Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN PROGRAM/KEGIATAN

USAHA KESEHATAN KERJA


SINERGI DENGAN PROGRAM PTM DI PREDATOR FUNPARK
TAHUN 2019

Oleh :
PUSKESMAS JUNREJO

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JUNREJO
JL. Pronoyudho No. 30 Dadaprejo Kec. Junrejo Kota Batu 65321
Telp. (0341) 464900 | e-Mail : junrejo.sehat@gmail.com
A. Pendahuluan
Indonesia sehat merupakan visi pembangunan nasional yang ingin dicapai
melalui pembanguan kesehatan enagna tujuan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Dalam upaya mencapai visi
tersebut ditetepkan program – program unggulan, salah satunya program
kesehatan dan keselamatan kerja. Puskesmas sebagai salah satu fasilitas
pelayanan kesehatan dasar merupakan ujung tombak terdepan dalam pelayanan
kesehatan kerja.
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan yang bertujuan agar
pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi –
tingginya, baik fisik atau mental, maupun social dengan usaha – usaha preventif
dan kuratif, terhadap penyakit – penyakit atau gangguan gangguan kesehatan
yang diakibatkan factor – factor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap
penyakit umum lainnya.
Selain kesehatan kerja misi lain dari Kemenkes yaitu program pengendalian
Penyakit Tidak Menular. Rencana Strategis Restra Kemenkes 2010 – 2014 adalah
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
termasuk swasta dan masyarakat madani. Dimana prioritas pembangunan
kesehatan yang ketiga adalah pengendalian penyakit tidak menular dan penyakit
tdak menular di ikuti penyehatan lingkungan.
B. Latar belakang
Dalam UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan pada pasal 23 disebutkan
bahwa setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja, khususnya
tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit
penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Berdasarkan
Kepmenkes Nomor 128/MENKES/II/2004 tentang kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menyatakan bahwa Puskesmas merupakan
Unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan Kesehatan di wilayah kerjanya.
Dan kemudian dalam perkembangan kesehatan saat ini Penyakit tidak menular
menjadi momok yang menakutkan. Karena menyebabkan kematian utama
sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana
sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di Negara berkembang (WHO, 2010). Kematian
akibat penyakit tidak menular dimasa mendatang akan meningkat, kondisi ini
timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak
sehat terutama pada Negara berkembang.
Awal perjalanan penyakit tidak menular sering kali tidak bergejala dan tidak
menunjukan tanda klinis secara khusus sehingga dating sudah terlambat atau
sudah berada di stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari
kondisi kelainan yang ada pada dirinya. Penyakit tidak menular dapat dicegah
dengan mengendalikan factor resikonya, yaitu merokok, diet yang tidak sehat,
aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah – buahan yang seimbang serta konsumsi
minuman beralkohol. Pengendalian factor resiko Penyakit Tidak menular
merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi factor resiko bagi yang belum
memiliki factor resiko, mengembalikan kondisi factor resiko PTM menjadi normal
atau mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki factor resiko.
Dalam lingkup kesehatan kerja salah satu lingkup kerja yang masuk dalam
wilayah kerja PKM Junrejo yaitu Predator fun Park. Untuk melaksanakan dan
mengendalikan kesehatan pegawai maka diadakanlah skrining kesehatan kerja
yang bersinergi dengan kegiatan skrining Penyakit tidak menular.
.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Meningkatnya peran serta keluarga dan masyarakat dalam pencegahan dan
pengendalian DBD melalui pembudayaan PSN 3M Plus.
2. Tujuan Khusus
a. Adanya petunjuk bagi Dinas Kesehatan dalam pembentukan dan
pembinaan Jumantik keluarga / lingkungan , coordinator Jumantik dan
Supervisor Jumantik.
b. Adanya petunjuk bagi kader Jumantik dalam melaksanakan pemeriksaan,
pemantauan, dan pemberantasan jentik nyamuk dengan metode PSN 3M
Plus.
c. Adanya petunjuk dalam penyuluhan kegiatan PSN 3M Plus di masyarakat.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Sosialisasi tentang Demam Berdarah, dan pentingnya kegiatan 1 rumah 1
jumantik.
2. Penjelasan tentang struktur , dan tugas yang ada di Gerakan 1 Rumah 1
Jumantik, yaitu jumantik rumah, jumantik lingkungan, koordinator jumantik, dan
supervisor jumantik
3. Penentuan struktur Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yaitu jumantik rumah,
jumantik lingkungan, koordinator jumantik, dan supervisor jumantik.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dilaksanakan
oleh tim dari Puskesmas Junrejo yaitu pemegang program DBD, pemegang
program kesehatan lingkungan, dan pemegang program promosi kesehatan.
Kegiatan dilakukan dengan mengadakan pertemuan dengan mengundang
sasaran yaitu kepala desa, ketua RW, ketua RT, pengurus TP PKK desa dan
kelurahan, serta tokoh masyarakat setempat. Pertemuan dilakukan didahului
dengan penjelasan tentang penyakit DBD, pencegahan DBD, lalu tentang
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.
F. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan Sosialisasi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik adalah
1. Kepala Desa/Lurah
2. Ketua TP PKK Kelurahan/Desa
3. Ketua RW
4. Ketua RT
5. Pengurus PKK Kelurahan/Desa, RW, dan RT
6. Tokoh masyarakat

G. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pemantauan jentik di rumah tangga dilakukan pada kartu jentik rumah yang
ada di setiap rumah. Hasil pemantauan jentik rumah tangga dilaporkan pada
supervisor setiap bulannya, dan diserahkan ke petugas Puskesmas setiap bulan
untuk laporan bulanan pemantauan jentik. Kegiatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik
dapat dievaluasi dengan melihat angka bebas jentik, dan jumlah penderita DBD di
lingkungan.

Menyetujui,
Kepala Pelaksana Kegiatan
UPT Puskesmas Junrejo

dr. FAUZUL WILDAN SUAIDI DESTA SAESARWATI, S.KM


Penata Tk.1 NIP. 19931214 201902 2 006
NIP. 19780710 200604 1 025

Anda mungkin juga menyukai