesmas Seputih Raman
3. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dilakukan 1 tahun sekali

Anda mungkin juga menyukai